tugas gita

Upload: lissa-permata-sari

Post on 07-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    1/35

    2009

    AJI WIDIATMOKO

    Pengelolaan Sampah Pasar Deng

    Metode Destilasi

    5/2/2009

    Karya Tulis Ilmiah

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    2/35

    Kata Pengantar

    Syukur Alhamdulillah selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dankarunia-Nya kepada kita semua, sehingga penelitian ilmiah berjudulini dapat terselesaikan.

    Penulis sangat tertarik untuk ikut serta memikirkan masalah lingkungan hidup yang semakin

    tidak terkendali, khususnya masalah sampah baik secara teknik maupun secara sistemik.

    Seiring dengan berkembangnya pembangunan di Indonesia, tidak terasa masalah-masalah

    lingkungan pun bermunculan, hal ini tentunya tidak dibiarkan demikian saja karena di lain pihakakan menimbulkan dampak yang merugikan. Usaha pemulihan kembali masalah lingkungan

    memang ada, tetapi usaha itu perlu ditingkatkan lagi, khususnya pada penekanan pengolahan dan

    sistem yang efektif dan efisien dalam penanganan sampah/limbah yang dihasilkan dari aktivitas

    kehidupan masyarakat, khususnya dalam menata kembali manajemen operasinya.

    Dalam penulisan karya tulis ini, merupakan langkah awal penulis untuk senantiasa peduli dan

    prihatin dengan permasalahan sampah yang terjadi serta mampu berpikir secara sistemik dalam

    penanganan sampah dan manajemen operasinya yang semakin menghantui kehidupan manusia.Dan besar harapan penulis, karya tulis ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan mendapat tindak

    lanjut untuk evaluasi pada tahap kegiatan kedepan.

    Bekasi, April 2009

    Penulis

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    3/35

    Bab I Pendahuluan

    I.1 Latar Belakang

    Hingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius diberbagai kota besar di Indonesia. Sistem

    penanganan sampah kota yang ada sekarang masih mengandalkan pada Tempat Pembuangan SampahAkhir (TPA) sebagai tempat pembuangan sampah, mulai dari tingkat rumah tangga hingga kecamatan.

    Persoalan dalam penanganan sampah kota, selain adanya keterbatasan ruang untuk TPA juga masalah

    polusi udara dari aroma tidak sedap sampah dan belum optimalnya pemanfaatan sampah organik dan non

    organik menjadi sesuatu yang memiliki nilai positif baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Selain itu

    tempat pembuangan sampah yang jauh juga dapat membuat anggaran pengelolaan sampah membengkak,

    karena semakin jauh semakin besar pula biaya transportasinya.

    Karena masalah ini pula penulis mencoba menggali potensi dari sampah organik yang terdapat di

    pasar untuk diolah menjadi bahan lebih mempunyai manfaat daripada hanya di buang begitu saja dan

    tidak memberikan dampak positif.

    Ide ini di ilhami karena rasa keprihatinan penulis terhadap sampah pasar, khususnya yang

    terdapat di Pasar Baru Kota Bekasi karena kebetulan dekat dengan sekolah penulis. Setiap pagisetidaknya 60m terbuang begitu saja tanpa memberikan manfaat dan parahnya lagi membuat masalahsemakin besar Karena pemerintah kota menganggarkan dana yang sangat besar bagi pengelolaan sampah

    pasar tersebut.

    Sebenarnya pengelolaan sampah modern sudah akan di buat tetapi dari sistem pengelolaan ini

    menurut penulis dapat mematikan mata pencaharian para pemulung karena pada sistem ini sampah

    organik dan non organik di campur dan di bakar tanpa menyisakan sedikitpun untuk para pengumpul

    barang bekas. Selain itu metode dengan membakar sampah non organik dapat mengeluarkan polutan yang

    sangat berbahaya.

    Dari beberapa cara pengelolaan secara modern, metode ini lebih efisien karena hanya mengelola

    limbah organik tanpa merebut jatah para pengepul barang bekas. sehingga para pemulung maupun

    pengepul barang limbah non organik tidak kehilangan mata pencaharian. Berdasarkan penelitian penulis

    terhadap pengepul barang bekas dalam satu hari dapat mendapatkan penghasilan yang dapat menghidupi

    keluarganya secara berkecukupan.

    Melalui cara ini diharapkan setidaknya masalah persampahan dapat dipecahkan, disamping itu

    proses daur ulang limbah yang ada dapat bermanfaat untuk bahan baku sektor industri manufaktur (untuk

    sampah non organik), industri pertanian /agribisnis, maupun untuk penataan pertamanan dan penghijauankota (untuk sampah organik).

    Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa manfaat, antara lain :

    Mengurangi pencemaran lingkungan, baik karena bau sampah maupun karena limbah cair

    dan padat yang berbahaya.

    Mengoptimalkan pemanfaatan sampah organik dan non organik yang berasal dari sampah pasarsehingga memberikan nilai tambah yang lebih berguna.

    Dapat menjadi contoh kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.

    Memanfaatkan limbah non organik untuk didaur ulang kembali sebagai bahan baku industri

    (plastik, kertas, kaca dsb.), sehingga dalam jangka panjang dapat mengurangi ketergantunganpada impor bahan baku industri.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    4/35

    Limbah organik akan lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi karena mampu menghasilkan

    alkohol yang dapat di gunakan untuk dijadikan bahan bakar.

    Di peroleh kompos / pupuk organik dari proses pengeringan yang bermanfaat untuk sektor

    pertanian yang ramah lingkungan

    Walaupun bukan satu-satunya cara dalam menghemat APBD untuk pengelolaan sampah pasar

    dan dalam rangka menjaga lingkungan, tapi penulis harapkan dapat menjadi salah satu cara dalam

    menghadapi persoalan yang ada karena sampah yang di hasilkan oleh suatu pasar juga dapat bermanfaat.

    I.2 Identifikasi Masalah

    Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang dapat penulis sampaikan

    antara lain :

    a. Masalah sampah pasar yang sangat besar karena menelan dana sangat besar untuk

    pengelolaanya.

    b. Akibat yang ditimbulkan akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik atau sampahyangtidak terangkut.

    c. Sistem pengelolaan sampah saat ini yang tidak efisien.

    d. Sistem pengelolaan sampah yang baik dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

    e. Peluang usaha yang ada dalam mengelola sampah.

    f. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.

    g. Solusi yang dapat mengurangi permasalahan.

    I.3 Batasan Masalah

    Batasan penelitian ini adalah pemanfaatan limbah organik yang diproses secara

    fermentasi dan destilasi untuk mendapatkan alkohol, dan proses pengomposan sebagai pupuk.

