materi olimpiade kimia
DESCRIPTION
materi olimpiade dan soalTRANSCRIPT
Materi Pembinaan Olimpiade Kimia DIYHotel UNY, 10 Maret 2015
Dra. Regina Tutik Padmaningrum, M.Si
KLASIFIKASI ANALISIS
ANALISIS
A. Berdasar tujuannya
A. KUALITATIF A. KUANTITATIF
APA ? BERAPA ?1. Identifikasi spesies 1. Jumlah2. Elusidasi struktur 2. Komposisi
B. Berdasar dasar analisis : sifat kimia/fisika
A. KLASIK
1. Relatif lama 1.Relatif cepat2. Langkah rumit 2. Langkah sederhana3. Sensitivitas rendah 3. Sensitifitas tinggi4. Berdasar reaksi kimia 4. Berdasar sifat fisika 5. Jangkauan luas 5. Jangkauan terbatas6. Konsentrasi analit makro 6. Konsentrasi mikro, runut7. Tepat, teliti, praktis 7. Ketepatan, ketelitian bergantung
metode8. Tidak dilakukan
standarisasi8. Distandarisasi berdasar metode
klasik
C. Berdasar jumlah sampel
A. makro: massa sampel > 0,1 g A. semimikro: massa sampel 0,1-0,01 A. mikro: massa sampel 0,01-0,001 g
A. ultramikro/submikro: massa sampel < 0,001 g
D. Berdasarkan jumlah relative konstituen penyusun sampel 1. analit merupakan konstituen mayor utama bila konsentrasinya ± (100-1)%2. analit merupakan konstituen minor bila konsentrasinya (1± 0,01)%3. analit merupakan konstituen runut bila konsentrasinya < 0,01%
E. Berdasar sifat bahan : organic – anorganikSifat senyawa organic pada umumnya : tak larut dlm air , terurai pd pemanasan, dlm larutan berbentuk molekul, Sifat senyawa anorganic pada umumnya : larut dlm air , stabil pd pemanasan, dlm larutan berbentuk ion
ANALISIS KUALITATIF KLASIK
1
A. Modern
Berdasar sifat kimia & fisika zat 1. Cara kering: - sampel padat, tanpa pelarutan, (dugaan sementara)
a. Pemanasan : - pemanasan dengan cara meletakkan zat dalam tabung reaksi bersih & kering dan dipanaskan pada nyala api bunsen, - hasil pemanasan dibandingkan dengan zat murni- dapat mengetahui zat organik – anorganik, - zat organic akan meng”arang”, pada suhu tinggi tidak tersisa abu (menghasilkan gas
CO, CO2, SO2, NO, NO2, H2O)- zat anorganik: terbentuk zat baru, menyublim, melebur, tidak berubah (terurai jadi gas
dan padatan)
Pemanas bunsen (bahan bakar LPG) Pembakar spiritus
b. Peniupan dengan nyala api
- sample dalam arang cekung, nyala api reduksi (nyala kuning) ditiupkan, - untuk mengetahui mudah tereduksi – teroksidasiMisal CuSO4 (s) + Na2CO3 (s) CuCO3 (s) + Na2SO4
Pemanasan dalam arang cekung:CuCO3(s) CuO (s) + CO2 (g) (penguraian )CuO (s) + C (s) Cu (s) + CO(g) terjadi reduksi Cu2+ Cu
Contoh senyawa logam yg pd uji api reduksi menghasilkan logam: Au, Ag, Pb, Cu, Bi, Sn, Fe, Zn- senyawa anorganik terbakar pd api oksidasi (nyala biru) : ada oksidator nitrit, nitrat, klorat
c. Uji warna nyala (logam alkali – alkali tanah)- sejumlah kecil sample dalam kawat platina yg basah oleh HCl dipanaskan pd api Bunsen tak berwarna (biru terang)
2
Kawat nikrom (Ni-Cr) Uji nyala dengan api Bunsen dan kawat nikrom
3
Li : magenta = merah kekuningan
d. Uji boraks (Cu, Fe, Cr, Mn, Co, Ni)- ujung kawat platina dipanaskan sampai merah, dicelup dlm serbuk boraks
(Na2B4O7.10H2O), dipanaskan pd nyala Bunsen yg terang sampai meleleh, terbentuk butiran transparan, ditempelkan sample, dipanaskan pd api reduksi, amati warnanya, panaskan pd api oksidasi, amati warnanya.
