topik vii : file · web viewkata “ethos” adalah salah satu kata yunani kuno yang masuk dalam...

75
ETHOS KERJA / PROFESI Kata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan asal-usul dar kata-kata seperti etika dan etis. Dalam Concise Oxford Dictionary (1974) ethos disifatkan sebagai characteristic spirit of community, people or system, sebagai susasana khas menandai suatu kelompok, bangsa atau sistem 1 . Kalau kita dengar kata ‘ethos kerja’ atau ‘etika profesi’ itu berarti menunjuk pada suasana khas yang menandai kerja atau profesi. Suasana khas yang dimaksud pasti memiliki kaitan dengan konotasi etis, yaitu suasana yang baik secara moral. Suasana yang bernuansa etis tersebut harus menjadi semangat bagi setiap individu yang tergabung dalam kelompok kerja atau profesi itu. Untuk lebih mengkonkritkan apa yang merupakan suasana etis yang menandai suatu kerja atau profesi maka ethos kerja atau profesi banyak tercermin dalam apa yang disebut ‘kode etik’ kerja atau profesi tertentu. A. Pekerjaan dan Profesi Antara pekerjaan dan profesi ada kaitan erat, bahkan sepintas kedengaran bahwa antara keduanya tidak ada

Upload: nguyenanh

Post on 10-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

ETHOS KERJA / PROFESI

Kata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa

modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan asal-usul

dar kata-kata seperti etika dan etis. Dalam Concise Oxford Dictionary (1974) ethos

disifatkan sebagai characteristic spirit of community, people or system, sebagai

susasana khas menandai suatu kelompok, bangsa atau sistem1. Kalau kita dengar kata

‘ethos kerja’ atau ‘etika profesi’ itu berarti menunjuk pada suasana khas yang menandai

kerja atau profesi. Suasana khas yang dimaksud pasti memiliki kaitan dengan konotasi

etis, yaitu suasana yang baik secara moral. Suasana yang bernuansa etis tersebut harus

menjadi semangat bagi setiap individu yang tergabung dalam kelompok kerja atau

profesi itu. Untuk lebih mengkonkritkan apa yang merupakan suasana etis yang

menandai suatu kerja atau profesi maka ethos kerja atau profesi banyak tercermin

dalam apa yang disebut ‘kode etik’ kerja atau profesi tertentu.

A. Pekerjaan dan Profesi

Antara pekerjaan dan profesi ada kaitan erat, bahkan sepintas kedengaran bahwa antara

keduanya tidak ada perbedaan. Pekerjaan sama dengan profesi dan profesi sama dengan

pekerjaan. Kalau kepada seseorang ditanyakan apa profesinya, orang tersebut akan

langsung berpikir tentang pekerjaannya. Pikiran seperti ini tidaklah salah, karena

profesi memang merupakan perkerjaan, yang ditekuni oleh seseorang. Namun

demikian, antara pekerjaan dan profesi terdapat perbedaan juga. Tidak semua pekerjaan

kita golongkan sebagai profesi, karena hal yang dikerjakan, yang kita golongkan

sebagai profesi, memiliki kekhususan.

1. Pekerjaan sebagai profesi

Kerja atau pekerjaan meliputi bidang yang sangat luas sekali, dan tidak hanya

terbatas pada bidang-bidang tertentu. Setiap hal yang dikerjakan oleh manusia

untuk menghasilkan sesuatu, dengan tingkat keterampilan dan tujuan apa saja,

Page 2: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

dapat saja disebut sebagai pekerjaan, asal hal-hal itu memang layak untuk

dikerjakan. Namun tidak semua pekerjaan dapat digolongkan sebagai profesi.

Hanya pekerjaan tertentu, yang dilakukan sebagai kegiatan pokok, untuk

menghasilkan nafkah hidup, dan yang mengandalkan suatu keahlian, dapat disebut

sebagai profesi. Seorang professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan

purna waktu, dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian yang

tinggi2. Dengan demikian, pekerjaan lebih luas dari profesi, sementara profesi dapat

dianggap sebagai pekerjaan tertentu, yang memiliki ciri-ciri yang tidak dituntut

harus ada dalam setiap pekerjaan pada umumnya.

Untuk membedakannya dengan jelas dari pekerjaan pada umumnya, profesi

dimengerti sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok, dengan

mengandalkan keteerampilan atau keahlian khusus, dilaksanakan sebagai sumber

utama nafkah hidup, dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Dengan demikian seorang profesional adalah seorang yang melakukan pekerjaan

dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi yang dimilikinya,

meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatan itu, hidup dari situ,

dan bangga atas pekerjaannya itu3.

2. Profesi umum dan profesi khusus

Dengan pengertian profesi seperti dikemukakan di atas, maka dengan demikian

dapat dikatakan bahwa ada banyak yang dapat disebut sebagai profesi pada

umumnya. Dari berbagai profesi itu masih bisa dibedakan apa yang disebut sebagai

profesi khusus atau profesi luhur. Hal utama yang membedakan suatu profesi dari

profesi pada umumnya adalah tekanan utamanya pada pengabdian atau pelayanan

kepada masyarakat. Dengan tekanan utama pada pengabdian dan pelayanan kepada

masyarakat bukan berarti profesi khusus tidak memperhatikan nafkah bagi

hidupnya. Tetap saja bahwa orang yang menjalankan suatu profesi luhur juga

membutuhkan nafkah hidup, yang akan mereka dapatkan dari kegiatan

menjalankan profesi tersebut. Akan tetapi, yang dimaksud di sini adalah sasaran

utamanya bukanlah untuk memperoleh nafkah hidup, melainkan untuk mengabdi

Page 3: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

dan melayani kepentingan masyarakat. Pelayanan dan pengabdian yang mereka

berikan bahkan mereka jalani atau hayati sebagai suatu panggilan4. Dan kalau itu

disebut sebagai panggilan tentulah berkaitan dengan kepercayaan atau iman akan

Tuhan atau Allah. Jadi, kegiatan menjalankan profesi khusus dihayati sebagai

panggilan dari Tuhan, yang memanggil dan menugaskan mereka untuk

menyampaikan kasih (dalam bentuk pengabdian dan pelayanan) kepada yang

membutuhkan. Nafkah hidup yang mereka terima dari kegiatan menjalankan

panggilan itu dilihat sebagai sekedar imbalan dan ucapan terimakasih dari orang-

orang yang mereka layani, sekaligus berguna untuk bisa meningkatkan pelayanan

dan pengabdian mereka kepada masyarakat.

Contoh klasik dari profesi luhur, khususnya pada awal pertama munculnya profesi

ini, dapat disebt di antaranya: dokter; penasehat hokum atau pembela di pengadilan,

rohaniwan , dan tentara5. Profesi-profesi ini muncul dalam rangkat melayani

kebutuhan masyarakat dalam berbagai masalah utama, seperti: menolong

keselamatan fisik manusia, menegakkan kebenaran hukum dan menjamin

ketertiban dan keamanan masyarakat, menolong jiwa manusia, membela

keselamatan manusia dari serbuan pihak lain, dan sebagainya. Melalui profesi-

profesi khusus, seluruh hidup mereka dipertaruhkan untuk membela kepentingan

masyarakat. Dalam kaitan dengan tugas yang sangat luhur itu maka tidak

mengherankan kalau kepada mereka dituntut kepemilikan budi yang luhur dan

akhlak yang tinggi.

Kembali kepada masalah perolehan nafkah hidup, lama kelamaan menjadi jelas

bahwa antara pengabdian kepada masyarakat dan perolehan nafkah hidup terdapat

hubungan saling mengkondisikan. ORang-orang profesional, yang dengan

sungguh-sungguh menjalankan profesinya, memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat, dengan sendirinya akan mendapat tempat khusus di hati masyarakat.

Dengan pelayanan baik dan tulus yang mereka terima, maka masyarakat akan selalu

menggunakan jasa pelayanan dari orang profesional tersebut. Dan kalau klien, atau

pasien, atau apa pun namanya, datang antri untuk meminta dan menggunakan jasa

Page 4: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

pelayanan seorang profesional, itu berarti imbalan atau ucapan terima kasih yang

akan diterima oleh professional itu juga dengan sendirinya semakin banyak. Jadi,

semakin professional seseorang (dalam arti semakin mau dan mampu menjalankan

profesinya dengan sungguh-sungguh, sebagai pengabdian, bahkan sebagai

panggilan hidup) akan semakin terjamin hidupnya. Maka, walaupun sasaran

utamanya bukan untuk mencari nafkah, melainkan untuk pelayanan kepada

masyarakat, namun ternyata, kebutuhan untuk nafkah itu dengan sendirinya

terpenuhi, bahkan bisa melimpah juga. Dan bagi seorang professional tulen, nafkah

yang semakin melimpah tersebut, dengan cara tertentu, kembali dia peruntukkan

bagi kuantitas dan kualitas pelayanannya kepada masyarakat.

B. Ciri atau Sifat yang Selalu Melekat pada Profesi

Sebagaimana telah diterangkan di atas, untuk membedakannya denga pekerjaan

pada umumnya, profesi (baik profesi umum maupun profesi khusus/luhur)

memiliki cirri-ciri atau sifat khas yang selalu menyertai pelaksanaannya. Apa yang

dikemukakan di sini merupakan cirri-ciri atau sifat-sifat umum saja yang melekat

pada pelaksanaan profesi. Itu berarti, pada tingkat operasional-praktis tidak tertutup

kemungkinan bahwa ada cirri-ciri atau perilaku tertentu yang sangat dituntut untuk

dimiliki oleh setiap orang professional. Ciri-ciri atau sifat-sifat yang melekat pada

profesi dimaksud akan dijelaskan berikut ini.

1. Adanya pengetahuan khusus

Setiap profesi, apa pun profesi itu, selalu mengandalkan adanya suatu pengetahuan

dan keterampilan atau keahlian khusus yang sangat diperlukan untuk menjalankan

tugas-tugas profesional dengan baik. Pengetahuan dan keterampilan khusus ini

umumnya tidak dimiliki oleh orang kebanyakan. Itu berarti, kaum professional

lebih tahu dan terampil dalam bidang profesi merka dibandingkan dengan orang

kebanyakan lainnya. Dengan demikian, mereka tergolong orang-orang yang

eksklusif, yang memiliki kekhususan tersendiri, di mana tidak ada sembarang orang

bisa masuk di dalamnya. Pengetahuan atau keterampilan dan keahlian khusus yang

mereka miliki biasanya diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan khusus yang

Page 5: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

sering harus dijalani dengan seleksi yang ketat dan bahkan berat, ditambah dengan

pengalaman bertahun-tahun bergelut di bidang itu. Dokter, tentara, imam, biasanya

memakan waktu yang cukup lama dan dengan seleksi ketat untuk mempersiapkan

diri menjadi seorang professional di bidang pelayanan masyarakat.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi

Setiap profesi, khususnya profesi luhur, yang selalu terkait dengan pengabdian dan

pelayanan langsung kepada masyarakat, sangat rentan akan penyalahgunaan yang

dilakukan oleh yang menjalankan profesi itu sendiri. Dalam prakteknya, terjadi

perjumpaan yang tidak seimbang, dimana pihak yang kuat berhadapan dengan

pihak yang lemah. Pihak yang kuat adalah orang professional itu sendiri (dokter,

pengacara), dan pihak yang lemah adalah klien atau pasien atau siapa saja yang

sedang mereka layani. Pihak professional, yang merupakan pihak yang kuat,

memiliki kesempatan yang begitu besar untuk menyalahgunakan profesi mereka,

untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri. Pihak yang dilayani, yang merupakan

pihak yang lemah, umumnya tidak berdaya dan tidak selalu paham apabila mereka

sedang diperdaya oleh pihak yang seharusanya bertindak sebagai penolong mereka.

