tugas 1

30
pelat 23.6 kN/m³ x tebal pelat x tributary area 23.6 pile cap 94.4 kN per titik fender 5.94486 kN per titik bollard 6.59836 7.08 3.9875 2.819588

Upload: faridah-zahra

Post on 02-Jun-2017

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas 1

pelat 23.6 kN/m³ x tebal pelat x tributary area 23.6

pile cap 94.4 kN per titik

fender 5.94486 kN per titik

bollard 6.59836

7.08

3.9875

2.819588

Page 2: tugas 1

Loa = 211 mlength overall

Lbp = 200 mlength between perpendicular

B = 30.2 mbeam

Md = 54500 tondisplacement of vessel

D = 13 mdraft

ρ = 1.025 t/m3sea water density

Vb = 0.1 m/s

berthing velocity

Cb = Md / ( Lbp x B x D x ρ ) = 0.677162block coefficient

K = ( 0,19 x Cb + 0,11 ) x Lbp = 47.73214raius of gyration of vessel

R = √[( Lbp/4 )² + (B/2)²] = 52.23036centre of mass to point of impact

α = 15

Ø = arc cos *(B/2)/R+-α = 58.19568

Ce = [K²+ R² (cos Ø)²] / (K²+R² ) = 0.606439eccentricity coefficient

Cm = π x d /2 / Cb / B = 0.998536mass coefficient

Cs = 1softness coefficient

Cc = 1berth configuration coefficient

En = 0.5 x MD x Vb² x Cm x Ce x Cc x Cs = 165.0128normal berthing energy

Ea = 1,5 x En = 247.5191abnormal berthing energyUntuk energi berthing

sebesar 247.5191333 kN

Rb = 0.5 (B/2 + Loa² / 8B) = 99.68783 mbow radius

θ = 10°hull contact angle with fender

H = 0.8 mheight of compressible part of fender

C = 5 - 15% H = 0.12 mclearance between vessel and dock

Berthing Energy

Pitch of Fender

dapat digunakan fender super cone Trelleborg tipe SCN 800 E2.1 dengan kemampuan menyerap

energi 252 kN dan reaksi 606 kN

Page 3: tugas 1

δf = 0.16 m

h = H - δf = 0.64 mfender projection when compressed

P min = 2 √ [Rb²-(Rb-h+C)²] = 20.33764 mPitch of Fender

Page 4: tugas 1

52.75

Vb = 0.057m/s. approach

velocity less than 0.1m/s

diasumsikan kondisi side

berthing terekstrim α = 15°

diasumsikan 10°

Page 5: tugas 1

untuk Cs = 1 digunakan soft

fender (δf > 150 mm)

Page 6: tugas 1

Ctc = 1.3

transverse current drag coefficient

h /D = D + 0.2 D = 1.2

ratio of seabed / mean draught of vessel

Cct = 3.17

depth correction factor for transverse current force

ρ = 1025 kg/m³

sea water density

Vct = 1 m/s

average current velocity

Lbp = 200 m

Dm = 13 m

Ftc = Ctc x Cct x ρ x Lbp x Dm x Vct² / 10⁴ = 1098.247 kN

transverse current force

Clc = 0.06

longitudinal current drag coefficient

h /D = 1.5

perbandingan kedalaman dengan draft kapal

Ccl = 1.3

depth correction factor for longitudinal current force

ρ = 1025 kg/m³

sea water density

Vct = 2 m/s

average current velocity

Lbp = 200 m

Dm = 13 m

Flc = Ctc x Cct x ρ x Lbp x Dm x Vct² / 10⁴ = 83.148 kN

longitudinal current force

Ctw ballast condition = 1.9small tankers loaded condition = 1.787

Al ballast condition = 3940 m²lateral wind area loaded condition = 2700 m²

ρ = 1.3 kg/m³density of air

Vw = 13.88889 m/swind speed

Ftw = Ctw x ρ x Al x Vw² / 10⁴

Mooring Load

Current Force to Moored ShipTranversal Current Forces

Longitudinal Current Forces

Wind Force to Moored Ship

Tranversal wind Forces

Page 7: tugas 1

ballast condition = 187.7276 kN

loaded condition = 120.9948 kN

Clw ballast condition = 0.89

loaded condition = 1.176

Al ballast condition = 3940 m²lateral wind area loaded condition = 2700 m²

ρ = 1.3 kg/m³density of air

Vw = 13.88889 m/swind speed

Flw = Clw x ρ x Al x Vw² / 10⁴

ballast condition = 87.93557 kN

loaded condition = 79.625 kN

Ftm = Ftc + Ftw = 1285.974 kN

transverse mooring load

Fbl = (Ftm / 2) / cos45° = 909.321 kN

Mooring load on breasting lines

Flm = Ftc + Ftw = 171.0836 kN

longitudinal mooring load

Fsl = Ftm / cos15° = 177.1187 kN

Mooring load on spring lines

92.69327453 ton

sehingga dapat digunakan bollard jenis T-head dengan kapasitas 100 ton.

