akuntansisyariah13unsil.files.wordpress.com€¦ · web viewkata pengantar . puji syukur kami ......
TRANSCRIPT
MAKALAH
KEDUDUKAN SISTEM EKONOMI ISLAMANTARA SISTEM EKOOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Seminar Akuntansi Syariah
Disusun Oleh :
133403324 Rifa Fatmalia C.
133403303 Fina Tri Oktami
133403310 Tri Utami
133403342 Citra Amalia O.
133403265 Mamay Kusmawati
PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI2016
ABSTRAK
Makalah ini berjudul “Kedudukan Sistem Ekonomi Islam antara Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis” makalah ini di buat berdasarkan kurangnya pemahaman sistem ekonomi islam dalam masyarakat yang menganut agama islam. Dalam hal ini ekonomi islam dapat membantu dan menolong masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan serba kecukupan. Oleh karena itu studi ini akan memaparkan kelebihan sistem ekonomi islam.
Makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi. Model analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif dengan menggunakan kacamata teologi ekonomi . Yaitu teori yang menjelaskan ekonomi dengan berbasis ketuhanan, menjalankan perekonomian—dalam hal ini adalah lembaga keuangan—dengan berlandaskan nilai-nilai dariketuhanan, implementasi keimanan dari sebuah ajaran tauhid, mengedepankan akhlak (ethics), menghormati nilai-nilai kemanusiaan (persaudaraan), dan mengedepankan kesetaraan manusia (keseimbangan hak dan kewajiban) dalam aktivitas ekonomi. Kemudian, analisis ini akan ditarik dan dikaji dari hal-hal yang bersifat umum dengan menggunakan metode deduksi agar mendapat sesuatu yang akan disusun secara induktif sehingga akan menemukan fakta dari tinjauan teologi ekonomi terhadap sistem ekonomi islam tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem perekonomian islam yaitu berlandaskan nilai-nilai ketuhanan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Sistem Ekonomi Islam mengajarkan masyarakat untuk menerapkan nilai kemanusiaan dengan menjungjung tinggi nilai kesejahteraan bersama dengan tidak mementingkan kepentingan individu.
Kata Kunci : teologi, ekonomi islam, ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kedudukan Sistem Ekonomi Islam antara Sistem Ekonomi
Kapitalis dan Sosialis” ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa
tercurah limpahkan kehadirat nabi besar, nabi akhir zaman, Muhammad
SAW, kepada keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman .
Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini, secara khusus kami
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Seminar Akuntansi
Syariah yakni Ibu Euis Rosidah, SE., M.AK yang telah membimbing serta
memberikan tugas penulisan makalah ini sehingga kami termotivasi untuk
menyelesaikannya dan kepada seluruh pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi
Syariah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun. Terimaksih.
Tasikmalaya, September 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI …........................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Makalah................................................................................2
D. Kegunaan Makalah..........................................................................3
E. Prosedur Makalah............................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka..............................................................................5
B. Pembahasan....................................................................................6
1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan Sosialis .................6
2. Perbedaan Konsep antara Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan
Sosialis ......................................................................................11
3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan
Sosialis .....................................................................................13
4. Kedudukan Sistem Ekonomi Islam diantara Kapitalis dan
Sosialis .....................................................................................15
BAB 3 PENUTUP
A. Simpulan........................................................................................19
B. Saran..............................................................................................21
iii
DAFAR PUSTAKA...................................................................................22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda.
Sistem yang dianut sebuah negara biasanya sesuai dengan paham
ideologi negara tersebut. Negara yang berideologi komunisme biasanya
akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut menganut
paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapitalis.
Ada juga negara yang menggabungkan kedua sistem di atas atau yang
biasa disebut sistem campuran. Tetapi, ada sistem yang berdasarkan
syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam. Yang menganut sistem ini
adalah negara-negara Islam yang ada di dunia.
Sistem-sistem ekonomi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-
beda. Sistem ekonomi kapitalis misalnya, sangat mengedepankan
kebebasan setiap individu tanpa ada campur tangan negara. Setiap orang
diperbolehkan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang
diinginkan. Sedangkan sistem ekonomi sosialis merupakan kebalikan
sistem ekonomi kapitalis. Setiap individu tidak memiliki hak atas
kekayaan. Semua dikuasai oleh negara untuk kesejahteraan bersama. Di
sisi lain, sistem ekonomi campuran mencoba menggabungkan kelebihan
dari kedua sistem di atas. Sistem ekonomi campuran mengakui
kebebasan individu tetapi tetap ada kontrol dari negara.
