tor sdm bangkep -2015

9
Inventarisasi dan Identifikasi Geologi Sumber Daya Alam Tentang Komoditas Tambang di Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI GEOLOGI SUMBER DAYA ALAM TENTANG KOMODITAS TAMBANG A. LATAR BELAKANG Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan salah satu kabupaten baru di Sulawesi Tengah, yaitu hasil pemekaran kabupaten induk Kabupaten Banggai. Dengan terlaksananya UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam mengatur daerahnya sendiri. Dalam hal ini, termasuk kewenangan bagaimana mengelola berbagai sumberdaya yang dimiliki, menjaga keselamatan masyarakatnya dari bencana, atau melestarikan hasil-hasil pembangunan dan fungsi lingkungan hidup di daerahnya masing-masing. Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana dinyatakan dalam UU4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubaradinyatakan bahwa mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah Halaman- 1

Upload: irianto-uno

Post on 15-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

geology

TRANSCRIPT

Inventarisasi dan Identifikasi Geologi Sumber Daya Alam Tentang Komoditas Tambang

di Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI GEOLOGI SUMBER DAYA ALAM TENTANG KOMODITAS TAMBANG

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan salah satu kabupaten baru di Sulawesi Tengah, yaitu hasil pemekaran kabupaten induk Kabupaten Banggai. Dengan terlaksananya UU. No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam mengatur daerahnya sendiri. Dalam hal ini, termasuk kewenangan bagaimana mengelola berbagai sumberdaya yang dimiliki, menjaga keselamatan masyarakatnya dari bencana, atau melestarikan hasil-hasil pembangunan dan fungsi lingkungan hidup di daerahnya masing-masing.

Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.Sebagaimana dinyatakan dalam UU4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubaradinyatakan bahwa mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayahhukum Pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalamusaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.

Penguasaan mineral dan batubara oleh negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini diselenggarakan oleh Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah. Dalam undang-undang ini juga telah dinyatakan tentang kewenangan Pmerintah Kabupaten/Kota dalam sektor pertambangan yang nnantinya akan ditungkan dalam perudang-undangan daerah.Salah satu aspek penting dalam perencanaan wilayah adalah terintegrasinya aspek kebumian dalam penyusunan konsep penataan ruang. Aspek kebumian yang sangat terkait tersebut adalah pemanfaatan sumber daya alam geologi melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya bahan galian yang terkandung dan dapat dieksploitasi untuk manjadi salah satu komoditas untuk penunjang pembangunan yang kesemuanya akan bermuara pada peningkatan kesejahteran masyarakat.

Secara geologis, Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki kondisi dan potensi tersendiri berdasarkan peristiwa-peristiwa geologi yang telah tejadi di wilayah ini. Diantara peristiwa tersebut akan terdapat didalamnya potensi sumberdaya bahan galian baik berupa batuan maupun mineralisasi yang berdaya guna untuk dieksploitasi. Pengembangan wilayah kabupaten akan ditunjang oleh sektor-sektor pendukung didalamnya termasuk komoditas tambang. Teraksplorasi dan eksploitasinya sumberdaya bahan galian ini tentunya akan ditentukan oleh tersedianya infromasi terkait baik melalui pemetaan geologi dan potensi, yang didalamnya akan mencakup survey permukaan, survey bawah permukaan, uji kualitas dan perhitungan kuantitas bahan galian. Semua data ini akan bermuara pada tersedianya database potensi sumberdaya bahan galian di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan. Sesuai dengan tingkat kedalaman dan spesifikasi data yang tersedia maka selanjutnya instansi terkait akan menentukan kebijakan selanjutnya terkait tersedianya potensi bahan galian ini.

Untuk pengembangan sektor pertambangan ini, sudah selayaknya di Tingkat Kabupaten tersedia data dasar ataupun database potensi, sebaran dan peta tematik dimana nantinya data ini akan digunakan dalam pengambilan kebijakan terkait pengembangan sektor pertambangan di Kabupaten Banggai Kepulauan. Tersedianya sumber daya geologi yang bernilai ekonomis dari bahan galian mieral dan batuan di wilayah ini pada gilirannya akan menjadi salah satu sumber Penghasilan Asli Daerah (PAD). B. MAKSUD DAN TUJUAN1. Maksud kegiatan ini adalah untuk menginventarisasi, mengidentifikasi dan memetakan data dasar potensi bahan galian tambang yang terdapat di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan.

