titrasi dengan indikator gabungan lg 2010

17
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR I. TUJUAN a. Untuk menentukan konsentrasi larutan HCl dengan cara menstandarisasi dengan larutan Natrium Boraks. b. Untuk menentukan konsentrasi NaOH dan Na 2 CO 3 dalam campuran. c. Memahami prinsip kerja dalam titrasi dengan menggunakan indikator gabungan dan dua indikator. II. TEORI Titrasi adalah suatu metode analisa volumetri untuk menentukan konsentrasi suatu komponen unsur atau senyawa dengan peniter atau mereaksikan zat tersebut dengan suatu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya untuk menentukan konsentrasi zat lain dengan menggunakan buret. (1) Pada proses titrasi diperlukan suatu indikator yang fungsinya untuk mengetahui terjadinya titik akhir titrasi dimana titrasi harus dihentikan pada saat itu yang ditandai dengan perubahan warna. Ada kalanya suatu titrasi memiliki titik akhir titrasi pada range pH yang sangat kecil, atau tidak dapat ditentukan dengan menggunakan satu jenis indikator saja. Indikator yang baik digunakan untuk menyatakan titik akhir titrasi yang demikian adalah Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Upload: adhil-yuser

Post on 09-Aug-2015

812 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN

DUA INDIKATOR

I. TUJUAN

a. Untuk menentukan konsentrasi larutan HCl dengan cara

menstandarisasi dengan larutan Natrium Boraks.

b. Untuk menentukan konsentrasi NaOH dan Na2CO3 dalam

campuran.

c. Memahami prinsip kerja dalam titrasi dengan

menggunakan indikator gabungan dan dua indikator.

II. TEORI

Titrasi adalah suatu metode analisa volumetri untuk menentukan

konsentrasi suatu komponen unsur atau senyawa dengan peniter

atau mereaksikan zat tersebut dengan suatu larutan yang sudah

diketahui konsentrasinya untuk menentukan konsentrasi zat lain

dengan menggunakan buret.(1)

Pada proses titrasi diperlukan suatu indikator yang

fungsinya untuk mengetahui terjadinya titik akhir titrasi dimana

titrasi harus dihentikan pada saat itu yang ditandai dengan

perubahan warna.

Ada kalanya suatu titrasi memiliki titik akhir titrasi pada

range pH yang sangat kecil, atau tidak dapat ditentukan dengan

menggunakan satu jenis indikator saja. Indikator yang baik

digunakan untuk menyatakan titik akhir titrasi yang demikian

adalah dengan menggunakan indikator campuran atau indikator

gabungan.(2)

Suatu indikator gabungan paling tidak terdiri dari dua jenis

indikator, misaslnya metil jingga dan Brom Kresol Green yang

menyatakan perubahan warna dari warna jingga menjadi

bewarna biru hijau dengan pH sebesar 4,3. Suatu indikator

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 2: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

gabungan bisa terdiri dari suatu zat warna. Contohnya adalah

metil jingga dengan Xylen Clanol.

Titrasi campuran NaOH dengan Natrium Karbonat

Campuran dua zat ini dapat ditentukan susunannya berdasarkan

titrasi dengan HCl. Jika suatu contoh dititrasi dengan indikator

fenolftalein, maka natrium karbonat telah bereaksi menjadi

NaHCO3. Bila terjadi perubahan warna (warna merah hilang)

disamping itu NaOH juga telah bereaksi sampai praktis habis

(belum 100% tepat pada titik ekuivalen) tetapi sudah sangat

mendekati. Reaksinya adalah sebagai berikut :

NaOH + HCl NaCl + H2O

Na2CO3 + HCl NaCl + NaHCO3

NaHCO3 + HCl NaCl + H2CO3

Jadi hasil titrasi ini menunjukan jumlah kedua komponen

campuran. Kalau setelah warna merah hilang, titran tersebut

ditambahkan indikator jingga metil dan dititrasi kembali, maka

tambahan titran yang terpakai sampai tercapainya perubahan

warna jingga ialah jumlah yang diperlukan untuk mengubah

NaHCO3 menjadi NaCl dan H2O + CO2 (H2CO3). Jumlah ini sama

dengan yang diperlukan oleh Na2CO3 untuk berubah menjadi

NaHCO3 dalam titrasi sebelumnya. Jadi jumlah NaOH didapatkan

sebagai selisih kedua tahap titrasi ini.

