theses 1 : nida istiqlaliyah

144

Upload: mat-jibrud

Post on 10-Jun-2015

5.398 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan Menyewa Alat Berat Pada Perusahaan Konstruksi Di Surabaya oleh Nida Istiqlaliyah.

TRANSCRIPT

Page 1: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH
Page 2: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH
Page 3: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENYEWA ALAT BERAT

PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI SURABAYA

Nama Mahasiswa : Nida Istiqlaliyah NRP : 3104.203.004 Pembimbing : Supani, ST., MT.

Ir. Sri Pingit Wulandari, MSi.

ABSTRAK

Keberhasilan dalam sebuah proyek juga ditentukan oleh sumber daya peralatan. Keberadaan alat sebagai sarana utama untuk mendukung pelaksanaan proyek juga memegang peranan penting dalam penanganan proyek. Semakin bervariasinya jenis proyek yang dikerjakan, perusahaan dituntut untuk memperhatikan terhadap peningkatan dan pengelolaan sumber daya peralatan yang efisien dan produktif. Pengadaan alat berat pada suatu perusahaan konstruksi dapat diperoleh melalui pembelian maupun dengan sewa. Alternatif sewa dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, diantaranya perusahaan tidak perlu mengeluarkan sejumlah modal besar pada tahun pertama, fleksibilitas dari mekanisme sewa dan sebagainya. Alternatif menyewa atau membeli alat beart sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mungkin berbeda.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mepengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk menyewa alat berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya dan juga untuk mengetahui variabel apa saja yang membedakan perusahaan golongan besar dan golongan menengah dalam pengambilan keputusan. Variabel penelitian diperoleh dari studi pustaka dan survei pendahuluan yang selanjutnya divalidasi oleh responden yaitu pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan menyewa alat melalui wawancara dan kuisioner. Data hasil kuisioner dianalisa dengan menggunakan teknik analisa faktor untuk menginterpretasikan seluruh informasi dengan mereduksi menjadi beberapa faktor dan analisa diskriminan untuk mengerahui variabel yang membedakan perusahaan golongan besar dan golongan menengah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi perusahaan konstruksi untuk menyewa alat berat adalah faktor operasional (30.251 %) yaitu ketersediaan spare part, Kontinuitas masa sewa, ketersediaan SDM untuk operator dan maintenance, optimalisasi jam kerja alat dan Fleksibilitas dari masa sewa. Faktor kedua adalah faktor kelayakan investasi (10.941 %), faktor ketiga adalah faktor modal (7.720 %). Sedangkan variabel yang membedakan dari perusahaan golongan besar dan golongan menengah dalam pengambilankeputusan menyewa alat berat adalah NPV, Pajak dan Ukuran Proyek. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan konstruksi untuk kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan sumber daya alat konstruksi, serta bagi pemilik alat dapat meningkatkan pelayanan dalam menyewakan peralatan sebagai penunjang peningkatan usaha.

Kata kunci : pengambilan keputusan, sewa, alat berat, analisa faktor, kontraktor

Page 4: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH
Page 5: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

DECISION MAKING FACTORS TO LEASE HEAVY EQUIPMENT IN CONSTRUCTION COMPANY

AT SURABAYA

Name : Nida Istiqlaliyah Student Identity Number : 3104.203.004 Supervisor : Supani, ST., MT. Ir. Sri Pingit Wulandari, MSi.

ABSTRACT

The successful of any project is determined on equipment resources. The

equipments are also the main instrument to maintain and to manage the project. Supervising various projects, a company has to be more concern about the improvement and the management of equipment give in a more effective and productive way. The contribution of the equipment in the project can be fulfilled by buying and leasing activities. With leasing activities, a company does not have to spend a lot of investment by their first year, as an advantage. Moreover, leasing also have a flexible mechanism. A decision to buy or lease heavy equipment is influenced by various factors.

This study aims to identify factors to lease heavy equipment in Construction Companies at Surabaya and to analyze variables that distinguish intermediate and big companies. The study’s variable delivered from literatures review and an initial survey which is subsequently validated by respondents. The respondents are person who is involved in decision making to lease a heavy equipment. The results is analyzed using factor analysis technique and discriminate analysis. Factor analysis technique is used to interpret the whole information by reduces them into some factors. Whereas the discriminate analysis technique aim to identify the discriminate variables of intermediate companies from big companies.

The results indicated that the most significant factor in leasing heavy equipment was operational factors (30.251%) which is the spare part supply, lease period continuity, human resources for operator and maintenance, equipment work time optimization and lease period flexibility. The second factor was investment appropriate (10.941%) and the third was funding factor (7.720%). Afterwards, variables which distinguishes the intermediate companies and big companies in leasing heavy equipment is NPV, taxes and scope of the project. This study is expected to be consequential for construction companies, in decision making policy of heavy equipment resources management, and also to the owner of heavy equipment, by improving equipment lease services to enhance their business. Keyword: decision making, lease, heavy equipment, factor analysis, contractor

Page 6: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH
Page 7: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur yang sedalam-dalamnya, penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas karunia serta hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “Faktor-faktor

yang mempengaruhi pengambilan keputusan menyewa alat berat pada perusahaan

konstruksi di Surabaya”.

Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan Program Pascasarjana, Program Studi Manajemen Proyek Konstruksi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya.

Penulis berharap dengan terselesaikannya tesis ini, dapat dimanfaatkan

sebaik-baiknya sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan. Tak lupa penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya penulisan tesis ini dengan baik. Terima kasih ini

penulis ucapkan kepada :

1. Kedua orang tua, H. Syaichur Rozy dan Hj. Chalishah Amali dan

keluarga besar yang selalu memberikan kesabaran, dorongan, nasihat dan

do’a bagi terselesaikannya tesis ini.

2. Bapak Supani, ST., MT dan Ibu Ir. Sri Pingit Wulandari, Msi., selaku

Dosen Pembimbing Tesis yang telah memberi bantuan, arahan, koreksi

dan bimbingan dalam penulisan dan penyelesaian tesis ini.

3. Bapak Ir. I Putu Artama Wiguna, MT. PhD, Ibu Retno Indryani, MS dan

Bapak Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT, selaku Dosen Penguji Tesis atas

masukan, bimbingan, nasihat dan evaluasi yang sangat penting dan

bermanfaat dalam penyusunan Tesis ini menuju kesempurnaan.

4. Sahabat dan teman-teman: Nine, Ana, mbak Nuffida, mbak Tria, Puri,

Mbak Nita, mbak Farida, mbak Fibri, Shindy, mbak Eva, mbak Depsy,

mas Isol, mas Doni, mas Djudjuk, Pak Sumardi dan temen-teman yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan

dan semangat bagi penulis.

Page 8: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kemajuan

selanjutnya.

Akhir kata penulis berharap agar tesis ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak, khususnya bagi penulis pribadi dan Insya Allah dapat menambah

pengetahuan dan Daftar Pustaka bagi yang mempergunakannya.

Surabaya, 8 Februari 2007

Penulis

Page 9: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Abstrak

Kata Pengantar ............................................................................ i

Daftar Isi ........................................................................................ iii

Daftar Tabel ........................................................................................ vii

Daftar Gambar ............................................................................ xi

Daftar Lampiran ............................................................................ xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 3

1.3 Tujuan ............................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 3

1.5 Batasan Penelitian ................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengambilan Keputusan ..................................................... 5

2.1.1 Behaviorist Theory (Teori Ahli Perilaku) ................. 5

2.1.2 Learning Theories (Teori Belajar) ............................. 7

2.2 Investasi ............................................................................. 7

2.3 Sewa (Lease) ............................................................................. 9

2.3.1 Pengertian Leasing ..................................................... 9

2.3.2 Pihak-pihak dalam leasing ......................................... 9

2.3.3 Jenis pembiayaan dalam leasing ............................. 10

2.3.4 Keuntungan dan Kerugian Leasing ............................. 11

2.4 Alat Berat ............................................................................. 12

2.4.1 Klasifikasi fungsional alat berat ............................. 12

2.4.2 Klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya ................. 14

2.5 Penggolongan Perusahaan ..................................................... 15

2.6 Variabel-variabel dalam pengambilan keputusan

menyewa alat berat .................................................................. 20