    Dalam upaya mengatasi masalah sampah yang semakin hari semakin rumit dalam pengelolaanya

    maupun dampak buruk bagi lingkungan.

    I.4 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka perumusan

    masalahnya adalah Metode apa yang dapat dijadikan sebagai solusi atas masalah yang

    ditimbulkan oleh sampah pasar ?.

    I.5 Maksud dan Tujuan

    Maksud dari penulisan karya tulis ini adalah penyampaian tinjauan pemanfaatkan limbah

    organik khususnya limbah pasar yang di konversikan menjadi alkohol melalui proses destilasi

    dan sisa/ampas dari buah dan sayuran yang dapat dijadikan pupuk.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    5/35

    Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan gambaran dari proses fermentasi

    dan destilasi limbah organik sampah pasar, dan diharapkan menjadi salah satu metode untuk

    mengatasi masalah sampah pasar. Karena masalah yang ditimbulkan oleh sampah banyak sekali

    dampak negatifnya apabila tidak dikelola dengan benar dan efisien.

    I.6 Peralatan Praktikum

    Alat yang di gunakan untuk praktikum destilasi limbah organik menjadi alkohol dilaboratorium

    adalah :

    1. Labu destilasi,

    berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan di

    destilasi.Terdiri dari :

    Labu dasar bulat.

    Labu erlenmeyer khusus untuk destilasi atau refluks.

    2. Steel Head,

    berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor),

    dan biasanya labu destilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang berfungsi sebagai

    steel head.

    3. Thermometer,

    biasanya digunkan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses

    destilasi berlangsung, dan seringnya thermometer yang digunakan harus,

    a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.

    b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE

    sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor.

    4. Kondensor,

    memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar, yaitu Untuk aliran uap hasil reaksi

    dan lubang untuk air pendingin.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    6/35

    5. Labu didih,

    biasanya selalu berasa atau keset, yang berfungsi untuk sebagai wadah sampel.

    Contohnya untuk memisahkan alkohol dan air.

    Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar.

    6. Pipa dalam = pipa destilasi

    7. Adaptor (Recervoir Adaptor),

    berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke

    penampung yang telah tersedia.

    I.7 Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu, memberikan gambaran tentang

    pengelolaan sampah pasar yang didestilasi menjadi alkohol dan pupuk tanaman, sehingga

    limbah/sampah tetap dapat memberikan manfaat dan dengan metode ini, penulis yakin dapat

    menekan dana untuk anggaran pengelolaan sampah pasar. Selain itu dapat membiasakan

    masyarakat untuk mengelola limbahnya sendiri dan menerapkan secara langsung dan mudah

    proses 3R.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    7/35

    Bab II Tinjauan Pustaka

    II.1 Pengertian Fermentasi

    Fermentasi adalahproses produksi energi dalamseldalam keadaan anaerobik(tanpa oksigen).

    Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapatdefinisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan

    anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

    Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produkyang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana ,

    melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh

    ragi, dan digunakan pada produksi makanan.

    Persamaan Reaksi Kimia

    C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)

    Dijabarkan sebagai

    Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi

    (ATP)

    Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi

    umumnya melibatkan jalurglikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik

    pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang

    dihasilkan.

    Fermentasi makanan

    Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong ataupeuyeum) adalah proses

    fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa

    yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makananyang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.

    II.2 Pengertian Destilasi

    Destilasi atau penyulingan adalahsuatu metodepemisahanbahan kimia berdasarkan perbedaan

    kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas ) bahan. Dalam penyulingan, campuran zatdididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk

    cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fruktosahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sukrosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adenosin_trifosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Glikolisishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_aerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tempehttp://id.wikipedia.org/wiki/Tapehttp://id.wikipedia.org/wiki/Peuyeumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yoghurthttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_kimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Volatilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_anaerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi_selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fruktosahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sukrosa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adenosin_trifosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Glikolisishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Respirasi_aerobik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tempehttp://id.wikipedia.org/wiki/Tapehttp://id.wikipedia.org/wiki/Peuyeumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yoghurthttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_kimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Volatilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_didih
  • 8/4/2019 Tugas Gita

    8/35

    Gambar 1. Bagan perlengkapan destilasi di laboratorium

    Metode ini merupakan termasukunit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan

    proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akanmenguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum

    Dalton.

    Rumus untuk formulasi destilasi :

    Aij = (Yi / Xi) / ( Yj / Xj ),

    Dimana Aij adalah relative volatility

    Yi adalah fraksi mol komponen i dalam uap

    Xi adalah fraksi mol komponen i dalam cairan (liquid)

    Jika relatif volatilitynya mendekati satu maka komponennya sulit untuk dipisahkan, karena titik

    didihnya hampir sama, sehingga harus digunakan metode khusus. Metode destilasi ada beberapa

    jenis, yaitu :

    1. Destilasi sederhana

    Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah,

    atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Unit_operasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perpindahan_massa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Raoult&action=edit&redlink=1http://1.bp.blogspot.com/_msWrU5_WHVY/STg60pC0cHI/AAAAAAAAAMk/6LJYAFmpfFo/s1600-h/des2.JPGhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unit_operasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perpindahan_massa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_Raoult&action=edit&redlink=1
  • 8/4/2019 Tugas Gita

    9/35

    mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah,

    namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat

    memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.

    2. Destilasi bertingkat (fraksionasi)

    Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada dasarnya

    sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga

    mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada

    proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang

    banyak.

    3. Destilasi azeotrop

    Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih

    komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat

    memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.

    4. Destilasi vakum(destilasi tekanan rendah)

    Destilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak pada pemansan yangtinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih juga akan menurun, maka destilasi

    yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan

    menurunkan tekanan.

    5. Refluks/ destrusi

    Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam macam destilasi walau pada prinsipnya

    agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi

    tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawaorganik adalah lambat maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan

    akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campurantersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya

    dilakukan secara refluks.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    10/35

    Pengertian Alkohol

    Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang

    untukminuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang

    digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol

    lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yangdimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang

    lebih luas lagi.

    Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuksenyawa organikapa pun

    yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat padaatom hidrogen dan/atau atom karbon lain.

    Struktur

    Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp

    3

    . Adatiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlahkarbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol (gambar di bawah) adalah alkohol

    primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier

    sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol.

    Rumus kimia umum

    Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'

    Penggunaan

    Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat

    untuk membakar lebih bersih dibanding gasoline atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagaiantifreezedi radiator. Untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat

    disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya

    udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.

    Nama-nama untuk alkohol

    Ada dua cara menamai alkohol: nama umum dan nama IUPAC.

    Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil, lalu menambahkan kata"alkohol". Contohnya, "metil alkohol" atau "etil alkohol".

