tugas drg. billy sujatmiko

13
TUGAS BACAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Nama : Fajar Ahmad Prasetya NIM : 04111001084 PDU REG 2011 A. Karies D1-D6 B. Capping Pulpa C. Pulpotomy dan Pulpectomy D. Root Canal Treatment (RCT) E. Cara menyikat gigi yg baik & benar (metodenya dan instruksi singkat) F. Perawatan endodontik (fokal treatment) A.Klasifikasi Karies Menurut ICDAS, karies diklasifikasikan menjadi 6, yaitu: 1.D1, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering 2.D2, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah 3.D3, karies mencapai email 4.D4, karies hampir menyerang dentin (mencapai DEJ) 5.D5, karies menyerang dentin 6.D6, karies menyerang pulpa 1.Ringan/Dini. Biasanya terjadi di daerah titik kontak dan gingiva margin. Gambaran radiografik berupa cekungan radiolusen di permukaan luar gigi. 2. Sedang karies telah melibatkan lebih dari setengah email, tapi tidak mencapai DEJ.Gambaran radiografiknya berupa segitiga

Upload: fajar-ahmad-prasetya

Post on 31-Dec-2014

170 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

fk unsri, blok digestif. if you know what i mean

TRANSCRIPT

Page 1: tugas drg. billy sujatmiko

TUGAS BACAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Nama : Fajar Ahmad Prasetya

NIM : 04111001084

PDU REG 2011

A. Karies D1-D6

B. Capping Pulpa

C. Pulpotomy dan Pulpectomy

D. Root Canal Treatment (RCT)

E. Cara menyikat gigi yg baik & benar (metodenya dan instruksi singkat)

F. Perawatan endodontik (fokal treatment)

A.Klasifikasi Karies

Menurut ICDAS, karies diklasifikasikan menjadi 6, yaitu:

1.D1, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering

2.D2, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah

3.D3, karies mencapai email

4.D4, karies hampir menyerang dentin (mencapai DEJ)

5.D5, karies menyerang dentin

6.D6, karies menyerang pulpa

1.Ringan/Dini. Biasanya terjadi di daerah titik kontak dan gingiva margin. Gambaran radiografik berupa cekungan radiolusen di permukaan luar gigi.

2. Sedang karies telah melibatkan lebih dari setengah email, tapi tidak mencapai DEJ.Gambaran radiografiknya berupa segitiga radiolusen di dasar permukaan padagigi dan puncaknya mengarah ke pulpa.

3. Karies telah meluas dan melibatkan DEJ. Gambaran radiografik dapat berupasegitiga radiolusen.

4. Berat. Secara radiografi telah terlihat karies yang melibatkan lebih dari setengahketebalan dentin dan mendekati pulpa. Kamar pulpa dapat terlihat terbuka/tidak.Karies interproksimal yang parah

Page 2: tugas drg. billy sujatmiko

menyebabkan email yang tidak didukung dentinakan pecah oleh tekanan kunyah, menyebabkan gambaran radiolsen yang sangatbesar. 

B. Capping Pulpa

Pulpa capping adalah aplikasi selapis atau lebih material pelindung atau bahan untuk perawatan diatas pulpa yang terbuka, misalnya kalsium hidroksida yang akanmerangsang pembentukan dentin reparative (Harty dan Oston, 1993)

Adapun tujuan pulpa capping adalah untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa dan melindungi pulpa sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya. Dengan demikian terbukanya jaringan pulpa dapat terhindarkan.

Macam-macam Pulp capping

a. Indirect Pulp Capping ( Pulpa capping secara tidak langsung )

Indirect Pulp Capping adalah perawatan pada pulpa yang masih tertutup lapisan dentin tipis karena karies yang dalam. Pada teknik ini obat-obatan yang digunakan tidak berkontak langsung dengan pulpa.Pulp capping tidak langsung memerlukan lebih dari dua kali kunjungan. Indirect pulp capping dirasa lebih memberi hasil yang diharapkan dari pada metode direct pulp capping. Dilakukan bila pulpa belum terbuka, tapi atap pulpa sudah sangat tipis sekali, yaitu pada karies profunda.

