tugas paper kelompok 2
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
1/37
1
KATA PENGANTAR
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
2/37
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 5
1.3.1 Manfaat Bagi Pemilik Proyek ........................................................... 5
1.3.2 Manfaat Bagi Konsultan ................................................................... 6
1.3.3 Manfaat Bagi Kontraktor .................................................................. 6BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7
2.1 Pengertian Estimasi Biaya ........................................................................ 7
2.2 Tinjauan Estimasi Biaya Proyek .............................................................. 7
2.2 Hambatan-hambatan dalam Praktek Estimasi Biaya .............................. 11
2.3.1 Biaya T enaga Kerja ........................................................................ 14
2.3.2 Biaya Material ................................................................................. 14
2.3.3 Biaya Peralatan................................................................................ 14
2.3.4 Biaya Tak langsung ......................................................................... 15
2.3.5 Keuntungan ..................................................................................... 16
2.4 Dasar-Dasar Dari Cost Significant Model .............................................. 16
2.5 Tahapan Cost Significant Model ............................................................ 17
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 20
3.1 Komponen Biaya Konstruksi ................................................................. 20
3.2 Konsepkonsep Estimasi Biaya ........................................................... 22
3.3 Tahaptahap Estimasi Biaya ................................................................ 22
3.4 Faktorfaktor yang Mempengaruhi Estimasi Biaya ............................. 23
3.5 Penyimpangan Estimasi Biaya ............................................................... 26
3.6 Jenisjenis Estimasi Biaya ................................................................... 26
3.6.1 Estimasi biaya konseptual .................................................................... 26
3.6.2 Estimasi biaya detail ............................................................................ 27
3.7.1 Tahapan Proyek ............................................................................... 28
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
3/37
3
3.7.2 Metode Faktor Kapasitas................................................................. 29
3.7.3 Metode Rasio Biaya Komponen Bangunan .................................... 30
3.7.4 Biaya (Harga) Satuan dan Indeks Harga (Price Index) ................... 33
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 36
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 36
4.2 Saran ....................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
4/37
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan
proyek konstruksi. Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam
proyek konstruksi untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk
sebuah bangunan. Pada umumnya, sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya
yang cukup besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan
berakibat kurang baik pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi pemilik
proyek (owner),estimasi biaya diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan
kebijakan yang dipakai untuk menentukan besarnya investasi yang harus
dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan praktik konstruksi dibutuhkan beberapa macam
estimasi yang berbeda didasarkan tujuan penggunaan dan peruntukannya. Pada
tahap awal perencanaan proyek pemeliharaan berkala jalan, seperti pada saat
penyusunan anggaran proyek, jelas estimasi tidak mungkin didasarkan pada
perhitungan kuantitas (volume) pekerjaan karena uraian dan spesifikasi pekerjaan
belum tersusun. Akan tetapi bagaimanapun, pemilik proyek (owner)memerlukan
estimasi biaya dalam rangka menyusun anggaran proyek. Dalam mengestimasi
biaya awal proyek pemeliharaan berkala jalan masih menggunakan cara
sederhana. Metode yang paling sering digunakan, yaitu dengan menghitung biaya
berdasarkan data proyek sebelumnya. Sehingga dengan anggaran yang tersedia
pemilik proyek (owner)dapat memberikan informasi estimasi awal biaya proyek.
Informasi ini bisa tersedia dengan mudah pada tahap awal perencanaan
proyek. Seiring dengan kebutuhan akan efisiensi, perlu dikembangkannya teknikpembuatan suatu model estimasi biaya yang sederhana. Hal yang penting dalam
model estimasi biaya pada tahap awal perencanaan proyek adalah harus cepat,
mudah dalam penggunaannya, akurat dan menghasilkan estimasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Metode Cost Significant Model yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan memberi jawaban terhadap
tuntutan akan tersedianya estimasi biaya awal proyek.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
5/37
5
Ada pendapat bahwa metode pengukuran sekarang ini tidak perlu rumit
dan detail, sehingga timbul tuntutan untuk memperbaiki sistem, misalnya dengan
pengembangan Cost Model. Cost Modeldapat digunakan untuk penaksiran harga,
Poh dan Horner (1995) telah mengidentifikasi sifat-sifat model yang ideal yaitu :
sederhana, cukup akurat, dapat memberikan umpan balik yang cepat, terdiri dari
elemen-elemen yang mudah untuk diukur dan yang menggambarkan operasi
kerja lapangan yang dapat digunakan untuk pengawasan pekerjaan maupun
pelaksanaannya. Prinsip cost significance dapat digunakan untuk
mengembangkan model yang mendekati ideal dengan lebih teliti. Cost Significant
Modelling mengandalkan pada penemuan yang terdokumentasi dengan baik
mengenai data dan informasi proyek terdahulu yang sejenis. Data dan informasi
bisa didapat dengan mengumpulkan arsip penawaran terdahulu untuk proyek
sejenis yang memenangkan tender atau proyek yang telah dilaksanakan.
1.2 Tujuan
Menghitung dan menentukan biaya-biaya yang diperkirakan secaralengkap.
Memperkirakan dan menghitung biaya pekerjaan secara sistematis . Menentukan banyaknya biaya yang akan diterima kontraktor. Menentukan dalam proses pengambilan keputusan. Memberikanpertimbangan-
pertimbanganekonomidankeuanganuntukinvestasi.
Mempersiapkanpenawaranpadasaat tender olehkontraktor.1.3 Manfaat
Manfaat Estimasi Biaya terdiri atas :
1.3.1 Manfaat Bagi Pemilik Proyek
Sebagai dasar untuk meyediakan biaya untuk mewujudkankeinginanya untuk membangun.
