ts-01 = teknik penerapan (k3)

25
LS-08 = Teknik Gambar Arsitektur Lansekap PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN LANSEKAP/PERTAMANAN (LANDSCAPE SUPERVISOR) 2005 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

LS-08 = Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

PELATIHAN

SUPERVISOR PEKERJAAN

LANSEKAP/PERTAMANAN

(LANDSCAPE SUPERVISOR)

2005

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Page 2: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) i

KATA PENGANTAR

Modul ini berisi bahasan tentang Teknik Gambar Arsitektur pekerjaan Lansekap/

Pertamanan mencakup gambar rencana, gambar kerja (shop drawing) maupun

gambar hasil pelaksanaan (as built drawing).

Dengan memahami kodefikasi dan standar gambar untuk pekerjaan Lansekap/

Pertamanan di maksud di atas, diharapkan hasil kerja Supervisor Lansekap/

Pertamanan dapat memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam jabatan ini.

Penulisan dan penyusunan buku ini disesuaikan dengan posisi pelatihan, dimana

Para Peserta Pelatihan ini bukanlah mereka yang masih awam dalam hal

pekerjaan Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor).

Tentu saja buku ini bukan buku yang sudah sempurna, melainkan masih cukup

banyak kekurangan yang tidak kami sadari namun sebagai panduan seorang

Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor), dirasakan

telah memenuhi dari cukup.

Masukan-masukan demi penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan dan

terima kasih atas koreksi dan masukannya.

J

a

k

a

r

t

a

,

D

e

s

Page 3: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) ii

e

m

b

e

r

2

0

0

5

P

e

n

y

u

s

u

n

Page 4: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) iii

LEMBAR TUJUAN

MODUL PELATIHAN : Pelatihan Supervisor Pekerjaan

Lansekap/Pertamanan (Site Supervisor

Landscape)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :

Mampu menterjemahkan rencana dan rancangan lansekap/pertamanan menjadi

benda nyata terbangun lansekap atau taman.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja

2. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan bangunan

taman.

3. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan

penanaman.

4. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan

pemeliharaan taman/lansekap.

5. Menerapkan tata laksana pekerjaan pertamanan/lansekap.

6. Melakukan perhitungan rancangan anggaran biaya.

7. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.

8. Menerapkan teknik gambar arsitektur lansekap.

9. Melaksanakan pengenalan bangunan taman.

10. Melaksanakan pengenalan tanaman lansekap.

11. Melaksanakan pemeliharaan taman.

12. Melaksanakan administrasi lapangan dan pelaporan.

13. Menerapkan pranata pembangunan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Page 5: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) iv

NO. DAN JUDUL MODUL : LS – 08 TEKNIK GAMBAR ARSITEKTUR

LANSEKAP

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mempelajari modul, peserta mampu menerapkan teknik gambar arsitektur

lansekap sesuai ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan

pekerjaan lansekap/pertamanan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Menerapkan teknik gambar arsitektur lansekap

2. Menjelaskan cara membaca gambar

Page 6: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

LEMBAR TUJUAN ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN

LANSEKAP/PERTAMANAN (Landscape

Supervisor) ................................................................................... v

DAFTAR MODUL ......................................................................................... vi

PANDUAN INSTRUKTUR ............................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN

BAB II MENGENAL GAMBAR ARSITEKTUR

LANSEKAP

2.1 GAMBAR KONSEP ................................................................ II-1

2.2 GAMBAR PRESENTASI / GAMBAR

RANCANGAN ........................................................................ II-2

2.3 GAMBAR KONSTRUKSI ...................................................... II-5

BAB III CARA MEMBACA GAMBAR

3.1 SKALA ................................................................................... III-1

3.2 SIMBOL GAMBAR ................................................................. III-1

3.2.1 Symbol Untuk Soft Material /

Softscape ................................................................. III-2

3.2.2 Symbol Untuk Hard Material /

Hardscape ............................................................... III-3

3.3 ARAH MATA ANGIN .............................................................. III-4

RANGKUMAN

DAFTAR PUSTAKA

HAND OUT

Page 7: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) vi

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN

LANSEKAP/PERTAMANAN

(Landscape Supervisor)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Supervisor Pekerjaan

Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) dibakukan dalam Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan

unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Supervisor Pekerjaan

Lansekap/Pertamanan (Landscape Supervisor) unit-unit tersebut menjadi Tujuan

Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit

Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan

kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen

Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus

pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan

Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul

pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan

pengajaran dalam pelatihan Supervisor Pekerjaan Lansekap/Pertamanan

(Landscape Supervisor).

