materi ts kimia

46

Upload: duta-pakerti-darajat

Post on 07-Aug-2015

160 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi TS Kimia
Page 2: Materi TS Kimia

Pokok Bahasan Konsentrasi Titrasi Penentuan pH Spektrofotometri

Page 3: Materi TS Kimia

Di laboratorium Diperlukan

HNO3 pekat 69% massa jenis = 1,4 g/ml

berat molekulnya = 63,01 g/mol

100 ml HNO3 0,2 N

?

Page 4: Materi TS Kimia

Konsentrasi Larutan Banyaknya zat terlarut dalam suatu pelarut

Page 5: Materi TS Kimia

Konsentrasi Mol (n)

Molaritas (M)

Molalitas (m)

Normalitas (N)

mol zat terlarut (mol)M = volume larutan (L)

mol zat terlarut (mol)m = berat pelarut (1000 g)

mol ekuivalenN = Volume larutan (L)

berat zat (g)n = berat molekul (Mr)

Page 6: Materi TS Kimia

Berat per volume (w/v)

Volume per volume (v/v)

Fraksi mol

Page 7: Materi TS Kimia

ppm (part per million)

ppb (part per billion)

Page 8: Materi TS Kimia

Pengenceran V1 x M1 = V2 x M2V1 x N1 = V2 x N2

V1 = volume awal

M1 = konsentrasi awal (molaritas)N1 = konsentrasi awal (N)V2 = volume akhirM2 = konsentrasi akhir (molaritas)N2 = konsentrasi akhir (N)

Bila bahan kimia pekat diencerkan, misal H2SO4 pekat, harus menambahkan bahan kimia pekat tersebut ke dalam air, bukan sebaliknya

Page 9: Materi TS Kimia

Di laboratorium Diperlukan

HNO3 pekat 69% massa jenis = 1,05 g/ml berat molekulnya = 60 g/mol

100 ml HNO3 0,2 N

Page 10: Materi TS Kimia

Berat HNO3 dalam HNO3 pekat 69%

Normalitas (N) HNO3

V1 x N1 = V2 x N2

= 1,49 g/ml x 69 ml = 102,81 gram

102,81 g x 1N =

63,01 g/mol x (100/1000)

N = 16,32 N

0,2 N x 100 ml V1 =

16,32 N = 1,22 ml

Dilarutkan hingga 100 ml (labu ukur)

Page 11: Materi TS Kimia

1,22 ml HNO3 pekat 69%

Page 12: Materi TS Kimia
Page 13: Materi TS Kimia

Latihan SoalBerapa ml H2SO4 pekat 97% yang

dibutuhkanuntuk membuat larutan dengan

konsentrasi 0,8 N sebanyak 50 ml, jika diketahui

massa Jenis H2SO4 1,84 g/ml dan berat

molekulnya 98 g/mol?

Page 14: Materi TS Kimia

JawabBerat H2SO4 dalam larutan H2SO4 97% =

Normalitas H2SO4 awal =

V1 x N1 = V2 x N2

Gram = 1,84 g/ml x 97 ml = 178,48 gram

178,48 g x 2N = 98 g/mol x (100/1000)N = 36,4245 N

0,8 N x 50 ml V1 = 36,4245 N = 1,0982 ml

Page 15: Materi TS Kimia

Perhatikan !!

Jika larutan tidak berwarna atau berwarna terang, perhatikan meniskus bawah

Jika larutan pekat atau berwarna gelap, perhatikan meniskus atas

Page 16: Materi TS Kimia

Perhatikan !!Cara Mengocok

Pegang tutup labu takar antara telunjuk dan ibu jari dengan kencang, kocok secara tegak lurus

Page 17: Materi TS Kimia

Titrasi Titrasi prosedur analitis yang digunakan

untuk mengukur banyaknya satu larutan yang diperlukan dengan tepat beraksi dengan larutan lain

Titik ekuivalien /titik kesetaraan suatu akhir reaksi secara teoritis di mana reaksi berjalan secara stoikiometri

Titik akhir titrasi keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator dan volume titran yang digunakan dicatat

