tugas paper kelompok 2

Upload: eja-haqqi

Post on 12-Apr-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    1/37

    1

    KATA PENGANTAR

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    2/37

    2

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

    1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4

    1.3 Manfaat ..................................................................................................... 5

    1.3.1 Manfaat Bagi Pemilik Proyek ........................................................... 5

    1.3.2 Manfaat Bagi Konsultan ................................................................... 6

    1.3.3 Manfaat Bagi Kontraktor .................................................................. 6BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7

    2.1 Pengertian Estimasi Biaya ........................................................................ 7

    2.2 Tinjauan Estimasi Biaya Proyek .............................................................. 7

    2.2 Hambatan-hambatan dalam Praktek Estimasi Biaya .............................. 11

    2.3.1 Biaya T enaga Kerja ........................................................................ 14

    2.3.2 Biaya Material ................................................................................. 14

    2.3.3 Biaya Peralatan................................................................................ 14

    2.3.4 Biaya Tak langsung ......................................................................... 15

    2.3.5 Keuntungan ..................................................................................... 16

    2.4 Dasar-Dasar Dari Cost Significant Model .............................................. 16

    2.5 Tahapan Cost Significant Model ............................................................ 17

    BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 20

    3.1 Komponen Biaya Konstruksi ................................................................. 20

    3.2 Konsepkonsep Estimasi Biaya ........................................................... 22

    3.3 Tahaptahap Estimasi Biaya ................................................................ 22

    3.4 Faktorfaktor yang Mempengaruhi Estimasi Biaya ............................. 23

    3.5 Penyimpangan Estimasi Biaya ............................................................... 26

    3.6 Jenisjenis Estimasi Biaya ................................................................... 26

    3.6.1 Estimasi biaya konseptual .................................................................... 26

    3.6.2 Estimasi biaya detail ............................................................................ 27

    3.7.1 Tahapan Proyek ............................................................................... 28

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    3/37

    3

    3.7.2 Metode Faktor Kapasitas................................................................. 29

    3.7.3 Metode Rasio Biaya Komponen Bangunan .................................... 30

    3.7.4 Biaya (Harga) Satuan dan Indeks Harga (Price Index) ................... 33

    BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 36

    4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 36

    4.2 Saran ....................................................................................................... 36

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    4/37

    4

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan

    proyek konstruksi. Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam

    proyek konstruksi untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk

    sebuah bangunan. Pada umumnya, sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya

    yang cukup besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan

    berakibat kurang baik pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi pemilik

    proyek (owner),estimasi biaya diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan

    kebijakan yang dipakai untuk menentukan besarnya investasi yang harus

    dilaksanakan.

    Dalam pelaksanaan praktik konstruksi dibutuhkan beberapa macam

    estimasi yang berbeda didasarkan tujuan penggunaan dan peruntukannya. Pada

    tahap awal perencanaan proyek pemeliharaan berkala jalan, seperti pada saat

    penyusunan anggaran proyek, jelas estimasi tidak mungkin didasarkan pada

    perhitungan kuantitas (volume) pekerjaan karena uraian dan spesifikasi pekerjaan

    belum tersusun. Akan tetapi bagaimanapun, pemilik proyek (owner)memerlukan

    estimasi biaya dalam rangka menyusun anggaran proyek. Dalam mengestimasi

    biaya awal proyek pemeliharaan berkala jalan masih menggunakan cara

    sederhana. Metode yang paling sering digunakan, yaitu dengan menghitung biaya

    berdasarkan data proyek sebelumnya. Sehingga dengan anggaran yang tersedia

    pemilik proyek (owner)dapat memberikan informasi estimasi awal biaya proyek.

    Informasi ini bisa tersedia dengan mudah pada tahap awal perencanaan

    proyek. Seiring dengan kebutuhan akan efisiensi, perlu dikembangkannya teknikpembuatan suatu model estimasi biaya yang sederhana. Hal yang penting dalam

    model estimasi biaya pada tahap awal perencanaan proyek adalah harus cepat,

    mudah dalam penggunaannya, akurat dan menghasilkan estimasi yang dapat

    dipertanggungjawabkan. Metode Cost Significant Model yang akan

    dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan memberi jawaban terhadap

    tuntutan akan tersedianya estimasi biaya awal proyek.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    5/37

    5

    Ada pendapat bahwa metode pengukuran sekarang ini tidak perlu rumit

    dan detail, sehingga timbul tuntutan untuk memperbaiki sistem, misalnya dengan

    pengembangan Cost Model. Cost Modeldapat digunakan untuk penaksiran harga,

    Poh dan Horner (1995) telah mengidentifikasi sifat-sifat model yang ideal yaitu :

    sederhana, cukup akurat, dapat memberikan umpan balik yang cepat, terdiri dari

    elemen-elemen yang mudah untuk diukur dan yang menggambarkan operasi

    kerja lapangan yang dapat digunakan untuk pengawasan pekerjaan maupun

    pelaksanaannya. Prinsip cost significance dapat digunakan untuk

    mengembangkan model yang mendekati ideal dengan lebih teliti. Cost Significant

    Modelling mengandalkan pada penemuan yang terdokumentasi dengan baik

    mengenai data dan informasi proyek terdahulu yang sejenis. Data dan informasi

    bisa didapat dengan mengumpulkan arsip penawaran terdahulu untuk proyek

    sejenis yang memenangkan tender atau proyek yang telah dilaksanakan.

    1.2 Tujuan

    Menghitung dan menentukan biaya-biaya yang diperkirakan secaralengkap.

    Memperkirakan dan menghitung biaya pekerjaan secara sistematis . Menentukan banyaknya biaya yang akan diterima kontraktor. Menentukan dalam proses pengambilan keputusan. Memberikanpertimbangan-

    pertimbanganekonomidankeuanganuntukinvestasi.