Dalam situasi yang tidak seimbang tersebut maka sangat besar resikonya (secara

moral, materi, kehormatan) apabila kaum professional tidak memiliki standar moral

yang tinggi, berada di atas rata-rata yang dimiliki orang kebanyakan. Tindakan

malpraktek, pemutarbalikan fakta, manipulasi data, yang dilakukan oleh dokter,

pengacara, akuntan dan sebagainya, adalah bentuk-bentuk nyata pelanggaran moral

profesi. Salah satu senjata (moral) yang biasa digunakan untuk memelihara standar

moral yang tinggi ini adalah dengan adanya kode etik untuk setiap profesi,

umpamanya kode etik kedokteran, kode etik pengacara, kode etik jurnalistik, kode

etik akuntan, dan sebagainya.

3. Pengabdian pada kepentingan masyarakat

Setiap profesi, khususnya profesi luhur, menempatkan kepentingan masyarakat di

atas kepentingan pribadinya. Kenyataan bahwa hanya merekalah yang memiliki

kemampuan, keahlian dan keterampilan di bidang itu telah membuat mereka terikat

Page 6: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

tanggung jawab, untuk menggunakan apa yang mereka miliki itu demi pengabdian

kepada masyarakat, yang umumnya tidak memiliki kemampuan dan keahlian

seperti itu. Ini adalah sebuah panggilan yang ditujukan pada kehendak mereka

untuk mau mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat. Maka, suatu

pemahaman yang sama sekali salah apabila seseorang mau mengikuti masa

persiapan yang begitu panjang dan melelahkan untuk menjadi seorang professional,

khususnya dalam bidang profesi luhur, terutama didorong oleh keinginan untuk

meraih keuntungan bagi diri sendiri, umpamanya untuk memperkaya diri sendiri.

Seharusnya, sejak awal, ketika seseorang hendak mejatuhkan pilihan mau

mengikuti sungguh memiliki persiapan (pendidikan dan pelatihan) tertentu,

sungguh-sungguh memiliki motivasi yang jelas dan luhur, bahwa dia masuk kesana

terutama masuk ke sana terutama adalah untuk bisa memiliki kemampuan memadai

sebagai abdi dan pelayan masyarakat. Motivasi awal inilah yang harus dimurnikan

dan diperkuat, sehingga ketika tiba waktunya, mereka menjalankan profesi mereka

sesuai dengan motivasi luhur tersebut. Sangat disayangkan, dimana banyak

kenyataan terjadi, bahwa jasa pelayanan mereka, yang semula sangat mempunyai

konotasi luhur, banyak berubah menjadi sebuah barang dagangan, dan sangat

materialistis.

4. Memerlukan izin khusus

Khususnya untuk suatu profesi luhur biasanya diperlukan suatu izin khusus untuk

bisa menjalankannya. Ini terkait dengan kenyataan yang sangat jelas bahwa profesi

yang mereka jalankan menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Kepentingan

yang dimaksud di sini sangat berkaitan dengan nilai-nilai dasar bagi manusia

berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup, martabat kemanusiaan, dan

sebagainya. Berhubung taruhannya sangat tinggi sekali, maka untuk menjalankan

suatu profesi tersebut harus ada izin khusus, untuk memastikan bahwa yang

bersangkutan telah memenuhi syarat untuk bisa mengemban amanat luhur yang

terkandung dalam profesi itu. Dengan persyaratan izin ini maka tidak sembarangan

orang bisa menjalankan profesi tersebut. Ini dimaksudkan untuk menjaga agar

masyarakat tidak menjadi korban dari pelaksanaan profesi oleh seorang yang tidak

Page 7: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

professional. Maka, kalaupun izin sudah diberikan, hal itu tidak mutlak berlaku

untuk selamanya. Izin tersebut akan senantiasa ditinjau kembali oleh pihak yang

memberikan, di mana izin itu bisa saja dicabut apabila ternyata yang bersangkutan

tidak menjalankan profesi tadi sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana

tercantum secara mengikat dalam izin itu.

5. Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

Setiap orang yang ingin dan memenuhi syarat untuk memulai praktek menjalankan

suatu profesi, khususnya profesi luhur, akan bergabung dengan kelompok profesi

itu, dan menjadi salah seorang anggota darinya. Tujuan dari hal ini tidak lain adalah

untuk menjaga keluhuran profesi itu sendiri. Dengan penggabungan tersebut

diharapkan setiap anggota setiap anggota dari kelompok profesi dapat saling

mendorong dan menguatkan untuk menjunjung tinggi kepemilikan standar moral

yang tinggi, agar kode etik tidak dilanggar, pengabdian dan pelayanan kepada

masyarakat tidak luntur, dan mendapatkan suatu wadah untuk mendiskusikan

berbagai hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas pelaksanaan profesi mereka.

Organisasi profesi menjadi semacam ‘polisi moral’ bagi para anggota profesi itu,

yang mengikat dan mempersatukan mereka semua. Itulah sebabnya apabila salah

seorang dari mereka melakukan kecurangna dalam menjalankan profesinya, maka

seluruh kelompok profesi itu ikut tercemar. Seorang dokter yang salah memberikan

obat atau kesalahan praktek lalin, maka seluruh profesi dokter ikut tercemar.

SEorang polisi atau tentara menyeleweng, umpamanya melanggar kode etik

profesi, maka seluruh profesi itu akan dicaci maki oleh masyarakat. Dan demikian

seterusnya, untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh salah seorng saja dari

anggota suatu profesi, maka dampaknya akan mengenai profesi itu secara

keseluruhan.

C. Keutamaan dan Ethos

Keutamaan dan ethos sama-sama berkonotasi baik secara moral, dengan demikian

memiliki kaitan erat satu sama lain. Namun, ada juga perbedaan penting di

antaranya. Keutamaan selalu merupakan suatu ciri individual, sedangkan ethos

Page 8: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

lebih menunjuk pada kelompok. Keutamaan membuat manusia secara pribadi

menjadi baik secara moral, dan bukan orang tuanya atau anak-anaknya, atau orang

lain lagi, kecuali mereka sendiri memiliki juga keutamaan itu. Jadi tidak ada

keutamaan sebagai kelompok, walau masing-masing anggotanya memiliki

keutamaan. Artinya, yang berkeutamaan adalah pribadi dan bukan kelompok.

Umpamanya, keutamaan kejujuran, suatu perusahaan bisa disebut jujur bukan

sebagai perusahaan, tetapi karena semua karyawannya memiliki kejujuran sebagai

keutamaan6. Namun demikian, sejalan dengan keutamaan yang merupakan ciri khas

individu itu, terdapat juga suatu karateristik yang membuat kelompok menjadi baik

dalam arti moral justru sebagai kelompok, itulah yang kita sebut sebagai ‘ethos’.

1. Keutamaan

Keutamaan (Inggris: virtue;, Latin: virtus) adalah disposisi watak yang dimiliki

oleh seseorang dan yang memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara

moral. Orang yang memiliki keutamaan untuk hal-hal tertentu, akan memudahkan

orang itu untuk melakukan itu untuk melakukan hal-hal tertentu itu. Untuk lebih

menjelaskan apa itu keutamaan baiklah mengikuti keterangan berikut ini7:

- Keutamaan adalah suatu disposisi, artinya, suatu kecenderungan tetap. Itu tidak

berarti bahwa keutamaan tidak bisa hilang, walau hal itu tidak mudah terjadi.

Artinya, kalau suatu dorongan ke arah kebaikan tertentu yang ada pada

seseorang dengan mudah bisa hilang, maka bisa jadi bahwa hal itu belum

menjadi suatu keutamaan bagi dia. Keutamaan adalah sifat watak yang ditandai

stabilitas. Maka sifat watak yang berubah-ubah, hari ini begini, besok lain lagi,

pasti tidak merupakan keutamaan. Perlu ditambahkan juga bahwa keutamaan

tidak mencakup semua sifat-sifat baik (seperti kesehatan, kepandaian, daya

konsentrasi yang kuat, dan sebagainya). Keutamaan bagi kita sama saja dengan

keutamaan moral, yakni kecenderungan untuk bertingkah laku baik secara

moral.

- Keutamaan berkaitan dengan kehendak, suatu disposisi watak yang membuat

kehendak tetap cenderung kea rah yang tertentu. Keutamaan itu menggerakkan

Page 9: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

kehendak kita kea rah tertentu. Umpamanya kerendahan hati, sebagai

keutamaan, akan menggerakkan kehendak dan kemauan ke arah tertentu,

umpamanya untuk tidak menonjolkan diri dalam semua situasi yang dihadapi.

Dengan demikian, maka untuk sesuatu perbuatan yang dikehendaki, sangatlah

penting untuk memperhatikan maksud atau motivasi yang melatarbelakanginya.

Perilaku berkeutamaan harus selalu disertai oleh maksud atau motif yang baik

dan terpuji. Dengan menekankan pentingnya motivasi, maka perbuatan atau

tindakan yang dilandasi dengan maksud yang baik, tetap merupakan kebaikan,

kendati orang lain menilainya sebagai kurang baik. Orang lain tidak selalu bisa

melihat maksud baik yang melandasi setiap tindakan seseorang.

- Keutamaan diperoleh melalui jalan membiasakan diri, dan karena itu

merupakan hasil latihan. Jadi, keutamaan tidak dimiliki sejak lahir, tetapi

terbentuk selama suatu proses pembiasaan dan latihan yang cukup panjang

dimana pendidikan memegang peranan penting, yang disertai dengan upaya

korektif dan merupakan perjuangan melawan arus.

- Keutamaan perlu dibedakan dengan keterampilan, walau keterampilan memiliki

kesamaan dengan keutamaan, yakni diperoleh melalui latihan, bahkan juga

berciri korektif. Di samping kesamaan, terdapat juga perbedaan penting, di

antaranya:

Pertama: Dari jenis perbuatan, keutamaan mempunyai lingkup jauh lebih

luas daripada keterampilan. Keterampilan hanya memungkinkan orang

untuk melakukan jenis perbuatan yang tertentu, sedang keutamaan tidak

terbatas pada satu jenis perbuatan saja. Keutamaan keberanian, kerendahan

hati, dan sebagainya, dapat saja diperlihatkan dalam setiap bidang atau

kegiatan yang sedang kita jalankan.

