bce-01 k3 dps 2012

95
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI (BCE-01) Ir. Drs. Burhamtoro, MT Pelatihan Pelaksana Pekerjaan Gedung BUILDING CONSTRUCTION ENGINEER Denpasar 21-30 Mei 2012

Upload: putu-didik

Post on 31-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

123

TRANSCRIPT

Page 1: BCE-01 K3 DPS 2012

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI

(BCE-01)

Ir. Drs. Burhamtoro, MT

Pelatihan Pelaksana Pekerjaan Gedung

BUILDING CONSTRUCTION ENGINEER

Denpasar 21-30 Mei 2012

Page 2: BCE-01 K3 DPS 2012

Selintas Tentang Terjadinya

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI

Page 3: BCE-01 K3 DPS 2012

LANDASAN HUKUM

KONVENSI INTERNASIONAL TTG PERLINDUNGAN THD TENAGA KERJA

UU KESELAMATAN KERJA NO 1 TH 1970 TTG KESELAMATAN KERJA DLM USAHA MENCEGAH , MENGURANGI KECELAKAAN MAUPUN BAHAYA LAIN

PERMEN TENAGA KERJA N01/MEN/1980 TTG K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN

KEPMEN PU 98/KPTS/1979 TTG PENGGUNAAN SURAT IJIN MENGEMUDI PERALATAN, POSTER, BUKU KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA DILINGKUNGAN DEP PU

KEPMEN BERSAMA MENTERI PU & MENTERI TK NOMOR 174/MEN/1986 DAN 104/KPTS/1986 TENTANG PEDOMAN K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI

DSB

Page 4: BCE-01 K3 DPS 2012

APA AKIBATNYA JIKA TERJADI

KECELAKAAN KERJA

MENURUN PRODUKTIVITAS PEKERJA

PRODUKSI TERHAMBAT

BANYAK WAKTU TERBUANG

Page 5: BCE-01 K3 DPS 2012

APA MAKSUD KITA MELAKSANAKAN K3

AGAR PEKERJA & SETIAP ORANG YANG BERADA DITEMPAT KERJA BERADA DALAM KEADAAN SEHAT & SELAMAT

AGAR SUMBER PRODUKSI DAPAT DIPAKAI & DIGUNAKAN SECARA AMAN & EFISIEN

PROSES PRODUKSI DAPAT BERJALAN LANCAR TANPA HAMBATAN

Page 6: BCE-01 K3 DPS 2012

@ MEMAHAMI PELAKSANAAN K3 PEKERJAAN

KONSTRUKSI

@ MAMPU MENGIDENTIFIKASI BAHAYA

Page 7: BCE-01 K3 DPS 2012

Identifikasi Bahaya Apakah Hazards atau Bahaya itu?

Bahaya adalah suatu keadaan/sistem/objek

yang bersama kondisi lainnya dalam suatu

lingkungan sistem/objeknya, akan mengarah ke

suatu kecelakaan / kerugian yang sulit dihindari.

Bahaya mempunya 2 sifat penting:

(1) Keparahan (severity, atau kerusakan), dan

(2) Kemungkinan atau kekerapan terjadinya.

Keparahan Bahaya adalah kecelakaan dalam

kemungkinan terburuk yang dapat berasal dari

bahaya yang ada dalam lingkungannya dalam

keadaannya yang paling tidak nyaman.

Kombinasi dari keparahan (severity) dan

kemungkinan (likelihood) dari terjadinya

kecelakaan sering disebut “tingkat bahaya”

atau hazard level.

