tugas ibu inoy

13
Peran Kader Kesehatan Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana Kegagalan Teknologi (Kecelakaan Transportasi : Darat, Laut, Udara) A. Kegagalan Teknologi merupakan kejadian yang diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam menggunakan teknologi dan atau industri. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa kebakaran, pencemaran bahan kimia, bahan radioaktif/nuklir, kecelakaan industri, kecelakaan transportasi yang menyebabkan kerugian jiwa dan harta benda. Penyebab terjadinya kegagalan teknologi 1. Kebakaran 2. Kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik/teknologi 3. Kesalahan prosedur pengoperasian pabrik/teknologi 4. Kerusakan komponen 5. Kebocoran reaktor nuklir 6. Kecelakaan transportasi (darat, laut, udara) 7. Sabotase atau pembakaran akibat kerusuhan 8. Dampak ikutan dari bencana alam (gempa bumi, banjir, dan sebagainya Kegagalan teknologi dapat menyebabkan pencemaran (udara, air dan tanah), korban jiwa, kerusakan bangunan, dan kerusakan

Upload: dhita-herlyana

Post on 14-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bencana alam

TRANSCRIPT

Peran Kader Kesehatan Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana Kegagalan Teknologi(Kecelakaan Transportasi : Darat, Laut, Udara)

A. Kegagalan Teknologi merupakan kejadian yang diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam menggunakan teknologi dan atau industri. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa kebakaran, pencemaran bahan kimia, bahan radioaktif/nuklir, kecelakaan industri, kecelakaan transportasi yang menyebabkan kerugian jiwa dan harta benda. Penyebab terjadinya kegagalan teknologi1. Kebakaran2. Kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik/teknologi3. Kesalahan prosedur pengoperasian pabrik/teknologi4. Kerusakan komponen5. Kebocoran reaktor nuklir6. Kecelakaan transportasi (darat, laut, udara)7. Sabotase atau pembakaran akibat kerusuhan8. Dampak ikutan dari bencana alam (gempa bumi, banjir, dan sebagainyaKegagalan teknologi dapat menyebabkan pencemaran (udara, air dan tanah), korban jiwa, kerusakan bangunan, dan kerusakan lainnya. Bencana Kegagalan teknologi pada skala yang besar akan dapat mengancam kestabilan ekologi secara global.Berdasarkan data statistic perhubungan 2008 kecelakaan transportasi di Indonesia terus terjadi peningktan yang sangat besar. Rata-rata pertumbuhan jumlah kecelakaan lalu lintas jalan teradi peningkatan 99,94%. Jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami peningkatan 57,76%. Korban kecelakaan terjadi peningkatan 53,67%. Kerugian material mengalami peningkatan 25,31% (Departemen Perhubungan, 2009).Jumlah kecelakaan kendaraan bermotor tersebut ditinjau dari jenis kendaraan bermotor menunjukan bahwa mobil penumpang mengalami peningkatan 34,01%, sedangkan sepeda motor mengalami peningkatan 75,15%. Penyebab timbulnya kecelakaan transportasi sebagian besar disebabkan oleh factor pengndara kendaraan (human error). Diperkirakan tahun-tahun mendatang kecelakaan trasnportasi akan semakin meningkat. Hal ini karena meningkatnya jumlah kendaraan sementara jaringan infrastruktur pertumbuhannya relative. Dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan.Untuk kereta api timbulnya kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh anjlokan rel kereta api (63%), sedangakan tabrakan dengan kendaraan lain sebesar 16 %. Selama tahun 2004-2008 jumlah kejadian kecelakaan kereta api mencapai 688 kejadian. Tren kecelakaan kereta api mengalami peningkatan dibandingkan denagn periode sebelumnya. Factor semakin tuanya usia sarana prasarana perkeretaapian, rendahnya disiplin pengendara dan makin meningkatnya kecelakaan kereata api meningkat. Jumlah korban selama periode 2004-2008 mencapai 250 orang meninggal, 445 orang luka berat dan 429 orang luka ringan

