01-peraturan k3
TRANSCRIPT
1
SELAMAT DATANGSELAMAT DATANG
2
TAP MPR RI TAP MPR RI NOMOR III/MPR/2000NOMOR III/MPR/2000
UUD 1945
TAP MPR RI
Undang-Undang
PERPU
Peraturan Pemerintah (PP)
KEPPRES
PERDA
Surat Menteri Kehakiman & HAM NO. M.U.M.01.06-27 tanggal 23 –02-02
KEPMEN
3
DASAR HUKUM PENGELOLAAN DASAR HUKUM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUMPERTAMBANGAN UMUM
UU NOMOR 11 TH 1967 Tentang Ketentuan Pokok Pertambangan
UU NOMOR 1 TH 1970 Tentang Keselamatan Kerja
UU NOMOR 32 TH 2004 Perubahan UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah
UU Lain Terkait Seperti UU Kehutanan, UU Penanaman Modal, UU Ketenaga Kerjaan, Dll
Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Kerja Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)
PP NOMOR 19 TH 1973 Tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja Bidang Pertambangan)
PP NOMOR 75 TH 2001 Tentang Perubahan Kedua Atas PP Nomor 32 Tentang Pelaksanaan UU No. 11 TH 1967
4
DASAR HUKUM DASAR HUKUM K3 PERTAMBANGANK3 PERTAMBANGAN
UU NOMOR 11 TH 1967 (Pasal 29)
UU NOMOR 1 TH 1970 (Menimbang, Ps.2 & 3)
UU NOMOR 13 TH 2003 (Pasal 86 & 87)
PP NOMOR 32 TH 1969 (Pasal 64 & 65)
PP NOMOR 19 TH 1973 (Pasal 1, 2, & 3)
MPR NOMOR 341 LN 1930
KEPMEN NOMOR 2555.K/201/M.PE/1993
KEPMEN NOMOR 555.K/26/M.PE/1995
5
LINGKUP PENGELOLAAN LINGKUP PENGELOLAAN PERTAMBANGANPERTAMBANGAN
KONTRAK KARYA
PEREJANJIAN KERJA PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA (PKP2B)
KUASA PERTAMBANG (KP)
PENGUSAHAAN PANASBUMI
6
PENGELOLAAN PERTAMBANGAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN
ERA OTONOMI DAERAHERA OTONOMI DAERAH
PEMERINTAH (PUSAT) KK DAN PKP2B YANG DITANDATANGANI SEBELUM 1 JANUARI 2001
PEMERINTAH DAERAH KUASA PERTAMBANGAN YANG DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
KK DAN PKP2B YANG DITANDATANGANI SEJAK 1 JANUARI 2001
7
DASAR HUKUM DASAR HUKUM K3 PERTAMBANGANK3 PERTAMBANGAN
UU NOMOR 11 TH 1967 (Pasal 29)
UU NOMOR 1 TH 1970 (Menimbang, Ps.2 & 3)
UU NOMOR 13 TH 2003 (Pasal 86 & 87)
PP NOMOR 32 TH 1969 (Pasal 64 & 65)
PP NOMOR 19 TH 1973 (Pasal 1, 2, & 3)
MPR NOMOR 341 LN 1930
KEPMEN NOMOR 2555.K/201/M.PE/1993
KEPMEN NOMOR 555.K/26/M.PE/1995
8
UU NO. 11 TH 1967UU NO. 11 TH 1967
Pasal 29
Tata Usaha, Pengawasan pekerjaan usaha
pertambangan dan pengawasan hasil
pertambangan dipusatkan kepada Menteri dan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.
Pengawasan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal
ini terutama meliputi keselamatan kerja,
pengawasan produksi dan kegiatan lainnya dalam
pertambangan yang menyangkut kepentingan
umum.
9
PP NO. 32 TH 1969PP NO. 32 TH 1969
BAB IX PENGAWASAN PERTAMBANGAN
Pasal 64 :
Tata Usaha, Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan dipusatkan pada Departemen yg Membawahi Pertambangan
Pasal 65 :
Cara Pengawasan, Pengaturan Keselamatan Kerja, dan Pelaksanaan Usaha Pertambangan diatur dengan Pertaturan Pemerintah
10
UU NO. 1 TH 1970UU NO. 1 TH 1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan keselamatan dlm melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional;
setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya;
Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien;
Pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam UU yg memuat ketentuan umum tentang K2 yg sesuai dgn perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik & teknologi.
11
UU NO.1 TH 1970, LanjutanUU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 2 Ruang Lingkup
1. Keselamatan Kerja dalam segala tempat kerja (darat, dalam tanah, dalam air maupun udara) di dalam wilayah hukum RI
2. (e) tempat dilakukan usaha pertambangan & pengolahan emas, perak, logam atau bijih logam lainnya , batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik dipermukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan.
12
UU NO.1 TH 1970, LanjutanUU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 3 Syarat-Syarat K2
Mencegah dan mengurangi kecelakaan, bahaya peledakan, dan memadamkan kebakaran
Kesempatan penyelamatan pada waktu kebakaran atau kejadian berbahaya yang lainnya.
Memberi pertolongan pada kecelakaan
Mencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja. Dll
13
UU NO.1 TH 1970, LanjutanUU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 8 Pengurus Wajib melakukan
1. Pemeriksaan Kesehatan mental dan pisik pekerja yg akan diterima/dipindah tugaskan
2. Secara berkala pada Dokter yg ditunjuk Pengusaha
3. Pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan perundangan
14
UU NO.1 TH 1970, LanjutanUU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 9 – (1)
Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:
• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bewerja
15
UU NO.1 TH 1970, LanjutanUU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 12 ; Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja• Memberi Keterangan yg benar
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
• Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
• Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan
• Menyatakan Keberatan Kerja apabila;
Syarat K3 & APD diragukan, kecuali Hal Khusus Oleh Pengawas, & Dapat dipertanggung jawabkan
Pasal 13 Kewajiban Bila Masuk Tempat Kerja ;
Wajib mentaati semua petunjuk K2 & memakai APD yang diwajibkan
16
UU NO.1 TH 1970, LanjutanUU NO.1 TH 1970, Lanjutan
Pasal 14 Kewajiban PengurusMenempatkan : Syarat Keselamatan yg diwajibkan oleh
UU No.1 th 1970 serta Peraturan Pelaksanaan yang Berlaku, pada Tempat yang Strategis
Memasang : Gambar K2 dan bahan pembinaan, pada Tempat yang StrategisMenyediakan : Cuma-Cuma, APD bagi karyawan &
Tamu disertai petunjuk yg diperlukan
Sesuai Petunjuk Pengawas/Ahli Keselamatan Kerja
17
PP NO. 19 TH 1973PP NO. 19 TH 1973
Pertambangan penting bagi ekonomi nasional & pertahanan negara. Pengaturan lebih lanjut pengawasan K2 bidang pertambangan sebagaimana dlm Psl 16 UU No.: 44 Prp. Th 1960 & Psl 29 UU No.: 11 Th 1967 perlu;
UU No.: 1 Th 1970 mengatur K2 secara umum termasuk bidang pertambangan yg menjadi tugas dan tanggung jawab Menakertransko
Usaha pertambangan terus menerus, butuh peralatan khusus, bahaya & kecelakaan begitu besar dan khas serta perlu pengawasan K2 yg lebih effisien dan effektif
Dep. Peretambangan punya Personil & Peralatan Khusus untuk Pengawasan K3 Pertambangan
18
PP NO. 19 TH 1973 lanjutanPP NO. 19 TH 1973 lanjutan
Pasal 1:
Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp. Th 1960, UU No. 11 Th 1967, dan PP No.32 Th 1969 dgn ditetapkan UU No. 1 Th 1970 dilakukan Oleh Menteri Pertambangan
Pasal 2 :
Pengawasan K2 bidang Pertambangan oleh Menteri Pertambangan berpedoman pada UU.No.1 & Peraturan Pelaksanaannya
Pasal 3:
Menteri Pertambangan mengangkat Pejabat Pengawas K2
kerjasama dengan Pejabat K2 Depnakertransko
19
PP NO. 19 TH 1973 lanjutanPP NO. 19 TH 1973 lanjutan
Pasal 4:
Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, & 3 kepada Menakertransko
Pasal 5 :
PP 19 Th 1973 tidak berlaku utk Ketel Uap sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930 ( Sblt. 1930 Nomor 225).
20
PP NO. 75 TH 2001PP NO. 75 TH 2001
Pasal 64 ;
1) Menteri Melakukan Pembinaan & Pengawasan thd Penyelenggaraan Pertambangan yang dilaksanakan oleh Gubernur, Bupati/Walikota
2) Pembinaan dlm ayat 1 meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi
3) Pengawasan dlm ayat 1 meliputi Keselamatan Pertambangan
21
KEPMEN KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 1- 1
Pasal 3;PIT Menegakkan Peraturan Perundang-undangan K3 & Lingkungan Pertambangan Umum
Pasal 4; Fungsi PIT• Pemeriksaan/Inspeksi, Pengujian, dan Pembinaan • Penyelidikan Kecelakaan/Kejadian berbahaya &
Pencemaran/Perusakan Lingkungan• Perintah, Larangan, & Petunjuk• Laporan dan Membuat Berita Acara
22
KEPMEN KEPMEN NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 NO:2555.K/20.1/M.PE/1993 - 2- 2
Pasal 6; Wewenang• Memasuki Tempat Kegiatan Pertambangan setiap Saat
• Meminta bantuan Pemda atau Instansi Pemerintah yg
berkaitan
Pasal 7; Wewenang• PIT Menghentikan/menutup sementara sebagian atau
seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum
• KIT Menghentikan/menutup tetap sebagian atau
seluruh kegiatan Usaha Pertambangan Umum
23
Pasal 2 ayat 1:
“Jika pemegang Kuasa Pertambangan (KP) tidak
dpt memimpin atau mengawasi sendiri ditempat
pekerjaan tambangnya, maka dia diwajibkan
untuk menunjuk seorang Kepala Teknik (KT)
untuk memimpin dan mengawasinya.
Penunjukkan ini harus dilakukan sebelum
dimulainya pekerjaan-pekerjaan tambang.”
MPR No. 341 Th 1930MPR No. 341 Th 1930
24
Pasal 2 ayat 2 :“Sebagai Kepala Teknik hanya dapat ditunjuk orang-
orang yang telah menunjukkan bukti-bukti kepada
Kepala Inspeksi Tambang (KIT) bahwa mereka mampu
untuk memangku jabatan tersebut. KIT memberikan
surat keterangan untuk kepentingan ini.”
MPR No. 341 Th 1930 lanjutan MPR No. 341 Th 1930 lanjutan
Pasal 2 ayat 3 :
“Apabila Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat harus menunjuk pejabat yang akan bertindak
sebagai wakil sementara.”
25
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 - -11
Pasal 1 ayat (6)
“KTT adalah seseorang yang memimpin dan
bertanggung jawab atas terlaksananya serta ditaatinya
peraturan perundang-undangan K3 pada suatu
kegiatan usaha pertambangan di wilayah yg menjadi
tanggung jawabnya.”
Pasal 4 ayat (7)
“Pengusaha harus menghentikan pekerjaan usaha pertambangan apabila KTT atau petugas yang ditunjuk tidak berada pada pekerjaan usaha tersebut.”
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)
26
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 - 2 2
Pasal 5 ayat (1)
“Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat
dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan
memiliki KTT.”
Pasal 5 ayat (2)
“Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat
pengesahan Kepala Pelaksana Inspeksi
Tambang.”
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)
27
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -3-3
Pasal 4) ; Pengusaha• Memberitahukan ke KIT sebelum Kegiatan Usaha
Pertambangan baru, dimulai
• Menyediakan segala peralatan perlengkapan, APD, fasilitas, dan biaya untuk peraturan ini
• Menyediakan Cuma-Cuma APD yg sesuai bagi karyawan & orang yg memasuki tempat kerja
• Menydiakan Akomodasi yg patut untuk PIT selama tugas
• Membantu sepenuhnya kepada PIT yg dlm tugas
28
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -4-4
Pasal 11 ; Pengawas Operasional KTT dibantu oleh petugas yg bertanggung jawab KTT dpt menunjuk/mengangkat petugas tsb apabila pengusaha blm mengangkat
Petugas tsb adalah Pengawas operasional & Teknis bertanggung jawab ke KTT
Pasal 12 ; Kewajiban Pengawas Operasional
Pasal 13 ; Kewajiban Pengawas Teknis
29
ORGANISASI MANAJEMENKESELAMATAN PERTAMBANGAN
External & Internal Audit
Komite K3
Kepala Teknik Tambang
Pengawas Teknis
Program K3
Zero AccidentNO YES
Manager K3
Pengawas Operasional
No YesZero Accident
Manager K3
30
PENGAWAS OPERASIONAL(12)PENGAWAS OPERASIONAL(12)
Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja
Melaksanakan Inspeksi, Pengujian, Pemeriksaan
Bertanggung jawab atas keselamatan,Kesehatan dan Kesejahteraan semua orang yg ditugaskan kepadanya
Membuat dan menandatangani laporan
31
PENGAWAS TEKNIS (13)PENGAWAS TEKNIS (13)
Bertanggungjawab untuk keselamatan peralatan
Mengawasi dan memeriksa permesinan dan perlistrikan
Merencanakan dan menjamin dilaksanakannya pemeliharaan peralatan
Melaksanakan pengujian
Membuat laporan
32
KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995KEPMEN NO:555.K/26/M.PE/1995 -5-5
Pasal 15 ; • Pekerjaan Pertambangan dibagi atas bagian-bagian
• Ada orang yg bertanggung jawab pada tiap bagian
• Pengawasan & Pemeriksaan effektif
Konsep Area Owner Responsibility
Pasal 16 ; KTT menetapkan bentuk dan waktu laporan permesinan , kelistrikan, & peralatan
Standar Perusahaan
33
BUKU TAMBANG (20)BUKU TAMBANG (20)
Ada pada setiap tambang yang ada KTT
Disyahkan oleh PIT
Diberi nomor
Media intraksi PIT dan KTT
Disimpan di kantor KTT
Duplikatnya di Kantor KAPIT
34
BAGIAN K3 (24)BAGIAN K3 (24)
Mengumpulkan data, menganalisis Kec.
Mengumpulkan data daerah yg berbahaya
Memberikan penerangan/Petunjuk K3
Membentuk dan melatih Tim Rescue
Menyusun statistik
Mengevaluasi K3
35
KOMITE K3 (25)KOMITE K3 (25)
Melakukan pemeriksaan secara bersama-sama
Mengatur inspeksi terpadu
Melakukan pertemuan
36
PERSYRATAN PEKERJA TAMBANGPERSYRATAN PEKERJA TAMBANGPasal 26Pasal 26
Sehat Jasmani & Rohani, dan Sesuai sifat pekerjaan
Pekerja Wanita tdk boleh di Underground
Tdk ditugaskan sendirian pd tempat terpencil/ada bahaya tak terduga kecuali tersedia alat komunikasi langsung dgn pekerja lain yg dekat
Dalam kondisi Sakit/tdk mampu kerja secara normal, tdk boleh dipekerjakan
Dapat dikenakan sanksi
37
PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)PENDIDIKAN & PELATIHAN (28 - 30)
KTT wajib mengadakan diklat K3:
Pekerja Baru,
Pekerja Tugas Baru,
Penyegaran, dan
Diklat lain yg ditetapkan KAPIT
Diklat diselenggarakan Sendiri atau Kerja Sama dgn Instansi Pemerintah atau Badan Resmi lainnya.
Setiap Program Diklat Tsb hrs mendapat persetujuan dari KAPIT
38
PEKERJA TAMBANG (32)PEKERJA TAMBANG (32)Hak : Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
Diklat (28-30)
Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)
Kewajiban : Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul bahaya kepada Pengawas
Memakai dan merawat APD
Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT (32-6) dan (UU No. 1 th 1970)
39
Lanjutan….Lanjutan….
Memperhatikan dan menjaga K2 dirinya serta orang lain
Melaporkan apabila ada kondisi berbahaya yang tidak bisa diatasinya
Melaporkan kecelakaan/cidera
PEKERJA TAMBANG (32)PEKERJA TAMBANG (32)
40
KECELAKAAN TAMBANG (39)KECELAKAAN TAMBANG (39)
Benar terjadi
Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin
Akibat kegiatan usaha pertambangan
Pada Jam kerja
Dalam wilayah KP/KK/PKP2B
41
PENGGOLONGAN CIDERA (40)PENGGOLONGAN CIDERA (40)
1. Ringan (lebih 1 hari s.d. 3 minggu)
2. Berat
lebih 3 minggu
Cacat tetap
Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala, punggung, pinggul), pendarahan dalam/ pingsang kurang oksigen, persendian lepas.
3. Mati Meninggal dalam waktu 24 jam atau kurang setelah
terjadi kecelakaan
42
KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)
Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada saat mengangkat
Tabung bertekanan meledak
Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih disebabkan kebakaran, peledakan yg menyebabkan kegiatan terhenti lebih 24 jam
Kebocoran bahan berbahaya
Kendaraan pengangkut bahan berbahaya terbalik, dll
43
KETENTUAN MELAPOR (41)KETENTUAN MELAPOR (41)
Kecelakaan bersifat ringan dilaporkan Bagian Keselamatan Kerja untuk di daftar di dalam BUKU KUNING (Ii dan Iii) yaitu BUKU KECELAKAAN, yang nantinya juga di laporkan kepada KAPIT oleh KTT
Kecelakaan bersifat BERAT, MATI, KEJADIAN BERBAHAYA dalam secepatnya /sesegera mungkin dilaporkan kepada KAPIT oleh KTT.
44
PENYELIDIKAN KECELAKAAN & PENYELIDIKAN KECELAKAAN & KEJADIAN BERBAHAYA (46)KEJADIAN BERBAHAYA (46)
TKP/TKK tdk boleh diubah dan Peralatan yg terlibat tdk boleh diperbaiki, kecuali untuk memberikan pertolongan.
Sangat perlu untuk kepentingan pekerjaan, hanya dapat di ubah dengan persetujuan KAPIT.
45
Statistik kecelakaan TambangStatistik kecelakaan Tambang(47)(47)
Tingkat kekerapan Kecelakaan (Frekuensi Rate) dlm 1.000.000 jam
Tingkat keparahan Kecelakaan (severity rate) dlm 1.000.000 jam
Dikirimkan KTT ke KAPIT paling lambat 1 bulan setelah tahun kalender
46
KESEHATAN (48 – 51)KESEHATAN (48 – 51)
Ruang ganti pakaian dan tempat membersihkan badan (48)
Penyediaan Air untuk membersihkan badan, Air minum cuma-cuma dlm jumlah cukup selama jam kerja, Kebersihan Air inum dan tempatnya (49)
Jamban yg sesuai syarat kesehatan (50)
Minum minuman beralkohol/memabukan selama bekerja dilarang dan pekerja dibawah pengaruh alkohol dilarang kerja (51)
47
GUDANG HANDAK (52 s.d. 59)GUDANG HANDAK (52 s.d. 59)
Izin (sementara 2 tahun, Transit dan utama 5 tahun)
Pengamanan ( hanya 1 jalan masuk, Penerangan, dijaga 24 jam, tanggul, FE)
Jarak Aman
48
HANDAK DAN PELEDAKANHANDAK DAN PELEDAKAN
Gudang Handak, Tata cara penyimpanan, ASdministrasi, Pengangkutan, Pelaksanaan pekerjaan peledakan, peledakan tidur, peledakanmangkir.
Pekerjaan peledakan dilakukan oleh orang yang mampu dalam melaksanakan peledakan dan memiliki KIM yang dikeluarkan oleh KAPIT (75)
49
IZIN KERJA PANAS (HOT PERMIT) 167
Pengelasan/Pemotongan di tempat yg
kondisinya dpt timbul ledakan atau
kebakaran harus ada Izin dari KTT
atau Org yg ditunjuk
Izin berlaku pada hari diterbitkan
Pengawasan intensif
50
PENGELASAN PIPA ATAU WADAH (117)
Kering, diventilasi, bersih sisa minyak.
Tutup wadah terbuka.
Diisi inert gas atau air bila mungkin.
Deteksi terhadap thd gas mudah menyala (sebelum & regular sewaktu dikerjakan).
51
ORANG YG BERTUGAS DAN BERTANGGUNG JAWAB (181)
Semua pekerjaan listrik harus diawasi oleh seorang ahli listrik yang namanya dicatat dalam buku tambang
Pekerjaan listrik hanya boleh dilakukan oleh orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang listrik.
52
PERLINDUNGAN JATUH (93)PERLINDUNGAN JATUH (93)
Bekerja pd tempat tinggi lebih dari 2,5 meter dari lantai hrs dilindungi dari kemungkinan terjatuh.
Jangkar untuk menggantung pelana pengaman, atau lantai gantung, atau gondola harus kuat
53
JEMBATAN KERJA (94)JEMBATAN KERJA (94)
Lebar lebih dari 1 meter
lebih 1,5 meter di atas lantai
Pagar/sandaran
Bingkai pengaman
jalan angkut terpisah dari jalan pekerja
54
JALAN BERTANGGA (95)JALAN BERTANGGA (95)
pada jalan masuk bertangga pada lantai atau jembatan kerja hrs dilengkapi pagar pegangan tangan dan bingkai lantai standar, atau pintu yg membuka keatas.
Jalan bertangga dgn 4 atau lebih anak tangga hrs dilengkapi pegangan tangan dan bingkai lantai standar.
Jalan masuk ke lantai yg menjorok atau lantai gantung yg tingginya lebih dr 1,2 meter hrs dilindungi dgn rantai palang, palang atau pintu, dan dipasang papan peringatan.
55
TANGGA PORTABEL (96)
Sesuai standar keselamatan
Jalan sementara ke tempat kerja
Tidak untuk lantai kerja
Tidak digunakan horizontal
Tidak untuk tempat berjalan
Tidak untuk panggung gantung
56
LAMPU PENERANGAN (100-101)LAMPU PENERANGAN (100-101)
Tempat yg tdk mendapat cukup cahaya matahari
Lampu terbuka dilarang pd tempat yg terdapat bahan mudah menyala atau terbakar, atau dpt tersentuh oleh pekerja atau peralatan.
Lampu Darurat harus tersedia pada: Ruang Permesinan; Tempat Pemuatan; Mulut
Lubang; Tempat Pembongkaran, dan sebagainya.
PIT dpt menetapkan tambahan lampu darurat pada setiap tempat
57
ALAT PEMADAM API (105-109)
Tersedia untuk kebakaran dini dan besar
Jenis, ukuran & Jumlah dpt memadamkan utk segala kelas api
Penempatan strategis-praktis.
Sesuai dengan kelas api yg mungkin terjadi
Jumlah memadai, dirawat/dipelihara
Pemeriksaan & Pengujian, kondisi siap pakai.
Tersedia Siamese Connections untuk semua hidran (bila pakai regu pemadam dari luar)
58
ALAT PEMADAM API (105-109) -2
Sekurang-kurangnya 1 bulan sekali diperiksa
Sekurang-kurangnya 1 tahun sekali mekanisme kerja, jumlah & kondisi bahan isi, selang, nosel, dan tabung harus diperiksa
Setiap 5 tahun sekali (sesuai petunjuk pabrik) diuji Hidrostatis min. 20 kg/cm persegi atau 1,5 tekanan kerja.
Surat keterang uji hidrostatis hrs disimpan sampai pengujian kembali
59
TEMPAT KERJA (110)
Bersih dan rapih
Limbah padat atau cair tidak ditimbun dalam jumlah besar
Sampah/kain bekas mudah terbakar dengan wadah kedap api & tertutup
Bebas ceceran/bocoran zat cair mudah menyala/terbakar
60
DAERAH RAWAN KEBAKARAN (111)
Akibat Api rokok
Akibat Lampu dgn api terbuka
Akibat Alat yg menimbulkan panas
Akibat bahan/material panas
Diberi tanda peringatan
Daerah yg ditetapkan oleh KTT
61
RUANG PENGISIAN BATERE (114)
Ventilasi cukup
Dilarang merokok/api terbuka
Peralatan listrik di luar
Daerah/ruang rawan kebakaran
62
ZAT CAIR & BAHAN MUDAH TERBAKAR (112 & 113)
Disimpan dalam wadah tertutup
Terpisah dari bahan-bahan lainnya
Bangunan tahan api
Ventilasi cukup baik
Alat deteksi kebakaran dini
63
Tabung Oksigen & Gas Mudah Terbakar (116)
Penyimpanan dalam posisi tegak dan bebas dari sumber api
Meter pengukur dan keran pengatur bebas dari minyak/gemuk
Pengangkutan, katup ditutup & tertutup
64
PENGELASAN PIPA ATAU WADAH (117)
Kering, diventilasi, bersih sisa minyak.
Tutup wadah terbuka.
Diisi inert gas atau air bila mungkin.
Deteksi terhadap thd gas mudah menyala (sebelum & regular sewaktu dikerjakan).
65
BENGKEL PANDAI BESI (119)
Jln. Masuk Tamda >60 meter
Kipas Angin Masuk Tamda > 60 meter
Dilengkapi pengisap udara dan Ventilasi
Akhir gilir kerja diperiksa thd bara api
Pelindung thd percikan api
66
ESCAPE WAY/EMERGENCY EXIT (121)
Bebas rintangan
Membuka keluar
Tahan Api
Tidak terbuka dari luar
Dengan tanda yg mudah dilihat
67
PERBENGKELAN (159)
Dioperasikan dan dirawat/dipelihara baik
Kondisi bersih dan rapih
Menjamin Keselamatan & Kesehatan
Tidak Mengganggu/Mengotori Lingkungan
68
PERALATAN & FASILITAS (160)
Tersedia Gang cukup lebar
Gang bebas rintangan
Ada garis demarkasi
Salah satu sisi Jalan tangga dilengkapi pegangan tangan
Wadah/bak terbuka berisi zat cair Panas /berbahaya harus dibatasi tirai/pagar pengaman setinggi > 1,5 meter
Lantai dgn lubang untuk jalan dan teras tangga, dilengkapi bingkai & pagar setinggi 90 cm.
69
PENCEGAHAN KEBAKARAN/LEDAKAN (161)
Penempatan bahan mudah terbakar, aman
Zat cair mudah menyala maks. 20 liter dalam wadah tahan api.
Maksimum dlm bengkel hanya 10 bh wadah
Pemisahan ruangan, thd pekerjaan berpotensi kebakaran/ledakan
Tersedia jalan menyelamatan diri yang bebas rintangan
Tersedia alat pemadam api
70
PERALATAN PENGAMAN (163)
Bagian bergerak dari mesin & alat transmisi
Bagian berputar dari mesin
Kacamata pengaman thd bunga api, percikan logam, sinar las, dll
Isyarat peringatan untuk mesin yg hidup otomatis
Sakelar darurat (emeregency stop)
71
MESIN GERINDA (165)
Dilengkapi; cicin pengaman, tutup
pengaman, dan kaca perisai
Ukuran & bentuk sesuai jenis mesinnya
Kecepatan putar batu gerinda tidak
lebih kecil dari putaran mesin.
Kacamata pengaman.
72
IZIN KERJA PANAS (HOT PERMIT) 167
Pengelasan/Pemotongan di tempat yg
kondisinya dpt timbul ledakan atau
kebakaran harus ada Izin dari KTT
atau Org yg ditunjuk
Izin berlaku pada hari diterbitkan
Pengawasan intensif
73
PERALATAN LISTRIK (180)
Kecuali, KAPIT menetapkan peraturan lain atau standar lain dari yg ditentukan peraturan ini semua instalasi Listrik harus memenuhi ketentuan PUIL dan SNI
Bagan sisteim kelistrikan tegangan tinggi dan rencana pengembangan lengkap dengan keterangan terinci untuk setiap usaha pertambangan harus disampaikan ke KAPIT dan setiap perubahan dan penambahan harus dilaporkan.
74
ORANG YG BERTUGAS DAN BERTANGGUNG JAWAB (181)
Semua pekerjaan listrik harus diawasi oleh seorang ahli listrik yang namanya dicatat dalam buku tambang
Pekerjaan listrik hanya boleh dilakukan oleh orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang listrik.
75
PENIMBUNAN BBC (221)PENIMBUNAN BBC (221)
Lebih dari 40.000 utk BBC mudah terbakar dan lebih dari
10,000 utk BBC mudah menyala harus mendapat izin
dari KAPIT
Tempat penimbunan BBC sebagaimana dimaksud dalam pasal 221 harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Kepmen ini
Penimbunan BBC yg terdiri dari satu tangki atau
sekumpulan tangki utk menimbun BBC mudah terbakar
dengan kapasitas 5000 s.d. 40.000 liter dan untuk BBC
mudah menyala kapasitas 1000 s.d. 10,000 liter tidak
perlu mendapat izin
76
PERSYARATAN (223)PERSYARATAN (223)
Harus tersedia : - Tanda larangan
- Lampu penerangan,FE, Penangkal petir
Harus ada tanggul pengaman yang terbuat dari beton atau timbunan tanah dan tingginya harus dapat menampung :
- 1 tangki kap.maks + 20 cm
- Kumpulan tangki 1/2 + 20 cm
77
PERSYARATAN (223) LanjutanPERSYARATAN (223) Lanjutan
Jarak antara tangki sekurang-kurangnya 10 meter
Pada dinding tangki harus tertulis : Nomor, Kapasitas, dan jenis BBC
Pagar pengaman berjarak 5 meter dari tanggul
Panel listrik dan pompa ditempatkan di luar pagar pengaman
78
PENIMBUNAN BUKAN DALAM PENIMBUNAN BUKAN DALAM TANGKI TETAP (224)TANGKI TETAP (224)
Apabila BBC ditimbun dalam drum atau wadah
lain yg sejenis dan mempunyai kapasitas
kurang dari 5,000 liter utk BBC mudah terbakar
dan kurang dari 1,000 liter utk BBC mudah
menyala maka lokasi penimbunan harus diberi
pagar pengaman di sekelilingnya dan dilengkap
dengan pintu berkunci
79
TAMBANG PERMUKAAN TAMBANG PERMUKAAN (239 - 257)(239 - 257)
Daerah Tambang yang berbahaya harus dipagar Apabila BBC ditimbun dalam drum atau wadah
Jalan Masuk Tambang harus dirawat
Lori Gantung (cable way) harus mendapat izin dari KAPIT
Perencaan Tambang a.l.: Kemantapan Lereng, Penimbunan, Drainage, dll
80
TAMBANG PERMUKAAN TAMBANG PERMUKAAN (239 - 257)(239 - 257)
Potong bawah (Under Cut) tidak diperkenankan kecuali dapat izin dari KAPIT
Tinggi Bench tidak boleh melebihi 20 meter (apabila diunakan alat mekanis) kecuali ada izin dari KAPIT
Luas lantai kerja minimal 1,5 kali Tinggi Jenjang
Perubahan Alat Pemindah tanah Mekanis harus dapat izin KAPIT
81
Terima KasihTerima Kasih