Identifikasi bahaya adalah

menandai, mencatat dan

membuat daftar sistematis

setiap jenis bahaya pekerjaan

konstruksi sejak dari saat

perencanaan s/d penyerahan

Page 8: BCE-01 K3 DPS 2012

SEKILAS TENTANG MANAJEMEN RISIKO KONSTRUKSI

Pekerja Buruh Konsultasi Health and Safety

representative

Identifikasi bahaya

Penilaian risiko

Pengendalian risiko

Eliminasi

Substitusi

Pengendalian

Rekayasa

Pengendalian

Administrasi

APD

Implementasi

Inspeksi

Review

KoreksiAudit

Evaluasi

Page 9: BCE-01 K3 DPS 2012

Pengendalian Risiko

Alternatif Tindakan Pengendalian

• Eliminasi : Peniadaan kondisi dan tindakan berbahaya

• Substitusi : Penggantian suatu kondisi, bahan dan

tindakan yang berbahaya, dengan yang

lebih aman dan sehat

• Rekayasa : Penggunaan teknologi dan metode kerja

paling tepat untuk meminimalisir risiko

• Administratif : Penggunaan sistem dan prosedur ijin

kerja yang ketat dan terkoordinasi

• Perlindungan: Penggunaan Alat Pelindung Diri yang

tepat, agar pekerja terlindung dari paparan

bahaya dan risiko cedera/sakit akibat kerja

Page 10: BCE-01 K3 DPS 2012

PENDAHULUAN

Tahapan kegiatan konstruksi :

– tahap perencanaan

– tahap pelaksanaan

– tahap pengawasan

Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi harusmemenuhi :

– keteknikan,

– keamanan,

– keselamatan dan kesehatan kerja,

Page 11: BCE-01 K3 DPS 2012

Masyarakat Jasa Konstruksi ( MJK )

Masyarakat yg mempunyai kepentingan

yg berhubungan dengan usaha & pekerjaan

konstruksi, yaitu :

– Pengguna jasa

– Penyedia jasa

– Pekerja

Pekerjaan jasa konstruksi mencakup :

– layanan jasa konsultasi perencanaan

– layanan jasa pelaksanaan

– layanan jasa konsultasi pengawasan.

Page 12: BCE-01 K3 DPS 2012

# Occupational Death per 100,000 workers

Comparison of

Occupational Death Rates, 2002

Indonesia ?

Angka Kecelakaan Kerja

Di Beberapa Negara

Sumber: MOM, sg

Shipbuilding and

ship-repairing

13%

General Factories

33%

Construction

54%

3 Key Industries that contribute

to Fatal Industrial Accidents 2002 - 2005

Ship

building and

Ship Repairing

13%

Construction

54%

33%

General

Factories

Country / Region Occupational Fatality Rate #

Sweden 1.2

United Kingdom 1.3

Australia 2.0

USA (2000) 2.2

EU15 Average 2.5

Japan 2.6

Singapore (2004) 4.9

Taiwan (2001) 6.9

Hong Kong SAR 8.6

Malaysia 10.8

Page 13: BCE-01 K3 DPS 2012

10%

25%

50%

0% 20% 40% 60%

JATUH DARI

KETINGGIAN

TERBENTUR OLEH

BENDA JATUH

TERTIMPA, MENABRAK/

TERBENTUR BENDA

Construction

3 JENIS KECELAKAAN FATAL YANG UTAMA PADA

INDUSTRI KONSTRUKSI DI SINGAPURAPERIODE 2002 - 2005

Sumber: MOM, sg

Page 14: BCE-01 K3 DPS 2012

1. Pekerjaan Persiapan

Rancangan Lay-Out

Pembersihan / Land Clearing

Sarana Jalan & Angkutan

Direksi Kit

5/20/2012

2. Pekerjaan tanah, bawah tanah, termasuk galian, timbunan dan

terowongan.