e. Uji fosfat (Cu, Fe, Cr, Mn, Co, Ni, V, W, Ti, U)- prinsip sama dengan uji boraks tetapi garam boraks diganti garam fosfat Na(NH4)HPO4.4H2O, pemanasan pd api reduksi dan oksidasi
4
2. Cara basah: - dalam pelarut air- berdasar reaksi kimia- pengamatan: kekeruhan, koloid, suspense, endapan, gas, perubahan warna, perubahan
suhu- peralatan: tabung reaksi, gelas beaker, Erlenmeyer, botol cuci, corong, kertas saring,
sentrifusa. Pengendapan : penambahan pereaksi sedikit berlebih
Peralatan: tabung reaksi, pipet tetes, pelat tetes
Tabung reaksi Pipet tetes
Pelat tetes Segitiga porselin (triangle)
b. Pengendapan dengan H2Sc. Penyaringan
Teknik pelipatan kertas saring Corong gelas Corong Buchner
5
Teknik Penyaringan - vakum
Teknik penyaringan Teknik pembilasan
Erlenmeyer Krus saring dari porselin
d. Pemisahan endapan dengan pemusing (sentrifus)e. Penguapan dan pemekatan endapan
6
Penjepit Kayu
Tekhnik penguapan Kasa asbes
7
f. Pengeringan endapan dalam desikator (eksikator)
Cawan porselin Eksikator atau desikator
PENGGOLONGAN KATION
DASAR : Persamaan & perbedaan sifat thd sekelompok pereaksi tertentu, yaitu HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3
GOL. KATION Tidak membentuk endapan dng
MEMBENTUK ENDAPAN DENGAN
I Hg22+, Ag+, Pb2+ - Cl- , endapan tak larut dlm
HCl encerII Hg2+, Cu2+, Bi3+, Cd2+,
As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+
HCl encer atau Cl- encer
H2S suasana HCl 0,3M (endapan S2-)
III Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, Mn2+
- HCl encer atau Cl- encer- H2S suasana HCl 0,3M
H2S suasana netral atau amoniakal (NH4OH), (endapan S2-)
IV Ca2+, Sr2+, Ba2+ - HCl encer atau Cl- encer- H2S suasana HCl 0,3M- H2S suasana netral atau amoniakal
(NH4)2CO3 suasana NH4Cl
atau netral atau tidak asam
V Mg2+, K+, Na+, NH4+
(Kation golongan sisa)- HCl encer atau Cl- encer- H2S suasana HCl 0,3M- H2S suasana
netral atau amoniakal
- (NH4)2CO3 suasana NH4Cl atau netral atau tidak asam
- Basa kuat : Mg(OH)2 (s)
- Na-heksanitrokobaltat (III) : K3Co(NO2)6
- Mg-uranilasetat:NaMg(UO2)3
(CH3COO)9
- Na-heksanitrokobaltat (III) :
(NH4)3 Co(NO2)6
KLASIFIKASI ANIONI. ANION KELAS A1. Anion yg melepaskan gas jika ditambah HCl atau H2SO4 encer
