tugas 1 etika.unlocked
DESCRIPTION
Tugas 1 EtikaTRANSCRIPT
-
TUGAS
ETIKA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
Nama : Ismail Hidayat
NIM : 03021381419165
Dosen Pengampu :
Ir. Hj. Hartini Iskandar, M. Si
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
-
Pengalaman
Topik : Memberi uang kepada pengemis
Pada suatu waktu, ketika melihat seorang pengemis di jalan terbersit di pikiran dan
hati rasa iba melihat mereka. Namun, kadangkala seorang pengemis di jalan tersebut
memiliki kekuatan fisik yang cukup untuk melakukan suatu pekerjaan yang bisa dikatakan
lebih baik dan tidak lebih hina di bandingkan menjadi seorang pengemis. Ada saatnya kita
merasa iba melihat situasi tersebut, walaupun seorang pengemis itu memiliki fisik yang kuat
dan organ tubuh yang lengkap, sehingga saya masih memberi mereka sedikit uang. Walaupun
pemerintah sudah memberikan ancaman bagi para pengemis maupun pemberi pengemis,
masih saja kita terutama saya memberikan sedikit uang kepada mereka.
Menurut saya, manusia hakikatnya memiliki simpati dan empati yang cukup kuat,
sehingga mereka cenderung senisitif akan hal hal kemanusiaan. Namun, dampak yang
timbul ketika kita memberi mereka uang, mereka akan lebih malas untuk bekerja sehingga
mereka cenderung akan terus meminta minta di jalan, tak jarang saya lihat pengemis yang
membawa anak dan pengemis yang masih anak anak di lampu merah, sebenarnya itu
merupakan suatu pembunuhan karakter pada anak yang menyebabkan mereka memiliki pola
pikir yang cenderung akan terus meminta minta karena merasa pekerjaan tersebut lebih
mudah di bandingkan harus mencari kerja dan menghabiskan banyak tenaga untuk
melakukan pekerjaan (dalam arti yang sebenarnya). Namun, kembali lagi saya tidak bisa
begitu saja bisa mengubah pola pikir secara total untuk tidak memberi para pengemis uang di
jalan atau memberika sesuatu selain uang tetapi sekarang saya mulai mebiasakan untuk tidak
memberi mereka dan akan memberi kepada orang orang yang tepat seperti panti asuhan dan
lain sebagainya.
Pembahasan :
1. Etika
Berdasarkan cerita di atas dapat dilihat hubungannya dengan etika terutama
berhubungan dengan etika moral. Karena pada cerita di atas memberikan sesuatu
kepada orang yang tidak mampu adalah suatu kewajiban, akan tetapi ketika
memberikan sesuatu contohnya uang kepada pengemis adalah sesuatu yang dilarang.
Memberikan sesuatu misal uang kepada pengemis merupakan kesalah pahaman kita
-
sendiri terhadap pengaplikasian etika moral, seperti yang kita ketahui etika moral
berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan kodrat
manusia. Namun, apabila etika ini dilanggar atau di salah artikan maka akan timbulah
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar, contohnya para pengemis akan terbiasa
meminta sehingga tidak memiliki keinginan untuk bekerja dan di takutkan apabila
tidak diberi akan melakukan pemaksaan, lebih parahnya akan melakukan kejahatan.
Maka dari itu mulai sekarang dijadikan kebiasaan untuk tidak memberi pengemis
sejumlah uang agar mereka akan terbiasa untuk bekerja keras untuk mendapatkan
sejumlah uang.
2. Hati Nurani
Tak bisa dipungkiri bahwa di dalam hati terlintas keinginan untuk memberi para
pengemis di jalan sejumlah uang, namun dengan hati nurani pula kita dapat
mengetahui dan merasakan baik dan buruknya sesuatu yang akan atau telah kita
lakukan dan dampak yang akan ditimbulkan seperti apa, sehingga walau dari hati
cukup berat untuk membiasakan diri dari kebiasaan, untuk tidak memberi pengemis
sejumlah uang namun diharapkan akan berdampak baik bagi mereka.
3. Kebebasan dan Tanggung Jawab
Memberikan sesuatu kepada orang lain adalah hak kita sendiri dan merupakan bagian
dari kebebasan kita sebagai manusia. Akan tetapi, sebelum kita melakukan sesuatu
kita harus mengetahui konsekuensi yang harus kita hadapi nantinya. Seperti cerita
diatas, ketika kita memberikan sejumlah uang kepada pengemis itu adalah hak kita,
namun kita tahu konsekuensi ketika kita memberi sejumlah uang kepada pengemis itu
akan membiasakan mereka untuk terus meminta minta sehingga dapat membunuh
karakter mereka. Hal tersebut merupakan tanggung jawab kita, dengan kata lain kita
akan menghancurkan karakter mereka dan perilaku meminta minta tersebut dapat
berdampak selamanya terhadap mereka sehingga menjadi kebiasaan bagi mereka.
Maka dari itu, sebelum melakukan suatu tindakan walaupun kita anggap tindakan
yang kita lakukan adalah baik, kita harus melihat dampak kedepannya apakah
berdampak baik ataupun sebaliknya, karena kita melakukan sesuatu adalah salah satu
hak dan kebebasan kita sendiri, namun tanggung jawab dalam menjalankan hak dan
kebebasan jangan di tinggalkan.
-
4. Nilai dan Norma
Berdasarkan penilaian kita secara subjektif, mungkin memberi sesuatu kepada
pengemis adalah baik, namun apabila di telisik penilaian secara subjektif saja tidaklah
cukup, karena penilaian tersebut hanyalah asumsi kita sendiri dan hanya dalam satu
sudut pandang. Penilaian yang dilakukan haruslah memiliki dasar yang kuat atau bisa
dikatakan memiliki parameter, salah satu parameternya adalah norma. Norma adalah
munculnya kebiasaan yang baik dan benar. Pengemis merupakan salah satu contoh
gagalnya penanaman norma terutama norma agama, karena setiap agama memiliki
pandangan yang bisa dikatakan sama terhadap pengemis atau peminta minta, yaitu
tidak menganjurkan untuk meminta minta karena ada baiknya melakukan sesuatu
pekerjaan untuk mendapatkan uang, bukan meminta belas kasihan untuk mendapatkan
uang. Seperti apa yang pernah saya lihat, pelanggaran norma yang dilakukan tidak
hanya oleh pengemis namun dilakukan oleh masyarakat, karena masyarakat tak jarang
mnggunjingkan bahkan parahnya menghardik para pengemis, hal tersebut merupakan
salah satu pelanggaran dari norma sosial dan agama. Berdasarkan norma agama
terutama yang beragama Islam, kita tidak boleh menghardik orang yang meminta
minta seperti pada Q.S Add-Dhuha [93] : 10. Apabila kita tidak memberi mereka
sebaiknya kita diam dan tidak menggunjingnya bahkan menghardiknya dan kita harus
membiasakan mereka untuk mencari pekerjaan untuk mendapatkan sejumlah uang
bukan dengan cara meminta minta.