Sebagai dasar untuk menyediakan biaya proyek / investasi. Sebagai dasar untuk menetapkan besarnya biaya bagi jasa
perencanaan.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
6/37
6
Sebagai dasar dalam menentukan mengevaluasi biayapenawaran calon kontraktor yang mengajukan penawaran.
1.3.2 Manfaat Bagi Konsultan
Sebagai dasar dalam membuat perencanaan proyek sesuai dengan keinginan pemilik.
Sebagai dasar menetapkan perkiraan biaya proyek dalammerealesasikan.
Sebagai dasar dalam mengevaluasi biaya penawaran oleh calonkontraktor.
1.3.3 Manfaat Bagi Kontraktor
Sebagai dasar dalam menetapkan besarnya biaya penawaran dalampelelangan.
Sebagai acuan dalam menetapkan besarnya biaya pelaksananpekerjaan.
Sebagai dasar dalam negosiasi dengan sub kontraktor yang akan ikutserta dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai dasar dalam menetapkan keuntungan.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
7/37
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan
atau kontrak. Estimasi biaya memiliki sifat yang sangat luas tergantung sudut
pandang yang digunakan.
Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan:
Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membacagambar, melakukan estimasi (perhitungan), dll.
Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.
2.2 Tinjauan Estimasi Biaya Proyek
Menurut Iman Soeharto (1997), estimasi biaya proyek memegang peranan
penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada tahap awal dipergunakan untuk
mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun suatu proyek.
Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran dalam hal perkiraan biaya
terbatas pada tabulasi biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan tertentu proyek
ataupun proyek secara keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan perencanaan
terinci perkiraan biaya dari bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang
dikaitkan dengan waktu. Definisi perkiraan biaya menurut National Estimating
Society - USA adalah sebagai berikut : Perkiraan biaya adalah seni
memperkirakan ( the art of approximating ) kemungkinan jumlah biaya yang
diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia
pada saat itu.
Perkiraan biaya di atas erat hubungannya dengan analisis biaya, yaitu
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
8/37
8
pekerjaan yang menyangkut pengkajian biaya kegiatan-kegiatan terdahulu yang
akan dipakai sebagai bahan untuk menyusun perkiraan biaya. Dengan kata lain,
menyusun perkiraan biaya berarti melihat masa depan, memperhitungkan, dan
mengadakan prakiraan atas hal-hal yang akan dan mungkin terjadi. Sedangkan
analisis biaya menitikberatkan pada pengkajian dan pembahasan biaya kegiatan
masa lalu yang akan dipakai sebagai masukan.
Menurut Hajek (1994) bahwa banyak perusahaan dalam suasana ekonomi
yang dinamis dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat. Kelangsungan
hidup suatu organisasi tergantung pada keberhasilannya dalam menaksir biaya
untuk berprestasi secara memuaskan dalam berbagai kontrak. Pembuatan Rencana
Anggaran Biaya mengandung unsur ketidakpastian data masukan, misalnya data
penggunaan jam-orang, bahan yang digunakan, alat yang digunakan, dan
sebagainya yang sangat tergantung pada pengalaman estimator di lapangan.
Dalam taksiran biaya harus diperhitungkan pula biaya cadangan yang cukup guna
menutup bidang-bidang resiko itu. Perhitungan yang tidak mempertimbangkan
cadangan untuk resiko-resiko yang akan terjadi, mungkin berhasil memenangkan
tender karena rendahnya penawaran, tetapi pada umumnya akan mengalami
kerugian yang menyangkut kontrak. Jelas, tidak ada perusahaan yang dapat
bertahan lama bisa beroperasi jika perusahaannya merugi. Sebaliknya perusahaan
yang terlalu banyak mempertimbangkan cadangan untuk resiko-resiko yang akan
terjadi dalam perkiraan biayanya tidak akan memenangkan tenderdan tidak akan
dapat berkembang.
Dalam menaksir biaya yang hendak ditawarkan, estimator harus
mempergunakan segenap pengalaman, kelihaian berusaha, serta pengetahuannya
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
9/37
9
untuk mendapatkan taksiran yang tidak hanya memungkinkannya untuk
memenangkan tender, juga akan mendapatkan keuntungan yang wajar bagi
perusahaannya. Kesulitan mendapatkan taksiran biaya yang tepat berbanding
lurus dengan jumlah pekerjaan dalam perencanaan atau pengembangan yang
dilaksanakan. Syarat utama adalah estimator harus mengetahui apa yang
diperlukan dalam suatu penawaran atau pendekatan rekayasa apa yang akan
dipakai untuk memenuhi persyaratan. Untuk mendapatkan perhitungan yang cepat
maka harus dikembangkan suatu model perhitungan biaya untuk meningkatkan
pemahaman tentang proyek dan untuk mengkomunikasikan konsep yang
komplek.
Beberapa metode estimasi biaya menurut Soeharto (1997) adalah sebagai
berikut :
1. Metode Parameter, ialah metode yang mengaitkan biaya dengankarakteristik fisik tertentu dari obyek, misalnya : luas, panjang, berat,
volume dan sebagainya.
2. Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, yaitudengan mencari angka perbandingan antara harga pada suatu waktu (tahun
tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar.
Juga pemakaian data dari manual, hand book, katalog, dan penerbitan
berkala, amat membantu dalam memperkirakan biaya proyek.
3. Metode menganalisis unsur-unsurnya (Elemental Cost Analysis), yaitudengan cara menguraikan lingkup proyek menjadi unsur-unsur menurut
fungsinya.
