tinjauan karies

10
Definisi dan Mekanisme Karies Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. (1) Karies gigi juga merupakan penyakit gigi yang disebabkan oleh kehilangan mineral di permukaan gigi dan permukaan gigi yang telah terdemineralisasi rusak secara permanen dan dentin terancam rusak atau sudah rusak. (2) Sedangkan menurut Prof. Dr. B. Houwink (1994), karies gigi adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh suatu interaksi antara produk-produk mikroorganisme, saliva, bagian- bagian yang berasal dari makanan dan enamel. Etiologi Karies Gigi Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yang langsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu, tetapi merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut. Pada tahun 1960-an oleh Keyes dan Jordan (cit. Harris and Christen, 1995), karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu : 1. Host atau tuan rumah 2. Agen atau mikroorganisme 3. Substrat atau diet dan 4. Waktu.

Upload: fatimah-syakirah

Post on 27-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: tinjauan karies

Definisi dan Mekanisme Karies

Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan sementum,

yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat

diragikan. (1) Karies gigi juga merupakan penyakit gigi yang disebabkan oleh kehilangan

mineral di permukaan gigi dan permukaan gigi yang telah terdemineralisasi rusak secara

permanen dan dentin terancam rusak atau sudah rusak. (2) Sedangkan menurut Prof. Dr. B.

Houwink (1994), karies gigi adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh suatu

interaksi antara produk-produk mikroorganisme, saliva, bagian-bagian yang berasal dari

makanan dan enamel.

Etiologi Karies Gigi

Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yang langsung

mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva)

dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan

disebabkan karena satu kejadian saja seperti faktor host atau tuan rumah, agen atau

mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu, tetapi merupakan interaksi dari faktor -

faktor tersebut. Pada tahun 1960-an oleh Keyes dan Jordan (cit. Harris and Christen, 1995),

karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu :

1. Host atau tuan rumah

2. Agen atau mikroorganisme

3. Substrat atau diet dan

4. Waktu.

Gambar : Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya karies.

Page 2: tinjauan karies

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies:

1. Keturunan

2. Ras

Ras tertentu dengan mempunyai rahang yang sempit, menyebabkan gigi tumbuh tidak

teratur sehingga menyembabkan sukar untuk membersihkan gigi dan ini akan

mempertinggi prosentase karies pada ras tersebut.

3. Jenis kelamin

Volker. Dkk mengatakan bahwa prevalensi karies gigi tetap wanita lebih tnggi

dibandingkan pria. Demikian juga halnya anak-anak, prevalensi karies gigi sulung

anak wanita lebih tinggi di bandingkan anak-anak laki-laki.

4. Usia

Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah. Hal ini

jelas karena factor resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.

5. Vitamin

Vitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi. Terutama pada periode

pembentukan gigi.

Tabel beberapa vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi adalah sebagai berikut :

No Vitamin Kebutuhan perhari

Pengaruh

1. A 1-2 mg Merusak pembentukan email dan dentin2. B1 1-2 mg Karies meninggi (perubahan pada lidah, bibir, dan

p”tium)3. B2 2 mg Karies meninggi (perubahan pada lidah, bibir, dan

p”tium)4. B6 2 mg Tidak ada pengaruh5. C 7 5-100 mg Degenerasi odontoblas kerusakan periodontium,

stomatitis, dll6. D 400-600 IU Hipoplasia enamel dantin7. E 10mg Tidak diketahui8. K 1 mg (?) Tidak diketahui

6. Unsur kimia

Unsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap tejadinya karies gigi masih dalam

penelitian. Unsur kimia yang paling berpengaruh adalah Flour.

Tabel dibawah ini menunjukan beberapa unsur kimia yang mempengaruhi atau

memperlambat terjadinya karies :

Page 3: tinjauan karies

No Unsur Kimia Pengaruh1. Brellium Menghambat2. Flour Menghambat3. Aurium Menghambat4. Cuprum Menghambat5. Magnesium Menghambat6. Platina Menunjang7. Cadmium Menunjang8. Selenium Menunjang

8. Air ludah

1. Campuran bahan-bahan yang terkandung didalamnya

2. Derajat keasaman

3. Jumlah/ volume

4. Faktor anti bakteri

9. Letak geografis

10. Kultur social penduduk

Gejala Karies Gigi

Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala –gejalanya sebagai berikut :

1. Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis. Gigi terasa sangant sensitive

terhadap panas, dingin, manis dan asam menandakan karies gigi sudah sampai bagian

dentin

2. Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan bersifat menetap

bahkan nyeri yang dirasakan bersifat sepontan, meski tidak ada rangsangan.

3. Jika bakteri telah mencapai pulpa. Dan pulpa mati maka nyeri untuk sementara akan

hilang lalu akan timbul lagi dalam beberapa jam atau hari dan gigi akan menjadi peka

karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dan menyebabkan abses.

Diagnosis

Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan gigi

dengan bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer. Radiografi gigi dapat

membantu diagnosis, terutama pada kasus karies interproksimal. Karies yang besar dapat

langsung diamati dengan mata telanjang. Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan

menemukan daerah lunak pada gigi dengan eksplorer.

