tinea korporis

12
Diskusi Kasus TINEA KORPORIS Oleh Muhammad Ridho Fajri, S.Ked NIM. 04124708019 Pembimbing DR. Dr. Tantawi Djauhari, SpKK(K), FINSDV

Upload: amyyamy

Post on 26-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kulit

TRANSCRIPT

Page 1: Tinea Korporis

Diskusi Kasus

TINEA KORPORIS

Oleh

Muhammad Ridho Fajri, S.Ked

NIM. 04124708019

Pembimbing

DR. Dr. Tantawi Djauhari, SpKK(K), FINSDV

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FK UNSRI /RSUP DR. MOH. HOESIN PALEMBANG

Page 2: Tinea Korporis

2014

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Diskusi Kasus

TINEA KORPORIS

Oleh

Muhammad Ridho Fajri, S. Ked

NIM. 04124708019

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian

kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan

Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya Palembang Periode 17 November – 22 Desember 2014.

Palembang, Desember 2014

DR. Dr. Tantawi Djauhari, SpKK(K), FINSDV

Page 3: Tinea Korporis

STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI

Nama : Ny. H

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 41 tahun

Agama : Islam

Status : sudah menikah

Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Suku : Palembang

Alamat : Jl. Madang Makmur 5 No.80 RT 21/RW 07

No rekam medik : 829529

II. ANAMNESIS

(Autoanamnesis dari penderita tanggal 21 November 2014, pukul 10.20 WIB)

Keluhan Utama :

Bercak merah kehitaman meninggi disertai bintil merah dan sisik putih,

kering, selapis yang bertambah banyak berada di perut dan punggung sejak ±

1 minggu yang lalu.

Keluhan Tambahan :

Gatal

Riwayat Perjalanan Penyakit :

Sejak ± 3 bulan yang lalu, muncul bintil merah padat, ukuran sebesar

ujung jarum pentul, banyak dan menyebar di perut bagian samping kanan dan

kiri. Pasien juga mengeluh adanya gatal. Kemudian bintil merah padat

berubah menjadi bercak merah meninggi disertai sisik putih, kering, selapis

yang semakin banyak dibadan.

Page 4: Tinea Korporis

Sejak ± 2 bulan yang lalu, bercak merah meninggi di perut bertambah

banyak. Ukurannya sebesar telapak tangan dewasa dan berubah menjadi

kehitaman. Pasien lalu berobat ke dokter umum dan diberi 2 macam obat; pil

berwarna kuning diminum 3 kali per hari diminum selama 7 hari dan salep

(pasien tidak tau nama obatnya),. Pasien mengaku gatal dirasa berkurang

setelah makan obat namun bercak merah kehitaman tidak ada perbaikan.

Kisaran ± 1 minggu yang lalu, timbul bintil merah padat bertambah

banyak. Ukurannya sebesar ujung jarum pentul, banyak bulat menyebar di

punggung bagian samping. Pasien juga mengeluh adanya gatal. Pasien lalu

berobat ke poli klinik kulit dan kelamin RSMH

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat timbul bercak merah kehitaman meninggi disertai gatal di badan

sebelumnya disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat timbul bercak merah kehitaman meninggi disertai gatal pada

keluarga disangkal.

Riwayat Higiene dan Kebiasaan

Pasien mengganti pakaiannya 2x sehari, pagi dan sore hari.

Pasien mandi 2x sehari, pagi dan sore hari.

Pasien tidak dipakaikan handuk bersama-sama anggota keluarga yang lain.

Pasien sering berkeringat dan tidak langsung diganti pakaian jika

berkeringat.

Riwayat sosial ekonomi:

Penderita adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama

suami dan 1 orang anak. Suami penderita adalah seorang buruh harian.

Penghasilan keluarga setiap bulannya ± 1.500.000 per bulan.

Kesan : Status ekonomi menengah ke bawah.