    Mempersiapkanpenawaranpadasaat tender olehkontraktor.1.3 Manfaat

    Manfaat Estimasi Biaya terdiri atas :

    1.3.1 Manfaat Bagi Pemilik Proyek

    Sebagai dasar untuk meyediakan biaya untuk mewujudkankeinginanya untuk membangun.

    Sebagai dasar untuk menyediakan biaya proyek / investasi. Sebagai dasar untuk menetapkan besarnya biaya bagi jasa

    perencanaan.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    6/37

    6

    Sebagai dasar dalam menentukan mengevaluasi biayapenawaran calon kontraktor yang mengajukan penawaran.

    1.3.2 Manfaat Bagi Konsultan

    Sebagai dasar dalam membuat perencanaan proyek sesuai dengan keinginan pemilik.

    Sebagai dasar menetapkan perkiraan biaya proyek dalammerealesasikan.

    Sebagai dasar dalam mengevaluasi biaya penawaran oleh calonkontraktor.

    1.3.3 Manfaat Bagi Kontraktor

    Sebagai dasar dalam menetapkan besarnya biaya penawaran dalampelelangan.

    Sebagai acuan dalam menetapkan besarnya biaya pelaksananpekerjaan.

    Sebagai dasar dalam negosiasi dengan sub kontraktor yang akan ikutserta dalam pelaksanaan pekerjaan.

    Sebagai dasar dalam menetapkan keuntungan.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    7/37

    7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Estimasi Biaya

    Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan

    untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan

    atau kontrak. Estimasi biaya memiliki sifat yang sangat luas tergantung sudut

    pandang yang digunakan.

    Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan:

    Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membacagambar, melakukan estimasi (perhitungan), dll.

    Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.

    2.2 Tinjauan Estimasi Biaya Proyek

    Menurut Iman Soeharto (1997), estimasi biaya proyek memegang peranan

    penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada tahap awal dipergunakan untuk

    mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu proyek.

    Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran dalam hal perkiraan biaya

    terbatas pada tabulasi biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan tertentu proyek

    ataupun proyek secara keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan perencanaan

    terinci perkiraan biaya dari bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang

    dikaitkan dengan waktu. Definisi perkiraan biaya menurut National Estimating

    Society - USA adalah sebagai berikut : Perkiraan biaya adalah seni

    memperkirakan ( the art of approximating ) kemungkinan jumlah biaya yang

    diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia

    pada saat itu.

    Perkiraan biaya di atas erat hubungannya dengan analisis biaya, yaitu

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    8/37

    8

    pekerjaan yang menyangkut pengkajian biaya kegiatan-kegiatan terdahulu yang

    akan dipakai sebagai bahan untuk menyusun perkiraan biaya. Dengan kata lain,

    menyusun perkiraan biaya berarti melihat masa depan, memperhitungkan, dan

    mengadakan prakiraan atas hal-hal yang akan dan mungkin terjadi. Sedangkan

    analisis biaya menitikberatkan pada pengkajian dan pembahasan biaya kegiatan

    masa lalu yang akan dipakai sebagai masukan.

    Menurut Hajek (1994) bahwa banyak perusahaan dalam suasana ekonomi

    yang dinamis dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat. Kelangsungan

    hidup suatu organisasi tergantung pada keberhasilannya dalam menaksir biaya

    untuk berprestasi secara memuaskan dalam berbagai kontrak. Pembuatan Rencana

    Anggaran Biaya mengandung unsur ketidakpastian data masukan, misalnya data

    penggunaan jam-orang, bahan yang digunakan, alat yang digunakan, dan

    sebagainya yang sangat tergantung pada pengalaman estimator di lapangan.

    Dalam taksiran biaya harus diperhitungkan pula biaya cadangan yang cukup guna

    menutup bidang-bidang resiko itu. Perhitungan yang tidak mempertimbangkan

    cadangan untuk resiko-resiko yang akan terjadi, mungkin berhasil memenangkan

    tender karena rendahnya penawaran, tetapi pada umumnya akan mengalami

    kerugian yang menyangkut kontrak. Jelas, tidak ada perusahaan yang dapat

    bertahan lama bisa beroperasi jika perusahaannya merugi. Sebaliknya perusahaan

    yang terlalu banyak mempertimbangkan cadangan untuk resiko-resiko yang akan

    terjadi dalam perkiraan biayanya tidak akan memenangkan tenderdan tidak akan

    dapat berkembang.

    Dalam menaksir biaya yang hendak ditawarkan, estimator harus

    mempergunakan segenap pengalaman, kelihaian berusaha, serta pengetahuannya

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    9/37

    9

    untuk mendapatkan taksiran yang tidak hanya memungkinkannya untuk

    memenangkan tender, juga akan mendapatkan keuntungan yang wajar bagi

    perusahaannya. Kesulitan mendapatkan taksiran biaya yang tepat berbanding

    lurus dengan jumlah pekerjaan dalam perencanaan atau pengembangan yang

    dilaksanakan. Syarat utama adalah estimator harus mengetahui apa yang

    diperlukan dalam suatu penawaran atau pendekatan rekayasa apa yang akan

    dipakai untuk memenuhi persyaratan. Untuk mendapatkan perhitungan yang cepat

    maka harus dikembangkan suatu model perhitungan biaya untuk meningkatkan

    pemahaman tentang proyek dan untuk mengkomunikasikan konsep yang

    komplek.

    Beberapa metode estimasi biaya menurut Soeharto (1997) adalah sebagai

    berikut :

    1. Metode Parameter, ialah metode yang mengaitkan biaya dengankarakteristik fisik tertentu dari obyek, misalnya : luas, panjang, berat,

    volume dan sebagainya.

    2. Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, yaitudengan mencari angka perbandingan antara harga pada suatu waktu (tahun

    tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar.