1
Ada satu sistem yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan
kepentingan umum selama tidak bertentangan dengan aturan syariah
Islam. Sistem ini disebut juga dengan sistem ekonomi Islam. Sistem
ekonomi Islam memiliki sisi yang hampir sama dengan sistem lain tetapi di
sisi lain sangat berbeda dengan sistem yang ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah pokok yang telah diuraikan dalam latar
belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah, yaitu:
1. Ciri-ciri sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis,
2. Perbedaan konsep antara ekonomi islam, kapitalis dan sosialis,
3. Kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi islam, kapitalis dan
sosialis,
4. Kedudukan sistem ekonomi islam diantara kapitalis dan sosialis.
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang:
1. Bagaimana ciri-ciri sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis?
2. Bagaimana perbedaan konsep antara ekonomi islam, kapitalis dan
sosialis?
3. Apa kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi islam, kapitalis dan
sosialis?
4. Bagaimana kedudukan sistem ekonomi islam diantara kapitalis dan
sosialis?
2
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penulisan Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran atau setidaknya merupakan bahan acuan yang dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai Kedudukan
Sistem Ekonomi Islam antara Kapitalis dan Sosialis.
2. Terapan Ilmu Pengetahuan
Dengan dilakukannya penyusunan makalah ini merupakan suatu
upaya untuk dapat memahami lebih baik teori-teori yang penulis peroleh
dibangku kuliah, serta untuk melakukan penganalisaan dan pembahasan
mengenai permasalahan yang diteliti sehingga menghasilkan simpulan-
simpulan yang tepat dan benar.
3. Penelitian Lanjutan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
bermanfaat atau sebagai bahan informasi yang diperlukan bagi pembaca
untuk mendayagunakan langkah-langkah selanjutnya dalam akad jual beli
Murabahah.
E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini
penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan
konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan
3
menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data
melalui kegiatan membaca berbagai litelatur yang relevan dengan tema
makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan
mengeksplorasi data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks
tema makalah.
BAB II
4
Pembahasan
A. Tinjauan Pustaka
Sistem ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan social yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-
nilai islam. Sistem ekonomi islam merupakan sekumpulan dasar-dasar
umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah.
Sedangkan sistem ekonomi kapitalis adalah sistem perekonomian
yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang,
menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem
ekonomi kapitalis setiap pelaku ekonomi bebas bersaing dalam bisnis
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya.
Kemudian sistem ekonomi soslialis adalah suatu sistem
perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan
campurtangan pemerintah.sistem ekonomi sosialis berpandangan bahwa
kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan
kemakmuran bersama.
Ditinjau dari definisi setiap sistem ekonomi tentulah memiliki banyak
perbedaan, mulai dari ciri-ciri dan sistematika dari setiap sistem berbeda,
dan memiliki tujuan masing-masing.
B. Pembahasan5
1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan Sosialis
a. Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis, yaitu:
i. Penjaminan atas hak milik perseorangan
Hak milik pribadi adalah hal yang paling penting dalam
kapitalisme. Setiap orang berhak menimbun kekayaan pribadi
sebesar-besarnya tanpa mengindahkan posisi orang lain yang tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang sama.
ii. Mementingkan diri sendiri (self interest)
Karena menekankan individualisme, maka dalam Sistem Ekonomi
Kapitalis setiap individu sepenuhnya dibebaskan berorientasi pada diri
sendiri. Segala aktivitas ekonomi dan sosial yang dilakukan
sepenuhnya untuk kepentingan diri sendiri. Para kapitalis
mempercayai kehadiran “tangan-tangan gaib” (invisible hands) yang
akan mempertemukan setiap kepentingan individu tersebut dalam
sebuah titik keseimbangan (equilibrium).
