tugas individu.docx

11
Tugas Individu Fisika Juni 20, 2010 Alat ini adalah alat sederhana. cara kerjanya hanya menghubungkan konektor dengan baterai, hingga lampunya menyala. lampu ini tidak menyala secara permanen karena lampu ini menyala selama 1 detik dan jedanya adalah 8 detik untuk lampu menyala lagi. biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat ini adalah Rp 20.000 . Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan sebuah Komentar » Tugas Kelompok Fisika Juni 20, 2010 Alat ini disebut Digit karena dapat digunakan sebagai digit angka. cara kerjanya sangat sederhana karena hanya memutar potensio yang sudah tersedia, dengan begitu kita

Upload: putu-atmaka-predhana

Post on 16-Feb-2015

63 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Individu.docx

Tugas Individu FisikaJuni 20, 2010

Alat ini adalah alat sederhana. cara kerjanya hanya menghubungkan konektor dengan baterai, hingga

lampunya menyala. lampu ini tidak menyala secara permanen karena lampu ini menyala selama 1

detik dan jedanya adalah 8 detik untuk lampu menyala lagi. biaya yang dibutuhkan untuk membuat

alat ini adalah Rp 20.000 .

Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan sebuah Komentar »

Tugas Kelompok FisikaJuni 20, 2010

Alat ini disebut Digit karena dapat digunakan sebagai digit angka. cara kerjanya sangat sederhana

karena hanya memutar potensio yang sudah tersedia, dengan begitu kita bisa melihat digit angka

yang ada. biaya yang dibutuhka untuk membuat alat ini sebesar Rp 50.000 

Page 2: Tugas Individu.docx

Model Hidram sederhana

Alat peraga merupakan salah satu perangkat yang digunakan oleh seorang guru untuk mempermudah menyampaikan konsep dari apa yang diajarkan. Siswa SMA Negeri 1 Belo telah membuat beberapa alat peraga yang sederhana. /media/My Disc/Penting Banget/file budi/Images/07122009(001).jpgAlat Peraga sederhana yang dibuat adalah model hidram sederhana,bahan-bahan yang digunakan murah, jadi konsepnya adalah mampu memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahwa zat cair bisa berpindah dari temapt rendah ketempat yang tinggi dengan menggunakan usaha, salah satu usahanya adalah model hidram. untuk lebih tahu bagaimana cara membuatnya download disini selamat mencoba

membuat generator sederhanakita bisa membuat generator dengan bahan-bahan yang ada disekitar kita. gambar ini jg bisa

dijadikan referensi dalam pembelajaran ipa atau fisika.... 

oke,kita langsung aja melihat gambarnya..

Page 5: Tugas Individu.docx

Arsip Tag: cara membuat bel listrik sederhana

MAR 162012

Berbekal ujjian praktek fisika, saya menemukan sedikit petunjuk mengenai perangkat bel listrik sederhana beserta cara pembuatannya. Jika melihat definisi yang beredar di berbagai sumber informasi, barangkali saya mendefinisikan bel listrik sebagai suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara).Gambar di bawah berikut merupakan bel listrik sederhana yang berhasil kami buat dengan sumber energi listrik dari baterai kering atau dapat juga dengan menggunakan adaptor. Rekomendasi kami untuk sumber energi listrik sebaiknya menggunakan adaptor dibandingkan baterai, karena adaptor dapat mensuplai arus yang cukup konstan untuk kebutuhan bel. Sedangkan jika menggunakan baterai, energi listrik akan semakin melemah dan hilang dalam waktu yang cukup singkat.

Hal ini kami berikan karena memang telah kami alami sewaktu proses pembuatan bel listrik. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengkonstruksi bel ini pun berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita.

Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali.

Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat

berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk hal ini sangat tidak dianjurkan.

Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Page 6: Tugas Individu.docx

1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30×25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm). kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan (berdiameter 1 mm, panjang 11 m).

2. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .3. Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt.4. Satu batang paku besi 9 inci.5. 10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku triplek). Jumlah dapat disesuaikan dengan

kebutuhan atau desain yg telah dibuat.6. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari kemasan

kaleng kira-kira 2 buah.7. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.8. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.9. Satu sekrup berukuran 1,5 inci.10. Satu buah bel atau lonceng.11. Satu pelat besi tipis ukuran 1×15 cm (bisa didapatkan dari kaleng yang non-

aluminium)12. Satu pelat baja tipis ukuran 1×7 cm (bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan

bagian mata pisaunya).13. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.

Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel yaitu:1. Tang (bisa tang lancip atau tumpul).2. Palu.3. Obeng minus dan plus ukuran kecil.4. Pisau kecil/pisau lipat.5. Gunting tumpul (gunting bekas).6. Solder beserta kawat timahnya.7. Mistar dan pensil.