Page 8: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) vii

DAFTAR MODUL

Jabatan Kerja : Landscape Supervisor (LS)

Nomor Modul

Kode Judul Modul

1 LS – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2 LS – 02 Spesifikasi Pekerjaan Bangunan

3 LS – 03 Spesifikasi Pekerjaan Penanaman

4 LS – 04 Spesifikasi Pemeliharaan Taman/Lansekap

5 LS – 05 Tata Laksana Pekerjaan Pertamanan/Lansekap

6 LS – 06 Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya

7 LS – 07 Dokumen Kontrak

8 LS – 08 Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

9 LS – 09 Pengenalan Bangunan Taman

10 LS – 10 Pengenalan Tanaman Lansekap

11 LS – 11 Pemeliharaan Taman

12 LS – 12 Administrasi Lapangan dan Pelaporan

13 LS – 13 Pranata Pembangunan

Page 9: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) viii

PANDUAN INSTRUKTUR

A. BATASAN

NAMA PELATIHAN : PELATIHAN SUPERVISOR PEKERJAAN

LANSEKAP/PERTAMANAN

(LANDSCAPE SUPERVISION)

KODE MODUL : LS - 08

JUDUL MODUL : TEKNIK GAMBAR ARSITEKTUR LANSEKAP

DESKRIPSI : Materi ini membahas pengetahuan mengenal

gambar arsitektur lansekap, cara membaca

gambar untuk pelatihan Supervisor Pekerjaan

Lansekap / Pertamanan (Landscape supervision).

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 (Dua) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Page 10: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) ix

B. RENCANA PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/

Bab I, Pendahuluan

Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)

Menjelaskan maksud dan tujuan teknik gambar arsitektur lansekap.

Menjelaskan pengertian teknik gambar arsitektur lansekap.

Waktu : 5 menit

Mengikuti penjelasan TIU

dan TIK dengan tekun dan aktif

Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan teknik gambar arsitektur lansekap.

Mengikuti penjelasan pengertian teknik gambar arsitektur lansekap.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

2. Ceramah : Bab II, Mengenal

Gambar Arsitektur Lansekap

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Mengenal gambar arsitektur lansekap Waktu : 45 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

3. Ceramah : Bab III, Cara

Membaca Gambar

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Cara membaca gambar. Waktu : 40 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

Page 11: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab I: Pendahuluan

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan sebuah taman, sesederhana apapun kita menuangkan ide /

rancangan untuk melaksanakannya sebaiknya memiliki pedoman berupa gambar

rancangan. Adapun gambar rancangan tersebut memiliki fungsi :

penuangan ide / rencana.

pedoman teknis dalam bekerja.

mewujudkan perhitungan volume material yang di gunakan dan biaya.

Pedoman / gambar itu kita gunakan sebagai panduan dalam melaksanakan

pekerjaan. Dan dari gambar tersebut kita juga dapat membayangkan taman yang

akan kita wujudkan dengan mengetahui perpaduan antara elemen taman dan

elemen perancangannya.

Dari membaca gambar kita akan mengetahui apakah taman tersebut realistis atau

tidak. Karena suatu taman akan mencapai fungsi yang optimal apabila

perencanaannya di lakukan secara realistis. Yaitu menyesuaikan semua elemen

taman secara seimbang. Tidak ada taman yang dapat di buat sama persis karena

situasi dan kondisi yang berbeda.