iii. Pemberian kebebasan penuh
Paham liberalisme yang menjadi dasar pemikiran kapitalisme
memungkinkan setiap pihak memiliki kebebasan penuh untuk
melakukan aktivitas ekonomi. Campur tangan negara dalam aktivitas
ekonomi dibatasi hanya sebagai penyedia fasilitas dan pengatur lalu
lintas sehingga semua orang dapat melakukan aktivitas ekonominya
dengan lancar. Para kapitalis percaya jika setiap individu
6
mendapatkan kepuasan maka akan tercipta kemakmuran dalam
masyarakat (harmony of interest). Pemberian kebebasan kepada para
pelaku ekonomi ini diyakini dapat diikuti dengan ketertiban dalam
kehidupan karena ada “tangan-tangan gaib” yang membawa pada titik
keseimbangan.
iv. Persaingan bebas (free competition)
Dalam sistem kapitalis, persaingan antarpelaku ekonomi di
masyarakat dimungkinkan. Persaingan dapat terjadi antarpenjual yang
dapat memberikan kualitas terbaik kepada pembeli. Sebaliknya
beberapa pembeli dapat saling bersaing untuk memberikan harga
terbaik. Secara umum pasar diibaratkan sebagai pasar persaingan
sempurna, yaitu situasi ketika posisi tawar masing-masing produsen
dan konsumen seimbang, sehingga pembeli dan penjual tidak dapat
menjadi penentu harga (price setter) tetapi hanya bertindak sebagai
pengambil harga (price taker). Harga yang disepakati adalah harga
keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
v. Harga sebagai penentu (price system)
Para kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar yang
bekerja menentukan harga keseimbangan antara penawaran dan
permintaan barang dan jasa. Dalam kondisi apapun negara tidak
boleh melakukan intervensi terhadap pasar. Jika pada satu waktu
penawaran berlebihan sehingga mengakibatkan merosotnya harga,
7
maka negara diminta diam saja karena mekanisme pasar dengan
sendirinya akan menentukan harga keseimbangan baru.
vi. Peran negara minimalPeran negara minimal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada sistem ekonomi
kapitalis mekanisme pasarlah yang satu-satunya diyakini baik dan
boleh bekerja di pasar. Oleh karena itu negara memiliki peran yang
sangat minim. Negara hanya menjaga keamanan dan ketertiban,
menetapkan hak-hak kekayaan pribadi, menjamin perjanjian kedua
belah pihak ditaati, menjaga persaingan tanpa hambatan,
mengeluarkan mata uang, dan menyelesaikan persengketaan pihak
buruh dan pemilik modal.
Sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan individu untuk
berusaha mendapatkan kekayaan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraannya. Kebebasan tersebut mendorong individu
melakukan berbagai inovasi ekonomi dan teknologi yang mendorong
kemajuan. Namun, kapitalisme membuat pihak yang tidak memiliki
posisi tawar (modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural
tidak akan dapat bekerja dalam pasar, sehingga ia tidak dapat
mencapai kemakmuran. Padahal posisi tawar yang tidak seimbang
inilah yang banyak terjadi dalam kehidupan nyata.
Akibatnya terjadi monopoli, pasar hanya dikuasai oleh sekelompok
orang saja. Apabila monopoli terjadi maka terjadi ketimpangan
8
kemakmuran. Pihak yang dapat bekerja di pasar akan mendapatkan
kemakmuran yang besar sedangkan sebaliknya pihak yang
“tersingkir” dari pasar tidak akan sejahtera. Jika semua orang
berorientasi pada diri mereka sendiri, maka kepentingan publik akan
terabaikan, misalnya pembangunan jembatan umum, rumah sakit, dan
jalan raya tidak akan dilakukan karena dianggap tidak menguntungkan
secara ekonomi.
b. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis, yaitu:
i. Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektivitas)
semua faktor produksi. Pemilikan bersama ini dimaksudkan agar
semua faktor produksi diarahkan untuk memenuhi kepentingan dan
kebutuhan bersama bukan berorientasi terhadap keuntungan pribadi.
ii. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan (production for
needs). Negara akan mengatur semua produksi barang-barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat, bukan hanya barang dan jasa yang
bernilai ekonomi saja karena seluruh kegiatan ekonomi tidak
diarahkan untuk menimbun kekayaan individu tetapi kesejahteraan
bersama.
iii. Perencanaan ekonomi (economic planning). Negara melakukan
perencanaan yang ketat untuk memproduksi dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam sistem ini
mekanisme pasar tidak lagi berlaku karena negara yang menentukan
semua harga (price setter).
