detikkuliner.files.wordpress.com€¦ · web viewkata pengantar

51
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Penerima” ini dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat berdasarkan tugas mata kuliah Aplikasi Komputer Dalam Bisnis yang diberikan oleh Bapak La Diadhan Hukama, SE, MSi, yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi para mahasiswa dalam penalaran dan kemampuan berbicara. Karena komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari- hari termasuk dalam dunia bisnis. Untuk itu, di-perlukan kemampuan komunikasi yang baik antara para pelaku bisnis supaya terjalin relasi yang baik dan bisnis juga dapat berjalan dengan lancar. Dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf apabila banyak kata-kata atau istilah yang kurang tepat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, dan umumnya bagi para pembaca. 1

Upload: dangphuc

Post on 08-May-2018

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Penerima” ini dengan tepat

waktu. Makalah ini dibuat berdasarkan tugas mata kuliah Aplikasi Komputer Dalam Bisnis yang

diberikan oleh Bapak La Diadhan Hukama, SE, MSi, yang bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi para mahasiswa dalam penalaran dan kemampuan berbicara. Karena komunikasi

adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia bisnis. Untuk

itu, di-perlukan kemampuan komunikasi yang baik antara para pelaku bisnis supaya terjalin

relasi yang baik dan bisnis juga dapat berjalan dengan lancar. Dalam penyusunan makalah ini,

kami mohon maaf apabila banyak kata-kata atau istilah yang kurang tepat. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, dan umumnya bagi para pembaca.

Jakarta, 27 Desember 2017

Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata audiens menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan “receivers” dalam model

proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver, effect) yang dikemukakan oleh

Wilbur Schramm (1955). Audiens adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar,

dan pemirsa berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti pendengar radio atau

penonton televisi. Dengan demikian Audiens dapat didefinisikan dalam beberapa aspek: aspek

lokasi (seperti dalam kasus media lokal); aspek personal (seperti ketika media dicirikan dengan

mengacu pada kelompok usia tertentu, jenis kelamin, keyakinan politik atau pendapatan); aspek

jenis media yang dipakai (teknologi dan organisasi gabungan); aspek isi pesan (genre, materi

pelajaran, gaya); aspek waktu ('primetime' dan ‘primetime’, penonton dan juga lama menonton).

Sebelum media massa ada, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan

tontonan. Setelah ada kegiatan komunikasi massa, audiens sering diartikan sebagai penerima

pesan-pesan media massa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Siapa pihak penerima komunikasi?

2. Bagaimana pengetahuan penerima mengenai subjek?

3. Berapa umur, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan penerima?

4. Apa yang menarik perhatian penerima?

5. Informasi apa yang diperlukan oleh penerima?

6. Apakah penerima pesan anda bersahabat atau bermusuhan?

7. Bagaimana menyampaikan pesan untuk berhubungan degan penerima?

8. Apa yang dikerjakan penerima?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini ini adalah

1. Untuk mengetahui pentingnya menganalisis penerima dalam berkomunikasi yang efektif.

2. Untuk mengetahui peran media dalam berkomunikasi.

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication dan perkataan ini

bersumber pada kata communis. Perkataan communis tersebut dalam pembahasan ini sama sekali

tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti

communis di sini adalah sama dalam arti kata sama makna yaitu sama makna mengenai suatu

hal. Kesamaan makna dalam proses komunikasi merupakan faktor penting karena dengan adanya

kesamaan makna antara komunikan dan komunikator maka komunikasi dapat berlangsung dan

saling memahami. Menurut Trenholm dan Jensen (dalam Fajar, 2009: 31), komunikasi

merupakan suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui

beragam saluran. Suatu proses yang mentransmisikan pesan kepada penerima pesan melalui

berbagai media yang dilakukan oleh komunikator adalah suatu tindakan komunikasi. Selanjutnya

menurut Weaver (dalam Fajar, 2009: 32), komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pemikiran

seseorang yang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Effendy (2002: 60), menjelaskan bahwa

komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna

sebagai pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan

sebagai panduan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap

muka maupun tidak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau

prilaku. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh

seseorang kepada orang lain. Dari pengertian tersebut, jelas bahwa komunikasi melibatkan

sejumlah orang dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Komunikasi yang

dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication

yang sering pula disebut komunikasi sosial atau social communication. Komunikasi manusia

sebagai singkatan dari komunikasi antar manusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi

kemasyarakatan karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat komunikasi dapat

terjadi. Masyarakat terbentuk dari paling sedikit dua orang yang saling berhubungan dengan

komunikasi sebagai penjalinnya. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun

menggunakan media. Contoh komunikasi langsung tanpa media adalah percakapan tata muka,

3

pidato tatap muka dan lain-lain sedangkan contoh komunikasi menggunakan media adalah

berbicara melalui telepon, mendengarkan berita lewat radio atau televisi dan lain-lain. Menurut

Effendy (2003: 8), komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk perubahan sikap (attitude

change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (behaviour change) dan

perubahan sosial (social change). Sedangkan tujuan komunikasi menurut Cangara (2002: 22)

adalah sebagai berikut:

a. Supaya Yang Disampaikan Dapat Dimengerti, Seorang komunikator harus dapat menjelaskan

kepada komunika dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga dapat mengikuti apa yang

dimaksud oleh pembicara atau penyampai pesan

b. Memahami Orang Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang

apa yang diinginkannya dan tidak berkomunikasi dengan kemauan sendiri

c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain Komunikator harus berusaha agar gagasan dapat

diterima oleh orang lain dengan menggunakan pendekatan yang persuasif bukan dengan

memaksakan kehendak

d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu Menggerakkan sesuatu itu dapat berupa

kegiatan yang lebih banyak mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki

Menurut Effendy (2003: 8), komunikasi berfungsi untuk menyampaikan informasi (to inform),

mendidik (to educate),

menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to influence). Agar komunikasi berlangsung

efektif, komunikator harus tahu khalayak mana yang akan dijadikan sasaran dan tujuan yang

diinginkannya. Komunikator harus terampil dalam membuat pesan agar komunikan dapat

menangkap pesan yang disampaikan komunikator dan untuk menciptakan komunikasi yang

efektif maka pesan dalam komunikasi harus berhasil menumbuhkan respon komunikan yang

dituju. Menurut Effendy (2002: 6), terdapat 5 (lima) komponen yang ada dalam komunikasi

yaitu : komunikator (orang yang menyampaikan pesan), pesan (pernyataan yang didukung oleh

lambang), komunikan (orang yang menerima pesan), media (sarana yang mendukung pesan

apabila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya), dan efek (dampak sebagai pengaruh

dari pesan). Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi

terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang

mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya maka komunikasi berlangsung

dan dengan kata lain hubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak

4

mengerti maka komunikasi tidak berlangsung dan dengan kata lain hubungan antara orang-orang

itu tidak komunikatif. Selanjutnya, Cangara (2006: 115) menggambarkan kaitan antara satu

unsur dengan unsur yang lain dalam komunikasi yaitu sebagai berikut:

Lingkungan

(Cangara, 2006: 115)

Gambar 1. Unsur-Unsur Komunikasi

1. Sumber

Sumber sering disebut pengirim pesan atau komunikator. Menurut Vardiansyah (2004: 19),

komunikator adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk

mewujudkan komunikasinya. Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komunikator

memegang peranan yang sangat penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi.