Page 10: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

2.7 Analisa Statistik .................................................................. 27

2.7.1 Sampel .............................................................................. 27

2.7.2 Rancangan Kuisioner ................................................ 28

2.7.3 Pengukuran variabel penelitian .................................... 28

2.7.4 Uji Validitas dan Reabilitas .................................... 28

2.7.5 Uji Distribusi Normal Multivariat ........................ 30

2.7.6 Analisa Faktor ............................................................ 30

2.7.7 Analisis Cluster ............................................................ 33

2.7.8 Analisis Diskriminan ................................................ 33

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 35

3.2 Proses Penelitian ............................................................ 35

3.3 Pengumpulan Data ............................................................ 38

3.3.1 Data Primer ............................................................ 38

3.3.2 Data Sekunder ............................................................ 38

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 38

3.4.1 Populasi dan Sampel Penelitian ........................ 38

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel .................................... 38

3.5 Rancangan Kuisioner ............................................................ 39

3.6 Pengukuran Variabel Penelitian .................................... 39

3.7 Pengolahan Data ............................................................ 40

3.8 Identifikasi Variabel ............................................................ 40

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Survei Pendahuluan ............................................................. 43

4.2 Pengumpulan Data ............................................................. 43

4.2.1 Profil Responden ................................................. 46

4.2.2 Deskripsi Jenis Alat Berat Yang Banyak Disewa

Oleh Responden ................................................. 48

4.2.3 Deskripsi Penilaian Responden terhadap Faktor-faktor

Yang Mendasari Dalam Pengambilan Keputusan .......... 49

BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Uji Validitas ........................................................................... 53

Page 11: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

5.2 Uji Reabilitas ........................................................................... 54

5.3 Uji Distribusi Normal Multivariat ....................................... 55

5.4 Analisa Deskriptif ............................................................ 54

5.5 Hasil Analisis Faktor Terhadap Faktor-faktor Yang Mendasari

Dalam Pengambilan Keputusan Menyewa Alat Berat ............. 57

5.5.1 Hasil Uji Kelayakan Data untuk Analisa Faktor ........... 57

5.5.2 Analisa Komponen Utama (Principal

Component Analysis) ................................................. 61

5.5.3 Komunalitas ............................................................. 62

5.5.4 Pola Matriks Sesudah Rotasi ..................................... 64

5.6 Hasil Analisis Cluster ............................................................. 66

5.7 Hasil Analisis Diskriminan Terhadap Faktor-faktor Yang

Mendasari Dalam Pengambilan Keputusan

Menyewa Alat Berat ............................................................ 66

5.7.1 Pengujian Box’s M ................................................ 67

5.7.2 Stepwise Statistics ................................................ 67

5.7.3 Canonical Correlation ................................................ 68

5.7.4 Fungsi Diskriminan ................................................ 69

5.7.5 Ketepatan Klasifikasi ................................................ 70

5.8 Pembahasan ........................................................................ 71

5.8.1 Faktor Operasional ................................................ 71

5.8.2 Faktor Operating Cost ................................................ 72

5.8.3 Faktor Modal ............................................................ 73

5.8.4 Faktor Sarana dan Prasarana .................................... 73

5.8.5 Faktor Kewajiban dan Asuransi ........................ 74

5.8.6 Faktor Alat dan Lingkungan .................................... 74

5.8.7 Faktor Proyek ............................................................ 75

5.8.8 Faktor Instict dan Nilai Alat .................................... 75

5.9 Tanggapan Responden Terhadap Faktor-faktor

Yang Terbentuk ......................................................................... 76

5.10 Variabel Yang Tereduksi Selama Iterasi Pada

Analisa Faktor ........................................................................ 77

Page 12: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

5.11 Variabel Yang Menjadi Pembeda Antara Perusahaan

Golongan Besar Dengan Perusahaan Golongan Menengah ...... 77

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ........................................................................ 81

6.2 Saran .................................................................................... 81

Daftar Pustaka ........................................................................ 83

Page 13: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batas Nilai Pekerjaan dan Jumlah Banyaknya Paket

Pekerjaan Sesaat Perusahaan Golongan Kecil ............ 15

Tabel 2.2 Kemampuan Perusahaan Golongan Kecil ............ 16

Tabel 2.3 Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha

Perusahaan Kecil ................................................. 16

Tabel 2.4 Pengalaman Pekerjaan selama 8 tahun terakhir

Perusahaan Golongan Kecil .................................... 16

Tabel 2.5 Keterangan Perusahaan Golongan Kecil ............ 17

Tabel 2.6 Batas Nilai Pekerjaan dan Jumlah Banyaknya Paket

Pekerjaan Sesaat Perusahaan Golongan Menegah ........ 17

Tabel 2.7 Kemampuan Perusahaan Golongan Menengah ............ 17

Tabel 2.8 Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha

Perusahaan Menegah ................................................ 17

Tabel 2.9 Pengalaman Pekerjaan selama 8 tahun terakhir

Perusahaan Golongan Menengah ........................ 18

Tabel 2.10 Keterangan Perusahaan Golongan Menengah ........... 18

Tabel 2.11 Batas Nilai Pekerjaan dan Jumlah Banyaknya Paket

Pekerjaan Sesaat Perusahaan Golongan Besar ........... 18

Tabel 2.12 Kemampuan Perusahaan Golongan Besar ............ 19

Tabel 2.13 Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha

Perusahaan Besar ................................................ 19

Tabel 2.14 Pengalaman Pekerjaan selama 8 tahun terakhir

Perusahaan Golongan Besar .................................... 19

Tabel 2.15 Keterangan Perusahaan Golongan Besar ........... 19

Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Populasi dan Sampel ............ 39

Tabel 3.2 Variabel-variabel dalam penelitian ........................ 41

Tabel 4.1 Jumlah Responden ................................................ 44

Tabel 4.2 Ringkasan Data Responden .................................... 46

Tabel 4.3 Jenis Alat Berat Yang Sering Disewa Oleh Responden 48

Page 14: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

Tabel 4.4 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X1, X2,

X3 dan X4 ............................................................. 49

Tabel 4.5 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X5, X6,

X7 dan X8 ............................................................. 50

Tabel 4.6 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X9, X10,

X11 dan X12 ............................................................. 50

Tabel 4.7 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X13, X14,

X15 dan X16 ............................................................. 51

Tabel 4.8 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X17, X18,

X19 dan X20 ............................................................. 51

Tabel 4.9 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X21, X22,

X23 dan X24 ............................................................. 51

Tabel 4.10 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X25, X26,

X27 dan X8 ............................................................. 52

Tabel 4.11 Skor Penilaian Responden Terhadap Variabel X29....... 52

Tabel 5.1 Uji Validitas ............................................................. 53

Tabel 5.2 Nilai MSA Hasil Analisa Faktor ......................... 60

Tabel 5.3 Hasil Ekstraksi Faktor ................................................. 61

Tabel 5.4 Nilai Komunalitas Setiap Variabel ......................... 63

Tabel 5.5 Hasil Bentukan Faktor ................................................. 64

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Box’s M ..................................... 67

Tabel 5.7 Wilk’s Lamda ............................................................. 67

Tabel 5.8 Eigen value ............................................................. 68

Tabel 5.9 Wilk’s Lamda ............................................................. 68

Tabel 5.10 Koefisien Fungsi Diskriminan ..................................... 69

Tabel 5.11 Fungsi Kelompok ................................................. 69

Tabel 5.12 Hasil Pengelompokan ................................................. 68

Tabel 5.13 Skor Penilaian Responden Perusahaan Golongan

Besar dan Mennegah terhadap variabel NPV ............. 68

Tabel 5.13 Skor Penilaian Responden Perusahaan Golongan

Besar dan Mennegah terhadap variabel NPV ............. 78

Tabel 5.14 Skor Penilaian Responden Perusahaan Golongan

Page 15: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

Besar dan Mennegah terhadap variabel Pajak ............. 78

Tabel 5.15 Skor Penilaian Responden Perusahaan Golongan

Besar dan Mennegah terhadap variabel Ukuran

Proyek ......................................................................... 80

Page 16: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH
Page 17: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .................................... 37

Gambar 4.1 Pie Chart Prosentase Golongan Perusahaan ............ 47

Gambar 4.2 Pie Chart Prosentase Jenis Kelamin Responden ........ 47

Gambar 4.3 Pie Chart Jabatan Responden ........................ 48

Gambar 5.2 Grafik Mean Significance index ........................ 56

Gambar 5.3 Scree Plot ............................................................ 62