4.
Metode faktor, yaitu dengan memakai asumsi bahwa terdapat angka
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
10/37
10
korelasi diantara harga peralatan utama dengan komponen-komponen
yang terkait.
5. Quantity take-off, yaitu dengan membuat perkiraan biaya denganmengukur kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar,
spesifikasi, dan perencanaan.
6. Metode harga satuan, yaitu dengan memperkirakan biaya berdasarkanharga satuan, dilakukan bilamana angka yang menunjukkan volume total
pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya
(per meter persegi, per meter kubik) telah dapat dihitung.
7. Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan, yaitu metodeyang memakai masukan dari proyek yang sedang ditangani, sehingga
angka-angka yang diperoleh mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
Seiring dengan laju kemajuan pelaksanaan proyek, tataran kecermatan dan
ketelitian estimasi yang diperlukan sudah tentu akan semakin meningkat pula.
Sehingga biasanya suatu proyek dimulai dengan kebutuhan macam estimasi yang
kurang terperinci dan selanjutnya dapat dikelompokkan dalam urutannya, sebagai
berikut :
1. Estimasi pendahuluan, dibuat pada tahap awal proyek dalam rangkaupaya pendekatan kelayakan ekonomi di samping tujuan pengendalian
pembiayaan.
2. Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan,biaya, serta harga satuan pekerjaan.
3.
Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
11/37
11
pertanggungjawaban rampung untuk suatu proyek dengan hanya
kemungkinan kecil terjadi kesalahan.
Pada Gambar 2.1 diberikan skema urutan kebutuhan macam estimasi
sesuai dengan tahapan proyek. Pada tahapan kelayakan proyek, prosentase
kurang akuratnya perkiraan biaya cukup besar, dan makin mendekati penawaran
proyek
prosentase kurang akuratnya perkiraan biaya makin kecil. Hal ini disebabkan
belum detailnya dokumen proyek yang tersedia diantaranya : gambar, spesifikasi,
kontrak, dan ketentuan lainnya.
2.2 Hambatan-hambatan dalam Praktek Estimasi Biaya
Dengan pendeknya waktu yang dimiliki oleh para quantity surveyor di
dalam melaksanakan estimasi biaya, maka akan mungkin muncul hambatan-
hambatan di dalam estimasi tersebut. Victor G. Hajek (1994) menyampaikan
beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan estimasi, yaitu :
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
12/37
12
1. Adanya hal-hal yang terlewatkan. Apakah ada unsur biaya penting yangterlupakan, misalnya apakah telah direncanakan adanya pemeriksaan dan
apakah taksiran telah memperhitungkan biaya perekayasaan, bahan, dan lain-
lain bagi upaya demikian.
2. Rincian pekerjaan yang tak memadai. Apakah struktur rincian pekerjaan yangsedang digunakan telah memperhatikan secara cukup segenap sub sistem serta
upaya yang diperlukan bagi proyek tersebut.
3. Salah tafsir tentang fungsi atau data proyek. Tepatkah penafsiran kerumitandisain tersebut, salah tafsir akan mengakibatkan taksiran yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
4. Penggunaan teknik penaksiran yang salah. Bagi disain yang dipermasalahkanharus diterapkan teknik penaksiran yang benar, misalnya penggunaan statistik
biaya yang diperoleh dari jalan produksi suatu sub sistem yang serupa bagi
suatu alat prototipe yang memerlukan pekerjaan perekayasaan dan/atau
pengembangan pasti akan menghasilkan taksiran yang sangat terlampau
rendah.
5. Kegagalan mengidentifikasi dan berkonsentrasi pada unsur-unsur biayautama. Telah ditetapkan secara statistik bahwa setiap proyek, 20 persen dari
sub sistem-subsistem akan menyebabkan 80 persen biaya total, seperti terlukis
dalam Gambar 2.2 (halaman 11). Dengan demikian para quantity surveyor
seyogyanya memusatkan waktu serta upayanya pada subsistem- subsistem
serta golongan-golongan upaya biaya tinggi guna meningkatkan peluang
mereka memperoleh taksiran biaya yang tepat.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
13/37
13
2.3 Prosentase Komponen Biaya Bangunan
Dalam pekerjaan proyek konstruksi biaya total proyek merupakan
jumlah komponen biaya yang meliputi : biaya atas tenaga kerja, biaya material,
biaya peralatan, biaya tak langsung, dan keuntungan yang prosentasenya dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
14/37
14
2.3.1 Biaya T enaga Kerja
Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit dari
keseluruhan analisis biaya konstruksi. Banyak sekali faktor berpengaruh yang
harus diperhitungkan antara lain : kondisi tempat kerja, ketrampilan, lama waktu
kerja, kepadatan penduduk, persaingan, produktivitas, dan indeks biaya hidup
setempat. Dari sekian banyak faktor, yang paling sulit adalah mengukur dan
menetapkan tingkat produktivitas, yaitu prestasi pekerjaan yang dapat dicapai
oleh pekerja atau regu kerja setiap satuan waktu yang ditentukan. Tingkat
produktivitas selain tergantung pada keahlian, ketrampilan, juga terkait dengan
sikap mental pekerja yang sangat dipengaruhi oleh keadaan setempat dan
lingkungannya.
2.3.2 Biaya Material
Analisis meliputi perhitungan seluruh kebutuhan volume dan biaya
material yang digunakan untuk setiap komponen bangunan, baik material
pekerjaan pokok maupun penunjang. Biaya material diperoleh dengan
menerapkan harga satuan yang berlaku pada saat dibeli. Harga satuan material
merupakan harga di tempat pekerjaan yang di dalamnya sudah termasuk
memperhitungkan biaya pengangkutan, menaikkan dan menurunkan, pengepakan,
asuransi, pengujian, penyusutan, penyimpanan di gudang, dan sebagainya.