Kedua:Walau keutamaan dan keterampilan sama-sama berciri korektif, tapi

dalam hal ini ada perbedaan juga. Dalam hal keterampilan, kesulitan itu

bersifat teknis, sehingga dengan keberhasilan mengatasinya maka kesulitan

teknis tadi selesai. Dalam hal keutamaan, kesulitan itu berkaitan dengan

kehendak. Umpamanya, kalau kita menghadapi bahaya, kita cenderung

Page 10: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

melarikan diri. Masalah ini diatasi dengan keberanian, yang membuat

kehendak kita mampu bertahan dan tidak akan melarikan diri.

Ketiga: Perbedaan berikut berhubungan erat dengan yang di atas. Karena

sifatnya teknis, keterampilan dapat diperoleh dengan membaca buku

petunjuk, mengikuti kursus dan melatih diri. Sedangkan proses memperoleh

keutamaan jauh lebih kompleks, dan tidak cukup hanya dengan membaca

buku, mengikuti kursus dan berlatih saja. Proses memperoleh keutamaan

sama kompleksnya dengan seluruh proses pendidikan, yang dijalani

seseorang tanpa henti.

Keempat: Perbedaan terakhir berkaitan dengan membuat kesalahan. Jika

orang yang mempunyai keterampilan membuat kesalahan, ia tidak akan

kehilangan keterampilannya, seandainya ia membuat kesalahan itu dengan

sengaja. Sedangkan kalau ia membuat kesalahan dengan tidak sengaja,

maka akan kehilangan klaim untuk menyebut diri sabagi orang yang

berketerampilan. Dengan keutamaan, keadaannya persis terbalik. Jika

seseorang yang berkeutamaan baik hati, dengan sengaja berbuat jahat

terhadap orang lain, maka ia tidak lagi dapat dikatakan mempunyai

keutamaan kebakan hati, sedangkan jika tanpa sengaja ia melakukan

tindakan yang menyakitkan hati orang lain, dengan itu ia belum kehilangan

kapasitas sebagai orang yang berkeutamaan.

2. Ethos

Kalau keutamaan lebih banyak dibicarakan dalam kaitan dengan individu, sebagai

yang bersifat individual, ethos justru bersangkut paut dengan kelompok, sebagai

yang berciri kelompok8. Ethos berkaitan dengan susasana etis yang menandai atau

mewarnai keberadaan sebuah kelompok. Di sini, tanda atau warna khas yang

berkonotasi baik dalam arti moral. Kelompok yang merupakan tempat di mana

ethos mernjadi ciri khas adalah kelompok kerja atau profesi. Umpamanya ethos

profesi kedokteran. Ethos dalam arti ini adalah nilai-nilai luhur dan sifat-sifat baik

yang terkandung dalam profesi medis. Ethos profesi kedokteran bisa ditelusuri

sampai ke Sumpah Hippokrates9 di zaman Yunani kuno. Sumpah yang selalu

Page 11: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

diucapkan seorang dokter baru saat hendak mulai mengemban tugasnya memiliki

sembernya dari sumpah Hippokrates ini. “Saya akan membaktikan hidup saya guna

kepentingan perikemanusiaan”, “saya akan selalu mengutamakan kesehatan

penderita”, dan sebagainya, adalah contoh dari sumpah yang ada dalam dunia

kedokteran.

Pada umumnya, ethos suatu profesi sebagian besar tercermin dalam Kode Etik

untuk profesi itu. Ethos kedokteran, umpamanya, diharapkan akan dimiliki oleh

semua dokter justru sebagai dokter. Jadi seorang dokter mempunyai ethos

kedokteran ini sebagai dokter, bukan sebagai pribadi . Tentu alangkah baiknya, jika

di samping itu ia juga memiliki banyak keutamaan pribadi. Kalau keutamaan tetap

menyertai seseorang, lepas dari pekerjaan atau profesi tertentu merupakan tuntutan

etis kepada mereka yang bergabung dalam profesi itu dalam menjalankan profesi

mereka, secara pribadi. Jadi, tetap ada semacam paralelisme, sama-sama bernuansa

etis, antara ethos dan keutamaan, yang terdapat pada tingkat individu dan tingkat

kelompok. Dalam prakteknya, orang yang berkeutamaan akan lebih mudah

menghayati ethos kerja atau profesi, dan ethos kerja atau profesi akan membantu

menciptakan ruang dan sekaligus tantangan di mana para individu dapat

mempraktekkan dan mengembangkan keutamaan yang ada pada mereka.

D. Prinsip-prinsip Ethos Kerja Atau Profesi

1. Prinsip tanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab bukan saja ia bisa menjawab, melainkan harus

menjawab, dalam arti harus memberi penjelasan – dan tidak bisa mengelak –

mengenai perbuatannya dan apa yang dilakukannya.

Jawaban itu harus bisa dia berikan kepada pihak yang membutuhkan jawaban, dan

itu bisa kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat luas, dan bahkan kepada Tuhan

(kalau dia orang beragama dan beriman)10. Arti kata tanggung jawab juga dilihat

melalui kata bahasa Inggris, yakni resbonsibility. Response berarti tanggapan, dan

ability berarti kemampuan. Secara harafiah, dapat berarti kemampuan memberi

Page 12: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

tanggapan. Dalam kaitan dengan pekerjaan, tanggung jawab dapat diartikan sebagai

kemampuan dalam menanggapi dan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan11.

Tanggung jawab kerja memiliki dua arah:

- terhadap pekerjaan itu dan hasil-hasilnya. Ini berarti seorang professional

diharapkan mengerjakan pekerjaannya sebaik mungkin, dengan standar di atas

rata-rata, dan dengan hasil yang sangat baik. Untuk itu diandaikan adanya

kompetensi yang prima (cirri keahlian dan keterampilan khusus), kondisi yang

prima (dari segi fisik, psikologi, ekonomis-keluarga, suasana dan ingkungan

kerja, dan sebagainya), dan bekerja secara efisien dan efektif.

- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat

pada umumnya. Di sini kaum professional diharapkan bertanggungjawab atas

dampak dari tugasnya terhadap perusahaannya, teman sekerja, buruh,

keluarganya, masyarakat luas, lingkungan dan generasi yang akan dating.

Padanya dituntut: wajib tidak melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan

orang lain (minimal), dan secara maksimal, didesak untuk mengusahakan hal-

hal yang berguna bagi orang lain12.

2. Prinsip otonomi

Prinsip ini menuntut kaum professional memiliki dan diberi kebebasan dalam

menjalankan profesinya. Di satu pihak seorang professional memiliki kode etik

profesinya. Tetapi di pihak lain ia tetap memiliki kebebasan dalam mengemban

profesinya, termasuk dalam mewujudkan kode etik profesinya itu dalam situasi

nyata. Otonomi, yang bisa kita artikan juga sebagai kebebasan, bukan maksudnya

bahwa kita dapat melaksanakan atau tidak melaksanakan pekerjaan semau kita,

tetapi menegaskan bahwa kita dapat mengambil inisiatif dan kreativitas serta

kebijakan yang kita kembangkan dalam menyelesaikan pekerjaan itu dapat kita

pertanggungjawabkan. Dalam kaitan dengan organisasi profesi, otonomi menuntut

agar organisasi profesi secara keseluruhan bebas dari campur tangan yang

berlebihan dari pihak luar, dari pemerintah atau dari pihak manapun juga. Ini

Page 13: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

berkaitan dengan kenyataan bahwa yang paling tahu mengenai seluk beluk

profesinya adalah organisasi profesi itu sendiri13.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini menuntut kaum professional untuk memberikan kepada siapa saja apa

yang menjadi haknya. Ini berarti setiap orang professional tidak boleh melanggar

hak orang lain atau pihak lain, lembaga atau Negara.

E. Mengatasi Hambatan Budaya

1. Dari agraris ke industri

Salah satu masalah serius yang dialami oleh sumber daya manusia kita adalah

kekurang siapan untuk cepat menyesuaikan diri dengan duni a kerja yang sudah

banyak berubah. Perubahan yang dimaksud adalah pola dan gaya hidup yang sudah

sedemikian membudaya dalam diri bangsa kita, sebuah Negara agraris, yang

sekarang mulai berubah menjadi Negara industri berkembang14. Pola dan gaya

hidup masyarakat agraris yang banyak ditandai dengan kesederhanaan dalam

berbagai aspeknya, lebih banyak menggunakan emosi dalam menghadapi berbagai

tantangan kehidupan. SEbaliknya, dalam masyarakat industri, otaklah (ratio) yang

lebih banyak berperan dan mengandalkan ilmu.

2. Langkah penyesuaian

Sehubungan dengan peralihan yang terjadi dari masyarakat pertanian ke masyarakat

industri, maka kesenjangan berkaitan dengan pola dan gaya hidup, cara kerja dan

perolehan hasil yang diinginkan, mau tidak mau harus diatasi dengan suatu

tindakan penyesuaian. Dalam dunia pertanian, ada masa tunggu antara menanam

dan menuai (lama), dan dalam dunia industri, masa tunggu itu berlangsung antara

mulai bekerja dan saat penggajian (lebih singkat). DAlam dunia industri terdapat

semacam perang batin antara pekerja dan pengusaha, masing-masing punya

tuntutan dan tindakan yang sangat berpengaruh terhadap satu sama lain. Perang

batin yang bisa membuat emosi bergeiolak, harus diatasi dengan cara pemahaman

yang rasional. Untuk bisa mempraktekkan konsep rasional, perlu ada bimbingan,

Page 14: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

pengarahan, pelatihan dan pendampingan bagi para pekerja, agar perubahan status

masyarakat kita dari masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri bukan

merupakan bencana, melainkan berkat dan kesenangan. Bimbingan, pengarahan

dan pendampingan perlu diberikan untuk mengubah mindset para pekerja, agar

pengaruh kebiasaan, pola dan gaya hidup sebelumnya yang tidak baik, bisa pelan-

pelan diubah agar tidak menjadi hambatan mencapai keberhasilan. Tentu selain

pendidikan dan pelatihan, diperlukan juga pengkondisian, dari pihak pemerintah,

pengusaha (perusahaan), dan masyarakat yang sudah melampaui masa kritis

peralihan ini, agar mampu memberi contoh yang dapat membantu para pekerja.

Pembuatan aturan yang jelas dan tepat, sosialisasi yang baik atas aturan-aturan itu,

beserta penerapan sanski yang tegas dan bijaksana dalam pemberlakuannya,

merupakan salah satu kondisi yang dapat membantu pemecahan masalah.

F. Kode Etik Profesi

1. Pengertian Kode Etik

Sudah sejak lama ada usaha-usaha untuk mengatur tingkah laku seuatu kelompok

masyarakat melalui suatu ketentuan-ketentuan tertulis“Sumpah Hippokrates”

adalah salah satu contoh tertua yang bisa dipandang sebagai kode etik pertama

untuk profesi dokter15. Secara sederhana, kode etik dapat dimengerti sebagai

tingkah laku moral suatu kelompok dalam masyarakat, yang dirumuskan secara

tertulis, dan diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh anggota suatu kelompok.

