trend dan issue keperawatan gerontik

5
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN GERONTIK Terapi Lampu Obati Stres & Susah Tidur pada Lansia DI usia yang sudah lanjut, banyak yang mengalami stres dan tekanan darah yang tidak menentu. Akibatnya, para lansia cenderung mengalami kesepian dan susah tidur/insomnia. Insomnia adalah keluhan terkait rendahnya kuantitas dan atau kualitas tidur tiga hari dalam seminggu selama satu bulan. Menurut penelitian, penderita insomnia kebanyakan merupakan golongan lansia,dimana hampir 40-50% lansia mengalami insomnia. Persentase dari jumlah tersebut, penderita wanita berjumlah 54% dan pria sebanyak 36%. Ciri-ciri yang dapat diamati pada lansia yang menderita insomnia antara lain kesulitan tidur, merasa lelah dan tidak segar saat bangun tidur, mudah marah, sering terbangun tengah malam dan tidak dapat tidur lagi, dan sakit kepala di pagi hari. Selain itu, ada juga ciri yang mudah diamati pada wajah penderita, seperti wajah memerah, tampak garis hitam pada kelopak mata bagian bawah, dan wajah tampak pucat. Insomnia pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain proses penuaan, kurangnya paparan cahaya matahari, penurunan aktivitas fisik, kebiaasaan buruk saat tidur misalnya terlalu sering berganti posisi tidur dan factor psikologis misalnya perubahan dalam rutinitas, dan masalah

Upload: yelsi-fajr

Post on 14-Feb-2015

851 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

me

TRANSCRIPT

Page 1: Trend Dan Issue Keperawatan Gerontik

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN GERONTIK

Terapi Lampu Obati Stres & Susah Tidur pada Lansia

DI usia yang sudah lanjut, banyak yang mengalami stres dan tekanan darah

yang tidak menentu. Akibatnya, para lansia cenderung mengalami kesepian dan

susah tidur/insomnia. Insomnia adalah keluhan terkait rendahnya kuantitas dan atau

kualitas tidur tiga hari dalam seminggu selama satu bulan. Menurut penelitian,

penderita insomnia kebanyakan merupakan golongan lansia,dimana hampir 40-50%

lansia mengalami insomnia. Persentase dari jumlah tersebut, penderita wanita

berjumlah 54% dan pria sebanyak 36%.

Ciri-ciri yang dapat diamati pada lansia yang menderita insomnia antara lain

kesulitan tidur, merasa lelah dan tidak segar saat bangun tidur, mudah marah, sering

terbangun tengah malam dan tidak dapat tidur lagi, dan sakit kepala di pagi hari.

Selain itu, ada juga ciri yang mudah diamati pada wajah penderita, seperti wajah

memerah, tampak garis hitam pada kelopak mata bagian bawah, dan wajah tampak

pucat.

Insomnia pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain proses

penuaan, kurangnya paparan cahaya matahari, penurunan aktivitas fisik, kebiaasaan

buruk saat tidur misalnya terlalu sering berganti posisi tidur dan factor psikologis

misalnya perubahan dalam rutinitas, dan masalah ekonomi. Selain itu, konsumsi

alcohol atau kafein, serta konsumsi obat-obatan juga dapat menyebabkan insomnia.

Untuk mengatasinya, salah satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan light

therapy atau terapi lampu.Dengan metode light therapy, terbukti ampuh membuat

lansia lebih stabil dan dapat beristirahat cukup tanpa harus menggunakan cara

medis.

Alat sederhana ini diberi nama light box. Alat inilah yang digunakan untuk

melakukan terapi yang diberi nama terapi lampu.

Page 2: Trend Dan Issue Keperawatan Gerontik

Alat ini hanya terdiri dari lampu khusus berwarna biru yang diletakkan di

dalam kotak, dan diberi penyetel waktu saat menyala.

Light therapy hanya dilakukan pada lansia yang berumur rata-rata 45 tahun

hingga 90 tahun, memiliki insomnia, stres, dan depresi, serta memiliki tekanan darah

tinggi.

Sebaiknya, terapi dilakukan mulai pagi hari. Sebelum dilakukan terapi, para

lansia diperiksa tekanan darahnya, dan diukur suhu tubuh.

Selanjutnya, penderita dilakukan terapi awal. Penderita dibawa ke dalam

ruangan dengan kondisi gelap tanpa ada sinar matahari. Terapi awal dilakukan untuk

merangsang hormon melatonim. Hormon hanya dapat dihasilkan oleh kelenjar pineal

di dalam otak dan pembentukannya akan dipicu oleh gelap.

Lalu, penderita diminta untuk memandang light box yang dinyalakan dan

hanya berintensitas 200-2500 lux atau 2,5 watt selama kurang lebih 10 menit.

Usai terapi awal, lansia dapat beraktivitas seperti biasanya. Selanjutnya

menjelang malam hari, kembali dilakukan pemeriksaan darah, dan pengukuran suhu

tubuh. Selama istirahat malam ruangan dipasang lampu berwarna biru dengan

kondisi tertutup selama 9 jam. Selama dilakukan terapi, penderita dilarang meminum

obat-obatan.

Page 3: Trend Dan Issue Keperawatan Gerontik

Terapi lampu secara efektif dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Meski

tampak sederhana, namun hanya dalam tiga hari sudah cukup membuahkan hasil.

Page 4: Trend Dan Issue Keperawatan Gerontik

Sumber :

http://lifestyle.okezone.com/read/2011/03/11/195/433781/terapi-lampu-obati-

stres-susah-tidur-pada-lansia

http://ardianumam.web.ugm.ac.id/?p=79

http://medicastore.com/penyakit/317/Insomnia_%28kesulitan_tidur%29.html