2.3.3 Biaya Peralatan
Estimasi biaya peralatan termasuk pembelian atau sewa, mobilisasi,
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
15/37
15
demobilisasi, memindahkan, transportasi, memasang, membongkar, dan
pengoperasian selama konstruksi berlangsung. Apabila kontraktor tidak
mempunyai alat penting yang diperlukan untuk menangani proyek, maka harus
memutuskan untuk membeli atau menyewanya. Sedangkan jika kontraktor
memiliki alat yang dimaksud biasanya masih harus mempertimbangkan beberapa
hal : apakah alat dalam keadaan menganggur dan siap pakai, butuh
biayaperbaikan dan persiapan, biaya mobilisasi, dan apakah alatnya layak untuk
dioperasikan. Adakalanya, dengan memperhatikan sederetan permasalahan yang
dihadapi mungkin masih akan lebih ekonomis jika diputuskan untuk membeli alat
baru atau menyewa.
2.3.4 Biaya Tak langsung
Biaya tak langsung dibedakan menjadi dua golongan yaitu biaya umum
(overhead cost) dan biaya proyek. Yang dikelompokkan menjadi sebagai biaya
umum adalah (1) gaji personil tetap kantor pusat dan lapangan; (2) pengeluaran
kantor pusat seperti sewa kantor, telepon, dan sebagainya; (3) perjalanan beserta
akomodasi; (4) biaya dokumentasi; (5) bunga bank; (6) biaya notaris; dan (7)
peralatan kecil dan material habis pakai. Sedangkan yang dapat dikelompokkan
sebagai biaya proyek, pengeluarannya dapat dibebankan pada proyek tetapi tidak
dimasukkan pada biaya upah tenaga kerja, material, atau peralatan, yaitu : (1)
bangunan kantor lapangan beserta perlengkapannya; (2) biaya telepon kantor
lapangan; (3) kebutuhan akomodasi lapangan seperti listrik, air bersih, air minum,
sanitasi, dan sebagainya; (4) jalan kerja dan parkir, batas perlindungan, dan pagar
di lapangan; (5) pengukuran lapangan; (6) tanda-tanda untuk pekerjaan dan
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
16/37
16
kebersihan lapangan pada umumnya; (7) pelayanan keamanan dan keselamatan
kerja; (8) pajak pertambahan nilai; (9) biaya asuransi; (10) biaya jaminan
penawaran, jaminan pelaksanaan, dan jaminan pemeliharaan; (11) asuransi risiko
pembangunan dan asuransi kerugian; (12) surat ijin dan lisensi; (13) inspeksi,
pengujian, dan pengetesan; (14) sewa peralatan besar utama; dan (15) premi
pekerjaan bila diperlukan.
2.3.5 Keuntungan
Nilai keuntungan pada umumnya dinyatakan sebagai persentase dari
seluruh jumlah pembiayaan. Secara umum, biasanya untuk proyek kecil
ditetapkan persentase keuntungan yang semakin besar, demikian pula untuk
keadaan yang sebaliknya. Pada prinsipnya penetapan besarnya keuntungan juga
dipengaruhi oleh besarnya risiko atau kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi,
yang seringkali tidak tampak nyata.
2.4 Dasar-Dasar Dari Cost Significant Model
Menurut Poh dan Horner (1995) dalam jurnal Cost-significant modelling-
its potential for use in south-east Asia, menyatakan bahwa proses tender di
Indonesia kadangkala dipengaruhi budaya setempat. Hubungan berdasarkan
kepercayaan antara pelanggan (owner) dengan kontraktor dapat mengurangi
perhitungan estimasi proyek secara detail. Kontraktor cukup hanya
mengidentifikasi dan menggambarkan secara kasar kebutuhan proyek dan
melaksanakan negosiasi harga.
Sebagai dasar dari Cost Significant Model adalah dengan mengandalkan
pada penemuan yang terdokumentasi dengan baik bahwa 80% dari nilai total
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
17/37
17
biaya proyek termuat di dalamnya 20% item-item pekerjaan yang paling mahal.
Untuk proyek yang memiliki ciri-ciri yang sejenis, item-item cost significant
secara kasar adalah sama.
Cost significant items dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik
yang bervariasi ke dalam nomor yang sama dari item-item pekerjaan cost-
significant, yang dapat mempresentasikan proporsi yang tepat dari total biaya
anggaran yang biasanya mendekati 80%. Nilai total dari proyek biasanya dapat
diperhitungkan dengan mengalikan total harga dari paket-paket cost-significant
dengan faktor yang tepat, mendekati 1,25. Nilai dari kator ini bervariasi
tergantung dari kategori dan analisis data historis. Paket pekerjaan direncanakan
dapat mencerminkan pelaksanaan lapangan, dengan demikian umpan balik dan
kontrol bisa difasilitasi. Secara kesamaan hanya sekitar 10% dari jumlah item dari
anggaran konvensional. Penyederhanaan dari model ini mengurangi waktu untuk
mengestimasi biaya dibandingkan dengan anggaran biaya tradisional, yang dapat
terdiri dari ribuan item. Cost Significant Models dapat digunakan untuk
mengestimasi biaya lebih baik dari 5%, dan perhitungan akhir lebih baik dari 1%.
Akurasinya dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan memperbaiki model dan
tergantung dari data yang tersedia.
