tugas bedah

24
RENCANA ASUHAN GIZI “KASUS BEDAH” (Dalam melengkapi mata kuliah Dietetika Dasar pada semester V) Oleh : Ni Putu Dian Savitri (P07131013034) KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN GIZI 2015

Upload: komang-dwi-pradnyani-laksmi

Post on 03-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Bedah

RENCANA ASUHAN GIZI

“KASUS BEDAH”

(Dalam melengkapi mata kuliah Dietetika Dasar pada semester V)

Oleh :

Ni Putu Dian Savitri

(P07131013034)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZI

2015

Page 2: Tugas Bedah

Kasus Penyakit Kanker

Nutrition assesment: Rina Utami, umur 38 tahun, 8 bulan sebelum MRS

pasien mengalami BAB berdarah, bentuk feses kecil-kecil hitam seperti pensil,

BB turun 3 kg dalam 1 bulan. Bulan Maret pasien berobat ke RS dan didiagnosa

tumor rektum. Hasil kolonoskopi: adeno kanker rektum dan pada Bulan April

dilakukan pengangkatan kanker dan dilakukan ileostomi. Setelah 3 bulan pasien

direncanakan bedah tutup ileostomi, tetapi pada Bulan Juni pasien dirawat di RS

dengan diagnosa thypoid dan perlu pemulihan, sehingga pembedahan baru

dilakukan Bulan September 2015.

Asupan ibu rina utami sebelum MRS adalah : E : 2500 KKAL, P : 80 g,

L : 65 g, KH : 400 g. Selera makan baik dan pola makan 3 x sehari dengan 2 x

makanan selingan. Ibu Rina suka sayuran, makanan pedas, bersantan dan

mempunyai alergi terhadap ikan laut. Berdasarkan data antropometri : TB = 163

cm, BB saat MRS = 55 kg. BB sebelum sakit = 60 kg, BB pra bedah = 53 kg, BB

7 hari pasca bedah tutup ileostomi = 56 kg. Berdasarkan data pemeriksaan

pemeriksaan fisik dan klinis pra bedah : TD = 120/90 mmHg, suhu = 38oC, nadi =

84x/menit, pernafasan = 17x/menit.

Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis pasca bedah: TD = 120/80

mmHg, suhu = 37oC, nadi = 74x/menit, pernafasan = 14x/menit.

Data laboratorium:

Data LAB Prabedah Pascabedah Normal

HB

Ht

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

Albumin

Natrium

Kalium

SGOT

SGPT

14,3

41,8

4,95

8,1

350

3,7

142

3,5

14

16

14,1

40,6

4,91

7

332

3,0

131

3,4

-

-

14-16 g/dl

37-43 g/dl

4-5 juta/uL

5-10 ribu/ml

150-400 ribu/ml

3,5-5,5 g/dl

135-147 mEq/L

3,5-5,5 mEq/L

<37 u/L

<42 u/L

Page 3: Tugas Bedah

Terapi medis: antibiotika, analgesik, dan tindakan operasi. Tentukan

nutrition diagnose, nutrition intervention termasuk contoh menu sehari serta

nutrition monitoring and evaluation pasien tersebut pada saat pra bedah dan pasca

bedah.

Page 4: Tugas Bedah

1. Pengkajian Gizi

No Data Terkait Gizi

Standar

Pembanding/Nilai

Normal

Masalah

1 Antropometri

Umur : 38 tahun

BB saat MRS : 55 kg

BB sblm sakit : 60 kg

BB pra bedah : 53 kg

BB pasca bedah : 56

kg

TB : 163 cm

IMT Normal : 18,5 – 25

BBI : 56,7 kg

Pra Bedah

IMT : 19,95 (Normal)

Pasca Bedah

IMT : 21,08 (Normal)

