tugas kewirausahaan (1)

18
DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI TEMPAT USAHA DI KOTA BENGKULU (PAPER) Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan yang Dibimbing Oleh Dr. Agus Martono H. P., DEA Disusun Oleh: 1. Alim Rijali (F1B012031) 2. Arif Juliari Kusnanda (F1B012007) 3. Arvina Beanitari (F1B012005) 4. Sinta Oktariani (F1B012003) 5. Yuli Mawati (F1B012015) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: arvina-beanitari

Post on 21-Dec-2015

86 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kwu unib

TRANSCRIPT

Page 1: tugas kewirausahaan (1)

DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI TEMPAT USAHA DI KOTA

BENGKULU

(PAPER)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan yang Dibimbing Oleh Dr.

Agus Martono H. P., DEA

Disusun Oleh:

1. Alim Rijali (F1B012031)

2. Arif Juliari Kusnanda (F1B012007)

3. Arvina Beanitari (F1B012005)

4. Sinta Oktariani (F1B012003)

5. Yuli Mawati (F1B012015)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2015

BAB I

Page 2: tugas kewirausahaan (1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia khususnya daerah Bengkulu telah berdiri berbagai macam

tempat usaha. Tempat-tempat usaha yang ada di Kota Bengkulu sangat bervariasi,

ada yang sederhana dan ada juga yang mewah. Tempat-tempat usaha tersebut

menyediakan berbagai macam kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

Di era globalisasi ini, mahasiswa bukan hanya dituntut untuk menjadi

lulusan yang bekerja sesuai dengan bidang keahliannya, namun menjadi

wirausahawan juga menjanjikan kehidupan dengan penghasilan yang baik.

Apalagi di tahun 2015 ini Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima

pengaruh dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk menyambut program

ini, masyarakat, khususnya mahasiswa harus memiliki motivasi lebih untuk

meningkatkan kompetensi di bidang kewirausahaan.

Untuk itu salah satu cara agar dapat meningkatkan kompetensi di bidang

kewirausahaan, dilakukan survei terhadap tempat-tempat usaha di Kota Bengkulu,

serta mendeskripsikan dan mengklasifikasikannya ke dalam kelompok Usaha

Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar.

1.2 Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan.

2. Untuk mendeskripsikan tempat-tempat usaha di Kota Bengkulu.

3. Untuk mengklasifikasikan tempat-tempat usaha di Kota Bengkulu.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi dan klasifikasi tempat- tempat usaha di Kota

Bengkulu?

2. Bagaimana kondisi tempat- tempat usaha di Kota Bengkulu?

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: tugas kewirausahaan (1)

2.1 Usaha rumah tangga

Usaha rumah tangga adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga

kerja berjumlah antara 1-4 orang, di mana usaha ini memiliki modal kurang dari

Rp500.000.000,00. Berikut merupakan tempat-tempat usaha di Kota Bengkulu

yang tergolong usaha rumah tangga, yaitu:

1. Toko Garuda

Toko Garuda berdiri pada tahun 1999, dan toko ini didirikan oleh

Bapak Buntoro. Toko Garuda terletak di Jl. KZ. Abidin No. 25 Pasar Minggu

Bengkulu. Toko Garuda merupakan salah satu toko yang menjual barang-

barang elektronik, seperti kipas angin, televisi, kulkas, dan barang elektronik

lainnya. Pada awal berdirinya Bapak Buntoro mempunyai modal

±Rp300.000.000,00 dan biaya penyewaan ruko yang digunakan sebagai

tempat berjualan yaitu sebesar Rp40.000.000,00/tahun. Beliau mempunyai 1

orang karyawan sebagai sales di tokonya. Untuk penjualan yang diperoleh

dalam satu hari, ia memperoleh ± Rp3.000.000,00 dari hasil penjualan dan

memperoleh keuntungan kotor per tahun sebesar ± Rp100.000.000,00.

Adapun resiko yang dialami beliau selama membuka usaha adalah ketika

barang elektronik sudah diambil dari perusahaan dan susah untuk menarik

konsumen untuk membeli, kelecetan yang tak terduga pada barang yang

berakibat pembeli tidak mau membeli. Kemudian jika barang yang belum

laku masih banyak, maka barang-barang tersebut dijual dengan harga standar

atau di bawah standar, hal ini dilakukan hanya untuk menghabiskan barang

lama dan pembelian modal barang yang baru sesuai dengan keinginan

konsumen.