Page 18: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH
Page 19: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Survei Pendahuluan ........................ 85

Lampiran 2 Kuisioner Survei ................................................ 88

Lampiran 3 Daftar Anggota Gapensi Sub Bidang

Gedung dan Pabrik ................................................ 92

Lampiran 4 Daftar Anggota Gapensi Sub Bidang

Gedung dan Pabrik (lanjutan) ........................ 93

Lampiran 5 Daftar Anggota Gapensi Sub Bidang

Gedung dan Pabrik (lanjutan) ........................ 94

Lampiran 6 Daftar Anggota Gapensi Sub Bidang

Gedung dan Pabrik (lanjutan) ........................ 95

Lampiran 7 Tabel Perhitungan Sampel .................................... 96

Lampiran 8 Tabel Perhitungan Sampel (lanjutan) ........................ 97

Lampiran 9 Jawaban Persepsi Responden .................................... 98

Lampiran 10 Jawaban Persepsi Responden (lanjutan) ............ 99

Lampiran 11 Uji Validitas dan Reabilitas .................................... 100

Lampiran 12 Tabel Korelasi (Perason Product Moment) ............ 102

Lampiran 13 Uji Multinormal ................................................ 104

Lampiran 14 Analisa Faktor ................................................ 105

Lampiran 15 Analisa Diskriminan ................................................ 114

Lampiran 16 Deskripsi Skor Jawaban Responden ........................ 117

Page 20: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH
Page 21: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan dalam sebuah proyek juga ditentukan oleh sumber daya

peralatan. Keberadaan alat sebagai sarana utama untuk mendukung pelaksanaan

proyek, dan juga memegang peranan penting dalam penanganan proyek. Dengan

semakin bervariasinya jenis proyek yang dikerjakan, perusahaan dituntut untuk

memperhatikan terhadap peningkatan dan pengelolaan sumber daya peralatan

yang efisien dan produktif. (Konstruksi, Agustus 2002)

Menurut Rudy Badaruddin Presdir PT. International Auction Multi

Machine diperkirakan karena adanya otonomi daerah, pembangunan konstruksi

di daerah akan terus berkembang. Sehingga kedepan akan banyak membutuhkan

mesin dan alat berat (Pikiran Rakyat, 2003).

Permintaan terhadap alat berat di Indonesia cukup tinggi. Hal ini dapat

dilihat dari periode tahun 1983 hingga pertengahan Juni 1997 mencapai sekitar

44.701 unit. Periode 1997 hingga tahun 2000 menurun 30%-40% menjadi sekitar

24.313 unit karena adanya krisis ekonomi. Pada tahun 2001 mulai membaik

dengan permintaan sekitar 5000 unit. Dan untuk tahun-tahun berikutnya di

prediksi akan meningkat sekitar 15%-20% (Konstruksi, November-Desember

2001; Pikiran Rakyat, 2003). Dengan adanya peningkatan alat berat tersebut

perlu untuk di tentukan metode pengadaan yang sesuai.

Pengadaan suatu barang pada suatu perusahaan sebagai pendukung dari

kegiatan produksi, seperti alat berat pada suatu proyek, dapat diperoleh melalui

pembelian maupun dengan sewa dari perusahaan yang menyediakan alat tersebut

(Konstruksi November–Desember 2000). Pembiayaan dengan sewa lebih fleksibel

karena dapat dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, tetapi periode

penyewaan tersebut bisa diperpanjang hingga 3 sampai 10 tahun untuk jenis

peralatan tertentu.

Sewa dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang akan

melakukan investasi. Diantaranya perusahaan tidak perlu mengeluarkan sejumlah

Page 22: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

2

modal besar pada tahun pertama, fleksibilitas dari mekanisme sewa, dan

sebagainya. (Anwari, 1987; Soekadi, 1990)

Pengambilan keputusan merupakan pekerjaan yang paling penting pada

beberapa eksekutif. Hal tersebut berbahaya dan penuh resiko. Keputusan yang

buruk dapat merusak bisnis dan karir, terkadang juga tidak dapat diperbaiki.

Keputusan yang buruk bisa berasal dari proses untuk membuat keputusan, seperti

alternatif yang digambarkan dengan tidak jelas, kebenaran informasi yang

dikumpulkan, biaya-biaya dan keuntungan yang tidak akurat. Tetapi terkadang

kesalahan bukan pada ketidak benaran pada proses pengambilan keputusan tetapi

lebih pada pemikiran dari pengambil keputusan (Hammond, 2006).

Menurut Norm Fujisaki, Wakil Direktur, Sistem Investasi U.S. FAA,

teknis sudut pandang seseorang terhadap pertimbangan kritis finansial yang

mengatur keputusan suatu bisnis. Yang perlu diketahui dalam konsep pokok dan

pengertian yang mendalam dasar keuangan dari teori keuangan dan aplikasi dari

teori keputusan bisnis yaitu analisa laporan keuangan, perencanaan keuangan dan

pertumbuhan yang mendukung. (Scharfstein, 2002).

Pengadaan peralatan pada perusahaan konstruksi di Surabaya, baik untuk

golongan besar maupun menengah berdasarkan hasil dari wawancara langsung

dengan sampel sebanyak 30 perusahaan, satu perusahaan yaitu PT. Prambanan

Dwipaka memiliki alat berat sendiri sedangkan perusahaan yang lainnya

menyewa. Selain itu juga ada beberapa perusahaan sebagian dari alat berat yang

digunakan milik sendiri dan sebagian lagi menyewa. Pertimbangan beberapa

perusahaan konstruksi untuk memiliki sendiri atau menyewa alat bermacam-

macam. Perbedaan dasar pengambilan keputusan untuk menyewa alat juga terjadi

pada perusahaan besar dan perusahaan menengah. Seperti pertimbangan besar

proyek yang sedang dikerjakan, asuransi, payback period, modal, penyimpanan

alat, fasilitas pemeliharaan, dan sebagainya. Adanya perbedaan dalam

pengambilan keputusan dalam pengadaan alat berat menunjukkan bahwa ada

alasan tertentu mengapa perusahaan tersebut memilih untuk menyewa alat berat

untuk pelaksanaan proyeknya.

Dari latar belakang diatas maka perlu diadakan studi untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk

Page 23: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

3

menyewa alat pendukung produksi, dalam hal ini alat berat, bagi perusahaan

konstruksi di Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pada perusahaan konstruksi di

Surabaya dalam mengambil keputusan untuk menyewa alat berat sebagai

pendukung pelaksanaan proyek.

2. Variabel apa saja yang dapat membedakan dari perusahaan konstruksi

dengan golongan besar dan menengah dalam pengambilan keputusan

menyewa alat berat

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan untuk menyewa alat berat berdasarkan persepsi

para praktisi yang berwenang dan terlibat dalam pengambilan keputusan

terhadap penyewaan alat berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya.

2. Mengetahui perbedaaan variabel dari perusahaan konstruksi dengan

golongan besar dan menengah pengambilan keputusan menyewa alat

berat.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

perusahaan konstruksi untuk kebijaksanaan dalam pengambilan

keputusan untuk pengelolaan sumber daya alat konstruksi (manajemen

peralatan).

2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemilik alat sehingga dapat

meningkatkan pelayanan dalam menyewakan peralatan sebagai

penunjang peningkatan usaha.

3. Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi kepentingan peneliti dan

akademik.

Page 24: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

4

1.5 Batasan Penelitian

Lingkup penelitian ini meliputi :

1. Responden penelitian ini adalah para praktisi yang berwenang dan

terlibat dalam pengambilan keputusan untuk menyewa alat berat pada

perusahaan konstruksi di Surabaya

2. Menyewa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah operating lease.

Dimana biaya-biaya yang diperhitungkan dalam sewa adalah harga

barang, bea masuk, bongkar muat di pelabuhan dan transpor.

3. Obyek penelitian ini adalah perusahaan konstruksi golongan Besar (B)

dan Menengah (M) di Surabaya, yang terdaftar sebagai anggota Gapensi

Jawa Timur tahun 2005 Sub bidang Gedung dan Pabrik.

Page 25: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengambilan Keputusan

Cara setiap kita mengerti dan memecahkan masalah adalah menggunakan

logika deduktif terhadap penyelesaian urusan yang sudah umum. Pada situasi

yang tidak terstruktur, orang cenderung bertindak berdasarkan “gut feelings”

(intuisi) daripada tetap berdasarkan kepada rasional.