    Juga pemakaian data dari manual, hand book, katalog, dan penerbitan

    berkala, amat membantu dalam memperkirakan biaya proyek.

    3. Metode menganalisis unsur-unsurnya (Elemental Cost Analysis), yaitudengan cara menguraikan lingkup proyek menjadi unsur-unsur menurut

    fungsinya.

    4.

    Metode faktor, yaitu dengan memakai asumsi bahwa terdapat angka

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    10/37

    10

    korelasi diantara harga peralatan utama dengan komponen-komponen

    yang terkait.

    5. Quantity take-off, yaitu dengan membuat perkiraan biaya denganmengukur kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar,

    spesifikasi, dan perencanaan.

    6. Metode harga satuan, yaitu dengan memperkirakan biaya berdasarkanharga satuan, dilakukan bilamana angka yang menunjukkan volume total

    pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya

    (per meter persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung.

    7. Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan, yaitu metodeyang memakai masukan dari proyek yang sedang ditangani, sehingga

    angka-angka yang diperoleh mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.

    Seiring dengan laju kemajuan pelaksanaan proyek, tataran kecermatan dan

    ketelitian estimasi yang diperlukan sudah tentu akan semakin meningkat pula.

    Sehingga biasanya suatu proyek dimulai dengan kebutuhan macam estimasi yang

    kurang terperinci dan selanjutnya dapat dikelompokkan dalam urutannya, sebagai

    berikut :

    1. Estimasi pendahuluan, dibuat pada tahap awal proyek dalam rangkaupaya pendekatan kelayakan ekonomi di samping tujuan pengendalian

    pembiayaan.

    2. Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan,biaya, serta harga satuan pekerjaan.

    3.

    Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    11/37

    11

    pertanggungjawaban rampung untuk suatu proyek dengan hanya

    kemungkinan kecil terjadi kesalahan.

    Pada Gambar 2.1 diberikan skema urutan kebutuhan macam estimasi

    sesuai dengan tahapan proyek. Pada tahapan kelayakan proyek, prosentase

    kurang akuratnya perkiraan biaya cukup besar, dan makin mendekati penawaran

    proyek

    prosentase kurang akuratnya perkiraan biaya makin kecil. Hal ini disebabkan

    belum detailnya dokumen proyek yang tersedia diantaranya : gambar, spesifikasi,

    kontrak, dan ketentuan lainnya.

    2.2 Hambatan-hambatan dalam Praktek Estimasi Biaya

    Dengan pendeknya waktu yang dimiliki oleh para quantity surveyor di

    dalam melaksanakan estimasi biaya, maka akan mungkin muncul hambatan-

    hambatan di dalam estimasi tersebut. Victor G. Hajek (1994) menyampaikan

    beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan estimasi, yaitu :

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    12/37

    12

    1. Adanya hal-hal yang terlewatkan. Apakah ada unsur biaya penting yangterlupakan, misalnya apakah telah direncanakan adanya pemeriksaan dan

    apakah taksiran telah memperhitungkan biaya perekayasaan, bahan, dan lain-

    lain bagi upaya demikian.

    2. Rincian pekerjaan yang tak memadai. Apakah struktur rincian pekerjaan yangsedang digunakan telah memperhatikan secara cukup segenap sub sistem serta

    upaya yang diperlukan bagi proyek tersebut.

    3. Salah tafsir tentang fungsi atau data proyek. Tepatkah penafsiran kerumitandisain tersebut, salah tafsir akan mengakibatkan taksiran yang terlalu tinggi

    atau terlalu rendah.

    4. Penggunaan teknik penaksiran yang salah. Bagi disain yang dipermasalahkanharus diterapkan teknik penaksiran yang benar, misalnya penggunaan statistik

    biaya yang diperoleh dari jalan produksi suatu sub sistem yang serupa bagi

    suatu alat prototipe yang memerlukan pekerjaan perekayasaan dan/atau

    pengembangan pasti akan menghasilkan taksiran yang sangat terlampau

    rendah.

    5. Kegagalan mengidentifikasi dan berkonsentrasi pada unsur-unsur biayautama. Telah ditetapkan secara statistik bahwa setiap proyek, 20 persen dari

    sub sistem-subsistem akan menyebabkan 80 persen biaya total, seperti terlukis

    dalam Gambar 2.2 (halaman 11). Dengan demikian para quantity surveyor

    seyogyanya memusatkan waktu serta upayanya pada subsistem- subsistem

    serta golongan-golongan upaya biaya tinggi guna meningkatkan peluang

    mereka memperoleh taksiran biaya yang tepat.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    13/37

    13

    2.3 Prosentase Komponen Biaya Bangunan

    Dalam pekerjaan proyek konstruksi biaya total proyek merupakan

    jumlah komponen biaya yang meliputi : biaya atas tenaga kerja, biaya material,

    biaya peralatan, biaya tak langsung, dan keuntungan yang prosentasenya dapat

    dilihat pada Gambar 2.3.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    14/37

    14

    2.3.1 Biaya T enaga Kerja

    Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit dari

    keseluruhan analisis biaya konstruksi. Banyak sekali faktor berpengaruh yang

    harus diperhitungkan antara lain : kondisi tempat kerja, ketrampilan, lama waktu

    kerja, kepadatan penduduk, persaingan, produktivitas, dan indeks biaya hidup

    setempat. Dari sekian banyak faktor, yang paling sulit adalah mengukur dan

    menetapkan tingkat produktivitas, yaitu prestasi pekerjaan yang dapat dicapai

    oleh pekerja atau regu kerja setiap satuan waktu yang ditentukan. Tingkat

    produktivitas selain tergantung pada keahlian, ketrampilan, juga terkait dengan

    sikap mental pekerja yang sangat dipengaruhi oleh keadaan setempat dan

    lingkungannya.