Karbonat, hidrokarbonat, bikarbonat Sulfit, tiosulfat, sulfida Nitrit, Hipoklorit
8
Sianida (CN-) Sianat (OCN-)
2. Anion yg melepaskan gas jika ditambah H2SO4 pekat Flourida, klorida, bromida, iodida Nitrat, Klorat, perklorat Permanganat Bromat Tiosianat (SCN-)
II. ANION KELAS B1. Anion yg dpt memberikan reaksi pengendapan
sulfat fosfat, fosfit arsenat, arsenit kromat, dikromat
2. Anion yg dpt memberikan reaksi redoks manganat, permanganat kromat, dikromat
Beberapa Ion Poliatom Penting
Nama Ion Simbol Ion Nama Ion Simbol Ion
Sulfat SO42- Hidrogen Fosfat HPO4
2-
Sulfit SO32- Dihidrogen Fosfat H2PO4
-
Nitrat NO3- Bikarbonat HCO3
-
Nitrit NO2- Bisulfat HSO4
-
Hipoklorit ClO- Merkuri (I) Hg22+
Klorit ClO2- Amonium NH4
+
Klorat ClO3- Fosfat PO4
3-
Perklorat ClO4- Fosfit PO3
3-
Asetat CH3COO- Permanganat MnO4-
Kromat CrO42- Manganat MnO4
2-
Dikromat Cr2O72- Sianida CN-
Arsenat AsO43- Sianat OCN-
Oksalat C2O42- Tiosianat SCN-
Tiosulfat S2O32- Arsenit AsO3
3-
Hidroksida OH- Peroksida O22-
Arsenat AsO43- Karbonat CO3
2-
KONVENSI PENULISAN REAKSI DALAM PELARUT AIR1. Molekul atau senyawa yg larut dlm air & mrp elektrolit kuat terionisasi → hanya ion yg
mengalami reaksi yg ditulis2. Elektrolit lemah, dlm air hanya terionisasi sebagian → harus ditulis dlm bentuk molekul3. Endapan ditandai (s) dahulu ↓ maka ditulis dlm bentuk molekul 4. Gas ditanda (g) dahulu ↑ maka ditulis dlm bentuk molekul 5. Adanya perubahan warna harus ditulis dgn warna yg dibentuk
KELARUTAN ASAM, BASA, & GARAM1. Semua garam nitrat mrp elektrolit kuat & larut dlm air 2. Semua garam Cl-, Br-, dan I- mrp elektrolit kuat & larut dlm air, kecuali Hg2
2+, Ag+, Pb2+
3. Semua garam sulfat mrp elektrolit kuat & larut dlm air, kecuali Ba2+, Hg22+, Pb2+
4. Semua garam s2- tdk larut dlm air, kecuali Li+, Mg2+, K+, Na+, NH4+, Ca2+, Ba2+
9
5. Semua garam karbonat, fosfat, kromat, arsenat, dan sulfit tdk larut dlm air, kecuali Li+, K+, Na+, NH4
+
6. Hampir semua asam anorganik mrp elektrolit kuat dan larut dalam air7. Hampir semua asam organik mrp elektrolit lemah8. Basa kuat yg larut dlm air : LiOH, NaOH, KOH, Ba(OH)2
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling benar !1. Untuk membedakan ion Ba2+ dan Pb2+ dapat dipakai larutan…………….