Agar perawatan ini berhasil jaringan pulpa harus vital dan bebas dari inflamasi. Biasanya atap kamar pulpa akan terbuka saat dilakukan ekskavasi. Apabila hal ini terjadi maka tindakan selanjutnya adalah dilakukan direct pulp capping atau tindakan yang lebih radikal lagi yaitu amputasi pulpa (Pulpotomi).

Tahapan perawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Pada Kunjungan Pertama :

1.Karies dibuang dengan escavator atau bur round (bor bundar) kecepatan rendah , Lalu lakukan ekskavasi sampai dasar pulpa, hilangkan dentin lunak sebanyak mungkin tanpa membuka kamar pulpa. Jaringan karies yang paling dalam dibiarkan.

2.Kavitas disterilkan dengan air calxyl atau obat lain yang tidak caustik. Hindari penggunaan alkohol, karena dapat memicu terjadinya dehidrasi cairan tubulus dentin.

3.Aplikasi preparat Kalsium hidroksida Ca(OH)2 kemudian dilapisi Zinc Okside Eugenol (ZOE) yang diletakkan didasar kavitas kemudian dilapisi semen fosfat dan akhirnya tambalan sementara.

4.Perawatan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian.

Pada Kunjungan Kedua :

Apabila ada keluhan, dilakukan penambalan tetap.

Page 3: tugas drg. billy sujatmiko

b. Direct Pulp Capping ( Pulpa capping secara langsung )

Direct Pulp Capping adalah perawatan sekali kunjungan. Direct Pulp Capping juga digunakan dalam contoh di mana ada pembusukan yang mendalam mendekati pulpa tapi tidak ada gejala infeksi. Direct Pulp Capping menunjukkan bahwa bahan diaplikasikan langsung ke jaringan pulpa. Daerah yang terbuka tidak boleh terkontaminasi oleh saliva, kalsium hidroksida dapat diletakkan di dekat pulpa dan selapis semen Zinc Okside Eugenol dapat diletakkan di atas seluruh lapisan pulpa dan biarkan mengeras untuk menghindari tekanan pada daerah perforasi bila gigi direstorasi. Pulpa diharapkan tetap bebas dari gejala patologis dan akan lebih baik jika membentuk dentin sekunder. Agar perawatan ini berhasil maka pulpa disekitar daerah terbuka harus vital dan dapat terjadi proses perbaikan.

Keuntungan Direct Pulp Capping antara lain :

1.Mempertahankan ketuhan dan vitalitas pulpa.

2.Memperbaiki dan penutup pulpa yang terbuka

3.Menghemat waktu perawatan.

4.Mempertahankan fungsi gigi.

Tahapan Perawatan yang Dilakukan adalah sebagai berikut :

Pada Kunjungan Pertama :

1.Dilakukan pemasangan rubber dam/cotton roll untuk mencegah kontaminasi bakteri pada karies.

2.Karies dibuang dengan bor atau ekscavator steril.

3.Kavitas dibersihkan dengan air calxyl.

4.Bagian yang tereksponasi ditutup dengan cotton pellet yang sudah dibazahi dengan minyak cengkeh atau eugenol. Sebaiknya hindari desinfektan yang kaustik seperti fenol, kresol dan alkohol.

5.Kalau ada perdarahan atau rasa sakit, kontrol dengan cotton pellet dan eugenol yang dihangatkan.

6.Di atas pulpa yang masih terbuka, aplikasikan preparat Ca (OH)2 tanpa tekanan dengan Ash 49 atau amalgam carrier. Kelebihan obat dibuang dengan ekscavator.

7.Di atasnya diaplikasikan ZOE kemudian dilapisi semen fosfat kemudian dilapisi tambalan sementara.

Pada Kunjungan Kedua :

Setelah 8-10 hari, kalau tidak ada keluhan, dengan kata lain gigi bereaksi normal, lakukan penambalan permanen.

Page 4: tugas drg. billy sujatmiko

Medikamen/ Pemberian bahan terapitik

Bahan yang biasa digunakan untuk pulp capping ini adalah kalsium hidroksida karena dapat merangsang pembentukan dentin sekunder secara efektif dibandingkan bahan lain.

