blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/05/branding-kopi-toraja.docx · web viewkopi toraja...

18
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan dalam memasarkan sebuah produk adalah kemasan. Manfaat secara umum atau manfaat utama dari suatu kemasan adalah melindungi produk dari kerusakan atau pengaruh luar. Namun disisi lain bahwa kemasan juga harus mampu menjual produk yang dilindunginya, dengan kata lain bahwa ketika orang melihat kemasan memiliki ketertarikan untuk membeli. Jika demikian maka kemasan harus memiliki daya tarik. Beberapa aturan yang perlu diperhatikan oleh para produsen untuk membuat kemasan. Pembuatan kemasan tidak dapat seenaknya, sebab kemasan juga punya etika yang berarti ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pembuatan kemasan misalnya menentukan gambar/logo dan bentuk kemasan yang tidak menimbulkan kontradiksi. Selain hal tersebut kemasan juga harus mudah dibuka. Kemasan yang baik adalah kemasan dengan desain yang simple (sederhana). Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya. Secara umum fungsi kemasan adalah mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen,kontaminasi dari kotoran dan mikroba. Selain itu kemasan juga berfungsi sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai laat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. Konsumen umumnya tertarik dengan produk-produk yang dibunkus dengan cantik. Perilaku umum konsumen, hal pertama

Upload: phungdan

Post on 16-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangSalah satu permasalahan dalam memasarkan sebuah produk adalah

kemasan. Manfaat secara umum atau manfaat utama dari suatu kemasan adalah

melindungi produk dari kerusakan atau pengaruh luar. Namun disisi lain bahwa

kemasan juga harus mampu menjual produk yang dilindunginya, dengan kata

lain bahwa ketika orang melihat kemasan memiliki ketertarikan untuk membeli.

Jika demikian maka kemasan harus memiliki daya tarik. Beberapa aturan yang

perlu diperhatikan oleh para produsen untuk membuat kemasan. Pembuatan

kemasan tidak dapat seenaknya, sebab kemasan juga punya etika yang berarti

ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pembuatan kemasan

misalnya menentukan gambar/logo dan bentuk kemasan yang tidak

menimbulkan kontradiksi. Selain hal tersebut kemasan juga harus mudah dibuka.

Kemasan yang baik adalah kemasan dengan desain yang simple (sederhana).

Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional.

Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap

produk yang dikemasnya.

Secara umum fungsi kemasan adalah mengawetkan produk, seperti

melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen,kontaminasi

dari kotoran dan mikroba. Selain itu kemasan juga berfungsi sebagai identitas

produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai laat komunikasi dan

informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.

Konsumen umumnya tertarik dengan produk-produk yang dibunkus dengan

cantik. Perilaku umum konsumen, hal pertama yang membuat mereka tertarik

membeli suatu barang adalah kemasan barang tersebut.

Pada produk kopi toraja selain menonjolkan rasa kopi yang khas dan unik,

produk ini juga menarik konsumen lewat desain kemasannya. Kemasan kopi

toraja berbeda dengan kemasan kopi pada umumnya. Umumnya kemasan kopi

hanya menggunakan kemasan plastik yang di beri label. Kemasan kopi toraja

menggunakan 2 jenis kemasan yaitu kemasan primer dan sekunder. Kemasan

primer berupa kantong plastik, sedangkan kemasan sekunder berupa produk

kerajinan ukiran Toraja berupa bambu, kotak dan gentong. Selain itu terdapat

juga kemasan sekunder yangn berupa kantong kertas yang dilengkapi dengan

motif ukiran khas toraja. Penggunaan kemasan ini bertujuan untuk menarik

konsumen dan menonjolkan ciri khas oleh-oleh dari tana toraja.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kopi TorajaKopi Toraja merupakan salah satu komoditi kopi arabika unggulan asal

Toraja. Kopi Toraja memang telah terkenal sejak masa penjajahan Belanda di

negeri ini. Tana Toraja adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang

berada di daerah pegunungan. Kopi arabica memiliki variasi rasa yang lebih

beragam, dari rasa manis dan lembut hingga rasa kuat dan tajam. Kelebihan kopi

Toraja dengan kopi yang lain yaitu memiliki rasa asam khas yang tidak dimiliki

oleh kopi jenis robusta. Aroma lebih harum dan terkesan memiliki soft aroma.

Memiliki rasa kental saat disesap di mulut. Memiliki rasa mild atau halus.

Terkenal mempunyai taste pahit mantap (Sahab, 2002).

Kopi toraja adalah kopi yang memiliki kandungan asam rendah dan

memiliki kandungan asam rendah dan biji yang berat. Kandungan asam yang

rendah inilah yang membuat penikmat kopi tidak mengkhawatirkan akan

menderita maag atau gastritis. Kopi ini juga dikenal dengan kopi celebes kalossi,

yang diambil dari nama kolonial Belanda untuk salah satu daerah di Sulawesi.

Kopi ini termasuk ke dalam jenis kopi arabica. Profil kopi toraja mirip dengan kopi

Sumatera. Biasanya orang mencari kopi ini karena body yang berat dan rasa

yang tidak asam. Sebagian orang bilang, kopi Sulawesi dan kopi Sumatera

memiliki rasa khas yang serupa, seperti rasa tanah dan hutan. Rasa tersebut

muncul karena terpengaruh pemrosesan setelah biji kopi dipetik (Sahab, 2002).

Kopi Toraja yang dikenal oleh masyarakat luas sekarang ini bahkan

sampai ke luar negeri, sebagian besar ditanam di perkebunan milik penduduk di

lereng-lereng gunung. Inilah yang menjadi keunggulannya bahwa orang Toraja

dikenal mampu memelihara tradisi yang sudah berumur ratusan tahun. Untuk

proses penanaman dan pengolahan kopi ini juga melalui tradisi yang berumur

ratusan tahun dan tetap dijaga hingga sekarang ini (Departemen Perindustrian,

2009).

II.2 Proses Pembuatan Kopi TorajaProses pembuat kopi toraja secara tradisional yaitu kopi yang baru di

petik dari pohon di kupas kulitnya, kemudian di diamkan beberapa hari baru di

cuci sampai keset. Atau sudah tidak licin atau mengandung lendir lagi pada

kulitnya. Kopi kemudian di jemur sampai kering di bawah terik matahari hingga

beberapa hari sampai benar-benar sudah tidak mengandung air. Kopi yang

sudah benar-benar kering dibersihkan kulit cangkangnya, kemudian di sangrai

sampai siap untuk di tumbuk. Yang unik disini adalah untuk proses pembuatan

kopi, dimana kopi di tumbuk disebuah lesung batu sampai berbentuk serbuk.

Dalam proses ini beberapa kali melalui proses tumbuk sampai sudah siap jadi

kopi untuk diminum (Departemen Perindustrian, 2009).

II.3 Kemasan Kopi TorajaKemasan kopi bubuk Toraja menggunakan dua macam kemasan yakni

zak plastik (kemasan primer) dan produk kerajinan ukiran Toraja berupa bambu,

kotak dan gentong sebagai kemasan sekunder. Zak plastik digunakan agar

pembeli dapat melihat jelas isi produk, sedangkan kemasan sekunder lebih

menonjolkan segi keindahannya dan dimaksudkan untuk memperkenalkan salah

satu produk wisata Tana Toraja dalam bentuk souvenir (Yuyun, 2009).

Kemasan ini dapat juga dimanfaatkan sebagai hiasan, tempat rokok, dan

berbagai keperluan lainnya. Kemasan ini juga praktis karena kecil, tidak

memerlukan tempat yang luas, dan mudah di bawa. Kemasan dilengkapi dengan

label yang memuat informasi tentang produk dan perusahaan.

Selain itu terdapat juga kemasan yang berupa kantong kertas yang

bermotif ukiran khas toraja. Kemasan ini cukup praktis dan menarik.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Analisa TujuanIndustri pengolahan kopi pada umumnya menggunakan bahan baku biji

kopi Arabika dan Robusta dengan komposisi perbandingan tertentu. Kopi Arabika

digunakan sebagai sumber citra rasa, sedangkan kopi Robusta digunakan

sebagai campuran untuk memperkuat body. Kopi Arabika memiliki citra rasa

yang lebih baik, tetapi memiliki body yang lebih lemah dibandingkan kopi

Robusta. Selain biji kopi, industri pengolahan kopi juga membutuhkan bahan

tambahan seperti gula, jagung, dan lain-lain; serta bahan penolong seperti bahan

kemasan (packing), pallet, krat dan lain-lain. Contoh kopi Arabika adalah kopi

toraja yang saat ini marak dipasaran karena cita rasanya yang khas dengan

aroma yang sangat lembut. Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini,

kondisi persaingan semakin ketat dimana masing-masing negara saling

membuka pasarnya.

Pengembangan produk diversifikasi kopi olahan, seperti roasted coffee,

instant coffee, coffee mix, decaffeinated coffee, soluble coffee, kopi bir (coffee

beer), ice coffee mempunyai arti penting, karena dapat menjadi komoditas

unggulan yang mempunyai daya saing tinggi di pasar internasional. Maka visi

dari UKM Kopi Toraja adalah menjadikan produk Kopi Toraja menjadi kopi bubuk

no.1 di Indonesia dengan kualitak kopi terbaik dan menghadirkan layanan

konsumen yang memuaskan, yang akan meningkatkan keuntungan bagi industri

secara konsisten. Guna mendukung perwujudan visi tersebut, maka industri kopi

toraja mempunyai misi yaitu meningkatkat mutu produk dan pelayanan

konsumen, mengembangkan sumberdaya manusia dan perbaikan secara terus-

menerus agar menghasilkan mutu kopi bubuk semakin membaik.

3.2. Analisa Posisi Brand Saat Ini3.2.1. Identifikasi Produk

Dalam pemasaran kopi ini tentu harus melihat produk yang di hasilkan,

atau karakteristik usaha tersebut. Pada saat ini pemasaran kopi dilakukan pada

wilayah lokal, yaitu wilayah-wilayah yang menjadi sentra perkebunan kopi atau

sentra penghasil kopi, dimana di daerah-daerah ini banyak tumbuh industri kopi

olahan kelas kecil (home industri). dimana tenaga kerjanya adalah anggota

keluarga dengan melibatkan satu atau beberapa karyawan.  Produknya

dipasarkan di warung atau pasar yang ada disekitarnya dengan brand name atau

tanpa brand name.

Kopi Toraja juga menjanjikan sensasi rasa yang khas dan memikat. Hal

inilah yang membuatnya begitu terkenal hingga ke mancanegara. Kopi Toraja,

memiliki citarasa yang khas dan Istimewa Kopi Toraja, atau yang juga dikenal

dengan sebutan Kopi Celebes Kalossi, adalah kopi yang memiliki kandungan

asam rendah dan memiliki 'body' yang berat. Inilah yang menjadi alasan

kebanyakan orang untuk mencari kenikmatan Kopi Toraja yang sangat khas

ini. Termasuk dalam jenis kopi arabika, profilnya mirip dengan kopi Sumatera.

Aroma wangi kopi langsung tercium ketika membuka kemasan Kopi Toraja yang

telah jadi. Rasa pahitnya berbeda dengan kopi lainnya. Rasa tanah ini justru

menjadi nilai lebih Kopi Toraja. Beberapa jenis kopi meninggalkan rasa pahit

cukup lama di mulut. Tapi, tidak dengan Kopi Toraja ini. Rasa pahitnya akan

segera hilang.

3.2.2. Segmentasi, Targeting, dan PositioningSegmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-

milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa

berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara

mereka mengkonsumsi produk. Segmentasi berdasarkan faktor demografi,

penjualan produk kopi toraja ditujukan untuk para penduduk di Negara maju

maupun berkembang yang mulai memberikan perhatian lebih terhadap minuman

kopi yang memberikan sensasi lain. Untuk mendukung keberadaan produk, kopi

toraja banyak menyebar dipasar-pasar eceran dibandingkan pedagang besar.

Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah

membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Pria dan wanita.

Berusia remaja sampai dewasa. Atlet, eksekutif, pelajar, yang biasanya juga

muali menyenangi minuman kopi. Lalu merambah ke pasaran anakmuda sebagai

selingan lifestyle anak muda masa kini. Dulu minuman kopi hanya untuk orang

dewasa dan sekedar sebagai minuman anti kantuk. Dalam perjalanan waktu,

orang tahu, minuman ini juga cocok untuk siapa saja yang menyukai kopi dengan

seleranya masing-masing baik pelajar hingga pekerja pria dan wanita sekarang

hampir menyukai kopu. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang

mengonsumsi minuman kopi.

Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita

menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita

dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Kopi Toraja memiliki

citarasa yang khas yang tidak terdapat pada kopi lainnya. Aroma wangi kopi

langsung tercium ketika membuka kemasan Kopi Toraja yang telah jadi. Rasa

pahitnya berbeda dengan kopi lainnya. Rasa tanah ini justru menjadi nilai lebih

Kopi Toraja. Beberapa jenis kopi meninggalkan rasa pahit cukup lama di mulut.

Tapi, tidak dengan Kopi Toraja ini. Rasa pahitnya akan segera hilang.

3.2.3. SWOT AnalysisStrength (Kekuatan)

Kopi Toraja memiliki citarasa yang khas dan aromanya yang kuat.

Harga terjangkau sesuai dengan target audience dari kopi Aroma itu

sendiri, dengan kualitas yang tinggi.

Tidak menggunakan bahan-bahan kimia sebagai pengawet.

Memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh karena proses pengolahan yang

dilakukan secara tradisional.

Weakness (Kelemahan)

Tidak adanya promosi ke bagian kota-kota besar.

Kemasan sangat sederhana

Logo apa adanya

Tidak mempunyai cabang

Opportunities (Peluang)

Minat masyarakat masih sangat tinggi dalam meminum kopi.

Proses pembuatan yang memakan waktu bertahun-tahun menjadi

keunikan tersendiri dalam sarana promosi.

Threats (Ancaman)

Banyaknya kedai atau warung kopi yang menyediakan kopi secara instan

dalam waktu yang singkat, dan tidak sedikit masyarakat yang suka

menyeduh dan meracik kopi sendiri.

Banyak masyarakat beranggapan dengan meminum kopi memiliki

dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

3.2.4. Existing Brand IdentityBranding dari kopi toraja yang diperkenalkan merupakan branding baru

yang belum ada dipasaran. Branding ini ditujukan agar UKM tidak melalui

pengepul telebih dahulu untuk memasarkan produknya. Oleh karena itu,

branding dibuat agar UKM memiliki perijinan yang jelas mengenai produk kopi

toraja dan tidak perlu melalui pengepul. Selain itu, perijinan tersebut juga

memudahkan UKM untuk masuk dalam pasar dan mulai mempromosikan brand

terbarunya agar mudah dikenal masyarakat. Sudah banyak brand yang telah ada

untuk produk kopi toraja itu sendiri, sehingga sangat penting bagaiman branding

yang dibuat UKM dapat menarik perhatian untuk memilih produk yang akan

diluncurkan. Branding sendiri mempunyai beberapa aspek yang sangat perlu

diperhatikan, sehingga tidak boleh sembarangan dalam pembuatannya, karena

setiap orang dapat mengartikan branding kita dengan berbagai hal dan mungkin

juga ada yang menyimpang.

3.3. Formulasi Rancangan, perencanaan dan Strategi Brand3.3.1. Projected Brand Identity

Brand ini merupakan brand baru yang ada dipasaran. Brand ini dibuat

agar UKM Kopi Toraja tidak melalui pengepul terlebih dahulu saat akan

dipasarkan. Brand “Toarco Toraja Coffee” menunjukkan spesifikasi bubuk kopi

adalah dari Kopi Toraja. Toarcho Toraja Coffee apabila disingkat akan menjadi

“TT Coffee” hal tersebut juga akan mempermudah konsumen untuk mengingat

brand dari kopi toraja karena memuat kalimat yang sederhana.

3.3.2. Marketing Mix

Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern

pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan

pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar

maksimum profit. Pengertian marketing mix adalah empat variabel atau kegiatan

yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur

harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Marketing mix dapat dibagi

menjadi 4 P sebagai berikut :

1. Produk

2. Price

3. Place

4. Promotion

1) Produk (product)

1. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar yang dapat

memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Apapun yang dapat

memuaskan konsumen dapat disebut juga sebagai produk. Produk dapat

dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu barang fisik, jasa, dan gagasan. Kriteria produk

meliputi product variety, quality, design, features, brand name, packaging, sizes,

services, warranties, dan returns. Membangun ekuitas merek dalam pemasaran

produk atau jasa sangat penting karena ekuitas merek membangun keunggulan

kompetitif, menciptakan nilai positif bagi konsumen dan perusahaan. Dalam

pemasaran produk secara khusus pemasaran kopi bubuk di Indonesia terjadi

persaingan yang ketat antara sesama produsen besar. Persaingan yang ketat

mendorong produsen – produsen secara intensif melakukan promosi – promosi

dan memperkenalkan produk kopi yang baru dengan merek – merek yang baru.