Dengan gambar pula kita akan dapat mengevaluasi apakah pemilihan jenis

tanaman sudah tepat dengan tapak, baik lingkungan fisiknya ataupun lingkungan

sosialnya. Atau apakah sudah tepat penempatannya dalam area yang akan di

buat taman .Juga dapat menganalisa kembali anggaran biaya yang harus di

keluarkan untuk membuat taman tersebut.

Gambar rancangan dapat pula menjadi pedoman dalam upaya kegiatan

pemeliharaan sebagai tindak lanjut dalam pekerjaan setelah penanaman. Karena

dengan gambar tersebut dapat di ketahui desain awal pembuatan taman tersebut

sehingga dalam pekerjaan selanjutnya adalah mempertahankan bentuk awal

tersebut atau apabila akan dia adakan renovasi dapat di pelajari dari desain

awalnya.

Page 12: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab I: Pendahuluan

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) I-2

Oleh karena Gambar Rancangan memiliki peranan yang sangat penting maka

pengetahuan akan gambar Rancangan taman sangat di perlukan bagi para

praktisi di bidang pertamanan, atau bagi mereka yang tertarik dengan dunia

pertamanan / Lansekap.

Rancangan yang kita tuangkan dalam gambar tersebut dapat berupa gambar

yang di buat semenarik mungkin, yang di sebut dengan gambar Presentasi.

Gambar ini di tujukan agar masyarakat awam / profesional dapat memahami

konsep taman yang di ajukan sehingga tertarik dengan taman tersebut.

Sedangkan gambar yang di tujukan bagi para pekerja di lapangan yang di

gunakan sebagai pedoman dalam bekerja mewujudkan taman tersebut maka

gambar Rancangan dapat di lengkapi dengan gambar teknis. Hal ini untuk

memudahkan penuangan ide di lapangan dan mengurangi kesalahpahaman

dalam membaca desain gambar.

Dengan tersedianya gambar Rancangan secara lengkap maka pembuatan taman

dapat di wujudkan dengan baik sesuai dengan maksud dan tujuan keberadaan

taman tersebut, juga ketersediaan anggaran yang di siapkan bagi terwujudnya

taman. Dan begitu pula dapat di rencanakan biaya pemeliharaan taman agar

kesinambungan fungsi dapat di capai secara maximal.

Page 13: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-1

BAB III

CARA MEMBACA GAMBAR

Gambar dapat di mengerti dan di wujudkan dengan baik di lapangan apabila

tenaga yang mengaplikasikannya di lapangan dapat membaca gambar dengan

baik. Beberapa hal berikut merupakan petunjuk untuk dapat memahami dan

membaca gambar arsitektur lansekap, yaitu :

3.1 SKALA

Yaitu perbandingan ukuran antara jarak satu titik dengan titik yang lainnya pada

gambar dengan jarak yang sebenarnya dari titik tersebut di lapangan / kondisi

yang sebenarnya,Contoh : pada gambar tertulis skala 1:100, artinya bila pada

gambar terdapat jarak 1 cm, maka jarak yang sebenarnya adalah 100 cm.

Pemahaman tentang skala ini sangat penting, karena dengan pemahaman skala

yang benar maka kesalahan – kesalahan dalam pengukuran dan penempatan di

lapangan dapat di hindari terutama oleh para pengawas di lapangan.

Dan pada umumnya penggunaan skala pada gambar ada dua macam yaitu,

skala angka dan skala batang. Tetapi keduanya memiliki prinsip yang sama. Skala

batang terutama di gunakan apabila ada kemungkinan gambar akan di perbesar /

di perkecil, dan hal tersebut akan mempengaruhi ukuran gambar apabila hanya

menggunakan skala angka. Sedangkan apabila menggunakan skala batang maka

hal tersebut tidak ada pengaruhnya karena ukuran garis pada skala akan ikut

berubah pada proses perbesaran atau pengecilan gambar.

