tugas dd nyeri sendi
DESCRIPTION
nyeriTRANSCRIPT
Diagnosis Manifestasi Klinis dan Pemeriksaan
Artritis Reumatoid
(AR)
Menurut American College of Rheumatology (ACR), diagnosis jika
terdapat 4 atau lebih kriteria dibawah ini:
- Kaku di pagi hari (morning stiffness), paling sedikit selama 1
jam
- Artritis pada 3 persendian atau lebih (pembengkakan jaringan
lunak atau efusi)
- Arthritis pada persendian tangan
- Arthritis yang simetris (bilateral)
- Nodul rheumatoid (pada daerah tonjolan tulang)
- Faktor rheumatoid serum positif
- Perubahan gambaran radiologis (erosi atau dekalsifikasi tulang)
Pemeriksaan penunjang
- CRP: meningkat sampai >0,7 pg/mL
- LED: meningkat >30 mm/jam
- Faktor reumatoid (RF): negatif pada 30% px AR stadium dini.
Juga memberikan hasil positif pada SLE, scleroderma, sindrom
sjogren’s, penyakit keganasan, sarkoidosis, infeksi.
- foto polos sendi: mungkin normal atau tampak adanya
osteopenia atau erosi dekat celah sendi pada stadium dini
penyakit.
- MRI: mampu mendeteksi erosi lebih awal dibandingkan
dengan foto polos.
- Anti-CCP (anticyclic citrullinated peptide antibody):
sensitivitas meningkat bila di kombinasi dengan RF. Lebih
spesifik dari RF
- Anti RA33: dilakukan bila RF dan Anti CCP negatif
- Antinuclear antibody (ANA): tidak terlalu bermakna untuk AR
- Pemeriksaan cairan sendi: pada AR tidak ditemukan Kristal,
kultur negatif dan kadar glukosa rendah.
Sjorgen Syndrome Eksokrinopati disertai gejala sistemik atau ekstragrandular
Eksokrinopati
- Mata - Keratokonjungtivitis sicca (↓ produksi airmata mata
rasa panas seperti terbakar, didalam kelopak mata seperti ada
pasir atau benda asing, gatal, merah, fotosensitif. Pemeriksaan
fisik: pelebaran pembuluh darah didaerah konjungtiva,
perkornea dan pembesaran kel. Lakrimal)
- Orofaringeal – Xerostomia (↓ fs. Kelenjar ludah mulut
kering, kesulitan menelan, ↓ kepekaan lidah, pemeriksaan fisik:
mukosa mulut kering, atrofi papil lidah, karies gigi,
pembesaran kel. Parotis)
- Sal.nafas (suara parau, bronkitis berulang, pneumonitis)
Ekstragrandular
- Kulit : kulit kering, gambaran vaskulitis
- Paru: gambaran penyakit bronkial dan bronkiolar serta saluran
nafas kecil, perbesaran kel.limfe perihiler.
- Vaskular (5%): purpura, urtikaria yang berulang, ulkus kulit,
dan mononeuritis multiplek.
- Ginjal (10%): kelainan tubulus dengan gejala subklinis seperti
hipophospaturia, hipokalemia (kelemahan otot), hiperkloremik,
renal tubular asidosis tipe distal.
- Neuromuskular: disfagia, mual, nyeri perut daerah epigastrium,
hepatomegali.
- Artritis
- Hematologi: anemia ringan, leucopenia (10%), ↑ LED tanpa
disertai ↑ CRP, hipergammaglobulin.
Kriteria Diagnostik SS
- Gejala mulut kering
- Gejala mata kering
- Tanda mata kering dibuktikan dengan tes schemer atau tes rose
Bengal
- Tes fungsi kelenjar saliva, abnormal flow rate dengan
skintigrafi atau sialogram
- Biopsi kelenjar ludah minor
- Autoantibodi (SS-A, SS-B)
SS bila memenuhi 4 kriteria, 1 diantaranya terbukti pada biopsi
kelenjar eksokrin minor atau positif autoantibodi.
Juvenile Reumatoid
Artritis
Kriteria diagnosis Artritis Reumatoid Juvenil menurut EULAR
- Umur saat onset <16 tahun
- Lama sakit >3 bulan, >6 bulan
- Tanda Artritis: bengkak, efusi, nyeri tekan, ROM terbatas,
hangat pada perabaan.
