tugas gigi dan mulut_2

23
TUGAS GIGI DAN MULUT KELOMPOK V STOMATITIS

Upload: tiven-stive

Post on 15-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Gigi dan Mulut

TRANSCRIPT

STOMATITIS

TUGAS GIGI DAN MULUTKELOMPOK VSTOMATITIS 1. STOMATITISDefinisiStomatitis adalah inflamasi lapisan struktur jaringan lunak apa pun pada mulut. Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang menyakitkan, yang terkait dengan Kemerahanpembengkakan, dan kadang-kadang perdarahan dari daerah yang terkena.

Stomatitis terjadi pada semua kelompok umur, dari bayi hingga dewasa tua.

EpidemiologiDialami 15-20% pada masyarakat. 80% pada usia 10 mm, tunggal atau jamak dengan menimbulkan rasa sakit. Demam, disfagia dan malaise terkadang muncul pada awal munculnya penyakit.

1.1.3 Gambaran KlinisGejala pada umumnya berupa rasa panas atau terbakar yang terjadi satu atau dua hari yang kemudian bisa menimbulkan luka (ulser) di rongga mulut. Lesi pada mukosa oral didahului dengan timbulnya gejala seperti terbakar (prodormal burning) pada 2-48 jam sebelum ulser muncul. Selama periode initial akan terbentuk daerah kemerahan pada area lokasi. Setelah beberapa jam, timbul papul, ulserasi, dan berkembang menjadi lebih besar setelah 48-72 jam. Lesi bulat, simetris, dan dangkal, tetapi tidak tampak jaringan yang sobek dari vesikel yang pecah. Mukosa bukal dan labial merupakan tempat yang paling sering terdapat ulser. Namun ulser juga dapat terjadi pada palatum dan gingiva.Bercak luka yang ditimbulkan akibat dari sariawan ini agak kaku dan sangat peka terhadap gerakan lidah atau mulut sehingga rasa sakit atau rasa panas yang dirasakan ini dapat membuat kita susah makan, susah minum, ataupun susah berbicara. Penderita penyakit ini biasanya juga banyak mengeluarkan air liur. Biasanya sariawan ini akan sembuh dengan sendirinya adalam waktu empat sampai 20 hari. Bila penyakit ini belum sembuh sampai waktu 20 hari maka penderita harus diperiksa lebih lanjut untuk menentukan apakah ada sel kankernya atau tidak. Pada stomatitis aphtosa yang berat, dapat digunakan suatu alat pelindung mulut yang bersih dengan pengolesan anestetik lokal dibawah alat tersebut.Pada stomatitis aphthous luka tunggal atau multipel yang nyeri pada mukosa bibir, pipi lidah dan bawah lidah, langit-langit, dan gusi. Lesi awal ditunjukkan dengan ke-merahan, tonjolan (papul) keras yang cepat erosi menjadi bentuk yang berbatas jelas, luka nekrotik dengan dikelilingi daerah merah. Luka aphthous kecil berdiameter 2-10 mm dan sembuh spontan dalam 7-10 hari. Luka aphtosa yang besar berdiameter lebih dari 10 mm, sembuh dalam 10-30 hari. Bentuk ke tiga luka stomatitis aphtosa tampak seperti herpes. Bentuk ini ditunjukkan dengan beberapa kelompok lesi 1-2 mm yang bergabung menjadi plak yang sembuh dalam 7-10 hari. Pasien dengan stomatitis aphthous secara khas mengeluh terbakar, teriritasi dan sedikit bengkak pada lapisan mukosanya. Biasanya daerah yang paling sering timbul stomatitis aphthous (sariawan) ini pada daerah mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi serta langit-langit dalam rongga mulut.1.1.4 Terapi

Harus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya. Selain diberikan emolien topical, seperti orabase, pada kasus yang ringan dengan 2-3 lesi ulserasi minor. Pada kasus yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid, seperti triamsinolon atau fluosinolon topical, sebanyak 3 atau 4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur. Pemberian tetrasiklin dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan jumlah ulserasi.

1.2 Stomatitis Herpetica

1.2.1 Gambaran Klinis

Gejala yang muncul adalah gejala prodromal diikuti timbulnya vesikel-vesikel kecil berdiameter 1-3 mm yang berkelompok sebesar 1-2 cm pada bibir, lesi pada intra oral sama dengan lesi yang muncul pada bibir, tapi sangat cepat pecah sehingga membentuk ulserasi. Lesi akan bertambah besar dan menyebar ke mukosa disekitarnya, pada daerah yang mengandung sedikit keratin, seperti mukosa rongga mulut, mukosa bibir, dan dasar rongga mulut, penyakit ini akan sembuh dalam 1-2 minggu. Biasanya stomatitis ini sering di sertai demam1.2.2 Terapi

Tergantung keluhan pasien pemberian asiklovir 5 x 2 mg dapat diberikan sebagai profilaksis bukan saat penyakit ini kambuh jika pasiennya anak-anak maka jangan memberikan anak makanan yang mengandung bumbu-bumbu dan asam. Misalnya, jus jeruk, dan hindari pemakaian obat kumur. Ibu bisa memberikan petroleum jelly tau pasta anastetikom yang dioleskan dengan kapas pada daerah yang sakit untuk menghilangkan rasa sakit.1.3 Gingivo Stomatitis Plaut Vincent