2 Biokimia

Prabedah

Hb : 14,3

Ht : 41,8

Eritrosit : 4,95

Leukosit : 8,1

Trombosit : 350

Albumin : 3,7

Natrium : 142

Kalium : 3,5

SGOT : 14

SGPT : 16

Pascabedah

Hb : 14,1

Ht : 40,6

Eritrosit : 4,91

Leukosit : 7

Trombosit : 332

Albumin : 3,0

Natrium : 131

Hb : 14-16 g/dl

Ht : 37-43 g/dl

Eritrosit : 4-5 juta/ul

Leukosit : 5-10 rb/ml

Trombosit : 150-400

rb/ml

Albumin : 3,5-5,5 g/dl

Natrium : 135-147

mEq/L

Kalium : 3,5-5,5 mEq/L

SGOT : < 37 u/L

SGPT : < 42 u/L

Perubahan nilai lab

terkait :

Prabedah

Nilai laboratorium

normal

Pascabedah

Albumin < 3,5 g/dl

Natrium < 135

mEq/L

Kalium < 3,5

mEq/L

Page 5: Tugas Bedah

Kalium : 3,4

SGOT : -

SGPT : -

3 Diet/Riwayat Gizi

Selera makan baik dan

pola makan 3 x sehari

dengan 2 x makanan

selingan. Ibu Rina suka

sayuran, makanan pedas,

bersantan dan

mempunyai alergi

terhadap ikan laut.

E : 2500 KKAL, P : 80

g, L : 65 g, KH : 400 g.

AKG 2013 :

Energi : 2150 kkal

Protein : 57 g

Lemak : 60 g

Karbohidrat : 323 g

Asupan gizi kurang dan

kebiasaan makan tidak

baik.

Dengan persentase

kebutuhan :

Energi : 116,3%

Protein : 140,4%

Lemak : 108,3%

Karbohidrat : 123,8%

4 Fisik/Klinis

Data pemeriksaan

pemeriksaan fisik dan

klinis pra bedah : TD

= 120/90 mmHg, suhu

= 38oC, nadi =

84x/menit, pernafasan

= 17x/menit.

Data pemeriksaan

fisik dan klinis pasca

bedah: TD = 120/80

mmHg, suhu = 37oC,

nadi = 74x/menit,

pernafasan =

14x/menit.

Nadi : 80-90/menit

Tekanan Darah : 120/80

mmHg

Suhu Tubuh : 36 – 370C

RR : 20x/menit

Adanya gangguan

fisik klinis.

Prabedah

Pernapasan lemah

dan demam.

Pascabedah

Denyut nadi lemah

dan pernapasan

lemah.

5 Riwayat Individu

Sebelum MRS pasien

Page 6: Tugas Bedah

mengalami BAB

berdarah, bentuk feses

kecil-kecil hitam seperti

pensil, BB turun 3 kg

dalam 1 bulan. Bulan

Maret pasien berobat ke

RS dan didiagnosa

tumor rektum. Hasil

kolonoskopi: adeno

kanker rektum dan pada

Bulan April dilakukan

pengangkatan kanker

dan dilakukan ileostomi.

Setelah 3 bulan pasien

direncanakan bedah

tutup ileostomi, tetapi

pada Bulan Juni pasien

dirawat di RS dengan

diagnosa thypoid dan

perlu pemulihan,

sehingga pembedahan

baru dilakukan Bulan

September 2015.

2. Diagnosa Gizi

No Problem Etiologi Tanda Gejala

1 Kelebihan asupan

energy (NI.1.5)

Selera makan baik dan suka

makanan bersantan

Persentase kebutuhan :

Energi : 116,3%

Protein : 140,4%

Lemak : 108,3%

Karbohidrat : 123,8%

2 Perubahan nilai lab Faktor operasi pasca bedah Albumin < 3,5 g/dl

Page 7: Tugas Bedah

terkait gizi (NC.2.2) tutup ileostomi. Natrium < 135

mEq/L

Kalium < 3,5

mEq/L

3. Intervensi Gizi

No Diagnosis Gizi Intervensi

1 P (Problem)

E (Etiologi)

S (Sign/Simptom)

Kelebihan asupan energy

Selera makan baik dan

suka makanan bersantan

Persentase kebutuhan :

Energi : 116,3%

Protein : 140,4%

Lemak : 108,3%

Karbohidrat : 123,8%

Tujuan : Menurunkan nilai

asupan energi

Cara : Mengatur pola makan dan

asupan.

