tugas kelompok 2

22
1 SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU Tahapan Dan Peran Perawat Intra Hospital Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat Oleh: YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI S-1 KEPERAWATAN Agustriati Depri Entoni Didik Yogsano Evi Natalia Hendra Meyria Sintani Miluwati Maria Ongky P. P. Ramaya A. Salastri Tinto Wawan K. S.

Upload: maya-sosis

Post on 07-Sep-2015

80 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

rrrrr

TRANSCRIPT

17

SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADUTahapan Dan Peran Perawat Intra HospitalMakalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat

Oleh:

Miluwati MariaOngky P. P.Ramaya A.SalastriTintoWawan K. S. AgustriatiDepri EntoniDidik YogsanoEvi NataliaHendra Meyria Sintani

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYASEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANPRODI S-1 KEPERAWATANTAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan karunianya makalah pendidikan kesehatan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Walaupun ada beberapa halangan yang menggangu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa. Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama yang berada di STIKES Eka Harap yang masih kurang mengetahui tentang pendidikan kesehatan dengan memberi materi tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu: Tahapan Dan Peran Perawat Intra Hospital. Sehingga di harapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa maupun pembaca lainnya bisa mendapatkan tambahan pengetahuan.Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata dari penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua. Palangka Raya, Juni 2015

Penyusun

iDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HalKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 11.4 Manfaat Penulisan2BAB 2 TINJAUAN TEORI2.1 Pengertian Keperawatan Gawat Darurat32.2 Tujuan Penanggulangan Keperawatan Gawat Darurat32.3 Sistem Pengelolaan/Penanggulangan Keperawatan Gawat Darurat32.4 Prinsip-Prinsip Penanggulangan Korban Gawat Darurat12BAB 3 PENUTUP4.1 Simpulan 134.2 Saran 13DAFTAR PUSTAKA iii

iiBAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) merupakan salah satu upaya terpadu dalam penanganan gawat darurat yang saat ini menjadi care centre keadaan gawat darurat.Sejak tahun 2000 Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) memadukan penanganan gawat darurat mulai dari tingkat pra rumah sakit sampai tingkat rumah sakit dan rujukan antara rumah sakit dengan pendekatan lintas program dan multisektoral. Penanggulangan gawat darurat menekankan respon cepat dan tepat dengan prinsip Time Saving is Life and Limb Saving. Public Safety Care (PSC) sebagai ujung tombak safe community adalah sarana publik/masyarakat yang merupakan perpaduan dari unsur pelayanan ambulans gawat darurat, unsur pengamanan (kepolisian) dan unsur penyelamatan. PSC merupakan penanganan pertama kegawatdaruratan yang membantu memperbaiki pelayanan pra Rumah Sakit untuk menjamin respons cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit yang dituju.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian keperawatan gawat darurat ?2. Apa tujuan penanggulangan keperawatan gawat darurat ?3. Bagaimana sistem pengelolaan/penanggulangan gawat darurat terpadu ?4. Apa prinsip-prinsip penanggulangan korban gawat darurat ?

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum

1Tujuan umum penulisan ini adalah agar perawat atau pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu: Tahapan Dan Peran Perawat Intra Hospital pada makalah ini.1.3.2 2Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan gawat darurat2. Untuk mengetahui tujuan penanggulangan keperawatan gawat darurat3. Untuk mengetahui sistem pengelolaan/penanggulangan gawat darurat terpadu4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penanggulangan korban gawat darurat

1.4 Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa, khususnya mahasiswa STIKES EKA HARAP agar dapat mengetahui tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu: Tahapan Dan Peran Perawat Intra Hospital ini sendiri.

BAB 2TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injury akut atau sakit yang mengancam kehidupan. Sebagai seorang spesialis, perawat gawat darurat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan untuk menangani respon pasien pada resusitasi, syok, trauma, ketidakstabilan mulisistem, keracunan dan kegawatan yang mengancam jiwa lainnya.

2.2 Tujuan Penanggulangan Gawat Darurat2.2.1 Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat.2.2.2 Merujuk pasien gawat darurat melalui system rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai.2.2.3 Penanggulangan korban bencana.Untuk dapat mencegah kematian, petugas harus tahu penyebab kematian yaitu :2.2.4 Meninggal dalam waktu singkat (4-6 menit)1. Kegagalan sistem otak2. Kegagalan sistem pernafasan3. Kegagalan sistem kardiovaskuler2.2.5 Meninggal dalam waktu lebih lama (perlahan-lahan)1. Kegagalan sistem hati2. Kegagalan sistem ginjal (perkemihan)3. Kegagalan sistem pankreas (endokrin)