    Nama IUPAC dibentuk dengan mengambil nama rantai alkananya, menghapus "a" terakhir, dan

    menambah "ol". Contohnya, "metanol" dan "etanol".

    http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_kerashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gasoline&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dieselhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Radiator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pembakaran_dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Turbochargerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Superchargerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_kerashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gasoline&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dieselhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Radiator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pembakaran_dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Turbochargerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Superchargerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkil
  • 8/4/2019 Tugas Gita

    11/35

    Sifat fisika

    Gugus hidroksil mengakibatkan alkohol bersifatpolar.

    pH

    Alkohol adalah asam lemah.

    Metanol dan etanol

    Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan etilalkohol) yang strukturnya sebagai berikut:

    H H H

    | | |

    H-C-O-H H-C-C-O-H

    | | |H H H

    metanol etanol

    Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat

    dibuat dari fermentasibuah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah

    dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang

    digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia.Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik

    (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.

    Alkohol umum

    isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, ataualkohol gosok

    etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama

    dalam antifreeze gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam

    minyak dan lemakalami, yaitu trigliserida (triasilgliserol) Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena

    Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan

    bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagaispirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah

    penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi.

    denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenaldengan nama spirtus.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obat_rekreasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mabukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etilena_glikol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze_(pendingin)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pereaksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obat_rekreasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mabukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etilena_glikol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze_(pendingin)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pereaksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar
  • 8/4/2019 Tugas Gita

    12/35

    II.4 Pengertian Titik Didih

    Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar.Titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan luar. Penurunan tekanan uap suatu cairan akibat

    adanya zat terlarut membawa konsekuensi bagi titik didih cairan tersebut. Pada setiap suhu, suatu larutan

    memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada pelarut murninya, akibatnya suatu larutan akan

    memiliki titik didih yang lebih tinggi dari pelarut murninya karena energi diperlukan lebih benyak untuk

    dapat menyamakan tekanan uap larutan dengan tekanan udara luar, energi yang lebih tinggi didapat dari

    suhu yang dinaikkan.

    Gambar 2. Proses Penguapan Zat

    Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih larutan (Tb).Kenaikan titik didih larutan dapat dihitung dengan rumus berikut.

    Tb = titik didih larutan titik didih pelarut

    Tb = Tb Tb

    Tb = titik didih larutan

    Tb = titik didih pelarut murni

    Bila dikaitkan dengan kenaikan titik didih ideal, maka hal itu perlu dikaitkan dengan kemolalan larutan.

    Karena itu, rumus yang berlaku adalah:

    Tb = Kb x m

    Keterangan:

    Tb = kenaikan titik didih (boiling point elevation)

    Kb = tetapan kenaikan titik didih molal

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    13/35

    m = kemolalan larutan.

    Karena : m = (W/Mr) . (1000/p) ; (W menyatakan massa zat terlarut)

    Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:

    Tb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb

    Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut

    murni.

    Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:

    Tb = (100 + DTb) C

    Sebagai pedoman penghitungan, berikut disajikan tetapan harga Kb dan Kf dari beberapa pelarut.

    Pelarut Titik didih (C) Kb Titik beku (C) KfAir 100 0,52 0 1,86

    Asam asetat 118,3 3,07 16,6 3,57

    Benzena 80,2 2,53 5,45 5,07

    Kloroform 61,2 3,63 - -

    Kamfer - - 178,4 37,7

    Sikloheksana 80,7 2,69 6,5 20,0

    Alkohol 78,2-86

    Tabel 1. Tabel Titik didih dan Titik Beku

    II.5 Pengertian Kompos

    Menurut J.H. Crawford (2003), kompos adalah hasil dekomposisi parsial/tidak lengkap,dipercepat secara artifisial dari campuran bahan-bahan organik oleh pupulasi berbagai macam

    mikroba dalam konsisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik.

    Gambar 3. Kompos

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    14/35

    II.6 Pandangan Umum Tentang Sampah

    Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalamproses-proses alam tidak ada sampah, yang

    ada hanya produk-produk yang tak bergerak.

    Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua

    fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasadikaitkan denganpolusi.

    Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal

    juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir

    semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang

    kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Dibawah ini adalah berbagai jenis sampah :

    Berdasarkan sumbernya :

    1. Sampah alam.

    2. Sampah manusia.

    3. Sampah konsumsi.4. Sampah nuklir.

    5. Sampah industri.

    6. Sampah pertambangan.

    Berdasarkan sifatnya :

    1. Sampah organik - dapat diurai (degradable).

    2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable).

    3. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), merupakan sisa suatu usaha yang yangmengandung bahan berbahaya atau beracun, baik secara langsung atau tidak langsung

    dapat merusak atau mencemarkan dan membahayakan lingkungan Sampah/Limbah

    hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

    Sampah alam

    Sampah alam adalah sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses

    daur ulang alami, seperti halnyadaun-daun kering di hutan yang terurai menjaditanah.

    Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daunkering di lingkunganpemukiman.

    Sampah manusia

    Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil

    pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi

    kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yangdisebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah

    pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proseshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_alam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fase_materihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manufakturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_nuklirhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_industri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_pertambangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemukiman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vektorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Higienis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Materialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proseshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_alam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fase_materihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emisi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Polusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manufakturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampah_nuklirhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_industri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sampah_pertambangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_ulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemukiman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vektorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Higienis&action=edit&redlink=1
  • 8/4/2019 Tugas Gita

    15/35

    sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah

    manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

    Sampah Konsumsi

    Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengankata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum

    dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil

    dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

    Sampah radioaktif

    Sampah nuklirmerupakan hasil dari fusi nuklirdan fisi nukliryang menghasilkan uranium dan

    thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu sampah

    nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang

    masih dilakukan).

    II.6 Macam-Macam Metode Pembuangan Akhir Sampah

    Metode pembuangan sampah yang diterapkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) meliputi :

    1. Open Dumping

    Open dumping atau pembuangan terbuka merupakan cara pembuangan sederhana, dimana

    sampah hanya dihamparkan pada suatu lokasi, dibiarkan terbuka tanpa pengamanan dan

    ditinggalkan setelah lokasi tersebut penuh. Masih ada Pemerintah Daerah yang menerapkan cara

    ini karena alasan keterbatasan sumber daya (manusia, dana, dll).

    Cara ini tidak direkomendasikan lagi mengingat banyaknya potensi pencemaran lingkungan yang

    ditimbulkannya, seperti :

    a. Perkembangan vektor penyakit seperti lalat, tikus, dll.

    b. Polusi udara oleh bau dan gas yang dihasilkan.

    c. Polusi air akibat banyaknya leachate (cairan sampah ) yang timbul.

    d. Estetika lingkungan yang buruk karena pemandangan yang kotor.