A. K2Cr2O7 C. Na2CO3
B. K2Cr2O4 D. NaCl E. Na2SO4
2. Untuk membedakan ion Al3+ dan Zn2+dapat dipakai larutan………A. kalium hidroksida C. amoniaB. natrium hidroksida D. natrium karbonat E. natrium klorida
3. Untuk membedakan ion Ba2+ dan Pb2+ dapat dipakai larutan…………….A. K2Cr2O7 C. Na2CO3
B. K2Cr2O4 D. NaCl E. Na2SO4
4. Suatu senyawa sulfat dapat diidentifikasi dengan cara:A. panaskan padatan sulfat tersebut dan tentukan apakah ada gas SO2 yang dihasilkanB. Tambahkan larutan perak nitrat ke dalam larutan senyawa sulfat tersebut. Tentukan
apakah ada endapan yang terjadi, dan larut dalam asam nitratC. Tambahkan larutan barium nitrat dan terjadi endapan putih yang tidak larut dalam
asam nitratD. Tambahkan larutan kalsium nitrat ke dalam larutan sulfat, dan kemudian bila
terbentuk endapan putih tambahkan asam sulfat encerE. Jawaban A,B,C, dan D semua betul
5. Bila ke dalam air sungai ditambahkan asam klorida kemudian ditambahkan larutan barium nitrat dan terbentuk endapan putih. Kesimpulannya dalam air sungai tersebut terdapat ion:a. Kalsium B. MagnesiumC. klorida D. karbonat E. sulfat
10
ANALISIS KUANTITATIF
CARA KLASIK
1. Dasar : reaksi kimia2. Besaran yg diukur : volume (titrasi volumetri), massa (gravimetri)
TITRASI
PENGERTIAN TITRASI:Suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standar ditambahkan ke dlm larutan
dng tujuan mengetahui komponen yg tidak dikenal
LARUTAN STANDAR: Larutan yg konsentrasinya sudah diketahui scr pasti
LARUTAN STANDAR PRIMER: Larutan standar yg dipersiapkan dgn menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dgn kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari massa - volum larutan)
LARUTAN STANDAR SEKUNDER: Larutan standar yg dipersiapkan dgn menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dgn
kemurnian relatif rendah shg konsentrasi diketahui dari hasil standarisasi
STANDARISASI LARUTANProses saat konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan dgn tepat dgn cara mentitrasi dgn
larutan standar primer
TITRAN /TITER: Larutan yg digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah diketahui scr pasti konsentrasinya )TITRAT: Larutan yg dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentuDASAR TITRASI:1. R. ASAM BASA : titrasi asam-basa (asidimetri, alkalimetri)2. R. REDOKS : titrasi redoks (oksidimetri, iodometri)3. R. PENGENDAPAN : titrasi presipitimetri (argentometri, non-argentometri)4. R. PEMBENTUKAN KOMPLEKS : titrasi kompleksometri
11
TITIK EKIVALEN: Titik yg menyatakan banyaknya titran scr kimia setara dng banyaknya analitANALIT: Spesies (atom, unsur, ion, gugus, molekul) yg dianalisis/ditentukan
konsentrasinya/strukturnyaTITIK AKHIR TITRASI:
Titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikanBerat Ekivalen (BE) = Mr / nn : jumlah ion H+, elektron, atau kation univalen yg diberikan atau diikat zat yg bereaksiALIKUOT: bagian dr keseluruhan larutanPENGENCERAN:
Proses penambahan pelarut yg tidak diikuti terjadinya reaksi kimia shg berlaku hukum kekekalan mol
KESALAHAN TITRASI:
Kesalahan yg terjadi bila titik akhir titrasi tidak tepat sama dgn titik ekivalen (≤ 0,1%)
Disebabkan ada kelebihan titran, indikator bereaksi dgn analit, atau indikator bereaksi dgn titran
Diatasi dgn titrasi larutan blankoLarutan blanko:
Larutan yg terdiri atas semua pereaksi kecuali analit
Kurva titrasi asam lemah-basa kuat Kurva titrasi basa kuat-asam kuat
KURVA TITRASI Kurva yg menyatakan hubungan antara –log [H+] atau
–log [X-] atau –log [Ag+] atau E (volt) terhadap volum titranBerfungsi untuk menentukan titik ekivalen
12
TITRASI ASAM-BASA, REDOKS, PENGENDAPAN
TITRASI ASAM-BASA TITRASI REDOKS TITRASI PENGENDAPAN
1. Dasar Reaksi asam-basa, penggaraman
Reaksi redoks Reaksi pengendapan
2. Titran Asam: asidimetriBasa: alkalimetri
Oksidator: KMnO4
(perma- nganometri), K2Cr2O7, I2 (iodometri langsung, tak langsung)Reduktor: Fe2+, Cr2+
,
C2O42-, S2O3
2-
AgNO3, garam Cl-, KSCN
3. Titrat Basa: asidimetriAsam: alkalimetri
Oksidator: KMnO4, K2Cr2O7, I2
Reduktor: Fe2+, Cr2+,
C2O42-, S2O3
2-
Garam, Cl-, I-, SCN-, garam perak
4. Penentua titik akhir
perubahan warna larutan (tanpa/dgn penambahan indikator)
perubahan warna larutan (tanpa/dgn penambahan indikator)
Perubahan warna, perubahan ukuran partikel (kekeruhan, koloid, endapan)
5. Indikator Indikator asam-basa: pp, mo, mm, mb
Indikator redoks: amilum Indikator adsorbsi, pereaksi pengendap, K2CrO4, pembentuks kompleks
6. Berat ekivalen
Massa (g) suatu zat yg diperlukan utk bereaksi dgn /melepaskan 1 mol ion H+
Massa (g) suatu zat yg diperlukan utk memberikan/ bereaksi dgn 1 mol elektron
Massa (g) suatu zat yg diperlukan utk memberikan/ bereaksi dgn 1 mol kation univalen
7. Kurva titrasi
pH vs volum titran E(volt) vs volum titran pX atau pAg vs volum titran (X: anion)
Table of Common Acid-Base Indicators
Indicator pH Range Quantity per 10 ml Acid Base
Thymol Blue 1.2-2.8 1-2 drops 0.1% soln. in aq. red yellow
Pentamethoxy red 1.2-2.3 1 drop 0.1% soln. in 70% alc. red-violet colorless
Tropeolin OO 1.3-3.2 1 drop 1% aq. soln. red yellow
2,4-Dinitrophenol 2.4-4.0 1-2 drops 0.1% soln. in 50% alc. colorless yellow
Methyl yellow 2.9-4.0 1 drop 0.1% soln. in 90% alc. red yellow
Methyl orange 3.1-4.4 1 drop 0.1% aq. soln. red orange
Bromphenol blue 3.0-4.6 1 drop 0.1% aq. soln. yellow blue-violet
Tetrabromphenol blue 3.0-4.6 1 drop 0.1% aq. soln. yellow blue
Alizarin sodium sulfonate 3.7-5.2 1 drop 0.1% aq. soln. yellow violet
α-Naphthyl red 3.7-5.0 1 drop 0.1% soln. in 70% alc. red yellow
p-Ethoxychrysoidine 3.5-5.5 1 drop 0.1% aq. soln. red yellow
Bromcresol green 4.0-5.6 1 drop 0.1% aq. soln. yellow blue
Methyl red 4.4-6.2 1 drop 0.1% aq. soln. red yellow
Bromcresol purple 5.2-6.8 1 drop 0.1% aq. soln. yellow purple
Chlorphenol red 5.4-6.8 1 drop 0.1% aq. soln. yellow red
13
Indicator pH Range Quantity per 10 ml Acid Base