Bila jumlah HCl tahap pertama disebut app (volume HCl

dengan penambahan indikator fenolftalein) dan penambahan

kedua kita sebut ajm (volume HCl dengan penambahan indikator

jingga metil), maka :

- Jumlah yang diperlukan NaHCO3 = app

- Jumlah untuk Na2CO3 menjadi NaHCO3 = ajm

- Jumlah yang diperlukan oleh NaOH = app - ajm

Penetapan campuran ini dapat dilakukan dengan dua metode :

1. Metode Warder

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 3: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

Alkali total dalam sampel (hidroksida+karbonat) ditentukan

dengan jalan titrasi dengan menggunakan larutan standar

asam. Dalam titrasi ini akan terjadi dua titik ekuivalen. Titik

ekuivalen pertama tercapai pada saat semua garam karbonat

telah menjadi garam bikarbonat. Sedangkan titik ekuivalen

kedua tercapai pada saat semua garam bikarbonat telah

menjadi asam karbonat.

2. Metode Winkler

Alkali total dalam larutan sampel larutan (hidroksida dan

karbonat) ditentukan dengan jalan titrasi dengan

menggunakan larutan standar asam dengan indikator yang

digunakan yaitu jingga metil dan fenolftalein.

Titrasi Campuran NaHCO3 dan Na2CO3

Apabila dalam suatu larutan mengandung campuran natrium

bikarbonat dalam natrium karbonat maka kadar masing-masing

dapat ditentukan dengan mentitrasi larutan tersebut dengan

menggunakan asam klorida dan dua macam indikator. Pada

titrasi seperti ini akan terjadi dua titik ekuivalen. Yang pertama

saat semua garam karbonat telah menjadi garam bikarbonat.

Nilai pH pada titik ekuivalen pertama tercapai setelah 8,31

sehingga guna penentuan titik ekuivalen tersebut digunakan

indikator fenolftalein. Sedangkan titik ekuivalen kedua tercapai

saat semua garam bikarbonat (baik yang berasal dari sampel

bikarbonat maupun dari natrium karbonat) telah berubah

menjadi asam karbonat. Nilai pH larutan pada titik ekuivalen ini

digunakan indikator jingga metil.

Jika campuran NaOH dan Na2CO3 dititrasi dengan asam

maka akan terjadi titrasi :

OH- + H+ H2O

CO32- + H+ HCO3

-

HCO3- +H+ H2O + CO2

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 4: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

Dengan indikator fenolftalein yang memberikan perubahan

warna pada pH transisi atau rentang pH 8,2 – 9,8 didapat jumlah

volume asam yang bereaksi dengan OH-- dan yang merubah ion

karbonat menjadi bikarbonat. Kemudian dengan memakai

indikator metil orange titrasi dilanjutkan, terjadi perubahan

warna pada pH 4 dan diperoleh volume asam yang merubah

bikarbonat menjadi karbondioksida.

Asam yang paling sering digunakan sebagai larutan

standar adalah HCl (asam klorida) dan asam sulfat (H2SO4). Basa

yang paling umum digunakan sebagai larutan standar adalah

NaOH. NaOH selalu terkontaminasi oleh sejumlah kecil zat

pengotor yang paling berat adalah Na2CO3.(3)

Syarat zat yang dapat ditentukan konsentrasinya dengan

cara volumetri dengan indikator gabungan ini adalah :

- Reaksi antara peniter dan yang dititer tidak boleh memberikan

hasil sampingan yang mengganggu pengamatan titik akhir.

- Reaksi berlangsung cepat.

- Reaksi antara peniter dengan yang dititer dalam bentuk

sederhana sehingga untuk dikerjakan.

- Menggunakan indikator untuk menentukan titik akhir titrasi.

Keuntungan menggunakan indikator campuran :

- Dapat mengamati titik akhir titrasi

- Mempelajari perubahan warna yang ditunjukan oleh beberapa

indikator karena indikator campuran dapat memperbanyak

range pH.

- Memperbaiki kesalahan titrasi.

- Dapat menentukan konsentrasi dari masing-masing komponen

yang terdapat dalam campuran.(4)

Ada sedikitnya dua macam sumber kesalahan dalam

penentuan titik akhir suatu titrasi dengan menggunakan

indikator visual:

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 5: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

1. Terjadi apabila indikator yang digunakan tidak berubah warna

pada pH yang sesuai atau rentang pH tertentu. Ini merupakan

kesalahan tetap dan dapat diatasi dengan penentuan suatu

blangko indikator.