Obat Pulp Capping antara Lain :

- Ca(OH)2 bubuk kering dicampur air steril / akuades

Dengan bentuk preparat : pulpdent, calxyl, dycal, calcipulpe, hydcal

SIFAT-SIFAT OBAT PULP CAPPING

1. antiseptik

2. sedatif

3. Tidak mengiritasi

4. Bukan penerus panas

5. Tidak kontraksi / ekspansi

6. Dapat diaplikasi tanpa tekanan

7. Menetralisir asam karies

SIFAT CALXYL :

1.PH 11,5-12,5

2. menetralkan asam

3. sedikit antiseptic

4. tdk mengiritasi

5. menghambat infeksi

6. merangsang pembentukan dentin sekunder.

Prosedur Perawatan Pulpa Capping:

1.Siapkan peralatan dan bahan.

Gunakan kapas, bor, dan peralatan lain yang steril.

2.Isolasi gigi

Selain menggunakan rubber dam, isolasi gigi juga dapat menggunakan kapas dan saliva ejector, jaga posisinya selama perawatan.

Page 5: tugas drg. billy sujatmiko

3.Preparasi kavitas

Tembus permukaan oklusal pada tempat karies sampai kedalaman 1,5 mm (yaitu kira-kira 0,5 mm kedalam dentin). Pertahankan bor pada kedalaman kavitas dan dengan hentikan intermitten gerakan bor melalui fisur pada permukaan oklusal.

4.Ekskavasi karies yang dalam

Dengan perlahan-lahan buang karies dengan ekskavator, mula-mula dengan menghilangkan karies tepi kemudian berlanjut ke arah pulpa. Jika pulpa vital dan bagian yang terbuka tidak lebih besar diameternya dari ujung jarum maka dapat dilakukan pulp capping.

5.Berikan kalsium hidroksida

Keringkan kavitas dengan cotton pellet lalu tutup bagian kavitas yang dalam termasuk pulpa yang terbuka dengan pasta kalsium hidroksida.

C. Pulpotomi dan Pulpektomi 

Pulpotomi

Pulpotomi adalah pemotongan jaringan pulpa pada bagian koronal yang telah mengalami infeksi.

Pulpotomi terbagi atas pulpotomi parsial dan pulpotomi servikal. Pulpotomi parsial biasanya dilakukan jika pulpa terbuka disebabkan preparasi kavitas. Di sini pulpa dalam kamar pulpa tidak diganggu, masih dalam keadaan utuh, sedangkan pada pulpotomi servikal, keseluruhan pulpa pada kavum pulpa sampai orifisum dibuang, kemudian diletakkan Ca(OH)2 di lantai pulpa, menutupi seluruh orifisum. Biasanya pulpotomi servikal ini dilakukan terutama bila foramen apikal masih belum sempurna pertumbuhannya.

Indikasi tindakan pulpotomi:

1. Pulpa vital, bebas dari pernanahan atau tanda nekrosis lainnya.

2. Pulpa terbuka karena faktor mekanis selama preparasi kavitas yang kurang hati-hati atau tidak sengaja.

3. Pulpa terbuka karena trauma dan sudah lebih dari dua jam, tetapi belum melebihi 24 jam, tanpa terlihat adanya infeksi pada bagian periapeks.

4. Gigi masih depot diperbaiki dan minimal didukung lebih dari dua pertiga panjang akar.

5. Tidak ada kehilangan tulang pada bagian interradikal.

6. Pada gigi posterior yang eksterpasi pulpa sulit dilakukan.

7. Apeks akar belum tertutup sempurna.

8. Usia tidak lebih dari 20 tahun (Dr. Sobarzo).

Page 6: tugas drg. billy sujatmiko

Kontraindikasi:

1. Sakit jika diperkusi atau dipalpasi.

2. Ada radiolusen pada daerah periapeks atau interadikular.

3. Mobilitas patologik.

4. Ada nanah pada pulpa yang terbuka.

5. Pada pasien yang kesehatannya kurang baik.

6. Pada pasien berusia di atas 20 tahun.

Keuntungan perawatan pulpotomi vital:

1. Dapat diselesaikan dalam waktu singkat, hanya 1-2 kali kunjungan.

2. Pengambilan pulpa hanya di bagian korona, hal ini menguntungkan karena pengambilan jaringan pulpa bagian saluran akar sulit dilakukan akibat adanya ramifikasi.

3. Iritasi instrumen atau obat-obatan terhadap jaringan periapeks dapat dihindarkan.

4. Jika perawatan ini gagal, dapat dilakukan pulpektomi.

Pulpektomi

Pulpektomi adalah tindakan pengambilan seluruh jaringan pulpa dari seluruh akar dan korona gigi. Pulpektomi merupakan perawatan untuk jaringan pulpa yang telah mengalami kerusakan yang bersifat irreversible atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan keras yang luas. Meskipun perawatan ini memakan waktu yang lama dan lebih sukar daripada pulp capping atau pulpotomi namun lebih disukai karena hasil perawatannya dapat diprediksi dengan baik. Jika seluruh jaringan pulpa dan kotoran diangkat serta saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil perawatan yang baik pula

Indikasi:

1. Gigi dengan infeksi yang melewati ruang kamar pulpa, baik pada gigi vital, nekrosis sebagian maupun gigi sudah nonvital.

2. Saluran akar dapat dimasuki instrument.3. Jaringan periapeks dalam gambaran radiografis kurang dari sepertiga apikal.4. Ruang pulpa kering5. Pendarahan berlebihan pada pemotongan pulpa (pulpotomi) tidak berhasil6. Sakit spontan tanpa stimulasiKeterlibatan tulang interradikular tanpa kehilangan tulang

penyangga7. Tanda-tanda/gejala terus menerus setelah perawatan pulpotomiPembengkakan bagian

bukal

Page 7: tugas drg. billy sujatmiko

Kontra Indikasi :

1. Keterlibatan periapikal atau mobilitas ekstensif2. Resorbsi akar ekstensif atau > 1/2 akar3. Resorbsi internal meluas menyebabkan perforasi bifurkasi4. Kesehatan buruk dan harapan hidup pendek5. Ancaman keterlibatan gigi tetap yang sedang berkembang karena infeksi6. Tingkah laku pasien yang tidak dapat dikendalikan dan di rumah sakit tidak mungkin

dilakukan

Jenis jenis pulpektomi

1. Pulpektomi Vital. Pulpektomi vital sering dilakukan pada gigi anterior dengan karies yang sudah meluas kearah pulpa, atau gigi yang mengalami fraktur

2. Pulpektomi DevitalPulpektomi devital sering dilakukan pada gigi posterior yang telah mengalami pulpitis atau dapat juga pada gigi anterior pada pasien yang tidak tahan terhadap anestesi. Pemilihan kasus untuk perawatan secara pulpektomi devital ini harus benar-benar dipertimbangkan dengan melihat indikasi dan kontaindikasinya. Perawatan ini sekarang sudah jarang dilakukan pada gigi tetap, biasanya langsung dilakukan perawatan pulpektomi vital walaupun pada gigi posterior. Pulpektomi devital masih sering dilakukan hanya pada gigi sulung, dengan mempergunakan bahan devitalisasi paraformaldehid, seperti Toxavit, dan lain-lain. Bahan dengan komposisi As2O3 sama sekali tidak digunakan lagi.

3. Pulpektomi Nonvital (Endo Intrakanal)Perawatan saluran akar ini sering dilakukan pada gigi anterior yang mempunyai saluran akar satu, walaupun kini telah banyak dilakukan pada gigi posterior dengan saluan akar lebih dari satu. Gigi yang dirawat secara pulpektomi nonvital adalah gigi dengan gangrene pulpa atau nekrosis.

D. Perawatan Akar Kanal pada Gigi (Root Canal Treatment)

Pada dasarnya gigi anda terdiri dari 3 lapisan – the enamel, the dentine and the pulp.

Ada beberapa penyebab kerusakan pada bagian pulp gigi, berikut penjelasannya:

Pulp gigi terdiri dari nadi dan darah serta mempunyai kemampuan untuk memperbaiki dengan sendirinya apabila terjadi kerusakan. Ketika pulp terluka dan tidak dapat memperbaiki jaringan sendiri, pulp tersebut mengalami kondisi yang dikenal sebagai pulp death.