9
Sistem ekonomi sosialis ini ingin melindungi semua pihak, terutama
kelompok marjinal yang tidak memiliki faktor produksi. Perlindungan
tersebut dimaksudkan agar semua masyarakat mendapatkan
kesejahteraan yang setara. Namun, secara umum sistem ini
menghambat ekspresi dan mengurangi semangat orang untuk bekerja
dan berprestasi, yang pada akhirnya makin menurunkan kreativitas
dan produktivitas masyarakat. Negara dan perencanaan ekonomi
yang sentralistik tidak dapat menjamin bahwa produksi dan distribusi
barang dan jasa sesuai kebutuhan masyarakat karena pada tingkatan
tertentu negara tidak memiliki kemampuan produksi dan distribusi
sebesar kebutuhan masyarakat.
c. Ciri-ciri sistem ekonomi islam, yaitu:
i. Kebebasan individu
Individu mempunyai hak kebebasan sepenuhnya untuk
berpendapat atau membuat suatu keputusan yang dianggap perlu
dalam sebuah negara Islam. Karena tanpa kebebasan tersebut
individu muslim tidak dapat melaksanakan kewajiban mendasar dan
penting dalam menikmati kesejahteraan dan menghindari terjadinya
kekacauan dalam masyarakat.
ii. Hak terhadap harta
Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Walaupun
begitu ia memberikan batasan tertentu supaya kebebasan itu tidak
merugikan kepentingan masyarakat umum.
10
iii. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonorni di antara orang
perorang tetapi tidak membiarkannya menjadi bertambah luas, ia
mencoba menjadikan perbedaan tersebut dalam batas-batas yang
wajar, adil dan tidak berlebihan.
iv. Kesamaan sosial
Islam tidak menganjurkan kesamaan ekonomi tetapi ia
mendukung dan menggalakkan kesamaan sosial sehingga sampai
tahap bahwa kekayaan negara yang dimiliki tidak hanya dinikmati oleh
sekelompok tertentu masyarakat saja. Di samping itu amat penting
setiap individu dalam sebuah negara (Islam) mempunyai peluang
yang sama untuk berusaha mendapatkan pekerjaan atau menjalankan
berbagai aktivitas ekonomi.
v. Jaminan social
Setiap, individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara
Islam; dan setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan
pokoknya masingmasing. Memang menjadi tugas dan tanggungjawab
utama bagi sebuah negara Islam untuk menjamin setiap warga
negara, dalam memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip “hak
untuk hidup “. Dan terdapat persamaan sepenuhnya di antara warga
negara apabila kebutuhan pokoknya telah terpenuhi.
vi. Distribusi kekayaan secara meluas
11
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada kelompok kecil
tertentu orang dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua
lapisan masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, Islam mengambil
beberapa langkah positif dan negatif yang akan dibicarakan pada bab
yang lain.
vii. Larangan menumpuk kekayaan
Sistern ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta
kekayaan secara berlebihan dan mengambil langkah-langkah yang
perlu untuk mencegah perbuatan yang tidak baik tersebut supaya
tidak terjadi dalam negatif.
viii. Larangan terhadap organisasi anti sosial
Sistem ekonomi Islam melarang semua praktek yang merusak
dan anti sosial yang terdapat dalam masyarakat, misalnya berjudi,
minum arak, riba, menumpuk harta, pasar gelap dan sebagainya.
ix. Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial
masyarakat yang saling melengkapi satu dengan yang lain, bukannya
saling bersaing dan bertentangan antar mereka.
2. Perbedaan Konsep antara Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan
Sosialis
Konsep Kapitalis Sosialis IslamSumber kekayaan
Sumber kekayaan sangat langka(scarcity of resources)
Sumber kekayaan sangat langka( scarcity of resources) Sumber
Kekayaan alam 11
semesta dari ALLAH SWT
Kepemilikan Setiap pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya
Sumber kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja (buruh)
Sumber kekayayan yang kita miliki adalah titipan dari ALLAH SWT
Tujuan Gaya hidup perorangan
Kepuasan pribadi
Kesetaraan penghasilan di antara kaum buruh Untuk mencapai
ke makmuran/sucess (Al-Falah), di dunia dan akhirat
Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat
langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap
pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan
hidupnya. Dalam sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh
perorangan.Terjadinya pasar (market) dan terjadinya demand and supply
adalah ciri khas dari ekonomi kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu
yang terjadi seputar masalah ekonomi sumbernya adalah dari kalangan
kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke level yang lebih atas.
Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai
kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang
12
dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh
dengan cara yang halal, untuk mencapai Al-falah (makmur dan sukses)
dan Sa’ada Haqiqiyah (kebahagian yang abadi baik di dunia dan akhirat).
Berbeda dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan
itu sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja
(buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam
sistem sosialis, semua bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara.
Tidak terciptanya pasar (market) dan tidak terjadinya supply dan demand,
karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara
merata.
3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Islam, Kapitalis dan
Sosialis
a. Kelebihan sistem ekonomi islam kapitalis dan sosialis
Kelebihan Sistem
Ekonomi Kapitalis
Kelebihan Sistem
Ekonomi Sosialis
Kelebihan Sistem
Ekonomi Islam
1. Lebih efisien
dalam
memanfaatkan
sumber-sumber
daya dan distribusi
barang-barang,
2. Kreativitas
masyarakat
menjadi tinggi
karena adanya
1. Pemerintah
lebih mudah
mengendalikan
inflasi,
pengangguran
dan masalah
ekonomi
lainnya,
2. Pasar barang
dalam negeri
1. Menjunjung
kebebasan
individu,
2. Mengakui hak
individu terhadap
harta,
3. Ketidaksamaan
ekonomi dalam
batas wajar,13
kebebasan
melakukan segala
hal yang terbaik
dirinya,
3. Pengawasan
politik dan social
sangat minimal,
karena tenaga,
waktu, dan biaya
yang diperlukan
lebih kecil.
berjalan lancer,
3. Pemerintah
dapat turut
campur dalam
hal
pembentukan
harga,
4. Relatif mudah
melakukan
distribusi
pendapatan,
5. Jarang terjadi
krisis ekonomi.
4. Jaminan social,
5. Distribusi
kekayaan,
6. Larangan
menumpuk
kekayaan,
7. Kesejahteraan
individu dan
masyarakat.
b. Kelemahan sistem ekonomi islam kapitalis dan sosialis
Kelemahan Sistem
Ekonomi Kapitalis
Kelemahan Sistem
Ekonomi Sosialis
Kelemahan Sistem
Ekonomi Islam
1. Tidak ada
persaingan
sempurna. Yang
ada persaingan
tidak sempurna
dan persaingan
monopolistic,
2. Sistem harga
gagal
mengalokasikan
sumber-sumber
secara efisien,
karena adanya
1. Mematikan
inisiatif individu
untuk maju,
2. Sering terjadi
monopoli yang
merugikan
masyarakat,
3. Masyarakat tidak
memiliki
kebebasan
dalam memilih
sumber daya.
Secara global
kelemahan system
ekonomi Islam
dapat dilihat dari
beberapa factor
sebagai berikut:
1. Lambatnya
perkembangan
literatur
ekonomi Islam,
2. Praktek
ekonomi
konvensional 14
faktor-faktor
eksternalitas (tidak
memperhitungkan
yang menekan
upah buruh dan
lain-lain).
lebih dahulu
dikenal,
3. Tiada
representasi
ideal Negara
yang
menggunakan
system ekonomi
Islam.
4. Kedudukan Sistem Ekonomi Islam diantara Kapitalis dan Sosialis
Pada dasarnya sistem ekonomi Islam berbeda dari sistemsistem
ekonomi kapitalis dan sosialis, dan dalam beberapa hal, merupakan
pertentangan antara keduanya dan berada di antara kedua ekstrim
tersebut. Sistem ekonomi Islam memiliki kebaikan-kebaikan yang ada
pada sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, tetapi bebas daripada
kelemahan yang terdapat pada kedua sistem tersebut. Hubungan
antara individu dalam sistem ekonomi Islam cukup tersusun sehingga
saling membantu dan kerjasama diutamakan dari persaingan dan
permusuhan sesama mereka. Untuk tujuan tersebut, sistem ekonomi
Islam bukan saja menyediakan individu kemudahan dalarn bidang
ekonomi dan sosial bahkan juga memberikan mereka juga pendidikan
moral dan latihan tertentu yang membuat mereka merasa bertanggung
jawab untuk membantu rekan-rekan sekerja dalam mencapai
keinginan mereka atau sekurang-kurangnya tidak menghalangi mereka
dalam usahanya untuk hidup.15
Islam memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang
kapitalis yang mernberikan kebebasan serta hak pemilikan kepada
individu dan menggalakkan usaha secara perseorangan. Tidak pula
dari sudut pandang sosialis, yang ingin menghapuskan semua hak
individu dan menjadikan mereka seperti budak ekonomi yang
dikendalikan oleh negara.Tetapi Islam membenarkan sikap
mementingkan diri sendiri tanpa membiarkannya merusak masyarakat.