Untuk itu, seorang komunikator harus terampil berkomunikasi dan juga kaya ide serta penuh

dengan daya kreativitas. Dilihat dari jumlahnya, komunikator dapat terdiri dari (a) satu orang, (b)

banyak orang atau (c) massa. Apabila lebih dari satu orang (banyak orang) dimana mereka relatif

saling kenal sehingga terdapat ikatan emosional yang kuat dalam kelompoknya, maka kumpulan

banyak orang ini disebut dengan kelompok kecil. Apabila lebih dari satu orang atau banyak

orang dan relatif tidak saling kenal secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya kurang kuat

maka disebut dengan massa (kelompok besar). Namun, apabila banyak orang dengan tujuan yang

sama dan untuk mencapai tujuan tersebut terdapat pembagian kerja diantara para anggotanya

maka wadah kerja yang terbentuk sebagai kesatuan banyak orang ini lazim disebut dengan

organisasi.

5

SUMBER PESAN MEDIA PENERIMA EFEK

UMPAN BALIK

M e n e n t u k a n M e d i a K o m u n i k a s i Y a n g T e p a t

NO URAIAN TERTULIS TELEPON PESAN

SUARA

EMAIL MEETING WEBSITE

1. Menilai

komitment

3 2 3 3 1 3

2. Membuat

persetujuan

3 2 3 3 1 3

3. Mediasi konflik 3 2 3 3 1 3

4. Penyelesaian

miskomunikasi

3 1 3 3 2 3

5. Menyampaikan

perilaku

negative

3 2 3 2 1 3

6. Menunjukkan

dukungan/

appresiasi

1 2 2 1 2 3

7. Mendorong

berfikir kreatif

2 2 3 1 3 3

8. Membuat

pernyataan

ironis

3 3 2 3 1 3

9. Menyampaikan

dokumen

referensi

1 3 3 3 3 1

10. Memperkuat

kekuasaan

seseorang

1 2 3 3 1 2

11. Menyediakan

laporan

1 3 3 1 3 1

6

permanen

12. Menjaga

kerahasiaan

2 1 2 3 1 3

13. Menyampaikan

informasi

sederhana

3 2 1 1 2 3

14. Menanyakan

suatu pertanyaan

informasi

3 2 1 1 3 3

15. Membuat

permintaan

sederhana

3 3 1 1 3 3

Gambar 2. Tabel 1.Menentukan Media Komunikasi yang Tepat

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim

kepada penerima. Pesan pada dasar nya bersifat abstrak dan untuk membuatnya konkret agar

dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah

lambang komunikasi berupa suara, lambang, gerak-gerik, bahasa lisan dan bahasa tulisan. Suara,

lambang dan gerak-gerik lazim digolongkan dalam pesan non-verbal sedangkan bahasa lisan dan

bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal (Vardiansyah, 2004: 23). Hal yang paling

penting diperhatikan adalah pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh

komunikan. Mengingat hal ini maka yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bentuk pesan dan

cara penyajian pesan termasuk juga penentuan saluran/media yang harus dilakukan oleh

komunikator sebagai penyampai pesan.

3. Media

Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber

kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media, ada yang menilai

bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya misalnya dalam komunikasi antar pribadi panca

7

indera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi

seperti telepon, surat dan telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antar pribadi.

Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan

penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan

mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam yaitu media

cetak dan media elektronik. Selain media komunikasi tersebut, kegiatan dan tempat tertentu yang

banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan dapat juga dipandang sebagai media komunikasi

sosial,misalnya rumah ibadah, balai desa, arisan, panggung kesenian dan pesta rakyat.

Gambar 3.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa

terdiri dari satu orang atau lebih dan juga bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.

Penerima adalah elemen terpenting dalam proses komunikasi karena menjadi sasaran dari

komunikasi. Dalam proses komunikasi dapat dipahami bahwa keberadaan penerima adalah

akibat adanya sumber.

5. Efek

Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima

sebelum dan sesudah menerima pesan. Efek ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah

laku seseorang (Cangara, 2006: 25). Menurut Vardiansyah (2004: 110), efek komunikasi dapat

dibedakan atas efek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan konatif (tingkah laku). Efek bisa

8

terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Pada tingkat pengetahuan, efek

bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan perubahan pendapat. Perubahan pendapat

terjadi apabila terdapat perubahan penilaian terhadap suatu obyek karena adanya informasi yang

lebih baru. Perubahan sikap ialah adanya perubahan internal pada diri seseorang yang diorganisir

dalam bentuk prinsip sebagai hasil evaluasi yang dilakukannya terhadap suatu objek baik yang

terdapat di dalam maupun di luar dirinya. Berbeda dengan perubahan sikap, perubahan perilaku

adalah perubahan yang terjadi dalam tindakan. Dalam komunikasi antar pribadi dan kelompok,

efek dapat diamati secara langsung. Sebaliknya dalam komunikasi massa, efek tidak begitu

mudah diketahui sebab selain sifat massa tersebar juga sulit dimonitor pada tingkat mana efek

tersebut terjadi. Komunikasi massa cenderung lebih banyak mempengaruhi pengetahuan dan

tingkat kesadaran seseorang sedangkan komunikasi antar pribadi cenderung berpengaruh pada

sikap dan perilaku seseorang.

6. Umpan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pada

pengaruh yang berasal dari penerima, tetapi sebenarnya umpan balik juga bisa berasal dari unsur

lain seperti pesan dan media meskipun pesan belum sampai pada penerima. Contoh dari umpan

balik adalah sebagai berikut sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim

atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengalami gangguan sebelum sampai ke

tujuan.

7. Lingkungan

9

Gambar 4.