    2. Controll Landfill

    Controll Landfill merupakan peningkatan dari open dumping dimana secara periodik sampah

    yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah untuk mengurangi potensi gangguan

    lingkungan yang ditimbulkan. Dalam operasionalnya juga dilakukan perataan dan pemadatan

    sampah untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan kestabilan permukan Tempat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisi_nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uraniumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Thoriumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tambang_garam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisi_nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uraniumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Thoriumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tambang_garam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_laut
  • 8/4/2019 Tugas Gita

    16/35

    Pembuangan Akhir (TPA). Di Indonesia, metode controll landfill dianjurkan untuk diterapkan di

    kota sedang dan kecil. Untuk dapat melaksanakan metode ini diperlukan penyediaan beberapa

    fasilitas, diantaranya :

    a. Saluran drainase untuk mengendalikan aliran air hujan.

    b. Saluran pengumpul air lindi dan kolam penampungan.

    c. Pos pengendalian operasional.

    d. Fasilitas pengendalian gas metan.

    e. Alat berat.

    3. Sanitary Landfill

    Sanitary Landfill merupakan metode standar yang dipakai secara internasional dimana penutupan

    sampah dilakukan setiap hari sehingga potensi gangguan timbul dapat diminimalkan, namundiperlukan penyediaan prasarana dan sarana yang cukup mahal bagi penerapan metode ini

    sehingga sampai saat ini baru dianjurkan untuk kota-kota besar dan metropolitan

    II.7 Hipotesa

    Dari masalah yang telah disampaikan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa????

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    17/35

    Bab III Metode Penelitian

    III.1 Metode Penelitian

    Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen dan deskriptif.

    Penelitian ini dilaksanakan diLaboratorium SMA Bani Saleh Kota Bekasi. Metode penelitian ini

    bersifat uji laboratorium dengan menekankan pada uji bakteri, dan temperatur yang optimaluntuk di dapatkan akohol yang berkadar tinggi. Sedangkan untuk uji kadar alcohol yang didapat,

    sample hasil diuji oleh Laboratorium Kimia Skofindo.

    III.2 Bahan Penelitian

    Bahan yang penulis gunakan sebagai sample untuk uji coba dilaboratorium adalah:

    1. Buah dan sayuran busuk sisa dari proses jual beli yang penulis dapatkan di Pasar

    Baru Bekasi.

    2. Ragi untuk proses fermentasi.

    III.3 Alat Praktikum

    Alat yang digunakan untuk proses fermentasi dan pengomposan, yaitu :

    1. 1(satu) buah drum untuk proses fermentasi.

    2. 1(satu) buah drum untuk prose pengomposan.

    Sedangkan alat yang di gunakan untuk praktikum destilasi limbah organik menjadi alkohol

    dilaboratorium adalah :

    1. Labu destilasi,

    berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan di destilasi.

    Terdiri dari :

    Labu dasar bulat.

    Labu erlenmeyer khusus untuk destilasi atau refluks.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    18/35

    2. Steel Head,

    berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor),

    dan biasanya labu destilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang berfungsi sebagai

    steel head.

    3. Thermometer,

    biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses

    destilasi berlangsung, dan seringnya thermometer yang digunakan harus,

    a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.

    b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE

    sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor.

    4. Kondensor,

    memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar, yaitu Untuk aliran uap hasil reaksi

    dan lubang untuk air pendingin.

    5. Labu didih

    Biasanya selalu berasa atau keset, yang berfungsi untuk sebagai wadah sampel.

    Contohnya untuk memisahkan alkohol dan air.

    Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar.

    6. Pipa dalam = pipa destilasi

    7. Adaptor (Recervoir Adaptor),

    berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke

    penampung yang telah tersedia.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    19/35

    8. Mantel,

    berfungsi untuk memanaskan bahan didalamnya.

    III.4 Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian yang penulis lakukan saat proses fermentasi, yaitu :

    1. Siapkan sample sampah pasar.

    2. Tambahkan ragi pada sampah tersebut.

    3. Diamkan selama 9 hari.

    Setelah proses fermentasi dilakukan, pemerasan cairan dilakukan pada sampah tersebut dan

    cairan yang keluar selama proses fermentasi ikut ditampung dalam suatu wadah atau dapat pula

    menggunakan jeriken, kemudian setelah cairan didapatkan sebagian sample diambil untuk

    dilakukan uji kadar alkohol dan sebagian lagi dilakukan proses destilasi untuk mendapatkan

    alcohol dengan kadar yang lebih tinggi.

    Pada penelitian kali ini dari berbagai macam metode destilasi, penulis menggunakan metode

    destilasi bertingkat. Prosedur penelitian yang penulis gunakan saat proses destilasi, yaitu :

    1. Siapkan sampel, ukuran maximum 1l, masukkan kedalam batu didih. Pasangkan dengan

    alat destilasi dengan posisi miring.

    2. Pada leher batu didih dan pada sambungan diberi vaselin untuk melicinkan, sehingga

    pada saat selesai kerja dapat dibuka tanpa pecah dan untuk menghindari pemuaian.

    3. Selang dimasukkan pada celah masuk dan celah keluar. Celah masuk terhubung dengan

    pompa aquarium, celah keluar dihubungkan dengan wadah tempat pembuangan

    erlenmeyer sebagai wadah tampungan dibawah.

    4. Nyalalakan pompa aquarium, air akan masuk mengisi kondensor, air harus berjalan terus,

    air harus keluar dari celah yang menunjukkan bahwa kondensor berisi penuh.

    5. Hidupkan bunsen.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    20/35

    6. Sampel yang telah dipanaskan akan menguap dan masukan pipa destilasi, setelah

    dipasangkan dengan kondensasi, maka uap akan berubah menjadi air.

    7. Air akan menetes dari alat destilasi dan dihasilkan air destilata.

    Setelah proses fermentasi dan destilasi dilakukan, terdapat sisa/ampas dari proses pemerasan.

    Ampas tersebut kemudian penulis proses kembali menjadi kompos, sehingga dari proses ini

    limbah yang dihasilkan sangat minim. Di bawah ini adalah tahapan dari proses penelitian yang

    dilakukan:

    PENGUMPULAN SAMPLE SAMPAH

    UJI LABORATORIUM UNTUK

    MENENTUKAN TEMPERATUR DAN

    UJI KADAR ALKOHOL DARI PROSES

    FERMENTASI

    DILAKUKAN PROSES FERMENTASI

    UJI KADAR ALKOHOL PADA AIR LIMBAH

    SETELAH DESTILASI

    MENDAPATKAN ALKOHOL HASIL DARI

    DESTILASI

    PROSES PENGOMPOSAN AMPAS YANG

    DIDAPAT DARI PROSES PEMERASAN

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    21/35

    Gambar 4. Proses Fermentasi ,Destilasi, dan Pengomposan Pada Laboratorium

    III.5 Kesulitan-Kesulitan

    Kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam penelitian ini, yaitu :

    1. Data-data terbaru tentang volume pasar dari berbagai kota dan daerah.

    2. Pembuatan penarapan teknologi murah dan ramah lingkungan tapi mempunyai dampak positif

    yang besar.

