perencanaan geometrik jalan

24
Responsi Perencanaan Geometrik Jalan 1 Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma BAB 1 ALINYEMEN HORISONTAL 1.1 KLASIFIKASI MEDAN JALAN Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Klasifikasi Medan Jalan No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%) 1 Datar D <3 2 Perbukitan B 3 - 25 3 Pegunungan G >25 Sumber: Departemen PU, 1997 Berikut adalah contoh gambar pada kilometer satu dan kilometer dua yang terlampir pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Gambar Kerja

Upload: nugraha-revan

Post on 07-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

perencanaan geometrik jalan untuk menentukan aliyemen jalan baru

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

1

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

BAB 1

ALINYEMEN HORISONTAL

1.1 KLASIFIKASI MEDAN JALAN

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar

kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur. Klasifikasi menurut

medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Klasifikasi Medan Jalan

No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%)

1 Datar D <3

2 Perbukitan B 3 - 25

3 Pegunungan G >25

Sumber: Departemen PU, 1997

Berikut adalah contoh gambar pada kilometer satu dan kilometer dua yang

terlampir pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Gambar Kerja

Page 2: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

2

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Contoh perhitungan ketinggian pada jarak +30m (kanan sumbu jalan) :

1

0Y 103,75 - 191,186

453,523

103,7500 meter

Perhitungan untuk penentuan medan dapat ditentukan terhadap kemiringan

medan. Berikut adalah contoh perhitungan penentuan medan.

Contoh perhitungan:

% = |(Y1 – Y2)/ 60 | x 100%

Dimana Y1 = ketinggian pada jarak -30 meter sebelah kiri sumbu jalan

Y2 = ketinggian pada jarak +30 meter sebelah kanan sumbu jalan

Diketahui : Y1 = 103,75 meter pada titik 0+000

Y2 = 103,75 meter pada titik 0+000

Ditanya : kemiringan dalam % ?

Jawab : % = |( Y1 – Y2)/ 60 | x 100%

= |(103,75 – 103,75)/ 60 | x 100%

= 0 %

Pada peta kontur terlihat beberapa ketinggian di tiap-tiap tempat berbeda-

beda. Berdasarkan ketinggian tersebut kemiringan dari medan jalan pun berbeda-

beda sehingga dari perhitungan tersebut medan jalan pun dapat diklasifikasikan.

Tabel pengklasifikasian medan jalan dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Page 3: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

3

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Tabel 1.2 Pengklasifikasian Medan Jalan

STA Ketinggian Kontur Kemiringan

Medan

Klasifikasi

Medan -30 (A) 0 (CL) + 30 (B)

0+000 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+100 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+200 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+300 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+400 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+500 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+600 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+700 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+800 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