Lingkungan adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor

ini dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,

lingkungan psikologis dan dimensi waktu. Beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam

berkomunikasi yaitu :

a. Respect, merupakan sikap hormat dan menghargai terhadap lawan bicara. Melalui sikap ini,

kita belajar untuk berhenti sejenak agar tidak mementingkan diri kita sendiri akan tetapi lebih

mengutamakan kepentingan orang lain. Melalui informasi yang telah disampaikan, kita berusaha

untuk memahami orang lain dan menjaga sikap bahwa kita memang butuh akan informasi

tersebut.

b. Empati, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada kondisi yang dihadapi oleh

orang lain. Dalam hal ini, kita berusaha untuk memahami sikap seseorang serta ikut dalam

kondisi yang sedang dialami oleh orang tersebut sehingga hubungan emosional pun akan lebih

mudah terjalin.

c. Audible, yaitu dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Hal yang perlu dilakukan agar

pesan yang disampaikan dapat dimengerti adalah sebagai berikut :

- Buat pesan untuk mudah dimengerti

- Fokus pada informasi yang penting

- Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan

- Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul

d. Clarity, yaitu kejelasan dari pesan yang disampaikan. Kejelasan dari pesan dibutuhkan melalui

symbol, bahasa yang baik, penegasan kata dan sebagainya. Penyampaian pesan tidak bisa hanya

sekali saja akan tetapi harus berulang kali karena sifat pesan yang biasanya pesan yang lama

akan kalah dengan pesan yang baru dan agar pesan yang lama tidak dilupakan maka perlu

diingatkan kembali.

e. Humble, yaitu sikap rendah hati dimana melalui sikap rendah hati, seseorang akan lebih

menghargai orang lain baik sikap, tindakan serta perkataannya. Melalui sikap ini, akan lebih

memudahkan seseorang untuk menyampaikan pesan karena sikap ini lebih mengutamakan

kepentingan orang lain dari pada kepentingan sendiri.

10

2.1.2 Komunikasi Organisasi

Manusia merupakan makhluk sosial karena mereka hidup bersamasama di dalam

atau ditengah-tengah suatu masyarakat. Manusia hanya bisa bertahan hidup dalam

masyarakat jika mereka menjalani kehidupan sebagai sebuah aktivitas interaksi

dan kerjasama yang dinamis dalam suatu jaringan kedudukan dan perilaku.

Aktivitas interaksi dan kerjasama itu terus berkembang secara teratur sehingga

terbentuklah wadah yang menjadi tempat manusia berkumpul yang disebut

organisasi. Organisasi juga merupakan suatu kelompok yang mempunyai

diferensiasi peranan atau kelompok yang sepakat untuk mematuhi seperangkat

norma-norma. Menurut Pauce dan Faules (dalam Liliweri, 2004: 1), istilah

organisasi sosial merujuk kepada pola-pola interaksi sosial seperti frekuensi dan

lamanya kontak antara orang-orang, kecenderungan mengawali kontak, arah

pengaruh antara orang-orang, derajat kerja sama, perasaan tertarik dan perilaku

sosial orang-orang yang disebabkan oleh situasi sosial mereka. Komunikasi

merupakan aktivitas dasar manusia dan dengan adanya komunikasi yang baik

maka suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula

sebaliknya apabila kurang atau tidak adanya komunikasi maka organisasi akan

macet atau berantakan. Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai

pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan

bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit

komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara satu dengan lainnya dan

berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi terjadi kapan pun juga

setidak-tidaknya terdapat satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu

organisasi yang menafsirkan suatu pertunjukan pesan (Pace dan Don F, 2005: 31).

Menurut Goldhaber (1986: 14), komunikasi organisasi adalah proses menciptakan

dan menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu

sama lain untuk mengatasi lingkungan yang sering berubah-ubah.

11

Gambar 5.

Komunikasi organisasi mempunyai peranan penting dalam memadukan fungsi-

fungsi manajemen dalam suatu perusahaan yaitu :

1. Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan

2. Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

3. Melakukan pengorganisasian terhadap sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya dengan cara efektif

4. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang

menimbulkan keinginan orang untuk memberikan kontribusi

5. Mengendalikan prestasi (dalam Purba, 2006: 112) Menurut Sriussadaporn -

Charoenngam, Nongluck dab Fredric M Jabin (dalam Mas’ud, 2004: 74), terdapat

beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur komunikasi dalam organisasi

yaitu :

1. Bijaksana dan Kesopanan, yaitu berkomunikasi dengan menggunakan pilihan

kata yang tepat dan disampaikan dengan bahasa yang sopan dan halus

2. Penerimaan Umpan Balik, yaitu penerimaan tanggapan dari pesan atau isi

pesan yang disampaikan

3. Berbagi Informasi, yaitu memberikan informasi baik informasi kemajuan

maupun permasalahan yang ada kepada rekan sekerja maupun pimpinan

4. Memberikan Informasi Tugas, yaitu menyampaikan informasi mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan tugas.

12

5. Mengurangi Ketidakpastian Tugas, yaitu menyampaikan informasi yang jelas

dan lengkap mengenai pelaksanaan tugas agar tugas dapat diselesaikan sesuai

dengan yang diharapkan.

2.1.3 Komunikasi Organisasi Internal

Komunikasi internal yang berkaitan dengan organisasi didefinisikan oleh

Lawrence D Brennan (dalam Effendy, 2003: 122) sebagai pertukaran gagasan

diantara para pimpinan dan pegawai dalam suatu organisasi dan lengkap dengan

strukturnya yang khas serta adanya pertukaran gagasan secara horisontal dan

vertikal di dalam organisasi yang menyebabkan pekerjaan berlangsung.

Organisasi sebagai kerangka kekaryaan menunjukkan adanya pembagian tugas

antara orang-orang di dalam organisasi yang dapat diklasifikasikan sebagai tenaga

pimpinan dan tenaga yang dipimpin. Untuk menyelenggarakan dan mengawasi

pelaksanaan tujuan yang akan dicapai pimpinan, dibuat peraturan sedemikian rupa

sehingga pimpinan tidak perlu berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawan.

Pimpinan membuat kelompok-kelompok menurut jenis pekerjaannya dan

mengangkat seseorang sebagai penanggung jawab atas kelompoknya dimana

jumlah kelompok serta besarnya kelompok tergantung pada besar kecilnya

organisasi.

2.1.4 Jaringan Komunikasi Formal

Organisasi adalah komposisi sejumlah orang yang menduduki posisi atau peranan

tertentu. Sejumlah orang tersebut saling bertukar pesan dan pertukaran pesan

tersebut dilakukan melalui jalan tertentu yang disebut dengan jaringan

komunikasi. Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya

misalnya mungkin hanya di antara dua orang, tiga atau lebih dan mungkin juga di

antara keseluruhan orang dalam organisasi. Menurut Muhammad (2007: 107),

jaringan komunikasi organisasi terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Jaringan Komunikasi Formal

Pesan yang mengalir melalui jalan resmi dan ditentukan oleh hierarki resmi

organisasi atau oleh fungsi pekerjaan, maka pesan tersebut merupakan jaringan

13

komunikasi formal. Terdapat tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan

komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi yaitu komunikasi dari

bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, dan komunikasi

sesama karyawan yang sama tingkatnya.