    2.3.2 Biaya Material

    Analisis meliputi perhitungan seluruh kebutuhan volume dan biaya

    material yang digunakan untuk setiap komponen bangunan, baik material

    pekerjaan pokok maupun penunjang. Biaya material diperoleh dengan

    menerapkan harga satuan yang berlaku pada saat dibeli. Harga satuan material

    merupakan harga di tempat pekerjaan yang di dalamnya sudah termasuk

    memperhitungkan biaya pengangkutan, menaikkan dan menurunkan, pengepakan,

    asuransi, pengujian, penyusutan, penyimpanan di gudang, dan sebagainya.

    2.3.3 Biaya Peralatan

    Estimasi biaya peralatan termasuk pembelian atau sewa, mobilisasi,

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    15/37

    15

    demobilisasi, memindahkan, transportasi, memasang, membongkar, dan

    pengoperasian selama konstruksi berlangsung. Apabila kontraktor tidak

    mempunyai alat penting yang diperlukan untuk menangani proyek, maka harus

    memutuskan untuk membeli atau menyewanya. Sedangkan jika kontraktor

    memiliki alat yang dimaksud biasanya masih harus mempertimbangkan beberapa

    hal : apakah alat dalam keadaan menganggur dan siap pakai, butuh

    biayaperbaikan dan persiapan, biaya mobilisasi, dan apakah alatnya layak untuk

    dioperasikan. Adakalanya, dengan memperhatikan sederetan permasalahan yang

    dihadapi mungkin masih akan lebih ekonomis jika diputuskan untuk membeli alat

    baru atau menyewa.

    2.3.4 Biaya Tak langsung

    Biaya tak langsung dibedakan menjadi dua golongan yaitu biaya umum

    (overhead cost) dan biaya proyek. Yang dikelompokkan menjadi sebagai biaya

    umum adalah (1) gaji personil tetap kantor pusat dan lapangan; (2) pengeluaran

    kantor pusat seperti sewa kantor, telepon, dan sebagainya; (3) perjalanan beserta

    akomodasi; (4) biaya dokumentasi; (5) bunga bank; (6) biaya notaris; dan (7)

    peralatan kecil dan material habis pakai. Sedangkan yang dapat dikelompokkan

    sebagai biaya proyek, pengeluarannya dapat dibebankan pada proyek tetapi tidak

    dimasukkan pada biaya upah tenaga kerja, material, atau peralatan, yaitu : (1)

    bangunan kantor lapangan beserta perlengkapannya; (2) biaya telepon kantor

    lapangan; (3) kebutuhan akomodasi lapangan seperti listrik, air bersih, air minum,

    sanitasi, dan sebagainya; (4) jalan kerja dan parkir, batas perlindungan, dan pagar

    di lapangan; (5) pengukuran lapangan; (6) tanda-tanda untuk pekerjaan dan

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    16/37

    16

    kebersihan lapangan pada umumnya; (7) pelayanan keamanan dan keselamatan

    kerja; (8) pajak pertambahan nilai; (9) biaya asuransi; (10) biaya jaminan

    penawaran, jaminan pelaksanaan, dan jaminan pemeliharaan; (11) asuransi risiko

    pembangunan dan asuransi kerugian; (12) surat ijin dan lisensi; (13) inspeksi,

    pengujian, dan pengetesan; (14) sewa peralatan besar utama; dan (15) premi

    pekerjaan bila diperlukan.

    2.3.5 Keuntungan

    Nilai keuntungan pada umumnya dinyatakan sebagai persentase dari

    seluruh jumlah pembiayaan. Secara umum, biasanya untuk proyek kecil

    ditetapkan persentase keuntungan yang semakin besar, demikian pula untuk

    keadaan yang sebaliknya. Pada prinsipnya penetapan besarnya keuntungan juga

    dipengaruhi oleh besarnya risiko atau kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi,

    yang seringkali tidak tampak nyata.

    2.4 Dasar-Dasar Dari Cost Significant Model

    Menurut Poh dan Horner (1995) dalam jurnal Cost-significant modelling-

    its potential for use in south-east Asia, menyatakan bahwa proses tender di

    Indonesia kadangkala dipengaruhi budaya setempat. Hubungan berdasarkan

    kepercayaan antara pelanggan (owner) dengan kontraktor dapat mengurangi

    perhitungan estimasi proyek secara detail. Kontraktor cukup hanya

    mengidentifikasi dan menggambarkan secara kasar kebutuhan proyek dan

    melaksanakan negosiasi harga.

    Sebagai dasar dari Cost Significant Model adalah dengan mengandalkan

    pada penemuan yang terdokumentasi dengan baik bahwa 80% dari nilai total

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    17/37

    17

    biaya proyek termuat di dalamnya 20% item-item pekerjaan yang paling mahal.

    Untuk proyek yang memiliki ciri-ciri yang sejenis, item-item cost significant

    secara kasar adalah sama.

    Cost significant items dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik

    yang bervariasi ke dalam nomor yang sama dari item-item pekerjaan cost-

    significant, yang dapat mempresentasikan proporsi yang tepat dari total biaya

    anggaran yang biasanya mendekati 80%. Nilai total dari proyek biasanya dapat

    diperhitungkan dengan mengalikan total harga dari paket-paket cost-significant

    dengan faktor yang tepat, mendekati 1,25. Nilai dari kator ini bervariasi

    tergantung dari kategori dan analisis data historis. Paket pekerjaan direncanakan

    dapat mencerminkan pelaksanaan lapangan, dengan demikian umpan balik dan

    kontrol bisa difasilitasi. Secara kesamaan hanya sekitar 10% dari jumlah item dari

    anggaran konvensional. Penyederhanaan dari model ini mengurangi waktu untuk

    mengestimasi biaya dibandingkan dengan anggaran biaya tradisional, yang dapat

    terdiri dari ribuan item. Cost Significant Models dapat digunakan untuk

    mengestimasi biaya lebih baik dari 5%, dan perhitungan akhir lebih baik dari 1%.

