tugas bedah
DESCRIPTION
gTRANSCRIPT
RENCANA ASUHAN GIZI
“KASUS BEDAH”
(Dalam melengkapi mata kuliah Dietetika Dasar pada semester V)
Oleh :
Ni Putu Dian Savitri
(P07131013034)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2015
Kasus Penyakit Kanker
Nutrition assesment: Rina Utami, umur 38 tahun, 8 bulan sebelum MRS
pasien mengalami BAB berdarah, bentuk feses kecil-kecil hitam seperti pensil,
BB turun 3 kg dalam 1 bulan. Bulan Maret pasien berobat ke RS dan didiagnosa
tumor rektum. Hasil kolonoskopi: adeno kanker rektum dan pada Bulan April
dilakukan pengangkatan kanker dan dilakukan ileostomi. Setelah 3 bulan pasien
direncanakan bedah tutup ileostomi, tetapi pada Bulan Juni pasien dirawat di RS
dengan diagnosa thypoid dan perlu pemulihan, sehingga pembedahan baru
dilakukan Bulan September 2015.
Asupan ibu rina utami sebelum MRS adalah : E : 2500 KKAL, P : 80 g,
L : 65 g, KH : 400 g. Selera makan baik dan pola makan 3 x sehari dengan 2 x
makanan selingan. Ibu Rina suka sayuran, makanan pedas, bersantan dan
mempunyai alergi terhadap ikan laut. Berdasarkan data antropometri : TB = 163
cm, BB saat MRS = 55 kg. BB sebelum sakit = 60 kg, BB pra bedah = 53 kg, BB
7 hari pasca bedah tutup ileostomi = 56 kg. Berdasarkan data pemeriksaan
pemeriksaan fisik dan klinis pra bedah : TD = 120/90 mmHg, suhu = 38oC, nadi =
84x/menit, pernafasan = 17x/menit.
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis pasca bedah: TD = 120/80
mmHg, suhu = 37oC, nadi = 74x/menit, pernafasan = 14x/menit.
Data laboratorium:
Data LAB Prabedah Pascabedah Normal
HB
Ht
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Albumin
Natrium
Kalium
SGOT
SGPT
14,3
41,8
4,95
8,1
350
3,7
142
3,5
14
16
14,1
40,6
4,91
7
332
3,0
131
3,4
-
-
14-16 g/dl
37-43 g/dl
4-5 juta/uL
5-10 ribu/ml
150-400 ribu/ml
3,5-5,5 g/dl
135-147 mEq/L
3,5-5,5 mEq/L
<37 u/L
<42 u/L
Terapi medis: antibiotika, analgesik, dan tindakan operasi. Tentukan
nutrition diagnose, nutrition intervention termasuk contoh menu sehari serta
nutrition monitoring and evaluation pasien tersebut pada saat pra bedah dan pasca
bedah.
1. Pengkajian Gizi
No Data Terkait Gizi
Standar
Pembanding/Nilai
Normal
Masalah
1 Antropometri
Umur : 38 tahun
BB saat MRS : 55 kg
BB sblm sakit : 60 kg
BB pra bedah : 53 kg
BB pasca bedah : 56
kg
TB : 163 cm
IMT Normal : 18,5 – 25
BBI : 56,7 kg
Pra Bedah
IMT : 19,95 (Normal)
Pasca Bedah
IMT : 21,08 (Normal)
2 Biokimia
Prabedah
Hb : 14,3
Ht : 41,8
Eritrosit : 4,95
Leukosit : 8,1
Trombosit : 350
Albumin : 3,7
Natrium : 142
Kalium : 3,5
SGOT : 14
SGPT : 16
Pascabedah
Hb : 14,1
Ht : 40,6
Eritrosit : 4,91
Leukosit : 7
Trombosit : 332
Albumin : 3,0
Natrium : 131
Hb : 14-16 g/dl
Ht : 37-43 g/dl
Eritrosit : 4-5 juta/ul
Leukosit : 5-10 rb/ml
Trombosit : 150-400
rb/ml
Albumin : 3,5-5,5 g/dl
Natrium : 135-147
mEq/L
Kalium : 3,5-5,5 mEq/L
SGOT : < 37 u/L
SGPT : < 42 u/L
Perubahan nilai lab
terkait :
Prabedah
Nilai laboratorium
normal
Pascabedah
Albumin < 3,5 g/dl
Natrium < 135
mEq/L
Kalium < 3,5
mEq/L
Kalium : 3,4
SGOT : -
SGPT : -
3 Diet/Riwayat Gizi
Selera makan baik dan
pola makan 3 x sehari
dengan 2 x makanan
selingan. Ibu Rina suka
sayuran, makanan pedas,
bersantan dan
mempunyai alergi
terhadap ikan laut.
