ts operasi
TRANSCRIPT
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
PLTD Tegineneng adalah salah satu unit pembangkit tenaga diesel terbesar di PLN Sektor
Pembangkitan Bandar Lampung.PLTD yang berbahan bakar HSD dan MFO ini terdiri dari 3 unit
mesin Wartsila 12V 46 dengan daya terpasang 3x9,4 MW.
Sejak awal berdirinya pada tahun 1991 hingga saat ini,unit PLTD Tegineneng sudah menjadi
andalan untuk menyuplai energi listrik ke sistim Sumbagsel,selain untuk menjamin ketersediaan
cadangan kalor juga berfungsi sebagai pendukung apabila salah satu unit besar seperti PLTA Way
Besai, PLTU Tarahan atau unit lain di sistim Sumbagsel mengalami gangguan atau keluar sistim
akibat pemeliharaan.
Tetapi seiring berjalannya waktu,dalam pengoperasiannya mesin Wartsila 12V 46 sering
mengalami kendala.Salah satunya yang sangat merugikan perusahaan adalah pecahnya kepala
silinder,yang sangat berbahaya bagi mesin karena menyebabkan masuknya air pendingin kedalam
ruang bakar yang dapat mengakibatkan Connecting rod bengkok bahkan patah dan bercampurnya
air pendingin kedalam minyak pelumas mesin.
Karena itulah,didasari rasa memiliki dan kepedulian akan kemajuan dan citra perusahaan
dimata masyarakat,kami operator dengan bimbingan dan pengarahan manajer unit PLTD
Tegineneng bapak Ir.Karmin,selalu berupaya untuk membantu mencari solusi agar masalah
pecahnya kepala silinder ini dapat diatasi.
Salah satu solusi yang sampai saat ini kami yakini sebagai cara yang terbaik,adalah
melakukan pengoperasian mesin dengan SOP yang telah disempurnakan. Kami yakin ini adalah
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 1
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
solusi terbaik,karena setelah dilakukan mulai tahun 2008 hingga saat ini cara ini secara signifikan
mampu mengurangi frekwensi gangguan pecahnya kepala silinder dibanding tahun-tahun
sebelumnya.
1.2 Maksud dan tujuan
Tujuan dilakukannya pola operasi dengan SOP yang disempurnakan ini adalah mencegah
terjadinya deformasi atau perubahan struktur bahan pada kepala silinder karena temperatur yang
sangat tinggi (>400oC )khususnya pada bagian kedudukan dari Valve seat,dengan cara
memaksimalkan pertukaran panas, baik antara kepala silinder dengan air pendingin,maupun
dengan cara membuka kran indikator agar terjadi perpindahan panas secara konveksi dengan
udara lu
1.3 Ruang lingkup
Ruang lingkup pembahasan yaitu uraian singkat tentang kepala silinder,masalah-masalah
yang sering terjadi dan pembahasan mengenai proses pola pengoperasian yang didasari petunjuk
pabrikan,S.O.P dan pelaksanaan pola pengoperasian yang disempurnakan.
1.4 Metodologi
1. Observasi lapangan
Mengidentifikasi permasalahan pada kepala silinder,mendiskusikan untuk mencari opsi solusi
yang terbaik,mencari dan mempelajari data-data yang terkait melalui log sheet,laporan
gangguan,maupun data-data tindakan perbaikan dari tim pemeliharaan.
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 2
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
2. Kajian pustaka
Melakukan kajian pustaka dan literature yang berhubungan dengan permasalahan yang
ada,yaitu Manual instruction book dari pabrikan,buku-buku tehnik dsb.
3. Eksprimen
Melakukan implementasi hasil pengkajian teoritis dengan didasari oleh buku petunjuk pabrik
dan tetap berpegangan pada S.O.P yang sudah ada,mempraktekkan hasil pengkajian dengan hati-
hati sambil mengamati parameter-parameter pada mesin,kemudian membandingkan kondisi
kepala silinder dan perangkat-perangkatnya sebelum implementasi dan setelah dilakukan pola
pengoperasian yang disempurnakan.
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 3
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
BAB II
Dasar Teori
2.1 Teori Panas
Panas adalah suatu bentuk energi yang dapat berpindah atau mengalir dari suatu zat
atau benda yang lain, bila kedua benda tersebut memiliki perbedaan temperatur. Selama
pembakaran ekspansi awal, pembakaran, pembuangan, dan akhir kompresi, temperature gas
lebih tingi dari temperature silinder. Sebab panas itu mengalir ke dinding silinder kemudian
dilanjutkan sampai ke zat pendingin. Panas yang diterima selanjutnya akan diserap dan
dikeluarkan oleh sistem pendingin.
Perpindahan panas terjadi karena adanya perpindahan massa yang panas dari tempat
yang bertemperatur tinggi ke temperatur rendah. Perpindahan panas tersebut dapat
berlangsung secara paksa ( dengan menggunakan pompa ) atau secara bebas ( oleh adanya
perbedaan berat jenis ). Sistem pendingin motor khususnya mesin diesel menggunakan
gabungan dari ketiga cara perpindahan panas tersebut, yaitu :
1). Konduksi
Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi dimana
energy panas pindah melalui molekul-molekul benda sebagai media perantara.
Contoh : Perpindahan panas dari dinding silinder bagian dalam ke dinding silinder bagian
luar.
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 4
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
2). Konveksi
Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas yang diikuti
perpindahan massa zat tersebut, perpindahan energi panas ini terjadi akibat perbedaan
temperatur antara permukaan benda dengan fluida.
Contoh : Perpindahan panas dari gas pembakaran ke dinding silinder bagian dalam dan
perpindahan panas dari dinding silinder bagian luar ke air pendingin yang ada didalam
silinder liner.
3). Radiasi
Perpindahan panas ini terjadi akibat pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu
benda yang memiliki temperatur yang cukup tinggi ( > 4000C ). Perpindahan panas secara
radiasi tidak memerlukan media perantara dan merambat secepat cahaya.
Contoh : Panas dari mesin akan memancarkan disekeliling ruang mesin, jadi perambatan
panas akan terjadi secara langsung walaupun tanpa media perantara.
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 5
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KEPALA SILINDER (CYLINDER HEAD)
Kepala silinder adalah salah satu komponen peralatan utama pada mesin diesel.Fungsi utama
kepala silinder adalah :
1.Penutup bagian atas silinder
2.Tempat terpasangnya peralatan lainnya,seperti;
-Katup isap dan katup buang
-Injektor BBM (Katup injeksi utama dan injeksi pilot)
-Rocker Arm
-Katup start (starting valve)
-Indicator cock (krancis)
-Katup pengaman (Safety valve)
3.Sebagai ruang pendingin dan penyerapan panas
Pada mesin Wartsila 12 V 46,kepala silinder terbuat dari besi tuang kelabu khusus dan
berpendingin air,dimana air masuk ke kepala silinder dari blok mesin melewati lubang-
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 6
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
lubang yang ada di silinder liner,kemudian air kembali ke sistim air pendingin melalui sebuah
kanal diatas kepala silinder masuk ke pipa HT.
3.2 PERANGKAT KATUP (VALVE ASSEMBLY)
Fungsi utama Perangkat katup adalah untuk mengatur masuk dan keluarnya udara dan gas
buang.
Perangkat katup pada mesin Wartsila 12 V 46 adalah:
-Dua set katup isap (inlet) dan katup buang (Outlet)dengan Rotator
-Push rod dan Roller
-Rocker Arm
2. Masalah Yang Sering Terjadi
Diantara peralatan-peralatan utama pada mesin diesel,kepala silinder adalah salah satu
komponen yang bekerja dengan beban paling berat dan kompleks,selain mendapat tekanan
kompresi yang tinggi,benturan dari katup-katup isap dan buang,kepala silinder juga bekerja
dengan temperatur yang sangat tinggi.
Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi kekuatan dan daya tahan material kepala
silinder,terutama bagian-bagian dengan dimensi luas permukaan yang kecil dan tipis,seperti
tempat kedudukan Valve seat pada batas-batas antar katup.
Gangguan yang sering terjadi pada kepala silinder mesin Wartsila 12V 46 di PLTD
Tegineneng adalah,retak atau pecahnya silinder head yang mengakibatkan masuknya air
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 7
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
pendingin dari katup buang (exhaust valve) kedalam ruang bakar,tersumbatnya nozzle
injector BBM,dan air masuk ke carter bercampur dengan minyak pelumas.
TABEL DATA GANGGUAN KERETAKAN DAN PERBAIKAN KEPALA SILINDER MESIN WARTSILA 12 V 46
UNIT #1 PLTD TEGINENENG DARI TAHUN 2006 S/D 2009(SUMBER: LAPORAN GANGGUAN DAN SURAT PERINTAH KERJA PEMELIHARAAN)
NO TANGGAL NO.SILINDER JENIS GANGGUAN JUMLAH
1 07/01/2006 A 4RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
2 15/01/2006B 5
RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
3 06/02/2006 B 4RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
4 22/08/2006 A 4RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
5 23/08/2006 A 6RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
6 26/11/2006 A 2RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR 6
7 12/01/2007 A 1RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
8 02/05/2007 B 4RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
9 27/05/2007 A 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
10 07/06/2007 A 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
11 21/06/2007 A 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 8
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
12 26/06/2007 A 2,B 2RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
13 02/07/2007 A 2,A 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
14 11/07/2007 A 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
15 14/08/2007 A 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
16 29/12/2007 B 1RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR 10
17 02/03/2008 B 5RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
18 07/04/2008 B 1RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
19 17/06/2008 A 4,B 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
20 30/07/2008 B 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
21 16/01/2009 A 1RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR 5
TOTAL 21
TABEL DATA GANGGUAN KERETAKAN DAN PERBAIKAN KEPALA SILINDER MESIN WARTSILA 12 V 46
UNIT#3 PLTD TEGINENENG DARI TAHUN 2006 S/D 2009(SUMBER: LAPORAN GANGGUAN DAN SURAT PERINTAH KERJA PEMELIHARAAN)
NO TANGGAL NO.SILINDER JENIS GANGGUAN JUMLAH
1 30/03/2006 A 1RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
2 14/04/2006 A 4,B 5RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
3 01/09/2006 B 1RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR 3
4 19/09/2007 A3,A4,A5,B1,B2,B3,B4,B6 PENGGANTIAN SILINDER HEAD BARU
5 05/12/2007 B 2,B 5RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR 2
6 23/06/2008 A 2RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
7 23/10/2008 A 3 RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 9
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
BAKAR
8 29/10/2008 B 3RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR 3
9 16/01/2009 A 6RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
10 06/04/2009 B 6RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
11 20/04/2009 B 2RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR
12 04/09/2009 A 2RETAK,AIR PENDINGIN MASUK RUANG BAKAR 4
TOTAL 12
Dikhawatirkan,kalau pecahnya kepala silinder ini terlambat dideteksi dan
diantisipasi,sangat memungkinkan terjadinya gangguan yang sangat fatal akibatnya,yaitu apa
yang disebut dengan Water Hammer dimana air yang memenuhi ruang bakar akan
menghadang pergerakan piston menuju TMA,sehingga connecting rod bisa bengkok,bahkan
kepala silinder dapat terlepas dari kedudukannya.
3.3 Pembaharuan SOP ( Standing Operation Procedure )
Setelah dilakukan observasi lapangan , dapat disimpulkan bahwa hal tersebut
terjadi karena kurang sempurnanya SOP ( Standing Operation Procedure ) dalam
pengoperasian mesin.
Untuk itu, dilakukanlah penambahan pola operasi dalam mengoperasikan atau
stop mesin anatara lain :
1. Melakukan pemutaran Turning Gear.
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 10
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
Hal ini dilakukan agar mesin dapat terlumasi dengan baik dan pada saat
stop mesin dapat mendapatkan pendinginan yang optimal.
2. Radiator beroperasi manual ketika mesin stop.
Hal ini bertujuan agar proses perpindahan panas pada air pendingin
berlangsung dengan cepat.
3. Membuka katup indikator ( Cock Valve Indicator )
Pada saat akan melakukan stop mesin, berfungsi untuk membuang sisa-
sisa gas buang dan gram dari ruang bakar.