1) Kerusakan yang dapat meluas hingga ke dalam ruang pulp

2) Rongga yang dalam pada gigi memerlukan tambalan yang besar

3) Cedera traumatik pada gigi misalnya akibat terjatuh

4) Sindrom gigi retak

Page 8: tugas drg. billy sujatmiko

Semua situasi tersebut dapat memungkinkan bakteri masuk ke dalam pulp. Jika cedera atau penyakit tersebut tidak dihilangkan dengan segera, jaringan-jaringan disekitar akar gigi dapat terkena infeksi, yang menyebabkan sakit luar biasa dan menimbulkan lebam. Bakteri beracun dapat merusak tulang yang menjadi penyangga gigi di rahang. Tanpa perawatan, gigi kemungkinan harus segera dicabut.

Perawatan Root Canal merupakan kasus yang umum. Di Amerika sudah menyelamatkan sekitar 24 juta gigi setiap tahunnya melalui perawatan ini.

Bagaimana terapi Root Canal dilakukan?

Terapi Root Canal dapat dilakukan dengan satu kali kunjungan atau beberapa kali kunjungan.

1) Obat bius lokal diberikan untuk memberikan “mati rasa” pada gigi yang akan dikerjakan.

2) Sebuah X-ray gigi yang disebut juga dengan “periapikal x-ray” , digunakan oleh para dokter gigi sebagai acuan pada saat melakukan prosedur perawatan.

3) Sebuah pelindung karet diletakkan untuk menjaga gigi terhindar dari air liur/saliva anda dan diharuskan dalam kondisi sangat kering sebelum mencapai langkah akhir penyelesaian prosedur perawatan. Pelindung karet juga sangat berguna dalam menjaga zat kimia yang digunakan untuk membasmi kuman pada akar gigi yang memasuki mulut anda.

4) Bukaan kecil dibuat dalam gigi ke akar gigi yang dikenal dengan pulp chamber. Asahan kecil dilakukan untuk membuang saraf dan semua jaringan yang terinfeksi dari dalam akar kanal gigi. Kanal tersebut kemudian dibentuk dan dipersiapkan untuk pengisian.

5) Setelah seluruh gigi tersebut dibersihkan, gigi kemudian dikeringkan dengan kertas penyerap yang berukuran kecil. Gutta percha adalah sebuah material terbuat dari karet yang kemudian digunakan untuk mengisi akar kanal gigi tersebut.

Karena saraf dan suplai darah pada gigi telah diambil, gigi kemungkinan dapat menjadi rapuh seiring berjalannya waktu dan dapat menghasilkan keretakan pada gigi. Untuk mencegahnya, perawatan Root Canal secara rutin harus dilakukan, yang biasanya dengan cara perlindungan dari sebuah mahkota gigi.

E. Cara Sikat Gigi Yang baik dan benar

Menyikat gigi merupakan salah satu kegiatan orang sehari-hari. Meski demikian belum tentu setiap orang bisa menyikat gigi dengan baik. Kebanyakan orang menyikat gigi dengan keliru dengan gerakan kiri-kanan padahal yangbenar adalah gerakan merah-putih.

Gerakan menyikat kiri-kanan tidak bisa menghilangkan sisa-sisa makanan yang tertinggal disela-sela gigi. Sebaliknya gaya merah-putih paling tepat membersihkan kotoran. Gaya merah-putih adalah menyikat gigi dari gusi kegigi jadi gerakan atas bawah. Dengan gerakan merah-putih sisa makanan yang tertinggal diantara celah-celah gigi bisa dikeluarkan. Menyikat gigi berguna untuk membersihkan gigi dan mulut dari berbagai bakteri atau sisa-sisa makanan. Karena ada sekitar 300 jenis bakteri hidup didalam mulut manusia.