E : 2500 KKAL, P : 80
g, L : 65 g, KH : 400 g.
AKG 2013 :
Energi : 2150 kkal
Protein : 57 g
Lemak : 60 g
Karbohidrat : 323 g
Asupan gizi kurang dan
kebiasaan makan tidak
baik.
Dengan persentase
kebutuhan :
Energi : 116,3%
Protein : 140,4%
Lemak : 108,3%
Karbohidrat : 123,8%
4 Fisik/Klinis
Data pemeriksaan
pemeriksaan fisik dan
klinis pra bedah : TD
= 120/90 mmHg, suhu
= 38oC, nadi =
84x/menit, pernafasan
= 17x/menit.
Data pemeriksaan
fisik dan klinis pasca
bedah: TD = 120/80
mmHg, suhu = 37oC,
nadi = 74x/menit,
pernafasan =
14x/menit.
Nadi : 80-90/menit
Tekanan Darah : 120/80
mmHg
Suhu Tubuh : 36 – 370C
RR : 20x/menit
Adanya gangguan
fisik klinis.
Prabedah
Pernapasan lemah
dan demam.
Pascabedah
Denyut nadi lemah
dan pernapasan
lemah.
5 Riwayat Individu
Sebelum MRS pasien
mengalami BAB
berdarah, bentuk feses
kecil-kecil hitam seperti
pensil, BB turun 3 kg
dalam 1 bulan. Bulan
Maret pasien berobat ke
RS dan didiagnosa
tumor rektum. Hasil
kolonoskopi: adeno
kanker rektum dan pada
Bulan April dilakukan
pengangkatan kanker
dan dilakukan ileostomi.
Setelah 3 bulan pasien
direncanakan bedah
tutup ileostomi, tetapi
pada Bulan Juni pasien
dirawat di RS dengan
diagnosa thypoid dan
perlu pemulihan,
sehingga pembedahan
baru dilakukan Bulan
September 2015.
2. Diagnosa Gizi
No Problem Etiologi Tanda Gejala
1 Kelebihan asupan
energy (NI.1.5)
Selera makan baik dan suka
makanan bersantan
Persentase kebutuhan :
Energi : 116,3%
Protein : 140,4%
Lemak : 108,3%
Karbohidrat : 123,8%
2 Perubahan nilai lab Faktor operasi pasca bedah Albumin < 3,5 g/dl
terkait gizi (NC.2.2) tutup ileostomi. Natrium < 135
mEq/L
Kalium < 3,5
mEq/L
3. Intervensi Gizi
No Diagnosis Gizi Intervensi
1 P (Problem)
E (Etiologi)
S (Sign/Simptom)
Kelebihan asupan energy
Selera makan baik dan
suka makanan bersantan
Persentase kebutuhan :
Energi : 116,3%
Protein : 140,4%
Lemak : 108,3%
Karbohidrat : 123,8%
Tujuan : Menurunkan nilai
asupan energi
Cara : Mengatur pola makan dan
asupan.
Target : Menurunkan nilai
asupan energy mencapai 100%%
dalam jangka waktu 2 minggu.
2 P (Problem)
E (Etiologi)
S (Sign/Simptom)
Perubahan nilai lab
terkait gizi
Faktor operasi pasca
bedah tutup ileostomi.
Albumin < 3,5 g/dl
Natrium < 135
mEq/L
Kalium < 3,5 mEq/L
Tujuan : menormalkan nilai lab
terkait.
Cara : Memperbaiki pola makan
dan kebiasaan makan.
Target : menaikan nilai albumin,
natrium, dan kalium dalam
jangka waktu 2 minggu.
PRESKREPSI DIET:
Jenis Diet: Diet Prabedah dan Diet Pascabedah IV
Tujuan Diet:
Prabedah
Untuk mengusahakan agar status gizi pasien tetap dalam keadaan baik
pada saat pembedahan sehinga tersedia cadangan untuk mengatasi
stress dan penyembuhan luka.
Pascabedah
Untuk menjaga agar status gizi pasien tetap normal sehingga dapat
memepercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan
tubuh pasien, dengan cara :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energy da protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi dan zat gizi lain.
3. Memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan cairan.
4. Mengurangi kelebihan asupan agar mencapai 100%.
Syarat Diet:
Prabedah
1. Makanan yang diberikan pada pasien dalam porsi kecil dan sering
diberikan, dan diberikan 3 kali makanan utama, 2 kali selingan dalam
bentuk makanan lunak atau cincang.
2. Energi yang diberikan sebanyak 1917,9 kkal, protein 53 gram, lemak
53,28 gram, dan karbohidrat 287,69 gram.