2. Jaringan Komunikasi Informal

Pegawai yang berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan posisi

dalam organisasi, maka pengarahan arus informasi bersifat pribadi. Jaringan

komunikasi tersebut lebih dikenal dengan desas-desus atau kabar angin. Informasi

yang diperoleh dari desas-desus adalah yang berkenaan dengan apa yang didengar

atau apa yang dikatakan orang dan bukan apa yang diumumkan oleh yang

berkuasa. Pesan yang mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki

resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan merupakan pesan dalam jaringan

komunikasi formal. Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir

dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas atau dari tingkat yang sama atau secara

horizontal. Menurut Gibson et al (1997: 57), terdapat tiga jenis komunikasi formal

dalam organisasi, yaitu :

2.2.1. Komunikasi Horizontal

(Komunikasi Lateral/Menyamping) Merupakan bentuk komunikasi

secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara menyimpang

dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan yang sama,

posisi yang sama, jabatan yang se-level maupun eselon yang sama dalam

suatu organisasi. Menurut Daft (2003: 148), komunikasi bentuk ini

selain berguna untuk menginformasikan juga untuk meminta dukungan

dan mengkoordinasikan aktivitas. Komunikasi horizontal diperlukan

untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi sehingga

mempercepat tindakan (Robbins, 1996: 9). Kemudahan koordinasi ini

terjadi karena adanya tingkat, latar belakang pengetahuan dan

pengalaman yang relatif sama antara pihak-pihak yang berkomunikasi

serta adanya struktur formal yang tidak ketat.

14

2.2.2. Komunikasi Diagonal

Merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak kepada pihak

lain dalam posisi yang berbeda, dimana kedua pihak tidak berada pada

jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal digunakan oleh dua

pihak yang mempunyai level yang berbeda tetapi tidak mempunyai

wewenang langsung kepada pihak lain. Komunikasi diagonal merupakan

saluran komunikasi yang jarang digunakan dalam organisasi, namun

penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi secara

efektif melalui saluran-saluran lain. Penggunaan komunikasi ini selain

untuk menanggapi kebutuhan dinamika lingkungan organisasi yang

rumit juga akan mempersingkat waktu dan memperkecil upaya yang

dilakukan oleh organisasi (Gibson et al, 1997: 59).

2.2.3. Komunikasi Vertikal

Merupakan komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam

organisasi. Robbins (1996: 8), menjelaskan bahwa komunikasi vertikal

adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu

organisasi ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih

rendah secara timbal balik. Dalam lingkungan organisasi, komunikasi

antara atasan dan bawahan menjadi kunci penting kelangsungan hidup

suatu organisasi. Menurut Stonner dan Freeman (1994: 158), dua per

tiga dari komunikasi yang dilakukan dalam organisasi berlangsung

secara vertikal antara atasan dan bawahan sehingga peran komunikasi

vertikal sangat penting dalam suatu organisasi.

15

Jenis Komunikasi Formal Dalam Organisasi

Gambar 6. Tabel 2. Jenis Komunikasi Formal Dalam Organisasi

Pada dasarnya komunikasi vertikal memiliki dua pola, yaitu :

a. Komunikasi Ke Atas (Upward Communication)

Komunikasi ke atas mengacu pada pesan atau informasi yang dikirim

dari tingkat bawah ke tingkat atas dalam hirarki organisasi. Para pegawai

menggunakan saluran komunikasi ini sebagai kesempatan untuk

mengungkapkan ide atau gagasan yang mereka ketahui dan membantu

para pegawai untuk menerima jawaban yang lebih baik tentang masalah

dan tanggung jawabnya (Mulyana, 2005: 103). Komunikasi ke atas

mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

1. Pimpinan dapat mengetahui kapan bawahannya siap untuk diberi

informasi dan pimpinan dapat mempersiapkan diri menerima apa yang

disampaikan bawahannya

2. Pimpinan memperoleh informasi yang berharga dalam pembuatan

keputusan

3. Komunikasi ke atas dapat memperkuat apresiasi dan loyalitas pegawai

terhadap organisasi dengan jalan memberikan kesempatan kepada

16

Komunikasi

Tahun Horizonta

l

Diagonal Vertikal

2009 343.369 246.978 588.466

2010 466.872 397.850 352.056

2011 554.213 514.695 609.796

2012 481.739 281.699 397.684

2013 786.872 657.850 532.056

2014 754.213 694.695 609.796

2015 767.121 714.092 874.905

pegawai untuk mengajukan pertanyaan, ide dan saran tentang jalannya

organisasi

4. Komunikasi ke atas dapat mendorong munculnya desas desus dan

memberikan kesempatan bagi pimpinan untuk mengetahuinya

5. Komunikasi ke atas memberikan petunjuk bagi pimpinan apakah

pegawainya menangkap arti dari komunikasi ke bawah yang

dilakukannya 6. Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi

masalahmasalah pekerjaan dan memperkuat keterlibatan pegawai dalam

tugas-tugasnya dan organisasi (Muhammad, 2007: 117). Beberapa

informasi yang harus diperoleh pimpinan dari pegawainya dalam

komunikasi ke atas adalah : a. Apa yang dilakukan pegawai, bagaimana

pekerjaanya, hasil yang dicapainya, kemajuan mereka dan rencana masa

yang akan datang b. Menjelaskan masalah-masalah pekerjaan yang tidak

terpecahkan yang mungkin memerlukan bantuan tertentu c. Menawarkan

saran atau ide bagi penyempurnaan unitnya masingmasing ataupun

organisasi secara keseluruhan d. Menyatakan bagaimana pikiran dan

perasaan mereka mengenai pekerjaan, teman sekerja dan organisasi

(Muhammad, 2007: 118). Kenyataannya, informasi tersebut di atas tidak

disampaikan pegawai kepada pimpinannya. Menurut Sharma (dalam

Muhammad, 2007: 118), kesulitan menyampaikan informasi tersebut

dikarenakan beberapa hal yaitu :