2. Toko Elta

Toko Elta adalah salah satu toko yang menjual barang pecah belah.

Toko ini dimiliki oleh seorang ibu rumah tangga yang berusaha membantu

suaminya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya untuk sekolah. Toko ini

berdiri pada tahun 2012 dan nama pemiliknya adalah Elta Priyanata. Ia

membuka usaha ini secara mandiri, sehingga dalam usaha ini ia tidak

memperkerjakan orang lain sebagai karyawan di tokonya. Besar modal awal

Page 4: tugas kewirausahaan (1)

ketika membuka toko ini adalah Rp4.000.000,00 dan biaya sewa ruko sebesar

Rp35.000.000,00/tahun. Adapun penjualan dalam 1 bulan adalah

Rp6.000.000,00 dan keuntungan dari penjualan adalah ± Rp2.000.000,00.

Resiko yang dialami Ibu Elta selama berwirausaha adalah barang yang ia jual

rentan untuk pecah, sehingga jika terjadi kerusakan, konsumen tidak tertarik

untuk membeli, maka kerugian tidak dapat terhindarkan.

3. Toko Jaya Murni

Bapak Ir. Dasril Sa’i, salah satu alumni Teknik Mesin UNSRI adalah

pemilik Toko Jaya Murni. Ia mendirikan toko ini pada tahun 1993 dengan

modal sebesar Rp25.000.000,00. Pada awal usaha ini dibuka, Pak Dasril

mengontrak ruko, lalu setelah 3 tahun toko ini dibuka, ia membeli ruko

seharga Rp175.000.000,00. Toko Jaya Murni merupakan salah satu toko yang

menjual plastik, seperti terpal, kantong plastik dan barang-barang plastik

lainnya. Beliau mempunyai 3 orang karyawan dan gaji untuk 3 karyawan ini

per bulan adalah Rp10.000.000,00. Dalam sebulan, beliau bisa menjual

plastik dengan total penjualan sekitar Rp20.000.000,00. Dari penjualan ini ia

memperoleh keuntungan bersih adalah 2,5%. Sedangkan untuk jangka waktu

1 tahun, Bapak Dasril bisa memperoleh keuntungan ±Rp120.000.000,00.

Karena barang yang beliau jual adalah barang-barang plastik, maka resiko

yang dialami tidak terlalu besar.

4. Toko Sahril Kaset

Toko ini berdiri pada tahun 2000. Bapak Sahril adalah pemilik toko

kaset dan DVD. Toko ini terletak di depan PTM Pasar Minggu. Ia menyewa

ruko pada awal berdiri, dengan biaya Rp15.000.000,00. Saat ini ruko yang ia

sewa harganya naik menjadi Rp60.000.000,00/tahun. Modal awal yang Bapak

Sahril miliki adalah sekitar Rp80.000.000,00. Usaha ini didirikan beliau

secara mandiri, sehingga ia tidak mempunyai karyawan untuk bekerja di

tokonya. Kaset yang tidak laku dapat dikembalikan ke distributor, sehingga

resiko yang dialami cukup rendah. Adapun kerugian yang dialami adalah

kaset yang diambil dari distributor sering kusut, sehingga ketika konsumen

ingin membeli kaset tersebut sering tidak jadi membelinya. Untuk

Page 5: tugas kewirausahaan (1)

keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan tidak menentu, tergantung

dengan omset yang diperoleh per hari ataupun per bulan.

5. Toko butiqe dan toko Mas

Toko ini berdiri pada tahun 1983 dan terletak di Jl. Kzabidin No. 12 A

Pasar Minggu Bengkulu. Nama pemiliknya adalah Hj. Kartina. Toko ini

adalah salah satu toko yang menjual perhiasan, permata dan pakaian untuk

lelaki dan perempuan. Untuk awal usaha, beliau mengontrak ruko

Rp5.000.000,00/tahun. Selama 6 tahun belakangan ini, ia membeli ruko

tersebut. Modal awal untuk membuka usaha ini tidak bisa dispesifikasikan.