3.2 SIMBOL GAMBAR

Dalam penuangan ide rancangan dalam bentuk gambar desain lansekap symbol –

symbol gambar akan banyak di temui. Di karenakan dalam pekerjaan lansekap

terdapat dua material / bahan yang sangat berbeda maka symbol –symbol pun di

bedakan dalam dua material pembentuk lansekap yaitu :

a. symbol untuk soft material / softscape, dan

b. symbol untuk hard material / hardscape

Page 14: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-2

3.2.1 Symbol Untuk Soft Material / Softscape

Yaitu berupa symbol untuk pohon, symbol untuk semak yang dapat berupa

border (komposisi tanaman) atau symbol groudcover (penutup tanah non

rumput) dan symbol untuk rumput.

Pada symbol untuk pohon yaitu berupa bulatan dengan rendering dan

memiliki titik di tengah yang merupakan penempatan titik tumbuh. Biasanya

symbol untuk satu jenis pohon di wakili oleh satu motif symbol dengan satu

ukuran yang sama. Ukuran diameter dari bulatan menunjukkan ukuran

diameter tanaman tersebut bila tumbuh dengan baik / optimal.

Pada symbol untuk semak / border / groudcover, yaitu berupa rendering

yang teratur dan tidak teratur dengan satu atau beberapa motif yang

berbeda dalam satu susunan. Ukuran yang di tunjukkan pada gambar

menunjukkan ketebalan border tersebut dengan panjangnya dan

bentuknya. Gambar rendering ini terutama di tunjukkan pada gambar

denah yang memiliki skala kecil. Dan pada gambar detail yang memiliki

skala lebih besar (1:20, 1:10), dapat di gambarkan berupa bulatan-bulatan

dengan titik tumbuh di tengahnya dan cara penanamannya (sistem silang /

sistem berjajar)

Dan symbol yang di gambarkan untuk menunjukkan rumput dapat berupa

garis-garis kecil yang di buat sejajar / saling melintang dan dapat juga

dengan menggambarkan titik-titik kecil yang merata di beberapa bagian

yang akan di tanami rumput.

Contoh symbol untuk pohon :

Page 15: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-3

Contoh symbol untuk rumput :

Contoh symbol untuk border :

3.2.2 Symbol Untuk Hard Material / Hardscape

Symbol untuk hardscape pada gambar arsitektur lansekap juga sangat

bermacam-macam, tergantung berapa jenis hardscape yang di gunakan

dalam rancangan tersebut. Symbol ini biasanya terbentuk dari susunan

garis, kotak, segitiga, bulatan dengan garis di tengah, kotak dengan silang,

garis putus-putus, titik-titik, dan lain sebagainya.

Symbol yang di gunakan bagi bangunan taman / fasilitas pelayanan

biasanya mengikuti garis bangunan yang akan di wujudkan, misalnya akan

Page 16: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-4

membuat pos satpam dengan atap segi lima, maka yang tergambar pada

gambar desainnya adalah gambar segilima dengan ukuran yang sesuai

dengan skalanya.

Sedangkan symbol bagi lampu taman umumnya adalah bulatan dengan

garis tengah, atau kotak dengan motif. Begitu halnya pada bak bunga,

bangku taman, bak sampah, akan di berikan symbol yang berbeda

tergantung dari kreatifitas sang perancang. Pada penggunaan material

alam seperti batu, kayu, dan lain sebagainya sebagai salah satu unsur

dalam rancangan biasanya akan jelas terlihat pada gambar detail.

Contoh symbol hardscape :

3.3 ARAH MATA ANGIN

Untuk mengaplikasikan gambar pada tapak kita perlu mengetahui secara pasti

posisi gambar pada tapak. Oleh karenanya arah mata angin pada umumnya

selalu di gambarkan pada setiap gambar desain terutama pada gambar denah.

Penggambaran arah mata angin biasanya dengan menggunakan tanda panah

yang menunjukkan arah utara, dan biasanya menunjuk ke arah atas dari lembar

gambar . Namun hal tersebut tidak menjadi sesuatu yang pasti, tergantung pada

kondisi tapak tersebut.