Page 5: Tinea Korporis

III. PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 21 November 2014 pukul 10.20 WIB)

Status Generalikus

Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan

Kesadaran : Kompos Mentis

Nadi : 73 x/menit

TD : 110/70 mmHg

Suhu : 36,4 oC

Pernapasan : 19 x/menit

Tinggi Badan : 153 cm

Berat Badan : 59 kg

IMT : 25,2

Gizi : Obesitas

Keadaan Spesifik

Kepala

Mata : konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak

ikterik.

Hidung : tidak ada kelainan

Telinga : tidak ada kelainan

Mulut : tidak ada kelainan

Tenggorokan : faring tidak hiperemis

Leher : tidak ada kelainan

Thoraks :bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar,

retraksi dinding dada tidak ada.

Jantung :HR=73x/menit, murmur tidak ada, gallop tidak ada.

Paru-paru : vesikuler (+) normal, ronchi tidak ada, wheezing

tidak ada.

Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien

tak teraba, bising usus dalam batas normal.

Ekstremitas superior et

inferior : tidak ada kelainan

Page 6: Tinea Korporis

Kulit : lihat status dermatologikus.

Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada

axilla dan inguinal dan tidak ada nyeri pada

penekanan.

Status Dermatologikus:

Regio abdominalis lateralis dextra et sinistra :

Plak eritem hiperpigmentasi, multipel, polisiklik, anuler, sebagian

permukaan ditutupi skuama selapis, sedang, kering, mudah dilepaskan.

Papul eritem, multiple, diskret.

Regio Lumbalis :

Papul eritem, multiple, diskret.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan dengan KOH 10%

Pemeriksaan kerokan kulit dari skuama pada regio abdominalis lateralis

dengan penambahan KOH 10%.

Page 7: Tinea Korporis

Hasil: ditemukan hifa panjang bersekat.dan spora

V. RESUME

Ny. H, berumur 41 tahun, datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSMH

dengan keluahan muncul plak eritem dengan hiperpigmentasi yang ditutupi

skuama di regio abdominalis lateralis dan lumbal. Sejak ± 3 bulan yang lalu

muncul papul eritem, lentikuler di region abdominalis lateralis dextra et

sinistra Kemudian papul berubah menjadil plak eritem, multiple, diskret yang

sebagian permukaan ditutupi skuama selapis, sedang, kering, yang menyebar

dan bertambah banyak.

Sejak ± 2 bulan plak eritem semakin bertambah banyak dan ukurannya

membesar menjadi plakat, konfluen yang disertai hiperpigmentasi. Pasien lalu

berobat ke dokter umum dan diberi 2 macam obat; pil berwarna kuning

diminum 3 kali per hari diminum selama 7 hari dan salep (pasien tidak tau

nama obatnya),. Pasien mengaku gatal dirasa berkurang setelah makan obat

namun plak eritem disertai hiperpigmentasi tidak ada perbaikan.

Kisaran ± 1 minggu yang lalu, timbul papul eritem, multiple, diskret

bertambah banyak di region lumbalis. Pasien juga mengeluh adanya pruritus.

VI. DIAGNOSIS BANDING

Tinea korporis

Candidiasis kutis

VII. DIAGNOSIS KERJA

Tinea korporis

VIII. PENATALAKSANAAN

Umum :

1. Memberikan informasi kepada pasien bahwa penyakitnya disebabkan

oleh jamur dan dapat menular.

2. Mengingatkan kepada pasien agar daerah sekitar perut dalam keadaan

kering dan tidak lembab dengan mengganti pakaian lebih sering.

Page 8: Tinea Korporis

3. Mengingatkan pasien agar tidak mengenakan pakaian atau handuk

bersama dengan anggota keluarga yang lalu.

4. Memberikan informasi kepada pasien agar mengoleskan krim dan

minum obat teratur.

5. Mengingatkan pasien untuk kontrol ulang setelah 2 pekan pengobatan.

Khusus:

Sistemik :

1. Loratadine tablet 1 x 10 mg

2. Terbinafine tablet 1 x 250 mg

Topikal :

3. Krim sertokonazol 2% dioleskan pada lesi secara merata 2 x sehari

selama 4 minggu.

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Page 9: Tinea Korporis

Lampiran

Gambar a. Regio Abdominalis Lateralis dextra et sinistra

Gambar b. Regio Lumbalis