Orang tidak hanya memiliki perbedaan feeling (intuisi) terhadap situasi

yang sama, tetapi intuisi mereka berubah atau dapat dirubah dengan diskusi,

petunjuk baru, dan interaksi dengan orang lain yang berpengalaman. Pada

kenyataannya ketika kita membuat suatu keputusan, pilihan kepribadian dan

kepercayaan biasanya lebih jelas dan lebih logis.

Pengambilan keputusan adalah kompromi. Pengambil keputusan harus

memberatkan nilai pertimbangan yang mempengaruhi faktor ekonomi, teknik

pratikal, keperluan ilmiah, manusia dan pertimbangan sosial, dan sebagainya.

Untuk membuat keputusan yang benaradalah untuk memilih satu alternatif dari

beberapa yang memungkinkan keseimbangan terbaik atau mengoptimalkan nilai

total, dengan mempertimbangkan semua bermacam-macam faktor-faktor. Hal ini

sering diperlukan untuk nilai penjualan pada sebuah dimensi (yang disebut

reabilitas) dalam rangka memperoleh nilai pada dimensi yang lain (disebut biaya).

Menemukan alternatif yang menghasilkan kompromi yang optimum dari semua

faktor-faktor yang relevan merupakan tugas dari pengambil keputusan. (Dixon,

1966)

Menurut Saaty (1988) tingkah laku manusia sangat kompleks; ada banyak

teori yang menjelaskan bahwa tingkah laku manusia dalam dan berlapis-lapis, dan

semuanya kemungkinan berkontribusi pada pengertian kita tentang tingkah laku

manusia.

2.1.1 Behaviorist Theory (Teori Ahli Perilaku)

1. Instict-Drive Theory (Teori Dorongan – Naluri)

Page 26: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

6

Beberapa dari tingkah laku kita dikendalikan oleh naluri. Sama halnya

seperti tawon yang memiliki naluri untuk membangun sarang dan

burung memiliki karakteristik lagu mereka, manusia juga mengikuti

pola tanpa pembelajaran dari perilaku, seperti mencari makan, kawin,

menghindari sakit, dan sebagainya. Walaupun tidak cukup untuk

meliputi kebanyakan perilaku orang dewasa, termasuk perasaan, nilai,

ambisi, sikap, rasa, dan kecenderungan.

2. Reason-Impuls Theory (Teori Nalar-Impuls)

Beberapa dari keputusan yang diambil dirasakan mengalir dari

keputusan logis bukan berasal dari tingkah dan perubahan pikiran yang

secara tiba-tiba. Walaupun kita boleh mengakui adanya kebutuhan itu

dan alasan pribadi adalah daya penggerak di balik tingkah laku

manusia, kita anggap bahwa kita menggunakan akal sehat (nalar)

untuk mencapai tujuan kita dalam batas dari sumberdaya yang ada.

Dan banyak dari kita pada akhirnya memang belajar mengunakan

teknik yang rasional pada pengambilan keputusan, terlepas dari apa

yang didesakkan oleh keinginan prbadi.

Para ahli teori nalar-impuls menyatakan bahwa reaksi berdasarkan

pada tiruan, kebiasaan, sugensti atau bentuk pemikiran subrasional

yang lain dari pikiran dan jarang berdasarkan logika murni. Tindakan

yang direncanakan adalah hasil dari analisa yang didasarkan pada

prefensi terhadap apa yang dianggap paling bermanfaat bagi

pencapaian sasaran dan prefensi justru sangat kuat dipengaruhi oleh

kebiasaan dan latihan, daripada pemikiran secara rasional..

3. Dynamic Field Theory (Teori Bidang Dinamik)

Kita bertindak pada tanggapan terhadap sebuah bidang dinamis

(dynamic field) dari tekanan dan tegangan ketika kita mempersepsi

lingkungan untuk menyangkal atau memenuhi keinginan atas apa yang

kita inginkan dan butuhkan. Hirarki dari kebutuhan manusia yang

memotivasi tingkah laku; kebutuhan ini berkisar dari hal-hal yang

paling mendasar mulai dari kebutuhanfisiologis dan kebutuhan

Page 27: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

7

keamanan dan keselamatan ke dalam ktualisasi diri dan kebutuhan

estetika.

2.1.2 Learning Theories (Teori Belajar)

Kebanyakan orang cenderung mengasumsikan bahwa cara berfikir

dan logika yang digunakan untuk mengembangkan pikiran kita merupakan

bawaan manusia sejak lahir dan dasar dari pengetahuan manusia datang

kepada manusia sebagai pemberian dari Yang Maha Kuasa. Tetapi teori

pembelajaran saat ini membantah bahwa pembelajaran utamanya dari trial

and error dan lebih melalui perasaan (feeling) daripada melalui logika.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk

mengenali suatu tindakan khusus dipandang dari sudut pengalaman

sebelumnya. Hal ini merupakan sebuah iteratif, atau pengulangan, proses

dari penambahan pengetahuan yang menguraikan atau memperluas

meninggalkan pengetahuan. Pembelajaran dapat disengaja dan sadar,

seperti pada ingatan fakta, atau dapat tak disengaja dan tak sadar.

2.2 Investasi

Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana

pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan

sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksadana, wesel dan

sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar

dimasa mendatang.

Pengertian investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal

pada saat sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa

agar dapat diperoleh manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang, selama

dua tahun atau lebih. (Haming, 2003)

Resiko yang ada pada investasi berkaitan dengan pengeluaran dana pada

saat sekarang dan manfaatnya baru diterima dimasa mendatang, yaitu : (Haming,

2003)

1. Resiko nilai riil dari uang yang akan diterima di masa mendatang.

2. Resiko mengenai ketidakpastian menerima uang dalam jumlah yang sesuai

dengan yang diperkirakan akan diterima di masa mendatang.

Page 28: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

8

Perencanaan keuangan untuk sebuah bisnis konstruksi sering berasal dari

investasi pada peralatan, karena seluruh elemen mendasari modal investasi jangka

panjang yang paling besar pada bisnis. (Day, 1989)

Alat analisis pada investasi dibedakan menjadi dua golongan besar

(Haming, 2003), yaitu :

1. Metode konvensional

Merupakan metode analis yang dibekalkan sebagai peralatan dari capital

budgeting, yaitu :

a. Metode pemulihan investasi (payback method)

b. Metode tingkat balikan akunting rata-rata (average accounting rate

of return atau AARR)

c. Metode nilai sekarang (present value method)

d. Indeks kemapulabaan (profitability index)

e. Metode tingkat balikan internal (internal rate of return atau IRR)

f. NPV (Net Present Value)

2. Metode analisis riset operasional

Merupakan alat analisis yang berorientasi pasa sitem acuan optimal.

Metode yang biasa digunakan adalah :

a. Teori antrian (waiting line models)

b. Simulasi Monte Carlo (Monte Carlo Simulation)

c. Metode titik impas (break even point method)

d. Program linier (linear programming)

Dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi, ada lima metode

standar yang biasa digunakan untuk mengevaluasi yaitu payback period,

discounted payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR)

dan modified internal rate of return (MIRR). Selain itu ada empat pendekatan lain

untuk mengevaluasi investasi, masing-masing pendekatan memiliki kekurangan.

Pendekatan yang pertama dengan tidak menggunakan seluruh analisa keuangan

formal seperti NPV. Kedua, yang diusulkan Kaplan yaitu menyaring NPV;

kekurangan utama dari model ini adalah tidak memberikan perhatian yang tegas

untuk isu stategi. Ketiga yaitu pendekatan dari Porter yaitu menghubungkan

keputusan teknologi ke dalam analisa strategi. Pendekatan yang keempat oleh

Page 29: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

9

Bromwich dan Bhimani yaitu membantah suatu terintegrasi kerangka analisis

strategi finansial. Tetapi mereka tidak memaksakan ide-ide mereka hanya

memberikan pengertian pengarahan bagi manajer dalam mengevaluasi investasi.