1.3.1 Faktor Predisposis

1.3.1.1 Lokal: Oral hygiene yang burukPericoronal infection pada gigi-gigi yang sedang erupsiGigi palsu yang jelekOcclusal traiumaticaFood impaction1.3.1.2 Umum:Malnutrisi (vitamin B kompleks dan C)Gangguan pencernaanGangguan endokrinResistensi tubuh yang menurunGangguan psikisRokok, minuman keras dllPenyakit-penyakit seurvy dan pellagraPenderita penyakit darah misalnya anemia: plastic

1.3.2 Etiologia. Borellia vincenti (bentuk seperti spiral)b. Bacillius fursiformis (bentuk seperti lisom)Mereka hidup bersimbiosis dan keduanya anaerob1.3.3 Gejala KlinisAkut: a. Onset ysng cepat dan diawali dengan demam-demam (3-5 hari) panas/suhu tubuh tinggi sekali sehingga dapat menurun darahnyab. Rasa nyeri terbakar yang hebatc. Hipersalivasid. Metallic taste (rasa logam)e.Tepi bebas gusi mudah berdarahf. Foeter exoreg. Napsu merokok berkurang (bagi yang merokok)h. Rasa pengecap terganggu

i. Merasa giginya ektrudedj. Nyeri tekan pada giginyak. Gigi terasa agak goyangl. Kelenjar regioner agak membesarm. Adanya erosi dari gingival dan interdental papiln. Kadang-kadang saja ada perdarahan sedikito. Hiperplasi dari jaringan gingivalp. Bila gusi ditekan dengan keras, agak merasa sakit sedikit.

1.3.4 Terapi

Antibiotika dosis tinggi (p.p 100.000-800.000 I.U 5x)Kumur-kumur H2O2 1,5% (bukan 3% karena H2O2 3% sangat merangsang pada keadaan penyakit ini)Kumur-kumur Na bikarbonat 10%Jaringan diatas marginal gingival dan interdental papil harus diangkat dengan hati-hati memakai kapas dengan dibasahi dengan H2O2 3%

2.1 DiagnosisDiagnosis stomatitis bisa saja sulit. Riwayat pasien mungkin menyingkap defisiensi nutrisi, penyakit sistemik, atau kontak dengan bahan yang menyebabkan reaksi alergi. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengevaluasi lesi oral dan masalah kulit lainnya. Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk menentukan jika ada infeksi. Apusan mukosa mulut dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi mikroskopik, atau kultur mulut juga dapat dilakukan untuk menentukan jika kemungkinan agen infeksius adalah penyebab masalahnya.3.1 Diagnosis Banding3.1.1 Burning mouth syndromeBurning mouth syndrome (BMS) atau sindroma mulut terbakar adalah suatu kompleks gejala pada pasien dengan keluhan nyeri mulut tetapi secara klinis pada pemeriksaan oral dan selaput lendir tidak ditemukan kelainan. Banyak penyakit mulut dan selaput lendir yang menunjukkan gejala nyeri mulut seperti liken planus, infeksi herpessimpleks berulang, dan stomatitis berulang.

3.1.2 PemphigusPemphigus adalah penyakit berlempuh yang dapat mengenai kulit dan membrane mukosa, ditandai dengan bula intraepidermal yang terjadi akibat proses akantolisis, dan disertai adanya sirkulasi antibody IgG terhadap permukaan sel keratosit. Perjalanan pemphigus bersifat kronik, sering diikuti kekambuhan akut, dan kadang dapat bersifat fatal.

3.1.3Behcet diseasePenyakit behcet adalah kondisi multisystem dengan serangkaian manifsestasi, antara lain ulserasi oral, atritis, penyakit kardiovaskular, trombositopenia, ruam-ruam kulit serta penyakit neurologi.4.1 KomplikasiStomatitis jarang menyebabkan komplikasi yang serius namun dapat terjadi infeksi luas di daerah bibir dan rongga mulut seperti abses/radang. Dampak gangguan pada kebutuhan dasar manusia :

Pola nutrisi : nafsu makan menjadi berkurang, pola makan menjadi tidak teraturPola aktivitas : kemampuan untuk berkomunikasi menjadi sulitPola Hygiene : kurang menjaga kebersihan mulutTerganggunya rasa nyaman : biasanya yang sering dijumpai adalah perih4.1.1 KomplikasiOral

Mucositis/StomatitisInfeksiHemorrhageXerostomia

5.1 PencegahanStomatitis yang disebabkan oleh iritasi lokal dapat dicegah dengan oral hygiene yang baik, pemeriksaan-gigi yang teratur, dan kebiasaan-diet yang baik. Masalah stomatitis yang disebabkan oleh penyakit sistemik dapat diminimalkan dengan oral hygiene yang baik dan secara cermat mengikuti terapi medis yang diberikan oleh penyedia pelayanan kesehatan pasien.

Cara mencegah penyakit ini dengan mengetahui penyebabnya, apabila kita mengetahui penyebabnya diharapkan kepada kita untuk menghindari timbulnya sariawan ini diantaranya dengan :1. Menjaga kebersihan mulut2. Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12, vitamin C dan zat besi3. Menghadapi stress dengan efektif4. Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit makanan5. Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin6. Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada rongga mulut.6.1 PrognosisPrognosis untuk kesembuhan stomatitis tergantung pada penyebab masalah. Banyak faktor lokal dapat dimodifikasi, dirawat, atau dihindari. Penyebab infeksius stomatitis biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan, atau jika masalahnya disebabkan oleh obat-obatan tertentu, dengan mengganti agen penyebab tersebut.

TERIMA KASIH