Arah mata angin adalah suatu hal yang harus ada dan pasti dalam setiap

penggambaran desain lansekap, karena dengan di ketahuinya arah mata angin,

maka penempatan material-material pada tapak dapat di ketahui secara pasti

peletakannya. Dengan arah mata angin kita juga dapat mengetahui arah lintasan

Page 17: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-5

matahari pada tapak. Dengan mengetahui arah lintasan matahari sangat berguna,

misalnya berguna bagi pembuatan penampungan sementara tanaman,

pembuatan bedeng kerja, dan sebagainya.

Selain skala, symbol gambar, dan arah mata angin hal yang tak kalah penting

adalah perhatian dan pemahaman dari jumlah semua material yang ada pada

gambar. Dengan demikian pengecekan dapat di lakukan apakah sesuai / tidak

sesuai dengan kondisi yang ada pada tapak.

Contoh cara membaca gambar :

1. GAMBAR DENAH TAMAN MEDIAN JALAN

KETERANGAN GAMBAR :

A. Pinus / Pinus mercusii

B. 1. Kana daun kuning / Canna hybrida

2. Bawang-bawangan bunga pink besar / Zephiranthus hybrida

3. Bakung / Amaryllis sp

4. Puring / Codiaeum variegatum

5. Adam hawa / Rhoeo discolour

6. Kacang hias / Arachis pintoi

7. Bawang-bawangan bunga putih dan kuning / Zephiranthus candida

Page 18: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-6

C. 1. Patung angsa

2. Batu Artificial

3. Koral putih

2. GAMBAR DETAIL PENANAMAN

KETERANGAN GAMBAR :

A. Pinus / Pinus mercusii ( diameter batang : 8 – 10 cm )

B. 1. Kana daun kuning / Canna hybrida ( diameter pot : 30 cm )

2. Bawang-bawangan bunga pink besar / Zephiranthus hybrida

( diameter pot : 10 cm )

3. Bakung / Amaryllis sp ( diameter pot : 25 cm )

4. Puring / Codiaeum variegatum ( diameter pot : 25 cm )

5. Adam hawa / Rhoeo discolour ( diameter pot : 15 cm )

6. Kacang hias / Arachis pintoi ( diameter pot : 20 cm )

7. Bawang-bawangan bunga putih dan kuning / Zephiranthus candida

( diameter pot : 10 cm )

C. 1. Patung angsa

2. Batu Artificial

3. Koral putih

Page 19: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-7

Gambar 1 :

Merupakan denah dari taman yang akan di buat, yang merupakan potongan

dari gambar denah secara keseluruhan. Taman ini merupakan median

sebuah jalan lingkungan di suatu perumahan.

Pola disainnya sederhana tapi berwarna sehingga cukup menarik.

Tanaman yang di gunakan merupakan tanaman yang umum di gunakan dan

mudah dalam perawatan.

Pada tengah-tengah area taman di buat suatu kolam dari batu artificial yang

berisi koral putih yang juga berfungsi sebagai resapan atau aliran air pada

area tersebut. Dan dapat juga berfungsi sebagai pijakan bagi perawat taman

tersebut bila ingin melakukan kegiatannya.

Gambar 2 :

Gambar ini menunjukkan pola penanaman yang harus di lakukan untuk

mewujudkan taman tersebut, setelah terlebih dahulu mengerjakan

pembuatan kolam dengan batu artificial.

Pada gambar ini juga telah di tentukan jumlah tanaman yang harus di

gunakan / di tanam pada setiap komposisinya sesuai dengan ukuran /

diameter tanaman yang telah di tentukan pula.

Sebelum di lakukan penanaman pengisian tanah subur yang di campur

dengan pupuk kandang di lakukan terlebih dahulu.

Pemasangan patung angsa dan batu koral putih di lakukan terakhir setelah

selesai penanaman, begitu juga dengan pengecatan batu artificial.

Page 20: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Bab III: Cara Membaca Gambar

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) III-8

Taman tersebut telah terwujud dan sebagai tindak lanjut dalam pekerjaan ini

adalah pemeliharaan secara rutin agar fungsi dan estetika dari taman tersebut

tetap tercapai secara optimal dan berkesinambungan.