    3. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengelola limbahnya sendiri.

    4. Temperatur saat destilasi harus konstan dan stabil (yaitu, antara 78-86C) agar alkohol yang

    didapat berkadar tinggi.

    5. Terbatasnya dana riset dan kurang lengkapnya peralatan laboratorium sekolah

    UJI KANDUNGAN DALAM KOMPOS

    SELESAI

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    22/35

    Bab IV Hasil dan Pembahasan

    IV.1 Sumber Sampah

    Salah satu penyebab kerusakan alam dan lingkungan hidup di wilayah perkotaan yang

    menimbulkan dampak negatif pada masyarakat adalah masalah sampah. Sampah merupakan sisa

    buangan setiap aktifitas/kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat baik langsung

    maupun tidak langsung. Permasalahan sampah dapat ditimbulkan akibat adanya pertambahan

    jumlah penduduk setiap tahun, sarana prasarana berkurang, berkembangnya wilayah perkotaan,

    sumber daya manusia yang kurang mencukupi, sistem manajemen pengelolaan sampah yang

    tidak baik, terbatasnya lahan untuk pembuangan sampah, tidak adanya pendidikan lingkungan di

    masyarakat, khususnya masalah sampah serta kurangnya pemahaman masyarakat akan arti

    pentingnya menjaga lingkungan.

    Volume sampah yang semakin besar akibat aktifikat kehidupan masyarakat baik

    masyarakat pemukiman, perdagangan (pasar) dan perkantoran, apabila tidak dikelola secara

    benar, maka akan berpotensi menimbulkan masalah. Pemahaman yang dianggap benar oleh

    masyarakat bahwa permasalahan sampah adalah tanggung jawab pemerintah saja haruslah

    diubah menjadi tanggung jawab kita bersama. Pemahaman di masyarakat khususnya pada

    masyarakat pedagang yang selama ini ada adalah mereka hanya berkewajiban untuk membayar

    retribusi sampah, untuk itu mereka mendapatkan kompensasi atas retribusi yang dibayarkan

    lewat Dinas Pengelola Pasar Pemerintah Daerah/Kota.

    Pasar sebagai tempat berlangsungnya jual beli barang yang dibutuhkan oleh setiap

    komunitas, semakin besar dan kompleksnya suatu komunitas, maka semakin banyak pasar yangdibutuhkan. Dalam lingkungan pasar, sunber-sumber sampah pasar dapat diklasifikasikan

    berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan. Pasar umum memiliki jenis sumber sampah yang

    lebih banyak dibandingkan pasar khusus, yakni pasar yang hanya memperjual belikan kelompok

    barang tertentu, misalnya pasar buah dan sayur seperti di Pasar Baru Bekasi. Jenis barang yang

    diperjual belikan dalam suatu pasar mempengaruhi volume serta sifat dari sampah yang

    dihasilkan. Sampah pasar memiliki karakteristik khas, volumenya besar, kadar air tinggi, serta

    mudah membusuk. Oleh karena itu pengelolaan sampah pasar perlu dilakukan secara tepat.

    Selain ditinjau dari karakteristik sampahnya, pasar umumnya terletak pada area yang strategis,

    sehingga keberhasilan pengelolaan sampah secara baik dan benar akan terasa oleh masyarakat

    dan lingkungan sekitarnyaData Volume Sampah Pasar dari Berbagai Sumber

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    23/35

    No. Nama Pasar Lokasi Sampah Yang di Hasilkan

    (m/hari)

    1.Pasar Kramat Jati Jakarta 300.000

    2. Pasar Baru Bekasi Kota Bekasi 60

    3. Pasar Bogor Kab. Bogor 56

    4. Pasar Tambun Kab. Bekasi 24

    5. Pasar Cikarang Kab. Cikarang 40

    6. Pasar Cilegon Kab. Serang 60

    Tabel 2. Volume Sampah dikawasan JABOTABEK

    Sumber : Harian Sinar Harapan (tgl / bln / thn)

    IV.2 Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Baru Bekasi Saat Ini

    Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni

    pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir/pengolahan. Tahapan kegiatan tersebut

    dalam pengelolaan sampah seperti pada gambar berikut :

    Gambar 5. Tahapan Pengelolaan Sampah Pasar Saat ini

    Dari sumber penghasil sampah dilakukan pewadahan dilanjutkan dengan pengumpulan,

    pemindahan dan pengangkutan lalu dilanjutkan pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir

    (TPA). Sistem ini merupakan sitem manajemen pengelolaan sampah yang sering diterapkan

    dalam penanganan sampah selama ini. Pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah daritempat asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju tahapan berikutnya.

    Pada tahapan ini digunakan sarana bantuan berupa tong sampah, bak sampah, peti kemas

    sampah, gerobak dorong maupun tempat pembuangan sementara (TPS/Dipo). Pengumpulan

    (tanpa pemilahan), umumnya melibatkan sejumlah tenaga pengumpul sampah setiap periode

    waktu tertentu.

    Pengumpula

    n dan

    emindahan

    Pen an kutan

    Pewadaha

    Pembuan an

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    24/35

    Tahapan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sarana bantuan berupa alat transportasi

    tertentu menuju ke tempat pembuangan akhir/pengolahan. Tahapan ini juga melibatkan tenaga

    yang pada periode tertentu mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara ke Tempat

    Pembuangan Akhir (TPA).

    Dengan metode ini tentu saja sampah tidak mempunyai manfaat sama sekali, belum lagi prosespengankutan yang jauh mengakibatkan biaya transportasi begitu mahal.

    IV.3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

    Pengelolaan sampah akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Secara spesifikasi

    teknis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap

    terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan,

    pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

    merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan

    terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yangbenar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik.

    Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang lebih

    sering dianggap hanya merupakan tempat pembuangan sampah. Hal ini menyebabkan banyak

    Pemerintah Daerah masih merasa sayang untuk mengalokasikan pendanaan bagi penyediaan

    fasilitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dirasakan kurang prioritas dibanding

    pembangunan sektor lainnya.

    Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah mengalami proses penguraian secara alamiah

    dengan jangka waktu yang panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sementara

    yang lain lebih lambat; bahkan ada bebrapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sementara

    yang lain lebih lambat; bahkan ada beberapa jenis sampah yang tidak berubah sampai puluhan

    tahun; misalnya plastik. Hal ini memberikan gambaran bahwa setelah Tempat Pembuangan

    Akhir (TPA) selesai digunakan pun masih ada proses yang berlangsung dan menghasilkan

    beberapa zat yang dapat mengganggu lingkungan. Karenanya masih diperlukan pengawasan

    terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang telah ditutup.

    Melalui metode yang penulis sarankan ini diharapkan mampu memperpanjang umur TPA serta

    tidak mengorbankan para pengepul barang bekas, karena metode ini hanya akan memproses

    sampah organik.

    IV.4 Sistem Pengelolaan Sampah Dengan Metode Fermentasi dan Destilasi

    Secara umum teknologi pengelolaan limbah organik ini adalah proses pembusukan suatu bahan

    organik dan penyulingan suatu zat yang akan menguap pada titik didihnya, dalam hal ini gugus

    alkohol adalah zat yang di cari dari proses destilasi ini. Saat proses fermentasi penulis diamkan

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    25/35

    sampah organik yang telah dicampur ragi selama 9 hari. Temperatur yang di gunakan saat

    destilasi berkisar antara 78-86C celcius. Di bawah ini konsep dari proses destilasi tersebut :

    Gambar 6. Konsep Pengelolaan Sampah Pasar Yang Baru

    Dari berbagai metode destilasi, penulis menggunakan destilasi bertingkat tetapi penulis

    perkirakan apabila menggunakan metode destilasi yang diterapkan untuk penyulingan minyak

    bumi, akan menghasilkan alkohol yang lebih murni dan lebih tinggi kadar oktannya.

    Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi saat proses destilasi dilakukan :

    Energi input yang diberikan akan menaikkan tekanan uap

    Tekanan uap berkaitan dengan peristiwa mendidih

    Makin tinggi tekanan uapnya makin rendah suhu yang dibutuhkan untuk mendidih.

    Tekanan uap dan titik didih pada campuran bergantung pada banyaknya komponen

    pada campuran

    Peristiwa destilasi dapat terjadi bila ada perbedaan tekanan uap dan titik

    didih antara komponen pada campuran.

    IV.5 Proses Pengomposan

    Beberapa bahan-bahan organik padat yang dapat dijadikan kompos, seperti limbah

    organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan,limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula,

    limbah pabrik kelapa sawit, dll. Selain mengenal bahan-bahan yang dapat dijadikan kompos kita

    juga harus memahami dengan baik proses pengomposan agar dapat membuat kompos dengankualitas baik.

    Fermentasi

    Buah/sayuran Pemerasan Proses Alkoho

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    26/35

    Gambar 7. Proses Umum Pengomposan Limbah Padat Organik

    Proses pengomposan akan segera berlangsung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Prosespengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah

    terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan

    meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akanmeningkat hingga di atas 50 - 70C. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu.

    Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada

    suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif.

    Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan

    organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu

    akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkatlanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi

    penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 40% dari

    volume/bobot awal bahan. Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan

    oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses

    aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik.

    Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses

    anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan selama proses pengomposan karena akan

    dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses aerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang

    berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat,

    puttrecine), amonia, dan H2S.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    27/35

    Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan jenis organisme yang terlibat dalam proses

    pengomposan

    Kelompok Organisme Organisme

    Mikroflora -Bakteri

    -Aktinomicetes

    -Kapang

    Mikrofauna Protozoa

    Makroflora Jamur tingkat tinggi

    Makrofauna Cacing tanah, rayap,

    semut, kutu dll

    Tabel 3. Organisme Yang Terlibat Dalam Proses Pengomposan

    Di bawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan :

    Proses pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposkan, aktivator

    pengomposan yang dipergunakan, metode pengomposan yang dilakukan. Setiap organisme

    pendegradasi bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan dan bahan yang berbeda-beda.

    Apabila kondisinya sesuai, maka dekomposer tersebut akan bekerja giat untuk mendekomposisi

    limbah padat organik. Apabila kondisinya kurang sesuai atau tidak sesuai, maka organisme

    tersebut akan dorman, pindah ke tempat lain, atau bahkan mati. Menciptakan kondisi yang

    optimum untuk proses pengomposan sangat menentukan keberhasilan proses pengomposan itu

    sendiri. Faktor-faktor yang memperngaruhi proses pengomposan antara lain:

    Rasio C/N

    Rasio C/N yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara 30: 1 hingga 40:1. Mikroba

    memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Pada

    rasio C/N di antara 30 s/d 40 mikroba mendapatkan cukup C untuk energi dan N untuk sintesis

    protein. Apabila rasio C/N terlalu tinggi, mikroba akan kekurangan N untuk sintesis protein

    sehingga dekomposisi berjalan lambat.

    Ukuran Partikel

    Aktivitas mikroba berada diantara permukaan area dan udara. Permukaan area yang lebih luas

    akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan dan proses dekomposisi akan berjalan

    lebih cepat. Ukuran partikel juga menentukan besarnya ruang antar bahan (porositas). Untuk

    meningkatkan luas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahan

    tersebut.

    Aerasi

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    28/35

    Pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukup oksigen(aerob). Aerasi secara

    alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar

    dan udara yang lebih dingin masuk ke dalam tumpukan kompos. Aerasi ditentukan oleh posiritas

    dan kandungan air bahan(kelembaban). Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses

    anaerob yang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat ditingkatkan dengan

    melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.

    Porositas

    Porositas adalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositas dihitung dengan

    mengukur volume rongga dibagi dengan volume total. Rongga-rongga ini akan diisi oleh air dan

    udara. Udara akan mensuplay Oksigen untuk proses pengomposan. Apabila rongga dijenuhi oleh

    air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan terganggu.

    Kelembaban (Moisture content)

    Kelembaban memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan

    secara tidak langsung berpengaruh pada suplay oksigen. Mikrooranisme dapat memanfaatkan

    bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. Kelembaban 40 - 60 % adalah

    kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban di bawah 40%, aktivitas

    mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 15%. Apabila

    kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas

    mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak

    sedap.

    Temperatur

    Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba. Ada hubungan langsung antara peningkatan suhu

    dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen

    dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat

    pada tumpukan kompos. Temperatur yang berkisar antara 30 - 60C menunjukkan aktivitas

    pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60C akan membunuh sebagian mikroba

    dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan

    membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma.

    pH

    Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH yang optimum untuk proses

    pengomposan berkisar antara 6.5 sampai 7.5. pH kotoran ternak umumnya berkisar antara 6.8

    hingga 7.4. Proses pengomposan sendiri akan menyebabkan perubahan pada bahan organik dan

    pH bahan itu sendiri. Sebagai contoh, proses pelepasan asam, secara temporer atau lokal, akan

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    29/35

    menyebabkan penurunan pH (pengasaman), sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawa

    yang mengandung nitrogen akan meningkatkan pH pada fase-fase awal pengomposan. pH

    kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral.