3. Pekerjaan bawah air

4. Pekerjaan pemindahan, pengangkutan, transportasi dan

pengangkatan material

5. Pekerjaan pemadatan dan pengaspalan

6. Pekerjaan pancang

7. Pekerjaan pengeboran & Grouting

Page 15: BCE-01 K3 DPS 2012

8. Pekerjaan struktur bawah (Lower Construction Works)

Galian (Pekerjaan Bawah Tanah)

Galian Meluas/melebar

Galian memanjang/trowongan

Kecil dan Dalam

Pondasi

Plat / Mengapung

Pancang

Pengeboran (Boring)

5/20/2012

9. Pekerjaan konstruksi Atas (Upper Construction Works)

Pekerjaan Struktur (kolom dan balok)

Pembesian

Pasang Bekisting

Pembetonan (Cor)

Pemasangan Jendela & Atap

Pemasangan rangka baja dan lain-lainnya

Page 16: BCE-01 K3 DPS 2012

10. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal (M/E)

Hydrant

Plumbing

Pemasangan AC

Pemasangan Penangkal Petir

Rangkaian Jalur Listrik (Wiring Diagram)

Pemasangan Kabel / Rangkaian Tegangan Tinggi

5/20/2012

11. Pekerjaan Penunjang (Temporary Works)

12. Pemasangan Bekisting (Form Works)

Scaffolding.

Pasang Bekisting

Pemasangan Bekisting (Form Works)

Page 17: BCE-01 K3 DPS 2012

13. Pekerjaan Finishing & Pembongkaran

– Pekerjaan dinding

– Pekerjaan Finishing

– Pemasangan Kaca, Jendela dll.

– Pengecatan,

– Pekerjaan Interior.

– Pengelasan

– Pekerjaan Pembongkaran

Pembongkaran Form Work dan perancah

Pembongkaran derngan Pengelasan

Pembongkaran dan Penghancuran pekerjaan penunjang / bangunan sementara (temporary), dll

5/20/2012

14. Pengujian (Inspeksi & Testing)

15. Pekerjaan penggunaan peralatan bantu, mesin perkakas, dan mesin

pembangkit tenaga lainnya, dan lain sebagainya (dijelaskan dalam

bagian 2.2)

Page 18: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH

Page 19: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH

Tanah / lahan merupakan pondasi alami dari konstruksi yang berdiri diatasnya. Pengetahuan mengenai sifat-2 phisik tanah, sangat berguna dalam menentukan metodapencegahan terhadap bahaya yang mungkin akan terjadi

Pada dasarnya pekerjaan tanah terdiri dari : pekerjaan galian , pekerjaan timbunan & pemadatan , dan pekerjaan bawah tanah .

1.umum

Page 20: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH

2. Potensi Sumber Bahaya

a. Pekerja tertimbun longsoran

– Kondisi tanah : geologis, topografis, jenis

tanah, lereng galian

– Pengaruh air : air tanah, air permukaan,

sumber air, piping dll

– Alat berat / kendaraan yang digunakan :

beban, getaranb. Pekerja tenggelam / terkena air banjir

Page 21: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH

c. Pekerja terkena sengatan aliran listrik

d. Pekerja menghirup gas beracun

e. Pekerja menghirup debu / kotoran

f. Pekerja tertimpa alat kerja /material

g. Pekerja terjatuh kedalam galian

h. ..?

Page 22: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 23: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH

Kecelakaan pada pemerataan tanah. Operator sedang membe-lakangi korban. Korban terlindas

Page 24: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 25: BCE-01 K3 DPS 2012

1. DILARANG MENGOPERASIKAN DIBAWAH

TANAH YANG MENGGANTUNG

2. POSISI UNIT DILARANG BERADA PADA SISI

LUBANG GALIAN

Page 26: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Jenis tanah umumnya dibedakan seperti :– tanah lempung basah, tanah lempung kering

– tanah cadas

– tanah pasir basah , tanah pasir kering

– tanah krikil

– tanah lumpur

Sedangkan jenis tanah diberbagai daerah di Indonesia diantaranya dengan komposisi yang mempunyai kedalaman umumnya :

– lempung lembek, abu abu muda : 0 – 2 meter

– lempung lembek, abu abu kuning : 2 – 3 meter

– lempung agak keras, coklat kemerahan : 3 – 7 meter

– lempung keras, abu abu tua : 7 – 10 meter

– pasir batu : 10 – 11 meter

– pasir sedang padat : 11 – 12 meter

1.umum

Page 27: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Persyaratan Umum Pekerjaan Galian Tanah

a. Untuk tempat kerja dibawah tanah Setiap pergantian shift kerja,

lakukan pemeriksaan.

b. Lakukan pemeriksaan seminggu sekali untuk

- mesin-mesin

- peralatan

- penyangga

- jalan keluar dll

c. Daerah kerja dibawah tanah yang berbahaya hrs dipagari

d. Buat sistem komunikasi ( sambungan telpon )

e. Gunakan APD ( pakaian water proof, sepatu boot )

f. Semua yang masuk terowongan harus dicatat dan diidentifikasi

g. Buat ventilasi udara

Page 28: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 29: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 30: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Alat kerja :

– alat ringan seperti : cangkul, blencong, sekop, ganco dll

– alat berat seperti : doser, loader, alat bor / drill, dump truk dll

Tingkat potensi bahaya yang berbeda.-beda

Untuk hal ini dibutuhkan tenaga operator yang terdidik danterlatih dalam bidang K3

Pengaman dalam pekerjaan galian:

– dinding penahan , perancah dan tangga kerja

– pagar pengaman

– sirkulasi udara yang cukup

– penerangan yang cukup ,

– sarana komunikasi ,

1.umum

Page 31: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Persyaratan Rencana Penggalian

a. lakukan penelitian terhadap :

- keadaan tanah

- air tanah

- jaringan utilitas dibawah tanah

( listrik, air, gas )

b. Tenaga kerja harus dilindungi dari

bahaya tertimbun tanah

c. Lampu & rambu – rambu dipasang untuk

mencegah orang terjatuh

Page 32: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH

Saat melakukan pekerjaan yang menggunakan tenaga listrik lingkungan pekerjaan harus kering dan bersih

2. Potensi sumber bahaya

Page 33: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH

GALIAN

Dinding penahan roboh, pekerja terkubur

TANAH

BERPASIR ?

Page 34: BCE-01 K3 DPS 2012

BILA TANAH LUNAK ?

Page 35: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 36: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH

SUMURAN

Ventilasi Udara

Perhatikan ventilasi udarapekerja yang bekerja diruang bawah tanah

Page 37: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH - SUMURAN

Alat Komunikasi

Perhatikan alat komunikasi pekerja didalam ruang bawah tanah

Page 38: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN TANAH - SUMURAN

Fasilitas Keselamatan Kerja

Perhatikan fasilitas keselamatan kerja dan alat pelindung diri untuk bekerja di ruang bawah tanah

Page 39: BCE-01 K3 DPS 2012

PERHATIKAN KELENGKAPAN

APD

Page 40: BCE-01 K3 DPS 2012

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA

PEKERJAAN SUMURAN

VENTILASI UDARA

KEBUTUHAN O2

ALAT KOMUNIKASI

IDENTIFIKASI GAS BERACUN

PEMADAM KEBAKARAN

ANTISIPASI KEADAAN DARURAT

Page 41: BCE-01 K3 DPS 2012

K3

PEKERJAAN STRUKTUR

1) Pekerjaan Bekisting2) Pekerjaan Pembesian3) Pekerjaan Beton4) Pekerjaan ditempat Tinggi

Page 42: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

ALAT PENTING PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

Page 43: BCE-01 K3 DPS 2012

PASSENGER HOIST

Page 44: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 45: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

1. Pekerjaan Bekisting

a. Rute aman harus disediakan pada tiap bagian dari bangunan

b. Bagian bentuk perancah dari pendukung rangkanya bekistingyang menyebabkan tergelincir harus ditutup rapat denganpapan

c. Bentuk sambungan rangka bekisting menara harusdirencanakan mampu menerima beban eksternal dan factor keselamatan harus diperhitungkan,

d. Titik-titik penjangkaran perancah gantung yang mendukungbekisting harus terpancang dan mempunyai daya tahan ygkuat

e. Perancah gantung yang digunakan pada bagian luarbangunan yang berbentuk cerobong harus dijangkarkanuntuk menahan kekuatan angin

Page 46: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 47: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 48: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

2. Pekerjaan Pembesian-1

a. Pemasangan besi beton yang panjang harus dikerjakan oleh pekerjayang cukup jumlahnya, terutama pada tempat yang tinggi, untukmencegah besi beton tersebut meliuk / melengkung dan jatuh

b. Pada waktu memasang besi beton yang vertical, pekerja harus ber-hatihati agar besi beton tidak melengkung misalnya dengan caramengikatkan bambu atau kayu sementara

c. Memasang besi beton ditempat tinggi harus memakai perancah, dilarang keras naik / turun melalui besi beton yang sudah terpasang

d. Ujung-ujung besi beton yang sudah tertanam harus ditutup denganpotongan bambu atau lainnya, baik setiap besi beton masing-2 atausecara kelompok batang besi, untuk mencegah kecelakaan fatal

Page 49: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

2. Pekerjaan Pembesian-2

e. Bila menggunakan pesawat angkat ( kran / crane ) untuk mengangkat atau menurunkan sejumlah besi beton, harus menggunakan alat Bantu angkat yang terbuat dari tali kabel baja ( sling ) untuk mengikat besi beton menjadi satu dan pada saat pengangkatan atau penurunan harus dipandu oleh petugas ( missal dengan memakai peluit )

f. Pengangkatan atau penurunan ikatan besi beton harus mengikuti prosedur operasi pesawat angkat ( crane )

g. Semua pekerja yang bekerja ditempat tinggi harus dilengkapi dan menggunakan sabuk pengaman, sarung tangan, sepatu lapangan , helm dan alat pelindung diri lain yang diperlukan

Page 50: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 51: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 52: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 53: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 54: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

3. Pekerjaan Beton-2

Pada proses pelaksanaan penuangan beton sebagai berikut :

komando atau perintah yang jelas harus diberikan padasaat pompa bekerja : kapan harus mulai, berhentisementara dan kapan mulai lagi. Alat komunikasi yang komunikatif, kalau perlu gunakan handy-talky

pekerja yang tidak berkepentingan dilarang berada tepatdiujung pipa pada saat pompa sedang bekerja

pekerja dan siapapun berdiri didekat boom concrete pump pada saat pompa bekerja

peralatan seperti : vibrator, pipa-pipa, penerangan dll, harus selalu dirawat oleh petugas yang berpengalamansebelum dan sesudah penuangan beton

Page 55: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

3. Pekerjaan Beton-3

b. Menara atau tiang yang dipergunakan untuk mengangkatadukan beton ( concrete bucket towers ) harus dibangundan diperkuat sedemikian rupa sehingga terjaminkestabilannya

c. Usaha pencegahan yang praktis harus dilakukan untukmenghindarkan terjadinya kecelakaan selama pekerjaanpersiapan dan pembangunan konstruksi beton, antara lain :

kejatuhan benda-benda atau bahan yang diangkutdengan ember,

singgungan langsung kulit terhadap semen, adukanatau kapur

d. Sewaktu beton dipompa atau dicor, pipa-pipa termasukpenghubung atau sambungan dan penguat harus kuat

Page 56: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

3. Pekerjaan Beton-4

e. Sewaktu proses pembekuan beton ( setting concrete ) harusterhindar dari goncangan dan bahan kimia yang dapatmengurangi kekuatan

f. Sewaktu lempengan ( panel ) atau lembaran beton ( slab ) dipasang pada dudukannya, harus digerakkan dengan hati-hati terhadap :

melecutnya ujung besi beton yang mencuat sewaktuditekan atau direnggang

getaran sewaktu menjalankan vibrator

g. Setiap ujung-ujung ( besi, kayu, bambu dll ) yang mencuat, harus dilengkungkan atau ditutup

h. Proses pengecoran harus dilakukan dengan hati-hati untukmenjamin bekisting dan perancah dapat memikul / menahan seluruh beban sampai beton mengeras

Page 57: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

3. Pekerjaan Beton-5

i. Untuk melindungi tenaga kerja sewaktu melakukan pekerjaan konstruksi, harus dibuatkan lantai kerja sementara yang kuat

j. Tenaga kerja harus dilindungi terhadap bahaya paparan / singgungan langsung anatar kulit dengan semen atau adukan beton, bahan pengawet kayu dan bahan kimia lainnya

k. Apabila bahan-bahan yang mudah terbakar digunakan untuk keperluan lantai, permukaan dinding dan pekerjaan lainnya, harus dilakukan tindakan pencegahan terhadap :

– kemungkinan adanya api yang terbuka, timbulnya bunga api pada pekerjaan pengelasan

– sumber api lainnya yang dapat menyulut uap yang mudah terbakar yang timbul ditempat kerja dan daerah sekitarnya

Page 58: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

4. Pekerjaan Shotcrete

a. Pekerja yang bertugas mengoperasikan alat penyemprot harus memakai APD yang cukup antara lain : masker pelindung pernafasan, kaca mata pelindung debu, sarung tangan dan sepatu karet

b. Campuran semen dapat menyebabkan penyakit kulit. Iritasi dan alergi dapat disebabkan oleh adanya kontak langsung dengan semen basah, dan apabila paparan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kulit terbakar.

c. Hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh pekerja antara lain :

sedapat mungkin harus dihindari bernafas dalam keadaan berdebu tanpa menggunakan masker pelindung pernafasan

Page 59: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

5. Pekerjaan ditempat Tinggi-1

Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m) beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

a. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen

b. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman / safety belt ) untuk menjamin agar tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi 1,5 meter

c. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan

d. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya terpasang rapat untuk mencegah orang tersandung dengan barang-barang yang jatuh

e. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang-2 lain yang tidak diperlukan

Page 60: BCE-01 K3 DPS 2012

K3 PEKERJAAN STRUKTUR

5. Pekerjaan ditempat Tinggi-2

Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasi jatuhnya benda-2 yang dapat menimpa orang dibawahnya

Tangga harus dipasang dan dipastikan sudah terikat kuat dan aman pada bagian atasnya untuk mencegah pergerakan

Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijamin mengenai kekuatan dan keamanannya

Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa oleh petugas K-3 dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada petugas K-3

Pasang pagar pembatas pada sekitar kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan masuk / berada pada area kerja

Page 61: BCE-01 K3 DPS 2012

POTENSI BAHAYA

PEKERJAAN STRUKTUR

Page 62: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 63: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 64: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 65: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 66: BCE-01 K3 DPS 2012

PERLINDUNGANDARI

BAHAYA JATUH

Page 67: BCE-01 K3 DPS 2012

Contoh faktor-faktor yang ikut menyebabkan bahaya jatuh:– Perancah– Tangga– Atap– Permukaan kerja berketinggian

MENGENALI BAHAYA JATUH

Page 68: BCE-01 K3 DPS 2012

20/05/2012

68

Sistem Pagar Pelindung

(Guardrail systems)

Sistem Jaring Penyelamat :

(Safety-net systems)

Safety deck

OK OK

OKOK

Page 69: BCE-01 K3 DPS 2012

Waktu reaksi tubuh yang baik = 0,2 detik

Jarak jatuh dalam 0,2 detik = 2 m

Dalam 1 detik, tubuh anda jatuh 10 m

kebawah

Kecepatan Jatuh VS Lama Bereaksi

Dengan waktu itu anda mereaksikan tubuh anda 2 m atau

kurang di mana anda berdiri

Page 70: BCE-01 K3 DPS 2012

20/05/2012

70

Bekerja di ketinggian

Page 71: BCE-01 K3 DPS 2012

Menganalisis Area Kerja

Menganalisis area kerja atas bahaya jatuh:

– Mereview gambar kerja sebelum mulai kerja

– Mengantisipasi datangnya bahaya jatuh selagi

pekerjaan berjalan

– Meninjau ulang bahaya-bahaya yang ada di site

– Merencanakan lebih dulu bagi perlindungan

terhadap bahaya jatuh

– Berjalan keliling mengawasi segala potensi

bahaya

Page 72: BCE-01 K3 DPS 2012

Apakah paparan bahaya yang

berlangsung ini dapat dicegah?

Page 73: BCE-01 K3 DPS 2012

Hirarki Pengendalian Bahaya Jatuh

Rekayasa metode kerja dan struktur terpadu

Pelarangan terjadinya pemaparan bahaya

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), berupa

– Pencegahan jatuh (sistem menahan diri)

– Penggunaan Personal Fall Arrest (Safety harness, tali

pengikat, atau safety belt)

– Positioning Device Systems (mengikat diri)

Positioning

Device SystemsPersonal Fall

Arrest System

Page 74: BCE-01 K3 DPS 2012

8 Langkah menuju Perlindungan jatuh

1. Pastikan struktur permukaan lantai kerja kuat

2. Lakukan asesemen kondisi & tindakan berbahaya jatuh

3. Hilangkan kebutuhan perlindungan jatuh, jika mungkin

4. Pilih jenis sistem perlindungan jatuh

5. Kembangkan prosedur penyelamatan / pemulihan

6. Lakukan inspeksi, pemeliharaan dan penyimpanan APD

7. Berikan pelatihan perlindungan jatuh

8. Lakukan monitoring program perlindungan jatuh.

Page 75: BCE-01 K3 DPS 2012

Langkah 1 : Pastikan struktur permukaan lantai kerja kuat

Langkah 2: Lakukan asesemen kondisi & tindakan berbahaya jatuh

Page 76: BCE-01 K3 DPS 2012

Langkah 3:

Langkah 4:

Hilangkan kebutuhan perlindungan jatuh, jika memungkinkan

Pilih jenis sistem perlindungan jatuh

Page 77: BCE-01 K3 DPS 2012

Langkah 5: Kembangkan prosedur

penyelamatan / pemulihan

Langkah 6: Lakukan inspeksi, program

pemeliharaan dan penyimpan-

an peralatan pelindung diri

Page 78: BCE-01 K3 DPS 2012

Langkah 7: Berikan pelatihan

perlindungan jatuh

Langkah 8:

Lakukan monitoring program perlin-dungan jatuh

Selidikilah kecelakaan atau insiden (nearmiss) yang terjadi untuk menen-tukan program yang harus direvisi

Page 79: BCE-01 K3 DPS 2012

Harness Safety belt

Page 80: BCE-01 K3 DPS 2012
Page 81: BCE-01 K3 DPS 2012

JARING PENGAMAN

Page 82: BCE-01 K3 DPS 2012

PAGAR PEMBATAS

Page 83: BCE-01 K3 DPS 2012

Jenis Limbah proyek

1. Limbah cair : air kotor, minyak, bahan, pelumas dlsb.

2. Limbah padat : puing beton/sisa asbes/kayu/ kertas/plastik dll

3. Limbah Kimia : HCl, Aditive beton, HCl,

4. Limbah Gas : Emisi gas buang BBM/BBG, Zat Pelarut , dll

Penanganan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)

1. Pemesanan, transportasi, penyimpanan, dan penggunaan serta

pembuangan limbah B3 harus direncanakan, dilaksanakan dan

dikontrol sesuai syarat-syarat dan standar yang ditetapkan.

2. Setiap jenis bahan B3 harus dilengkapi dengan lembar data

keselamatan bahan (MSDS), sebagai petunjuk penggunaan,

pencegahan dan penanggulangan jika terjadi pemaparan.

