topo&analisis bentang alam ii

10
RESUME PETA TOPOGRAFI DAN ANALISIS BENTANG ALAM II Perubahan bentuk muka dan kerak bumi yang ditandai dengan perubahan bentang alam sehingga terjadi keterbentukan seperti gunung dan pegunungan, bukit dan perbukitan, aliran sungai dengan lembah yang terjal maupun aliran sungai dengan lembah yang landai, dataran yang luas baik di tempat yang tinggi maupun ditempat yang rendah, dan bentuk permukaan bumi lainnya. Perubahan – perubahan yang terjadi pada kerak bumi, antaralain terbentuknya struktur sekunder seperti lipatan, sesar, dan sebagainya. Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu kekuatan atau kegiatan baik dari luar (gaya eksogen), maupun pengaruh dari dalam (gaya endogen). Sehingga menyebabkan permukaan bumi dan kerak bumi akan mengalami perubahan bentuk seperti contoh perubahan bentuk yang dipaparkan sebelumnya. Selain karena dua gaya tersebut, bentuk atau rupa muka bumi berkaitan juga dengan keadaan dibawahnya (penyusunnya), baik dari susunan batuan, maupun susunan kerak buminya. A. Bentang Alam Bentang alam adalah bagian kajian dari geomorfoligi yang membahas mengenai bentuk muka bumi yang diakibatkan oleh gaya dari dalam bumi (endogen) dan gaya dari permukaan bumi (eksogen). Bentang alam dibagi menjadi beberaa bagian, antaralain :

Upload: burhan-hamdani

Post on 29-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

topografi dan analisis bentang alam

TRANSCRIPT

Page 1: Topo&Analisis Bentang Alam II

RESUME

PETA TOPOGRAFI DAN ANALISIS BENTANG ALAM II

Perubahan bentuk muka dan kerak bumi yang ditandai dengan perubahan

bentang alam sehingga terjadi keterbentukan seperti gunung dan pegunungan, bukit

dan perbukitan, aliran sungai dengan lembah yang terjal maupun aliran sungai

dengan lembah yang landai, dataran yang luas baik di tempat yang tinggi maupun

ditempat yang rendah, dan bentuk permukaan bumi lainnya.

Perubahan – perubahan yang terjadi pada kerak bumi, antaralain

terbentuknya struktur sekunder seperti lipatan, sesar, dan sebagainya.

Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu kekuatan atau kegiatan baik dari

luar (gaya eksogen), maupun pengaruh dari dalam (gaya endogen). Sehingga

menyebabkan permukaan bumi dan kerak bumi akan mengalami perubahan bentuk

seperti contoh perubahan bentuk yang dipaparkan sebelumnya.

Selain karena dua gaya tersebut, bentuk atau rupa muka bumi berkaitan juga

dengan keadaan dibawahnya (penyusunnya), baik dari susunan batuan, maupun

susunan kerak buminya.

A. Bentang Alam

Bentang alam adalah bagian kajian dari geomorfoligi yang membahas

mengenai bentuk muka bumi yang diakibatkan oleh gaya dari dalam bumi (endogen)

dan gaya dari permukaan bumi (eksogen). Bentang alam dibagi menjadi beberaa

bagian, antaralain :

1. Bentang Alam Eolian

Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena adanya

aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir karena

adanya pengaruh iklim dan bukan merupakan hasil khusus dari agen geologi

tertentu. Meskipun bukan sebagai agen geomorfik yang sangat penting, namun tetap

tidak dapat diabaikan. Proses-proses yang disebabkan oleh angin meliputi erosi,

transportasi dan deposisi.

Erosi

Erosi oleh angin dibagi menjadi dua bagian, yaitu deflasi dan abrasi.

Page 2: Topo&Analisis Bentang Alam II

Deflasi

Adalah proses lepasnya tanah dan partikel-partikel kecil dari batuan yang

diangkut dan dibawa oleh angin

Abrasi

Merupakan proses penggerusan batuan dan permukaan lain oleh partikel-

partikel yang terbawa oleh aliran angin.

