tugas gigi

15
HASIL TUGAS PDU REGULER 2011 DIPIKA AWINDA 04111001074 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: all-iz-well

Post on 18-Dec-2014

102 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Gigi

HASIL TUGAS

PDU REGULER 2011

DIPIKA AWINDA

04111001074

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2013

Page 2: Tugas Gigi

1. Apa yang dimaksud dengan karies D1- D6 ?Jb. Kriteria berdasarkan ICDASD1: white spot yang terlihat jika gigi dikeringkanD2: white spot yang terlihat tanpa gigi dikeringkanD3: karies emailD4: karies dentin terbatas ( karies hampir menyerang dentin , mencapai dentino enamel junction (DEJ) )D5: karies dentin luas (karies sudah mencapai dentin)D6: karies mencapai pulpa

Skema gigi

Ini ada beberapa gambarnya:a.

Page 3: Tugas Gigi

b. Penjelasan pada gambar kedua tidak dimengerti, dapat dilihat fotonya saja

Page 4: Tugas Gigi

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perawatan pulp capping? Jb. Pulp capping adalah aplikasi selapis atau lebih material pelindung atau bahan untuk perawatan diatas pulpa yang terbuka, misalnya hidroksida kalsium yang akan merangsang pembentukan dentin reparative (Harty dan Oston, 1993)

Page 5: Tugas Gigi

Tujuan pulp capping adalah untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya. Dengan demikian terbukanya jaringan pulpa dapat terhindarkan (www.unpad.ac.id)Kaping pulpa (pulp capping) dibagi menjadi dua, yaitu kaping pulpa indirek (indirect pulp capping) dan kaping pulpa direk (direct pulp capping). (Walton & Torabinejad,2008 ; 429)

1.Kaping pulpa indirek

Prosedur kaping pulpa indirek digunakan dalam manajemen lesi karies yang dalam yang jika semua dentin yang karies dibuang mungkin akan menyebabkan terbukanya pulpa. Kaping pulpa indirek hanya dipertimbangkan jika tidak ada riwayat pulpagia atau tidak ada tanda-tanda pulpitis irreversibel.

a. Indikasi dan Kontraindikasi Indirect Pulp CappingPerawatan ini dapat dilakukan pada gigi sulung dan gigi permanen muda yang kariesnya telah luas dan sangat dekat dengan pulpa. Tujuannya adalah untuk membuang lesi dan melindungi pulpanya sehingga jaringan pulpa dapat melaksanakan perbaikannya sendiri dengan membuat dentin sekunder. Dengan demikian terbukanya jaringan pulpa dapat terhindarkan.

Indikasi• Lesi dalam dan tanpa gejala yang secara radiografik sangat dekat ke pulpa tetapi tidak mengenai pulpa.• Pulpa masih vital.• Bisa dilakukan pada gigi sulung dan atau gigi permanen muda. Mengapa?

Kontra Indikasi• Nyeri spontan – nyeri pada malam hari.• Pembengkakan.• Fistula. (benjolan atau bisul pada gusi)• Peka terhadap perkusi.• Gigi goyang secara patologik.• Resorpsi akar eksterna.• Resorpsi akar interna.• Radiolusensi di periapeks atau di antara akar.• Kalsifikasi jaringan pulpa.

Faktor kegagalanPada saat pengeburan, ada kemungkinan mata bur membuat perforasi atap pulpa. Hal ini perawatan pulp capping indirect berganti menjadi pulp capping direct.

2.Kaping pulpa direk

Tidak mengerti maksudnya

Page 6: Tugas Gigi

a. Indikasi dan Kontraindikasi Direct Pulp Capping

Ada dua hal yang menyebabkan prosedur ini harus dilakukan yakni jika pulpa terbuka secara mekanis (tidak sengaja) dan pulpa terbuka karena karies. Terbukanya pulpa secara mekanis dapat terjadi pada preparasi kavitas atau preparasi mahkota yang berlebihan, penempatan pin atau alat bantu retensi (?) . Kedua tipe terbukanya pulpa ini berbeda ; jaringan pulpanya masih normal pada kasus pemajanan mekanis yang tidak sengaja,sementara pada pulpa yang terbuka karena karies yang dalam kemungkinan besar pulpanya telah terinfalamsi. (Walton & Torabinejad, 2008 ; 429)

Indikasi• Gigi sulung dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis dengan besar tidak lebih dari 1mm persegi dan di kelilingi oleh dentin bersih serta tidak ada gejala.• Gigi permanen dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis atau karena karies dan lebarnya tidak lebih dari 1 mm persegi dan tidak ada gejala.• Pulpa masih vital.• Hanya berhasil pada pasien di bawah usia 30 tahun (mengapa?) , misalnya pulpa terpotong oleh bur pada waktu preparasi kavitas dan tidak terdapat invasi bakteri maupun kontaminasi saliva.