2. Dalam keadaan asam atau basa yang lemah dengan kurva

yang tidak besar sehingga perubahan warna yang terjadi pada

titik ekuivalen tidak tajam / jelas.

Beberapa campuran indikator dan perubahan warnanya :

Campuran Indikator pH Perubahan warna

Hijau Brom Kresol

Jingga metal

4,4 Jingga – Hijau biru

Hijau Brom Kresol Merah

klorofenol

6,1 Hijau pucat – Ungu

kebiruan

Biru Brom Tymol Merah 7,2 Merah muda – Hijau

Biru Brom Tymol Merah

Fenol

7,5 Kuning – Ungu

Biru Tymol Merah Kresol 8,3 Kuning – Ungu

Biru Tymol

Fenolftalein

9,0 Kuning – Ungu

Timol Ftailen

Fenolftalein

9,9 Bening – Ungu

III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

- Buret 25 mL : sebagai alat untuk titrasi

- Erlenmeyer 250 ml : sebagai wadah saat titrasi

berlangsung

- Labu ukur 100 mL : untuk melarutkan

zat/mengencerkan zat

- Pipet gondok 10 mL : untuk memipet zat secara teliti

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 6: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

- Standar dan klem : untuk menyangga buret saat

titrasi

- Gelas piala 250 mL : tempat zat sementara

- Gelas ukur 50 mL : untuk mengambil zat

3.1.2 Bahan

- Natrium boraks : sebagai larutan standar primer

- Larutan HCl : sebagai larutan standar sekunder

- Indikator campuran : sebagai indikator

- Indikator pp : sebagai indikator

- Indikator sm : sebagai indikator

- Campuran NaOH dan Na2CO3 : sebagai sampel

3.2 Skema Kerja

a. Standarisasi larutan HCl dengan Natrium Boraks

Larutan standar boraks 0,05N

- dipipet 10 mL ke erlermeyer

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 7: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

- ditambahkan 2 tetes indikator gabungan MM dan

BCG

- dititrasi dengan HCl

Warna pink abu-abu

Dihitung konsentrasi larutan HCl

b. Titrasi campuran NaOH dengan Natrium Karbonat

Larutan sampel

- diencerkan dalam labu ukur 100 mL

- dipipet 10 mL ke dalam erlenmeyer

- ditambah indikator pp ± 3 tetes

- dititrasi dengan HCl

Warna hilang

- ditambah indikator sm

- ditirasi kembali

Warna orange

- dicatat pemakai HCl

Konsentrasi NaOH dan Na2CO3

3.3 Skema Alat

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 8: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

Keterangan :

1. Buret

2. Erlenmeyer

3. Standar

4. Klem

5. Kertas putih

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data dan Perhitungan

a. Standarisasi larutan HCl dengan Natrium Boraks

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 9: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

N Natrium Boraks = 0,05 N

V Natrium Boraks = 10 mL

V HCl = I. 10,00 mL

II. 9,90 mL

V HCl rata-rata = 9,95 mL

N HCl = ?

(VN)HCl = (VN)Natrium Boraks

N HCl =

= 0,0502 mL

b. Titrasi campuran NaOH dan Na2CO3

Volume titrasi

VHCl PP = I. 3,95 mL

II.3,95 mL

Vrata-rata = 3,95 mL

V HCl SM = I. 3,05 mL

II.3,05 mL

Vrata-rata = 3,05 mL

N NaOH =

=

= 0,0045 N

Ncarbonat =

=

= 0,03 N

VNaOH teori = 4 mL

NNaOH teori = 0,5 N

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 10: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

Vcarbonat teori = 6 mL

Ncarbonat teori = 0,5 N

Volume NaOH praktikum

(VN)pekat = (VN)encer

Vpekat =

= 0,88 mL

Volume Na2CO3 praktikum

(VN)pekat = (VN)encer

Vpekat =

= 6 mL

% Kesalahan NaOH

% =

=

= 78 %

% Kesalahan Na2CO3

% =

=

= 0%

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 11: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

4.3 Pembahasan

Pada percobaan titrasi dengan indikator gabungan dua indikator

titrasi dengan menggunakan indikator ini untuk menitrasi HCl

dengan Natrium Boraks. Saat penambahan indikator gabungan,

warna larutan menjadi hijau tua. Saat titrasi dengan

menggunakan HCl, warna larutan tertiter berubah menjadi hitam

kecoklatan.