(Shank, 1992)

2.3 Sewa (Lease)

2.3.1 Pengertian leasing

Leasing berasal dari bahasa Inggris Lease berarti sewa atau lebih

umum sebagai sewa menyewa (Anwari, 1987; Soekadi, 1990). Definisi

leasing berdasarkan menurut Surat Keputusan Bersama Menteri

Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik

Indonesia No. Kep-122/MK/IV/2/1974, 32/M/SK/2/1974, 30/Kpb/I/1974

tanggal 7 Februari 1974 yaitu :

Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan

barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu

jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara

berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli

barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka

waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.

Dapat disebut juga leasing adalah kontrak yang memperbolehkan

individual atau perusahaan menggunakan nilai ekonomis dari suatu aset

pada jangka waktu tertentu tanpa memperoleh hak kepemilikan atas aset

tersebut. (Pikiran Rakyat, 2004)

2.3.2 Pihak-pihak dalam leasing

Pihak-pihak yang terlibat di dalam leasing yaitu : (Anwari, 1987)

1. Lessor adalah pihak yang menyewakan barang, dapat terdiri dari

beberapa perusahaan. Disebut juga sebagai Investors, Equity – holders,

Owner – participants atau trusters – Owner.

2. Lessee adalah pihak yang menikmati barang tersebut dengan

membayar sewa dan mempunyai hak opsi.

Page 30: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

10

2.3.3 Jenis pembiayaan dalam leasing

Pembiayaan investasi melalui leasing terdapat beberapa cara,

yaitu : (Anwari, 1987; Soekadi, 1990)

1. Financial lease

Jangka waktu kontrak financial lease lebih singkat dari umur ekonomis

barang yang disewakan. Biaya sewa meliputi biaya modal serta biaya-

biaya lain seperti bunga, pajak, asuransi, biaya pemeliharaan dan

sebagainya, karena lessor mengharapkan pengembalian biaya meliputi

seluruh harga modal yang disewakan sekaligus biaya-biaya tersebut.

Dalam perjanjian ini biasanya tidak bisa dibatalkan dalam pertengahan

masa leasing oleh salah satu pihak, kecuali jika pihak lessee tidak

memenuhi perjanjian/kontrak.

Financial lease dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Direct Financial lease

Transaksi ini terjadi jika lessee sebelumnya belum pernah memiliki

barang yang dijadikan obyek lease.

Dapat dikatakan bahwa lessor membeli suatu barang atas

permintaan lessee dan akan dipergunakan oleh lessee.

Segi menonjol dari transaksi ini adalah lessee memerlukan suatu

barang untuk kepentingan proses produksi dalam usahanya.

b. Sale and lease back

Cara pembiayaan dimana pemilik barang menjual hak miliknya

kepada lessor kemudian barang tersebut di-lease-kan kembali

kepada pemilik semula (pemilik menjadi lessee).

Bentuk perjanjian ini biasanya terjadi karena pihak lessee, biasanya

perusahaan besar, ingin menutup defisit yang telah diperkirakan

akan terjadi.

2. Operating Lease

Pada operating lease, lessor membeli barang untuk disewakan kepada

lessee untuk jangka waktu tertentu. Lesse membayar uang sewa yang

besarnya secara keseluruhan tidak meliputi pajak, biaya service,

asuransi. Biaya-biaya yang diperhitungkan dalam sewa antara lain

Page 31: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

11

harga barang, bea masuk, bongkar muat di pelabuhan, transpor dan

persentase sewa.

Resiko kepemilikan selama jangka waktu leasing menjadi tanggung

jawab lessor, sehingga pajak kekayaan menjadi tanggung jawab lessor.

Resiko turunnya nilai barang, kerusakan barang serta perawatan

barang ditanggung oleh Lessor.

Lessee dapat memutuskan perjanjian secara sepihak dengan

pemberitahuan maksud pemutusan hubungan sewa secara tertulis

dalam waktu yang layak dengan konsekuensi lessee memayar sewa

penuh.

2.3.4 Keuntungan dan Kerugian Leasing

2.3.4.1. Keuntungan Leasing (Soekadi, 1990) :

1. Penghematan modal

Dapat menghemat modal dikarenakan tidak perlu

mengeluarkan tunai yang besar pada awal tahun.

2. Flexibilitas

Fleksibilitas ini meliputi struktur kontraknya, besarnya

pembayaran sewa dan jangka waktu pembayarannya

3. Sebagai sumber dana

Leasing merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan-

perusahaan industri maupun perusahaan-perusahaan komersil

lainnya. Mekanisme untuk untuk memperoleh dana yaitu

melalui sale and lease back atas asset tersebut.

4. On atau Off Balance sheet

Kemudahan dalam pembukuan dapat disesuaikan dengan

kebutuhan, bisa dibukukan dengan menggunakan on atau off

balance sheet.

5. Menguntungkan cash flow

Fleksibilitas dari penentuan besarnya sewa sangat

menguntungkan cash flow, karena dapat disesuaikan dengan

kemampuan cash flow yang ada.

6. Menahan pengaruh inflasi

Page 32: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

12

Dalam keadaan inflasi, lessee mengeluarkan biaya sewa yang

sama. Dengan demikian niali riil dari sewa tersebut telah

berkurang. Dapat dikatakan bahwa lessee membayar

membayar hari ini dengan dengan perhitungan niali mata

uang kemarin.

7. Bebas beban pajak dan biaya seperti pajak kekayaan,

depresiasi.

8. Bebas dari kewajiban mengurusi laporan investasi, barang

bekas, dan lain-lain.

2.3.4.2. Kerugian leasing (Soekadi, 1990) :

1. Sewa membutuhkan biaya yang lebih besar karena

kehilangan keuntungan pajak tertentu.

2. Kehilangan nilai ekonomis dari aset pada saat akhir dari

waktu sewa, karena tidak memiliki aset.

3. Tidak dapat membatalkan perjanjian sewaktu-waktu. Jika

melakukan pembatalan perjanjian maka dikenakan biaya

sewa penuh.

2.4 Alat Berat

Alat berat yaitu sarana angkut yang khusus dirancang untuk pelaksanaan

rancang bangun yang berat dan tugas konstruksi. (www.wikipedia.com)

Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang

digunakan untuk membantu manusia melakukan pekerjaan pembangunan suatu

struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-

proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat

tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga

hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif

singkat. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain

dozer, alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; alat

pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti

roller dan compactor, dan lain-lain. (Rostiyanti, 2002)

Page 33: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

13

Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi.

2.4.1 Klasifikasi fungsional alat berat

Klasifikasi fungsional adalah pembagian alat berdasarkan fungsi-fungsi

utama alat.

2.4.1.1 Alat Pengolah Lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang

harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada

lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan

dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan

lapisan tanah paling atas menggunakan scraper. Sedangkan untuk

pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunkaan

juga motor grader.

2.4.1.2 Alat Penggali

Alat penggali juga dikenal dengan istilah excavator. Beberapa alat

berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk

dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan

clamshell.

2.4.1.3 Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat

ini dapat mengangkut material secara vertikal dan kemudian

memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif

kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan

jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang dapat digunakan dapat berupa

belt, truck, dan wagon.

2.4.1.4 Alat Pemindah Material

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak

digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk

memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan

dozer adalah alat pemindah material.

2.4.1.5 Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut

perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk

Page 34: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

14

pembuatan jalan, baik itu jalan tanah dan jalan dengan perkerasan

lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat

adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor dan lain-lain.

2.4.1.6 Alat Pemroses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi

sutu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya

adalah batuan bergradasi, semen, beton dan aspal. Yang termasuk

dalam kategori alat ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur

material-material diatas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses

material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

2.4.1.7 Alat Penempatan Akhir Material

Alat ini berfungsi untuk menempatkan material pada tempat yang telah

ditentukan . di tempat atau lokasi ini mterial disebarkan secara merata

dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang

termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt

paver, motor grader dan alat pemadat.

2.4.1.8 Klasifikasi operasional alat berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu

tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakkan atau statis.

2.4.2 Klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas:

2.4.2.1 Alat dengan Penggerak

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan

hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah

crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan

alat penggerak pada conveyor belt.

2.4.2.2 Alat Statis

Yang termasuk dalam kategori ini adalah tower crane, batching plant,

baik untuk beton maupun aspal serta crusher plant.