2. Manfaat kode etik

Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita

dan nilai-nilai bersama16. Kode etik dapat berfungsi sebagai penyeimbang atas sisi

negatif dari suatu bahaya profesi, menjadi semacam kompas penunjuk arah moral

dan sekaligus penjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat. Dengan adanya

kode etik, kepercayaan masyarakat akan suatu profesi akan dapat diperkuat, karena

setiap klien atau pasien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya terjamin, dan

bahwa dia tidak dirugikan, atau diperalat untuk tujuan di luar dirinya sendiri.

Page 15: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

3. Hubungan kode etik dengan etika

Dalam kaitan dengan etika, kode etik dapat dilihat sebagai produk etika terapan,

yang dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu

profesi. Kode etik merupakan perwujudan konkrit dari pemikiran atau prinsip etis

yang relevan dalam suatu profesi. Namun demikian, kode etik tidaklah

menggantikan pemikiran etis, melainkan sebaliknya selalu didampingi oleh refleksi

etis. Suatu kode etik dapat dirubah atau dibuat baru setelah terjadi penyalahgunaan

yang meresahkan masyarakat dan juga profesi itu sendiri.

4. Agar kode etik dapat berfungsi dengan baik

- Kode etik harus dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri, bukan di drop dari

atas, dari instansi pemerintah atau instansi lain.

- Kode etik harus menjadi self-regulation (pengaturan diri) dari profesi.

Rumusannya harus muncul sebagai rangkaian niat-niat luhur, berisi perwujudan

nilai-nilai moral yang hakiki, yang ingin mereka hayati secara konkrit dan

konsisten dalam menjalankan profesi mereka

- Pelaksanaan kode etik harus tetap diawasi terus-menerus. Walau kode etik

berasal dari niat luhur mengatur diri sendiri, namun tetap saja ada kemungkinan

diabaikan atau dilanggar. Jadi, perlu adanya badan atau dewan penegak kode

etik.

Page 16: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

BAB. V

MENGGUNAKAN WAKTU DENGAN BAIK

Dalam hidup dan dunia pekerjaan, kita memiliki waktu dengan batas-batas tertentu.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita menggunakan waktu kerja kita yang semakin

pendek, dapat kita isi dengan kontribusi yang semakin besar, bukan saja untuk

perusahaan dan untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk orang-orang yang menjadi

tanggung jawab kita, bahkan untuk masyarakat yang lebih luas lagi.

A. Arti “Waktu” bagi Manusia

1. Waktu sebagai kesempatan

Waktu berarti kesempatan, yang dapat kita isi secara sadar dan bertanggungjawab.

Dalam kaitan dengan pekerjaan, waktu adalah kesempatan yang tersedia bagi kita

untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan

kepada kita untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang

dipercayakan kepada kita. Dalam hal ini, waktu yang tersedia bagi kita untuk

mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang banyak dan beragam. Sudah banyak

pihak mengakui bahwa mengelola waktu merupakan hal utama dalam manajemen diri.

Seperti halnya kehidupan yang harus dikelola dan dikendalikan, waktu juga harus

dikelola dan dikendalikan, agar kita dapat mencapai sasaran hidup dan pekerjaan yang

telah kita tetapkan, seefektif dan seefisien mungkin1.

“Nilai hidup …bukan terletak pada panjangnya hari-hari, tetapi dari penggunaan

kita atas hari-hari itu. Seseorang bisa saja berumur panjang, tapi hanya sedikit

memperoleh dari hidup. Kebahagiaan yang kita peroleh dalam hidup, tidak

tergantung pada deretan tahun-tahun kita, tapi…pada kemauan kita”.

(Montaigne)

2. Waktu adalah hidup

Page 17: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Waktu sama saja dengan hidup. Bicara tentang waktu, sama dengan bicara tentang

hidup, yakni hidup yang masih bisa berbuat sesuatu, karena adanya waktu. Ketika kita

sudah kehabisan waktu, dimana kita tidak ada waktu lagi untuk bisa berbuat sesuatu,

hidup kita sudah berakhir sampai di situ. Maka, selama kita masih hidup, kita masih

punya waktu dan kesempatan. Menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan

kesempatan2. Harus ada tanggungjawab untuk mengendalikan waktu, sehingga bisa

membawa manfaat besar bagi hubungan kita dengan Tuhan, sesama dan juga dengan

diri sendiri, bahkan dengan dunia.

“Waktu yang hilang tidak dapat ditemukan kembali” (Benjamin Franklin)

B. Manfaat Menggunakan Waktu dengan Baik

1. Menyiapkan masa depan

Setiap pekerjaan yang kita lakukan sekarang akan turut menentukan bagaimana

keadaan kita nanti. Kita bisa belajar dari apa yang dilakukan oleh semut, yang di musim

panas mencari makan dengan rajin, untuk persiapan di musim dingin yang akan datang.

Menggunakan waktu dengan baik, mengisinya dengan hal-hal yang positif dan

bermanfaat, dimaksudkan salah satunya adalah untuk mempersiapkan masa depan kita

yang lebih baik.

2. Mewariskan sesuatu kepada orang lain

Orang-orang sukses (contoh: Bill Gates, George Soros atau Konosuke Matsushita)

lebih ‘kaya’ daripada kita, padahal sama-sama diberi jatah waktu yang sama dengan

kita. Kalau ditelusuri dengan baik, sebabnya adalah mereka tidak ingin membuang-

buang waktu yang terbatas itu untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna. Apa yang

mereka hasilkan, dan kemudian akan mereka wariskan, bukan hanya kekayaan dalam

bentuk materi, yang semakin lama bisa saja habis, atau dicuri orang, tetapi hal-hal yang

berkontribusi pada peningkatan peradaban manusia. Pepatah yang mengatakan ‘gajah

mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan jasa’, sungguh benar adanya.

Inilah yang kita maksud dengan kontribusi yang semakin besar, yang tidak selalu harus

Page 18: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

sudah bisa dinikmati selama kita masih hidup, tetapi masih bisa juga dirasakan ketika

kita sudah tidak ada lagi (keluar dari waktu).

3. Manfaat praktis lainnya

Selain manfaat yang disebutkan di atas, beberapa manfaat praktis penggunaan waktu

yang dikelola secara baik, dapat ditambahkan berikut ini3:

- dapat mengurangi dan mengontrol jadwal/pekerjaan/aktifitas yang padat.

- Dapat melakukan sesuatu lebih banyak karena mampu menentukan prioritas

- Mempunyai energi yang lebih, karena setiap energi yang kita keluarkan sesuai

dengan kebutuhan.

- Kesempatan mencapai suatu keberhasilan akan lebih mudah karena kita mampu

melakukan pengaturan kegiatan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang kita

miliki.

- Kita merasa lebih baik, tidak tegang, bisa rileks, bukan karena kerja menjadi

enteng, tapi karena kita sudah mempunyai peta masalah untuk diselesaikan

berdasarkan waktu yang tersedia

“Penundaan adalah pencurian terhadap waktu” (Edward Young)

3E. Widijo Hari Murdoko, “What it takes to be leader plus”, (Jakarta, Elex Media

Komputindo, 2005), hal.131

C. Membuat Perencanaan Waktu

1. Pentingnya perencanaan

Kita mengenal apa yang disebut dengan POAC (Planning, Organizing, Actuating, and

Controlling). Perencanaan menjadi kompas tempat semua orang mendasarkan

kegiatannya dan bertindak sebagai peta yang memberikan bimbingan tentang arah yang

dituju dan bagaimana mencapainya. Perencanaan yang salah atau asal-asalan bisa

membawa kearah kekacauan. Namun demikian, lebih baik memiliki rencana yang

kurang baik ketimbang tidak memiliki rencana sama sekali. Setidaknya, rencana yang

Page 19: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

salah bisa memberi kita pelajaran berharga untuk lebih sungguh-sungguh dalam

membuat rencana-rencana berikutnya.

2. Prinsip perencanaan

Secara prinsipil, perencanaan dilakukan agar setiap kegiatan memiliki tujuan yang jelas

dan ada cara yang paling tepat dan efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Prinsip

utama dari setiap perencanaan adalah bahawa ia ditujukan untuk pencapaian tujuan.

Dalam kaitan dengan pengelolaan waktu, perencanaan dibuat agar orang dapat

mencapai hasil optimal kendati memiliki waktu yang terbatas.

Prinsip penting lain dari perencanaan adalah bahwa perencanaan harus dibuat

berdasarkan fakta atau sesuai kenyataan. Perencanaan perlu bahkan harus diperbaharui

terus menerus supaya tetap relevan dan mampu menjawab perubahan.

3. Manfaat perencanaan

Manfaat yang paling mendasar adalah adanya tujuan yang jelas, obyektif dan rasional.

Seorang ahli mengatakan bahwa perbedaan antara orang yang berhasil dengan orang

yang gagal hanya satu, yaitu bahwa yang berhasil itu memiliki rencana, sementara yang

gagal tidak. Dengan adanya tujuan yang jelas, setiap tindakan dan kegiatan kita menjadi

terarah, teratur, dan efisien. Manfaat lainnya adalah kita bisa mendayagunakan sumber

daya yang terbatas.

Dalam penggunaan waktu, sering sekali terjadi kesalahan. PErencanaan sengaja dibuat

agar kesalahan tidak terjadi. Perencanaan dibuat agar kita tetap memiliki kendali atas

waktu kita dan tidak terbawa arus. “Good plan is hal work done”. Rencana yang bagus

sama dengan selesainya setengah dari pekerjaan.

4. Pra-perencanaan

Pra-perencanaan berfungsi memberikan input data yang dibutuhkan dalam

perencanaan. Jadi ada dua langkah inti dari perencanaan : pra-perencanaan dan

perencanaan itu sendiri. Dalam pra-perencanaan, dipersiapkan hal-hal yang diperlukan

Page 20: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

untuk membuat perencanaan nantinya: Pertama, dengan melihat kondisi obyektif diri

kita sendiri tentang bagaimana kita menggunakan waktu kita; kedua, dengan mencatat

seluruh hal yang menyangkut diri kita saat ini, saat sebelum perencanaan. Ketiga:

dengan mengumpulkan pengetahuan yang diperlukan tentang manajemen waktu.

Keempat, dengan melihat tujuan kita sendiri. Tujuan kita harus sesuai dengan misi

hidup yang kita sudah tentukan sebelumnya, dan juga sesuai dengan keyakinan kita.

5. Perencanaan jauh dan dekat

Perencanaan biasanya dibuat berdasarkan waktu atau periode tertentu, misalkan,

mingguan atau harian. Ada juga yang berupa long term plan. Misi hidup hanya bisa

diwujudkan jika kita berkomitmen seumur hidup padanya. Untuk menterjemahkan

komitmen itu ke dalam rencana aksi yang bisa dijalankan, dibutuhkan rencana jangka

panjang. Kita harus membuat terlebih dahulu perencanaan jangka jauh, lalu

menganalisa apa saja yang harus dilakukan dalam jangka yang lebih pendek agar

rencana jauh itu bisa diwujudkan.Dengan begitu, rencana jangka pendek adalah

terjemahan sekaligus penunjang rencana jangka panjang.

6. Daftar “to-do list” dan schedule

Ada keterkaitan kuat antara daftar tindakan (to-do list) dengan jadwal (schedule).