Ini adalah taman median jalan tersebut yang di lihat secara keseluruhan.

Keberadaan taman ini juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan pada suatu

kawasan.

Page 21: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Rangkuman

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) R-1

RANGKUMAN

BAB I PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan sebuah taman, sesederhana apapun kita menuangkan ide /

rancangan untuk melaksanakannya sebaiknya memiliki pedoman berupa gambar

rancangan.

Sebuah gambar rancangan dapat menjadi pedoman dalam upaya kegiatan

pemeliharaan sebagai tindak lanjut dalam pekerjaan setelah penanaman. Karena

dengan gambar tersebut dapat di ketahui desain awal pembuatan taman tersebut

sehingga dalam pekerjaan selanjutnya adalah mempertahankan bentuk awal

tersebut atau apabila akan dia adakan renovasi dapat di pelajari dari desain

awalnya.

Gambar rencana adalah gambar yang dibuat untuk mempersiapkan suatu proyek

sampai dengan tahap pelelangan. Gambar ini belum merupakan gambar lengkap

karena hanya terdiri dari gambar yang pokok-pokok saja, misalnya gambar denah

dilengkapi dengan gambar konstruksi dan gambar pelengkap lainnya untuk

keperluan pelelangan.

Gambar kerja (shop drawing) adalah gambar rencana yang dilengkapi dengan

gambar-gambar detail dan gambar tambahan agar pelaksanaan

pembangunannya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam

dokumen tender. Gambar kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan dari

Direksi Pekerjaan terlebih dahulu sebelum digunakan di lapangan.

Gambar hasil pelaksanaan (as-built drawing) adalah perubahan gambar yang

terjadi apabila terdapat perbedaan dalam pelaksanaan yang disebabkan oleh

koreksi di lapangan dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan, dan

merupakan gambar akhir yang harus diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan untuk

kepentingan operasi dan perawatan dan dokumentasi proyek. As-built drawing

kadang-kadang disebut juga record drawing.

Page 22: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Rangkuman

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) R-2

BAB II MENGENAL GAMBAR ARSITEKTUR LANSEKAP

Sebelum memulai suatu pekerjaan lansekap maka di perlukan adanya komunikasi

antara pemberi tugas dan penerima tugas berkenaan dengan pekerjaan tsb.

Untuk perlu terlabih dahulu mengenal gambar untuk mewujudkan sebuah

proyek/pekerjaan yang akan dikerjaan, karena gambar adalah alat yang efektif

sebagai alat untuk mengkomunikasikan ide-ide atau rancangan, dan oleh

karenanya gambar-gambar yang berkaitan dengan rancangan atau disain sering

di sebut sebagai komunikasi grafis.

BAB III CARA MEMBACA GAMBAR

Gambar dapat di mengerti dan di wujudkan dengan baik di lapangan apabila

tenaga yang mengaplikasikannya di lapangan dapat membaca gambar dengan

baik. Beberapa hal berikut merupakan petunjuk untuk dapat memahami dan

membaca gambar arsitektur lansekap, yaitu skala, simbol gambar dan arah mata

angin.

Page 23: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Daftar Pustaka

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) DP-1

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Daftar Nama Tanaman, Air Mancur Indonesia.

Baiston, M., The Well-Furnished Garden (Barcelona : Mitchell

Beazley, 1986).

Ball, L., Better Horn es and Garden . Step by Step Garden Basic,

Australia: Meredith Books, 2000

Black and Decker, Designing Your Outdoor Rooms, Minnesota, USA:

Creative Publishing Inc.

Booth, N.K., LARCH2O4-Notebook, The Ohio State University,

Department of Landscape Architecture, USA, 1979

Booth, N.K., Basic Elem ens ofLandscapeArchitecturaJDesi-n,

Waveland Press. Inc., 1983

Carpenter, P.L. et al., Plants in the Landscape (San Francisco W.H.