2.5 Tahapan Cost Significant Model
Metode Cost Significant Model" pernah diterapkan di Singapura, pada
proyek pembangunan gedung asrama mahasiswa Nanyang Technological
University (NTU) pada tahun 1993. Data yang digunakan adalah 6 paket
pekerjaan yang menggunakan metode tradisional BoQ (Bill of Quantity), untuk
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
18/37
18
memprediksi 2 paket pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dari delapan proyek
pada dasarnya adalah sama, perbedaan biaya terjadi karena perbedaan luas,
pengaruh inflasi dan sebagian dari perubahan spesifikasi yang ditentukan.
Menurut Poh and Horner (1995), metode Cost Significant ModeFyang
digunakan dengan mendasarkan pada analisa data proyek yang lalu, mempunyai
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tidak mengikutsertakan item pekerjaan yang terkadang jumlahnya cukupbesar namun tidak setiap pekerjaan ada. Item-item tersebut sering
merupakan variabel biaya tinggi dan tergantung sekali pada karakteristik
lapangandan persyaratan pelanggan, sehingga akan menghambat
keakuratan pengembangan model.
2. Mengelompokkan item-item pekerjaan dimana penggabungan itempekerjaan bisa dilaksanakan apabila pekerjaan tersebut mempunyai satuan
ukuran yang sama, harga satuannya tidak berbeda secara signifikan, atau
bisa menggambarkan operasi kerja lapangan.
3. Menghitung pengaruh time value terhadap harga-harga item pekerjaan.Harga pekerjaan pada tahun pelaksanaan disesuaikan dengan harga pada
tahun yang diproyeksikan dengan memperhitungkan faktor inflasi.
4. Mencari cost-significant items, yang diidentifikasi sebagai item-itemterbesar yang jumlah prosentasenya sama atau lebih besar dari 80% total
biaya proyek.
5. Membuat model biaya dari cost significant itemsyang telah ditentukan.6. Mencari rata-rata Cost Model Faktor (CMF) . CMF didapatkan dengan
cara membagi nilai proyek yang didapatkan dari model dengan nilai
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
19/37
19
aktual proyek.
7. Menghitung estimasi biaya proyek dari Cost Significant Model, dengancara membagi nilai proyek yang diprediksi dari model dengan rata-rata
CMF.
8. Menghitung akurasi model dalam bentuk prosentase dari selisih antaraharga yang diprediksi dengan harga sebenarnya dibagi dengan harga
sebenarnya.
Kelebihan dari metode Cost Significant ModeF adalah dapat
memprediksi biaya proyek dengan mudah, cepat, dan cukup akurat, walaupun
belum tersedianya uraian dan spesifikasi pekerjaan. Metode ini dapat digunakan
pada tahap-tahap awal proyek seperti pada saat penyusunan konsep, studi
kelayakan, dan perencanaan pendahuluan. Sedangkan kelemahannya adalah
proyek yang ditinjau harus sama, dibutuhkan data historis proyek yang terdahulu
dan akurasi model sangat dipengaruhi oleh baik tidaknya data yang dikumpulkan.
Cost Significant Model" adalah salah satu model peramalan biaya total
konstruksi berdasarkan data penawaran yang lalu, yang lebih mengandalkan pada
harga paling signifikan di dalam mempengaruhi biaya total proyek sebagai dasar
peramalan (estimasi), yang diterjemahkan ke dalam perumusan regresi berganda(Pemayun, 2003).
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
20/37
20
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Komponen Biaya Konstruksi
Biaya-biaya di atas adalah biaya yang langsung (direct) berkaitan dengan
kegiatan/pekerjaan tersebut dan disebut biaya langsung (direct cost).
Komponen biaya langsung (direct cost)antara lain dipengaruhi oleh:
1. Lokasi pekerjaan.
Contoh, harga di Bandung berbeda dengan Jakarta.
2. Ketersediaan bahan, peralatan, atau pekerja.
Contoh, ketika semen langka di pasaran, harga yang normalnya Rp. 31.000/zak
menjadi Rp. 40.000/zak.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
21/37
21
3. Waktu.
Contoh, pekerjaan galian yang normalnya dilaksanakan dalam 2 hari biayanya Rp.
25.000,- per m3, bila harus dipercepat menjadi 1 hari, biayanya meningkat
menjadi Rp. 45.000,-.
Disamping biaya langsung, terdapat pula biaya tambahan (mark up) atau biaya
tidak langsung. Komponen biaya tambahan terdiri dari:
1. Biaya Over head
Biaya Over head adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam
pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung dengan
biaya bahan, peralatan dan tenaga kerja.
Contoh, ketika bagian logistik memesan semen dilakukan dengan menggunakan
telepon genggam (HP). Biaya pulsa telepon tersebut tidak dapat ditambahkan
pada harga semen yang dipesan.
Contoh lain biaya operasional kantor proyek di lapangan (site office) seperti
listrik, air, telepon, gaji tenaga administrasi, dst. tidak dapat dimasukkan ke biaya
pekerjaan pondasi beton.
2. Biaya tak terduga (contingency cost)
Biaya tak terduga (contingency cost) adalah biaya tambahan yang dialokasikan
untuk pekerjaan tambahan yang mungkin terjadi (meskipun belum pasti terjadi).
Contoh: untuk pekerjaan pondasi beton diperlukan pemompaan lubang galian
yang sebelumnya tidak diduga akan tergenang air hujan.
3. Keuntungan (profit)Keuntungan (profit) adalah jasa bagi kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan kontrak.