Transportasi

Cara transportasi oleh angin pada dasarnya sama dengan cara transportasi

oleh air, yaitu secara melayang (suspension) dan menggeser di permukaan

(traction). Pengangkutan secara traction ini meliputi meloncat (saltation) dan

menggelinding (rolling). Pada umumnya transportasi oleh angin secara melayang

membawa partikel halus (debu), dan yang berukuran pasir dibawa secara

menggeser di permukaan.

Pengendapan oleh Angin

Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun

hujan, maka material-material (pasir dan debu) tersebut akan diendapkan.

2. Bentang Alam Fluvial

Yakni bentang alam yang pembentukannya erat hubungannya dengan

proses fluviatil, yakni semua proses yang terjadi di alam baik fisika maupun kimia

yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang

disebabkan oleh pergerakan air permukaan, baik air yang mengalir secara

terpadu (sungai), maupun air yang tidak  terkonsentrasi (sheet water). Proses

bentang alam fluvial terdiri dari :

Proses Erosi

Erosi yang dilakukan oleh air dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu

quarrying, abrasi, scouring, dan korosi. Berdasarkan arahnya, erosi dapat

dibedakan menjadi, erosi vertikal, erosi yang arahnya tegak dan cenderung

terjadi pada daerah bagian hulu dari sungai. Dan erosi lateral, yaitu erosi yang

arahnya mendatar dan dominan terjadi pada bagian  hilir sungai.

Proses  Transportasi

Adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh suatu tubuh air

yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai

sebagai efek dari gaya gravitasi. Dalam proses transportasi sungai dikenal istilah,

stream capacity dan stream competance.

Page 3: Topo&Analisis Bentang Alam II

Sungai mengangkut material hasil erosinya secara umum melalui 2 (dua

mekanisme, yaitu mekanisme bed load  dan  suspended load.

Mekanisme Bed Load

Pada proses ini material-material tersebut terangkut sepanjang dasar

sungai.

Mekanisme  Suspended Load : material-material terangkut dengan cara

melayang dalam tubuh sungai.

Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran

banjir, tanggul alam dan delta.

Meander

Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena

adanya pengendapan. Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir,

dimana pengikisan dan pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses

pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan

sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.

Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka kecepatan

aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air

sungai. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada

bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.

Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat, antaralain

Sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut

atau danau.

Arus panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat.

Pantai harus dangkal.

Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali

Brantas.

Dataran Banjir dan Tanggul Alam

Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya

terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan

bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya,

terbentuk suatu dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang tidak halus

(kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan

dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut tanggul alam

Page 4: Topo&Analisis Bentang Alam II

B. Klasifikasi Bentang Alam

1. Bentang Alam Pegunungan Sesar

Bentang alam Pegunungan sesar terdiri dari Pegunungan blok sesar,

Perbukitan horst, Perbukitan Zona Sesar, Perbukitan Bancuh, Lembah Graben,

Dataran denudasional struktur patahan.

Gambar 1Bentang Alam Pegunungan Sesar

2. Bentang Alam Pegunungan Gunung Api

Bentang Alam Pegunungan gunung api terdiri dari Perbukitan dinding

kaldera, dataran kaldera, kerucut gunung api, Kubah lava, Perbukitan/Bukit

intrusi, Bukit jenjang gunung api, Perbukitan sisa gunung api, kawah erupsi,

fumarol, solfatar, punggungan korok, punggungan aliran lava, punggungan aliran

lahar, punggungan aliran piroklastik, dataran aliran lava, dataran aliran lahar,

dataran aliran piroklastik, dataran kaki gunung api, dataran antar gunung api,

kubah gunung api perisai.