Pada titrasi gabungan dimana sampelnya merupakan

campuran antara natrium hidroksida dan natrium karbonat yang

terlebih dahulu dilakukan pengenceran. Tujuan dilakukan

pengenceran yaitu agar konsentrasi larutan tersebut lebih kecil

atau encer. Di dalam praktikum, titrasi yang dilakukan

fenolftalein dan indikator sindur metil. Hal ini dilakukan agar

kesalahan titrasi yang didapatkan kecil. Tapi setelah dilakukan

praktikum terjadi penyimpangan, dimana volume NaOH

praktikum setelah dihitung didapatkan 0,88 mL dengan

konsentrasinya adalah 0,0044 N dan persen kesalahannya 78%.

Sedangkan volume natrium karbonat praktikum didapatkan 6 mL

sama dengan volume teori, dimana konsentrasi Na2CO3

didapatkan setelah dititar dengan HCl adalah 0,03 dan dengan

persen kesalahannya adalah 0%. Hal ini terjadi dikarenakan

natrium hidroksida merupakan larutan standar skunder dimana

konsentrasinya tidak stabil dan sebelum digunakan pada saat

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 12: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

praktikum tidak dilakukan pengecekan konsentrasi NaOH terlebih

dahulu.

Pada titrasi HCl dengan campuran NaOH dan Na2Co3

apabila larutan campuran ditambahkan indikator fenolftalein,

terbentuk warna pink keunguan. Lalu apabila dititrasi dengan HCl

warna pink akan hilang membentuk warna bening, maka saat

itulah dilakukan penambahan indikator sindur metil dan akan

terbentuk warna kuning saat praktikum berlangsung. Saat

dititrasi kembali dengan HCl, terbentuk warna orange. Adapun

reaksi yang terjadi adalah :

OH- + H+ H2O

CO32-+ H+ HCO3

-

HCO32- + H+ H2CO3

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan :

- Tujuan digunakan indikator campuran pada saat titrasi disini

adalah untuk memperkecil kesalahan titrasi

- Rendemen NaOH percobaan didapatkan 78%

- Rendemen Na2CO3 percobaan didapatka 0%

5.2 Saran

Agar praktikum untuk kedepannya lebih baik, maka disarankan:

- Memahami prinsip kerja

- Memperhatikan teknik memipet dan menitar yang benar

- Agar konsentrasi sampel yang akan ditentukan oleh praktikum

nanti ditentukan kembali konsentrasinya oleh asisten agar

tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan.

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 13: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

JAWABAN PERTANYAAN

1. Keuntungan menggunakan indikator campuran

- Dapat mengamati titik akhir titrasi.

- Mempelajari perubahan warna yang ditunjukan oleh

beberapa indikator karena indikator campuran dapat

memperbanyak range pH.

- Memperkecil kesalahan titrasi

- Dapat menentukan masing-masing apa yang terdapat dalam

campuran.

2. Bentuk kurva titrasi Na2CO3 dan NaOH

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator

Page 14: Titrasi Dengan Indikator Gabungan Lg 2010

Praktikum Dasar-Dasar Kimia AnalitikSemester Ganjil

Tahun Ajaran 2012/2013

3. Kesalahan titraasi adalah perbedaan volume penitar saat akhir

titrasi dengan volume peniter saat titik ekuivalen dibaca

volume zat peniter dikali 100% dengan artian lain titik akhir

titrasi tidak sama dengan titik akhir titrasi.

4. Indikator yang dapat digunakan pada titrasi HCO3- menjadi CO-

2-

- Brom Cresol Green dengan fenolftalein

- Brom Timol Blue dengan fenolftalein

- Sindur Metil

- Metil Jingga

DAFTAR PUSTAKA

1. Gusti, Eli. 2005. MEMBUAT DAN MENSTANDARISASI LARUTAN ATAU PEREAKSI. SMAK Padang.

2. Rivai, Harizul. 1995. AZAS PEMERIKSAAN KIMIA. Jakarta : Universitas Indonesia.

3. Underwood, Al. 1990. ANALISA KUANTITATIF EDISI KE-4. Jakarta : Erlangga.

4. http://www.chem-is-try.org/indikator_campuran

Titrasi Dengan Indikator Gabungan dan Dua Indikator