Bromphenol blue 6.2-7.6 1 drop 0.1% aq. soln. yellow blue
p-Nitrophenol 5.0-7.0 1-5 drops 0.1% aq. soln. colorless yellow
Azolitmin 5.0-8.0 5 drops 0.5% aq. soln. red blue
Phenol red 6.4-8.0 1 drop 0.1% aq. soln. yellow red
Neutral red 6.8-8.0 1 drop 0.1% soln. in 70% alc. red yellow
Rosolic acid 6.8-8.0 1 drop 0.1% soln. in 90% alc. yellow red
Cresol red 7.2-8.8 1 drop 0.1% aq. soln. yellow red
α-Naphtholphthalein 7.3-8.7 1-5 drops 0.1% soln. in 70% alc. rose green
Tropeolin OOO 7.6-8.9 1 drop 0.1% aq. soln. yellow rose-red
Thymol blue 8.0-9.6 1-5 drops 0.1% aq. soln. yellow blue
Phenolphthalein 8.0-10.0 1-5 drops 0.1% soln. in 70% alc. colorless red
α-Naphtholbenzein 9.0-11.0 1-5 drops 0.1% soln. in 90% alc. yellow blue
Thymolphthalein 9.4-10.6 1 drop 0.1% soln. in 90% alc. colorless blue
Nile blue 10.1-11.1 1 drop 0.1% aq. soln. blue red
Alizarin yellow 10.0-12.0 1 drop 0.1% aq. soln. yellow lilac
Salicyl yellow 10.0-12.0 1-5 drops 0.1% soln. in 90% alc. yellow orange-brown
Diazo violet 10.1-12.0 1 drop 0.1% aq. soln. yellow violet
Tropeolin O 11.0-13.0 1 drop 0.1% aq. soln. yellow orange-brown
Nitramine 11.0-13.0 1-2 drops 0.1% soln in 70% alc. colorless orange-brown
Poirrier's blue 11.0-13.0 1 drop 0.1% aq. soln. blue violet-pink
Trinitrobenzoic acid 12.0-13.4 1 drop 0.1% aq. soln. colorless orange-red
Sumber: David Harvey, (2000).Modern Analytical Chemistry hal.289Lange's Handbook of Chemistry, 8th Edition, Handbook Publishers Inc., 1952.Volumetric Analysis, Kolthoff & Stenge, Interscience Publishers, Inc., New York, 1942 and 1947.
LARUTAN BUFFER (penyangga, dapar) Larutan tahan (terjadi sedikit ) perubahan pH bila ditambah ion H+, atau ion OH-, atau
bila larutan diencerkan. Pada umumnya mengandung suatu pasangan asam-basa konjugat spt HOAc- - OAc- atau
NH3 – NH4+
Bila ditambah ion H3O+ atau OH-,
H3O+ + OAc- ↔ HOAc- + H2OOH- + HOAc- ↔ OAc- + H2OpH = pKa – log [HOAc-]/ [OAc-]
KAPASITAS/KEMAMPUAN BUFFER Kemampuan suatu buffer untuk mempertahankan pH Suatu larutan yg mengandung campuran antara asam lemah dan garamnya dgn
konsentrasi samam mempunyai kemampuan buffer maksimum Kemampuan buffer masih dpt dipertahankan utk campuran asam dan garamnya dlm
perbandingan konsentrasi [asam] : [garam] = 1 : 10 dan [asam] : [garam] = 10 : 1Contoh:
Suatu buffer asetat, mengandung campuran antara HOAc 0,1M dan NaOAc 0,1M. Hitung pH larutan yang terjadi bila ke dalam larutan buffer tersebut ditambahkan:a. 1 mL larutan HCl 10M b. 2 mL larutan NaOH 5M
14
SOAL LATIHAN
8. Asam sulfat pekat diperdagangkan dengan kadar 98% dan massa jenis 1,8 kg/L. A. Berapa molaritas asam sulfat pekat?B. Berapa gram asam sulfat terdapat dalam 400 mL asam sulfat pekat tersebut!C. Jelaskan cara membuat 100 mL H2SO4 2 M dari H2SO4 pekat tersebut !D. Jelaskan cara membuat 100 mL H2SO4 0,2 M dari H2SO4 2 M !
9. Tersedia 100 gram larutan gula 10%(b/v). Berapa gram gula harus ditambahkkan dalam larutan tersebut agar kadar gula menjadi 20%(b/v) ?