2.3 Sistem Pengelolaan/Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)SPGDT adalah suatu metode yang digunakan untuk penanganan korban yang mengalami kegawatan dengan melibatkan semua unsur yang ada.2.3.1 Fase Pra RS1. Komunikasia. 3Dalam komunikasi hubungan yang sangat diperlukan adalah1) 4Pusat komunikasi ambulan gawat darurat (119)2) Pusat komunikasi ke RS3) Pusat komunikasi polisi (110)4) Pusat komunikasi pemadam kebakaran (113)b. Untuk komunikasi fasilitas pager, radio, telepon, Hpc. Tugas pusat komunikasi adalah :1) Menerima permintaan tolong2) Mengirim ambulan terdekat3) Mengatur dan memonitor rujukan penderita gawat darurat4) Memonitor kesiapan RS terutama unit gawat darurat dan ICU2. Pendidikana. Pada orang awamMereka adalah anggota pramuka, PMR, guru, IRT, pengemudi, hansip, petugas hotel dan restaurant. Kemampuan yang harus dimiliki orang awam adalah :1) Mengetahui cara minta tolong misalnya menghubungi EMS (119)2) Mengetahui cara RJP (Resusitasi Jantung Paru)3) Mengetahui cara menghentikan perdarahan4) Mengetahui cara memasang balut atau bidai5) Mengetahui cara transportasi yang baikb. Pada orang awam khususOrang awam yang telah mendapatkan pengetahuan cara-cara penanggulangan kasus gawat darurat sebelum korban dibawa ke RS ambulan datang. Kemampuan yang harus dimiliki orang awam khusus adalah paling sedikit seperti kemampuan orang awam dan ditambah dengan :1) Mengetahui tanda-tanda persalinan2) Mengetahui penyakit pernafasan3) Mengetahui penyakit jantung4) Mengetahui penyakit persarafan5) Mengetahui penyakit anakc. Pada perawat

5Harus mampu menanggulangi penderita gawat darurat dengan gangguan :1) Sistem pernafasana) Mengatasi obstruksi jalan nafasb) Membuka jalan nafasc) Memberi nafas buatand) Melakukan RJP (CAB)2) Sistem sirkulasia) Mengenal aritmia dan infark jantungb) Pertolongan pertama pada henti jantungc) Melakukan EKGd) Mengenal syok dan memberi pertolongan pertama3) Sistem vaskulera) Menghentikan perdarahanb) Memasang infus atau transfusec) Merawat infuse4) Sistem sarafa) Mengenal koma dan memberikan pertolongan pertamab) Memberikan pertolongan pertama pada trauma kepala5) Sistem pencernaana) Pertolongan pertama pada trauma abdomen dan pengenalan tanda perdarahan intraabdomenb) Persiapan operasi segera (cito)c) Kumbah lambung pada pasien keracunan6) Sistem perkemihana) Pertolongan pertama pada payah ginjal akutb) Pemasangan kateter7) Sistem integument atau toksikologia) Pertolongan pertama pada luka bakarb) Pertolongan pertama pada gigitan binatang8) Sistem endokrina) Pertolongan pertama pasien hipo atau hiperglikemiab) 6Pertolongan pertama pasien krisis tiroid9) Sistem musculoskeletala) Mengenal patah tulang dan dislokasib) Memasang bidaic) Mentransportasikan pasien ke RS10) Sistem penginderaana) Pertolongan pertama pada pasien trauma mata atau telingab) Melakukan irigasi mata dan telinga11) Pada anaka) Pertolongan pertama anak dengan kejangb) Pertolongan pertama anak dengan astmac) Pertolongan pertama anak dengan diare atau konstipasi3. Transportasia. Syarat transportasi penderita1) Penderita gawat darurat siap ditransportasikan bilaa) Gangguan pernafasan dan kardiovaskuler telah ditanggulangib) Perdarahan harus dihentikanc) Luka harus ditutupd) Patah tulang apakah memerlukan fiksasi2) Selama transportasi harus dimonitora) Kesadaranb) Pernafasanc) Tekanan darah dan denyut nadid) Daerah perlukaan3) Syarat kendaraana) Penderita dapat terlentangb) Cukup luas untuk lebih dari 2 pasien dan petugas dapat bergerakc) Cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri dan infus lancerd) Dapat melakukan komunikasi ke sentral komunikasi dan RSe) Identitas yang jelas sehingga mudah dibedaan dari ambulan lain4) Syarat alat yang harus adaa) Resusitasib) 7Oksigenc) Alat hisapd) Obat-obatane) Infusf) Balut dan bidaig) Tanduh) EKG transmitteri) Inkubatorj) Alat-alat persalinan5) Syarat personala) Dua orang perawat yang dapat mengemudib) Telah mendapat pendidikan tambahan gawat daruratc) Sebaiknya diasramakan agar mudah dihubungib. Cara transportasiTujuan memindahkan penderita dengan cepat tetapi selamat. Kendaraan penderita gawat darurat harus berjalan hati-hati dan menaati peraturan lalu lintas.2.3.2 Fase RS1. PuskesmasAda puskesmas yang buka 24 jam dengan kemampuan :a. Resusitasib. Menanggulangi fase gawat darurat baik medis maupun pembedahan minorc. Dilengkapi dengan laboratorium untuk menunjang diagnostik seperti pemeriksaan Hb, leukosit, gula darahd. Personal yang dibutuhkan 1 dokter umum dan 2-3 perawat dalam 1 shift2. IGD atau UGDBerhasil atau gagalnya suatu IGD atau UGD tergantung pada :a. Keadaan penderita waktu tiba di IGD1) Mutu penanggulangan pra RS2) IGD harus aktif meningkatkan mutu penanggulangan pra RSb. 8Keadaan gedung IGD sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga1) Masyarakat mudah mencapainya2) Kegiatan mudah dikontrol3) Jarak jalan kaki didalam ruangan tidak jauh4) Tidak ada infeksi silang5) Dapat menanggulangi keadaan bencanac. Kualitas dan kuantitas alat-alat serta obat-obatan3. Untuk resusitasiSuction manual atau otomatis