3. Diberikan makanan rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan
saluran cerna sehingga tidak mengganggu proses pembedahan.
4. Diberikan makanan yang mengandung vitamin B, C dan K dan mineral
yang cukup.
Pascabedah
1. Makanan yang diberikan sesuai dengan kemampuan pasien, dan diberikan
3 kali makanan utama, 2 kali selingan dalam bentuk makanan lunak atau
cincang.
2. Energi yang diberikan sebanyak 1961,1 kkal, protein 56 gram, lemak
54,48 gram, dan karbohidrat 294,17 gram.
Bentuk : Makanan lunak atau cincang.
Jalur Pemberian : Oral
Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.
Nilai Gizi :
PraBedah
1. Energi
RME = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655+ 508,8 + 293,4 – 178,6
= 1278,6 kkal
TEE = RME + Stres faktor + DIT + AEE
= 1278,6 + 127,86 + 127,86 + 383,58
= 1917,9 kkal
2. Protein = 1 x BB = 1 x 53 = 53 gram
3. Lemak = 25% x 1917,9 kkal/9
= 53,28 gram
4. Kh = 60% x 1917,9 kkal/4
= 287,69 gram
Pascabedah
1. Energi
RME = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655+ 537,6 + 293,4 – 178,6
= 1307,4 kkal
TEE = RME + Stres faktor + DIT + AEE
= 1307,4 + 130,74 + 130,74 + 392,22
= 1961,1 kkal
2. Protein = 1 x BB = 1 x 56 = 56 gram
3. Lemak = 25% x 1961,1 kkal/9
= 54,48 gram
4. Kh = 60% x 1961,1 kkal/4
= 294,17 gram
EDUKASI GIZI:
Tujuan: Meningkatkan pemahaman tentang prabedah dan pascabedah dan
Diet Prabedah dan Diet Pasca bedah IV yang diberikan serta agar adanya
perubahan perilaku makan pada pasien.
Konten Materi : Prabedah dan Pascabedah.
A. Pengertian Kanker Kolon
Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca. Colon atau Kanker Usus Besar
adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix
(usus buntu). Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang
paling sering terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama di dunia
barat. Untuk menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai
kolonoskopi, sedangkan untuk terapinya adalah melalui pembedahan diikuti
kemoterapi.
Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Kanker
colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker
paru-paru (ACS 1998)
Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering
tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah. Pembedahan adalah satu-
satunya cara untuk mengubah kanker Colon.
B. Tanda dan Gejala
Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun
(sebagai gejala umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas
sebabnya. Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-
gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor dalam ukuran
yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus
biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala
tumor usus besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala
umum, dan gejala penyebaran (metastasis).
Gejala lokalnya adalah :
Perubahan kebiasaan buang air
Perubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah
(diare)
Sensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin tapi sudah tidak
bisa keluar) dan perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses).
Keduanya adalah ciri khas dari kanker kolorektal
Perubahan wujud fisik kotoran/feses
Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat
buang air besar
Feses bercampur lendir
Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya
perdarahan di saluran pencernaan bagian atas
Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar,
terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumo
Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita
Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker
dapat tumbuh mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut,
seperti kandung kemih (timbul darah pada air seni, timbul gelembung
udara, dll), vagina (keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan,
dll). Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar
tumor dan semakin luas penyebarannya
Gejala umumnya adalah :
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling
umum di semua jenis keganasan)
Hilangnya nafsu makan
Anemia, pasien tampak pucat
Sering merasa lelah
Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang
Gejala penyebarannya adalah :
Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :
Penderita tampak kuning
Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi
hati
Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter
Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan
dengan peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker.
C. Etiologi Kanker Kolon
Dewasa ini banyak orang terjangkit penyakit kanker usus.
Penyebab kanker usus sendiri saat ini belum diketemukan secara pasti.
Namun seperti halnya kanker yang lain, para ahli kesehatan menduga
bahwa kanker usus disebabkan oleh gaya hidup yang buruk seperti
konsumsi alkohol, makanan berlemak tinggi dan merokok serta aktivitas
bergadang yang berlebihan.
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan
pengurangan waktu peredaran pada usus besar (aliran depan feces) yang
meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh
Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute), dan organisasi
kanker lainnya.
Makanan-makanan yang pasti di curigai mengandung zat-zat kimia
yang menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut juga
mengurangi waktu peredaran pada perut, yang mempercepat usus besar
menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama
lemak hewan dari daging merah,menyebabkan sekresi asam dan bakteri
anaerob, menyebabkan timbulnya kanker didalam usus besar. Daging
yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang
menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung
serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran
dalam usus besar. Beberapa kelompok menyarankan diet yang
mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran dan buah-buahan
D. Patofisiologi
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti,
namun makanan merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker
tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor makanan yang mengandung
kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya
interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan
makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang
beralkohol, khususnya bir.
Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%)
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel).
Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian
dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal dan
meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa polipoid,
besar, tumbuh ke dalam lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus
sebagai striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih sering terjadi
pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering
terjadi pada sekum dan kolon asendens.
Tumor dapat menyebar melalui :
1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam
kandung kemih (vesika urinaria).
2. Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe
perikolon dan mesokolon.
3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon
mengalirkan darah balik ke sistem portal.
Stadium pada pasien kanker kolon menurut Syamsu Hidyat (1197)
diantaranya:
1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan
dinding usus besar (lapisan mukosa).
2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di
bawah lapisan mukosa.
3. Pada stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe
yang banyak terdapat di sekitar usus.
4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh
kelenjar limfe atau bahkan ke organ-organ lain.
E. Klasifikasi dan jenis
Tumor pada kolon dan rektum (kolorektal) atau usus besar ada dua
macam, yaitu tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna).
Tumor jinak dibagi atas:
Tumor Epitelial, terdiri atas: Adenoma dan Adenomatosis
Tumor Nonepitelial, terdiri atas: Leomioma, Hemangioma, dan
Lipoma
Tumor ganas terdiri atas:
Karsinoma
Sarkoma
Untuk menemukan tumor jinak ini, harus dilakukan pemeriksaan
radiologis dan endoskopis yang meliputi pemeriksaan sigmoidaskopi dan
kolonoskopi. Pengobatan tumor jinak biasanya dilakukan dengan cara
operasi.
Sebagian besar penderita tumor jinak biasanya tidak mempunyai
keluhan, kecuali jika telah ada komplikasi tidak menyebabkan diare.
Apabila letak tumor ada dibagian kolon paling bawah, biasanya
menimbulkan perdarahan. Keluhan lain, yang jarang terjadi, yaitu diare
berlendir yang kadang-kadang disertai dengan nyeri perut.
Kanker rektum atau kanker usus besar atau kolorektal termasuk
penyakit ganas urutan ke-10 tersering di dunia, termasuk Indonesia.
Kanker rektum biasanya ditemukan pada pria dan wanita berusia di atas 50
tahun. Seiring dengan perubahan gaya hidup, pada saat ini, 50% penderita
kanker kolon berusia di bawah 40 tahun. Kanker kolon tergolong fatal
karena diperkirakan 50% penderitanya meninggal akibat penyakit ini.
F. Komplikasi
Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu:
1. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau
lengkap.
2. Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran
langsung.
3. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar
kolon yang menyebabkan hemorragi.
4. Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.
5. Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.
6. Pembentukan abses
Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina. Biasanya tumor
menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan
pendarahan. Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-
angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali.
Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang
berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab
gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.
G. Cara mencegah penyakit Kanker Kolon
Pencegahan Kanker Kolon.
1. Konsumsi makanan berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan
menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan
besi dalam usus besar.
2. Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan tertentu.
3. Kosentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin.
4. Susu yang mengandung lactobacillus acidophilus.
5. Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur
untuk buang air besar.
6. Hidup rileks dan kurangi stress.
1. Monitoring dan Evaluasi
PARAMETERTARGET/
TUJUAN
CAPAIAN /HASIL MONITOR
EVALUASITINDAK
LANJUTTgl:
17/10/15
Tgl:
21/10/15
Tgl:
23/10/15
Kelebihan
asupan energy
Menurunkan
nilai asupan
energy
mencapai
100%%
dalam jangka
waktu 2
minggu.
Energi :
116,3%
Protein :
140,4%
Lemak :
108,3%
Karbohidrat
: 123,8%
Energi :
110,5%
Protein :
120,6%
Lemak :
105,4%
Karbohidra
t : 115,8%
Energi :
105,3%
Protein :
108,7%
Lemak :
102,8%
Karbohidra
t : 104,9%
Penurunan
asupan
energy belum
mencapai
100%
Apabila
belum
mencapai
target, dapat
dilakukan
modifikasi
diet serta
konsultasi
ahli gizi
senior.
Perubahan nilai
lab terkait gizi
menaikan
nilai albumin,
natrium, dan
kalium dalam
jangka waktu
2 minggu
Albumin
: 3,0
Natrium
: 131
Kalium :
3,41
Albumi
n : 3,1
Natrium
: 132
Kalium
: 3,43
Albumi
n : 3,3
Natrium
: 133
Kalium
: 3,44
Kenaikan
nilai lab
belum
mencapai
normal.
Apabila
belum
mencapai
target, dapat
dilakukan
modifikasi
diet serta
konsultasi
ahli gizi
senior.