10. Pada pembuatan larutan KOH 10% dari KOH padat yang mengandung 90% KOH, terlanjur ditambahkan air terlalu banyak sehingga kadar KOH menjadi 8%. Berapa gram KOH harus ditambahkan pada 250 g larutan ini agar diperoleh KOH 10%A. 5,75 B. 6,00 C. 6,26 D. 6,50 E. 6,75
1. Tulis persamaan reaksi lengkap (koefisien, lambang wujud zat, warna bahan)a. kalium klorida dan asam nitratb. merkurium(I) nitrat dan asam kloridac. merkurium(II) nitrat dan asam kloridad. perak nitrat dan natrium kloridae. timbal nitrat dan amonium iodidaf. asam sulfat dan barium nitratg. natrium sulfat dan timbal nitrath. magnesium nitrat dan asam sulfidai. kobal klorida dan asam sulfidaj. natrium karbonat dan aluminium sulfatk. natrium fosfat dan aluminium sulfatl. kalium kromat dan perak kloridam. barium nitrat dan kalium hidroksidan. magnesium nitrat dan natrium hidroksida
6. Ke dalam senyawa X ditambahkan larutan encer asam klorida dan ternyata terbentuk gas dan dihasilkan larutan yang keruh. Setelah reaksi berhenti, kemudian ditambahkan larutan ammonium hidroksida berlebih, dan ternyata dihasilkan larutan yang berwarna biru. Senyawa X adalah ……A. CuSO4 B. Cu(NO3)2 C. CuCO3 D. CuCl2 E. CuBr2
7. Jumlah total Ba(OH)2 dan NaOH dalam 250 gram larutan adalah 10,5%. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 250 g larutan yang mengandung 10% H2SO4 dan hasilnya terbentuk endapan berwarna putih seberat 14 gram. Dalam reaksi yang terbentuk hanya garam normal.a. Tuliskan reaksi yang terjadib. Tentukan % massaBa(OH)2 dan NaOH dalam campuran
8. Tentukan reaksi yang akan menghasilkan endapan bila masing-masing 0,1 M larutan di bawah ini direaksikan:
A. natrium hidroksida + asam sulfida D. tembaga(II) sulfat + ammonium kloridaB. air kapur + kalium karbonat E. Barium klorida + kalium nitratC. aluminium nitrat + kalium sulfat
9. Bila larutan yang mengandung ion oksalat (etanadioat) dioksidasi oleh larutan kalium permanganat dalam suasana asam, akan terbentuk gas karbondioksida.
a. Tulis persamaan reaksi lengkapb. Berapa volum larutan KMNO4 0,02 M yg dibutuhkan untuk mengoksidasi sempurna
0,0001 mol garam KHC2O4
15
A. 20 ml B. 40 ml C. 50 ml D. 125 ml E. 250 ml
10. Perhatikan reaksi yg belum setara ini:MnO4
-(aq) + H+(aq) + Fe2+(aq) → Mn2+(aq) + Fe(aq) + H2O (l)Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah:A. MnO4
-merupakan pereduksi D. besi mengalami reduksiB. mangan mengalami oksidasi E. Besi merupakan redukstorC. besi mengambil elektron
11. Pada pembuatan larutan KOH 10 % dari KOH padat yang mengandung 90 % KOH murni, terlanjur ditambahkan air terlalu banyak sehingga kadar KOH menjadi 8 %. Berapa gram KOH padat harus ditambahkan pada 250 g larutan ini, agar diperoleh larutan KOH 10 %?A. 5,75 B. 6,00 C. 6.25 D. 6,50 E. 6,75
12. Jika 150 ml larutan asam sulfat 0,2 molar jika dicampurkan dengan 100 ml larutan asam sulfat 0,3 molar. Berapa konsentrasi larutan tersebut?
13. Dua gram nikel sulfat kristal dilarutkan dalam air. Kemudian ditambah ammonium sulfida, ternyata semua kristal nikel terendap sebagai nikel sulfida sebanyak 0,69 gram (berat atom dari Ni = 59, S = 32, O = 16, N = 14 , H = 1 ). Berapa banyak air kristal nikel sulfat kristal.
14. Pengolahan 1 gram dari suatu senyawa besi menghasilkan 0,1565 gram besi (III) oksida. Berapa presentase besi dalam senyawaan.
15. Pembakaran sempurna 32 gram cuplikan belerang menghasilkan 48 gram belerang trioksida. (S = 32, O = 16). Berapa kadar belerang (%) dalam cuplikan tersebut.