Kontraindikasi• Nyeri spontan – nyeri pada malam hari.• Pembengkakan.• Fistula.• Peka terhadap perkusi.• Gigi goyang secara patologik.• Resorpsi akar eksterna.• Resorpsi akar interna.• Radiolusensi di periapeks atau di antara akar.• Kalsifikasi jaringan pulpa.• Terbukanya pulpa secara mekanis dan instrumen yang dipakai telah memasuki jaringan pulpa.• Perdarahan yang banyak sekali pada tempat terbukanya pulpa.• Terdapat pus atau eksudat pada tempat terbukanya pulpa

b. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Direct Pulp CappingKeberhasilan perawatan Pulp capping direct sampai saat ini masih merupakan suatu metode perawatan yang valid di bidang endodontic, karena bila perawatan ini berhasil maka vitalitas dari gigi dengan pulpa terbuka dapat dipertahankan. Kondisi ini sangat tergantung padadiagnosis yang tepat sebelum perawatan, tidak ada bakteri yang mencapai pulpa dantidak ada tekanan pada daerah pulpa yang terbuka.Keberhasilan perawatan pulp capping direct, ditandai dengan hilangnya rasa sakit, serta reaksi sensitive terhadap rangsang panas atau dingin yang dilakukan pada pemeriksaansubjektif setelah perawatan. Kemudian pada pemeriksaan objektif ditandai dengan pulpa yang tinggal akan tetap vital,

Page 7: Tugas Gigi

terbentuknya jembatan dentin(?) yang dapat dilihatdari gambaran radiografi pulpa, berlanjutnya pertumbuhan akar dan penutupan apikal.Sebagian besar peneliti memakai criteria jembatan dentin sebagai indicator keberhasilan perawatan karena jembatan dentin bertindak sebagai suatu barrier untuk melindungi jaringan pulpa dari bakteri sehingga pulpa tidak mengalami inflamasi, tetap vital,membantu kelanjutan pertumbuhan akar dan penutupan apikal pada gigi yang pertumbuhannya belum sempurna. Jembatan dentin terbentuk karena adanya fungsi selodontoblas pada daerah pulpa yang terbuka.Reaksi jaringan dentin terhadap kalsium hidroksida terjadi pada hari pertama hingga minggu kesembilan, sehingga pasien dapat diminta datang 2 bulan setelah perawatanuntuk melakukan control. Kemudian secara periodic setiap 6 bulan sekali dalam jangkawaktu 2 sampai 4 tahun untuk menilai vitalitas pulpa.

Kegagalan perawatanPerdarahan yang terjadi dapat berperan sebagai penghalang sehingga tidak terjadikontak antara bahan kalsium hidroksida dengan jaringan pulpa. Hal ini menyebabkan proses penyembuhan pulpa terhambat.Kegagalan perawatan ditandai dengan pemeriksaan subjektif yaitu timbulnya keluhan,misalnya gigi sensitive terhadap rangsang panas dan dingin atau gejala lain yang tidak diinginkan. Kemudian pada pemeriksaan objektif dengan radiografi dilihat adanya gambaran radiolusen yang menunjukkan gumpalan darah atau terjadinya resorpsi internal.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pulpotomy ?Jb. Pulpotomy adalah pembuangan pulpa vital dari ruang pulpa, dengan meninggalkan jaringan pulpa pada saluran akar dalam keadaan sehat dan vital. Kemudian diikuti penempatan medikamen di atas orifice yang akan menstimulasikan perbaikan atau memfiksasi sisa jaringan pulpa pada saluran akar. Tujuan perawatan pulpotomi adalah menghilangkan semua jaringan pulpa yang terinfeksi.

Page 8: Tugas Gigi

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pulpectomy ?Jb. Pulpectomy adalah pengambilan jaringan kseluruhan sepanjang akar gigi baik yang sudah rusak maupun yang belum atau mengalami sedikit infeksi.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan root canal treatment ?Jb. Beda root canal treatment dengan pulpectomy adalah, pada root canal treatment dilakukan juga pembersihan dan pembentukan akar kanal, hal ini dimaksudkan untuk

Page 9: Tugas Gigi

membunuh bakteri yang menginfeksi gigi. Pada root canal treatment biasanya sudah disertai adanya abses pada gigi ataupun gigi berubah warna menjadi hitam.

