tugas botum 1
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
SUKU Piperaceae (SIRIH-SIRIHAN)(Tugas Mata Kuliah Botani Umum)
OlehKelompok 16
Muhammad Riski 1314121197Sang Aji Wirojati 1314121164Wahyu Kurniawan 1314121186
JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2 0 1 4
Ciri-Ciri Umum Famili :
Piperaceae kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa tumbuhan
berkayu sering kali memanjat dengan menggunakan akar-akar pelekat. Daun
duduknya berbeda, tunggal, tepi rata, bertulang daun menyirip atau menjari,
kerapkali berbau aromatis atau rasa pedas. Bunga tersusun dalam bunga majemuk
yang disebut bunga lada (amentum), masing-masing kecil tanpa hiasan bunga,
berkelamin tunggal atau banci dengan 1-10 benang sari; putik terdiri dari 1-6 dan
buah (kebanyakan 3) kepala putik beruang 1 dengan 1 bakal biji yang tegak pada
dasarnya. Buahnya buah batu atau buah buni, Dengan endosperm dan perisperm.
Dalam biji terdapat sel-sel minyak atsiri (Van Steenis, 2005).
Piperaceae termasuk salah satu suku dari ordo Piperales, mempunyai ciri khas
yaitu daunnya kerap kali berbau aromatis atau rasa pedas, secara alami tumbuh di
hutan hujan tropis, dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Piperaceae di
Indonesia secara umum dikenal dengan sirih. Tumbuhan Piperaceae diperkirakan
mencapai ± 1300 jenis yang terbagi dalam 10 marga. Hampir semuanya tumbuh di
daerah tropika. Dari anggotanya yang mencapai 1.300 jenis (dengan sekitar
selusin genera), banyak di antaranya yang bermanfaatan sebagai bahan
pengobatan maupun bumbu. Marga yang paling populer adalah Piper. Merica,
baik putih maupun hitam, merupakan bumbu masak populer yang diperoleh dari
buah lada (P. nigrum). Sesudah garam, boleh dikatakan merica adalah rempah-
rempah yang paling umum dipakai di penjuru dunia. Dari akar Piper methyscum,
penduduk kawasan Pasifik membuat kava, yaitu sejenis minuman memabukkan
yang dipergunakan untuk keperluan upacara.
Famili ini mencapai 1000 spesies meliputi semak, tanaman merambat dan pohon
yang ditemukan di daerah beriklim panas. Sumber dari lada, berbau harum, daun
smoothedges, umumnya berwarna hijau gelap. Buah hijau kecil dan jika masak
berubah menjadi merah. Jenis ini menyukai keadaan lembab, tanah kaya humus,
dapat tumbuh di tempat terbuka atau naungan. Suku ini diakui keberadaannya
oleh banyak sistem klasifikasi tumbuhan. Sistem klasifikasi APG II
memasukkannya ke dalam bangsa Piperales dan klad magnoliids. Sistem
klasifikasi Cronquist memasukkannya ke dalam bangsa Piperales, anak kelas
Magnoliidae, dan kelas Magnoliopsida.
Klasifikasi Piperaceae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Suku Piperaceae mempunyai 3 anak suku (sub famili) Piper, Peperomia,
Heckeria.
Beberapa jenis dari suku Piperaceae :
1. Piper nigrum: lada (Indonesia), buah untuk bumbu masak, butir-butir
ditumbuk atau tidak, berguna untuk bumbu masak. Dari perlakuan
terhadap buah tergantung apakah nanti diperoleh lada putih atau lada
hitam. Selain itu bangsa Portugis dan Belanda dating menjajah bangsa-
bangsa di Asia termasuk Indonesia antara lain disebabkan oleh komoditi
rempah dan obat termasuk lada (Tjitrosoepomo 1993; Van Steenis, 2005).
2. Piper betle: sirih (Indonesia), Perdu, merambat hingga mencapai 15 m.
batangnya berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan
merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya berbentuk jantung, tumbuh
berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau sedap jika diremas.
Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya
tunggang, bulat dan berwarna cokelat kekuningan. Manfaat dari sirih yaitu
sebagai bahan antiseptik, atau sebagai obat: dapat menyembuhkan
penyakit mata, Eksim, bau mulut, kulit gatal, menghilangkan jerawat,
pendarahan gusi, mimisan, Bronkhitis, batuk, sariawan, luka, keputihan,
sakit jantung, Sifilis, Alergi/biduran, Diare, sakit gigi. Sirih juga dapat
menghilangkan bau badan yang ditimbulkan oleh Bakteri dan jamur.
Menyembuhkan luka pada kulit (Tjitrosoepomo, 1993; Van Steenis,
2005).
3. Piper cubeba: Kemukus (Indonesia), Daun tunggal, bertangkai, duduk
berseling, bentuk bulat telur atau bulat telur memanjang, pangkal jantung
atau membulat, ujung meruncing pendek, permukaan berambut pubes,
dengan kelenjar-kelenjar rapat, bunga majemuk bulir (untai), Buahnya 3-
15 mm, berkerut pangkal membulat, jingga tua, diameter 6-8 mm. Biji
bulat bola. Manfaat dari kemukus ini terutama dipelihara sebagai tanaman
yang menghasilkan obat-obatan (Tjitrosoepomo, 1993; Van Steenis,
2005).
4. Piper retrofractum: Cabe Jawa (Indonesia), Tumbuhan menahun, batang
percabangan liar, tumbuh memanjat; melilit, atau melata dengan akar
lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari
pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai,
bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing,
tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah
berbintik-bintik. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang
tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir
betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris,
bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur,
masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-
turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan
manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Manfaat dai Piper
retrofractum yaitu dapat digunakan sebagai tanaman obat. Dapat
menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti: kejang perut, muntah,
perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar, sakit kepala,
sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar
melahirkan, neurastinia, tekanan darah rendah, pencernaan terganggu,
rematik, tidak hamil, rahim dingin, badan lemah, Stroke dan sebagainya
(Tjitrosoepomo 1993; Van Steenis).
5. Suruhan (Peperomia pellucida H.B.&K.) adalah tumbuhan gulma yang
banyak dijumpai di tempat lembab, agak terlindung dan memiliki banyak
khasiat. Habitus: Herba, tinggi 10-20 cm. Batang: Tegak, lunak, hijau
muda. Daun: Tunggal, duduk spiral, lonjong, panjang 1-4 cm, lebar 0,5-2
cm, ujung runcing, pangkal bertoreh,tepi rata, pertulangan melengkung,
permukaan licin, lunak, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk bulir, di ujung
batang atau di ketiak daun, panjang bulir 2-5 cm, tangkai lunak, putih
kekuningan. Buah: Bulat, kecil, hijau. Biji: Bulat, kecil, hitam. Akar:
Serabut, putih.
6. Kiseureuh (Piper aduncum) Liana, tahunan. Batang: Berkayu, bulat telur,
ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata pada setiap buku, tangkai
berbulu halus, silindris 5-10 mm, panjang daun 10-14 cm, lebar 5-6 cm,
pertulangan menjari. Bunga: majemuk, bentuk bulir, berkelamin satu atau
dua, daun pelindung bertangkai, melengkung, tangkai benang sari pendek,
kepala sari kecil, bakal buah duduk, kepala putik 2-3, pendek, putih
kekuningan. Buah: buni, bertangkai pendek, panjang bulir 12-14 cm,
masih muda kuning kehijauan, setelah tua hijau. Biji: kecil, coklat. Akar:
tunggang, putih kecoklatan.
7. Daun wati (Piper methysticum) Tanaman ini masih tergolong dalam jenis
perdu karena batangnya masih kurang dari 4 m. batangnya keras, berwarna
cokelat tua, dan beruas, daunnya berbentuk jantung tumbuh berselang
seling, ukuran daunnya; panjang 15-20 cm, lebar 10-15 cm. tidak
mempunyai akar penancap, arah tumbuhnya erectus, tidak menjalar,
buahnya majemuk bulir berbentuk pajang sulindris, juga termasuk dalam
buah buni.
8. Sirih Merah (Piper crocatum) adalah tanaman merambat yang berbatang
bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai
membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. Daun tumbuh
berselang-seling dari batangnya, dan daun berwarna merah keperakan
dengan permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang membedakan
dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila
daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi. Sirih
merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau
pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga.