toraja j0y

Upload: liz-dhe-nisa

Post on 06-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Toraja j0y

    1/4

    KESENIAN TRADISIONAL

    Mewarisi beragam kekayaan khasanah budaya merupakan salah satu keunggulan masyarakat

    Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan. Warisan budaya seperti kesenian, tradisi, arsitektur bangunan, dan

    kerajinan daerah dari Toraja banyak yang tetap lestari sampai saat ini.Kain tenun Toraja misalnya, adalah kerajinan tangan dari Toraja yang keberadaannya terus dilestarikandan dikembangkan. Keistimewaan kain tenun Toraja adalah corak dan warnanya yang khas, berbeda

    dari kain tenun dari daerah lain di Indonesia. Selain itu, bahan kainnya kuat namun tetap halus dan

    indah.

    Kerajinan tenun Toraja merupakan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.Pengrajinnya banyak ditemui di Toraja bagian Utara. Sampai sekarang para pengrajin tenun Toraja

    masih menggunakan alat tenun yang tradisional.

    Alat tenun yang dipakai terbuat dari bahan kayu dan batang bambu. Selain pengrajin tenun, di

    Toraja Utara juga banyak terdapat pengrajin pemintal benang. Alat pintal benang yang digunakan juga

    masih tradisional terbuat dari bahan kayu.

    Para pengrajin ini memintal benang yang menjadi bahan dasar pembuatan kain tenun. Sampai saat ini

    kerajinan kain ini masih menjadi mata pencaharian yang potensial bagi masyarakat Toraja.

    Kain tenun Toraja yang sudah jadi dapat dibuat menjadi beragam kerajinan seperti baju, kain, tas,taplak meja, dan lain sebagainya. Seorang penenun asli dari Toraja Utara yaitu ibu Erni Iriani

    Pompadati mengatakan kepada Voice of Indonesia ada beragam jenis kain tenun Toraja.

    Saya bikin bahan-bahan ya, bahannya dari benang terus kita bikin kain. Nanti kita olah lagi ya. Bikin

    baju, kayak baju yang saya pakai ini. Baju, tas. Kain dari Toraja ini namanya tenun Toraja. Ini yangsaya bikin pamiring, ada paruki, ada pabunga-bunga, ada paborong-borong, pokoknya berapa

    macam,ungkapnya

    Kain tenun Toraja dapat dikenali dari motif, warna dan tekstur kainnya. Motif yang sering dibuat

    adalah motif garis-garis vertikal, burung, dan bunga. Sedangkan warna yang digunakan biasanyawarna-warna gelap seperti hitam, cokelat, biru tua, dan merah. Tekstur kainnya ada yang halus dan ada

    juga yang agak kasar.

    Kain tenun Toraja dulu dipakai dalam pesta-pesta adat. Namun kini kain tenun ini dapat dipakai oleh

    siapa saja dan kapan saja. Dalam wawancara dengan Voice Of Indonesia Ibu Erni, penenun dari TorajaUtara, menjelaskan saat ini untuk lebih mengangkat keberadaan tenun Toraja, pemerintah daerah di

    berbagai daerah di Toraja telah menjadikan kain ini sebagai salah satu seragam kerja.

    Sekarang bahan ini sudah dipakai oleh pegawai dari Toraja. Toraja Utara, Toraja Selatan. Jadi udah

    pake kalo hari Sabtu ya, seragam. Kayak Batik,ungkapnyaKain tenun Toraja yang indah ini bisa menjadi buah tangan yang bernilai tinggi jika anda berkunjungke Toraja. Pastinya anda ingin memiliki kain tenun yang keindahannya mempesona para pembeli dari

    Indonesia dan mancanegara.

    Ya, ternyata penggemar dan pengguna tenun Toraja ada juga yang berasal dari luar Indonesia. Ibu Erni

    yang sejak kecil sudah menenun dan memproduksi tenun Toraja mengatakan kini ia banyak menerimapesanan kain dari luar negeri.

  • 8/3/2019 Toraja j0y

    2/4

    Ibu Erni Ini sudah kita kirim ke Amerika, bahan ya. Ini bahan kita bikin langsung kita olah. Bikin

    taplak meja, sudah ada pesanan dari Amerika. Terus tas-tas itu sudah dipakai artis Hollywood,

    ungkapnya.