Gambar 2Bentang Alam Pegunungan Gunung Api

Page 5: Topo&Analisis Bentang Alam II

3. Bentang Alam Pegunungan Karst

Bentang Alam Pegunungan karst terdiri dari perbukitan karst,

bukit/kubah/kerucut karst, bukit menara karst, lembah dolina, lembah uvala, lembah

polje, lembah kering, dataran karst.

Gambar 3Bentang Alam Pegunungan Karst

4. Bentang Alam Pegunungan Lipatan

Bentang Alam Pegunungan lipatan terdiri dari punggungan sinklin,

punggungan antiklin, punggungan kuesta, punggungan homoklin, punggungan

hogback, lembah sinklin, lembah antiklin, lembah homoklin, kubah antiklin, kubah

intrusi garam, dataran denudasional struktur sesar.

Gambar 4Bentang Alam Pegunungan Lipatan

Page 6: Topo&Analisis Bentang Alam II

5. Bentang Alam Dataran Sungai dan Danau

Bentang Alam Dataran sungai dan danau terdiri dari dataran aluvial, dataran

kulovial, dataran banjir, punggungan tanggul alam, cekungan rawa belakang, dataran

teras sungai, dataran pantai danau, dataran dasar danau.

Gambar 5Bentang Alam Dataran Sungai Dan Danau

6. Bentang Alam Dataran Pantai, Delta, dan Laut

Bentang Alam Dataran Pantai, Delta, dan Laut terdiri dari Dataran Pantai,

Punggungan pantai, Cekungan laguna, punggungan gososng tombolo, punggungan

gosong spit, bukit menara pantai, dataran teras laut, paparan terumbu karang,

dataran teras terumbu, punggungan gemuk pantai, dataran pasang surut.

Gambar 6Bentang Alam Pantai, Delta Dan Laut

.

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Topo&Analisis Bentang Alam II

Hadikusna , iwan 201 0 , “ Bentang Alam Akibat Proses Peng e nda p an ” , bumi-my

earth. http://bumi-myearth.blogspot.com/2012/01/fungsi-peta-topografi.html.

Diakses tanggal 8 April 2014 (online)

Satya, Salman, 2011, “Geomorfologi Bentang Alam”, Mining Engineering.

http://tizarwijayanto.blogspot.com/p/blog-page.html. Diakses tanggal 8 April

2014 (online)

Soedomo, Agoes S, 2003, “Surveying & Mapping”, Departemen Teknik Geodesi

Fakultas Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Bandung. Bandung

Sosrodarsono, Suyono Ir., 1980, “Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan”,

PT. Pradnya Paramita. Jakarta

Page 8: Topo&Analisis Bentang Alam II

KESIMPULAN

Perubahan bentuk muka dan kerak bumi yang ditandai dengan perubahan

bentang alam sehingga terjadi keterbentukan seperti gunung dan pegunungan, bukit

dan perbukitan, aliran sungai dengan lembah yang terjal maupun aliran sungai

dengan lembah yang landai, dataran yang luas baik di tempat yang tinggi maupun

ditempat yang rendah, dan bentuk permukaan bumi lainnya. Bentang alam sendiri

adalah bagian kajian dari geomorfoligi yang membahas mengenai bentuk muka bumi

yang diakibatkan oleh gaya dari dalam bumi (endogen) dan gaya dari permukaan

bumi (eksogen).

Perubahan bentang alam diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni bentang

alam eolian yang dibentuk karena adanya aktivitas angin, bentang alam fluvial yakni

bentang alam yang pembentukannya erat hubungannya dengan proses fluviatil,

yakni semua proses yang terjadi di alam baik fisika maupun kimia yang

mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh

pergerakan air permukaan, baik air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun

air yang tidak  terkonsentrasi (sheet water). Hingga bentang alam hasil pengendapan

oleh air yang dibagi menjadi beberaa bagian, antara lain meander, dataran banjir,

tanggul alam dan delta.