Terapi Root Canal dapat dilakukan dengan satu kali kunjungan atau beberapa kali kunjungan. 1) Obat bius lokal diberikan untuk memberikan “mati rasa” pada gigi yang akan dikerjakan. 2) Sebuah X-ray gigi yang disebut juga dengan “periapikal x-ray” , digunakan oleh para dokter gigi sebagai acuan pada saat melakukan prosedur perawatan. 3) Sebuah pelindung karet diletakkan untuk menjaga gigi terhindar dari air liur/saliva anda dan diharuskan dalam kondisi sangat kering sebelum mencapai langkah akhir penyelesaian prosedur perawatan. Pelindung karet juga sangat berguna dalam menjaga zat kimia yang digunakan untuk membasmi kuman pada akar gigi yang memasuki mulut anda. 4) Bukaan kecil dibuat dalam gigi ke akar gigi yang dikenal dengan pulp chamber. Asahan kecil dilakukan untuk membuang saraf dan semua jaringan yang terinfeksi dari dalam akar kanal gigi. Kanal tersebut kemudian dibentuk dan dipersiapkan untuk pengisian. 5) Setelah seluruh gigi tersebut dibersihkan, gigi kemudian dikeringkan dengan kertas penyerap yang berukuran kecil. Gutta percha adalah sebuah material terbuat dari karet yang kemudian digunakan untuk mengisi akar kanal gigi tersebut.

Page 10: Tugas Gigi

Gambar 3: Langkah-langkah Dalam terapi Root Canal Karena saraf dan suplai darah pada gigi telah diambil, gigi kemungkinan dapat menjadi rapuh seiring berjalannya waktu dan dapat menghasilkan keretakan pada gigi. Untuk mencegahnya, perawatan Root Canal secara rutin harus dilakukan, yang biasanya dengan cara perlindungan dari sebuah mahkota gigi.

6. Apa yang dimaksud dengan perawatan endodontik?Jb. Perawatan endodontik adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam socket. Dalam setiap melakukan perawatan endodontik, prinsip prinsip perawatan endodontik harus selalu diperhatikan, yaitu teknik asepsis, akses langsung saluran akar, pembersihan dan pembentukan saluran akar, pengisian saluran akar, dan pembuatan restorasi (penambalan, pembuatan onlay atau mahkota) yang benar, sehingga didapatkan jaringan periodondal yang sehat.

Page 11: Tugas Gigi

7. Bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar?Jb.A. Pilihlah sikat yang baik

1.Sesuaikan ukuran sikat gigi dengan rongga mulut, terutama untuk menggosok bagian yang sulit dijangkau. Selain itu, dengan memiliki sikat gigi yang sesuai dengan rongga mulut, dapat mengoptimalkan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Terutama bagi yang memiliki struktur gigi cukup kecil, disarankan gunakan sikat gigi berukuran kecil pula. Bentuk kepala sikat gigi yang berbentuk oval dapat melindungi gusi dari kemungkinan terluka.

2.Pilihlah bulu sikat gigi yang halus. Hal ini berguna untuk melindungi gusi dari kemungkinan terluka ketika menyikat gigi. Pun, bulu sikat yang terlampau kasar dapat merusak lapisan gusi sehingga menyebabkan gigi sensitif. Sebaliknya, jika bulu sikat terlalu halus, kebersihan gigi menjadi kurang optimal.

3.Sikat gigi dengan pegangan yang cukup lebar dapat membantu untuk menggenggam dengan lebih kuat dan mantap, sekalipun dalam keadaan basah.

4.Jika menggunakan jenis sikat gigi yang memiliki penutup kepala sikat, pastikan penutup sikat memiliki lubang ventilasi udara. Dengan demikian proses tumbuhnya bakteri akibat tingkat kelembaban yang tinggi di kepala sikat dapat terhindari.

5.Batas pemakaian sebuah sikat gigi adalah 3 bulan, jika digunakan lebih dari tempo yang ditentukan, maka berpotensi untuk melukai gusi ketika proses penyikatan berlangsung.

Page 12: Tugas Gigi
Page 13: Tugas Gigi

-. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.

-. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.

-. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi. -. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah.

Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.

-. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.

Biasakan menyikat gigi sebelum tidur. Pada saat seseorang sedang tidur, produksi air liur menurun, sehingga alirannya pun jauh berkurang. Padahal air liur memiliki efek self-cleansing, yaitu berfungsi untuk membilas plak yang melekat di gigi.

Tidur malam bisa memakan waktu hingga 8 jam. Pada rentang waktu selama itu, plak mengalami maturasi, di mana jumlah bakterinya lebih banyak. Pada waktu itulah gigi rentan terhadap proses karies atau gigi berlubang.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menyikat gigi sebelum tidur guna menekan resiko timbulnya gangguan kesehatan oral