a. Kecenderungan pegawai untuk menyembunyikan perasaan dan

pikirannya. Hasil studi memperlihatkan bahwa pegawai merasa bahwa

mereka akan mendapat kesukaran apabila menyatakan apa yang

sebenarnya menurut pikiran mereka, sehingga cara yang terbaik adalah

mengikuti saja apa yang disampaikan pimpinannya

b. Pegawai beranggapan bahwa pimpinan tidak tertarik pada masalah

mereka. Pimpinan bisa saja tidak memberikan respon terhadap masalah

pegawainya bahkan menahan komunikasi keatas, hal ini dilakukan agar

pimpinan tetap memiliki pandangan yang baik dari atasan yang lebih

tinggi

17

c. Kurangnya penghargaan terhadap pegawai yang melaksanakan

komunikasi ke atas. Seringkali pimpinan tidak memberikan penghargaan

yang nyata kepada pegawai untuk memelihara keterbukaan komunikasi

ke atas

d. Pegawai beranggapan bahwa pimpinan mereka tidak dapat menerima

dan merespon terhadap apa yang dikatakan oleh mereka. Pimpinan

terlalu sibuk untuk mendengarkan atau pegawai susah untuk

menemuinya Kombinasi dari perasaan dan kepercayaan pegawai

tersebut menjadi penghalang yang kuat bagi pegawai untuk menyatakan

ide, pendapat atau informasi kepada atasan. Selain sulitnya

melaksanakan komunikasi ke atas, komunikasi yang disampaikan juga

belum tentu efektif karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, yaitu :

a. Komunikasi ke atas lebih mudah digunakan oleh pembuat keputusan

pengelolaan apabila pesan tersebut disampaikan tepat waktu

b. Komunikasi ke atas yang bersifat positif lebih mungkin digunakan

oleh pembuat komunikasi yang bersifat negatif

c. Komunikasi ke atas akan lebih mungkin diterima apabila pesan

tersebut mendukung kebijaksanaan yang baru

d. Komunikasi ke atas mungkin akan lebih efektif apabila komunikasi

itu langsung kepada penerima yang berkaitan dengan pesan yang

disampaikan.

2.2.4. Komunikasi Verbal

Berbicara dan Menulis

Mendengar dan Membaca

18

Gambar 7. Aneka bentuk komunikasi verbal dalam bisnis

Komunikasi Nonverbal

o Orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan

orang, baik rasa senang, benci, cinta, rindu maupun berbagai macam

perasaan lainnya:

Menggertakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan

Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berpikir keras

Simbol dilarang merokok dipasang di ruang tamu

Asbak ditaruh diatas meja, dsb.

Pentingnya Komunikasi Nonverbal

o Penting terutama dalam menyampaikan perasaan dan emosi, mendeteksi

kecurangan atau kejujuran, serta sifatnya yang efisien.

o Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi

kecurangan atau menegaskan kejujuran si pengirim pesan.

Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

o Menyampaikan Informasi

o Berbagi Pengalaman

o Menumbuhkan Simpati

o Melakukan Kerja Sama

o Menceritakan Kekecewaan atau Kesalahan

19

Mengirim Pesan

Membaca 16%Menulis 9%

Berbicara 30% Mendengar 45%

Menerima Pesan

o Menumbuhkan Motivasi

Gaya Kepemimpinan

Teori X dan Y dari Douglas McGregor

TEORI X TEORI Y

Karyawan cenderung tidak suka

(malas) bekerja, kalau mungkin

menghindarinya

Karyawan selalu ingin diarahkan

Manajer harus selalu mengawasi

kerja.

Karyawan suka bekerja

Karyawan yang memiliki

komitmen pada tujuan

organisasi akan dapat

mengarahkan dan

mengendalikan dirinya sendiri.

Karyawan belajar untuk

menerima bahkan mencari

tanggung jawab pada saat

bekerja.

Gambar 8. Tabel 2. Asumsi Teori X dan Y

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pihak Yang Menerima Komunikasi

Bila penerima yang dituju lebih dari satu orang, komunikator perlu

mengidentifikasi siapa di antara mereka yang memegang posisi kunci/posisi paling

penting. Biasanya orang yang mernegang posisi kunci (penting) adalah mereka yang

memiliki status organisasional tinggi. Namun bisa jadi seseorang yang posisinya rendah,

karena kelebihannya dalam satu atau dua bidang tertentu, memegang posisi kunci dalam

materi yang disampaikan.

20KOMUNIKASI

INTERNALKEPUASAN

KERJA

Gambar 9. Konstruksi Konseptual

3.2 Pengetahuan Penerima Mengenai Subjek Yang Diberikan

Penerima dalam jumlah besar tentu saja akan menunjukkan perilaku yang

berbeda dengan penerima yang berjumlah sedikit, sehingga untuk menghadapinya

diperlukan teknik komunikasi yang berbeda pula. Bentuk dan format penulisan materi

yang akan disampaikan juga ditentukan oleh jumlah penerima. Untuk penerima yang

jumlahnya kecil, materi dapat dikemas dalam suatu laporan sederhana kemudian

dipresentasikan atau dibagikan kepada mereka. Tetapi, untuk penerima yang jumlahnya

besar, materi sebaiknya dikernas dalam suatu makalah atau laporan dengan gaya

pengorganisasian dan format penulisan yang lebih formal.

3.3 Umur, Jenis Kelamin, Latar Belakang Pendidikan Penerima

Segmentasi penerima berdasarkan demografi pada dasarnya adalah segmentasi

yang didasarkan berdasarkan peta kependudukan, misalnya: usia, jenis kelamin,

pendidikan tertinggi yang dicapai, dan sebagainya. Semua ini disebut dengan variabel-

variabel demografi. Data demografi dibutuhkan antara lain untuk mengantisipasi

perubahan- perubahan penerima menyangkut bagaimana media penyiaran menilai

potensi penerima yang tersedia dalam area geografi yang dapat dijangkau. Ketika

menyampaikan pesan pesan, latar belakang penerima seperti tingkat pendidikan, usia,

dan pengalaman juga perlu diperhatikan. Jika komunikator dan penerima memiliki latar

belakang yang jauh berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh penerima

tersebut harus dididik. Secara umum, usahakan agar Anda tidak terlalu menggurui. Kalau

terkesan menggurui, penerima cenderung merasa jenuh, bosan, dan kurang tertarik pada

pesan yang disampaikan.

21

P e n d u d u k I n d o n e s i a 2010 - 2016

KEP. RIAU

UMUR

1

2010

2

2011

3

2012

4

2013

5

2014

6

2015

7

2016

8

0-4 104,8 106,4 108,3 109,9 111,1 111,2 111,5

5-9 92,7 97,3 100,4 102,9 105,0 107,4 109,0

10-14 62,5 67,4 73,7 80,6 87,3 93,2 97,7

15-19 62,2 60,1 59,3 59,6 61,4 64,7 69,8

20-24 88,0 85,4 81,6 77,4 73,2 69,7 67,4

25-29 103,5 104,1 103,3 102,5 101,0 98,9 96,0

Gambar 10. Tabel 3. Penduduk Indonesia 2010 – 2016 KEP. RIAU

2010 2011 2012 2013 2014 2015 20160

20

40

60

80

100

120

Penduduk Indonesia 2010 - 2016 KEP. RIAU

0-4 th5-9 th10-14 th15-19 th20-24 th25-29 th

Gambar 11. Grafik 1. Penduduk Indonesia 2010 – 2016 KEP. RIAU

3.4 Menarik Perhatian Penerima

22

Mendapatkan perhatian audiens merupakan faktor penting dalam kesuksesan

presentasi. Oleh karena itu, sebaik apapun persiapan presentasi yang telah dilakukan,

tanpa perhatian dari audiens presentasi tidak ada maknanya. Perhatian yang dibutuhkan

dalam presentasi adalah perhatian yang menyenangkan. Dalam hal ini beberapa faktor

penarik perhatian audiens antara lain :

1) Intensitas

Sesuatu yang lain dari hal-hal yang ada disekitarnya akan menarik perhatian.