Page 9: tugas drg. billy sujatmiko

Berikut cara menyikat gigi yang baik :

1. Mulailah dengan menyikat gigiyang digunakan untuk mengunyah untuk menghilangkan sisa-sisa makanan.

2. Sikat gigidimiringkan dan disikat memutar dengan sudut sedikat 45 derajat.

3. Hilangkan kebiasaan buruk menyikat gigi dengan gerakan kiri-kanan. Gerakan yang benar adalah ‘merah

- putih’, yaitu dari gusi ke gigi.

4. Sikat gigi dengan lembut untuk membantu mengurangi plak dan merangsang gusi. Lakukan pijatan gusi untuk memperlancar peredaran darah.

5. Pindahkan sikat gigi keposisi vertikal dan fokus dan gigi depan atas dan bawah dalam. Ini adalah bagian gigi tempatplak sering terakumulasi.

6. Bersihkan gigi pada seluruh permukaan gigi sampai ke celah-celah gigi dan saku gusi.

7. Buka mulut Anda lebar-lebar dan sikat juga permukaan lidah, bagian dalam pipi dan lagit-langit mulut. Ini merupakan langkah penting dalam menyikat gigi yang benar, karena kotoran bisa menjadi 80 persen penyebab bau mulut.

8. Bila dirasa kurang bersih,bisa diulangi cara-cara di atas.

9. Setelah selesai, bilas mulut dan sikat gigi dengan air bersih. Dan rendam sikat gigi beberapa menit di dalam air panas untuk membunuh bakteri mulut yang mungkin tertinggal di sikat gigi.

F. Perawatan endodontik / saraf gigi

Perawatan endodontik adalah suatu usaha menyelamatkan gigi terhadap tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam socket. Karena itu sebaiknya seorang klinisi (Dokter Gigi, red) harus mengetahui prinsip-prinsip ilmu endodontik secara benar yaitu pengetahuan mendiagnosis, cara merestorasi jaringan gigi yang hilang dan mempertahankan sisa jaringan, sehingga gigi tersebut dapat bertahan selama mungkin di dalam mulut dan menghindari tindakan pencabutan agar gigi dapat bertahan dalam soketnya sehingga dapat memperlambat resorbsi tulang alveolar gigi terkait.Keuntungan secara psikologis yang diperoleh adalah gigi dapat bertahan secara alamiah. Pasien tetap memiliki gigi asli dalam kedaan sehat, karena gigi dapat berfungsi seperti semula, dan gigi dapat dipakai sebagai tumpuan gigi tiruan lepasan. Dalam setiap melakukan perawatan endodontik, prinsip prinsip perawatan endodontik harus selalu diperhatikan, yaitu teknik asepsis, akses langsung saluran akar, pembersihan dan pembentukan saluran akar, pengisian saluran akar, dan pembuatan restorasi (penambalan, pembuatan onlay atau mahkota) yang benar, sehingga didapatkan jaringan periodondal yang sehat.

Umumnya kualitas restorasi sangat bergantung pada tiga faktor, yaitu

Page 10: tugas drg. billy sujatmiko

klinisi/Dokter Gigi, bahan restorasi, Laboratorium Gigi, dan pasien. Tetapi dari keempat faktor penyebab kegagalan tersebut, yang sangat memegang peranan adalah faktor klinisi/Dokter Gigi tersebut. Sedang bahan restorasi adalah faktor terakhir kegagalan restorasi (penambalan, pembuatan onlay atau mahkota). Tujuan prosudur restorasi adalah membentuk gigi seperti semula sehingga dapat berfungsi kembali, memberi kekuatan untuk menahan daya kunyah atau daya lain seperti trauma, clenching, atau bruxism. Selain itu juga perlindungan terhadap proses karies, sedapat mungkin menampilkan restorasi estetis, dan mempersiapkan gigi sehingga kalau perlu dapat digunakan sebagai penjangkaran gigi tiruan lepasan atau cekat

Seiring dengan makin maju dan berkembangnya pengetahuan tentang bahan bahan dan tehnologi kedokteran gigi, wawasan perawatan endodontik semakin terbuka luas. Telah tersedia bermacam macam alternatif bahan dan cara mempertahankan dan merestorasi gigi sebagai sumbangsih profesi kedoteran gigi dalam meningkatkan kwalitas hidup masyarakat.