BAB IV
MANFAAT INOVASI
4.1 Manfaat Non Finansial
Penambahan SOP ( Standing Operation Procedure ) dalam pengoperasian mesin ini
memiliki manfaat non financial antara lain :
Mengurangi pemadaman listrik.
Meningkatkan pencapaian target faktor ketersediaan energi listrik (EAF).
Mengurangi terjadinya jumlah gangguan atau jam keluar paksa (EFOR) pada
pembangkit.
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 11
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
Mengurangi kejadian lepas system mendadak (SdOF)
4.2 Manfaat Finansial
Biaya yang dapat dihemat dengan adanya penambahan SOP ( Standing Operation
Procedure ) dalam pengoperasian mesin yaitu :
Asumsi biaya penambahan SOP mesin #1 dan mesin #3:
Turning gear : ½ jam x 2 buah x 5,5 kw x rp.630 x 365 hari : rp. 1.264.725
Radiator : ½ jam x 16 buah x 14,5 kw x rp.630 x 365 hari : rp. 26.674.200 +
Rp. 27.938.925
Diasumsikan SOP dilakukan setap hari selama satu tahun,jadi biaya pelaksanaan SOP
TABEL DATA GANGGUAN KERETAKAN DAN PERBAIKAN KEPALA SILINDER MESIN WARTSILA 12V 46
UNIT #1 DAN #3 PLTD TEGINENENG TAHUN 2006-2009(SUMBER: LAPORAN GANGGUAN DAN SURAT PERINTAH KERJA
PEMELIHARAAN)
NO TAHUNJUMLAH
JUMLAH TOTALMESIN #1 MESIN #31 2006 6 3 92 2007 10 2 123 2008 4 3 74 2009 1 4 5
yaitu: Rp.27.938.925,-
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 12
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
Jumlah gangguan keretakan kepala silinder mesin #1 dan mesin #3 sebelum
diaplikasikan penambahan SOP tahun 2006-2007 adalah 21 kejadian,setelah
penambahan SOP dilakukan mulai tahun 2008-2009,jumlah gangguan kepala silinder
turun secara signifikan menjadi 12 kejadian,atau terjadi pengurangan jumlah kejadian
gangguan sebanyak 43%.
Jumlah rata-rata kejadian gangguan sebelum aplikasi penambahan SOP pada
tahun 2006-2007 adalah 11 kali /tahun,dan setelah penambahan SOP diaplikasikan
tahun 2008-2009 jumlah rata-rata gangguan menjadi hanya 6 kali / tahun
Jika diasumsikan bahwa biaya rekondisi/perbaikan kepihak ketiga per unit
kepala silinder yang retak/pecah adalah Rp.25.000.000,-,maka biaya perbaikan kepala
silinder sebelum aplikasi penambahan SOP adalah :
11 x Rp 33.000.000,- = Rp 333.000.000,-
Sedangkan biaya perbaikan kepala silinder setelah aplikasi penambahan SOP adalah :
6 x Rp 33.000.000,- = Rp 198.000.000,- ditambah biaya pelaksanaan SOP tam-
bahan Rp 27.938.925,- = Rp 225.938.925,-
Jadi,penghematan/tahun yang dihasilkan setelah aplikasi penambahan SOP adalah :
Rp 333.000.000,- - Rp 225.938.925,- = Rp 107.061.075,-
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 13
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Perlakuan operasi seperti ini dapat mengurangi terjadinya lepaas system secara tiba-
tiba.
Penambahan SOP ini secara langsung memberikan effisiensi biaya pemeliharaan
mesin dan mengurangi pekerjaan pemeliharaan
5.2 Saran
Penambahan SOP ( Standing Operation Procedure ) ini perlu
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 14
PT. PLN (Persero) SUMBAGSEL
SEKTOR PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG
UNIT pltd TEGINENENG
DAFTAR PUSTAKA
1. Wartsila Diesel Oy Turku Factory Stalarminkatu 45 SF-20810 Turku Finland
2.
PENAMBAHAN SOP ( Standing Operation Procedure ) 15