0+900 103,7500 103,7500 103,7500 0,0000% Datar

1+000 103,9476 103,9354 103,9232 0,0405% Datar

1+100 103,9547 103,9377 103,9207 0,0567% Datar

1+200 103,9670 103,9428 103,9187 0,0805% Datar

1+300 103,9861 103,9509 103,9156 0,1175% Datar

1+400 104,1459 104,0664 103,9870 0,2649% Datar

1+500 104,1842 104,0682 103,9521 0,3869% Datar

1+600 104,1934 104,0413 103,8892 0,5069% Datar

1+700 104,1383 103,9812 103,8242 0,5236% Datar

1+800 104,0489 103,9241 103,7992 0,4162% Datar

1+900 103,9586 103,8577 103,7568 0,3362% Datar

2+000 103,8676 103,7853 103,7030 0,2744% Datar

2+100 103,9698 103,8828 103,7958 0,2900% Datar

2+200 103,8126 104,1385 103,9664 0,2563% Datar

2+300 103,8421 104,1688 103,9996 0,2626% Datar

2+400 103,9970 103,9197 103,8425 0,2576% Datar

2+500 103,9308 103,8525 103,7742 0,2609% Datar

2+600 103,7022 103,5468 103,8628 0,2677% Datar

Page 4: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

4

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

2+700 103,5346 103,8037 103,5633 0,0479% Datar

2+800 103,4627 103,7132 103,5462 0,1391% Datar

2+900 103,4505 103,3703 103,2901 0,2673% Datar

3+000 103,2220 103,0772 103,4537 0,3862% Datar

3+100 103,1100 103,2972 103,3036 0,3227% Datar

3+200 103,3596 103,3370 103,3145 0,0751% Datar

3+300 103,4470 103,4296 103,4121 0,0581% Datar

3+400 103,5000 103,5000 103,5000 0,0000% Datar

3+500 103,5000 103,5000 103,5000 0,0000% Datar

3+600 103,5000 103,5000 103,5000 0,0000% Datar

3+700 103,5000 103,5000 103,5000 0,0000% Datar

3+800 103,5000 103,5000 103,5000 0,0000% Datar

3+900 103,5000 103,5000 103,5000 0,0000% Datar

4+000 103,5000 103,5000 103,5000 0,0000% Datar

4+100 103,6340 103,6405 103,6469 0,0214% Datar

4+200 103,6678 103,6748 103,6817 0,0233% Datar

4+300 103,6965 103,7035 103,7105 0,0233% Datar

4+400 103,7213 103,7276 103,7338 0,0208% Datar

4+500 103,7200 103,7328 103,7464 0,0441% Datar

4+600 103,9788 103,7596 103,7763 0,3376% Datar

4+700 103,9989 103,5389 103,5798 0,6985% Datar

4+800 103,7534 103,7780 103,8026 0,0820% Datar

4+900 103,9890 103,7231 103,7523 0,3945% Datar

5+000 103,9147 103,5054 103,5612 0,5893% Datar

Sumber: Perhitungan

1.2 PENENTUAN MEDAN

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada sub bab sebelumnya.

Frekuensi dan persentase dari masing-masing kriteria medan dapat dilihat pada

Tabel 1.3.

Page 5: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

5

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Tabel 1.3 Penentuan Medan Jalan

Kriteria

Medan

Frekuensi

(unit)

Persentase

(%)

Datar 51 100

Bukit 0 0

Gunung 0 0

Total 51 100

Sumber: Perhitungan

Persentase terbanyak terdapat pada medan datar yaitu 100%. Sehingga

dapat disimpulkan medan untuk rencana jalan ini adalah datar.

fungsi kelas lebar lajur ideal (m)

arteri I 3,75

II, III A 3,5

kolektor III A, III B 3

Lokal III C 3

jenis medan notasi kemiringan medan %

Datar D < 3

Perbukitan B 3-25

Pegunungan G > 25

fungsi Kecepatan Rencana VR km/jam

Datar Bukit Gunung

Arteri 70-120 60-80 40-70

Kolektor 60-90 50-60 30-50

Lokal 40-70 30-50 20-30

Page 6: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

6

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Dari ketiga data tabel yang diambil dari Bina Marga dapat disimpulkan

bahwa jalan yang kami buat yaitu :

Fungsi jalan : arteri

Kelas jalan : IIB

Lebar jalan : 3,5 meter

Karakteristik medan jalan : Datar (<3%)

Kecepatan rencana : 70 – 120 km/jam.

1.3 PENENTUAN TIKUNGAN

Berikut adalah Gambar perencanaan trase jalan yang terlampir pada

Gambar 1.2

Gambar 1.2 Perencanaan Trase Jalan

Dalam menentukan jenis tikungan maka langkah pertama yang dilakukan

adalah mencari nilai R (m). Nilai R dapat dilihat dari tabel panjang lengkung

peralihan minimum dan superelevasi.

Page 7: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

7

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Berikut adalah tabel panjang lengkung peralihan minimum dan

superelevasi yang terlampir.

Sumber: Departement PU, 1997

Keterangan :

LN = Lereng jalan normal diasumsikan = 2%

LP = Lereng luar diputar sehingga perkerasan mendapat superelevasi sebesar

lereng jalan normal = 2%

Page 8: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

8

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

1.3.1 Tikungan pertama dengan sudut 40° dan jari-jari 819 meter.

Asumsi awal adalah Full Cirlce.