4. Pajak (tax),
Berupa antara lain Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%, Pajak
Penghasilan (PPh), dll.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
22/37
22
5. Biaya (Harga) Satuan Pekerjaan
Biaya (harga) satuan pekerjaan adalah jumlah:
Total biaya bahan yang digunakan,
Total biaya peralatan yang digunakan,
Total upah seluruh pekerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
Contoh:
Biaya satuan (1m3) beton K-250 untuk pondasi pelat adalah sebesar Rp. 453.000,-
. Artinya biaya satuan tersebut meliputi total biaya bahan yang digunakan, total
biaya peralatan yang digunakan, dan total upah seluruh pekerja yang terlibat
dalam pembuatan 1 m3 beton K-250.
Biaya satuan (buah) pondasi pelat beton adalah sebesar Rp. 675.000,- Artinya
biaya satuan tersebut meliputi biaya bahan (beton, tulangan, cetakan) yang
digunakan, biaya peralatan (cangkul, sekop, pengaduk beton, pemadat beton, dll.)
yang digunakan, serta upah seluruh pekerja (menggali & menimbun, pasang
cetakan, mengecor, memadatkan beton, dsb.)
3.2 Konsepkonsep Estimasi Biaya
Estimasi dari pembelian peralatan proyek yang diizinkan. Kuantitas dari penyesuaian tenaga kerja dan material. Penyesuaian adanya kemungkinan terjadinya inflasi dan eskalasi. Kontingensi
3.3 Tahaptahap Estimasi Biaya
Estimasi Pendahuluan / Konseptual yaitu mengandalkan data biayayang nyata dari proyek terdahulu yang mempunyai karakteristik atau jenis
yang sama, serta semua gambaran tentang proyek tersebut sesuai dengan
keinginan pemilik.
Estimasi Skematik yaitu Estimasi skematik lebih detil dari pada estimasi
pendahuluan, karena 30%dari disain perkiraan sudah jadi.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
23/37
23
Estimasi Disain Pembangunan yaitu Pada tahap ini volume bagian-
bagian yang utama sudah dapat dihitung dan yang penghitungan harga
satuan sudah dapat diketahui.
Estimasi Procurement yaitu hasil dari estimasi ini akan ditenderkan.
3.4 Faktorfaktor yang Mempengaruhi Estimasi Biaya
1. Produktivitas tenaga kerja.Produktivitas adalah volume pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh
sorang atau kelompok pekerja dalam satuan waktu , makin besar
produktivitas, maka makin cepat pekerjaan tersebut di selesaikan,
yang berarti makin cepat pekerjaan diselesaikan. Hal ini berkaitan
dengan jumlah upah yang dibayarkan, namun juga perlu analisis yang
lebih mendalam karena dengan produtivitas makin besar harga satuan
upah tenaga kerja juga makin mahal.
2. Ketersediaan material / sumber daya proyek.Makin langka material dipasaran , maka makin mahal harga yang di
tawarkan, ataupun jika diperlukan waktu pemesanan yang lebih lama,
dengan biaya yang akan di bebankan kepada konsumen.
3. Pasar Finansial.Nilai kurs akan mempengaruhi indeks harga tenaga kerja , maupun
sumber daya proyek yang lain.
4. Masalah konstruksibilitas.Kesulitan ataupun menggunakan metode yang belum pernah di
laksanakan, maka faktor resiko akan menjadi lebih tinggi, sehinggabiaya akan makin mahal.
5. Cuaca.Pelaksanaan proyek konstruksi yang dimungkinkan dikerjakan dalam
waktu yang relatif lama akan sangat mempengaruhi biaya suatu
pekerjaan. Misal pekerjaan beton yang dilaksanakan pada musim
hujan, akan menambah biaya pembelian bahan pelindung beton
setelah pengecoran.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
24/37
24
Memperbaharui perhitungan estimasi biaya adalah penting agar
mendapatkan kemungkinan harga terbaik baik dalam salah satu kontrak dengan
sub-kontraktor maupun harga proyek secara keseluruhan. Selama tahap
identifikasi beberapa estimasi akan menghasilkan keputusan untuk melakukan
perhitungan estimasi pada tahap selanjutnya. Dalam tahap studi kelayakan akan
didapatkan beberapa alternatif yang dapat digunakan melakukan hitungan, dengan
data yang lengkap hal ini tidak memerlukan engineer dalam jumlah banyak.
Menurut Antohie (2009), faktor yang mempengaruhi besarnya estimasi dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu:
a. Faktor faktor yang mempengaruhi biaya selama masa identifikasi dalam
menghasilkan desain dasar. Tidak ada proyek yang sama persis walaupun desain
dan metode pelaksanaannya sama. Biaya proyek tergantung pada kondisi tanah,
material, peralatan maupun alat yang digunakan oleh tenaga kerja sesuai dengan
lokasi proyek yang didirikan.
Spesifikasi Proyek, mendefinisikan bangunan secara fisik serta kualitasyang dituntut dari proyek.
Lokasi adalah tempat dimana proyek akan dibangun yang berpengaruhterhadap biaya adalah peraturan pemerintahan setempat meliputi perijinan,
prosedur perijinan, biaya perijinan, dll. Termasuk biaya yang lebih spesifik
seperti biaya transport, tenaga kerja, standar desain, dll.
Metode penawaran dan tipe kontrak yang dipilih oleh pemilik akanmempengaruhi biaya. Biaya proyek akan berbeda antara unit price contract
dan contract total price. Karakteristik lokasi proyek juga akan mempengruhi besarnya biaya seperti
kondisi tanah, permukaan air tanah, jalan menuju lokasi, dan kondisi tanah
keras.