- Pausiartrikular ≤4
- Poliartikular ≥5
- IgM RF (-) maupun (+)
Klasifikasi
- Artritis sistemik: demam setiap hari minimal selama 2 minggu
disertai 1 atau lebih tanda berupa bercak kemerahan yang tidak
menetap, limfadenopati, serositis, hepatosplenomegali.
- Oligoartritis/pausi-artrikular: arthritis pada 1-4 sendi pada 6
bulan awal. Persisten: menyerang tidak lebih dari 4 sendi.
Eksten: menyerang >4 sendi setelah 6 bulan pertama. Tanpa
gejala sistemik, 40-70% tes ANA (+), >> anak perempuan
dengan umur 1-3 tahun, komplikasi uveitis kronis, unilateral
atau bilateral, sendi yang sering terserang adalah lutut,
pergelangan kaki, siku dan jari-jari tangan.
- Poliartritis: menyerang perempuan usia 12-16 tahun, gambaran
arthritis seperti RA dewasa, disertai gejala sistemik yang
ringan, RF dapat negatif atau positif, lemah demam, penurunan
berat badan, dan anemia. Uveitis sangat jarang, arthritis
bersifat simetris, baik pada sendi kecil maupun sendi besar.
- Artritis psoriatik: atritis dan psoriasis dan minimal 2 gejala
daktilitas, nail pitting onikolisis dengan riwayat keluarga +
psoriasis. Pola arthritis pada 6 bulan pertama hanya sendi besar
terutama ekstremitas bawah sendi yang terserang khas dan
simetris. Bentuk arthritis: oligo/poliartritis tes ANA positif,
uveitis anterior kronis/akut
- Entesitis terkait arthritis: menyerang anak umur 8 tahun dengan
HLA B27 positif. Arthritis asimetrik, menyerang sendi besar.
Keluhan yang sering nyeri pinggang terutama pagi hari,
kesulitan duduk atau berdiri lama, jarang sekali tidur nyenyak,
pemeriksaan fisik: entesitis pada patella atau kalkaneus.
Ankylosing Spondilitis
(SA)
Kriteria New York modifikasi 1984 untuk spondilitis ankilosa
1. Nyeri punggung bawah sekurangnya berlangsung 3 bulan,
membaik dengan latihan dan tidak berkurang dengan
istirahat
2. Limitasi pergerakan vertebra lumbalis pada bidan frontal
dan sagital
3. Berkurangnya ekspansi dada
4. a. sakroilitis unilateral gr 3-4
5. b. sakroilitis bilateral grade 2-4
Diagnosis pasti jika didapatkan kriteria 4a atau 4b disertai salah satu
kriteria 1 – 3
Gambaran klinis:
- nyeri punggung bawah inflamasi pada usia muda
- keluhan berlangsung sekurangnya 3 bulan
- gambaran radiologis menunjukkan sakroilitis
- berkurangnya mobilitas vertebra
- berkaitan dengan anterior uveitis
- riwayat keluarga yang menderita spondilitis ankilosa, psoriasis,
inflammatory bowel disease
- resiko meningkat pada individu dengan HLA-B27 positif
Pemeriksaan fisik:
- mendeteksi adanya sakroilitis: tes pelvic rock sign, kompresi
lateral dari pelvic dan tes Gaenslen
- mendeteksi keterbatasan gerakan fleksi dari vertebral lumbal:
tes schober
- gangguan ekspansi dada
- tanda lainnya: arthritis perifer asimetris pada sendi paroksimal,
uveitis atau regurgitasi aorta
Pemeriksaan penunjang:
- tidak mempunyai gambaran yang khas
- LED, CRP ↑ tapi tidak berhubungan dengan aktivitas penyakit
- Anemia normokrom, normositer ringandan trombositosis
ringan
- Kadar IgA serum meningkat tapi belum diketahui
hubungannya dengan SA
- Tes fungsi paru (kalau vertebra torakalis terlibat akan terjadi
penurunan kapasitas vital paru dan peningkatan volume
residual paru)
- Pemeriksaan radiologis (foto polos vertebra: inflamasi pada
sendi sakroiliaka, erosi pada sisi iliaka terutama bagian
sepertiga bawah pseudowidening hingga tahap akhir akan
ditemukan tanda khas bamboo spine, MRI dan CT Scan dapat
mendeteksi kelainan lebih dini)
Psoriatik Artritis - Kelainan sendi: mono/oligoartritis simetris mengenai sendi
besar disertai riwayat psoriasis pada keluarga, poliartritis,
arthritis mutilans: jari seperti teleskop, kelainan sendi aksial:
low back pain inflamatif atau nyeri dada.