Dalam pemilihan alat-alat berat konstruksi diperlukan efisiensi dan

efektifitas dalam pengelolaan dan pelaksanaannya. Beberapa faktor yang perlu

diperhatikan dalam pengunaan alat berat adalah biaya dari konstruksi, diantaranya

kontraktor dihadapkan pada pilihan untuk menyewa, membeli atau memakai milik

Page 35: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

15

sendiri tetapi harus mendatangkan dari tempat yang jauh. Pengeluaran biaya awal

juga menentukan dalam pemilihan alat-alat konstruksi, yang terdiri dari biaya

pembelian (investasi), biaya operasi dan pemeliharaan. Pilihan ini dipengaruhi

oleh besar kecilnya ukuran proyek, tersedianya fasilitas pemeliharaan dan

cashflow. Selain itu juga, faktor ekonomi dan jadwal proyek akan menjadi

pertimbangan utama dalam mengambil keputusan tersebut.

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan

penggunaan alat berat untuk konstruksi yang harus diteliti sebelum sampi pada

suatu keputusan seperti bengkel lokal, kelengkapan peralatan, ketersediaan suku

cadang dan personil untuk menanganinya. Produktivitas serta usia serta penjualan

kembali dari peralatan juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan alat-alat

konstruksi. (Soeharto, 1998).

Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari beberapa faktor. Faktor yang

pertama adalah biaya dalam jumlah yang besar yang dikeluarkan karena membeli

alat tersebut. Jika pemilik meminjam uang dari bank untuk membeli alat tersebut

maka akan ada biaya terhadap bunga pinjaman. Faktor kedua adalah depresiasi

alat. Sejalan dengan bertambahnya umur alat maka akan ada penurunan nilai alat.

Faktor ketiga yang penting adalah pajak. Faktor keempat adalah biaya yang harus

dikeluarkan pemilik untuk membayar asuransi alat. Dan faktor terakhir adalah

biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan tempat penyimpanan alat.

(Day, 1989; Rostiyanti, 2002)

2.5 Penggolongan Perusahaan

Perusahaan jasa konstruksi digolongkan berdasarkan klasifikasi dan

kualifikasinya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonnesia Nomor 28

Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, yang dimaksud

dengan klasifikasi adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan

penggolongan usaha di bidang jasa konstruksi menurut bidang dan sub bidang

pekerjaan atau penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang

perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau

keterampilan tertentu dan atau kefungsian dan atau keahlian masing-masing.

Page 36: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

16

Sedangkan yang dimaksud dengan kualifikasi adalah bagian kegiatan

registrasi untuk menetapkan penggolongan usaha di bidang jasa konstruksi

menurut tingkat/ kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha, atau

penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di

bidang jasa konstruksi menurut tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan

profesi dan keahlian.

Berdasarkan LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), golongan

perusahaan terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Golongan Kecil

Golongan Kecil terbagi menjadi 3 kualifikasi, yaitu :

Tabel 2.1 Batas Nilai Pekerjaan dan Jumlah Banyaknya Paket Pekerjaan Sesaat Perusahaan Golongan Kecil

No Gol. Kuali-fikasi

Batas Nilai Satu Pekerjaan

Jumlah Banyaknya Paket Pekerjaan

Sesaat

1 K1 0 s/d Rp 100.000.000,- 3

2 K2 Rp 100.000.000,- s/d Rp 400.000.000,- 3

3

Kecil

K3 Rp 400.000.000,- s/d Rp 1.000.000.000,- 3

Sumber : LPJK

Tabel 2.2 Kemampuan Perusahaan Golongan Kecil Range Kemampuan

No Gol. Kuali-fikasi Kekayaan Bersih Kemampuan Keuangan

Sesaat

1 K1 Rp 50.000.000,- s/d Rp 400.000.000,-

Rp 50.000.000,- s/d Rp 720.000.000,-

2 K2 Rp 100.000.000,- s/d Rp 600.000.000,-

Rp 180.000.000,- s/d Rp 1.080.000.000,-

3

Kecil

K3 Rp 400.000.000,- s/d Rp 1.000.000.000,-

Rp 720.000.000,- s/d Rp 1.800.000.000,-

Sumber : LPJK

Tabel 2.3 Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Perusahaan Kecil

No Gol. Kuali-fikasi

Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha TA/T = Tenaga Ahli atau Terampil (Minimal Jumlah dan Pendidikan)

1 Kecil K1 PJTBU : 1 STM / 2 th / Badan Usaha TT sesuaikan dengan bidang pekerjaan bangunan /sipil/listrik/ mesin Tahun 2004 dilengkapi SKA/SKT sesuai bidang usaha

Page 37: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

17

.....Lanjutan Tabel 2.3

No Gol. Kuali-fikasi

Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha TA/T = Tenaga Ahli atau Terampil (Minimal Jumlah dan Pendidikan)

TAT : belum disyaratkan

2 K2

PJTBU : 1 STM / 5 th / Badan Usaha TT sesuaikan dengan bidang pekerjaan bangunan /sipil/listrik/ mesin Tahun 2004 dilengkapi SKA/SKT sesuai bidang usaha TAT : belum disyaratkan

3

Kecil

K3

PJTBU : 1 D3 / 4 th / Badan Usaha atau 1 STM / 10 th / Badan Usaha TT sesuaikan dengan bidang pekerjaan bangunan /sipil/listrik/ mesin Tahun 2004 dilengkapi SKA/SKT sesuai bidang usaha TAT : belum disyaratkan

Sumber : LPJK

Tabel 2.4 Pengalaman Pekerjaan selama 8 tahun terakhir Perusahaan Golongan Kecil

No Gol. Kuali-fikasi

Pengalaman Pekerjaan Selama 8 th terakhir pada sub-bidang

1 K1 Tanpa Pengalaman 2 K2 Pengalaman melaksanakan pekerjaan K1 sesuai sub bidangnya

dengan jumlah total Rp 200.000.000,- selama 8 th 3

Kecil K3 Pengalaman melaksanakan pekerjaan K1 sesuai sub bidangnya

dengan jumlah total Rp 200.000.000,- selama 8 th Sumber : LPJK

Tabel 2.5 Keterangan Perusahaan Golongan Kecil

No Gol. Kuali-fikasi Keterangan

1 K1 2 K2

3 Kecil

K3

1. Pengalaman pekerjaan dibuktikan dengan kontrak pekerjaan yang dipunyainya dilengkapi dengan Berita Acara serah terima dan bukti pembayaran PPN atau laporan SPT tahun proyek ybs dilegalisasi pemilik pekerjaan

2. Untuk naik kulaifikasi maka harus dipenuhi dulu minimal satu sub bid yang punya pengalaman

3. Tambahan 2 sub bid tanpa pengalaman pada kompetensi kualifikasi yang lebih rendah dengan lihat totalnya.

Sumber : LPJK

2. Golongan Menengah (M)

Golongan menengah terbagi menjadi dua kualifikasi, yaitu :

Page 38: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

18

Tabel 2.6 Batas Nilai Pekerjaan dan Jumlah Banyaknya Paket Pekerjaan Sesaat Perusahaan Golongan Menengah

No Gol. Kuali-fikasi

Batas Nilai Satu Pekerjaan

Jumlah Banyaknya Paket Pekerjaan

Sesaat

1 M1 Rp 1.000.000.000,- s/d Rp 3.000.000.000,- 5

2 Menengah

M2 Rp 3.000.000.000,- s/d Rp 10.000.000.000,- 5

Sumber : LPJK

Tabel 2.7 Kemampuan Perusahaan Golongan Menengah Range Kemampuan

No Gol. Kuali-fikasi Kekayaan Bersih Kemampuan

Keuangan Sesaat

1 M1 Rp 1.000.000.000,- s/d Rp 3.000.000.000,-

Rp 420.000.000,- s/d Rp 12.500.000.000,-

2 Menengah

M2 Rp 3.000.000.000,- s/d Rp 10.000.000.000,-

Rp 12.500.000.000,- s/d

Rp 42.000.000.000,- Sumber : LPJK

Tabel 2.8 Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Perusahaan Golongan Menengah

No Gol. Kuali-fikasi

Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha TA/T = Tenaga Ahli atau Terampil (Minimal Jumlah dan Pendidikan)

1 M1

PJTBU : D3 / 5 th / Bid. Pekerjaan atau 1 S1/ 2th/ Bid. Pekerjaan TT sesuaikan dengan bidang arsitektur/sipil/listrik/mesin/ penyehatan Tahun 2004 dilengkapi SKA/SKT sesuai bidang usaha TAT : 1 D3/2th atau 1 STM/8th atau 1 S1/1 th