    Mewarisi beragam kekayaan khasanah budaya merupakan salah satu keunggulan masyarakatToraja di Provinsi Sulawesi Selatan. Warisan budaya seperti kesenian, tradisi, arsitektur bangunan, dan

    kerajinan daerah dari Toraja banyak yang tetap lestari sampai saat ini.

    Kain tenun Toraja misalnya, adalah kerajinan tangan dari Toraja yang keberadaannya terus dilestarikan

    dan dikembangkan. Keistimewaan kain tenun Toraja adalah corak dan warnanya yang khas, berbedadari kain tenun dari daerah lain di Indonesia. Selain itu, bahan kainnya kuat namun tetap halus dan

    indah.

    Kerajinan tenun Toraja merupakan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.

    Pengrajinnya banyak ditemui di Toraja bagian Utara. Sampai sekarang para pengrajin tenun Torajamasih menggunakan alat tenun yang tradisional.

    Alat tenun yang dipakai terbuat dari bahan kayu dan batang bambu. Selain pengrajin tenun, di

    Toraja Utara juga banyak terdapat pengrajin pemintal benang. Alat pintal benang yang digunakan juga

    masih tradisional terbuat dari bahan kayu.

    Para pengrajin ini memintal benang yang menjadi bahan dasar pembuatan kain tenun. Sampai saat inikerajinan kain ini masih menjadi mata pencaharian yang potensial bagi masyarakat Toraja.

    Kain tenun Toraja yang sudah jadi dapat dibuat menjadi beragam kerajinan seperti baju, kain, tas,

    taplak meja, dan lain sebagainya. Seorang penenun asli dari Toraja Utara yaitu ibu Erni Iriani

    Pompadati mengatakan kepada Voice of Indonesia ada beragam jenis kain tenun Toraja.

    Saya bikin bahan-bahan ya, bahannya dari benang terus kita bikin kain. Nanti kita olah lagi ya. Bikinbaju, kayak baju yang saya pakai ini. Baju, tas. Kain dari Toraja ini namanya tenun Toraja. Ini yang

    saya bikin pamiring, ada paruki, ada pabunga-bunga, ada paborong-borong, pokoknya berapa

    macam,ungkapnya

    Kain tenun Toraja dapat dikenali dari motif, warna dan tekstur kainnya. Motif yang sering dibuatadalah motif garis-garis vertikal, burung, dan bunga. Sedangkan warna yang digunakan biasanya

    warna-warna gelap seperti hitam, cokelat, biru tua, dan merah. Tekstur kainnya ada yang halus dan ada

    juga yang agak kasar.

    Kain tenun Toraja dulu dipakai dalam pesta-pesta adat. Namun kini kain tenun ini dapat dipakai olehsiapa saja dan kapan saja. Dalam wawancara dengan Voice Of Indonesia Ibu Erni, penenun dari Toraja

    Utara, menjelaskan saat ini untuk lebih mengangkat keberadaan tenun Toraja, pemerintah daerah di

    berbagai daerah di Toraja telah menjadikan kain ini sebagai salah satu seragam kerja.

    Sekarang bahan ini sudah dipakai oleh pegawai dari Toraja. Toraja Utara, Toraja Selatan. Jadi udahpake kalo hari Sabtu ya, seragam. Kayak Batik,ungkapnya

    Kain tenun Toraja yang indah ini bisa menjadi buah tangan yang bernilai tinggi jika anda berkunjungke Toraja. Pastinya anda ingin memiliki kain tenun yang keindahannya mempesona para pembeli dari

    Indonesia dan mancanegara.

    Ya, ternyata penggemar dan pengguna tenun Toraja ada juga yang berasal dari luar Indonesia. Ibu Erniyang sejak kecil sudah menenun dan memproduksi tenun Toraja mengatakan kini ia banyak menerima

    pesanan kain dari luar negeri.

    Ibu Erni Ini udah kita kirim ke Amerika, bahan ya. Ini bahan kita bikin langsung kita olah. Bikin

    taplak meja, udah ada pesanan dari Amerika. Terus tas-tas itu udah dipake artis Hollywood,

  • 8/3/2019 Toraja j0y

    3/4

    ungkapnya.