Tipe bangunan merupakan gedung yang benar benar baru ataumenggunakan struktur yang lama yang kemudian diperkuat dan diperbaiki.
Kebanyakan pembangunan gedung baru akan lebih murah daripada
perbaikan gedung lama.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
25/37
25
Pajak, besarnya pajak tidak hanya tergantung dimana proyek itu dibangunmelainkan juga tipe dari gedung tersebut. - Durasi pelaksanaan proyek,
secara umum proyek dengan waktu yang sangat panjang maka akan
membutuhkan biaya yang besar pula.
Inflasi, juga akan akan berpengaruh pada biaya pelaksanaan, sehinggamempengaruhi estimasi biaya.
b. Faktor faktor yang mempengaruhi biaya dalam masa implementasi proyek.
Setelah proyek mulai dilaksanakan jarang sekali merubah estimasi biaya yang
telah dihitung. Dalam tahap desain dan data serta informasi untuk melakukan
estimasi biaya dirasa telah cukup maka dibuat estimasi biaya detail pasti dariproyek tersebut.
Perubahan desain, yang mungkin dapat terjadi sehingga membutuhkandesain ulang dari elemen elemen struktur, dapat dipastikan bahwa
perubahan ini akan menimbulkan biaya tambah dalam implementasinya.
Mismanagement dalam proyek dapat menimbulakan implikasi pada semuatahap proyek konstruksi, seperti kurangnya komunikasi antara pihak
pihak yang berkepentingan, kurangnya respon untuk mengidentifikasi
permasalahan yang terjadi, dan lemahnya kontrol waktu pelaksanaan.
Kondisi lokasi yang takterduga mengakibatkan bertambahnya waktupelaksanaan oleh karena itu hal ini akan menambah biaya pelaksanaan.
Kekurangan material dan/atau peralatan dikarenakan lokasi proyek yangjauh dan terbatasnya persediaan material di lokasi tersebut.
Perubahan kurs / nilai pertukaran mata uang, salah satunya dikarenakanalat yang dibutuhkan ternyata hanya tersedia di luar negeri dan harus
mendatangkannya di lokasi.
Kesalahan memilih kontraktor, dapat dikarenakan pemilihan kontraktorhanya melihat penawarannya saja tanpa mencari informasi tentang
kredibilitas dan kemampuan kontraktor tersebut.
Permasalahan pembiayaan proyek, kekurangan dana untuk pembiayaanmengakibatkan proyek tidak berjalan lancar.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
26/37
26
Perubahan sewa lahan, perubahan harga sewa lahan dapat terjadi karenakesalahan estimasi yang tidak memperbaharui data tentang sewa lahan.
3.5 Penyimpangan Estimasi Biaya
Adanya rentang waktu pada penyelesaian suatu
proyek konstruksi menyebabkan kemungkinan terjadinya perubahan
besarnya biaya yang dapat diakibatkan oleh beberapa hal yang antara lain:
Perubahan metode pelaksanaan, kondisi lapangan,harga material,
peralatan dan upah karena adanya kenaikan harga.
Pelaksanaan pekerjaan proyek yang berlangsung cukup lama. Terjadi sesuatu yang tidak dapat diperkirakan sebelumya
(kecelakaan/ musibah ).
Informasi dan data yang kurang akurat sehingga perkiraan estimasiyang dibuat jauh menyimpang.
3.6 Jenis
jenis Estimasi Biaya
3.6.1 Estimasi biaya konseptual
Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep
bangunan yang akan dibangun.
Estimasi ini membutuhkan data-data sbb. :
1. Produk yang dihasilkan oleh proyek, berikut kapasitas produksi danlokasinya.
2. Gambaran mengenai fasilitas-fasilitas yang terdapat pada proyek.3. Denah / tata letak proyek.4. Waktu dibuatnya estimasi biaya proyek.5. Daftar peralatan utama yang akan dibeli.6. Persetujuan pemilik proyek terhadap gambaran rencana proyek
secara umum.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
27/37
27
Contoh:
1. Untuk rumah SEDERHANA seluas 70m2 (belum ada gambar rencanadan spesifikasi).Biaya satuan rumah sederhana adalah Rp. 750.000 per
meter persegi. Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 70m2 x Rp.
750.000/m2 = Rp. 52.500.000,- (akurasinya -30% hingga +50%).
2. Untuk rumah MEWAH seluas 500m2 (belum ada gambar rencana danspesifikasi). Biaya satuan rumah mewah adalah Rp. 3.750.000 per meter
persegi.Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 500m2 x Rp.
3.750.000/m2 = Rp. 1.875.000.000,- (akurasinya -30% hingga +50%).
3.6.2 Estimasi biaya detail
Estimasi detail ini dilakukan untuk mendapatkan perkiraan biaya proyek
yang lebih akurat. Estimasi ini dilakukan setelah estimasi pendahuluan
disetujui dan setelah hamper seluruh perencanaan detail selesai dibuat.
Estimasi detail dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1). Estimasi Perencana (Engineer's Estimate)
2). Estimasi Penawaran Kontraktor
Contoh:
1. Bila rencana rumah di atas telah memiliki dokumen rencana yang lengkap(rumah sederhana dengan luas 68 m2, rumah mewah menjadi 479 m2),
maka estimasi biayanya dapat dilakukan secara detail dengan menghitung
volume dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh
biaya total yang lebih akurat (-5% hingga +15%).
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
28/37
28
3.7 Tahapan Proyek Konstruksi
3.7.1 Tahapan Proyek
Estimasi biaya konseptual juga dapat dilakukan dengan menggunakan data
masa lalu yang diperbaharui dengan menggunakan indeks biaya (harga).