Panjang Dermaga

Bollard Pitch

Pada kasus dermaga menerus, untuk memaksimalkan tahanan beban kapal dengan jumlah tali yang minimum,

pengaturan titik dan tali tambat diatur agar tiap tali sedapat mungkin mendekati garis aksi optimalnya. Sehingga

ditentukan jarak tiap bollard maksimal 30 m. (BS6349-4 1994 Code of practice for design of fendering and mooring

systems)

Longitudinal wind force

Total Mooring Load

berdasarkan perhitungan di atas, bollard yang akan digunakan harus dapat menahan beban mooring

maksimum

Page 8: tugas 1

Loa + 2 x (B / 2 + H) / tan βb =

242 m

sehingga panjang dermaga yang diajukan pada soal sebesar

Loa + 2 x 15 =

241

tidak dapat digunakan.

Akan digunakan panjang dermaga 245 m

Untuk keperluan mooring, maka panjang dermaga minimum adalah panjang kapal ditambah dengan jarak antara bollard

untuk breasting line dan ujung kapal. Diambil ujung tali brasting pada breasting line adalah pada bagian tengah beam

kapal, maka panjang minimum dermaga adalah

Page 9: tugas 1

fixity 12 3.3

seabed 15.6

freeboard 0.5

Pasut 2.8diambil Cct untuk kapal

container 0.5 H 0elevasi

dermaga 30.9

1

elevasi gaya

12 sampai 27.6

diambil Ccl untuk kapal

container

Page 10: tugas 1

diasumsikan sudut breasting lines terhadap dermaga = 45° . Beban mooring pada arah transversal ditahan oleh 2 brasting lines.

diasumsikan sudut spring lines terhadap dermaga = 15° . Beban mooring pada arah longitudinal ditahan oleh 1 brasting lines pada masing-masing arah (beban ke kanan kapal ditahan oleh spring lines kanan, beban ke kiri kapal ditahan oleh spring lines kiri).

175.6035 23.11864

Penentuan massa bollard dilakukan dengan melakukan pendekatan volume dengan

menyederhanakan bollard seperti berbentuk balok, menggun akan dimensi dari label B x C x 2F

‘H’ dan massa jenis besi 7820 kg/m

3

. Dengan demikian massa 1 buah bollard dapat diperkirakan:

Volumeൌ 0,521ൈ 0,762ൈ 0,559ൌ 0

Panjang Dermaga

Bollard Pitch

Pada kasus dermaga menerus, untuk memaksimalkan tahanan beban kapal dengan jumlah tali yang minimum,

pengaturan titik dan tali tambat diatur agar tiap tali sedapat mungkin mendekati garis aksi optimalnya. Sehingga

ditentukan jarak tiap bollard maksimal 30 m. (BS6349-4 1994 Code of practice for design of fendering and mooring

systems)

Page 11: tugas 1

Untuk keperluan mooring, maka panjang dermaga minimum adalah panjang kapal ditambah dengan jarak antara bollard

untuk breasting line dan ujung kapal. Diambil ujung tali brasting pada breasting line adalah pada bagian tengah beam

kapal, maka panjang minimum dermaga adalah

Page 12: tugas 1
Page 13: tugas 1

diasumsikan sudut spring lines terhadap dermaga = 15° . Beban mooring pada arah longitudinal ditahan oleh 1 brasting lines pada masing-masing arah (beban ke kanan kapal ditahan oleh spring lines kanan, beban ke kiri kapal ditahan oleh spring lines kiri).

Penentuan massa bollard dilakukan dengan melakukan pendekatan volume dengan

menyederhanakan bollard seperti berbentuk balok, menggun akan dimensi dari label B x C x 2F

Page 14: tugas 1

Cd = 1.2

drag coefficient

ρ = 1025 kg/m³

sea water density

D = 0.8 m

diameter of pile

Seabed = 1.2 x draft kapal = -15.6 m

pasang surut = 2.8 m

L = |seabed| + |HWS| = 18.4 m

length of pile

Vct = 1 m/s

current velocity

F/L = 0,5 x Cd x Vct^2 x D x ρ/1000 = 0.492 kN/m

current forces to jetty pile

Vcl 2 m/s

current velocity

F/L = 0,5 x Cd x Vct^2 x D x ρ/1000 1.968 kN/m

current forces to jetty pile

Current Forces to Jetty Pile

Tranversal Current Forces

Longitudinal Current Forces

Page 15: tugas 1

LWS = + 0 m

Page 16: tugas 1

5. Earthquake Forcevolume 7799.424 m³

density 23.6 kN / m³

period 2.118

R 5

C 0.236071766 wilayah gempa 2: C=0.5/T

I 1

faktor keutamaan

Fe 8690.576317 kN

Fe per titik di tengah 19.70652226

faktor reduksi gempa

faktor respon gempa

Page 17: tugas 1
Page 18: tugas 1

pile cap volume 10.032

banyak 357

total 3581.424

total joint beam 3581.424

B1 volume 150

banyak 7

total 1050

B2 volume 18

banyak 51

total 918

total balok 1968

pelat 2250

VOLUME 7799.424

Page 19: tugas 1
Page 20: tugas 1
Page 21: tugas 1
Page 22: tugas 1
Page 23: tugas 1
Page 24: tugas 1
Page 25: tugas 1
Page 26: tugas 1
Page 27: tugas 1
Page 28: tugas 1
Page 29: tugas 1
Page 30: tugas 1