tinea korporis

5
Ringkasan Gunakan selama Laktasi Karena ada sedikit diterbitkan pengalaman dengan ketokonazol selama menyusui dan potensi hatinya inhibisi enzim dan hati keracunan, agen lain mungkin lebih disukai. Namun, jika ketokonazol oral dibutuhkan oleh ibu, mungkin tidak menjadi alasan untuk menghentikan menyusui. [1] Mengambil dosis tepat sebelum periode tidur terpanjang di bayi atau menghindari menyusui dari 2 sampai 5 jam setelah dosis dapat menurunkan eksposur bayi untuk ketoconazole. Penggunaan sampo ketokonazol, atau menggunakan topikal pada kulit oleh ibu menimbulkan risiko sedikit atau tidak untuk bayi ASI. [2] [3] Namun, pemakaian pada puting payudara atau harus dihindari pada ibu menyusui karena menelan lisan mungkin dengan bayi dan ketersediaan alternatif yang lebih aman. Tingkat Obat Seorang ibu yang melahirkan 1 bulan mengambil ketokonazol 200 mg oral selama 10 hari. Tingkat susu puncak ketokonazol dari 220 mcg / L terjadi 3.25 jam setelah dosis dan tingkat susu rata-rata sebesar 68 mcg L. Para peneliti menghitung bahwa bayi ASI eksklusif akan menelan rata-rata 0,01 mg / kg sehari atau sekitar 0,4% dari dosis disesuaikan dengan berat badan ibu dan maksimum 0,033 mg / kg sehari atau sekitar 1,4% dari dosis disesuaikan dengan berat badan ibu. [1] Efek pada Bayi ASI Seorang ibu mengambil ketokonazol 200 mg oral selama 10 hari menyadari tidak ada efek samping pada bayi disusui nya 1-bulan-tua. [1] Obat Alternatif untuk Pertimbangkan Klotrimazol , Flukonazol , miconazole, nistatin Tips Praktis Mengenali Tinea Corporis Oleh : Dr. Dito Anurogo | 15-Aug-2008, 22:27:51 WIB Sinonim Tinea corporis atau tinea korporis memiliki beberapa nama lain, yaitu: 1. Tinea sirsinata 2. Tinea glabrosa 3. Scherende Flechte 4. Herpes sircine trichophytique 5. Kadas 6. Kurap Definisi 1. Infeksi jamur dermatofita pada kulit halus (glabrous skin) di daerah muka, leher, badan, lengan, dan pantat (glutea). 2. Tinea corporis is a superficial dermatophyte infection characterized by either inflammatory

Upload: mufti-akbar

Post on 05-Dec-2014

71 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tentang tinea korporis

TRANSCRIPT

Page 1: tinea korporis

Ringkasan Gunakan selama Laktasi Karena ada sedikit diterbitkan pengalaman dengan ketokonazol selama menyusui dan potensi hatinya inhibisi enzim dan hati keracunan, agen lain mungkin lebih disukai. Namun, jika ketokonazol oral dibutuhkan oleh ibu, mungkin tidak menjadi alasan untuk menghentikan menyusui. [1] Mengambil dosis tepat sebelum periode tidur terpanjang di bayi atau menghindari menyusui dari 2 sampai 5 jam setelah dosis dapat menurunkan eksposur bayi untuk ketoconazole. Penggunaan sampo ketokonazol, atau menggunakan topikal pada kulit oleh ibu menimbulkan risiko sedikit atau tidak untuk bayi ASI. [2] [3] Namun, pemakaian pada puting payudara atau harus dihindari pada ibu menyusui karena menelan lisan mungkin dengan bayi dan ketersediaan alternatif yang lebih aman. Tingkat Obat Seorang ibu yang melahirkan 1 bulan mengambil ketokonazol 200 mg oral selama 10 hari. Tingkat susu puncak ketokonazol dari 220 mcg / L terjadi 3.25 jam setelah dosis dan tingkat susu rata-rata sebesar 68 mcg L. Para peneliti menghitung bahwa bayi ASI eksklusif akan menelan rata-rata 0,01 mg / kg sehari atau sekitar 0,4% dari dosis disesuaikan dengan berat badan ibu dan maksimum 0,033 mg / kg sehari atau sekitar 1,4% dari dosis disesuaikan dengan berat badan ibu. [1] Efek pada Bayi ASI Seorang ibu mengambil ketokonazol 200 mg oral selama 10 hari menyadari tidak ada efek samping pada bayi disusui nya 1-bulan-tua. [1] Obat Alternatif untuk PertimbangkanKlotrimazol , Flukonazol , miconazole, nistatin Tips Praktis Mengenali Tinea CorporisOleh : Dr. Dito Anurogo | 15-Aug-2008, 22:27:51 WIB

SinonimTinea corporis atau tinea korporis memiliki beberapa nama lain, yaitu:1. Tinea sirsinata2. Tinea glabrosa3. Scherende Flechte4. Herpes sircine trichophytique5. Kadas6. Kurap

Definisi1. Infeksi jamur dermatofita pada kulit halus (glabrous skin) di daerah muka, leher, badan, lengan, dan pantat (glutea).

2. Tinea corporis is a superficial dermatophyte infection characterized by either inflammatory or noninflammatory lesions on the glabrous skin (ie, skin regions except the scalp, groin, palms, and soles).