2

Menengah

M2

PJTBU : 1S1 /8 th / Bid. Pekerjaan TT sesuaikan dengan bidang arsitektur/sipil/listrik/mesin/ penyehatan Tahun 2004 dilengkapi SKA/SKT sesuai bidang usaha TAT : 1 S1/2th atau 1 D3/5th dan 1 STM/10 th

Sumber : LPJK

Tabel 2.9 Pengalaman Pekerjaan selama 8 tahun terakhir Perusahaan Golongan Menengah

No Gol. Kuali-fikasi

Pengalaman Pekerjaan Selama 8 th terakhir pada sub-bidang

1 Menengah M1 Pengalaman melaksanakan pekerjaan K3 sesuai sub bidangnya dengan jumlah total Rp 2.000.000.000,- selama 8 th

Sumber : LPJK

Page 39: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

19

.....Lanjutan tabel 2.9

No Gol. Kuali-fikasi

Pengalaman Pekerjaan Selama 8 th terakhir pada sub-bidang

2 M2 Pengalaman melaksanakan pekerjaan M1 sesuai sub bidangnya dengan jumlah total Rp 7.000.000.000,- selama 8 th

Sumber : LPJK

Tabel 2.10 Keterangan Perusahaan Golongan Menengah

No Gol. Kuali-fikasi Keterangan

1 M1

2 Menengah M2

Untuk Badan Usaha baru kualifikasi M2 harus memenuhi modal disetor atau K3 1M dan dimuat dalam akate pendiriannya serta satu direksi latar belakang S1 teknik pengalaman 5 th sesuai bidangnya.

Sumber : LPJK

3. Golongan Besar

Golongan Besar hanya terbagi menjadi satu kualifikasi.

Tabel 2.11 Batas Nilai Pekerjaan dan Jumlah Banyaknya Paket Pekerjaan Sesaat Perusahaan Golongan Besar

No Gol. Kuali-fikasi

Batas Nilai Satu Pekerjaan

Jumlah Banyaknya Paket Pekerjaan

Sesaat

1 Besar B Rp 10.000.000.000,- s/d Tak terbatas

8 Atau 12 N

N= jumlah paket sesaat

Sumber : LPJK

Tabel 2.12 Kemampuan Perusahaan Golongan Besar Range Kemampuan

No Gol. Kuali-fikasi Kekayaan Bersih Kemampuan

Keuangan Sesaat

1 Besar B Rp 10.000.000.000,-

s/d Tak terbatas

Rp 64.000.000.000,- s/d

Tak terbatas Sumber : LPJK

Page 40: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

20

Tabel 2.13 Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Perusahaan Golongan Besar

No Gol. Kuali-fikasi

Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha TA/T = Tenaga Ahli atau Terampil (Minimal Jumlah dan Pendidikan)

1 Besar B

PJTBU : 1 S1 / 8 th / Bid. Pekerjaan atau 1 S1/ 2th/ Bid. Pekerjaan S1 sesuaikan dengan bidang arsitektur/sipil/listrik/mesin/ penyehatan Tahun 2004 dilengkapi SKA/SKT sesuai bidang usaha TAT : 3 S1/5th untuk 1 Badan Usaha

Sumber : LPJK

Tabel 2.14 Pengalaman Pekerjaan selama 8 tahun terakhir Perusahaan Golongan Besar

No Gol. Kuali-fikasi

Pengalaman Pekerjaan Selama 8 th terakhir pada sub-bidang

1 Besar B Pengalaman melaksanakan pekerjaan M2 sesuai sub bidangnya dengan jumlah total Rp 2.500.000.000,- selama 8 th

Sumber : LPJK

Tabel 2.15 Keterangan Perusahaan Golongan Besar

No Gol. Kuali-fikasi Keterangan

1 Besar B

Pada akhir tahun 2003 telah mengikuti kursus Pemahaman Sistem Manajemen Mutu (ISO 9000-94 atau versi ISO 9000-2000) Badan Usaha harus bersertifikat ISO 9000-94 atau versi 2000 dan dapat diberi sub bidang baru tanpa persyaratan pengalaman seperti kualifikasi M2

Sumber : LPJK

2.6 Variabel-variabel dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat

Varaibel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan

studi literatur dan wawancara. Variabel-variabel tersebut yaitu :

1. Naluri (Instinct)

Beberapa dari tingkah laku kita dikendalikan oleh naluri. Manusia

mengikuti pola tanpa pembelajaran dari perilaku, seperti mencari makan,

kawin, menghindari sakit, dan sebagainya. Walaupun tidak cukup untuk

meliputi kebanyakan perilaku orang dewasa, termasuk perasaan, nilai,

ambisi, sikap, rasa, dan kecenderungan. (Saaty, 1988)

Page 41: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

21

2. Reason-impuls

Reaksi berdasarkan pada tiruan, kebiasaan, usul atau bentuk subrasional

yang lain dari pikiran dan jarang berdasarkan logika murni. Tindakan

yang direncanakan adalah hasil analisa dari pilihan yang mengarah pada

sasaran atau tujuan dan pilihan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, dan

latihan daripada oleh pemikiran rasional. (Saaty, 1988)

3. Pembelajaran (Pengalaman)

Teori pembelajaran saat ini membantah bahwa pembelajaran utamanya

dari trial and error dan melalui perasaan (feeling) daripada melalui

logika. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk

mengenali suatu tindakan khusus dipandang dari sudut pengalaman

sebelumnya. Pembelajaran dapat disengaja dan sadar, seperti pada

ingatan fakta, atau dapat tak disengaja dan tak sadar. (Saaty, 1988)

4. Pemulihan investasi (Payback Period)

Analisis kelayakan investasi yang menilai kelayakan menurut jangka

waktu pemulihan modal investasi. Perhitungannya dilakukan

berdasarkan aliran kas baik tahunan maupun merupakan nilai sisa.

Kriteria kelayakan dinilai jika masa pemulihan modal lebih pendek dari

usia ekonomis. (Shank, 1992; Haming, 2003; Wawancara)

5. Nilai sekarang (Present value)

Metode nilai sekarang adalah metode penilaian kelayakan investasi yang

menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan

melalui pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang

(diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan.

PVt = At (1+i)-t

(Haming, 2003)

6. NPV (Net Present Value)

jumlah keseluruhan dari jumlah keseluruhan present value dari semua

pemasukan dikurangi dengan jumlah present value dari semua

pengeluaran.

Nilai sekarang bersih (Net present value) dinilai layak jika bertanda

positif (> 0). Dan dinilai tidak layak jika bertanda negatif. (<0).

Page 42: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

22

NPV = ΣPV(+) – ΣPV (-)

(Shank, 1992; Haming, 2003)

7. Tingkat balikan internal (internal rate of return atau IRR) atau

Discounted Cash Flow

Menilai investasi untuk mengetahui tingkat balikan internal sewaktu

nilai sekarang arus kas masuk (TPV) sama dengan nilai sekarang

pengeluaran investasi (Io) atau sewaktu NPV = 0. (Shank, 1992; Haming

2003)

8. Modified internal rate of return (MIRR)

Merupakan suatu ukuran keuangan yang digunakan untuk menentukan

penarik dari suatu investasi. Secara umum digunakan sebagai bagian dari

proses penganggaran modal untuk mengurutkan berbagai macam pilihan

alternatif. MIRR merupakan modifikasi dari ukuran keuangan IRR

(Internal Rate of Return). (Shank, 1992; Wikipedia)

9. Tingkat balikan akunting rata-rata (average accounting rate of

return atau AARR)

Yaitu menilai investasi berdasarkan tingkat balikan akunting investasi.

Metode ini menggunakan data laba sesudah pajak, maka sepanjang rasio

laba positif, berarti berada pada posisi laba. Jika tanda dari rasio negatif

maka tidak layak untuk diinvestasi. (Hamming, 2003)

10. Indeks kemapulabaan (profitability index)

Mengukur investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas

masuk total (TPV) dengan nilai sekarang total dari investasi inisial (Io).

(Haming, 2003)

IoTPVPI =

11. Inflasi

Inflasi merupakan waktu atau peristiwa dimana terjadinya kenaikan

harga-harga barang, jasa atau faktor produksi secara umum.