    Akurasinya dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan memperbaiki model dan

    tergantung dari data yang tersedia.

    2.5 Tahapan Cost Significant Model

    Metode Cost Significant Model" pernah diterapkan di Singapura, pada

    proyek pembangunan gedung asrama mahasiswa Nanyang Technological

    University (NTU) pada tahun 1993. Data yang digunakan adalah 6 paket

    pekerjaan yang menggunakan metode tradisional BoQ (Bill of Quantity), untuk

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    18/37

    18

    memprediksi 2 paket pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dari delapan proyek

    pada dasarnya adalah sama, perbedaan biaya terjadi karena perbedaan luas,

    pengaruh inflasi dan sebagian dari perubahan spesifikasi yang ditentukan.

    Menurut Poh and Horner (1995), metode Cost Significant ModeFyang

    digunakan dengan mendasarkan pada analisa data proyek yang lalu, mempunyai

    langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Tidak mengikutsertakan item pekerjaan yang terkadang jumlahnya cukupbesar namun tidak setiap pekerjaan ada. Item-item tersebut sering

    merupakan variabel biaya tinggi dan tergantung sekali pada karakteristik

    lapangandan persyaratan pelanggan, sehingga akan menghambat

    keakuratan pengembangan model.

    2. Mengelompokkan item-item pekerjaan dimana penggabungan itempekerjaan bisa dilaksanakan apabila pekerjaan tersebut mempunyai satuan

    ukuran yang sama, harga satuannya tidak berbeda secara signifikan, atau

    bisa menggambarkan operasi kerja lapangan.

    3. Menghitung pengaruh time value terhadap harga-harga item pekerjaan.Harga pekerjaan pada tahun pelaksanaan disesuaikan dengan harga pada

    tahun yang diproyeksikan dengan memperhitungkan faktor inflasi.

    4. Mencari cost-significant items, yang diidentifikasi sebagai item-itemterbesar yang jumlah prosentasenya sama atau lebih besar dari 80% total

    biaya proyek.

    5. Membuat model biaya dari cost significant itemsyang telah ditentukan.6. Mencari rata-rata Cost Model Faktor (CMF) . CMF didapatkan dengan

    cara membagi nilai proyek yang didapatkan dari model dengan nilai

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    19/37

    19

    aktual proyek.

    7. Menghitung estimasi biaya proyek dari Cost Significant Model, dengancara membagi nilai proyek yang diprediksi dari model dengan rata-rata

    CMF.

    8. Menghitung akurasi model dalam bentuk prosentase dari selisih antaraharga yang diprediksi dengan harga sebenarnya dibagi dengan harga

    sebenarnya.

    Kelebihan dari metode Cost Significant ModeF adalah dapat

    memprediksi biaya proyek dengan mudah, cepat, dan cukup akurat, walaupun

    belum tersedianya uraian dan spesifikasi pekerjaan. Metode ini dapat digunakan

    pada tahap-tahap awal proyek seperti pada saat penyusunan konsep, studi

    kelayakan, dan perencanaan pendahuluan. Sedangkan kelemahannya adalah

    proyek yang ditinjau harus sama, dibutuhkan data historis proyek yang terdahulu

    dan akurasi model sangat dipengaruhi oleh baik tidaknya data yang dikumpulkan.

    Cost Significant Model" adalah salah satu model peramalan biaya total

    konstruksi berdasarkan data penawaran yang lalu, yang lebih mengandalkan pada

    harga paling signifikan di dalam mempengaruhi biaya total proyek sebagai dasar

    peramalan (estimasi), yang diterjemahkan ke dalam perumusan regresi berganda(Pemayun, 2003).

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    20/37

    20

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1 Komponen Biaya Konstruksi

    Biaya-biaya di atas adalah biaya yang langsung (direct) berkaitan dengan

    kegiatan/pekerjaan tersebut dan disebut biaya langsung (direct cost).

    Komponen biaya langsung (direct cost)antara lain dipengaruhi oleh:

    1. Lokasi pekerjaan.

    Contoh, harga di Bandung berbeda dengan Jakarta.

    2. Ketersediaan bahan, peralatan, atau pekerja.

    Contoh, ketika semen langka di pasaran, harga yang normalnya Rp. 31.000/zak

    menjadi Rp. 40.000/zak.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    21/37

    21

    3. Waktu.

    Contoh, pekerjaan galian yang normalnya dilaksanakan dalam 2 hari biayanya Rp.

    25.000,- per m3, bila harus dipercepat menjadi 1 hari, biayanya meningkat

    menjadi Rp. 45.000,-.

    Disamping biaya langsung, terdapat pula biaya tambahan (mark up) atau biaya

    tidak langsung. Komponen biaya tambahan terdiri dari:

    1. Biaya Over head

    Biaya Over head adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam

    pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung dengan

    biaya bahan, peralatan dan tenaga kerja.

    Contoh, ketika bagian logistik memesan semen dilakukan dengan menggunakan

    telepon genggam (HP). Biaya pulsa telepon tersebut tidak dapat ditambahkan

    pada harga semen yang dipesan.

    Contoh lain biaya operasional kantor proyek di lapangan (site office) seperti

    listrik, air, telepon, gaji tenaga administrasi, dst. tidak dapat dimasukkan ke biaya

    pekerjaan pondasi beton.

    2. Biaya tak terduga (contingency cost)

    Biaya tak terduga (contingency cost) adalah biaya tambahan yang dialokasikan

    untuk pekerjaan tambahan yang mungkin terjadi (meskipun belum pasti terjadi).