    Salah satu kesenian khas Toraja yang cukup terkenal sampai ke mancanegara yaitu Passilaga Tedong

    (adu kerbau). Acara ini merupakan rangkaian adat yang wajib dilakukan saat perayaan Rambu Solo,upacara pemakaman masyarakat Toraja yang masih mempertahankan tradisi masa lalu. Biasanya,

    masyarakat yang mengadakan pesta berasal dari keluarga bangsawan atau masih merupakan keturunan

    raja.

    Setiap perayaan, ribuan warga berkumpul di lapangan menyaksikan adu kerbau yang dalam bahasa

    Toraja disebut dengan Ma pasa tedong. Satu persatu kerbau digiring ke tengah lapangan dan diadu.

    Seperti yang terjadi di Lapangan Deri, Toraja Utara. Setiap kerbau dituntun oleh pakambi(Pengembala) ke lapangan, sesaat kemudian kerbau dilepas ketika saling berhadapan. Penonton pun

    bersorak ketika dua kerbau besar saling tanduk menanduk.

    Sebelum acara adu kerbau dimulai, seluruh keluarga yang berduka melakukan ritual berjalanmengelilingi tana nampasa (tanah berkumpul) sebanyak tiga kali putaran. Ritual tersebut sebagai

    simbol aluk todolo, sebutan buat nenek moyang masyarakat Toraja, ujar Hermina Pasolang, Ketua

    Adat Lembang Parinding, Toraja utara.

    Perayaan itu juga memiliki tingkatan. Mulai dari tingkat rendah hingga tertinggi atau lengkap. Disebut

    lengkap ketika semua jenis kerbau (tedong bonga) ada dalam perayaan dan jumlahnya melebihi 24kerbau. Sebab tingkat terendah ketika jumlah kerbau mencapai 24 ekor. Ketika sudah lengkap maka

    perayaan disebut sapu randanan. Ini merupakan wujud cinta kasih pada orang tua yang sudah

    meninggal, ujar Agustinus, Tokoh Adat Toraja.

    Kerbau yang diadu dalam perayaan bukan sembarangan kerbau. Namanya Tedong Bonga. Kerbau

    pilihan yang dipelihara khusus oleh pengembala. Spesiesnya hanya ditemukan di Toraja. Harganya pun

    cukup mahal hingga mencapai ratusan juta rupiah. " Satu kerbau yang dipakai dalam perayaan biasa

    dihargai 250 juta, ujar Agustinus, Tokoh Masyarakat Toraja Utara.

    Mahalnya harga kerbau tidak menjadi persoalan bagi sang empunya pesta. Masyarakat Toraja percaya jika kerbau tersebut merupakan kerbau pilihan yang bisa dipersembahkan pada pencipta untuk

    memudahkan sang mayit menuju surga.

    Nama setiap kerbau juga beragam, Sokko, Tekken langi, Tabusura, Lotong Boko, Pudu, Balandati,Todi. Sehari sebelum adu kerbau, tokoh adat memberi nama dan biasanya disesuaikan dengan nama

    dewata.

    Selain tedong bonga, ada juga kerbau yang panjang tanduknya mencapai 4 meter. Namanya Tedong

    Balian. Harganya tak jauh beda dengan kerbau lainnya. Bisa mencapai 270 juta per ekor. Kerbautersebut tidak di ikutkan dalam pertandingan. Melainkan dihiasi dengan kain dan siap dikurbankan

    untuk mengantar sang mayit ke alam baka. Setiap pengembala kerbau, seperti Yohanes, yang merawatTedong Balian dibayar Rp 800 ribu setiap bulan. Kerjanya hanya merawat dan memastikan kerbau

    tersebut dalam kondisi sehat.

    Acara adat seperti adu kerbau memang harus terus dijaga kelestariannya, karena sudah termasuk adatistiadat orang Toraja yang sudah turun temurun, ungka Jeremy yang datang menemani keluarganya

    mengadu kerbau. Agustinus juga menambahkan jika dalam perayaan tersebut masyarakat tidak

  • 8/3/2019 Toraja j0y

    4/4

    dipaksakan mengikuti adat. Tapi hanya bagi mereka yang mau melestarikan budaya dan memilikicukup dana..(Mao /nov)

    Lakon Ritual Aluk Todolo dalam menunaikan aturan keagamaan yang berwujud pada pemujaan

    terhadap Puang Matua, Deata maupun To Mambali Puang, banyak dimanifestasikan dalam bentuk seni

    tradisional seperti seni tari, seni suara, seni musik, seni sastra tutur, seni ukir dan seni pahat.