Contohnya yaitu cahaya, suara, bau, dan objek. Cara menarik perhatian dengan

intensitas dapat dilakukan dengan menampilkan objek yang tidak dibawa atau tidak

dimiliki audiens.

2) Gerakan

Objek yang bergerak biasanya lebih menarik dari pada objek yang diam. Seorang

pembicara yang tadinya duduk kemudian membuat gerakan berdiri akan lebih

menarik perhatian audiens.

3) Keakraban

Jika pembicara dapat mengenal audiens, baik dalam hal nama, jabatan, atau prestasi,

maka pembicara tersebut lebih menarik perhatian audiens daripada tidak mengenal

sama sekali. Hal yang seringkali ditemui dalam presentasi adalah menyebut beberapa

nama atau jabatan, atau prestasi audiens sebelum membahas materi.

4) Humor

Humor akan menarik perhatian audiens karena humor akan menurunkan ketegangan,

baik dari audiens maupun dari pembicaranya. Namun demikian, humor dalam

presentasi bisnis harus relevan dan dengan cita rasa yang baik. Selain itu, karena

humor ini hanya untuk menarik perhatian audiens, maka jumlahnya relative kecil.

5) Keterangan

Situasi yang diciptakan dengan kesan tegang juga dapat menarik perhatian audiens.

Namun demikian, situasi tegang itu sebaiknya segera diakhiri agar audiens segera

menangkap materi dan memberikan umpan balik, baik dengan pertanyaan maupun

dengan komentar-komentar.

6) Membangun kredibilitas

23

Pembicara yang memiliki kredibilitas tinggi lebih diterima audiens daripada yang

berkredibilitas rendah. Bagaimana cara membangun kredibilitas? Penanmpilan yang

rapi dan serasi akan meningkatkan kredibilitas pembicara. Pada umumnya, orang

yang memiliki kompetensi paling baik dalam materi yang dipresentasikan akan

mendapat kredibilitas yang lebih tinggi.

7) Peninjauan audiens

Pada bagian awal presesntasi perlu dilakukan peninjauan oleh audiens, yaitu

membiarkan audiens memahami apa yang akan dipresentasikan dengan membacakan

judul presentasi atau membacakan tujuan presentasi. Pemahaman judul atau tujuan

presentasi akan membantu audiens memahami isi presentasi secara keseluruhan.

3.5 Informasi Yang Diperlukan Oleh Penerima

Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan informasi audiens, dan

selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Ada lima tahap yang diperlukan untuk

mernenuhi kebutuhan audiens, yaitu:

a. Temukan/Cari Apa yang Diinginkan Oleh Audiens

Untuk dapat mernenuhi kebutuhan informasi audiens, maka komunikator harus dapat

menernukan apa yang ingin mereka ketahui dan segera memberikan informasi yang diminta.

jangan ditunda-tunda.

b. Antisipasi Terhadap Pertanyaan yang Tak Diungkapkan

Setelah memberikan informasi yang diinginkan, berikan tarnbahan informasi yang

mungkin sangat mernbantu, meskipun informasi tersebut secara khusus tidak diminta oleh

audiens.

c. Berikan Semua Informasi yang Diperlukan

Usahakan semua informasi penting yang diminta oleh audiens tidak ada yang

terlewatkan. Dengan kata lain, informasi-informasi penting telah tercakup dalam pesan yang

diberikan. Lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelurn pesan disampaikan kepada audiens.

Hal ini untuk menjaga agar apa yang diminta audiens benar-benar sesuai dengan yang Anda

kirimkan.

d. Yakinkan Bahwa Informasinya adalah Akurat

24

Informasi yang disampaikan kepada audiens hendaklah informasi yang benar-benar

akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jangan memberikan informasi yang

salah kepada audiens Anda. Kalau secara tidak sengaja atau terjadi kekhilafan dalam

menyampaikan informasi, komunikator harus sesegera mungkin membetulkannya dan

mohon maaf atas kekhilafan yang dilakukan.

e. Tekankan Ide-ide yang Paling Menarik Bagi Audiens

Cobalah untuk menemukan poin penting sangat yang menarik bagi para audiens.

Selanjutnya, berikan perhatian khusus atau perhatian ang lebih kepada poin penting tersebut.

Apabila hal tersebut dapat dilakukan dengan baik, berarti komunikator telah berhasil

memberikan suatu kepuasan yang tak terhingga. kepala audiens-nya.

3.6 Hubungan Antara Penerima Dan Komunikator

Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audiens, maka audiens harus

dapat diyakinkan sebelurn penyampaian suatu pesan dilakukan. Komunikator dengan

penampilan yang meyakinkan, akan membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan dan

menyimak pembicaraannya, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.

Struktur pesan-pesan yang akan disampaikan, dan nada suara komunikator saat

menyarnpaikan pesan, dapat menunjukkan tingkat hubungan komunikator dengan audiens. Nada

suara (intonasi) saat berbicara dengan orang yang sudah dikenal tentu berbeda dengan saat

berbicara dengan orang yang baru dikenal.

3.7 Cara Menyampaikan Pesan Kepada Penerima

Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang

disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis

bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi

tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan

yang baik sebagai berikut :

1. Subjek dan tujuan harus jelas.

2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.

3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.

4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.

25

Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens terutama dalam hal-hal

berikut ini :

1) Memahami pesan yang disampaikan

Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun ide-ide secara logis dan

berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan dalam pesan, maka audiens akan

lebih mudah dalam memahami maksud dan isi pesan.

2) Membantu audiens menerima pesan

Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu audiend dalam memahami

maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut.

3) Menghemat waktu audiens

Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan

menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik

adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan saja. Dengan hanya menyampaikan

informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat

dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak

dan mengerutkan dahi.

4) Mempermudah pekerjaan komunikator.

Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator,

sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu. Hal ini merupakan faktor yang

penting dalam dunia bisnis, dimana penyelesaian pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan

efisien.Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan, dan menetahuo cara

menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa

percaya diri komunikator, semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.