Tikungan 1

STA 1+000

v 70

Delta 40

R 819

R min 157

e 0,035

Ls 60

Tc 298,0916219

Lc 571,48

Ec 52,56159566

P 0,183150183

Page 9: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

9

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

tikungan 1 F-C

Dmax 9,12

Dd 1,748949939

e(ytd) 0,03467656

Pada tikungan 1 :

Tikungan 1 terletak di STA 1+1000 dengan kecepatan rencana 70 km/jam.

Menghitung nilai Tc :

Tc = Delta

R tan 2

= 40

819 tan 2

= 298,0916219

Menghitung nilai Lc :

Lc = R 3,14 2 360

Delta

= 819 3,14 2 360

45

= 571,48

Menghitung nilai Ec

Ec = Delta

Tc tan 4

= 40

tan 298,09164

219

= 52,56159566

Menghitung nilai P :

Page 10: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

10

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

P = Rc

Ls

24

2

= 260

24 819

= 19656

4900

P = 0,183150183

Dengan nilai P < 0,25 ini menandaan bahwa tikungan 1 termasuk ke dalam

tikungan Full Circle.

Page 11: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

11

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Super elevasi pada tikungan 1 :

Lc

= 5

71

,48

Ls

= 6

0

Ls

= 6

0

45

45

15

15

Page 12: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

12

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

En-2% = 3,3983029 En-2% = 3,3983029

En-2% = 3,3983029 En 0% = 3,467656

En-2% = 3,3983029 En+2% =3,53700922

E mak = 3,467656 E min = -3,467656

Page 13: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

13

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

1.3.2 Tikungan kedua dengan sudut 45° dan jari-jari 205 meter.

Asumsi awal adalah Full Cirlce.

Tikungan 2

STA 2+000

v 70

Delta 45

R 205

R min 157

e 0,094

Ls 60

Tc 84,91378029

Lc 101,0168335

Ec 16,89040106

ɵs 8,389001087

P 0,731707317

ɵc 28,22199783

tikungan 2 S-C-S

Page 14: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

14

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Yc 2,926829268

Xc 59,87150506

K 29,96341587

p 0,733402636

Ts 115,1809815

Es 17,68423035

L total 221,0168335

Dd 6,987268293

Dmax 9,12

e(ytd) 0,094531317

Pada tikungan 2 :

Tikungan 2 terletak di STA 2+000 dengan kecepatan rencana 70 km/jam.

Menghitung nilai Tc :

Tc = Delta

R tan 2

= 45

205 tan 2

= 84,91378029

Menghitung nilai Ec :

Ec = Delta

Tc tan 4

= 40

tan 84,913784

029

= 16,89040106

Menghitung nilai P :

P = Rc

Ls

24

2

Page 15: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

15

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

= 260

24 205

P = 0,731707317

Berdasarkan nilai P yang diperoleh dari perhitungan tersebut membuktikan bahwa

tikungan 2 bukan termasuk ke dalam jenis tikungan Full Circle.

Maka, kami mencoba dengan perhitungan dengan menggunakan Spiral-Circle-

Spiral.

Menghitung nilai ɵs :

2

360

Rc 2

Ls s

60 360

2 205 2 3,14

= 0,14634 57,29578

= 8,389001087

Menghitung nilai ɵc :

ɵc = 40˚ - (2 x ɵs)

= 28,22199783

Menghitung nilai Lc :

Lc = 2360

cRc

= 2 3,14 2053

28,22199783

60

= 0,07839 1288,05298

= 101,0168335

Dengan nilai Lc > 25. Itu menandakan bahwa tikungan 2 termasuk kedalam jenis

tikungan Spiral – Circle – Spiral.

