translated version of ar

21
Membandingkan Efek dari Botulinum Toksin-A dan Cetirizine pada Pengobatan Rhinitis alergi Sayyed Mostafa Hashemi 1 , Ahmadreza Okhovat 1 , Saghi Amini 1 dan Mahdi Pourghasemian 1 INTISARI Latar Belakang: Ada beberapa laporan tentang efek Botulinum Toxin-A (BTX-A) intranasal sebagai pengobatan rhinitis alergi (AR). Dalam studi ini, peneliti membandingkan efektivitas BTX-A intranasal dengan cetirizine dalam pengobatan AR. Metode: Lima puluh pasien AR dengan usia 26,2 ± 9,1 tahun (64% perempuan), dipilih untuk penelitian sesuai kriteria Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA). Peserta secara acak menerima injeksi BTX-A intranasal (75 IU Dysport ) Atau cetirizine (10 mg/hari). Gejala (berdasarkan ARIA) dan efek samping dinilai setiap dua minggu selama dua bulan. Kualitas hidup dievaluasi sebelum dan sesudah penelitian menggunakan kuesioner Rhinasthma. Hasil: Jumlah skor keparahan gejala pasien menurun secara signifikan (P <0,001) dan kualitas hidup meningkatkan juga secara signifikan (P <0,001) pada tingkat yang sama pada kedua kelompok. Efek samping pada kelompok BTX-A termasuk kekeringan pada hidung (4%) dan epistaksis (4%). Pada

Upload: giniani

Post on 20-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Membandingkan Efek dari Botulinum Toksin-A dan Cetirizine pada Pengobatan Rhinitis alergiSayyed Mostafa Hashemi1, Ahmadreza Okhovat 1, Saghi Amini 1 dan Mahdi Pourghasemian1

INTISARILatar Belakang: Ada beberapa laporan tentang efek Botulinum Toxin-A (BTX-A) intranasal sebagai pengobatan rhinitis alergi (AR). Dalam studi ini, peneliti membandingkan efektivitas BTX-A intranasal dengan cetirizine dalam pengobatan AR. Metode: Lima puluh pasien AR dengan usia 26,2 9,1 tahun (64% perempuan), dipilih untuk penelitian sesuai kriteria Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA). Peserta secara acak menerima injeksi BTX-A intranasal (75 IU Dysport) Atau cetirizine (10 mg/hari). Gejala (berdasarkan ARIA) dan efek samping dinilai setiap dua minggu selama dua bulan. Kualitas hidup dievaluasi sebelum dan sesudah penelitian menggunakan kuesioner Rhinasthma. Hasil: Jumlah skor keparahan gejala pasien menurun secara signifikan (P