Untuk petunjuk pembuatan, kali ini saya sampaikan hanya dalam bentuk skema/gambar sederhana yang menerangkan setiap bagian pada komponen bel listrik.

Barangkali beberapa bagian yang perlu diberi keterangan lebih lanjut yaitu:

1. Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan.

2. Pada bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2

Page 7: Tugas Individu.docx

buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).

3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan.

4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini silahkan lihat pada gambar di bawah.

Sedangkan desain bel yang telah selesai, silakan lihat gambar diatas berikut:Mungkin untuk mempermudah memahami cara pembuatannya, saya mencoba sertakan prinsip kerja dari bel listrik ini.Prinsip kerja Bel Listrik:

Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).

Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi.

Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).

Page 8: Tugas Individu.docx

Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb.

Nah, sampai disini dulu cerita saya tentang pembuatan bel listrik sederhana. Mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.

Akhirnya kuucapkan selamat berkarya buat rekan semuanya.

A. TUJUAN PEMBUATAN ALAT SEDERHANAUntuk mempelajari rangkaian listrik sederhana dan aplikasinya seperti yang sudah ada

dalam kehidupan sehari-hari.

B. LANDASAN TEORIHukum kekekalan energi mengatakan bahwa energy tidak dapat diciptakan atau

dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah bentuknya. Sebagai contoh energi listrik dapat diubah menjadi energi panas. Tentunya pada proses ini digunakan elemen pemanas yang terbuat dari bahan konduktor seperti kawat nikelin. Jika dua buah bahan konduktor berdekatan satu dengan yang lain dan dihubungkan dengan sumber arus listrik, maka perubahan arus pada salah satu konduktor akan menginduksi ggl pada konduktor yang lain. Menurut hukum faraday, ggl induksi dihasilkan oleh medan magnet yang berubah. Hal ini juga berkaitan dengan hukum lenz yang menyatakan bahwa ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks. Sehingga konduktor dapat menyebarkan energi panas ke segala arah dan juga disebabkan karena bentuknya yang melingkar yang menyerupai huruf U.

C. ALAT DAN BAHAN         Gunting         Tang         Kabel         Plug In         Batu bata         Element dalam setrika (nikel)

D. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN 

Page 9: Tugas Individu.docx

E.PROSEDUR PEMBUATAN ALAT1.      Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan2.      Rangkai kabel ke bagian dalam plug in3.      Rangkai inti kabel pada element dalam setrika4.      Buat alur sesuai dengan bentuk element dalam setrika pada batu bata5.      Tempatkan rangkaian element dalam setrika pada alur batu bata lalu sambungkan kabel ke

sumber tegangan listrik.

F.CARA KERJA ALATAlat yang mengubah nergi listrik menjadi energi panas di lengkapi dengan elemen

pemanas. Listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas di ubah menjadi energi panas. Elemen pemanas terbuat dari bahan yang mempuyai tahanan tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui bahan tersebut berubah menjadi panas. Peralatan ini memanfaatkan kawat yang memiliki hambat jenis besar, misalnya kawat nikelin atau nikrom.

Satu lagi hukum fisika yang diterapkan yakni induksi listrik. induksi listrik adalah fenomena terjadi tegangan listrik ataui arus listrik pada suatu konduktor yang disebabkan oleh pengaruh medan magnet yang timbul akibat adanya arus listrik yang mengalir pada konduktor lain.

G. KESIMPULANAlat ini merupakan rangkaian sederhana dari rangkaian listriki yang dapat mengubah

energy listrik menjadi energy panas. Hal ini dilakukan melalui suatu cara induksi elektromagnetik,yaitu fenomena terjadinya tegangan listrik atau arus listrik pada suatu konduktor yang disebabkan oleh pengaruh medan magnet yang timbul akibat adanya arus listrik yang mengalir pada konduktor lain.

H. SARANSebaiknya, untuk hasil yang lebih baik digunakan saklar. Sehingga alat sederhana ini juga

dapat digunakan langsung untuk memasak sehari-hari. Akan tetapi lebih baik jika digunakan untuk memasak makanan yang hanya memerlukan waktu singkat. Dan alat ini masih dapat ditambahkan beberapa komponen lagi untuk mengatur tingkat kepanasan alat, contohnya seperti trafo step up-step down.

I. DAFTAR PUSTAKAGiancolli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima Jilid 2.Terjemahan Yuhilza Hanum dan Irwan Arifin.Jakarta:

Erlangga. 2001Kanginan, Marthen. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.2007Auditadewi.blogspot.com