Pertama yang kita lakukan adalah membuat pengelompokan dan kemudian prioritas

apa saja yang bisa dilakukan dalam sehari atau seminggu. Setelah selesai dilakukan,

jadwal dibuat untuk mengatur daftar tersebut. Yang diatur bukan prioritasnya, tetapi

waktunya. Pembuatan jadwal sangat penting dilakukan agar setiap aktifitas bisa

tersusun rapid an tidak tumpang tindih. Perpaduan antara daftar tindakan dengan jadwal

pada akhirnya menjadi rencana aksi (action plan) yang membantu pencapaian tujuan,

baik itu harian maupun mingguan.

“Mengatur pada dasarnya bukanlah akhir suatu tujuan, tetapi sebuah sarana

menuju ke tujuan itu sendiri”. (Peter F. Drucker)

D. Membuat prioritas

Page 21: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

1. Pentingnya prioritas

- Prioritas penting diketahui karena:

- masing-masing kegiatan memiliki bobot yang berbeda, ada kegiatan yang

penting, ada banyak yang tidak penting

- waktu kita terbatas, hanya ada 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan

dan 365 hari per tahun.

- kita tidak bisa berada di dua tempat sekaligus

- prioritas berhubungan dengan efektifitas dan produktifitas

2. Kendala yang sering terjadi

Dalam masalah penentuan prioritas, sering terjadi hal-hal seperti di bawah ini:

- tidak paham bobot pentingnya suatu kegiatan

- gagal melihat hubungan kegiatan dengan tujuan jauh dengan apa yang harus

dilakukan hari ini

- kecenderungan menghindari yang sulit, memilih yang mudah (bersifat bawah

sadar, terasa sebagai mekanisme otomatis, padahal bisa jadi itu hanya karena

kebiasaan yang salah).

3. Efektifitas penggunaan waktu

Ekonom Italia, Vilfredo Pareto mengamati bahwa 20% perusahaan menyumbang 80%

GNP suatu negara, sedangkan 80% perusahaan lainnya hanya menyumbang 20%

sisanya. Prinsip Pareto atau aturan 20/80 ini telah diterapkan dalam banyak bidang,

termasuk manajemen waktu4. Prinsipnya adalah 20% kegiatan menyumbang pada 80%

hasil, dari kegiatan hanya menyumbang 20% dari sisanya. Contohnya, adalah

pembuatan rencana harian, mungkin hanya butuh waktu setengah jam saja untuk itu,

tapi manfaatnya dapat dirasakan seharian, sehingga hari itu pun bisa menjadi lebih

efektif. Hal ini berlaku untuk rencana mingguan, bulanan dan tahunan.

“Hanya sekitar 1/5 dari apa yang Anda lakukan menentukan 4/5 dari apa yang

anda capai” (Jeff Davidson)

Page 22: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

4. Menentukan skala prioritas

Ada banyak cara untuk menentukan skala prioritas, tapi intinya adalah untuk memberi

nilai pada setiap kegiatan. Nilai itu biasanya berupa huruf (A, B, C, dst) atau angka (1,

2, 3, dst) berdasarkan tingkat kepentingan yang ditetapkan oleh masing-masing orang

menurut kemauannya sendiri, sehingga kita memiliki sebuah peta kegiatan kita, dari

yang merupakan prioritas utama sampai yang terakhir.

E. Pendelegasian dan Penggunaan Waktu

Pendelegasian adalah pemindahan wewenang dan kepercayaan kepada orang lain.

1. Manfaat pendelegasian

- memungkinkan pengerjaan tugas dengan lebih efektif, memungkinkan pekerjaan

dapat diselesaikan dengan lebih cepat

- memungkinkan peningkatan produktifitas

- organisasi hanya mungkin karena adanya pendelegasian. Organisasi modern, yang

rumit dan melibatkan ribuan orang, hanya mungkin beroperasi karena adanya

pendelegasian bertingkat-tingkat; tanpa itu mustahil akan bisa berjalan.

Inti dari pendelagasian adalah memanfaatkan waktu orang lain sehingga kita tidak perlu

mengerjakan semuanya sendirian dengan waktu yang terbatas.

2. Cara pendelegasian

- meminta orang lain untuk mengerjakan sesuatu sepenuhnya

- meminta orang lain menggantikan posisi kita untuk sementara

- meminta orang lain untuk menemui seseorang

- meminta orang lain membantu sebagian pekerjaan

3. Pembatalan pendelegasian

Ada dua pertimbangan di mana pendelegasian perlu ditarik kembali:

- waktu: pendelegasian harus diperiksa secara periodik

- kualitas: setiap tugas juga memiliki ambang batas terendah dalam hal kualitas.

Page 23: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

“Waktu selalu terbang tinggi, tanpa pernah kembali” (Virgil)

F. Kemampuan Lain yang Menunjang Efektifitas Penggunaan Waktu

1. Membaca dengan cepat

Kita perlu memilih bacaan yang benar-benar menunjang kerja atau profesi kita,

membuat kategori bacaan-bacaan yang harus dibaca berdasarkan prioritas. Dan yang

paling penting adalah mengembangkan kemampuan membaca sekilas (scanning), yaitu

dengan membaca judulnya dulu. Bila penting, kit abaca, bila tidak, kita lewatkan saja.

2. Mengelola kertas kerja

Kita perlu menyaring (screening) kertas kerja apa saja yang boleh masuk dan mana

yang terlarang. Lewat penyaringan ini akan banyak menghemat waktu, karena tidak

harus melihat kertas kerja yang tidak penting dan memaksa kita untuk membaca

bahkan mungkin meresponnya.

3. Menjawab surat kerja dengan efektif

PAda prinsipnya, surat harus dijawab, dan hal itu menyita waktu kita. Agar surat-surat

tidak menumpuk di meja, sebaiknya kita segera menjawab surat yang masuk dengan

singkat dan cepat sehingga menghemat banyak waktu.

4. Mengelola e-mail

- beri e-mail hanya kepada pihak yang berkepentingan saja

- keluar dari chat group atau milis yang tidak perlu

- lakukan cek e-mail tiga kali sehari dengan jadwal ketat dan terbatas dan langsung

hapus e-mail yang tidak perlu

Page 24: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

BAB. VI

MELAKSANAKAN KEWAJIBAN

A. Kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan

1. Tiga kewajiban penting karyawan

Dari sekian banyak kewajiban yang dapat disebutkan, disini kita bicarakan tiga

kewajiban penting, terutama yang mengikat secara moral, mencakup: kewajiban

ketaatan, konfidensialitas, dan loyalitas1.

Page 25: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

a. Kewajiban ketaatan

Karyawan harus mentaati atasannya karena atasan itu mengikat seluruh anak buahnya

dalam suatu system untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada

timnya2. Namun itu tidak berarti karyawan harus mentaati semua perintah dari atasan.

Hanya perintah-perintah yang wajar atau masuk akal3 saja yang perlu ditaati.

- karyawan tidak perlu, malah tidak boleh mematuhi perintah dari atasan yang

menyuruh dia melakukan sesuatu yang tidak bermoral.

- Karyawan tidak wajib mematuhi perintah atasan yang tidak wajar, walau dari

segi etika tidak ada keberatan, misal perintah untuk memperbaiki atap yang

bocor, memperbaiki mobil pribadi, dll

- Karyawan tidak perlu mematuhi perintah yang memang demi kepentingan

perusahaan, tetapi tidak sesuai dengan penugasan yang disepakati ketika ia

menjadi karyawan di perusahaan itu.

-

b. Kewajiban konfidensialitas

Karyawan wajib menyimpan informasi perusahaan yang bersifat konfidensial (rahasia),

yaitu segala data atau informasi dari sebuah perusahaan, yang dapat digunakan oleh

pihak lain, terutama competitor untuk menghantam perusahaan tersebut4. Yang perlu

dicatat disini, kewajiban konfidensial tidak saja berlaku selama karyawan bekerja di

perusahaan itu, tetapi berlaku juga bila ia pindah kerja.

c. Kewajiban loyalitas

Loyal atau setia kepada perusahaan berarti menempatkan kepentingan perusahaan di

atas kepentingan pribadi5. Seorang karyawan harus menghindari apa saja yang bisa

merugikan kepentingan perusahaan. Karyawan tidak boleh menjalankan kegiatan

pribadi, yang bersaing dengan kepentingan perusahaan. Termasuk di dalamnya masalah

etis seperti menerima komisi atau hadiah selaku karyawan perusahaan.

TEKNISI KOMPUTER

Page 26: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Achmad, 25 tahun, belum menikah, bekerja sebagai teknisi di PT “Suka Melayani”,

yang bergerak di bidang komputer. Lima tahun yang lalu Achmad mendapat training

atas biaya perusahaan selama enam bulan. Dalam pekerjaannya Achmad biasanya

keliling (kantor dan rumah pribadi) untuk mereparasi computer. Achmad sering

menawarkan kepada klien untuk mereparasi computer dengan harga lebih murah; kalau

begitu, hasilnya tidak disalurkan ke perusahaan tapi langsung masuk ke kantongnya

sendiri. Hal itu ia lakukan dalam waktu kerja, tapi juga pada hari Minggu/libur6

2. Perihal melaporkan kesalahan perusahaan

Berkaitan dengan kewajiban-kewajiban di atas, satu hal menjadi pertanyaan penting:

Apakah seorang karyawan boleh melaporkan kesalahan perusahaan ke pihak luar?7.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, dapat dikatakan bahwa karyawan tidak saja

mempunyai kewajiban terhadap perusahaan, melainkan juga – seperti setiap orang –

mempunyai kewajiban terhadap masyarakat umum. Kalau pelaporang itu adalah hal

yang mendesak, maka pelaporan itu bukan hanya boleh, tapi harus dilakukan.

Agar pelaporan kesalahan perusahaan kepada pihak luar dapat dibenarkan secara moral,

maka syarat-syarat berikut harus dipenuhi.

- kesalahan perusahaan harus besar (kerugian besar ada pada pihak ketiga,

pelanggaran HAM, bertentangan dengan tujuan perusahaan).

- Pelaporan harus didukung oleh fakta yang jelas dan benar

- Pelaporan dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya kerugian pada

pihak ketiga, HAM dan tujuan perusahaan, dan bukan karena motif lain.

- Pemecahan masalah secara intern harus ditempuh terlebih dahulu, sebelum hal

itu dibawa keluar

- Harus ada kemungkinan riil bahwa pelaporan kesalahan akan mencatat sukses,

dalam arti akan mendapat tanggapan positif

“Saat kewajiban menuntut kita, saat itulah karakter memainkan peranan

penting” Unknonwn

Page 27: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

B. Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan

Dari sekian banyak kewajiban penting perusahaan terhadap karyawan, di sini akan

dibahas empat kewajiban pokok, yakni: tidak boleh mempraktekan diskriminasi,

menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, memberikan gaji yang adil, dan tidak

boleh memberhentikan karyawan dengan sewenang-wenang8.