Page 84: BCE-01 K3 DPS 2012

Kelas B3

Klas 1. Bahan Mudah Meledak

Klas 2. Bahan Gas

Klas 3. Cairan gas mudah menyala & terbakar

Klas 4. Bahan padat mudah menyala

Klas 5. Bahan Pengoksidasi & Peroksida Organik

Klas 6. Bahan Beracun

Klas 7. Bahan Radioaktif

Klas 8. Bahan Korosif

Klas 9. Bahan Berbahaya lainnya

Page 85: BCE-01 K3 DPS 2012

B3 Klass 1 Bahan Mudah Meledak

(EXPLOSIVE)

1.1. Meledak Besar (massive)

(TNT, ANFO, nitroglycerine)

1.2. Bahaya Lontaran(grenades, ammunition, etc

1.3. Ledakan kecil/lontaran/kebakaran(propellant powder, fireworks)

1.4. Ledakan kecil(flares, fireworks, safety cartridges dll)

1.5. Ledakan tidak sensitif

1.6. Ledakan sangat tidak sensitif

Page 86: BCE-01 K3 DPS 2012

B3 Klas 2 Gas

2.1 Gas Mudah Menyala (acetylene, hydrogen, LPG)

2.2 Gas Tak Mudah Nyala Bertekanan(udara, carbon dioxide, nitrogen)

2.3 Gas Beracun(chlorine, methyl bromide, nitric oxide)

Page 87: BCE-01 K3 DPS 2012

Klas 3 Gas Cair Mudah Nyala & Mudah

Terbakar, (Petrol, kerosene dsb)

3.1. Mudah Menyala (Titik Nyala < 141°)

3.2. Mudah Terbakar (Titik Nyala 141°-200°)

3.1

COMBUSTIBLE

3.2

Page 88: BCE-01 K3 DPS 2012

Klas 3 Gas Cair Mudah Nyala & Mudah

Terbakar, (Petrol, kerosene dsb)

3.1. Mudah Menyala (Titik Nyala < 141°)

3.2. Mudah Terbakar (Titik Nyala 141°-200°)

3.1

COMBUSTIBLE

3.2

Page 89: BCE-01 K3 DPS 2012

Klas 4 Bahan Padat Mudah Nyala

4.1. Bahan padat mudah nyala

(Sulfur, phosphorus, picric acid)

4.2. Dapat Terbakar Spontan (charcoal (non-activated)

4.3. Berbahaya jika basah(calcium carbide)

Page 90: BCE-01 K3 DPS 2012

Klas 5 Pengoksidasi & Peroksida Organik

5.1. Pengoksidasi(Chlorine, calcium hypochlorite, sodium peroxide)

5.2. Peroksida Organik(Benzoyl peroxides, methyl ethyl, ketone peroxides)

Page 91: BCE-01 K3 DPS 2012

Klass 6 Bahan Beracun & Menular (Infeksius)

6.1. a. Bahan yang Beracun(cyanides, lead, arsenic)

6.1. b. Bahan Merusak(pestisida, Logam berat)

6.2. Agen/bahan menular(diagnostic specimens atau vaksin hidup)

Page 92: BCE-01 K3 DPS 2012

Klas 7 Bahan Radioaktif

(Uranium, radio isotopes, plutonium)

Page 93: BCE-01 K3 DPS 2012

Klas 8Bahan Korosif

(Hydrochloric acid, sodium

hypochlorite (liquid pool

chlorine), sodium hydroxide

(caustic soda)

Klas 9Bahan Berbahaya

Lainnya

(Aerosols, polyester beads)

Page 94: BCE-01 K3 DPS 2012

Label B3 Klas Campuran

Label klas ini digunakan jika lebih

dari satu klas B3 sedang dibawa

dalam satu muatan dan kendarannya

memerlukan pemberian satu label

Page 95: BCE-01 K3 DPS 2012

TERIMA KASIH