OksigenRespirator manual atau otomatis

Laringoskop

Pipa endotracheal

9Pipa nasotracheal

Oropharingeal tube

Spuit dan jarumCuff setEKG-monitor jantung (portable) dan defibrillator

Infus atau transfuse set serta cairan dan darahCairan Dextrose 50% ampulMorphin-Pethidin-Adrenalin

10Tandu dapat posisi trendelenburg atau anti trendelenburg, terdapat gantungan infus dan pengikat

Cricothyrotomy dan tracheaostomy setGuntingJarum intra cardiac dll

4. Untuk menstabilisasi penderitaWSD set atau jarum fungsiBidai segala ukuranPerban segala ukuranSonde lambung

Foley kateter segala ukuranVenaseksi setX-ray

11Perban untuk luka bakarPerikardiosentesis set

5. Untuk diagnosa dan terapiAlat-alat periksa pengobatan mataSlit lampTHT setTraction kitGipsObstetri ginekologi setLab miniBone setPembedahan minor setBenang dan jarum segala ukuran

6. PembiayaanAsuransi Jasa RaharjaASKES pegawai negeriJamsostekJKNJAMKESMASDana sehatSubsidi Pemerintah (Gakin)

2.4 12Prinsip-Prinsip Penanggulangan Korban Gawat DaruratPrinsip utama adalah memberikan pertolongan pertama pada korban. Pertolongan pertama adalah pertolongan yang diberikan saat kejadian atau bencana terjadi ditempat kejadian.Tujuan pertolongan pertama :1) Menyelamatkan kehidupan2) Mencegah kesakitan makin parah3) Meningkatkan pemulihan2.4.1 Tindakan prioritas penolong :1. Ambil alih situasi2. Minta bantuan pada orang sekitar3. Kaji bahaya lingkungan4. Yakinkan area aman bagi penolong dan korban5. Kaji korban secara cepat untuk masalah yang mengancam kehidupan6. Berikan pertolongan pertama untuk kondisi yang mengancam kehidupan7. Kirim seseorang untu memanggil polisi dan ambulan2.4.2 Sikap penolong :1. Jangan panic2. Bersikap tenang3. Cekatan dalam melakukan tindakan4. Jangan terburu-buru memindahkan korban dari tempat kejadian sebelum dipastikan sarana angkutan yang memadai

BAB 3PENUTUP3.1 SimpulanKeperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injury akut atau sakit yang mengancam kehidupan. Tujuan penanggulangan gawat darurat:3.1.1 Mencegah kematian dan cacat pada pasien gawat darurat hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat.3.1.2 Merujuk pasien gawat darurat melalui system rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai.3.1.3 Penanggulangan korban bencana.

3.2 Saran Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, diharapkan perawat, mahasiswa calon perawat atau para pembaca bisa mempelajari dan mengetahui apa itu Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu: Tahapan Dan Peran Perawat Intra Hospital. Sehingga bisa menjadi acuan untuk pembelajaran selanjutnya dalam keperawatan.

13DAFTAR PUSTAKAPaula, Kristanty., dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: CV. Trans Info Media.Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

iii