Pemilihan sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri di kalangan
anggota masyarakat dapat dilakukan dengan melalui pengarahan
moral dan undang-undang. Di satu sisi pemahaman konsep ekonomi
di kalangan masyarakat berubah dan diperbaiki melalui pendidikan
moral serta di sisi yang lain, beberapa langkah tertentu yang legal
diambil untuk memastikan sifat mementingkan diri golongan kapitalis
tidak sampai ke tahap yang menjadikan mereka tamak serta serakah,
dan bagi si miskin, tidak merasa iri hati, mendendam dan kehilangan
sikap toleransi.Bagian yang terpenting dari prinsip-prinsip tersebut
yang perlu bagi organisasi ekonomi dalam masyarakat untuk mencapai
tujuan yang telah dinyatakan tadi ialah hak pemilikan individu, yang
perlu untuk kemajuan manusia bukan saja senantiasa dijaga dan
terpelihara tetapi terus didukung dan diperkuat.
Di bawah sistem ekonomi Islam, penumpukan kekayaan oleh
sekelompok orang dihindarkan dan langkah-langkah dilakukan secara
otomatis untuk memindahkan aliran kekayaan kepada anggota 16
masyarakat yang belum bernasib baik. Mendalami sistem tersebut kita
akan mendapatkan kelemahan sistem ekonomi kapitalis yang
berkembang menurut konsep persaingan bebas dan hak pemilikan
yang tidak terbatas, ataupun kelemahan sistem ekonomi sosialis yang
tumbuh akibat pengawasan yang terlalu ketat dan sikap diktator
golongan kaum buruh serta tidak adanya pengakuan hak pemilikan
terhadap harta. Sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang adil dan
seksama serta berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya
kepada satu kalumpok saja, tetapi tersebar ke seluruh masyarakat.
Ciri-ciri penting sistem ekonomi Islam tersebut digambarkan dalam
ayat Al-Qur’an Surah Al-Hasyr: 7: “Supaya harta itu jangan hanya
beredar di antara golongan kaya saja di kalangan kamu“.
Islam menganjurkan suatu sistem yang sangat sederhana untuk
peningkatan ekonomi masyarakat yang membolehkan anggotanya
melakukan proses pembangunan ekonomi yang stabil dan seimbang,
bebas dari kelemahan sistem kapitalis dan sosialis. Sistem ekonomi
Islam menyediakan peluang-peluang yang sama dan memberikan hak-
hak alami kepada semua (yaitu hak terhadap harta dan bebas
berusaha); dan pada saat yang sama menjamin keseimbangan dalam
distribusi kekayaan; semata-mata untuk tujuan memelihara kestabilan
dalam sistem ekonomi. Hak akan harta milik perseorangan dan
kebebasan tidak diberikan tanpa batasan seperti dalam sistem
kapitalis, tetapi diimbangi dengan batasan-batasan moral dan undang-
17
undang. Secara keseluruhan langkah-langkah tersebut mengakibatkan
kekayaan senantiasa beredar secara terus-menerus di kalangan orang
banyak dan tidak terakumulasi hanya pada pihak-pihak tertentu saja.
Setiap individu mendapat bagian yang sewajarnya serta adil dan
negara menjadi semakin makmur.
Dengan demikian dalam sistem ekonomi Islam tidak terdapat
individu-individu yang menjadi pengelola kekayaan negara ataupun
sebaliknya semua individu secara paksa diletakkan pada tingkat
ekonomi yang sama. Tetapi, kondisi tersebut diperbaiki supaya setiap
individu tanpa mengganggu individu yang lain, dapat memperoleh
kekayaan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya dengan
cara yang baik. Individu akan mengeluarkan pendapatannya secara
lebih ekonomis tanpa mengganggu keseimbangan ekonomi
masyarakat keseluruhan. Dalam sistem tersebut, tidak ada
kemungkinan untuk beberapa individu mengambil kesempatan
mengumpulkan kekayaan secara berlebihan, sementara mayoritas
rakyat dibiarkan susah payah dalam memenuhi keperluan pokok
hidupnya.
