tpp baikan

Upload: khairunmutia

Post on 10-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 tpp baikan

    1/5

    Kekerasan buah semakin menurun dengan semakin lama penyimpanan dan penurunan

    terjadi lebih cepat pada suhu tinggi. Penurunan kekerasan selama penyimpanan terjadi karena

    perombakan komponen penyusun dinding sel sehingga buah semakin melunak. Saat buah mulai

    masak dan menjadi masak, ketegaran buah berkurang karena pektin yang tidak larut

    (protopektin) telah dirombak menjadi pektin yang larut (Winarno, 2002).

    enurut !ajriyati (20"2) bah#a pektin dalam buah terdapat dalam bentuk $at pektik yang

    mudah terhidrolisa. %at pektik ini terdapat di dalam &middle lamella& dari sel'sel buah.

    Kandungan $at pektik di dalam buah akan mempengaruhi kekerasan (tekstur) buah tersebut.

    Selama proses pematangan buah, $at pektik akan terhidrolisa menjadi komponen'komponen

    yang larut air sehingga total $at pektik akan menurun kadarnya, dan komponen yang larut air

    akan meningkat jumlahnya yang mengakibatkan buah menjadi lunak.

    abel ". ubungan antara kekerasan buah apel serta kandungan protopektin dan pektin.

    Tekanan(kg/m2) Protopektin Pektin yang larut Total pektin

    (% berat segar)

    *"

    +0

    -

    0./*

    0.+

    0.+*

    0.+"

    0.0

    0."/

    0.22

    0.2

    0./-

    0./+

    0./

    0./2

    Penurunan kekerasan pada buah dapat disebabkan oleh adanya proses respirasi dan

    transpirasi. Proses respirasi akan menyebabkan pecahnya karbohidrat menjadi senya#a'senya#a

    yang lebih sederhana, dengan adanya pemecahan karbohidrat ini maka akan menyebabkan

    pecahnya jaringan pada buah'buahan sehingga menjadi lunak. Proses respirasi ini menyebabkan

    kelanjutan pematangan pada komoditas. Pada saat itu terjadi degradasi hemiselulosa dan pectin

    dari dinding sel yang mengakibatkan perubahan kekerasa buah mangga. Sedangkan pada proses

  • 7/22/2019 tpp baikan

    2/5

    transpirasi akan terjadi penguapan air yang menyebabkan buah'buahan menjadi layu dan

    mengerut sehingga buah menjadi lunak (Syah1utri, 200*).

    ekanan turgor sel selalu berubah selama proses perkembangan dan pematangan.

    Perubahan ini umumnya disebabkan karena komposisi dinding sel berubah. danya perubahan

    ini mempengaruhi kekerasan buah bila buah matang. Pengempukan buah disebabkan

    menurunnya jumlah protopektin yang tidak larut air dan naiknya jumlah pektin yang larut air

    (!ajriyati, 20"0).

    Penyimpanan adalah salah satu cara memperpanjang umur simpan, terutama untuk

    komoditas musiman sehingga dapat mempertahankan nilai komoditas yang disimpan. 3mur

    pemasaran mangga dapat diperpanjang dengan metode penyimpanan yang tepat. Kondisi

    lingkungan optimal untuk penyimpanan mangga adalah kondisi yang memungkinkan buah

    tersebut disimpan selama mungkin tanpa banyak kehilangan citarasa, tekstur, dan kadar air.

    4angka #aktu penyimpanan juga tergantung dengan akti1itas respirasi, ketahanan terhadap

    kehilangan air, dan tanggapan terhadap mikroorganisme perusak. Kondisi lingkungan

    penyimpanan yang diinginkan dapat diperoleh dengan cara pengendalian suhu, kelembaban,

    sirkulasi udara atau komposisi atmos1irnya (5roto, 200).

    Perubahan susut bobot berbanding lurus dengan semakin tingginya suhu penyimpanan

    dan lama penyimpanan, sedangkan perubahan tingkat kekerasan dan total asam berbanding

    terbalik dengan semakin tingginya suhu penyimpanan dan lamanya penyimpanan.

  • 7/22/2019 tpp baikan

    3/5

    PEMBAHASAN

    asil analisa dari dari table diatas berdasar dari pengujian 678 memperlihatkan

    adanya pengaruh nyata antara tingkat kekerasan pada buah mangga dengan tingkat kematangan

    pada buah mangga tersebut. al ini dengan pernyataan 9ohadianti (20"0), bah#a semakin tinggi

    tingkat kematangan buah maka kadar air, total padatan terlarut, nilai #arna serta kesukaan

    terhadap aroma dan tekstur buah akan semakin meningkat, tetapi kandungan :itamin ;, total

    asam dan nilai kekerasan akan semakin menurun. al ini didukung pula oleh pernyataan

    eatherbell et al, ("-2), ingkat kematangan dan suhu penyimpanan memberikan perbedaan

    yang nyata terhadap nilai kekerasan buah, tetapi lama penyimpanan tidak memberikan pengaruh

    yang berbeda nyata meski terjadi penurunan nilai kekerasan pada ketiga tingkat kematangan

    buah selama penyimpanan baik pada suhu ruang maupun suhu dingin.

    abel diatas memperlihatkan perbedaan data hasil kekerasan dengan yang dipengaruhi

    oleh tingkat kematangan dari mangga tersebut.

  • 7/22/2019 tpp baikan

    4/5

    ("-2) bah#a selama proses pemasakan buah akan terjadi perubahan kandungan pektin oleh

    akti:itas en$im yang menyebabkan buah menjadi lunak. Selain itu, peruses pelunakan pada buah

    mangga juga dapat disebabkan oleh adanya proses respirasi yang terjadi pada mangga. al ini

    diperkuat dengan pernyataan Syah1utri (200*), bah#a proses respirasi akan menyebabkan

    pecahnya karbohidrat menjadi senya#a'senya#a yang lebih sederhana, dengan adanya

    pemecahan karbohidrat ini maka akan menyebabkan pecahnya jaringan pada buah'buahan

    sehingga menjadi lunak.

    A!TA" P#STA$A

  • 7/22/2019 tpp baikan

    5/5

    Syah1utri,erynda. 200*. Si1at isik &an $imia bua' Mangga (Mangifera indica) selama

    penyimpanan &engan berbagai meto&e pengemasan urnal teknologi &an

    *n&ustri Pangan+8ol.=8>> no." thn 200*.

    Winarno, !. ?. 2002. $imia Pangan &an ,i-i. Penerbit P. ?ramedia Pustaka 3tama, 4akarta.

    !ajriyati, 20"0. Sayuran &an Bua'.bua'anPenerbit P. ?ramedia. 4akarta

    eatherbell,