B. Manajemen penanggulangan Bencana Kegagalan Teknologi Bagian Kecelakan TransportasiDari seluruh kecelakaan yang terjadi di jalan raya, faktor kelalaian manusia (human error) memiliki kontribusi paling tinggi. Yaitu mencapai antara 80-90 persen dibandingkan faktor ketidaklaikan sarana kendaraan yang berkisar antara 5-10 persen, maupun akibat kerusakan infrastruktur jalan (10-20 persen).Tiga faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan yaitu manusia, kendaraan, dan lingkungan (lingkungan fisik dan ekonomi). 1. Pra KecelakaanPra kecelakaan Pencegahan Kecelakaan sebagai Berikut : Informasi Bagi pengendara transportasi Melakukan Kelayakan kendaraan Memeriksa Disain jalan dan permukaan jalan Memeriksa Perilaku ketidakmampuan berkendara seseorang dengan berkerjasama pada pihak terkait seperti kepolisian Tersedianya alat tanggap darurat di jalan-jaan yang rawan kecelakaan Fasilitas bagi pejalan kaki agar tidak beresiko terjadi tabrakan saat di jalan, melakukan penyuluhan Pencegahan cedera saat kecelakaan lalu lintas dan menghimbau menggunakan alat pelindung diri. Menyediakan Fasilitas perlengkapan Alat pelindung diri (APD) dan berfungsi Resiko kebakaran tanggap darurat berfungsi Desain perlindungan Kecelakaan Lalu Lintas (KLL)Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan 4 elemen utama faktor resiko: 1) Elemen yang mempengaruhi paparan faktor resiko terjadinya kecelakan lalu lintasa. Faktor ekonomi berpengaruh dalam terjadinya kecelakaan lalu lintas, di mana terdapat penelitian yang menunjukkan semakin tinggi tingkat kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara semakin tinggi tingkat mobilitas orang dan kendaraan yang berakibat probabilitas kecelakaan semakin tinggi pula.b. Faktor kependudukan berpengaruh terhadap kecelakaan lalu lintas, dimana di negara berkembang mayoritas penduduk usia muda (15 44 tahun) lebih berisiko mengalami kecelakaan disebabkan mobilitasnya yang tinggi sebagai pekerja.c. Penyimpangan pemanfaatan tata guna lahan dapat menyebabkan kemacetan, perpanjangan waktu tempuh dan jenis kendaraan angkutan, seperti : Belum dilakukannya audit keselamatan jalan (rambu lalu lintas (lalin), Penggunaan jalan seharusnya sesuai dengan fungsinya, sebagai contoh : jalan tol yang cukup panjang jarak tempuhnya, hanya cocok untuk kendaraan roda 4 ke atas dengan kecepatan tertentu (60-80 km/jam) Kurangnya keterpaduan penataan fungsi dengan batasan kecepatan kendaraan. Pada jalan yang melalui daerah padat penduduk seharusnya diberikan batas kecepatan tertentu.2) Elemen sebelum mempengaruhinya terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas (Pra Kecelakaan)a. Pengaktifan pos-pos siaga Kecelakaan dengan segenap unsure pendukungnya.b. Pelatihan siaga / simulasi / gladi / teknis bagi setiap sector Penanggulangan kecelakaan lalu lintas (SAR, sosial, kesehatan, prasarana dan pekerjaan umum).c. Inventarisasi sumber daya pendukung kedaruratand. Penyiapan dukungan dan mobilisasi sumberdaya/logistik.e. Penyiapan sistem informasi dan komunikasi yang cepat dan terpadu guna mendukung tugas kebencanaan. Penyiapan dan pemasangan instrumen sistem peringatan dini (early warning)f. Penyusunan rencana kontinjensi (contingency plan)g. Mobilisasi sumber daya (personil dan prasarana/sarana peralatan)h. Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakati. Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang penataan ruang, ijin mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lain yang berkaitan denga pencegahan bencana.2. Saat Terjadinya Kecelakaan (Darurat Kecelakaan)a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan akibat kecelakan, kerugian, dan sumber daya akibat kecelakaan yang terjadib. Penentuan status keadaan darurat kecelakaanc. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena kecelakaan atau yang mengalami kecelakaand. Pemenuhan kebutuhan dasar korban yang mengalami kecelakaane. Perlindungan terhadap kelompok rentanf. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vitalg. Memeriksa korban mengkonsumsi alkohol dan obat lain yang mempunyai efek kantuk.h. Memeriksa Badan jalan dilengkapi dengan pengaman jalan atau tidak.3. Pasca KecelakaanUpaya Pengendalian Faktor Risiko Kecelakaan Lalu Lintas1) Faktor manusiaPeningatan perilaku positif dalam pemakaian jalan melalui edukasi, sosialisasi dan kampanye :a. Kampanye melalui media massa (elektronik dan cetak)b. Memberikan sanksi bagi pengemudi yang di dalam darahnya mengandung kadar alkohol di atas ambang batas.c. Rehabilitasi untuk pengendara yang terbukti melanggar batas kadar alkohol dalam darahd. Larangan mengemudikan kendaraan saat dalam pengaruh obat tertentue. Pengaturan jam kerja dan lama mengemudikan kendaraan terutama untuk pengemudi alat transportasi massal.f. Pemasangan kamera pada lampu lalu lintas untuk memantau perilaku pemakai jalan.g. Melengkapi dan mengharuskan penggunaan sabuk keselamatan dan kursi khusus untuk bayi dan anak-anak.h. Penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan jenis kendaraan.2) Faktor kendaraan dan lingkungan fisikUsaha-usaha di bidang kesehatan lingkungan ditunjukkan untuk meningkatkan daya guna faktor yang dapat menguntungkan manusia dan mengurangi peran atau mengendalikan faktor yang dapat merugikan manusia. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima kehadiran faktor yang dapat merugikan manusia di dalam lingkugan hidupnya, oleh karenanya ia selalu berusaha untuk memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan faktor resiko kendaraan dan lingkungan, antara lain : a. Desain sistem lalu lintas untuk keamanan dan pemakaian yang berkelanjutan :1. Kerjasama lintas sektor dalam penyusunan rencana strategis sistem lalu lintas dengan mempertimbang 3 elemen utama yaitu kendaraan, pemakai jalan dan infrastruktur jalan.2. Upaya rekayasa kendaraan dan jalan harus mempertimbangkan kebutuhan keamanan dan keterbatasan kondisi fisik pemakai jalan.3. Teknologi kendaraan dengan perlengkapan jalan hsrus selaras.4. Upaya dari aspek teknologi kendaraan harus didukung dengan perilaku pemakai jalan yang sesuai seperti pemakaian sabuk keselamatan.b. Mengelola pajanan risiko melalui kebijakan pemakaian lahan dan transportasi :1. Mengurangi volume kendaraan bermotor dengan cara pemisahan fungsi:a) Tata guna lahan yang efisien (kedekatan permukiman dengan tempat kerja, kepadatan penduduk perkotaan dan pola pertumbuhan, luas permukiman, penyediaan alat transportasi massal)b) Kajian dampak keselamatan untuk mendukung perencanaan pengelolaan jalanc) Menyediakan jalur jalan yang lebih pendek dan lebih amand) Menyediakan trotoar dan penyebrangan jalan yang aman dan nyaman untuk pejalan kaki.e) Mengurangi frekuensi perjalanan, dengan cara penyediaan teknologi komunikasi, pengelolaan transportasi khusus yang lebih baik (bus sekolah, bus kantor, dan sejenisnya), pengelolaan transpor untuk pariwisata yang lebih baik, pengaturan transport kendaraan berat, pengaturan perparkiran dan pemanfaatan jalan.f) Menyediakan akses yang efisien dalam hal jarak tempuh, kecepatan dan keamanan.2. Meningkatkan pemahaman aspek keamanan dalam perencanaan jaringan jalan dengan cara pengelompokan berdasarkan fungsi jalan dan batas kecepatan kendaraan bermotor.3. Mendesain jalan yang dilengkapi dengan rambu dan marka jalan yang mudah dipahami pemakai jalan seperti rambu untuk memisahkan antara kendaraan roda dua dengan kendaraan lainnya, jalur satu arah, tanda tidak boleh mendahului kendaraan di depannya, batas kecepatan, mengurangi bahaya dari sisi jalan secara sistemis dan pemakai lampu tanda bahaya pada jalan-jalan tertentu.4. Mendorong masyarakat untuk memilih alat transportasi yang mempunyai risiko rendah. Memperbaiki alat transportasi massal meliputi alternatif jalur yang dilayani, sistem tiket, memperbanyak persinggahan, kenyamanan dan keamanan kendaraan dan ruang tunggu. Koordinasi yang lebih baik antar pengelola transportasi. Memperbolehkan sepeda dibawa serta saat naik transportasi massal. Penyediaan sarana parkir dan penitipan kendaraan bermotor dekat terminal kendaraan umum. Peningkatan kualitas layanan taksi. Memberlakukan pajak kendaraan dan bahan bakar yang tinggi untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.3) Pelayanan Kesehatana. Penanganan pra rumah sakit yang kurang memadai1) Memberikan pelatihan untuk kelompok masyarakat yang dapat menjadi penolong yang pertama (first responder) seperti: Pengemudi alat transportasi massal, polisi, kader kesehatan, tokoh masyarakat. Materi pelatihan mengenai pertolongan medik dasar (Basic Life Support), antara lain meliputi : Bagaimana melakukan pelaporan (kontak telepon) untuk mencari bantuan Cara memadamkan kebakaran secara sederhana dan cepat Cara mengamankan lokasi kecelakaan (mencegah bahaya ikutan, menurunkan risiko bahaya untuk penolong, mengendalikan massa) Cara memberikan pertolongan pertama (resusitasi, menghentikan perdarahan, memasang bidai dan pembalut, transportasi korban)2) Menyiapkan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menginformasikan kejadian kecelakaan (Ambulans 118, polisi, pemadam kebakaran)3) Membuat kode atau standar pelaporan masyarakat terhadap kejadian kecelakaan yang sederhana dan mudah diingat.4) Membuat standar ambulans untuk pertolongan dan evakuasi korban kecelakaan lalu lintas.5) Memberikan pelatihan kepada petugas Puskesmas.b. Penanganan di UGD/sarana pelayanan kesehatan yang kurang memadaic. Pengaturan kompetensi petugas rumah sakit, meliputi pelatihan penanganan trauma (ATLS, ACLS)d. Pemenuhan kebutuhan peralatan medisMemperbaiki sistim perencanaan dan manajemen organisasi dengan menetapkan: Jenis layanan kesehatan yang dapat diberikan Kebutuhan tenaga dan sarana untuk menjamin kualitas layanan kesehatan yang diberikan dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan geografi) Mengembangkan mekanisme administratif untuk meningkatkan/memberdayakan organisasi