Yang pasti modal yang digunakan adalah modal awal yang kecil. Di dalam

usaha ini beliau tidak mempunyai karyawan tetapi hanya bekerja sama

dengan keluarganya sendiri. Bahan baku yang diperoleh dari Bengkulu dan

Padang. Resiko yang dialami selama berjual-beli perhiasan dan permata, serta

butiqe adalah harga emas yang tidak stabil seiring dengan naik-turunnya

harga Dollar, sehingga akan mempengaruhi harga jual emas tersebut.

Kelebihan dari usaha ini adalah kerjanya yang mudah, tidak banyak

membutuhkan tenaga, dan tidak lekang oleh perkembangan zaman.

6. Pondok Viyar’s

Pondok Viyar’s adalah salah satu tempat makan yang menyediakan

berbagai macam makanan dan minuman. Menu favorit Pondok Viyar’s

adalah aneka nasi goreng. Pondok Viyar’s berdiri pada tahun 2004. Pondok

ini didirikan oleh Muhidin Yopi Antono. Beliau mempunyai 3 orang

karyawan. Pondok Viyar’s terletak di Jl. Flamboyan Raya No 1 RT16/5 Skip,

Kota Bengkulu. Untuk modal awal adalah sebesar Rp3.000.000,00, tetapi

untuk saat ini, modal awalnya adalah ± Rp5.000.000,00/bulan. Omset yang

diperoleh sebesar Rp9.000.000,00/bulan. Adapun resiko yang dialami selama

berwirausaha adalah cuaca yang tidak menentu. Jika terjadi hujan, maka

pelanggan yang membeli menjadi berkurang dan susah menyesuaikan dengan

harga sembako.

7. Toko siregar

Page 6: tugas kewirausahaan (1)

Toko ini berdiri pada tahun 1992 dan didirikan oleh Pak Siregar. Di

toko ini menjual makanan ringan, rokok, dan kebutuhan rumah tangga

lainnya. Modal awal yang digunakan beliau adalah Rp8.000.000,00. Karena

ini merupakan usaha rumah tangga, ia tidak mempunyai karyawan untuk

bekerja di tokonya. Untuk keuntungan yang diperoleh adalah sebesar

Rp4.000.000,00/bulan. Walaupun barang jualan yang tidak terjual habis akan

mengalami kadaluarsa, namun barang tersebut dapat dikembalikan dan

diganti dengan barang yang baru, misalnya roti. Resiko yang dialami adalah

tidak semua makanan yang sudah kadaluarsa dapat diganti oleh produsen,

sehingga ini akan mengakibatkan kerugian dalam berwirausaha. Kerugian

lainnya adalah banyaknya pembeli yang mengutang berbulan-bulan.

8. Toko Adelweiss

Toko ini didirikan oleh Ibu Nurhayati pada tahun 2005. Toko ini

terletak di Jl. Sumatera No 03 Suka Merindu Bengkulu. Ia mempunyai 4

orang karyawan dengan modal awal Rp30.000.000,00. Toko ini menjual

perlengkapan militer TNI, POLRI, SATPOL PP, SATPAM, pramuka dan

atribut lainnya. Keuntungan bersih yang diperoleh ± Rp15.000.000,00.

Sumber barangnya berasal dari Jakarta, Bandung, Jawa Timur.

2.2 Usaha kecil

Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga kerja

berjumlah antara 5-19 orang, di mana usaha ini memiliki modal sebesar

Rp500.000.000,00 - Rp1.000.000,000,00. Berikut merupakan tempat-tempat

usaha di Bengkulu yang tergolong usaha kecil, yaitu:

1. Toko sukses

Toko Sukses berdiri pada tahun 1978. Ibu Nel adalah pemilik toko ini.