3.8 hal-hal yang dilakukan oleh penerima

a. Penerima Menerima Pesan

Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim (komunikator)

mengirimkan suatu pesan dan penerima (komunikan) menerima pesan tersebut.

b. Penerima Menafsirkan Pesan

26

Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat

menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan

tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan.

c. Penerima Harus Memberikan Tanggapan dan Umpah Balik ke Pengirim

Umpah balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi.

Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang memunginkan pengirim

untuk memulai efektivitas suatu pesan.

BAB IV

PROSEDUR DAN FORMAT RELEVAN DALAM KOMUNIKASI

BISNIS4.1 Prosedur

Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah

demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu problem. Jadi identifikasi prosedur

ialah menetapkan langkah demi langkah secara pasti dalam dalam memecahkan suatu

problem serta mencari bentuk dan ukuran yang sesuai dengan keadaan. Agar dapat

mengidentifikasi prosedur dan menentukan format yang relevan dalam komunikasi bisnis,

langkah-langkah kerja yang harus diperhatikan antara lain;

1. Pemahaman pengertian

2. Memahami proses menyusun perencanaan pesan-pesan bisnis.

Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis. Analisis regresi sederhana digunakan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh dari variabel komunikasi internal (X) terhadap

kepuasan kerja (Y).

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficientst Sig.

BStd.

ErrorBeta

1(Constant)

KITOTAL

-2.288

1.071

3.286

.084 .883

-.696

12.768

.490

.000

Gambar 12. Tabel 4. Analisis Regresi Sederhana dan Pengujian Hipotesis

27

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan

SPSS versi 17.0 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa:

a = -2.288 b = 1.071 Dengan demikian, maka persamaan regresinya adalah:

Penjelasan dari hasil analisis regresi pada tabel 4.7 tersebut adalah sebagai berikut: (1) pada

tabel coefficients, dapat diketahui bahwa nilai intercept dari persamaan regresi tersebut adalah

sebesar - 2.288. Artinya adalah jika nilai X = 0, maka nilai Y = -2.288; (2) pada tabel

coefficients, dapat diketahui bahwa jika terjadi kenaikan sebesar satu satuan untuk skor

komunikasi internal, maka skor untuk kepuasan kerja akan mengalami kenaikan sebesar 1.071

satuan. Tingkat signifikansi sebesar 0.000 memiliki arti bahwa ada pengaruh yang signifikan

dari komunikasi internal terhadap kepuasan kerja, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%; (3)

sedangkan pada tabel Model Summary (Tabel 6), dapat diketahui bahwa koefisien korelasi

adalah sebesar 0.883. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara komunikasi internal dan

kepuasan kerja adalah positif dan sangat kuat; (4) nilai R-Square pada tabel Model Summary

(Tabel 6) adalah sebesar 0.780. Hal ini berarti bahwa 78% dari variasi pada variabel kepuasan

kerja dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi internal. Sedangkan sisanya sebesar 22%

dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa komunikasi internal memberikan kontribusi sekitar 78% dari informasi yang

dibutuhkan untuk dapat memprediksi variasi dari kepuasan kerja.

4.1.1 Penyusunan pesan-pesan bisnis dapat dibagi menjadi tiga tahap

Perencanaan

Komposisi

Revisi

Menentukan tujuan

4.1.2 Tiga tujuan komunikasi bisnis:

28

Y=−2.288+1.071 X2

Memberi informasi

Persuasi (persuating)

Kolaborasi (collaborating) dengan komunikan

Menganalisis komunikan

Komunikan harus dianalisis; siapa mereka, bagaimana mereka dan apa yang ingin

mereka ketahui?

1. Cara mengembangkan keadaan komunikan, yaitu:

1) Berapa jumlah dan bagaimana komunikan?

2) Siapa komunikan?

3) Bagaimana reaksi komunikan?

4) Bagaimana tingkat pemahaman komunikan

5) Bagaimana hubungan komunikator dengan komunikan?

2. Cara memuaskan kebutuhan akan informasi komunikan yaitu:

1) Carilah apa yang diinginkan komunikan

2) Persiapkan diri terhadap kemungkinan adanya pertanyaan yang tak terduga

atau tak terungkap.

3) Sampaikan semua informasi yang diperlukan.

4) Yakinkan bahwa informasinya akurat.

5) Tentukan ide-ide yang paling menarik bagi komunikan.

3. Menentukan ide pokok

Topik merupakan subjek (pokok) pesan yang luas, sedangkan ide pokok adalah

pernyataan tentang suatu topik (bagian dari topik) yang menjelaskan isi dan tujuan

dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh komunikan.

4. Menentukan atau memilih saluran dan media komunikasi

29

Pemilihan media komunikasi harus relevan dengan pesan yang akan disampaikan.

Apakah menggunakan surat, laporan, media pidato atau presentasi.

4.2 Menerapkan Ketrampilan Berkomunikasi Secara Tertulis

4.2.1 Surat

Surat adalah media komunikasi visual dalam bentuk tulisan yang dipergunakan dalam

komunikasi antarpersonal/individu. Media komunikasi melalui surat memiliki sasaran tunggal

dengan tujuan mempengaruhi sikap komunikasi terhadap pesan-pesan yang disampaikan oleh

komunikator. Adapun pedoman surat-menyurat didalam proses komunikasi itu, adalah sebagai

berikut

Harus menggunakan kaidah bahasa resmi

Harus melaksanakan penetapan bentuk surat yang resmi

Harus berdasarkan teknik didalam pengetikannya

Harus dapat memilih alat tulis menulis yang baik.

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0, 40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Gambar 13. Tabel 5. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Bahasa surat itu adalah bahasa yang digunakan dalam menulis surat yang berintikan pokok-

pokok pikiran yang tertuang dalam isi surat agar si penerima surat memperoleh tanggapan yang

positif. Adapun cara menulis surat yang baik itu, diantaranya sebagai berikut:

a.      Keinginan pembaca diutamakan

b.      Kalimatnya sederhana

c.       Nada bahasanya tepat

30

d.      Harus merumuskan isi surat

e.       Harus dapat mengutarakan isi pokok surat dengan jelas

f.       Harus dapat mengatur alinea

g.      Sedapat mungkin harus menghindari kesalahan. Didalam praktik penulisan surat yang baik dan benar, diantaranya, yakni:

a.      Menetapkan tujuannya

Tujuan yang paling penting adalah menetapkan apa yang ingin dicapai dengan surat yang

bersangkutan. Pusatkan isi surat kepada soal-soal yang pokok.

b.      Sesuaikan dengan pandangan si penerima surat

Sebelum kita mengirimkan surat, kita coba membayangkan kira-kira jalan pikiran si

penerima surat. Gunakan kata-kata singkat tetapi jelas apa yang dimaksud.

c.       Penyusunan isi surat

1)      Tetapkan dahulu maksudnya

2)      Tetapkan urutan-urutan dari hal-hal yang dimaksud didalam surat

3)      Selesaikan satu persatu kasus-kasusnya secara teratur dan masuk akal (logis) dengan

menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.