e. Elemen yang mempengaruhi tingkat keparahan pasca kecelakaan lalu lintas: Keterlambatan deteksi akibat kecelakaan lalu lintas, contoh: korban kecelakaan tabrak lari di tempat yang sepi. Kebakaran akibat kecelakaan lalu lintas Kebocoran bahan-bahan berbahaya dan beracun Konsumsi alkohol dan obat yang mempunyai efek ngantuk. Kesulitan penyelamatan dan evekuasi korban kecelakaan lalu lintas dari kendaraan Penanganan pra rumah sakit yang kurang memadai, dari tempat kejadian sampai pelayanan kesehatan. Penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) yang kurang memadai, keterampilan SDM pelayanan dan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan. Kesulitan akses ke lokasi kecelakaan lalu lintas memperlambat kecepatan penanganan awal korban kecelakaan lalu lintashttp://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2012/07/kader-1.pdfYaya. 2012. Kecelakaan Lalu Lintas. http://kahar-spombob.blogspot.com/2012/01/kecelakaan-lalu-lintas.html dikutip pada tanggal 24 Januari 2015 pukul 16.30Anonim. 2012. Gagal Teknologi. http://widyarobol.blogspot.com/2012/05/gagal-teknologi.html dikutip pada tanggal 24 januari 2015 pukul 16.30