Toko ini pertama kali berdiri di Panorama, tetapi setelah orang tua Ibu Nel

meninggal, toko ini kemudian pindah ke Pasar Minggu Bengkulu pada tahun

2002. Toko Sukses adalah salah satu toko yang menjual perlengkapan

sekolah. Modal awalnya adalah Rp650.000.000,00. Dari modal ini diperoleh

keuntungan per bulan sebesar ± Rp1.000.000,00, sedangkan untuk 1 tahun

diperoleh keuntungan sebesar Rp300.000.000,00. Ibu Nel mempunyai

Page 7: tugas kewirausahaan (1)

karyawan sebanyak 20 orang sebagai penjahit dan 7 orang sebagai sales di

toko. Masing-masing karyawan tersebut digaji berbeda-beda. Resiko yang

terjadi dalam usaha beliau adalah barang yang terlalu lama ditumpuk di toko,

yang tidak bisa terjual, barang menjadi kotor dan rusak, dan adanya barang

yang dimakan tikus.

2. Toko Yadi

Toko Yadi Merupakan salah satu toko yang menjual bumbu, rempah-

rempah dan bahan masak lainnya. Bapak Yadi adalah pemilik toko ini. Toko

ini berdiri pada tahun 2010. Ia memulai usaha ini dengan modal sebesar

Rp550.000.000,00. Ia menyewa ruko seharga Rp40.000.000,00 / tahun. Ia

mempunyai 3 orang karyawan. Karena yang dijual adalah barang-barang

sembako, sehingga harga yang ditawarkan tidak tetap, sesuai dengan harga

BBM. Dalam usaha ini, Bapak Yadi tidak melakukan pembukuan masalah

keuntungan per bulan ataupun per tahun, karena jika barang telah habis ia

membeli barang lagi, sehingga 3 hari sekali membeli bumbu dan rempah-

rempah yang ia jual dari distributornya. Resiko yang ia alami selama

membuka usaha adalah susahnya menyesuaikan harga barang dengan harga

BBM yang kadang naik dan turun.

3. Toko Fahmi

Toko Fahmi berdiri pada tahun 1982. Pemiliknya adalah Ibu Tuti.

Toko ini menjual lemari dan kursi. Ia mulai usahanya dengan alat yang kecil-

kecil, seperti kursi dari kabel hingga sampai sekarang ia menjual kursi-kursi

modern dan berkelas. Untuk modal awal, Ibu Tuti tidak bisa memberikan

keterangan yang spesifik, tetapi untuk penyewaan ruko yang ia tempati adalah

seharga Rp65.000.000,00/ tahun. Toko Fahmi mempunyai 3 orang karyawan.

Untuk modal saat ini, ia membutuhkan dana sebesar Rp650.000.000,00.

Keuntungan yang diperoleh dari menjual barang seperti lemari, tidaklah

besar. Contohnya, untuk 1 lemari keuntungan yang diperoleh hanya sebesar

Rp150.000,00 - Rp50.000,00. Resiko yang dialami selama berwirausaha

adalah barang yang dijual rentan lecet, retak, dan kesalahan pada karyawan

yang tidak hati-hati dalam menyetel lemari. Ketika barang-barang, misalnya

Page 8: tugas kewirausahaan (1)

lemari, sudah lecet konsumen pasti tidak akan mau membeli, sehingga

kerugian yang dialami akan besar.

2.3 Usaha menengah

Usaha menengah adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga

kerja berjumlah antara 20-99 orang, di mana usaha ini memiliki modal

sebesar Rp1.000.000.000,00 sampai Rp500.000.000.000,00. Berikut

merupakan tempat-tempat usaha di Bengkulu yang tergolong usaha

menengah yaitu:

1. Pondokan Arinda

Ibu Juli adalah pemilik Kostan Pondokan Arinda. Kostan ini terletak

di Gg.3, Gg. Lurah Kelurahan Kandang Limun. Ibu Juli membeli kosan ini

dari pemilik lamanya pada tahun 2014 seharga Rp900.000.000,00. Untuk

memperbaiki kamar yang telah rusak, ia membutuhkan biaya sebesar

Rp90.000.000,00. Di kostan ini terdapat 4 kamar dan 30 bedengan. Dari

masing-masing kamar, ia memasang rekening listrik pulsa. Untuk 1 kamar

tersebut ia memasang rekening tersebut seharga Rp1.000.000,00, sehingga

modal awal yang dimiliki oleh Ibu Juli adalah sebesar ± Rp1.050.000.000,00.