    Contoh: untuk pekerjaan pondasi beton diperlukan pemompaan lubang galian

    yang sebelumnya tidak diduga akan tergenang air hujan.

    3. Keuntungan (profit)Keuntungan (profit) adalah jasa bagi kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan

    sesuai dengan kontrak.

    4. Pajak (tax),

    Berupa antara lain Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%, Pajak

    Penghasilan (PPh), dll.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    22/37

    22

    5. Biaya (Harga) Satuan Pekerjaan

    Biaya (harga) satuan pekerjaan adalah jumlah:

    Total biaya bahan yang digunakan,

    Total biaya peralatan yang digunakan,

    Total upah seluruh pekerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut.

    Contoh:

    Biaya satuan (1m3) beton K-250 untuk pondasi pelat adalah sebesar Rp. 453.000,-

    . Artinya biaya satuan tersebut meliputi total biaya bahan yang digunakan, total

    biaya peralatan yang digunakan, dan total upah seluruh pekerja yang terlibat

    dalam pembuatan 1 m3 beton K-250.

    Biaya satuan (buah) pondasi pelat beton adalah sebesar Rp. 675.000,- Artinya

    biaya satuan tersebut meliputi biaya bahan (beton, tulangan, cetakan) yang

    digunakan, biaya peralatan (cangkul, sekop, pengaduk beton, pemadat beton, dll.)

    yang digunakan, serta upah seluruh pekerja (menggali & menimbun, pasang

    cetakan, mengecor, memadatkan beton, dsb.)

    3.2 Konsepkonsep Estimasi Biaya

    Estimasi dari pembelian peralatan proyek yang diizinkan. Kuantitas dari penyesuaian tenaga kerja dan material. Penyesuaian adanya kemungkinan terjadinya inflasi dan eskalasi. Kontingensi

    3.3 Tahaptahap Estimasi Biaya

    Estimasi Pendahuluan / Konseptual yaitu mengandalkan data biayayang nyata dari proyek terdahulu yang mempunyai karakteristik atau jenis

    yang sama, serta semua gambaran tentang proyek tersebut sesuai dengan

    keinginan pemilik.

    Estimasi Skematik yaitu Estimasi skematik lebih detil dari pada estimasi

    pendahuluan, karena 30%dari disain perkiraan sudah jadi.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    23/37

    23

    Estimasi Disain Pembangunan yaitu Pada tahap ini volume bagian-

    bagian yang utama sudah dapat dihitung dan yang penghitungan harga

    satuan sudah dapat diketahui.

    Estimasi Procurement yaitu hasil dari estimasi ini akan ditenderkan.

    3.4 Faktorfaktor yang Mempengaruhi Estimasi Biaya

    1. Produktivitas tenaga kerja.Produktivitas adalah volume pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh

    sorang atau kelompok pekerja dalam satuan waktu , makin besar

    produktivitas, maka makin cepat pekerjaan tersebut di selesaikan,

    yang berarti makin cepat pekerjaan diselesaikan. Hal ini berkaitan

    dengan jumlah upah yang dibayarkan, namun juga perlu analisis yang

    lebih mendalam karena dengan produtivitas makin besar harga satuan

    upah tenaga kerja juga makin mahal.

    2. Ketersediaan material / sumber daya proyek.Makin langka material dipasaran , maka makin mahal harga yang di

    tawarkan, ataupun jika diperlukan waktu pemesanan yang lebih lama,

    dengan biaya yang akan di bebankan kepada konsumen.

    3. Pasar Finansial.Nilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga kerja , maupun

    sumber daya proyek yang lain.

    4. Masalah konstruksibilitas.Kesulitan ataupun menggunakan metode yang belum pernah di

    laksanakan, maka faktor resiko akan menjadi lebih tinggi, sehinggabiaya akan makin mahal.

    5. Cuaca.Pelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan dikerjakan dalam

    waktu yang relatif lama akan sangat mempengaruhi biaya suatu

    pekerjaan. Misal pekerjaan beton yang dilaksanakan pada musim

    hujan, akan menambah biaya pembelian bahan pelindung beton

    setelah pengecoran.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    24/37

    24

    Memperbaharui perhitungan estimasi biaya adalah penting agar

    mendapatkan kemungkinan harga terbaik baik dalam salah satu kontrak dengan

    sub-kontraktor maupun harga proyek secara keseluruhan. Selama tahap

    identifikasi beberapa estimasi akan menghasilkan keputusan untuk melakukan

    perhitungan estimasi pada tahap selanjutnya. Dalam tahap studi kelayakan akan

    didapatkan beberapa alternatif yang dapat digunakan melakukan hitungan, dengan

    data yang lengkap hal ini tidak memerlukan engineer dalam jumlah banyak.

    Menurut Antohie (2009), faktor yang mempengaruhi besarnya estimasi dibagi

    menjadi dua bagian besar yaitu:

    a. Faktor faktor yang mempengaruhi biaya selama masa identifikasi dalam

    menghasilkan desain dasar. Tidak ada proyek yang sama persis walaupun desain

    dan metode pelaksanaannya sama. Biaya proyek tergantung pada kondisi tanah,

    material, peralatan maupun alat yang digunakan oleh tenaga kerja sesuai dengan

    lokasi proyek yang didirikan.

    Spesifikasi Proyek, mendefinisikan bangunan secara fisik serta kualitasyang dituntut dari proyek.

    Lokasi adalah tempat dimana proyek akan dibangun yang berpengaruhterhadap biaya adalah peraturan pemerintahan setempat meliputi perijinan,

    prosedur perijinan, biaya perijinan, dll. Termasuk biaya yang lebih spesifik

    seperti biaya transport, tenaga kerja, standar desain, dll.