Kopi toraja sebagai salah satu produk khas dari Sumatra berbahan dasar kopi

arabika sangt menarik dari segmentasi pasar, hal ini karena produk ini memiliki

ciri khas yaitu Toraja sebagai daerah produksi kopi bubuk dan memiliki sejarah

destinasi wisata dan adat yang kuat.

2. Place

Tempat pemasaran produk ini adalah seluruh destinasi wisata di

Indonesia dan mencakup pasar ekspor. Hal ini karena produk ini sangat khas

yaitu hanya diproduksi dari daerah toraja yang terkenal dengan kualitas kopi

arabika. Selain itu, toraja khususnya dan Sumatra pada umumnya merupakan

salah satu destinasi wisata adat internasional. Oleh karena itu produk ini sangat

sesuai sebagai oleh-oleh khas dari sektor pariwisata

3. Price

Secara sederhana harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang yang

diperlukan untuk membayar produk atau jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan

bahwa harga adalah sejumlah nilai konsumen yang dipertukarkan untuk memiliki

atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen

marketing mix yang menghasilkan revenue, sedangkan elemen yang lainnya

merefleksikan biaya Harga yang diambil masih dibawah harga pada umumnya.

Hal ini karena proses pengolahan masih menggunakan semi tradisional. Produk

ini dijual dengan harga murah untuk menarik segmen pasar dan

memperkenalkan citra brand terlebih dahulu.

4. Promotion

Promosi yang dilakukan adalah dengan melakukan promosi melalui

media elektronik maupun media tulis. Hal menonjol yang perlu ditekankan adalah

produk ini khas dari Toraja dan dibuat secara semi tradisonal. Oleh karena itu,

produk yang terkandung 100% alami tanpa bahan campuran. Selain dari metode

tersebut, strategi promosi juga dapat diikut sertakan dalam pameran baik

pameran produk maupun pameran wisata sebagai salah satu produk oleh-oleh

khas tanah Toraja.

3.3.3. Visual Design

Kemasan Tampak Belakang

Kemasan Tampak depanLogo dari Toarco Toraja Coffee adalah rumah khas Sulawesi agar

memudahkan masyarakat untuk tahu kopi Toraja berasal. Kemudian kemasan

berwarna merah agar menarik perhatian, karenan biasanya warna merah

memiliki warna yang mencolok dan diyakini sebagai warna keberuntungan.

Kemasan dibuat praktis, kemasan produk Toarco Toraja Coffee ini berjenis

kemasan komposit yang terdiri dari alumunium foil pada bagian depan yang

berisikan berbagai macam informasi seperti merk produk, gambar produk, logo

halal, komposisi kopi, nama perusahaan beserta wilayahnya, barcode dan MD

yang menandakan bahwa produk kopi ini berasal dari dalam negeri yaitu kota

Toraja, provinsi Sulawesi Selatan.

3.3.4. Massage Design dan PlanningPada bagian belakang, kemasan hanya terdiri dari kemasan plastik

transparan sehingga konsumen bisa melihat produk kopi toraja tersebut. Pada

bagian atas plastik terdapat sebuah bentuk lingkaran yang berfungsi sebagai

lubang kecil – kecil dimana konsumen dapat mencium aroma khas dari kopi

toraja. Keunggulan lain selain jenis kemasannya yang komposit yaitu pada

bagian penutup kemasan berbentuk zipper. Zipper atau zipper lock merupakan

kemasan dimana pada bagian atas plastik bisa membuka dan menutup. Upaya

tersebut digunakan agar produk tidak sekali habis dan bisa dikonsumsi terus –

menerus tanpa repot-repot mewadahinya dalam toples ataupun mencari-cari

karet untuk memastikan kantung plastik cukup kedap. Menyampaian pesan

kepada konsumen adalah dengan tanda logo halah, agar konsumen dapat

percaya dan keamanan terjamin bahwa proses dari pembuatan kopi toraja

tersebut sudah dalam kondisi yang terkontrrol dan higienis. Selain itu, terdapat

layanan konsumen, dimana hal tersebut menyampaikan bahwa perusahaan

sangat mewadahi konsumen apabila ada hal yang menyimpang dari produk dan

dapat diadukan melalui layanan konsumen.