KONSENTRASI LARUTAN1. Hitung berapa % NaCl dalam suatu larutan yg dibuat dgn cara melarutkan 20 g
NaCl dlm 55 g air2. Berapa gram NaCl yg terdapat dlm 500 g NaCl 16 %3. 50 ml alkohol dicampur dng 50 ml air menghasilkan 96,54 ml larutan. Hitung %
volum masing-masing komponen4. Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol air dlm larutan 117 g NaCl dlm 3 kg air5. Berapa kemolaran suatu larutan yg mengandung 36,75 g asam sulfat dlm 1,50
liter larutan ? Mr H2SO4 = 986. Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan H2SO4 98 % sebanyak 80 gram dlm
120 gram air mempunyai masa jenis 1,303 g/ml. Hitung: a. % berat b. Kemolalan c. Kemolaran d. Fraksi mol
16
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling benar !1. Untuk membedakan ion Ba2+ dan Pb2+ dapat dipakai larutan…………….
A. K2Cr2O7 C. Na2CO3
B. K2Cr2O4 D. NaCl E. Na2SO4
2. Untuk membedakan ion Al3+ dan Zn2+dapat dipakai larutan………A. kalium hidroksida C. amoniaB. natrium hidroksida D. natrium karbonat E. natrium klorida
3. Untuk membedakan ion Ba2+ dan Pb2+ dapat dipakai larutan…………….A. K2Cr2O7 C. Na2CO3
B. K2Cr2O4 D. NaCl E. Na2SO4
4. Suatu senyawa sulfat dapat diidentifikasi dengan cara:F. panaskan padatan sulfat tersebut dan tentukan apakah ada gas SO2 yang dihasilkanG. Tambahkan larutan perak nitrat ke dalam larutan senyawa sulfat tersebut. Tentukan
apakah ada endapan yang terjadi, dan larut dalam asam nitratH. Tambahkan larutan barium nitrat dan terjadi endapan putih yang tidak larut dalam
asam nitratI. Tambahkan larutan kalsium nitrat ke dalam larutan sulfat, dan kemudian bila
terbentuk endapan putih tambahkan asam sulfat encerJ. Jawaban A,B,C, dan D semua betul
5. Bila ke dalam air sungai ditambahkan asam klorida kemudian ditambahkan larutan barium nitrat dan terbentuk endapan putih. Kesimpulannya dalam air sungai tersebut terdapat ion:a. Kalsium B. MagnesiumC. klorida D. karbonat E. sulfat
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling benar !1. Untuk membedakan ion Ba2+ dan Pb2+ dapat dipakai larutan…………….
A. K2Cr2O7 C. Na2CO3
B. K2Cr2O4 D. NaCl E. Na2SO4
2. Untuk membedakan ion Al3+ dan Zn2+dapat dipakai larutan………A. kalium hidroksida C. amoniaB. natrium hidroksida D. natrium karbonat E. natrium klorida
3. Untuk membedakan ion Ba2+ dan Pb2+ dapat dipakai larutan…………….A. K2Cr2O7 C. Na2CO3
B. K2Cr2O4 D. NaCl E. Na2SO4
4. Suatu senyawa sulfat dapat diidentifikasi dengan cara:K. panaskan padatan sulfat tersebut dan tentukan apakah ada gas SO2 yang dihasilkanL. Tambahkan larutan perak nitrat ke dalam larutan senyawa sulfat tersebut. Tentukan
apakah ada endapan yang terjadi, dan larut dalam asam nitratM. Tambahkan larutan barium nitrat dan terjadi endapan putih yang tidak larut dalam
asam nitratN. Tambahkan larutan kalsium nitrat ke dalam larutan sulfat, dan kemudian bila
terbentuk endapan putih tambahkan asam sulfat encerO. Jawaban A,B,C, dan D semua betul
6. Bila ke dalam air sungai ditambahkan asam klorida kemudian ditambahkan larutan barium nitrat dan terbentuk endapan putih. Kesimpulannya dalam air sungai tersebut terdapat ion:a. Kalsium B. MagnesiumC. klorida D. karbonat E. sulfat
17