Untuk masing-masing kost kamar, ia sewakan seharga Rp3.500.000,00

sedangkan untuk bedengan ia sewakan dengan harga Rp6.500.000,00. Untuk

resiko yang dialami cukup rendah, hanya kurangnya minat mahasiswa atau

konsumen untuk memilih kostan ini, karena bagi anak kost yang tidak

mempunyai kendaraan bermotor lebih memilih kost yang berada di depan

gerbang UNIB.

2. Hotel Samudera Dwinka

Hotel Samudera Dwinka adalah salah satu hotel yang bernuansa

syari’ah. Bagi pengunjung yang tidak memiliki kartu keluarga dan KTP yang

jelas tidak boleh menginap di hotel tersebut. Hotel ini berdiri pada tahun 1983

dan pada awalnya didirikan oleh Hj. Abdul Rozak Almarhuma. Namun

setelah beliau meninggal dunia, direktur dari hotel ini dialihkan ke anaknya

yaitu Prof. Dr. Mizran Tabrani Rozak. Hotel ini terletak di Jl. Jend. Sudirman

No. 246 Bengkulu. Beliau mempunyai 40 karyawan. Untuk modal awal dan

Page 9: tugas kewirausahaan (1)

keuntungan bersih serta kotor tidak dapat dirincikan secara detail, karena itu

merupakan rahasia perusahaan. Tetapi penghasilan dari hotel ini ±

Rp3.000.000.000,00. Hotel ini mempunyai 45 kamar. Kamar tersebut

mempunyai variasi harga yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatan kamar

di hotel tersebut di antaranya:

1. Standard (2 kamar) : Rp600.000,00

2. Standard junior (11 kamar) : Rp3.795.000,00

3. Standard baru ( 23 kamar) : Rp750.000,00

4. Ekonomi (2 kamar) : Rp10.695.000,00

5. Deluxe (5 kamar) : Rp2.160.000,00

6. Super deluxe (3 kamar) : Rp2.025.000,00

TOTAL : Rp20.025.000,00

Jika setiap kamar terisi semua, akan dihasilkan omset dalam satu malam yaitu

sebesar Rp20.025.000,00. Namun hal itu dapat bertambah apabila dalam satu

kamar dihuni 3 orang tamu, karena jika dihuni oleh tiga orang tamu akan

dikenakan tarif ekstra bed dengan biaya tambahan sebesar Rp75.000,00/

kamar. Jadi untuk 1 bulan omsetnya sebesar Rp600.000.000,00 sedangkan

untuk 1 tahun sebesar Rp72.000.000.000,00.

2.3 Usaha besar

Usaha besar adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga kerja

berjumlah antara 100 orang, di mana usaha ini memiliki modal lebih besardari Rp

500.000.000.000,00.

Page 10: tugas kewirausahaan (1)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Usaha rumah tangga adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga

kerja berjumlah antara 1-4 orang. Dimana usaha ini memiliki modal sebesar >

Rp. 500.000.000,00-,.

2. Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga kerja

berjumlah antara 5-19 orang. Dimana usaha ini memiliki modal sebesar < Rp.

500.000.000,00 sampai Rp. 1.000.000,000,00-,

3. Usaha menengah adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga kerja

berjumlah antara 20-99 orang. Dimana usaha ini memiliki modal sebesar Rp.

1.000.000.000,00-, sampai Rp. 500.000.000.000,00-,.

4. Usaha besar adalah usaha yang mempunyai karyawan atau tenaga kerja

berjumlah antara 100 orang. Dimana usaha ini memiliki modal sebesar > Rp.

500.000.000.000,00-,.

3.2 Saran

Sebaiknya jika ingin mengadakan survei ke tempat usaha yang besar,

harus memiliki surat keterangan dari Universitas agar usaha yang dituju bersedia

untuk diwawancarai.

Page 11: tugas kewirausahaan (1)
Page 12: tugas kewirausahaan (1)

Toko Garuda Elektronik Toko Elta pecah belah

Toko Sukses alat Sekolah Toko Jaya Murni

Toko Yudi Toko Fahmi

Toko Citra Musik Hotel Splash

Page 13: tugas kewirausahaan (1)

Restourant Sikabayan Hotel Samudera Dwinka

Toko Edelweiss Toko Siregar