tugas farmakologi desti

2
Mengapa terjadi kegagalan kontrasepsi oral? Interaksi obat apa yg terjadi dalam kasus tersebut? Kandungan zat aktif dalam pil KB yang banyak digunakan adalah Etinil Estradiol dimana dalam satu pil yang dapat mencapai sistemik hanya 40-50%nya. Sedangkan sisanya dimetabolisir di saluran pencernaan dan hati. Etinil estradiol yang telah melalui peredaran darah akan diserap oleh tubuh, dan yang tidak terserap akan mengalami konjugasi dengan senyawa sulfat di dinding saluran cerna, lalu ditranspor di pembuluh darah vena ke dalam liver dimana akan terjadi hidroksilasi dan konjugasi dengan asam glukoronat. Etinil Estradiol dimetabolisme oleh enzim Sitokrom P450 yang mengkatalisir proses hidroksilasi. Obat antiepilepsi diketahui menginduksi(mempercepat) kerja isoenzyme sitokrom P450 (CYP450) di hati. Dengan proses metabolisme ini, etinil estradiol berubah menjadi senyawa yang tidak aktif, yang pada akhirnya akan dikeluarkan melalui feses/tinja. Hal ini menyebabkan penurunan kadar hormon seks (estrogen) pada wanita penderita epilepsi yang menggunakan kontrasepsi oral, dan trejadinya peningkatan risiko kehamilan yang tidak direncanakan karena Estradiol diperlukan untuk mempertahankan oosit dalam ovarium(oosit keluar dan terjadilah pembuahan). Suplemen apa yg harus anda berikan kepada Ny.Ani untuk kehamilannya? Apa alasan anda? Suplemen yang dapat diberikan pada ibu tersebut adalah asam folat. Bagi wanita penderita epilepsi disarankan untuk mengkonsumsi suplemen folat. Dosis rekomendasi bervariasi dari 0,4 mg / d sampai 5 mg / d. . Karena . Pada masa kehamilan, kebutukan asam folat meningkat. Namun pada penderita epilepsi ada beberapa efek samping terapi yang ditimbulkan dari pengobatannya. Salah satu efek Fenitoin (Dilantin) adalah menghambat absorbsi dari asam folat. Akibatnya ketersediaan asam folat di tubuh rendah. Oleh karena itu ibu tersebut membutuhkan asupan asam folat melalui suplemen folat.

Upload: desti-eryani

Post on 05-Dec-2014

20 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Farmakologi DESTI

Mengapa terjadi kegagalan kontrasepsi oral? Interaksi obat apa yg terjadi dalam kasus tersebut?

Kandungan zat aktif dalam pil KB yang banyak digunakan adalah Etinil Estradiol dimana dalam satu pil yang dapat mencapai sistemik hanya 40-50%nya. Sedangkan sisanya dimetabolisir di saluran pencernaan dan hati. Etinil estradiol yang telah melalui peredaran darah akan diserap oleh tubuh, dan yang tidak terserap akan mengalami konjugasi dengan senyawa sulfat di dinding saluran cerna, lalu ditranspor di pembuluh darah vena ke dalam liver dimana akan terjadi hidroksilasi dan konjugasi dengan asam glukoronat. Etinil Estradiol dimetabolisme oleh enzim Sitokrom P450 yang mengkatalisir proses hidroksilasi. Obat antiepilepsi diketahui menginduksi(mempercepat) kerja isoenzyme sitokrom P450 (CYP450) di hati. Dengan proses metabolisme ini, etinil estradiol berubah menjadi senyawa yang tidak aktif, yang pada akhirnya akan dikeluarkan melalui feses/tinja. Hal ini menyebabkan penurunan kadar hormon seks (estrogen) pada wanita penderita epilepsi yang menggunakan kontrasepsi oral, dan trejadinya peningkatan risiko kehamilan yang tidak direncanakan karena Estradiol diperlukan untuk mempertahankan oosit dalam

ovarium(oosit keluar dan terjadilah pembuahan).

Suplemen apa yg harus anda berikan kepada Ny.Ani untuk kehamilannya? Apa alasan anda?

Suplemen yang dapat diberikan pada ibu tersebut adalah asam folat. Bagi wanita penderita epilepsi disarankan untuk mengkonsumsi suplemen folat. Dosis rekomendasi bervariasi dari 0,4 mg / d sampai 5 mg / d.

. Karena .

Pada masa kehamilan, kebutukan asam folat meningkat. Namun pada penderita epilepsi ada beberapa efek samping terapi yang ditimbulkan dari pengobatannya. Salah satu efek Fenitoin (Dilantin) adalah menghambat absorbsi dari asam folat. Akibatnya ketersediaan asam folat di tubuh rendah. Oleh karena itu ibu tersebut membutuhkan asupan asam folat melalui suplemen folat.

Asam folat juga berperan penting dalam perkembangan plasenta. Folat memiliki manfaat terhadap pembentukan sel-sel endotelial, sel-sel khusus yang melapisi pembuluh darah di seluruh tubuh dan plasenta. Kekurangan asam folat selain berpengaruh pada suplai darah yang kurang ke plasenta, juga dapat menyebabkan rupturnya plasenta, sehingga bisa mengalami keguguran.

Kekurangan asam folat juga sangat berpengaruh pada perkembangan sistem saraf utama otak dan tulang belakang janin. Asam folat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya cacat lahir, terutama cacat tabung saraf, yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Yang paling terkenal di antaranya adalah spina bifida, di mana tulang belakang tidak sepenuhnya tertutup.

Fenitoin (Dilantin) juga menurunkan kadar hormon serum dan memungkinkan perdarahan. Untuk mengantisipasi terjadinya pendarahan neonatal, yang berkaitan dengan pemberian fenitoin, dapat diberi vitamin K pada ibunya.

Page 2: Tugas Farmakologi DESTI

JENNY S. CARL, MD, and SALLY P. WEAVER, PhD, MD, Waco Family Medicine Residency Program, Waco, Texas

ELIZABETH TWEED, BSN, MLIS, University of Colorado Health Science Center, Denver, Colorado

Clinical Commentary by LISA EDGERTON, PharmD, CPP, New Hanover Regional Medical Center, Wilmington, North Carolina

Am Fam Physician. 2008 Sep 1;78(5):634-635.

Carl, Jenny s. Elizabeth tweed. 2008: Serum folate concentrations during pregnancy in women with epilepsy: relation to antiepileptic drug concentrations, number of seizures, and fetal outcome: Waco, Texas