tugas geometrik
DESCRIPTION
tugas geometrikTRANSCRIPT
TUGAS
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
(HSKB 520)
Dosen Pembimbing:
M. Arsyad, MT
Faris Ade Irawan, ST., M.Sc
Oleh
Humaira Aulia
H1A110109
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
BANJARBARU
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Karunia dan
Rahmat-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan tugas ini. Sebagai salah satu syarat
dalam mengikuti mata kuliah Perencanaan Geometrik jalan.
Pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan terimakasih banyak kepada M. Arsyad,
MT dan Faris Ade Irawan, ST., M.Sc sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membantu
dan menolong, serta rela membimbing sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun juga menyadari akan adanya keterbatasan pengetahuan yang dimiliki,
namun penyusun berusaha menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu,
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang mendukung demi kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati saya sebagai penyusun
mengharapkan agar tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, baik sekarang maupun di
masa yang akan datang.
Banjarbaru, November 2012
Penyusun
SOAL
1. Carilah penjelasan tentang alasan pemakaian 2TS > Ls sebagai kontrol dalam
perhitungan Alinemen Horizontal!
2. Apa perbedaaan p* dan k* dengan p dan k ? Mengapa p dan k dihitung kembali?
Kenapa p* dan k* tidak langsung digunakan?
3. Mengapa pada perhitungan sudut putar ada yang menggunakan 180-arc tan dan ada
yang menggunakan arc saja?
JAWABAN
1. Alasan menggunakan 2TS > Ls sebagai kontrol adalah:
T = peralihan dari bagian lurus kebagian lengkung berbentuk spiral
Ls= panjangnya garis lengkung peralihan (panjang dari titik TS ke SC atau dari CS ke ST)
Jika dilihat pada gambar 2 garis TS akan membentuk bidang segitiga, apabila semakin besar
2TS akan semakin besar kelengkungan, sehingga tikungan akan semakin aman apabila dilalui.
Sedangkan apabila lebih besar Ls dari pada 2T maka lengkungan yang terbentuk akan
semakin tajam yang akan semakin tajam dan berbahaya digunakan.
2. Perbedaaan p* dan k* dengan p dan k adalah:
p =
k =
Apabila disederhanakan akan didapatkan nilai p=p*.Ls dan k=k*.Ls
Jika Ls=1m maka akan didapatkan nilai p=p* dan k=k*
Nilai p* dan k* didapat dari tabel J.Barnett
3. Pada perhitungan yang menggunakan 180-arc tan, berarti sudut yang digunakan
berada pada kuadran II dan III yang berarti sudut tersebut lebih besar dari 180.
Sedangkan pada perhitungan yang menggunakan arc tan saja, sudut yang digunakan
berada pada kuadran I yang berarti sudut tersebut tidak lebih besar dari 180, jadi tidak
perlu dikurangkan dengan 180.
∆XAB ∆YAB Kuadran αAB
+ + I 0º-90º + - II 90º-180º - - III 180º-270º - + IV 270º-360º
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, Silvia. 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova.
Saodang, Hamirhan. 2004. Konstruksi Jalan Raya. Bandung: Nova.