Page 4: tinjauan karies

Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk

menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah mulai terjadi

demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan melalui eksplorer dapat merusak

dan membuat lubang.

Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah

dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan

mengganti peralatan optik. Hal ini akan membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa.

Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil.

Untuk dapat mendiagnosis maka harus mengenali bentuk-bentuk karies lokasi karies.

1. Bentuk-bentuk Karies:

A. Berdasarkan cara meluasnya karies

a. Karies Penetriende

Karies yang meluas dari email kedentin dalam bentuk kerucut perluasannya secara

penetrasi merembes ke dalam

b. Karies Unterminirende

Karies yang meluas dari email ke dentin dimana pada oklusal kecil tetapi di dalam

email atau dentin sudah meluas

B. Berdasarkan dalamnya karies

a. Karies Superfisialis

Karies yang baru mengenai lapisan email, tidak sampai dentin

b. Karies Media

Karies yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengah dentin

c. Karies Profunda

Dimana karies sudah mengenai lebih setengahnya dentin dan kadang -kadang

sudah mengenai pulpa

- Profunda pulpa terbuka

Bila pulpa sudah terbuka/ mengenai pulpa

- Profunda pulpa tertutup

Bila karies belum mengenai pulpa

Page 5: tinjauan karies

Gambar : Dalamnya karies karies

C. Berdasarkan Lokasi Karies (Olah G Black)

a. Karies kelas I

Karies yang terdapat pada bagian oklusal (Pits dan fissure ) dari gigi premolar dan

molar. Dapat juga terdapa ada anterior di foramen caecum.

b. Karies kelas II

Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau premolar yang

umumnya meluas sampai bagian oklusal.

c. Karies kelas III

Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior tetapi belum

mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi).

d. Karies kelas IV

Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dan sudah mencapai

margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi )

e. Karies kelas V

Karies yang terletak di cerviks gigi anterior maupun posterior.

D. Berdasarkan Banyaknya Permukaan Yang Terkena

a. Simple karies

Bila hanya satu permukaan yang terkena.

b. Kompleks karies

Page 6: tinjauan karies

Bila lebih dari satu permukaan gigi yang terkena.

E. Berdasarkan Keparahan/ Kecepatan Serangan Karies

a. Rampant karies

b. Karies terhenti

Perawatan Karies Gigi

Penambalan

Gigi layak untuk ditambal bila terdapat salah satu daritanda berikut :

1. Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.

2. Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.

3. Fungsi terganggu.

4. Estetik tergangu.

5. Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak dengan gigi

yang berlubang.

Berapa jenis bahan tambal

Selama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan amalgam Namun,

sekarang telah dikembangkan bahan tambal sewarna gigi yaitu resin komposit dan semen

ionomer kaca dan porselen. Berdasarkan metode peletakannya, tambalan terbagi dalam dua

kategori, yaitu tambalan langsung dan tambalan tidak langsung. Tambalan langsung adalah

tambalan yang diletakkan langsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam sekali

kunjungan. Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit.

Pencabutan gigi

Jika kerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau kebih kedalam lagi, maka

sebaiknya gigi dicabut untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.

Pencegahan Karies

1. Pra erupsi

Tingkat pelayanan kesehatan gigi, dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat

pencegahan (five levels of prevention) dari leavell and clark yang dikutip Herijulianti

(2002) didalam bukunya adalah sebagai berikut :

1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)

2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)

Page 7: tinjauan karies

3. Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis And

PromptTreatment)

4. Pembatasan Cacat (Disability Limitation)

5. Rehabilitasi (Rehabilitation)

2. Pasca erupsi

Tindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari pencegahan

primer, sekunder dan tertier.

a. Pencegahan Primer

Yaitu pencegahan sebelum gejala klinik timbul yaitu dengan cara peningkatan dan

perlindungan khusus. Peningkatan kesehatan : pendidikan kesehatan,

meningkatkan keadaan sosio ekonomi seseorang, standart nutrisi yang baik,

membatasi frekuensi makanan dan minuman yang manis-manis dan pemeriksaan

berkala (Tarigan, 1991).

b. Pencegahan Sekunder

Diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat dan membatasi ketidak

mampuan/cacat yaitu pengobatan yang cepat untuk menghentikan proses penyakit

dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yang terserang karies dan masih

dapat dilakukan penambalan maka dilakukan perawatan gigi/restorasi gigi.

Dengan demikian, lengkung geligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh,

fungsi pengunyahan dipertahankan, infeksi dan peradangan kronis dapat

dihilangkan sehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat dipertahankan.

Selain itu, mempertahankan gigi anterior dapat mempertahankan fungsi estetik,

membantu fungsi bicara dan mencegah timbulnya efek psikologis bila gigi

tersebut harus dicabut (Tarigan, 1991).

c. Pencegahan Tertier

Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadap rehabilitasi dengan

pembuatan gigi palsu (Tarigan, 1991). Becker (1979) mengajukan beberapa

klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related

Behaviour) salah satu diantaranya adalah perilaku kesehatan (Health Behaviour),

yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakan

untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan, sanitasi dan

sebagainya (Herijulianti, 2002).