Sebelum titrasi Setelah titrasi

Page 18: Materi TS Kimia

Nama Range pH Warna Sifat Biru timol 1,2-2,8 merah -

kuningasam

Kuning metil 2,9-4,0 merah - kuning

  basa

Jingga metil 3,1 – 4,4 merah - jingga   basaHijau bromkresol

3,8-5,4 kuning - biru asam

Merah metil    4,2-6,3  merah - kuning

  basa

Ungu bromkresol

5,2-6,8 kuning - ungu asam

Biru bromtimol  

6,2-7,6 kuning - biru asam

Merah fenol 6,8-8,4 kuning - merah

asam

Ungu kresol   7,9-9,2 kuning - ungu asamFenolftalein   8,3-10,0 t.b. - merah   asamTimolftalein  9,3-10,5 t.b. - biru asamKuning alizarin

10,0-12,0 kuning - ungu   basa

Page 19: Materi TS Kimia

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl (aq) + H2O(l)

Before endpoint

Approximately at endpoint

Over endpoint

HCl

NaOH

Page 20: Materi TS Kimia

Standarisasi LarutanLarutan Baku Primer

Syarat agar suatu zat menjadi zat baku primer adalah: memiliki tingkat kemurnian yang tinggi kering, tidak terpengaruh oleh udara/lingkungan(zat tersebut

stabil) mudah larut dalam air

Larutan baku primer biasanya dibuat hanya sedikit, penimbangan yang dilakukanpun harus teliti, dan dilarutkan dengan volume yang akurat, cth : asam oksalat, boraks, asam benzoat.

Larutan Baku Sekunder adalah larutan baku yang zat terlarutnya tidak harus zat yang

tingkat kemurniannya tinggi. Konsentrasi larutan baku sekunder berdasarkan standarisasi

dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer Umumnya merupakan laruta yang tidak stabil sehingga perlu

distandarisasi ulang setiap minggu.

Page 21: Materi TS Kimia

Standarisasi Larutan Siapkan alat-alat untuk melakukan

titrasi, larutan indikator, larutan baku primer, dan larutan baku sekunder.

Bilas alat-alat ukur Isi buret dengan larutan baku

sekunder (misal NaOH) yang akan ditentukan konsentrasinya.

Pipet sejumlah volume tertentu dari larutan baku primer lalu teteskan3 tetes larutan indikator

Catat volume awal titran Lakukan titrasi dengan cara

meletakkan erlenmeyer di bawah buret dan alas untuk titrasi harus putih.

Baca volume larutan baku sekunder pada buret. Dan catat pada buku

NaOH

Asam oksalat

Page 22: Materi TS Kimia

Contoh Larutan NaOH disiapkan dengan

konsentrasi kira-kira 0,2 N. Untuk menstandarisasi larutan

NaOH tersebut, 20 ml larutan asam oksalat 0,1 N ditempatkan pada gelas piala dan beberapa tetes pp ditambahkan.

Kemudian buret diisi dengan larutan NaOH dan digunakan untuk mentitrasi asam oksalat.

Ternyata dibutuhkan 36,94 ml larutan NaOH agar titik akhir tercapai.

Berapakan normalitas NaOH sebenarnya?

36,94 ml NaOH

20 ml Asam oksalat 0,1 N

Page 23: Materi TS Kimia

Jawab persamaan reaksi :

2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2Omol asam oksalat

mol asam oksalat

= 20 ml lar asam oksalat x 0,1 mol asam oksalat 1000 ml larutan asam oksalat

= 2 x 10-3 mol asam oksalatkonsentrasi NaOH V1 x N1 = V2 x N2

= 2 x 10-3 mol HCl x 2/0,03694 L = 0,1083 N NaOH

Page 24: Materi TS Kimia

Penentuan pH

Perhitungan pH = - log [H+]pOH = - log [OH-]

pH = 14 - pOH

pHperhitungan

Alat, misal pH meter

Page 25: Materi TS Kimia

1. pH Asam KuatBagi asam-asam kuat (α = 1), maka

menyatakan nilai pH larutannya dapat dihitung langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya).

Contoh: 1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.001 M HCl !