1. Tidak boleh mempraktekan diskriminasi

Dalam konteks perusahaan, diskriminasi terjadi apabila beberapa karyawan

diperlakukan dengan cara yang berbeda, karena alasan yang tidak relevan (misal,

perbedaan agama, ras atau jenis kelamin).

Argumentasi etis tentang mengapa perusahaan tidak boleh mempraktekan

diskriminasi ada beragam, karena bisa didasarkan pada beberapa teori etika yang

berbeda.

- argument utilitarisme : diskriminasi merugikan perusahaan itu sendiri. Aprbila

perusahaan lebih mengutamakan gaktor-faktir lain dalam menerima dan

menempatkan karyawan, maka akan ketinggalan dalam kompetensi global.

- Argument deontologis: diskriminasi menghina martabat dari manusia yang

didiskriminasi. Menyamakan orang dengan satu ciri saja (agama, keyakinan

politik, ras, dll), merupakan pelecehan terhadap martabat atau hak azasi

seseorang.

- argumen keadilan: diskriminasi bertentangan dengan keadilan. Keadilan

menuntut bahwa semua orang kita perlakukan dengan cara yang sama, kalau

tidak ada alasan memperlakukan mereka dengan cara yang berbeda.

- Khusus mengenai favoritisme (kecenderungan mengistimewakan orang tertentu

dalam seleksi karyawan), merupakan bentuk memperlakukan orang dengan cara

yang tidak sama, tapi favoritisme tidak terjadi karena prasangka buruk.

2. Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja

- - keselamatan kerja: bisa terwujud bilamana tempat kerja itu aman – bebas dari

resiko terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan si pekerja cedera atau bahkan

Page 28: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

mati. Sedangkan kesehatan kerja dapat direalisasikan kalau tempat kerja sehat –

bebas dari resiko terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit sebagai akibat

dari keadaan di tempat kerja

- ancaman keselamatan kerja biasanya terjadi secara mendadak dan langsung

mengakibatkan kerugian nyata.

Hampir semua Negara modern mempunyai peraturan hukum guna melindungi kaum

pekerja. Kalau tidak ada, maka ada kewajiban etis bagi majikan atau yang menyediakan

pekerjaan untuk melindungi para pekerjanya dari ancaman tersebut. Alasan penting dari

kewajiban etis adalah:

- hak si pekerja: setiap pekerja berhak atas kondisi kerja yang aman

- alasan deontologist: manusia harus diperlakukan sebagai tujuan pada dirinya,

dan tidak pernah sebagai sarana belaka.

- Alasan utilitaristis: Tempat kerja yang aman dan sehat paling menguntungkan

bagi perusahaan itu sendiri, bagi masyarakat, dan bahkan bagi ekonomi Negara.

Perusahaan sering membela diri dengan alasan :

- kematian atau kerugian si pekerja tidak secara langsung disebabkan oleh

tindakan pimpuman perusahaan

- si pekerja menerima resiko kerja dengan suka rela (tahu resiko dari kerjanya)

Berkaitan dengan pekerjaan yang beresiko tinggi, sebagai pembenaran etis untuk

menerima seseorang, dan untuk menjamin bahwa si pekerja sungguh bebas, maka

beberapa syarat perlu dipenuhi dulu:

- harus tersedia pekerjaan alternative

- calon pekerja harus diberi informasi mengenai resiko apa saja yang berkaitan

dengan pekerjaan itu.

- Perusahaan harus mengupayakan dengan sebaik mungkin agar resiko-resiko

kesehatan dan keselamatan kerja bisa ditekan seminimal mungkin.

3. Memberi gaji yang adil

Page 29: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

a) Pandangan tentang gaji yang adil

- - pandangan liberalistis: upah atau gaji merupakan imbalan atas prestasi. Dalam

pandangan ini, masalah terutama dilihat dari sudut perusahaan

- - pandangan sosialistis: menekankan bahwa gaji yang adil harus sesuai dengan

kebutuhan si pekerja

b) Pertimbangan untuk gaji yang kecil

enam faktor sebagai pertimbangan untuk menetapkan upah atau gaji yang adil:

- peraturan hukum: kesesuaiannya dengan hukum yang berlaku.

- Upah yang lazim dalam sector industri atau daerah tertentu: ini adalah sebuah

pertimbangan di mana dalam semua sector industri, gaji atau upah itu tidak

sama

- Kemampuan perusahaan: kemampuan masing-masing perusahaan berbeda satu

sama lain

- sifat khusus pekerjaan tertentu: tidak semua tugas dalam perusahaan sama

beratnya

- perbandingan dengan upah/gaji lain dalam perusahaan: kalau pekerjaan tidak

mempunyai sifat khusus yang menuntut pendidikan dan pengalaman khusus,

dan tidak mengandung resiko tertentu, maka prinsipnya gaji diberikan secara

sama

- perundingan upah yang fair: ini dimaksudkan untuk menghindari bahwa gaji

ditentukan secara sepihak, yakni oleh perusahaan

- khusus mengenai masalah senioritas dan imbalan rahasia yang hamper selalu

dipraktekkan, membutuhkan pertimbangan lain.

4. Tidak boleh memberhentikan karyawan dengan sewenang-wenang

Menurut Garrett dan Klonoski, dengan lebih konkret, kewajiban majikan dalam

memberhentikan karyawan dapat dijabarkan ke dalam tiga butir berikut:

- majikan hanya boleh memberhentikan karyawan karena alasan yang tepat

- majikan harus berpegang pada prosedur yang semestinya: selain aturan hukum

yang ada, diharapkan setiap perusahaan memiliki prosedur yang jelas mengenai

Page 30: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

cara pemberhentian karyawan, dan bahkan perusahaan konsisten berpegang

pada aturan itu

- majikan harus membatasi akibat negative bagi karyawan sampai seminimal

mungkin

BAB. VII

MENGHAYATI BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi pada hakikatnya merupakan pondasi suatu organisasi. Jika

pondasi yang dibuat tidak cukup kokoh, maka betapapun bagusnya suatu bangunan,

pondasi itu tidak akan cukup kokoh untuk menopangnya. Suatu budaya organisasi

yang baik dapat mengarahkan, mengikat, dan memotivasi setiap individu yang

terlibat di dalamnya, untuk bersama sama berusaha menciptakan suasana yang

mendukung bagi upaya pencapaian tujuan yang diharapkan.

A. Pengertian budaya organisasi

1. Beberapa pengertian

Menurut Piti Sithi Amnui (seorang CEO Bangkok Bank), secara umum budaya

organisasi dapat diartikan sebagai “a set of basic assumption and belief that are

shared by members of an organization, being developed as they learn to cope with

problems of external adaption and internal integration”1. Webster’s Dictionary

mendefinisikannya sebagai “Behavior typical of a group or class”, yang

Page 31: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

dikomentari lebih lanjut oleh Sithi Amnui “….it is the manifestation of group

values revealed in the common behavior pattern of the members of the group. This

is (culture) exists where a group of people can be identified as having common

objectives and a common history”.

CEO Starbucks, Howard Schult, mengatakan bahwa budaya organisasi adalah

“Kebiasaan kerja seluruh manajemen dan karyawan suatu perusahaan yang telah

diterima sebagai standar perilaku kerja, serta membuat mereka terikat secara

emosional kepada perusahaan”2

2. Pemberi arah perilaku

Organisasi atau perusahaan perlu memiliki budaya yang khas perusahaan sendiri

yang dapat memberi arah bagi setiap pekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.

Merupakan pemahaman baru tentang organisasi perusahaan, di mana perusahaan

dipandang sebagi mempunyai budaya, yang dapat mempengaruhi sikap dan

perilaku para anggotanya.

Tujuh karateristik primer yang menangkap hakikat dari budaya suatu organisasi3.

yaitu:

- inovasi dan pengambilan resiko

- perhatian ke rincian

- orientasi hasil

- orientasi orang

- orientasi tim

- keagresifan

- kemantapan

3. Kultur dan subkultur

Kebanyakan suatu organisasi besar mempunyai suatu budaya yang dominan dan

sejumlah anak budaya4.

Page 32: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Budaya organisasi dikatakan sebagai budaya dominant karena memberi kepribadian

yang jelas pada sebuah organisasi, berbeda dari organisasi lainnya. Budaya

dominan merupakan keyakinan dasar, yang melandasi dan mengarahkan segala

keputusan penting kelompok atau organisasi. Intinya (core culture) menjadi pola

perilaku bersama dari sebagian besar anggota kelompok. SEdangkan anak budaya

(subkultur) adalah budaya-budaya kecil di dalam suatu organisasi.

B. Proses terjadinya budaya organisasi

1. Peran penting dari pendiri

Visi dan misi organisasi tidak terlepas dari nilai-nilai pendiri organisasi (founder).

Nilai-nilai itu harus diaktualisasikan dan menjadi napas bagi organisasi yang ada.

Founder harus menjadi a man of vision; one whose horizon is not this year, next

year, but rather 5, 10, 20, or even 100 years in the future5.

Dari pengalaman masa lalu founder, dia membangun rentetan nilai di atas mana

filosofi usaha / kerjanya diletakkan. Dia juga menjadi embodiment of values and

beliefs terhadap para anggotanya.

Sumber: Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, jilid II, hal.303

ManajemenPuncak

Sosialisasi

Budaya organisasi

Kriteria seleksi

Filsafat dari pendiri

organisasi

Page 33: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

2. Budaya kuat/dominan

Budaya kuat adalah budaya organisasi yang ideal, yang mempunyai dampak yang

lebih besar pada perilaku karyawan, yakni mampu mempengaruhi intensitas

perilaku. Hal ini bisa dibandingkan juga dengan rumusan lain yang mengatakan “A

strong kulture is characteristic by the organization’s core values being intensely

held, clearly ordered, and widely shared”5

Jadi, budaya yang kuat adalah yang dipegang semakin intensif, semakin mendasar

dan kukuh, semakin luas dianut, dan semakin jelas disosialisasikan dan diwariskan.

Pada kondisi lingkungan tertentu, organisasi yang tidak memiliki budaya kuat

malah menunjukkan kemampuan adaptasi yang cepat dengan lingkungan yang

kuat. Maka Kotter dan Heskett menarik kesimpulan bahwa hanya budaya organisasi

yang mendukung organisasi untuk mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan

perubahan lingkunganlah yang dapat menunjukkan kinerja yang tinggi6.

“Suatu budaya organisasi yang kuat meningkatkan konsistensi perilaku”

Stephen P. Robbins

C. Pentingnya Budaya Organisasi

1. Memberikan peneguhan

Supaya seseorang dapat menjalankan fungsinya secara efektif dalam suatu

organisasi, seseorang perlu tahu bagaimana mengerjakan atau harus melakukan

sesuatu, termasuk bagaimana berperilaku sebagai anggota organisasi, khususnya

dalam lingkungan organisasinya.