3.3.5. Media Planning dan Media PlacementPerencanaan media merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian

pesan promosi dan sasaran atau pengguna suatu produk. Perencanaan media

berisis sejumlah keputusan yang harus dibuat mengenai kemungkinan

perubahan dan pengembangan suatu rencana media. Penempatan media

sebagai media promosi produk dapat ditempatkan secara efektif melalui medi

masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan billboard. Sebagai salah

satu produk khas Indonesia, penempatan media billboard layak ditempatkan

pada setiap destinasi wisata baik di daerah Sumatra maupun Indonesia secara

umum. Periklanan dan pemilhan media yang tepat dapat mendongkrak

pemasaran. Selain iklan tersebut, dalam kemasan patut juga dicantumkan

mengenai proses pengolahan produk secara tradisional yang dilakukan oleh

masyarakat adat sehingga dapat menarik wisatawan asing untuk berkunjung dan

membeli produk secara langsung. Untuk menarik wisatawan asing, maka media

yang tepat adalah melalui pameran pariwisata internasional. Tanah Toraja sudah

dikenal oleh masyarakat dunia lewat kesenian dan adatnya, oleh karena itu perlu

disisipkan mengenai produk khas daerah dan potensi daerah tersebut dalam

bidang kuliner.

3.4. Implementasi Brand PlanningMerek atau brand digunakan sebagai identitas produk yang dapat berisi

visi dan misi produk. Dalam perencanaan merek dan brand yang perlu

dipertimbangkan adalah mencakup identitas dari produk, hal yang perlu

ditonjolkan, kelebihan produk, arti dan maksud dari produk serta pengambilan

nama yang ringkas, mudah dicerna dan mudah dihafal serta diucap.

Implementasi peluncuran merek memerlukan suatu strategi khusus dimana

terdapat 2 model. Model ini menjelaskan bagaimana untuk membangun

keunggulan kompetitif dalam pikiran pelanggan di pasar. Model kedua adalah

model yang merek resonansi menjelaskan cara menciptakan hubungan intens

dan setia dengan pelanggan. Penerapan merek sangat berpengaruh terhadap

penjualan dan pemasaran. Karena pemasaran yang baik adalah pemasaran

berdasarkan informasi dari mulut ke mulut. Sehingga, dengan mudahnya

penamaan dan penyusupan arti, maka produk akan mudah dikenal sehingga

pembeli akan loyal terhadap produk atau merek tersebut jika disbanding produk

lain. Produk kopi Toraja memiliki nama yang sudah kuat. Dimana Toraja sebagai

daerah wisata adat yang sudah dikenal masyarakat luas. Selain itu Toraja

(Sulawesi) juga dikenal sebagai produsen kopi arabika dan rebusta terbaik

didunia.

3.5 Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan evaluasi terhadap produk harus terus dilakukan. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk sesuai dengan keinginan

konsumen. Dengan adanya pengetahuan mengenai keinginan

konsumen,sebagai produsen dapat memperbaiki produk tersebut. Sebagai

contoh dari segi kemasan, kemasan setiap tahunnya terus berkembang dan

mengalami perubahan. Menariknya desain kemasan akan berpengaruh terhadap

pemasaran yang diperoleh. Oleh karena itu evaluasi dan monitoring produk

terutama pada Kopi Toraja ini didasari pada kualitas produk dan tampilan produk

yang menarik, efisien dan murah.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Perindustrian. 2009. Roadmap Industri Pengolahan Kopi.Sahab, H. 2002. Pengembangan Dan Prospektif Industri Kopi Toraja. Jurnal

Industri. Vol 3 No. 2.

Yuyun Dan Gunarsa, D. 2009. Cerdas Mengemas Produk Makanan Dan Minuman. Penerbit Agro Media. Jakarta.