Page 16: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

16

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Super elevasi pada tikungan kedua :

Lc

= 1

01

,016

833

5

Ls

= 6

0

Ls

= 6

0

e m

in =

-9

,4

e m

ax =

9,4

Page 17: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

17

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

en-2% = 9,264069 en-2% = 9,264069

en-2% = 9,264069 en 0% = 9,4531317

en-2% = 9,264069 en+2% = 9,6421943

e min = -9,4531317 e max = 9,4531317

Page 18: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

18

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

1.3.3 Tikungan ketiga dengan sudut 28,623° dan jari-jari 409 meter.

Asumsi awal adalah Full Cirlce.

Tikungan 3

STA 3+200

v 70

Delta 29

R 409

R min 157

e 0,062

Ls 60

Tc 104,3402388

Lc 144,3500023

Ec 13,09937862

ɵs 4,204756046

P 0,366748166

ɵc 20,21349221

tikungan 3 S-C-S

Yc 1,466992665

Page 19: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

19

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Xc 59,96771899

K 29,9794371

p 0,366125968

Ts 134,4130785

Es 13,47723081

L total 264,3500023

Dd 3,502176039

Dmax 9,12

e(ytd) 0,062055697

Pada tikungan 3 :

Tikungan 3 terletak di STA 4+1000 dengan kecepatan rencana 90 km/jam.

Menghitung nilai Tc :

Tc = Delta

R tan 2

= 28,623

1432 tan 2

= 104,3402388

Menghitung nilai Ec

Ec = Delta

Tc tan 4

= 28,623

ta104,340238 4

8 n

= 13,09937862

Menghitung nilai P :

P = Rc

Ls

24

2

Page 20: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

20

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

= 260

24 409

P = 0,366748166

Berdasarkan nilai P yang diperoleh dari perhitungan tersebut membuktikan bahwa

tikungan 2 bukan termasuk ke dalam jenis tikungan Full Circle.

Maka, kami mencoba dengan perhitungan dengan menggunakan Spiral-Circle-

Spiral.

Menghitung nilai s :

2

360

Rc 2

Ls s

60 360

2 409 2 3,14

= 0,07335 57,29578

= 4,204756046

Menghitung nilai ɵc :

ɵc = 28,623 ˚ - (2 x ɵs)

= 20,21349221

Menghitung nilai Lc :

Lc = 2360

cRc

= 2 3,14 4093

20,21349221

60

= 0,05615 2569,82279

= 144,3500023

Dengan nilai Lc > 25. Itu menandakan bahwa tikungan 2 termasuk kedalam jenis

tikungan Spiral – Circle – Spiral.

Page 21: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

21

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Super elevasi pada tikungan ketiga :

Lc

= 1

44

,35

L

s =

60

L

s =

60

e m

in =

-6

,2

e m

ax =

6,2

Page 22: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

22

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

en-2% = 6,081458341 en-2% = 6,081458341

en-2% = 6,081458341 en 0% = 6,2055697

en-2% = 6,081458341 en+2% = 6,329681131

e min = -6,2055697 e max = 6,2055697

Page 23: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

23

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

1.4 KEBEBASAN SAMPING

Perhitungan kebebasan samping adalah :

V = 70 km/jam

R = 819

W = 6 x 3 m

W = 18 m

Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 97,5 m

Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 450 m

a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo)

Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)

= 0,5 (40 – 18)

= 11 m

b. Berdasarkan jarak pandang henti (Jh)

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vd² /(ƒ)]

= 0,694 . 70 + 0,004 . [70² / (0,4 )]

= 97,58 m

c. Kebebasan samping yang diperlukan (E)

Jh = 40 m

L total = 2 x Ls

= 2 x 60

= 120

R' = 4

W - R

R' = 18

819 - 4

R' = 814,5 m

Page 24: Perencanaan geometrik jalan

Responsi Perencanaan Geometrik Jalan

24

Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

Karena Jh < L total dapat digunakan rumus :

E =

R' x

90Jh x cos - 1 R'

E = x 90

814,5 1 - cos 3,14 x 814,5

97,58

E = 1,460867 m

Nilai E < Eo (1,460867 < 11)