Jawab: HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)[H+] = [HCl] = 0.001 = 10-3 MpH = - log 10-3 pH = 3

2. Hitunglah pH dari 0,05 M asam sulfat !Jawab:H2SO4(aq) → 2 H+(aq) + SO4

2-(aq)

[H+] = 2[H2SO4] = 2 x 0.05 = 10-1 MpH = - log 10-1 pH = 1

Page 26: Materi TS Kimia

2. pH Asam Lemahdinyatakan dengan rumus : [H+] = √ (Ca .

Ka)

dimana: Ca = konsentrasi asam lemah

Ka = tetapan ionisasi asam lemah

[H+] = √ (Ca. Ka) Contoh:Hitunglah pH dari 0,1 M CH3COOH, jika diketahui Ka = 10-5

Jawab:[H+] = √ (Ca . Ka) = √ 10-1 . 10-5 = 10-3 MpH = -log 10-3 pH = 3

Page 27: Materi TS Kimia

3. pH Basa Kuat Untuk menentukan pH basa-basa kuat (α = 1),

maka terlebih dahulu dihitung nilai pOH larutan dari konsentrasi basanya.

Contoh: a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M !b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M !Jawab:a. KOH(aq) ®  K+(aq) + OH-(aq)

[OH-] = [KOH] = 0.1 = 10-1 MpOH = - log 10-1 = 1pH = 14 - pOH = 14 - 1 pH = 13

b. Ca(OH)2(aq) ®  Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)[OH-1] = 2[Ca(OH)2] = 2 x 0.01 = 2.10-2 MpOH = - log 2.10-2 = 2 - log 2pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) pH = 12 + log 2

Page 28: Materi TS Kimia

4. pH Basa Lemahdigunakan rumus: [OH-] = √ (Cb . Kb)

dimana: Cb = konsentrasi basa lemah

Kb = tetapan ionisasi basa lemah

Contoh:Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika

diketahui tetapanionisasinya = 10-5 !Jawab:

[OH-] = √ (Cb . Kb) = √ 10-3 . 10-5 = 10-4 MpOH = - log 10-4 = 4pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10

Page 29: Materi TS Kimia

pH meterpH meter merupakan

instrumen elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (asam maupun basa) dari suatu larutan.

pH meter terdiri dari measuring probe yang terhubung dengan komponen elektronik sehingga dapat mengukur pH larutan dan menampilkan hasilnya

Page 30: Materi TS Kimia

pH meter dinyalakan, dan dibiarkan stabil selama 15-30 menit

Untuk standarisasi rutin, pH meter dikalibrasi dengan buffer pH 4 dan buffer pH 7

Elektrode pH meter dicelupkan ke dalam larutan buffer pH 4, dibilas dengan akuades, dikeringkan dengan tisu

Selanjutnya dikalibrasi dalam larutan buffer pH 7, dibilas dengan akuades, dikeringkan dengan tisu

Elektrode dicelup pada sampel sampai diperoleh pembacaan yang stabil

Catat hasil pembacaanElektrode dibilas dengan akuades,

dikeringkan dengan tisuMatikan pH meter

1. Kalibrasi

2. Pengukuran pH sampel

Page 31: Materi TS Kimia

Latihan SoalAkan dianalisa pH larutan NaOH 0,2 N.

Menggunakan perhitungan, tentukan pH larutan tersebut. Apabila akan digunakan pH meter untuk mengetahui pH larutan tersebut, jelaskan bagaimana urutan cara menentukannya?

Page 32: Materi TS Kimia

Spektrofotometri dan Spektrofotometer

Spektrofotometri metode analisa kimia berdasar pada penyerapan/absorbsi atau penerusan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang spesifik oleh ion atau molekul

Spektrofotometer mesin optik yang dapat mengukur dan mengetahui berapa energi cahaya yang ditransmisikan oleh material dalam larutan pada berbagai panjang gelombang dari energi radiasi

Page 33: Materi TS Kimia

Warna LarutanPanjang

Gelombang dengan absorbsi maksimal (nm)

Warna yang diabsorbsi

Warna yang Teramati

380 – 420420 – 440440 – 470470 – 500500 – 520520 – 550550 – 580580 – 620620 – 680680 – 780