    Kesenian yang diapresiasikan senantiasa berkaitan dengan Aluk Rambu Tuka dan Aluk Rambu Solo.Pada umumnya jenis-jenis kesenian yang dipentaskan secara khusus untuk masing-masing kegiatan

    ritual adat, baik Rambu Tuka maupun Rambu Solo. Namun ada juga jenis kesenian yang dipentaskan

    pada kedua jenis ritual. Jenis kesenian tersebut disebut Ada Basse Bubung, yaitu kesenian yang bolehdipentaskan pada upacara kegembiraan Aluk Rampe Matallo maupun pada acara kedukaan Aluk

    Rampe Matampu.

    (Foto) Hampir semua ragam seni yang dipentaskan merupakan perpaduan beberapa ragam seni, seperti

    perpaduan antara seni suara dengan seni tari, seni tari dengan seni musik, atau seni suara dengan seni

    musik.

    Jenis kesenian yang telah dikembangkan dalam budaya masyarakat Tana Toraja antara lain : TarianMagellu awalnya dikembangkan di Distrik Pangalla kurang lebih 45 km ke arah Timur dari kota

    Rantepao dan biasanya dipentaskan pada upacara khusus yang disebut MaBua, yang berkaitan dengan

    upacara pentasbihan Rumah adat Toraja/Tongkonan, atau keluarga penghuni tersebut telahmelaksanakan upacara Rambu Solo yang sangat besar (Rapasaan Sapu Randanan).

    Saat ini tarian Magellu sering juga dipertunjukkan pada upacara kegembiraan seperti pesta

    perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat. Tarian ini dilakukan oleh remaja

    putri dengan jumlah ganjil dan diiringi irama gendang yang ditabuh oleh remaja putra yang berjumlahempat orang. Busana serta aksesoris yang digunakan adalah khusus untuk penari dengan perhiasan

    yang terbuat dari emas danperak seperti Keris Emas/Sarapang Bulawan, Kandaure, Sapi Ulu, Tali

    Tarrung, Bulu Bawan, Rara, Mastura, Manikkata, Oran-oran, Lola Pali Gaapong, Komba Boko dan

    lain-lainnya.

    Tarian Boneballa/Ondo Samalele sama seperti tarian Magellu tarian ini juga termasuk jenis tari

    kegembiraan yang biasanya dipentaskan dalam upacara syukuran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,rasa syukur atas keberhasilan/ kesuksesan keluarga besar dalam menyelesaikan pembangunan kembali

    (rehabilitasi atau restorasi) tongkonannya. Upacara ini biasanya disebut Merok, biasa juga dikaitkan

    dengan selesainya suatu keluarga menyelenggarakan upacara Rambu Solo yang besar mangrapai/sapurandanan. Bone Balla ditarikan oleh kaum wanita dan remaja putri yang adalah keluarga yang berasal

    dari tongkonan itu. Tarian ini diiringi dengan tabuhan gendang yang iramanya dikenal dengan sebutan

    Oni Tumburaka dan Oni Tuntunpitu. Tarian Boneballa juga selalu diiringi dengan lirik lagu yangdisebut Passengo/syair-syair pemujaan kepada Tuhan. Pakaian dari penari juga khusus dan memakai

    perhiasan yang sama dengan tari Magellu namun lebih dilengkapi lagi dengan hiasan : Sissin Ake,Tida-tida, Dodo Tannung Pamiring, Bayu Paruki dan Passapu. Tari Boneballa ditutup dengan tari

    massal yang diikuti dengan puluhan keluarga.Tarian Pa Gellu

    Gellu Pangala adalah salah satu tarian tradisional dari Tana Toraja yang dipentaskan pada acara pesta

    Rambu Tuka juga tarian ini ditampilkan untuk menyambut para patriot atau pahlawan yang kembalidari medan perang dengan membawa kemenangan. Tetapi tarian ini tabu atau pamali dipentaskan pada

    acara Rambu Solo.

    http://torajacybernews.com/pendidikan/unhas-nanchang-gelar-malam-budaya.htmlhttp://torajacybernews.com/pendidikan/unhas-nanchang-gelar-malam-budaya.html