2. Adapun tujuannya adalah dihasilkannya Data dan Peta Dasar baik berupa Hard maupun Soft Copy, yang nantinya akan digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Banggai dalam menyusun Program selanjutnya terkait pemanfaatan dan optimalisasi bahan galian yang dimiliki.C. LINGKUP PEKERJAANLingkup kegiatan Inventariasi dan Identifikasi Geologi Sumber Daya Alam tentang Komoditas Tambang di Kabupaten Banggai Kepulauan ini secara garis besar akan meliputi :

1. Persiapan, pengumpulan dan evaluasi data primer/sekunder.

2. Identifikasi stratigrafi batuan, yang meliputi : formasi dan litologi.

3. Identifikasi struktur geologi, yang meliputi: lipatan, kekar dan sesar.

4. Identifikasi potensi sumberdaya mineral dan bahan galian batuan yang bernilai ekonomis dan dapat menjadi salah satu sumber Penghasilan Asli Daerah.5. Pengujian kualitas bahan gallian

6. Estimasi potensi sumberdaya bahan galian mineral dan batuan.

7. Pembuatan Peta Potensi Geologi Bahan Galian Tambang.

8. Rekomendasi mengenai langkah-langkah berikutnya yang perlu dilakukanD. TENAGA AHLITenaga ahli yang disediakan oleh penyedia jasa dalam pekerjaan ini harus mampu dalam tugasnya masing-masing. Syarat yang dipenuhi masing-masing dijelaskan sebagai berikut :1. Ketua TimSarjana Teknik Geologi Teknik dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan survey potensi bahan galian tambang. Tenaga Ahli yang direkomendasikan untuk memenuhi kedudukan ini harus bermotivasi tinggi, memiliki kemampuan memimpin dan dapat bekerja sama dengan pihak lain. Ia juga harus dapat memecahkan persoalan yang mungkin timbul.

2. Tenaga Ahli GeologiSeorang sarjana Teknik Geologi dengan pengalaman kerja 3 (tiga) tahun dalam survey dan pemetaan geologi, identifikasi potensi bahan galian dan dapat membuat estimasi potensi bahan galian yang disurvey. Tenaga Ahli ini nantinya akan membantu Ketua Tim dalam menyusun Peta Geologi dan Laporan Potensi Bahan Galian. 3. Tenaga Ahli PlanologiAdalah Sarjana Teknik Planologi dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang penataan/pemetaan ruang. Tenaga dengan penugasan ini akan menyiapkan dan melaporkan tentang kaitan antara potensi yang ada dengan aspek regulasi dalam tata ruang dimana nantinya akan sangat berhubungan dengan letak ketersediaan cadangan dan aspek keruangan dalam eksploitasi potensi sumberdaya bahan galian.

4. Tenaga Ahli Tambang

Seorang sarjana Teknik Tambang dengan pengalaman kerja 3 (tiga) tahun pada industri pertambangan dan membantu dalam membuat estimasi potensi bahan galian yang disurvey serta merekomendasikan sifat dan metode penambangan terkait potensi yang akan dieksploitasi.

5. Tenaga Ahli Sumber Daya LahanAdalah Sarjana di Bidang Tanah yang telah pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang tanah dan lahan. Tenaga Ahli ini nantinya akan membantu dalam memberikan masukan kondisi lahan yang ada dan aspek yang terkait jika akan dilakukan penambangan di lokasi potensi dimaksud. Tenaga ini juga akan memberikan analisis terkait kondisi lahan dan aspek lingkungan dalam industri pertambangan.6. Tenaga Ahli Sosiologi

Adalah Sarjana di Bidang Ilmu Sosial dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang sosiologi/kemasyarakatan yang memahami kaitan lingkungan dengan kondisi sosiologi yang terkait kebencanaan.

7. Tenaga Pendukung

Tenaga-tenaga pendukung untuk kelancaran kegiatan ini antara lain :

a. Surveyor 2 orang

b. Draftman 2 orang

c. Operator Komputer 1 orangE. PELAPORANJenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :

1. Laporan PendahuluanLaporan pendahuluan, mencakup semua kegiatan pengumpulan data lapangan yang dipelukan, metodologi pelaksanaan, masalah yang ada yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan setelah kontrak pelaksanaan studi dimulai, sebanyak 5 (lima) buku.2. Laporan AntaraLaporan antara merupakan ringkasan hasil pelaksanaan kunjungan lapangan serta hasil inventarisasi data baik primer maupun sekunder, harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan kedua kegiatan studi/penelitian, sebanyak 5 (lima) buku.

3. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)

Laporan Akhir Sementara merupakan laporan hasil seluruh kegiatan yang dilakukan yang nantinya akan dipresentasikan dihadapan Pemberi Kerja untuk mendapatkan masukan, koreksian dan rekomendasi tambahan terkait hasil yang telah diperoleh. Jumlah laporan yang harus dikumpul adalah 10 (sepuluh) buku

4. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan akhir merupakan produk akhir dari seluruh kegiatan setelah dilakukan ekspos laporan draft akhir dimana pihak penyusun telah melakukan perbaikan dan menambahkan sesuai hasil ekspos. Laporan ini yang akan digandakan sebanyak 15 (lima belas) rangkap, yang berisikan :a. Narasi Laporan

b. Hasil analisis laboratoriumc. Gambar peta-peta tematikd. CD laporan 1 keping

F. JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 120 (sembilan puluh) hari kalender.

Halaman- 4