    Metode penawaran dan tipe kontrak yang dipilih oleh pemilik akanmempengaruhi biaya. Biaya proyek akan berbeda antara unit price contract

    dan contract total price. Karakteristik lokasi proyek juga akan mempengruhi besarnya biaya seperti

    kondisi tanah, permukaan air tanah, jalan menuju lokasi, dan kondisi tanah

    keras.

    Tipe bangunan merupakan gedung yang benar benar baru ataumenggunakan struktur yang lama yang kemudian diperkuat dan diperbaiki.

    Kebanyakan pembangunan gedung baru akan lebih murah daripada

    perbaikan gedung lama.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    25/37

    25

    Pajak, besarnya pajak tidak hanya tergantung dimana proyek itu dibangunmelainkan juga tipe dari gedung tersebut. - Durasi pelaksanaan proyek,

    secara umum proyek dengan waktu yang sangat panjang maka akan

    membutuhkan biaya yang besar pula.

    Inflasi, juga akan akan berpengaruh pada biaya pelaksanaan, sehinggamempengaruhi estimasi biaya.

    b. Faktor faktor yang mempengaruhi biaya dalam masa implementasi proyek.

    Setelah proyek mulai dilaksanakan jarang sekali merubah estimasi biaya yang

    telah dihitung. Dalam tahap desain dan data serta informasi untuk melakukan

    estimasi biaya dirasa telah cukup maka dibuat estimasi biaya detail pasti dariproyek tersebut.

    Perubahan desain, yang mungkin dapat terjadi sehingga membutuhkandesain ulang dari elemen elemen struktur, dapat dipastikan bahwa

    perubahan ini akan menimbulkan biaya tambah dalam implementasinya.

    Mismanagement dalam proyek dapat menimbulakan implikasi pada semuatahap proyek konstruksi, seperti kurangnya komunikasi antara pihak

    pihak yang berkepentingan, kurangnya respon untuk mengidentifikasi

    permasalahan yang terjadi, dan lemahnya kontrol waktu pelaksanaan.

    Kondisi lokasi yang takterduga mengakibatkan bertambahnya waktupelaksanaan oleh karena itu hal ini akan menambah biaya pelaksanaan.

    Kekurangan material dan/atau peralatan dikarenakan lokasi proyek yangjauh dan terbatasnya persediaan material di lokasi tersebut.

    Perubahan kurs / nilai pertukaran mata uang, salah satunya dikarenakanalat yang dibutuhkan ternyata hanya tersedia di luar negeri dan harus

    mendatangkannya di lokasi.

    Kesalahan memilih kontraktor, dapat dikarenakan pemilihan kontraktorhanya melihat penawarannya saja tanpa mencari informasi tentang

    kredibilitas dan kemampuan kontraktor tersebut.

    Permasalahan pembiayaan proyek, kekurangan dana untuk pembiayaanmengakibatkan proyek tidak berjalan lancar.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    26/37

    26

    Perubahan sewa lahan, perubahan harga sewa lahan dapat terjadi karenakesalahan estimasi yang tidak memperbaharui data tentang sewa lahan.

    3.5 Penyimpangan Estimasi Biaya

    Adanya rentang waktu pada penyelesaian suatu

    proyek konstruksi menyebabkan kemungkinan terjadinya perubahan

    besarnya biaya yang dapat diakibatkan oleh beberapa hal yang antara lain:

    Perubahan metode pelaksanaan, kondisi lapangan,harga material,

    peralatan dan upah karena adanya kenaikan harga.

    Pelaksanaan pekerjaan proyek yang berlangsung cukup lama. Terjadi sesuatu yang tidak dapat diperkirakan sebelumya

    (kecelakaan/ musibah ).

    Informasi dan data yang kurang akurat sehingga perkiraan estimasiyang dibuat jauh menyimpang.

    3.6 Jenis

    jenis Estimasi Biaya

    3.6.1 Estimasi biaya konseptual

    Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep

    bangunan yang akan dibangun.

    Estimasi ini membutuhkan data-data sbb. :

    1. Produk yang dihasilkan oleh proyek, berikut kapasitas produksi danlokasinya.

    2. Gambaran mengenai fasilitas-fasilitas yang terdapat pada proyek.3. Denah / tata letak proyek.4. Waktu dibuatnya estimasi biaya proyek.5. Daftar peralatan utama yang akan dibeli.6. Persetujuan pemilik proyek terhadap gambaran rencana proyek

    secara umum.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    27/37

    27

    Contoh:

    1. Untuk rumah SEDERHANA seluas 70m2 (belum ada gambar rencanadan spesifikasi).Biaya satuan rumah sederhana adalah Rp. 750.000 per

    meter persegi. Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 70m2 x Rp.

    750.000/m2 = Rp. 52.500.000,- (akurasinya -30% hingga +50%).

    2. Untuk rumah MEWAH seluas 500m2 (belum ada gambar rencana danspesifikasi). Biaya satuan rumah mewah adalah Rp. 3.750.000 per meter

    persegi.Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 500m2 x Rp.

    3.750.000/m2 = Rp. 1.875.000.000,- (akurasinya -30% hingga +50%).

    3.6.2 Estimasi biaya detail

    Estimasi detail ini dilakukan untuk mendapatkan perkiraan biaya proyek

    yang lebih akurat. Estimasi ini dilakukan setelah estimasi pendahuluan

    disetujui dan setelah hamper seluruh perencanaan detail selesai dibuat.

    Estimasi detail dibagi menjadi dua jenis yaitu :

    1). Estimasi Perencana (Engineer's Estimate)

    2). Estimasi Penawaran Kontraktor

    Contoh:

    1. Bila rencana rumah di atas telah memiliki dokumen rencana yang lengkap(rumah sederhana dengan luas 68 m2, rumah mewah menjadi 479 m2),

    maka estimasi biayanya dapat dilakukan secara detail dengan menghitung

    volume dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh

    biaya total yang lebih akurat (-5% hingga +15%).