VioletViolet – biru

BiruBiru – hijau

HijauKuning – hijau

KuningOranyeMerahUngu

Hijau – kuningKuningOranyeMerahUnguViolet

Violet – biruBiru

Biru – hijauHijau

Page 34: Materi TS Kimia

Absorbansi larutan

I%T = x 100 Io

Io = intensitas cahaya awal I = intensitas cahaya yang ditransmisikan

Abs = log Io (100/%T)

Page 35: Materi TS Kimia

Hubungan %T dengan A

Abs = log Io (100/%T)

Page 36: Materi TS Kimia

Hukum Lambert Beer dan Kurva StandarHukum Lambert Beer menyatakan

hubungan serapan sinar terhadap konsentrasi penyerap, yaitu :

A = ε.b.cA = absorbsivitas (L.g-1.cm)ε = absorbsivitas molar (L.mol-1.cm)b = tebal media atau kuvet (cm)c = konsentrasi analit (M)

Page 37: Materi TS Kimia

Kurva standar dibuat dengan mengukur absorbansi dari beberapa larutan yang telah diketahui konsentrasinya dan membuat grafik dengan cara memplot absorbansi pada sumbu Y dan konsentrasi pada sumbu X

y =bx+ a

Page 38: Materi TS Kimia

Soal Tersedia 50 ml larutan KMnO4 1.10-3 M.

Ingin dibuat kurva standar KMnO4 dengan 5 konsentrasi larutan KMnO4

yaitu 1.10-4, 3.10-4, 5.10-4, 7.10-4 dan 9.10-4.

Page 39: Materi TS Kimia

a. Pengenceran larutan KMnO4 1.10-3 M

larutan KMnO4 1.10-3 M

larutan KMnO4 1.10-4 M

larutan KMnO4 3.10-4 M

larutan KMnO4 5.10-4 M

larutan KMnO4 9.10-4 M

larutan KMnO4 7.10-4 M

1 ml larutan KMnO4

10 ml 3 ml 10 ml

5 ml 10 ml

7 ml 10 ml

9 ml 10 ml

V1 x M1 = V2 x M2

Page 40: Materi TS Kimia

b. Menera absorbansi larutan

No

Konsentrasi (X)

Absorbansi (Y)

X x Y X2

12345

1.10-4

3.10-4

5.10-4

7.10-4

9.10-4

0,0050,0870,1610,2880,341

0,005.10-4

0,087.10-4

0,161.10-4

0,288.10-4

0,341.10-4

1.10-8

9.10-8

25.10-8

49.10-8

81.10-8

Σ 25.10-4 0,882 6,156.10-4

165.10-8

Page 41: Materi TS Kimia

Σxy – ((Σx . Σy)/n)b = Σx2 - ((Σx)2/n) 6,196 x 10-4 – ((25 x 10-4 x 0,882)/5) = 165 x 10-8 – ((25 x 10-4)2/5)5 = 436,5

Page 42: Materi TS Kimia

a = y – bx = 0,1764 – (436,5 x 5 x 10-4) = - 0,04185

y = a + bx = -0,04185 + 436,5 x

Titik potong terhadap sumbu y (0, -0,04185)Titik potong terhadap sumbu x (9,59 x 10-5, 0)

Page 43: Materi TS Kimia

10-3

Page 44: Materi TS Kimia

Prosedure kerja Analisa dengan Spektrofotometer1. Menentukan λ maksimal

1. Hidupkan spektrofotometer2. Amati sampel3. Pilih panjang gelombang sesuai warna sampel4. Bersihkan kuvet5. Masukkan akudes ke dalam kuvet kemudian

masukkan dalam spektrofotometer, di re-zero (cal)6. Masukkan sampel ke dalam kuvet kemudian

masukkan dalam spketrofotometer, tera absorbansinya

7. Cari panjang gelombang yang menghasilkan nilai absorbansi maksimal panjang gelombang maksimum

Page 45: Materi TS Kimia

2. Tera absorbansi sampel (pd λ maksimal)1. Bersihkan kuvet2. Masukkan akuades dalam kuvet dan

spektrofotometer, di re-zero (cal)3. Masukkan sampel dalam kuvet dan

spektrofotometer4. Tera absorbansinya5. Catat 6. Buat kurva standar dan persamaan garisnya

Page 46: Materi TS Kimia

Terima kasih