Target : Menurunkan nilai

asupan energy mencapai 100%%

dalam jangka waktu 2 minggu.

2 P (Problem)

E (Etiologi)

S (Sign/Simptom)

Perubahan nilai lab

terkait gizi

Faktor operasi pasca

bedah tutup ileostomi.

Albumin < 3,5 g/dl

Natrium < 135

mEq/L

Kalium < 3,5 mEq/L

Tujuan : menormalkan nilai lab

terkait.

Cara : Memperbaiki pola makan

dan kebiasaan makan.

Target : menaikan nilai albumin,

natrium, dan kalium dalam

jangka waktu 2 minggu.

PRESKREPSI DIET:

Jenis Diet: Diet Prabedah dan Diet Pascabedah IV

Tujuan Diet:

Prabedah

Untuk mengusahakan agar status gizi pasien tetap dalam keadaan baik

pada saat pembedahan sehinga tersedia cadangan untuk mengatasi

stress dan penyembuhan luka.

Page 8: Tugas Bedah

Pascabedah

Untuk menjaga agar status gizi pasien tetap normal sehingga dapat

memepercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan

tubuh pasien, dengan cara :

1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energy da protein)

2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi dan zat gizi lain.

3. Memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan cairan.

4. Mengurangi kelebihan asupan agar mencapai 100%.

Syarat Diet:

Prabedah

1. Makanan yang diberikan pada pasien dalam porsi kecil dan sering

diberikan, dan diberikan 3 kali makanan utama, 2 kali selingan dalam

bentuk makanan lunak atau cincang.

2. Energi yang diberikan sebanyak 1917,9 kkal, protein 53 gram, lemak

53,28 gram, dan karbohidrat 287,69 gram.

3. Diberikan makanan rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan

saluran cerna sehingga tidak mengganggu proses pembedahan.

4. Diberikan makanan yang mengandung vitamin B, C dan K dan mineral

yang cukup.

Pascabedah

1. Makanan yang diberikan sesuai dengan kemampuan pasien, dan diberikan

3 kali makanan utama, 2 kali selingan dalam bentuk makanan lunak atau

cincang.

2. Energi yang diberikan sebanyak 1961,1 kkal, protein 56 gram, lemak

54,48 gram, dan karbohidrat 294,17 gram.

Bentuk : Makanan lunak atau cincang.

Jalur Pemberian : Oral

Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.

Nilai Gizi :

PraBedah

1. Energi

Page 9: Tugas Bedah

RME = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 655+ 508,8 + 293,4 – 178,6

= 1278,6 kkal

TEE = RME + Stres faktor + DIT + AEE

= 1278,6 + 127,86 + 127,86 + 383,58

= 1917,9 kkal

2. Protein = 1 x BB = 1 x 53 = 53 gram

3. Lemak = 25% x 1917,9 kkal/9

= 53,28 gram

4. Kh = 60% x 1917,9 kkal/4

= 287,69 gram

Pascabedah

1. Energi

RME = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 655+ 537,6 + 293,4 – 178,6

= 1307,4 kkal

TEE = RME + Stres faktor + DIT + AEE

= 1307,4 + 130,74 + 130,74 + 392,22

= 1961,1 kkal

2. Protein = 1 x BB = 1 x 56 = 56 gram

3. Lemak = 25% x 1961,1 kkal/9

= 54,48 gram

4. Kh = 60% x 1961,1 kkal/4

= 294,17 gram

EDUKASI GIZI:

Tujuan: Meningkatkan pemahaman tentang prabedah dan pascabedah dan

Diet Prabedah dan Diet Pasca bedah IV yang diberikan serta agar adanya

perubahan perilaku makan pada pasien.

Konten Materi : Prabedah dan Pascabedah.

A. Pengertian Kanker Kolon

Page 10: Tugas Bedah

Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca. Colon atau Kanker Usus Besar

adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix

(usus buntu). Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang

paling sering terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama di dunia

barat. Untuk menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai

kolonoskopi, sedangkan untuk terapinya adalah melalui pembedahan diikuti

kemoterapi.

Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Kanker

colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker

paru-paru (ACS 1998)

Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering

tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah. Pembedahan adalah satu-

satunya cara untuk mengubah kanker Colon.

B. Tanda dan Gejala

Mula-mula gejalanya tidak jelas, seperti berat badan menurun

(sebagai gejala umum keganasan) dan kelelahan yang tidak jelas

sebabnya. Setelah berlangsung beberapa waktu barulah muncul gejala-

gejala lain yang berhubungan dengan keberadaan tumor dalam ukuran

yang bermakna di usus besar. Makin dekat lokasi tumor dengan anus

biasanya gejalanya makin banyak. Bila kita berbicara tentang gejala

tumor usus besar, gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala

umum, dan gejala penyebaran (metastasis).

Gejala lokalnya adalah :

Perubahan kebiasaan buang air

Perubahan frekuensi buang air, berkurang (konstipasi) atau bertambah

(diare)

Sensasi seperti belum selesai buang air, (masih ingin  tapi sudah tidak

bisa keluar) dan perubahan diameter serta ukuran kotoran (feses).

Keduanya adalah ciri khas dari kanker kolorektal

Perubahan wujud fisik kotoran/feses

Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat

buang air besar

Page 11: Tugas Bedah

Feses bercampur lendir

Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya

perdarahan di saluran pencernaan bagian atas

Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar,

terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumo

Adanya benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh penderita

Timbul gejala-gejala lainnya di sekitar lokasi tumor, karena kanker

dapat tumbuh mengenai organ dan jaringan sekitar tumor tersebut,

seperti kandung kemih (timbul darah pada air seni, timbul gelembung

udara, dll), vagina (keputihan yang berbau, muncul lendir berlebihan,

dll). Gejala-gejala ini terjadi belakangan, menunjukkan semakin besar

tumor dan semakin luas penyebarannya

Gejala umumnya adalah :

Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling

umum di semua jenis keganasan)

Hilangnya nafsu makan

Anemia, pasien tampak pucat

Sering merasa lelah

Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang

Gejala penyebarannya adalah :

Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala :

Penderita tampak kuning

Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi

hati

Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter

Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik, berhubungan

dengan peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker.

C. Etiologi Kanker Kolon

Dewasa ini banyak orang terjangkit penyakit kanker usus.

Penyebab kanker usus sendiri saat ini belum diketemukan secara pasti.

Namun seperti halnya kanker yang lain, para ahli kesehatan menduga

bahwa kanker usus disebabkan oleh gaya hidup yang buruk seperti

Page 12: Tugas Bedah

konsumsi alkohol, makanan berlemak tinggi dan merokok serta aktivitas

bergadang yang berlebihan.

Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan

pengurangan waktu peredaran pada usus besar (aliran depan feces) yang

meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh

Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute), dan organisasi

kanker lainnya.

Makanan-makanan yang pasti di curigai mengandung zat-zat kimia

yang menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut juga

mengurangi waktu peredaran pada perut, yang mempercepat usus besar

menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama

lemak hewan dari daging merah,menyebabkan sekresi asam dan bakteri

anaerob, menyebabkan timbulnya kanker didalam usus besar. Daging

yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang

menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung

serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran

dalam usus besar. Beberapa kelompok menyarankan diet yang

mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran dan buah-buahan

D. Patofisiologi

Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti,

namun makanan merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker

tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor makanan yang mengandung

kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya

interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan

makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang

beralkohol, khususnya bir.

Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%)

adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel).

Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian

dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal dan

meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa polipoid,

besar, tumbuh ke dalam lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus

Page 13: Tugas Bedah

sebagai striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih sering terjadi

pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering

terjadi pada sekum dan kolon asendens.

Tumor dapat menyebar melalui :

1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam

kandung kemih (vesika urinaria).

2. Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe

perikolon dan mesokolon.

3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon

mengalirkan darah balik ke sistem portal.

Stadium pada pasien kanker kolon menurut Syamsu Hidyat (1197)

diantaranya:

1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan

dinding usus besar (lapisan mukosa).

2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di

bawah lapisan mukosa.