Dengan kemampuannya membentuk perilaku pekerja, maka budaya organisasi

membawakan manfaat bagi organisasi7, di antaranya:

- menyeragamkan sikap terhadap persyaratan dan tuntutan pekerjaan

- menyamakan pengertian tentang pasaran dan hasil yang akan dicapai

- membentuk satu tatanan kerja yang tidak bertentangan dengan sasaran dan hasil

yang akan dicapai

Page 34: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

- membuka peluang pengembangan potensi karyawan seoptimal mungkin

- membantu agar manajemen sistem kualitas dapat berperan

2. Menggali potensi diri

Budaya organisasi mempengaruhi sikap, motivasi, perilaku dan kinerja bisnis. Jadi,

budaya organisasi sudah menjadi “strategic tools”, yang berdaya saing tinggi dalam

mencapai kesuksesan sebuah bisnis. Khusus mengenai budaya organisasi yang

kuat, dapat dikatakan akan dapat memberikan hasil yang optimal, jika memiliki tiga

ciri khas sebagai berikut8:

- kuatnya budaya bukan hanya di atas kertas, melainkan secara nyata memnadu

perilaku sehari-hari karyawan.

- Budaya itu secara strategis telah sesuai dengan kondisi perusahaan

- Budaya itu tidak menghalangi perubahan tetapi mendukung perusahaan

3. Memainkan beberapa fungsi khusus

- menetapkan tapal batas; budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara

suatu organisasi dan organisasi yang lain

- membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi

- mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada

kepentingan diri individual seseorang

- meningkatkan kemantapan sistem sosial

- mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap

serta perilaku para karyawan

Gambar bagaimana budaya organisasional berdampak pada kinerja dan kepuasan :

D. Sosialisasi dan Internalisasi Budaya Organisasi

1. Tahap Sosialisasi

TErdiri dari 3 tahap : prakedatangan, perjumpaan dan metamorfosis. Tahap pertama

meliputi semua pembelajaran yang terjadi sebelum seseorang anggota baru bergabung

dengan suatu organisasi. DAlam tahap kedua karyawan baru itu melihat seperti apakah

Page 35: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

organisasi itu sebenarnya dan menghadapi kemungkinan bahwa harapan dan kenyataan

dapat berbeda. Dalam tahap ketiga, perubahan yang relatif tahan lama akan terjadi.

- Tahap prakedatangan: yaitu tahap dalam proses sosialisasi, di mana seseorang

karyawan baru mempersiapkan diri sebelum bergabung ke suatu organisasi,

misalnya mengikuti training di tempat lain sebelum memasuki perusahaan.

- Tahap perjumpaan: yaitu tahap dalam proses sosialisasi, di mana seorang

karyawan baru menyaksikan seperti apa sebenarnya organisasi itu dan

menghadapi kemngkinan bahwa harapan dan kenyataan dapat berbeda.

- Tahap metamorfosis: yaitu tahap dalam proses sosialisasi, di mana seorang

karyawan baru menyesuaikan diri pada nilai dan norma kelompok kerjanya.

Peran pemimpin, selain mensosialisasikan budaya organisasi, dia adalah model

peran yang mendorong anggotanya untuk mengidentifikasi dan menginternalisasi

keyakinan, nilai-nilai yang ada dalam budaya organisasi. Jadi, seorang pemimpin

harus mampu memberikan visi dan misi atau arah yang jelas kemana organisasi

akan dibawa, sehingga pemimpin diharapkan dapat menciptakan budaya yang

kondusif dalam organisasinya.

2. Proses internalisasi

Internalisasi budaya adalah proses menanamkan dan menumbuh-kembangkan suatu

nilai atau budaya menjadi bagian diri (self) orang yang bersangkutan. Jika

sosialisasi lebih ke samping (horizontal) dan lebih kuantitatif, maka internalisasi

lebih bersifat vertical dan kualitatif9. Penanaman dan penumbuh-kembangan nilai

tersebut dilakukan melalui berbagai didaktik-metodik pendidikan dan pengajaran,

seprti: pendidikan, pengarahan, indoktrinasi, brain-washing, dan lain sebagainya.

Budaya kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan, dan

harus diinternalisasikan kepada para anggotanya, sehingga dapat diwujudkan dalam

pola perilaku sehari-hari.

Page 36: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Apabila budaya organisasi sudah bisa diterima dan dihayati oleh pekerja berarti ia

telah menginternalisasi norma-norma dan nilai-nilai dari budaya organisasi itu,

serta menghayati kesatuan dengan kelompok kerjanya serta seluruh komunitas

organisasi.

Beberapa karateristik dari budaya organisasi yang sudah terinternalisasi dengan

baik, dapat Nampak jelas dalam diri para anggotanya10:

- it must be common: pola tingkah laku yang diinginkan hadir dalam diri

mayoritas anggota organisasi atau perusahaan

- it must be habitual: seorang pelanggan datang di counter, pelayan menatapnya

dengan senyum, sambil mengucapkan selamat pagi/siang/sore.

- It is spontaneous: teman sekerja yang sedang dalam kesuitan atau butuh

pertolongan, temannya datang, secara spontan, memberikan bantuan, tanpa

harus diminta terlebih dahulu

- It is a deeply-hel conviction: tanpa memperdebatkan lagi, semuanya yakin

bahwa mereka adalah yang terbaik, dan bahwa mereka ingin mempertahankan

dan meneruskan hal itu

- It is visible: setiap orang dalam kelompok atau perusahaan memiliki hubungan

persaudaraan yang hangat, yang terungkap melalui senyuman,salam, mau

mengambilkan kursi atau segelas minuman untuk temannya.

Page 37: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

BAB. VIII

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

A. Pengertian Pelayanan

1. Dimensi-dimensi pelayanan

Umumnya pelayanan lebih bersifat intangibles, tidak dapat dilihat dan diraba,

sehingga penggunanya hanya bisa merasakan melalui pengalaman langsung.

Namun, pelayanan mencakup juga hal-hal yang tangibles, yang bisa dilihat dan

diraba, berupa dimensi fisik dari pelayanan itu sendiri. Contohnya: usaha-usaha

jasa, perbankan, asuransi, perhotelan, pariwisata, rumah sakit, lembaga pendidikan,

serta usaha jasa lainnya.

Dalam rangka melakukan survey tentang kepuasan pelanggan, Valarie A. Zeithaml1

menyebutkan adanya sepuluh criteria atau dimensi yang menjadi perhatian

pelanggan sehubungan penilaian atas kualitas pelayanan:

- tampilan (tangibles)

- keandalan (reliability)

- tanggap (responsive)

- kompetensi (competence)

- kesopanan (courtesy)

- kepercayaan (credibility)

- keamanan (security)

- keterbukaan (access)

- komunikasi (communication)

- mengerti pelanggan (understanding the customer)

Kesepuluh criteria tersebut memiliki lima dimensi (tampilan, keandalan, tanggap,

keyakinan, empati) yang memiliki arti sbb:

- tampilan : tercermin pada fasilitas fisik, gedung, peralatan, personil dan bahan

komunikasi

Page 38: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

- keandalan: kemampuan memenuhi pelayanan yang dijanjikan secara tepat dan

terpercaya

- tanggap: kemauan untuk membantu pelanggan dengan menyediakan pelayanan

yang tepat

- keyakinan: pengetahuan dan kesopanan dari para pegawai dan kemampuan

mereka menerima kepercayaan dan kerahasiaan

- empati: perhatian individual yang diberikan oleh perusahaan kepada para

pelanggan

2. Pelayanan berkualitas

Pelayanan disebut berkualitas apabila dapat memenuhi bahkan melebihi harapan

para penggunanya. Tinggi rendahnya kualitas pelayanan sangat ditentukan pleh

pengguna jasa layanan itu sendiri.

Dari kelima dimensi yang disebutkan, dimensi non fisik, yang terdiri atas empat

dimensi, memiliki sifat dinamis serta pengaruh yang sangat besar dibandingkan

dengan dimensi fisik, yang umumnya lebih bersifat statis, namun signifikan juga.

3. Produk barang dan jasa

Industri-industri yang memproduksi dan menjual berbagai produk barang, disertai

juga oleh unsur pelayanan. PElayanan itu selalu menyertai produk barang, mulai

dari proses produksinya, tapi terutama dalam proses penyampaiannya kepada para

pembeli atau pelanggan, bahkan termasuk proses pasca pembelian barang.

B. Kesenjangan (Gap) Kualitas Pelaya1. Faktor-faktor yang mempengaruhi

harapan pelanggan1:

- komunikasi dari mulut ke mulut: harapan yang timbul di hati orang akan

kualitas pelayanan tertentu dapat disebabkan oleh apa yang ia dengar dari

teman-teman atau tetangganya

- kebutuhan pribadi: harapan dari masing-masing orang bisa berbeda-beda,

tergantung dari berbagai kondisi yang menyertainya

Page 39: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

- pengalaman masa lalu: misal pengalaman tentang baik/buruknya pelayanan

yang pernah diterima seseorang ketika berbelanja di suatu toko tertentu

sehingga membuatnya tidak/kembali ke toko tersebut

- komunikasi eksternal: berkaitan dengan apa-apa yang disampaikan ke luar oleh

pihak perusahaan mengenai kualitas atau pelayanan lain yang mereka sediakan

Selain faktor di atas, faktor lainnya adalah masalah harga, yang bisa mempengaruhi

dan lebih menentukan keputusan seseorang untuk membeli atau tidak sebuah

produk.

2. Beberapa kesenjangan yang terjadi

Menurut pendekatan servqual dari Zeithaml, ada empat kesenjangan yang

berpotensi sebagai penyebab utama terjadinya kegagalan kualitas pelayanan.

Gambar kesenjangan kualitas pelayanan:

PELANGGANDari mulut ke mulut

Pelayanan yang diharapkan

Kebutuhan pribadiPengalaman

masa lalu

Page 40: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

PENYEDIA

Gap 1 Gap 3

Gap 2

Sumber: Valarie A. Zeithaml, at all, Delivering Quality Service, p. 46

Kesenjangan 1: kesenjangan antara harapan pelanggan dengan persepsi manajemen

Kesenjangan 2: Kesenjangan antara persepsi manajemen dengan spesifikasi (standar)

kualitas pelayanan

Kesenjangan 3: Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dengan pelayanan

yang dihantarkan

Kesenjangan 4: Kesenjangan antara penyampaian pelayanan dengan komunikasi

eksternal

Pelayanan yang dipersepsikan

Komunikasi eksternalPenyampaian pelayanan

Spesifikasi kualitas pelayanan

Persepsi manajemen atas pelayanan yang

diharapkan pelanggan

Page 41: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Kesenjangan yang terjadi antara harapan dan persepsi pelanggan atas kualitas

pelayanan disebut sebagai kesenjangan 5, sekaligus sebagai kesenjangan utama, yang

terjadi karena adanya kesenjangan-kesenjangan terdahulu, yaitu kesenjangan 1 sampai

4.

3. Penyebab terjadinya kesenjangan kualitas pelayanan

- kesenjangan 1: karena manajemen tidak mengetahui dengan baik apa harapan

pelanggan

- kesenjangan 2: karena tidak memadainya komitmen manajemen terhadap

kualitas pelayanan, adanya persepsi akan ketidakmungkinan, standarisasi tugas

yang tidak memadai dan kurang atau tidak adanya penentuan tujuan yang jelas

- kesenjangan 3: karena kinerja pelayanan yang tidak sesuai standar

- kesenjangan 4: terjadi bila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan yang

dijanjikan.