Berikut ini adalah contoh indeks biaya (harga) konstruksi di Amerika sejak tahun
1913 hingga 1978:
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
29/37
29
Contoh estimasi biaya konseptual dengan menggunakan indeks biaya (harga):
Untuk membangun jalan antar kota di Amerika pada tahun 1970 dibutuhkan biaya
USD 75 per m2.
Maka jika pada tahun 1978 akan dibangun jalan antar kota di Amerika, biaya yang
dibutuhkan adalah:
1790
= - x USD 75 per m2
800
= 2.24 x USD 75 per m2
= USD 167.81 per m2
3.7.2 Metode Faktor Kapasitas
Antara beberapa proyek bangunan sejenis namun besar dan luasnya
berbeda terdapat suatu korelasi yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya
konseptual.
Korelasi tersebut dapat dihitung dengan persamaan berikut ini:
K2
B2 = B1 {-}^xK1
dimana:
B2 = Estimasi biaya bangunan sejenis yang baru dengan kapasitas K2
B1 = Biaya bangunan lama dengan kapasitas K1
K2 = Kapasitas bangunan baru
K1 = Kapasitas bangunan lama
x = Faktor kapasitas sesuai jenis bangunan
Berikut adalah faktor kapasitas untuk berbagai jenis bangunan:
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
30/37
30
3.7.3 Metode Rasio Biaya Komponen Bangunan
Tiap-tiap komponen bangunan memiliki rasio tertentu terhadap biaya total
bangunan yang dapat digunakan sebagai dasar estimasi biaya konseptual.
Berikut ini adalah contoh rasio biaya tiap komponen pada bangunan laboratorium:
Biaya investasi untuk suatu bangunan (konstruksi) dibedakan atas biaya
konstruksi (construction), biaya non-konstruksi (non-construction), dan biaya
daur hidup (life-cycle).
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
31/37
31
Estimasi (perhitungan) biaya konstruksi secara detail didasarkan atas:
Gambar rencana yang detail
Spesifikasi kegiatan atau pekerjaan yang detail.
Biaya tiap kegiatan atau pekerjaan disebut biaya satuan kegiatan atau pekerjaan
(harga satuan pekerjaan).
Biaya satuan pekerjaan dirinci berdasarkan:
Bahan yang digunakan,
Alat yang digunakan,
Pekerja yang terlibat untuk pekerjaan tersebut.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
32/37
32
Contoh Biaya (Harga) Satuan Bahan
Contoh Biaya (Harga) Satuan Peralatan
Contoh Biaya (Harga) Satuan Upah
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
33/37
33
Contoh Biaya (Harga) Satuan Pekerjaan
3.7.4 Biaya (Harga) Satuan dan Indeks Harga (Price Index)
Biaya satuan bahan, biaya satuan alat,dan biaya satuan upah dapat berbeda
dari waktu ke waktu dan satu lokasi ke lokasi lain. Dengan menggunakan Indeks
biaya (harga) maka estimator tidak perlu melakukan survei harga ulang untuk
seluruh jenis bahan, peralatan maupun upah.
Survei hanya dilakukan untuk beberapa jenis bahan dan upah tenaga kerja
yang paling banyak dipakai dalam proyek tersebut. Contoh: pada pekerjaan
gedung, maka bahan utamanya adalah semen, pasir, baja tulangan, bata merah
atau batako.
dimana,
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
34/37
34
PI : Indeks Harga untuk faktor pengali harga baru
Pi : Harga baru untuk bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang
P0 : Harga lama bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang
n : Jumlah bahan/peralatan/upah yang disurvei ulang
Contoh Penghitungan Indeks Harga (Price Index)
Kasus: Penentuan Indeks Harga untuk mengubah biaya (harga) satuan Kota
Bandung menjadi harga satuan Kota Pekanbaru untuk kurun waktu yang sama.
Dalam contoh pada tahun 2001.
Untuk menentukan biaya (harga) satuan tahun 2005, maka perlu dihitung Indeks
Harga akibat perubahan waktu (2001-2005).
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
35/37
35
Contoh Penggunaan Indeks Harga (Price Index)
Struktur Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek Konstruksi
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
36/37
36
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan
atau kontrak. Estimasi biaya memiliki sifat yang sangat luas tergantung sudut
pandang yang digunakan.
Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan: Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator, seperti membaca
gambar, melakukan estimasi (perhitungan), dll.
Personal judgement berdasarkan pengalaman estimator.
4.2 Saran
Sangat dianjurkan bagi para estimator untuk menguasai ilmu tentang
Estimasi Biaya, karena ilmu ini sangat bermanfaat bagi para estimator untuk
menentukan secara detail dan akurat mengenai biaya suatu proyek, dimana jika
ada kesalahan dalam perhitungan proyek dapat merugikan berbagai pihak yang
terlibat didalamnya.
-
7/21/2019 Tugas Paper Kelompok 2
37/37
DAFTAR PUSTAKA
sipil.ft.uns.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=220&Itemid=1
estimasi biaya. Tanggal akses : 17 September
http://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.html.
Tanggal akses : 17 September
getuk.wordpress.com/2006/11/17/8-estimasi-biaya/ pengertian estimasi biaya.
Tanggal akses : 17 September
http://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.html. Tanggal akses :
17 September
http://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.htmlhttp://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.htmlhttp://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.htmlhttp://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.htmlhttp://azwaruddin.blogspot.com/2008/06/definisi-estimasi-biaya.htmlhttp://andykasipil.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-estimasi-biaya-cost.html