    Kandungan hara

    Kandungan P dan K juga penting dalam proses pengomposan dan bisanya terdapat di dalam

    kompos-kompos dari peternakan. Hara ini akan dimanfaatkan oleh mikroba selama proses

    pengomposan.

    Kandungan bahan berbahaya

    Beberapa bahan organik mungkin mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kehidupan

    mikroba. Logam-logam berat seperti Mg, Cu, Zn, Nickel, Cr adalah beberapa bahan yang

    termasuk kategori ini. Logam-logam berat akan mengalami imobilisasi selama proses

    pengomposan.

    Di bawah ini tabel yang menggambarkan kondisi yang optimal untuk mempercepat proses

    pengomposan :

    Kondisi Kondisi yang bisa diterima Ideal

    Rasio C/N 20:1 s/d 40:1 25-35:1

    Kelembaban 40-65% 45-62% berat

    Konsentrasi oksigen tersedia >5% >10%

    Ukuran partikel 1 inchi bervariasi

    Bulk Density 1000 lbs/cu yd 1000 lbs/cu ydpH 5,5-9,0 6,5-8,0

    Temperatur 43-66C 54-60C

    Tabel 4. Kondisi Yang Optimal Untuk Mempercepat Proses Pengomposan

    IV.7 Manfaat Kompos

    Adapun manfaat kompos ditinjau dari beberapa aspek, seperti aspek ekonomi, aspek lingkungan,

    dan aspek bagi tanah / tanaman adalah sebagai berikut :

    Aspek Ekonomi :

    1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.

    2. Mengurangi volume/ukuran limbah.

    3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    30/35

    Aspek Lingkungan :

    1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah.

    2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.

    Aspek Bagi Tanah / Tanaman:

    1. Meningkatkan kesuburan tanah.

    2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.

    3. Meningkatkan kapasitas jerap air tanah.

    4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.

    5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen).

    6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman.

    7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman.

    8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah.

    IV.8 Lokasi Penempatan Alat Destilator

    Untuk lokasi penempatan alat untuk pengelolaan sampah ini, penulis sarankan alat tersebut

    disediakan di lokasi dekat pasar agar tidak jauh dalam proses pengangkutan.

    IV.9 Sistem Manajemen Pengelolaan Sampah Pasar

    Sistem manajemen pengelolaan sampah pasar dilakukan dengan mempertimbangkan atas

    beberapa hal utama serta berkaitan erat dengan sistem pengelolaan sampah modern, yaitu :

    1. Sumber dan Volume Sampah

    Dengan volume sampah yang dihasilkan oleh pasar dari aktifitas jual beli masyarakat, tentunya

    jumlah sampah yang dihasilkan cukup signifikan jika dapat dikelola dengan reduksi optimal.

    Jenis sampah yang berupa sampah organik tentunya akan sangat menguntungkan apabila sampahtersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku kompos. Pemilahan sampah organik

    tersebut dengan sampah lainnya tetap dilakukan untuk mendapatkan kompos yang baik. Valume

    sampah yang demikian besar sangat disayangkan apabila tidak dikelola dengan baik, sehingga

    akan menimbulkan problem sampah saja yang tidak terselesaikan.

    2. Secara Ekonomis

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    31/35

    Dengan sistem pengelolaan sampah yang baik dan benar serta tepat sasaran dapat menekan biaya

    operasional dan biaya retribusi, sehingga beban pemerintah daerah akan lebih ringan dalam

    pengeluaran biaya pengelolaan sampah.

    3. Kebersihan

    Sistem pengelolaan sampah akan sangat menentukan wajah dari suatu tempat dimana sampah itu

    akan dihasilkan, apabila sistem kinerja pengelolaan sampah baik, maka wajah tempat tersebut

    akan menjadi bersih dan indah. Nilai penting dari unjuk kerja sistem pengelolaan sampah tidak

    saja nilai estetika, tetapi juga akan memiliki manfaat terhadap :

    a. Perlindungan kesehatan masyarakat

    b. Perlindungan pencemaran lingkungan

    c. Pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat

    d. Peningkatan Nilai sosial Budaya Masyarakat

    Pengelolaan manajemen sampah yang baik dan benar akan memberikan (kesimpulan)

    keuntungan ditinjau dari segi ekologi, ekonomi dan kesehatan, antara lain:

    Dari segi ekologis

    1. Proses destilasi dan fermentasi air sampah ini, serta pembuatan kompos dari sisa destilasi akan

    mengurangi volume sampah/limbah yang ada, sehingga hal tersebut akan memberikan dampak

    positif terhadap lingkungan pasar dan kebersihan

    2. Mengurangi pencemaran yang di akibatkan dengan menumpuknya limbah sampah di pasar

    3. Alkohol mempunyai banyak manfaat ,dan pupuk kompos dapat bermanfaat untuk kebutuhan

    lingkungan/tanah dan tanaman.

    4. Memberikan upaya alternatif pelestarian lingkungan.

    5. Menghilangkan kesan jorok, kumuh, kotor dll, karena banyaknya timbunan sampah yang tidak

    terurus secara baik

    Dari segi ekonomi

    1. Mengurangi volume sampah yang diangkut, sehingga dapat menekan biaya tranportasi, biaya

    tenaga kerja dan biaya peralatan

    2. Dengan berkurangnya jumlah sampah yang dikirim ke TPA akan menambah panjang umur

    pemakaian TPA.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    32/35

    3. Memberikan kesempatan kepada pengepul barang bekas untuk mengambil sampah non

    organik yang dapat didaur ulang.

    Dari segi kesehatan

    1. Berkurangnya pencemaran yang diakibatkan dari sampah/limbah akan memberikan dampakpositif terhadap kesehatan.

    2. Berkurangnya penyebaran penyakit yang ditimbulkan oleh sampah.

    IV.10 Sistem Pengelolaan Sampah Perlu Diubah

    Pada dasarnya pola pembuangan sampah yang dilakukan dengan sistem TPA (tempat

    pembuangan akhir) sudah tidak relevan lagi dengan lahan kota yang semakin sempit dan

    pertambahan penduduk yang pesat, sebab bila hal ini terus dipertahankan akan membuat kota

    dikepung lautan sampah sebagai akibat kerakusan pola ini terhadap lahan dan volume sampah

    yang terus bertambah. Pembuangan yang dilakukan dengan pembuangan sampah secara terbukadan di tempat terbuka juga berakibat meningkatnya intensitas pencemaran. Selain itu yang paling

    dirugikan dan selama ini tidak dirasakan oleh masyarakat adalah telah dikeluarkannya miliaran

    rupiah untuk membuat dan mengelola TPA.