3. Dermatophyte infections of the trunk, legs, arms, and/or neck, excluding the feet, hands, and groin.

Penyebab1. Trichophyton rubrum2. Trichophyton mentagrophytes3. Trichophyton tonsurans4. Trichophyton interdigitale5. Trichophyton verrucosum6. Microsporum canis

Page 2: tinea korporis

7. Microsporum gypseum

Manifestasi Klinis- Bisa datang tanpa gejala (asymptomatic).- Mengenai kulit tidak berambut.- Keluhan gatal terutama bila berkeringat. Oleh karena gatal dan digaruk, lesi semakin meluas, terutama di daerah kulit yang lembab.- Secara klinis tampak: lesi berbatas tegas, polisiklis, dengan tepi aktif, karena tanda radang lebih jelas. Polimorf (banyak bentuk), terdiri atas eritema, skuama, dan kadang dengan papul dan vesikel di tepi, penyembuhan di tengah (central healing).

Khas: central healing, yaitu: di bagian tepi meradang dan bagian tengah bersih.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan kerokan kulit dengan mikroskop langsung dengan larutan KOH 10-20% untuk melihat hifa atau spora jamur.

Pemeriksaan Histologis1. Tampak neutrofil di stratum corneum, ini merupakan petunjuk diagnostik yang penting.2. Biopsi kulit dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin pada tinea corporis menunjukkan spongiosis, parakeratosis, dan infiltrat inflamasi superfisial (rembesan sel radang ke permukaan)

Diagnosis Banding1. Pitiriasis Rosea Gilbert (Pityriasis Rosea)2. Lues II makulopapuler (Syphilis/Sifilis)3. Dermatitis kontak4. Morbus Hansen tipe tuberkuloid5. Atopic Dermatitis6. Candidiasis, Cutaneous7. Erythema Annulare Centrifugum8. Erythema Multiforme9. Erythrasma10. Granuloma Annulare11. Granuloma Faciale12. Impetigo13. Lupus Erythematosus, Subacute Cutaneous14. Lymphocytic Skin Infiltration15. Nummular Dermatitis16. Parapsoriasis17. Psoriasis, Annular18. Psoriasis, Plaque19. Seborrheic Dermatitis20. Tinea Versicolor

PenatalaksanaanA. Umum1. Menjaga kebersihan badan.2. Memakai pakaian yang menyerap keringat.

B. Khusus

Page 3: tinea korporis

B.1. Sistemik   a. Antihistamin   b. Griseofulvin,         dosis anak-anak: 15-20 mg/Kg berat badan/hari.        dosis dewasa: 500-1000 mg per hari selama 3-4 minggu.   c. Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu.   d. Ketokonazol 200 mg/hari selama 3 minggu.   e. Terbinafin 250 mg/hari selama 2 minggu.B.2 Topikal   a. Salep Whitfield   b. Campuran asam salisilat 5%, asam benzoat 10%,        dan resorsinol 5% dalam spiritus.   c. Castellani's paint   d. Tolnaftat   e. Tolsiklat   f. Imidazol   g. Piroksolamin siklik   h. Haloprogin   i. Derivat azol   j. Naftifin HCl

Sedangkan rekomendasi dari Mary Elizabeth Rushing Lott (2008) dari Miami Children's Hospital:

Untuk tinea corporis, beberapa pilihan obat (beserta nama dagang di Amerika) yang dapat digunakan adalah sbb:

A. Golongan topical allylamines1. Naftifine 1% cream atau gel (Naftin)2. Terbinafine 1% cream (Lamisil)

B. Golongan topical pyridones1. Ciclopirox olamine 1% cream (Loprox)

C. Golongan topical benzylamines1. Butenafine 1% cream (Mentax)

D. Golongan systemic azoles1. Fluconazole (Diflucan)2. Itraconazole (Sporanox)3. Ketoconazole (Nizoral)

E. Golongan systemic allylamines1. Terbinafine (Lamisil, Daskil)

F. Golongan antijamur sistemik lainnya1. Griseofulvin (Fulvicin)

G. Golongan topical azoles1. Clotrimazole 1% cream (Mycelex, Lotrimin)2. Ketoconazole 2% cream (Nizoral)

Page 4: tinea korporis

3. Miconazole 2% cream atau lotion (Monistat)4. Oxiconazole 1% cream (Oxistat)5. Sertaconazole 2% cream (Ertaczo)6. Sulconazole 1% cream atau solution (Exelderm)

PrognosisBaik (excellent).

Tahukah Anda?

Beberapa varian klinis tinea korporis

1. Majocchi granulomaDisebabkan oleh Trichophyton rubrum, merupakan infeksi jamur di rambut, folikel rambut, dan seringkali disekitar dermis disertai associated granulomatous reaction. Majocchi granuloma seringkali terjadi pad wanita yang mencukur rambut kakinya.

Majocchi granuloma bermanifes sebagai nodul granulomatosa perifolikuler di dua pertiga kaki bagian bawah pada wanita.

2. Tinea corporis gladiatorum Merupakan infeksi dermatofita yang ditularkan melalui kontak kulit ke kulit di antara pegulat (wrestlers).

Tinea corporis gladiatorum seringkali dijumpai di kepala, leher, lengan, dimana distribusinya konsisten dengan area kontak kulit ke kulit pada pegulat.

3. Tinea imbricata Bentuk khas tinea corporis yang disebabkan oleh Trichophyton concentricum, dapat dijumpai terutama di Asia Tenggara, Pasifik Selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.Di Indonesia terdapat di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Irian Barat, Kepulauan Aru dan Kei, dan Sulawesi Tengah.

Tinea imbricata dikenal secara klinis oleh karenaplak bersisiknya (scaly plaques) yang berbeda, tersusun dalam concentric rings.

4. Tinea incognitoTinea corporis dengan presentasi klinis nonklasik yang berubah karena pemberian kortikosteroid.

5. Tinea corporis purpuricaMerupakan bentuk tinea corporis yang jarang, memiliki ruam kulit khas, yaitu purpuric macules.