3. Pada stadium III sel kanker sudah menyebar ke sebagian kelenjar limfe

yang banyak terdapat di sekitar usus.

4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh

kelenjar limfe atau bahkan ke organ-organ lain.

E. Klasifikasi dan jenis

Tumor pada kolon dan rektum (kolorektal) atau usus besar ada dua

macam, yaitu tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna).

Tumor jinak dibagi atas:

Tumor Epitelial, terdiri atas: Adenoma dan Adenomatosis

Tumor Nonepitelial, terdiri atas: Leomioma, Hemangioma, dan

Lipoma

Tumor ganas terdiri atas:

Karsinoma

Sarkoma

Untuk menemukan tumor jinak ini, harus dilakukan pemeriksaan

radiologis dan endoskopis yang meliputi pemeriksaan sigmoidaskopi dan

Page 14: Tugas Bedah

kolonoskopi. Pengobatan tumor jinak biasanya dilakukan dengan cara

operasi.

Sebagian besar penderita tumor jinak biasanya tidak mempunyai

keluhan, kecuali jika telah ada komplikasi tidak menyebabkan diare.

Apabila letak tumor ada dibagian kolon paling bawah, biasanya

menimbulkan perdarahan. Keluhan lain, yang jarang terjadi, yaitu diare

berlendir yang kadang-kadang disertai dengan nyeri perut.

Kanker rektum atau kanker usus besar atau kolorektal termasuk

penyakit ganas urutan ke-10 tersering di dunia, termasuk Indonesia.

Kanker rektum biasanya ditemukan pada pria dan wanita berusia di atas 50

tahun. Seiring dengan perubahan gaya hidup, pada saat ini, 50% penderita

kanker kolon berusia di bawah 40 tahun. Kanker kolon tergolong fatal

karena diperkirakan 50% penderitanya meninggal akibat penyakit ini.

F. Komplikasi

Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu:

1.   Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau

lengkap.

2.   Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran

langsung.

3.   Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar

kolon yang menyebabkan hemorragi.

4.   Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.

5.   Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.

6. Pembentukan abses

Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina. Biasanya tumor

menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan

pendarahan. Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-

angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali.

Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang

berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab

gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.

G. Cara mencegah penyakit Kanker Kolon

Page 15: Tugas Bedah

Pencegahan Kanker Kolon.

1.     Konsumsi makanan berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan

menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan

besi dalam usus besar.

2.      Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan tertentu.

3.      Kosentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin.

4.      Susu yang mengandung lactobacillus acidophilus.

5.      Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur

untuk buang air besar.

6.      Hidup rileks dan kurangi stress.

1. Monitoring dan Evaluasi

PARAMETERTARGET/

TUJUAN

CAPAIAN /HASIL MONITOR

EVALUASITINDAK

LANJUTTgl:

17/10/15

Tgl:

21/10/15

Tgl:

23/10/15

Kelebihan

asupan energy

Menurunkan

nilai asupan

energy

mencapai

100%%

dalam jangka

waktu 2

minggu.

Energi :

116,3%

Protein :

140,4%

Lemak :

108,3%

Karbohidrat

: 123,8%

Energi :

110,5%

Protein :

120,6%

Lemak :

105,4%

Karbohidra

t : 115,8%

Energi :

105,3%

Protein :

108,7%

Lemak :

102,8%

Karbohidra

t : 104,9%

Penurunan

asupan

energy belum

mencapai

100%

Apabila

belum

mencapai

target, dapat

dilakukan

modifikasi

diet serta

konsultasi

ahli gizi

senior.

Perubahan nilai

lab terkait gizi

menaikan

nilai albumin,

natrium, dan

kalium dalam

jangka waktu

2 minggu

Albumin

: 3,0

Natrium

: 131

Kalium :

3,41

Albumi

n : 3,1

Natrium

: 132

Kalium

: 3,43

Albumi

n : 3,3

Natrium

: 133

Kalium

: 3,44

Kenaikan

nilai lab

belum

mencapai

normal.

Apabila

belum

mencapai

target, dapat

dilakukan

modifikasi

diet serta

konsultasi

Page 16: Tugas Bedah

ahli gizi

senior.