4)      Hindarilah penggunaan singkatan-singkatan yang tidak lazim dipergunakan.

5)      Perhatikan bentuk surat dan pengertiaanya.

6)      Perhatikan penggunaan tanda-tanda baca pada bagian-bagian surat dan kalimat.

4.2.2 Telegram

Telegram adalah alat media komunikasi yang dilakukan secara tertulis. Telegram

merupakan alat komunikasi secara tidak langsung. Telegram berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata tele dan grama. Tele artinya jauh, sedangkan grama artinya tulisan. Jadi,

telegram itu adalah tulisan yang disampaikan kepada seseorang untuk memberikan

pesan/message dari jarak jauh. Pesan/message itu akan diterima oleh seorang komunikator

telegram secepatnya dan isinya  tidak akan berubah. Artinya isinya sesuai dengan yang

diharapkan oleh komunikan telegram.

4.2.3 Buku

31

Buku merupakan alata media komunikasi secar tertulis. Buku artinya adalah beberapa helai

kertas, jumlah halaman yang berisi tulisan, gambar, grafik, tabel, dan sejenisnya dijilid untuk

dibaca. Ciri-ciri buku adalah sebagai berikut:

a.     Penerbitnya: badan usaha atau lembaga resmi

b.   Jangka terbitnya: tidak menentu

c.    Bentuknya: gulungnya yang terjilid

d.   Sifat isinya: tulisan/gambar/grafik dan sejenisnya

e.    Sasarannya: masyarakat umum

4.2.4   Laporan Laporan yaitu suatu keterangan tertulis yang disampaikan oleh seseorang kepada

atasannya atau sebuah panitia/tim kepada yang membentuknya yang merupakan akibat dari

pelaksanaan pekerjaannya. Untuk memperjelas pengertian laporan, berikut akan dibahas

beberapa rumusan dari beberapa ahli, di antaranya:

a.    Prof. Dr. Prayudi Atmosudirdjo, menyatakan laporan ialah setiap tulisan yang berisi hasil

pengolahan data dan informasi.

b.   J.C. Denyer, menyatakan laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis membuat

beberapa kesimpulan atau keadaan yang telah diselidiki. Dari kedu uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seseorang atau

sekelompok orang untuk melaporkannya kepada atasannya.

1)      Fungsi laporan

Bagi suatu organisasi laporan sangat besar sekali manfaatnya. Sebab laporan tersebut berfungsi

sebagai:

Alat untuk menyampaikan informasi Pertanggungjawaban dari bawahan ke atasan

 Bahan pengambilan keputusan

 Alat untuk membina kerja sama dan

Alat untuk memperluas ide dantukar menukar pengalaman Adapun syarat-syarat laporan yang baik adalah sebagai berikut:

Obyektif (memakai criteria umum

 Jelas dan cermat (bahasa jelas semua orang menafsirkan sama

Langsung mengena sasaran

32

Keterangan yang dimuat harus lengkap

 Harus tegas dan konsisten

Tepat waktu dalam pendistribusian dan penerimaan  Mudah diikuti (sistematis)

2)      Jenis laporan

Laporan sangat beraneka ragam corak dan bentuknya, tergantung dari sisi mana kita melihatnya.

Di bawah ini akan dibahs laporan sederhana dan terbatas pada taraf yang sifatnya sangat

mendasar.

Laporan dari segi sisi dan maksudnya

a)      Laporan informatif, yaitu laporan sebagai mana adanya atau sesuai dengan kenyataan

b)      Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang berisi penilaian sekilas tanpa analisis mendalam

c)      Laporan analisis, yaitu laporan analitis berupa sumbangan pikiran, pendapat, dan

saran  yang isinya matang dan mendalam.

d)     Laporan pertanggungjawaban, yaitu berupa pembuatan laporan pertanggungjawaban, dapat

dikerjakan dengan berpedoman kepada 2 hal :

1)      Kalau proyeknya sudah berakhir atau rampung

2)      Jika pekerjaan bertahap ( laporan kemajuan/progess report)

e)      Laporan kelayakan, yaitu laporan ini bertujuan untuk menentukan mana yang terbaik,

setelah menganalisa suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang

bersifat pilihan, layak atau tidak.

Laporan dari segi bentuknya:a)      Laporan berbentuk memo, yaitu laporan yang biasa digunakan untuk keperluan intern

organisasi/kantor dan hanya memuat pokok-pokoknya saja (isi laporan pendek).

b)      Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang dibuat dalam bentuk surat biasa, isinya kira-kira

satu sampai tiga, paling banyak 5 halaman (kuarto, folio).

c)      Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan bentuk naskah dapat pendek atau panjang.

Penyampaiannya memerlukan memo atau surat pengantar.

BAB V

PENUTUP

33

5.1 Kesimpulan

Komunikasi adalah suatu proses hubungan antara satu orang dengan orang lain atau

kelompok atau sebaliknya, yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan

membangun hubungan antar sesama melalui pertukaran informasi yang dapat berpengaruh

terhadap sikap atau tingkah laku orang lain. Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari komunikator kepada penerima pesan atau massa atau khalayak, media

yang dimaksud adalah media antarpribadi, media kelompok, media public dan media massa.

Peranan media dalam komunikasi sangat penting dalam menyampaikan informasi yang akan

disampaikan kepada publik atau massa, dengan pemilihan media yang tepat akan lebih mudah

mereflekskan pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak / massa sebagai sasaran informasi,

sehingga pengaruh yang diinginkan bisa tercapai.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka, saran yang dapat penulis berikan sebagai masukan

kepada perusahaan Laboratorium Klinik Pramita dalam upaya meningkatan kepuasan konsumen

adalah sebagai berikut: A. Pihak pengelola diharapkan untuk terus melakukan peningkatan

kualitas pelayanan pada dimensi kehandalan yaitu dengan memberikan jasa sesuai dengan yang

dijanjikan, akurat dan terpercaya. Contoh dalam hal ini, kemampuan pelayanan dalam

memberikan pelayanan yang tepat waktu. B. Pihak pengelola diharapkan untuk terus melakukan

peningkatan kualitas pelayanan pada dimensi jaminan yaitu dengan meningkatkan kemampuan

karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah

dikemukakan kepada konsumen. Contoh dalam hal ini antara lain pengetahuan dan keterampilan

karyawan dalam menetapkan diagnosa, karyawan dapat berkomunikasi dengan baik, karyawan

dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen.

34