Untuk lebih jelasnya, penyebab terjadinya kesenjangan kualitas pelayanan dapat

dilihat pada gambar berikut:

Page 42: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

The Extended Gaps Model of Service Quality Sumber: Valarie A. Zeithaml, at all, Delivering Quality Service, p.131

C. Pentingnya Pelayanan

Page 43: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Pelayanan sangat mempengaruhi banyaknya jumlah pelanggan dalam suatu

perusahaan. Pelayanan yang baik akan mampu memberikan kepuasan kepada

pelanggan, sehingga akan mampu meningkatkan citra perusahaan di mata

pelanggannya, dan dengan kepemilikan citra yang baik itu, maka segala yang dilakukan

oleh perusahaan akan mudah dipercayai dan dianggap baik oleh pelanggan. Artinya,

peranan manusia (karyawan) yang melayani pelanggan merupakan faktor utama,

karena hanya dengan manusialah pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan

terbuka.

1. Pelanggan adalah raja

Seiring dengan kemajuan perekonomian, tingkat persaingan telah menjadi semakin

tinggi, sehingga hanya perusahaan yang mampu memberikan kepuasan kepada

pelanggan saja lah yang akan memperoleh simpati, dengan memperlakukan pelanggan

layaknya seorang raja.

“Tidak ada orang yang dihormati karena sesuatu yang ia terima. Penghormatan

adalah upah yang ia terima karena ia memberi”. Unknown

2. Mencari tahu harapan dan keinginan pelanggan

Cara untuk mencari tahu tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan

kepada pelanggan dapat dilakukan dengan beberapa cara (menurut Philip Kotler):

- sistem keluhan dan saran (complaint and suggestion system)

- Misal menyediakan kartu tanggapan, kotak saran

- survey kepuasan pelanggan (customer satisfication surveys)

- ghost shopping, yaitu menggaji orang untuk berpura-pura sebagai pembeli

potensial, baik terhadap produk perusahaannya maupun produk perusahaan lain

dan pesaingnya

- lost customer analysis, dilakukan dengan cara menghubungi kembali pelanggan

yang berhenti membeli produk atau lari ke pemasok lain

3. Memperkecil gap kualitas pelayanan

Page 44: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

- mengurangi gap 1 dimana manajemen tidak mengetahui dengan baik harapan

pelanggan dengan cara melakukan riset

- mengurangi gap 2 dimana terjadi penentuan standar kualitas pelayanan yang

kurang tepat

- mengurangi gap 3, di mana terjadi kinerja yang tidak sesuai standar

- mengurangi gap 4, di mana terjadi bahwa pelayanan yang diberikan tidak sesuai

dengan yang dijanjikan

4. Memberikan kesan pertama yang baik

Pengalaman pertama seorang pelanggan sering sangat menentukan bagi

pengambilan keputusan si pelanggan untuk mau datang lagi atau tidak. Oleh karena

itu, para karyawan secara umum dan yang di front line pada khususnya, harus

berusaha agar para pembeli mendapatkan kesan pertama yang baik (moment of

truth) dan menyenangkan.

D. Pelayanan yang Baik terhadap pelanggan

1. Pelayanan sepenuh hati

Secara garis besar, hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijalankan oleh setiap

karyawan terkait etiket pelayanan, adalah sebagai berikut1:

- selalu ingin membantu setiap keinginan dan kebutuhan pelanggan sampai tuntas

- selalu memberikan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi pelanggan

- sopan dan ramah dalam melayani pelanggan tanpa melakukan diskriminasi

dalam bentuk apa pun

- memiliki rasa toleransi yang tinggi dalam menghadapi setiap tindak tanduk para

pelanggan

- menjaga perasaan pelanggan agar tetap merasa tenang, nyaman dan

menimbulkan kepercayaan

- dapat menahan emosi dari setiap kasus yang dihadapi, terutama dalam melayani

pelanggan yang berperilaku kurang baik

- menyenangkan orang lain merupakan sikap yang harus ditunjukkan oleh setiap

karyawan

Page 45: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Selain itu, ada beberapa larangan dalam etiket pelayanan:

- dilarang berpakaian sembarangan, terutama pada saat jam kerja dan pada saat

melayani pelanggan

- dilarang melayani pelanggan atau tamu sambil makan, minum, atau merokok

atau mengunyah sesuatu seperti permen karet

- dilarang melayani pelanggan atau tamu sambil mengobrol atau becanda dengan

karyawan lain dalam kondisi apapun

- dilarang menampakkan wajah cemberut, memelas atau sedih di depan

pelanggan atau tamu

Berikut ini adalah dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan diindahkan oleh

seorang karyawan front line2:

- berpakaian dan berpenampilan rapid an bersih

- percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum

- segera menyapa bila pelanggan datang

- melayani pelanggan dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru, sopan santun

dalam bersikap

- berbicara dengan bahasa yang baik dan benar

- bergairah dalam melayani pelanggan

- jangan menyela atau memotong pembicaraan pelanggan

- mampu meyakinkan pelanggan serta memberikan kepuasan

- apabila tidak mampu, tidak salah untuk meminta bantuan

- bila belum dapat melayani, beritahu kapan akan bisa melayani

2. Berlangsung dari awal hingga akhir

Sikap dan perilaku yang baik dari karyawan yang ditunjukkan kepada pelanggan harus

dimulai dari sejak pelanggan datang sampai dengan dia pergi.

3. Sikap dan perilaku karyawan yang mau melayani

- jujur dalam bersikap dan bertindak

Page 46: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

- Rajin, tepat waktu dan tidak pemalas

- selalu murah senyum

- lemah lembut dan ramah

- sopan santun dan hormat dalam tutur kata

- periang, selalu ceria dan pandai bergaul

- simpatik

- fleksibel

- serius

- memiliki rasa tanggungjawab

- rasa memilik perusahaan

- suka menolong pelanggan

BAB. IX

MENINGKATKAN PROFESIONALITAS KERJA (I)

A. Perubahan Kebutuhan dan Harapan serta Cara Pemenuhannya

1. Perubahan kebutuhan dan harapan

Page 47: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

Kebutuhan dan harapan orang akan sesuatu, akan berkembang terus, menuju ke

arah yang lebih baik atau semakin tinggi. Perubahan ke arah yang semakin tinggi

itu, tidak hanya terjadi pada produk barang atau jasa saja, melainkan juga pada

produk jasa pelayanan. Dan hanya mereka yang mampu mengikuti perkembangan

kebutuhan, harapan dan keinginan yang terus menerus berubah – serta mampu

memenuhinya – yang akan mampu bertahan dan mendapatkan kesempatan yang

baik dan berkembang.

2. Cara Pemenuhan kebutuhan dan harapan

Supaya sebuah perusahaan mampu memberikan jawaban yang tepat atas perubahan

kebutuhan dan harapan yang ada, dia harus memiliki sumber daya yang semakin

baik dan berkualitas, termasuk manusia, sebagai aset strategis dalam dunia usaha.

Di tempat-tempat kerja, masing-masing orang memiliki harapan-harapan tertentu

terhadap satu sama lain, khususnya dalam hal kerja dan hasil-hasilnya dan juga

mengenai hubungan antar manusia. Seorang bawahan perlu mengetahui setinggi

apa harapan atasannya terhadap dia, secara khusus atas hasil kerjanya. Demikian

juga seorang atasan perlu mengetahui harapan para bawahannya terhadap dia,

khususnya dalam hal pendampingan dan kepemimpinan yang mereka perlukan.

B. Faktor Pemicu Terjadinya Perubahan

1. Taraf hidup yang semakin baik

Sejalan dengan membaiknya taraf hidup seseorang, maka kebutuhan, harapan, dan

keinginannya pun ikut naik juga. KEnaikan itu bisa meliputi banyak hal, seperti

jumlah, ukuran, mode, kelengkapan aksesori, tingkat kecanggihan, cara untuk

mendapatkan, dsb.

Hal yang sama berlaku juga di tempat kerja, ada jenis usaha dan pekerjaan yang

sederhana, dan ada juga yang menuntut keahlian dan keterampilan tertentu, dan

juga kematangan pribadi yang memadai.

Page 48: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

2. Konfigurasi tenaga kerja

Pada masa sekarang, kaum pria sudah tidak mendominasi dunia kerja. Perubahan

ini tentu terkait ke dunia pendidikan yang terbuka lebar tanpa membedakan gender.

Ini telah membuka peluang kepada kaum wanita untuk bekerja di berbagai bidang.

Dengan semakin besarnya jumlah tenaga kerja yang berpendidikan, maka seleksi

penerimaan tenaga kerja menjadi semakin ketat dan persaingan di tempat kerja pun

menjadi semakin tinggi.

3. Terobosan di bidang teknologi

Kita tahu bahwa hasil kerja dengan menggunakan teknologi akan jauh lebih baik,

lebih cepat, lebih akurat, lebih banyak dan sebagainya. Penggunaan tenaga sumber

daya manusia sudah semakin berkurang. KEnyataan ini tentu membawa masalah

tersendiri bagi tenaga-tenaga kerja yang tidak memiliki kemampuan dan

keterampilan khusus.

4. Globalisasi ekonomi

Dengan globalisasi, maka dunia sering dikatakan sebagai ‘desa global’ (global

village). Persaingan terjadi antara perusahaan-perusahaan nasional dan perusahaan-

perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan multinasional memiliki cirri-ciri:

- penguasaan teknologi canggih

- modal kerja yang besar

- manajemen yang sangat professional

- penghasilan yang besar

- produk yang sangat beragam

- jumlah karyawan yang berasal dari berbagai Negara

- beroperasi di berbagai bahkan di seluruh dunia

C. Menyiapkan diri Menghadapi perubahan

Perubahan yang cepat yang terjadi di luar, banyak mempengaruhi kegiatan produksi

perusahaan. Dituntut kemampuan membaca perubahan yang ada, dan kemampuan

Page 49: Topik VII : file · Web viewKata “ethos” adalah salah satu kata Yunani kuno yang masuk dalam banyak bahasa modern dengan cara penulisan yang sesuai ejaan aslinya. Kata ini merupakan

mengantisipasinya dengan cepat dan tepat. Perusahaan yang gagal dalam hal ini akan

cepat ditinggalkan oleh pasar.

Jangan biarkan apa yang tidak dapat anda lakukan, mengganggu apa yang dapat

anda lakukan. John Wooden

1. Meningkatkan kemampuan teknik

Seorang pekerja tidak boleh berhenti belajar, untuk mencari cara-cara terbaik dalam

memberikan apa yang terbaik dari dirinya di dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan.

Seseorang bisa meningkatkan kemampuan dirinya, baik pengetahuan teoritis maupun

keterampilan teknisnya. Dia dapat belajar sendiri, belajar dari pengalaman sendiri,

termasuk pengalaman akan kegagalan, belajar dari pengalaman orang lain, membaca

banyak buku yang berisi petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan bidang kerjanya

sendiri, dsb.

Berhenti berusaha merupakan jalan keluar yang permanent untuk masalah yang

sementara. Unknown

2. Meningkatkan kematangan pribadi