BAB III
PENUTUP
18
A. Simpulan
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan
dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas
unsur-unsur manusia dengan subjek; barang-barang ekonomi sebagai
objek; serta alat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam
kegiatan ekonomi.
Secara umum sietem ekonomi yang dikenal dunia ada 3, yaitu
Sistem Ekonomi Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem
Ekonomi Islam.
Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang,
manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Sistem Ekonomi Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah.
Sistem Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan social yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh
nilai-nilai islam. Sistem ekonomi islam merupakansekumpulan dasar-
dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah.19
Sistem ekonomi Islam tidak bisa dikatakan lebih dekat ke Kapitalis,
juga tidak bisa dikatakan lebih dekat ke Sosialis.Hal ini disebabkan
karena sistem ekonomi Islam memiliki semua kelebihan yang ada
pada sistem ekonomi Kapitalis dan Sosialis sekaligus, tetapi tidak
memiliki kelemahan sebagaimana kelemahan yang dimiliki oleh kedua
sistem tersebut.
Dengan demikian, posisi sistem ekonomi Islam adalah berada pada
titik keseimbangan antara sistem ekonomi Kapitalis dan sistem
ekonomi Sosialis. Dikatakan berada pada titik keseimbangan, karena
sistem ekonomi Islam menyeimbangkan tujuan kemaslahatan hidup
antara duniawi dan ukhrawi yang dalam Kapitalis dan Sosial hanya
ditujukan untuk kemakmuran hidup di dunia semata. Kemudian Islam
menyeimbangkan kepentingan individu dan kepentingan sosial yang
dalam Kapitalis hanya mementingkan individu dan dalam Sosialis
mementingkan kehidupan sosial, dalam arti bahwa dalam Islam
individu akan mengeluarkan pendapatannya secara lebih ekonomis
tanpa mengganggu keseimbangan ekonomi masyarakat keseluruhan,
karenanya Islam menganjurkan supaya harta itu jangan hanya
beredar di antara golongan kaya saja.
Selanjut Islam menyeimbangkan hak kepemilikan terhadap harta,
dimana Islam memberikan kebebasan untuk memiliki harta, di sisi lain
juga meminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan harta.
Sementara itu, Kapitalis menganut hak kepemilikan tak terbatas
20
(mutlak) terhadap harta, dan Sosialis yang tidak mengakui adanya
kepemilikan individu.
Jadi, sistem ekonomi Islam lebih tepat dikatakan berada pada
posisi keseimbangan antara kapitalis dan sosialis, tidak lebih dekat
kepada Kapitalis maupun Sosialis. Sistem ekonomi Islam lebih cocok
sebagai pembawa misi keadilan ekonomi bagi semua umat manusia.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, jika kita mempelajari kemudian
menerapkan sistem ekonomi islam dalam kehidupan maka dapat
membantu dan menolong masyarakat untuk mewujudkan kehidupan
yang layak dan serba kecukupan.
Sistem ekonomi islam mengajarkan kita bagaimana cara saling
mengasihi,berbagi kepada sesama dan tidak mementingkan
kepentingan individu. Sehingga dapat membuat masyarakat hidup
sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Abdul Husain al-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip Dasar dan Tujuan, Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.
21
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid I, Jakarta: Dana Bhakti Waqaf, 1995.
Al-Kailani, Ibrahim Zaid et.al, Dirasat fi al-Fikri al-‘Arabi al-Islami, Amman: Dar al-Fikr, 1995.
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 1995.
Grosmann, Gregory. Sistem Ekonomi, Jakarta, Bumi Aksara, 1986.
Hadi, Muhammad Kapitalisme, Sosialisme dan Pancasilaisme, artikel di www.google.com, 2006.
Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE, 2000.
Santosa, Awan, Liberalisasi Tidak Untuk Rakyat Kecil, dalam www.awansantosa.blogspot.com, 2005.
http://zonaekis.com/sistem-ekonomi-kapitalis-kapitalisme
22