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    28/37

    28

    3.7 Tahapan Proyek Konstruksi

    3.7.1 Tahapan Proyek

    Estimasi biaya konseptual juga dapat dilakukan dengan menggunakan data

    masa lalu yang diperbaharui dengan menggunakan indeks biaya (harga).

    Berikut ini adalah contoh indeks biaya (harga) konstruksi di Amerika sejak tahun

    1913 hingga 1978:

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    29/37

    29

    Contoh estimasi biaya konseptual dengan menggunakan indeks biaya (harga):

    Untuk membangun jalan antar kota di Amerika pada tahun 1970 dibutuhkan biaya

    USD 75 per m2.

    Maka jika pada tahun 1978 akan dibangun jalan antar kota di Amerika, biaya yang

    dibutuhkan adalah:

    1790

    = - x USD 75 per m2

    800

    = 2.24 x USD 75 per m2

    = USD 167.81 per m2

    3.7.2 Metode Faktor Kapasitas

    Antara beberapa proyek bangunan sejenis namun besar dan luasnya

    berbeda terdapat suatu korelasi yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya

    konseptual.

    Korelasi tersebut dapat dihitung dengan persamaan berikut ini:

    K2

    B2 = B1 {-}^xK1

    dimana:

    B2 = Estimasi biaya bangunan sejenis yang baru dengan kapasitas K2

    B1 = Biaya bangunan lama dengan kapasitas K1

    K2 = Kapasitas bangunan baru

    K1 = Kapasitas bangunan lama

    x = Faktor kapasitas sesuai jenis bangunan

    Berikut adalah faktor kapasitas untuk berbagai jenis bangunan:

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    30/37

    30

    3.7.3 Metode Rasio Biaya Komponen Bangunan

    Tiap-tiap komponen bangunan memiliki rasio tertentu terhadap biaya total

    bangunan yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya konseptual.

    Berikut ini adalah contoh rasio biaya tiap komponen pada bangunan laboratorium:

    Biaya investasi untuk suatu bangunan (konstruksi) dibedakan atas biaya

    konstruksi (construction), biaya non-konstruksi (non-construction), dan biaya

    daur hidup (life-cycle).

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    31/37

    31

    Estimasi (perhitungan) biaya konstruksi secara detail didasarkan atas:

    Gambar rencana yang detail

    Spesifikasi kegiatan atau pekerjaan yang detail.

    Biaya tiap kegiatan atau pekerjaan disebut biaya satuan kegiatan atau pekerjaan

    (harga satuan pekerjaan).

    Biaya satuan pekerjaan dirinci berdasarkan:

    Bahan yang digunakan,

    Alat yang digunakan,

    Pekerja yang terlibat untuk pekerjaan tersebut.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    32/37

    32

    Contoh Biaya (Harga) Satuan Bahan

    Contoh Biaya (Harga) Satuan Peralatan

    Contoh Biaya (Harga) Satuan Upah

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    33/37

    33

    Contoh Biaya (Harga) Satuan Pekerjaan

    3.7.4 Biaya (Harga) Satuan dan Indeks Harga (Price Index)

    Biaya satuan bahan, biaya satuan alat,dan biaya satuan upah dapat berbeda

    dari waktu ke waktu dan satu lokasi ke lokasi lain. Dengan menggunakan Indeks

    biaya (harga) maka estimator tidak perlu melakukan survei harga ulang untuk

    seluruh jenis bahan, peralatan maupun upah.

    Survei hanya dilakukan untuk beberapa jenis bahan dan upah tenaga kerja

    yang paling banyak dipakai dalam proyek tersebut. Contoh: pada pekerjaan

    gedung, maka bahan utamanya adalah semen, pasir, baja tulangan, bata merah

    atau batako.

    dimana,

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    34/37

    34

    PI : Indeks Harga untuk faktor pengali harga baru

    Pi : Harga baru untuk bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang

    P0 : Harga lama bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang

    n : Jumlah bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang

    Contoh Penghitungan Indeks Harga (Price Index)

    Kasus: Penentuan Indeks Harga untuk mengubah biaya (harga) satuan Kota

    Bandung menjadi harga satuan Kota Pekanbaru untuk kurun waktu yang sama.

    Dalam contoh pada tahun 2001.

    Untuk menentukan biaya (harga) satuan tahun 2005, maka perlu dihitung Indeks

    Harga akibat perubahan waktu (2001-2005).

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    35/37

    35

    Contoh Penggunaan Indeks Harga (Price Index)

    Struktur Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek Konstruksi

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    36/37

    36

    BAB IV PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan

    untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan

    atau kontrak. Estimasi biaya memiliki sifat yang sangat luas tergantung sudut

    pandang yang digunakan.

    Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan: Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca

    gambar, melakukan estimasi (perhitungan), dll.

    Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.

    4.2 Saran

    Sangat dianjurkan bagi para estimator untuk menguasai ilmu tentang

    Estimasi Biaya, karena ilmu ini sangat bermanfaat bagi para estimator untuk

    menentukan secara detail dan akurat mengenai biaya suatu proyek, dimana jika

    ada kesalahan dalam perhitungan proyek dapat merugikan berbagai pihak yang

    terlibat didalamnya.

  • 7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2

    37/37

    DAFTAR PUSTAKA

    sipil.ft.uns.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=220&Itemid=1

    estimasi biaya. Tanggal akses : 17 September

    http://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.html.

    Tanggal akses : 17 September

    getuk.wordpress.com/2006/11/17/8-estimasi-biaya/ pengertian estimasi biaya.

    Tanggal akses : 17 September

    http://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.html. Tanggal akses :

    17 September

    http://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.htmlhttp://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.htmlhttp://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.htmlhttp://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.htmlhttp://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.htmlhttp://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.html