    Penanganan model pengelolaan sampah perkotaan secara menyeluruh adalah meliputi

    penghapusan model TPA pada jangka panjang karena dalam banyak hal pengelolaan TPA

    (tempat pembuangan sampah) masih sangat buruk mulai dari penanganan air sampah (leachet)

    sampai penanganan bau yang sangat buruk.

    Cara penyelesaian yang ideal dalam penanganan sampah di perkotaan adalah dengan cara

    membuang sampah sekaligus memanfaatkannya sehingga selain membersihkan lingkungan, juga

    menghasilkan kegunaan baru. Hal ini secara ekonomi akan mengurangi biaya penanganannya.

    Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan aspek yang terpenting untuk

    diperhatikan dalam sistem pengelolaan sampah secara terpadu. Cohen dan Uphof (1977)

    mengemukakan bahwa partisipasi masyarakat dalam suatu proses pembangunan terbagi atas 4

    tahap, yaitu : a) partisipasi pada tahap perencanaan, b) partisipasi pada tahap pelaksanaan, c)

    partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil-hasil pembangunan dan d) partisipasi dalam tahap

    pengawasan dan monitoring. Masyarakat senantiasa ikut berpartisipasi terhadap proses-proses

    pembangunan bila terdapat faktor-faktor yang mendukung, antara lain : kebutuhan, harapan,

    motivasi, ganjaran, kebutuhan sarana dan prasarana, dorongan moral, dan adanya kelembagaan

    baik informal maupun formal.

    Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor teknis untuk

    menanggulangi persoalan sampah perkotaan atau lingkungan pemukiman dari tahun ke tahun

    yang semakin kompleks. Pemerintah Jepang saja membutuhkan waktu 10 tahun untuk

    membiasakan masyarakatnya memilah sampah. Reduce (mengurangi), Reuse (penggunan

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    33/35

    kembali) dan Recycling (daur ulang) adalah model relatif aplikatif dan dapat bernilai ekonomis.

    Sistem ini diterapkan pada skala kawasan sehingga memperkecil kuantitas dan kompleksitas

    sampah. Model ini akan dapat memangkas rantai transportasi yang panjang dan beban APBD

    yang berat. Selain itu masyarakat secara bersama diikutsertakan dalam pengelolaan yang akan

    memancing proses serta hasil yang jauh lebih optimal daripada cara yang diterapkan saat ini.

    IV.11 Pengelolaan Sampah Terpadu Menuju Pembangunan Berkelanjutan

    Volume sampah di kota-kota besar, misalnya di Jakarta yang mencapai 24000 hingga 27000

    m/hari menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Jakarta sudah pada tahap menghawatirkan

    bila tidak dikelola secara baik, dimana potensi konflik dapat meledak sewaktu-waktu. Oleh

    karena itu perlu dilakukan penataan ulang secara menyeluruh tentang konsepsi pengelolaan

    sampah di perkotaan. Persoalan yang mendesak dan sulit untuk diatasi pada masyarakat di kota

    besar adalah rantai distribusi yang terlalu panjang dan pola TPA (tempat pembuangan akhir)

    yang sentralistis, dimana jika satu unit mengatasi masalah, maka seluruh sistem akan terganggu.

    Puluhan miliar dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi hanya untuk menangani sampah.

    Konsep rencana pengelolaan sampah perlu dengan metode yang penulis rekomendasikan ini

    dapat diandalkan dan efisien dengan teknologi yang ramah lingkungan. Sistem tersebut harus

    dapat melayani seluruh penduduk, meningkatkan standar kesehatan masyarakat dan memberikan

    peluang bagi masyarakat dan pihak swasta untuk berpartisipasi aktif. Pendekatan yang digunakan

    dalam konsep rencana pengelolaan sampah ini adalah meningkatkan sistem pengelolaan sampah

    yang dapat memenuhi tuntutan dalam paradigma baru pengelolaan sampah. Untuk itu perlu

    dilakukan usaha untuk mengubah cara pandang sampah dari bencana menjadi berkah. Hal ini

    penting karena pada hakikatnya pada timbunan sampah itu kadang-kadang masih mengandung

    komponen-komponen yang sangat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi namun karenatercampur secara acak maka nilai ekonominya hilang dan bahkan sebaliknya malah

    menimbulkan bencana yang dapat membahayakan lingkungan hidup.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    34/35

    Bab V Kesimpulan dan Saran

    V.1 Kesimpulan

    Perubahan pengelolaan sampah dari sistem lama ke sistem baru yang menekankan pada proses

    pemilahan, pengumpulan, pemprosesan manjadi bahan yang bernilai ekonomis, sedikit demisedikit perlu dikenalkan kepada masyarakat khususnya pengelola, pedagang dan pengunjung

    pasar.

    Sistem pengelolaan sampah pasar menjadi alkohol dan kompos memberikan banyak

    keuntungan secara ekonomis karena dapat menyumbangkan untuk

    pembiayaanpengelolaan sampah itu sendiri sehingga mengurangi beban APBD Kota

    Bekasi.

    Manajemen pengelolaan sampah pasar secara makro akan memberikan dampak yang

    sangat positif kepada perkembangan perekonomian Kota Bekasi karena masyarakat akan

    lebih senang datang ke pasar tradisional.

    V.2 Saran-Saran

    Pengelola kebersihan pasar Kota Bekasi perlu untuk menyediakan tempat sampah sesuai

    dengan jenis sampah yang dhasilkan oleh pedagang.

    Metode pengelolaan sampah pasar yang penulis rekomendasikan ini dari perlu mendapat

    perhatian khusus dari semua pihak agar benar benar terlaksana.Slogan Slogan tentang

    kebersihan perlu dipasang ditempat- tempat yang strategis.

    Komposting dari sampah pasar perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak agar

    benar benar terlaksana.

    Slogan Slogan tentang kebersihan perlu dipasang ditempat- tempat yang strategis.

  • 8/4/2019 Tugas Gita

    35/35

    Daftar Pustaka

    "http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol"

    ""http://id.wikipedia.org/wiki/ Destlasi"

    "http://id.wikipedia.org/wiki/ Sampah"

    Mamun Sjefudin, 2007, Majalah Proses Jawa Barat, Bandung

    Chem-Is-Try.Org

    Sinar Harapan 2002

    http://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Desthttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://www.chem-is-try.org/http://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Desthttp://id.wikipedia.org/wiki/Sampahhttp://www.chem-is-try.org/