Freeman and Co., 1975).

D.G Hessayon, TheLawn Expert, The Great Britain: Transword

Publisher, 1994

Easy Gardens, Donald Wyman and Curtis Prendergast and the

Editors of Time Life Books.

Editors of Sunset Book and Magazine, Landscaping for Western

Living (Menlo Park, California: Lane Magazine & Book

Company, 1965).

Idea Garden, Majalah Ide Taman Kita, Edisi 04, Tahun I/12006.

Idea Garden, Majalah Ide Taman Kita, Edisi 07, Tahun I/12006.

Ilmu Tanah, Dr. Ir. Sarwono Hardjowigeno, PT. Melton Putra,

Jakarta, 1987.

Inspirasi Taman, Asri, Serial Rumah.

Materi Pelatihan Pertamanan, Dinas Pertamanan Propinsi DKI

Jakarta.

Page 24: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Daftar Pustaka

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) DP-2

Mendesain Taman Mungil, Seri Rumah Asri & Nyaman, Don WS.

Cherry Hadibroto, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004

Pemeliharaan Taman, Hadi Susilo Arifin Nurhayati, H.S. Arifin,

Penebar Swadaya.

Taman Cantik Biaya Ringan, Serial Rumah.

Taman , Seri Rumah Asri & Nyaman, Don WS, Threes Emir, Cherry

Hadibroto, Gramedia, Jakarta, 2001.

_________________________________, Ideas for Landscaping

(Menlo Park, California: Lane Magazine & Book Company,

1973).

_________________________________, Garden and Patio Building

Book (Menlo Park, California : Lane Magazine & Book

Company, 1977).

_________________________________, Introduction to Basic

Gardening (Menlo Park, California : Lane Magazine & Book

Company, 1981).

_________________________________, Landscaping, Illustrated

Complete Guide to Ideas, Planning and How to Do It (Menlo

Park, California : Lane Publishing Co., 1985).

Gita, “Pengetahuan Dasar Seni Desain Interior”, Majalah Rumah dan

Penghuni, Vol.2, hal 12—25, 1983.

Hakim, R., Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap (Jakarta :

Bina Aksara, 1987).

Harjadi, S.S., Pengantar Agronorni Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 1996

Hans C.W. and Dines, N.T., Time Saver Standards for Landscape

Achitecture, Mc. Graw-Hill Book Company, 1988

Page 25: TS-01 = TEKNIK PENERAPAN (K3)

Modul LS-08 : Teknik Gambar Arsitektur Lansekap Daftar Pustaka

Pelatihan Landscape Supervisor (LS) DP-3

Macmillan, H.F., Tropical Planting and Gardening (London Macmillan

and Co. Ltd., 1956).

Purwoko, T. dan Bedjo, Petunjuk Praktek Batu dan Beton (Jakarta :

Ditdikmenjur, Depdikbud RI, 1980).

Rachman, Z., “Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana

dalam Arsitektur Lansekap”, Makalah Diskusi dalam Festival

Tanaman VI, Himagron-IPB (Bogor : 1984).

Reid, G.W., From Concept to Form in Lan dscape Desin, USA:

Van Nostrand Reinhold, 1993

Seike-Kudo, Engel, A Japanese Touch for Your Garden, Tokyo:

Kodausha International, 1992

Sulistyantara, B., “Tanaman untuk Taman Rumah”, Bahan Kursus

Taman Rumah , LPPM-IPB (Bogor : 1989).

Sulistyantara, B., Taman Rumah Tinggal, Jakarta: Penebar

Swadaya, 2000

Sulistyantara, B., “Taman Rumah Tinggal”, Jakarta : PT. Penebar

Swadaya, Informasi Dunia Pertanian, Cetakan XII, 2004.

Stevens, D., Desiqning Your Ideal Garden, London: Frances Lincon

United, 1994

Soepardi, G., Sifat dan (‘In Tanah, Fakultas Pertanian, Jurusan

Tanah, Institut Pertanian Bogor, 1985