- Kelainan kulit: plak kemerahan yang berbatas tegas disertai
sisik seperti perak yang tampak jelas. Ditemukan pada
permukaan ekstensor siku, lutut, kulit kepala, telinga, dan
daerah presakral. Terkenanya kuku merupakan tanda penderita
psoriasis mazna yang mungkin mengalami arthritis.
- Pemeriksaan radiologis: gabungan antara erosi (yang
membedakan dari spondilitis ankilosa) dan produksi tulang
dengan distribusi yang spesifik (membedakan dengan AR).
Reaktif Artritis - Oligoartritis asimetrik terutama pada ekstremitas bawah,
meskipun 20% kasus dapat berupa poliartritis.
- Sakit pinggang/tulang belakang dan bokong (50% pasien)
- Keratoderma blenoragika (ruam papuloskuamosa yang
mengenai telapak tangan dan kaki)
- Balanitis sirsinata (ulkus yang dangkal di batang atau glans
penis)
- Uveitis anterior akut (mata merah, nyeri, kabur, fotofobia)
- Gejala sistemik jarang ditemukan.
Kriteria ReA menurut International Workshop on Reactive Arthritis,
harus didapatkan 2 gambaran:
1. Gambaran akut arthritis, sakit pinggang, inflamasi atau
entesitis
2. Bukti adanya infeksi 4 – 8 miggu sebelumnya.
Artritis Gout - Stadium Arthritis Gout Akut
Radang sendi yang akut dan timbul sangat cepat dalam waktu
singkat. Pada saat bangun pagi hari terasa sakit yang hebat dan
tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler dengan
keluhan nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala
sistemikberupa demam, menggigil dan merasa lelah. Paling
sering pada MTP-1 yang biasa disebut podagra. Serangan akut
tidak berat akan menghilang dalam beberapa jam atau hari.
Serangan akut berat hilang beberapa hari atau minggu.
- Stadium interkritikal
Kelanjutan dari stadium akut, dimana terjadi periode interkritik
asimptomatik. Walauun secara klinik tidak didapatkan tanda-
tanda radang akut, namun aspirasi sendi ditemukan kristal urat.
- Stadium Artritis Gout Menahun
Artritis gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan
poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan
obat. Tofus yang besar dapat dilakukan ekstirpasi, namun
hasilnya tidak memuaskan. Lokasi tofi paling sering pada
cuping telinga, MTP-1, olekranon, tendon Achilles dan jari
tangan.
Kriteria diagnostik:
1. Riwayat inflamasi klasik arthritis monoartikuler khusus pada
sendi MTP-1
2. Diikuti oleh stadium interkritik dimana bebas symptom
3. Resolusi sinovitis yang cepat dengan pengobatan kolkisin
4. Hiperurisemia
Osteoartritis (OA) Tanda dan gejala:
- Nyeri sendi: nyeri bertambah dengan gerakan dan berkurang
sedikit dengan istirahat. OA lumbal menyebabkan stenosis
spinal mungkin menimbulkan keluhan nyeri di betis
(claudicatio intermitten)
- Hambatan gerak
- Kaku di pagi hari
- Krepitasi pada sendi yang sakit
- Deformitas (pembesaran sendi)
- Perubahan gaya berjalan
Pemeriksaan fisik:
- Hambatan gerak: konsentris (seluruh arah gerakan) maupun
eksentris (salah satu arah gerakan saja)
- Krepitasi: pada OA lutut
- Pembengkakan sendi asimetris
- Tanda-tanda peradangan: nyeri gerak, rasa hangat yang merata
dan kemerahan (sinovitis) umumnya terdapat pada OA lutut
- Perubahan bentuk (deformitas) sendi yang permanen
Pemeriksaan diagnostik
- Gambaran radiografi: penyempitan celah sendi asimetris,
peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral, kista
tulang, osteofit pada pinggir sendi, perubahan struktur anatomi
sendi.
- Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak banyak berguna.
Darah tepi, imunologi (ANA, faktor rheumatoid dan
komplemen) umumnya normal.