Dalam keadaan inflasi, lessee mengeluarkan biaya sewa yang sama. Bisa

dikatakan bahwa lessee membayar hari ini dengan perhitungan nilai

mata uang kemarin.

Page 43: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

23

Investasi dapat mengurangi tekanan inflasi. Dengan investasi dalam

pemilihan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan

diri agar harta atau kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya

karena digerogoti inflasi. (Ahmad, 1996)

12. Biaya Modal

Pengeluaran biaya menentukan dalam pemilihan alat-alat konstruksi,

yang terdiri dari biaya pembelian (investasi), biaya operasi dan

pemeliharaan. Perhitungan biaya investasi pertahun : (Soeharto, 1998)

2)( ESxABPI +

++=

I = Biaya investasi pertahun P = Pajak B = Bunga A = Asuransi S = Harga pasar awal tahun yang bersangkutan E = Harga pasar akhir tahun yang bersangkutan

Biaya modal adalah jumlah dari biaya-biaya bunga, asuransi, pajak dan

penyimpanan. Dan juga termasuk biaya-biaya dari modifikasi yang

mahal.Keuntungan utama dari memiliki peralatan adalah yang

memungkinkan sedikit biaya pengoperasian setiap jam untuk memiliki

peralatan dibanding menyewa untuk jangka waktu pendek atau menyewa

untuk jangka waktu yang lama. Kerugian dari memiliki (membeli)

peralatan akan mengurangi modal kerja dan mungkin berdampak kurang

baik pada likuiditas kontraktor. (Day, 1989)

Modal kerja (working capital) adalah dana yang diperlukan untuk

membiayai aktivitas operasi sesudah proyek memasuki fase operasi

komersial. (Haming, 2003; Wawancara)

13. Bunga (interest)

Bunga adalah biaya untuk peminjaman uang atau pengembalian yang

diharapkan dari uang yang diinvestasikan. Jika uang yang dipinjam

berasal dari bank atau institusi pinjaman yang lain untuk membeli

peralatan, peminjam akan membayar bunga pada pinjaman. Dan juga

jika pemilik peralatan menggunakan hak kekayaannya sendiri untuk

Page 44: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

24

membiayai membeli peralatan, pemilik meliputi bunga dalam

menghitung biaya kepemilikan. (Day, 1989; Wawancara)

14. Asuransi

Asuransi merupakan biaya dari premi asurasi untuk melindungi pemilik

dari kerugian keuangan jika peralatannya rusak atau hancur. Asuransi

adalah biaya kewajiban mobil, benturan dan sebagainyua, asuransi untuk

peralatan yang diijinkan beroperasi di jalan dan biaya polis asuransi

peralatan konstruksi kontraktor untuk perlatan yang lain. Biaya tahunan

sekirat 1-3 % dari nilai buku. (Day, 1989; Wawancara)

Dalam operating lease, beban asuransi ada pada lessor. (Anwari, 1987)

15. Pajak

Pajak adalah pajak milik perseorangan yang dibayarkan kepada

pemerintah lokal berdasarkan pada kepemilikan peralatan. Biasanya

sekitar 1-5% dari rata-rata investasi tahunan dari peralatan. (Day, 1989)

Investasi dapat mendorong untuk menghemat pajak. Beberapa negara di

dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya

investasi di masyarakat melalui fasilitas kepajakan yang diberikan pada

bidang-bidang usaha tertentu. (Ahmad, 1996; Wawancara)

Dalam operating lease, beban pajak ada pada lessor. (Anwari, 1987)

16. Penyimpanan

Penyimpanan merupakan biaya dari menyimpan peralatan agar amam,

tempat yang melindungi ketika tidak bekerja di bawah pengawasan

kontraktor. Termasuk biaya sewa tempat untuk menyimpat peralatan.

Biaya penyimpanan sekitar 1% atau lebih sedikit dari rata-rata investasi

tahunan peralatan. (Day, 1989; Wawancara)

17. Ukuran proyek

Program pengelolaan alat-alat konstruksi yang berpengaruh besar

terhadap biaya adalah pilihan membeli atau menyewa. Pilihan ini

dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran proyek, fasilitas pemeliharaan

dan cash flow serta kondisi ekonomi dan jadwal proyek. (Soeharto,

1998; Wawancara)

Page 45: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

25

18. Jumlah Proyek

Banyaknya jumlah proyek yang sedang dikerjakan oleh sebuah

kontraktor pada waktu yang sama. (Soeharto, 1998; Wawancara)

19. Fasilitas pemeliharaan

Dahulu pemeliharaan dipusatkan kepada perbaikan bila terjadi

kerusakan. Sekarang hal tersebut dianggap tidak efektif untuk menjaga

produktivitas dan kinerja peralatan. Pendekatan sekarang adalah dengan

mengusahakan peralatan selalu dalam kondisi prima dan siap pakai,

yaitu dengan mengadakan pemeliharaan preventif. Umumnya dilakukan

dengan mengadakan pemeriksaan berkala harian atau selang tiga hari.

Pemeliharaan ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda kemungkinan

terjadinya sumber kerusakan. (Soeharto, 1998; Wawancara)

20. Cash flow

Aliran kas berupa pencatatan penerimaan dan pengeluaran. Fleksibilitas

dari sewa sangat menguntungkan cash flow. (Anwari, 1987;Soeharto,

1998)

Dalam studi kelayakan rencana investasi, arus kas merupakan unsur

analisis yang sangat penting kedudukannya karena kelayakan finansial

sebuah usulan rencana investasi diukur pada nilai sekarang arus kasnya.

Jika nilai sekarang arus kasnya masuk lebih besar daripada nilai

sekarang arus kas keluar, maka rencana investasi itu dari sudut aspek

finansial adalah layak dilaksanakan. (Haming, 2003)

21. Ekonomi (Dampak Sosial-Ekonomi-Lingkungan)

Tim manajemen proyek harus memahami keadaan tertentu dan

kecenderungan pada suatu area mungkin memiliki suatu pengaruh besar

pada proyek : perubahan kecil, biasanya dengan penyimpangan waktu,

perubahan secara tiba-tiba di proyek. Dampak sosioekonomi yang utama

dan sering berpengaruh pada proyek yaitu :

a. Standar dan peraturan.

Standar yaitu dokumen yang disetujui oleh suatu badan, yang

menyediakan, untuk umum dan mengulangi penggunaan, aturan,

Page 46: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

26

karakteristik atau petunjuk untuk produk, jasa atau proses di mana

pemenuhan adalah tidak wajib.

Peraturan yaitu dokumen yang meletakkan produk, proses atau

karakteristik (layanan, jasa), mencakup ketentuan administratif yang

bisa diterapkan, dimana pemenuhan adalah wajib.

b. Dampak budaya

Kebudayaan merupakan keseluruhan dari bentuk perilaku sosial yang

dipancarkan, seni, kepercayaan, institusi dan seluruh produk dari

pekerjaan manusia dan pemikiran. Setiap proyek harus beroperasi

dalam konteks dari sebuah atau lebih norma kebudayaan. Lingkup

dari dampak meliputi politik, ekonomi, demografi, pendidikan,

kesusilaan, etnis, agama, dan lingkup lain dari praktek, kepercayaan,

dan sikap yang mempengaruhi cara orang dan kelompok

berinteraksi.

c. Sosial-ekonomi-lingkungan yang memungkinkan

Hampir semua proyek direncanakan dan diterapkan pada konteks

sosial, ekonomi dan lingkungan, yang suda berniat dan tidak berniat

berdampak positif atau negatif. Kelompok yang terus meningkat

bertanggung jawab untuk dampak sebagai hasil suatu proyek, seperti

halnya pengaruh dari suatu proyek kepada orang, ekonomi dan

lingkungan setelah diselesaikan.

(Soeharto, 1998, Project Manajement Institute; Wawancara)

22. Jadwal Proyek

Jadwal proyek menjelaskan mulai dan berakhirnya tanggal dari masing-

masing aktivitas. (Soeharto, 1998; Project Manajement Institute;

Wawancara)

23. Fleksibilitas Dari Mekanisme Sewa

Pembiayaan dengan sewa lebih fleksibel karena dapat dilakukan dalam

jangka waktu yang pendek, bulanan dan tahunan. Tetapi periode

penyewaan tersebut bisa diperpanjang hingga beberapa tahun untuk jenis

peralatan tertentu. Fleksibilitas ini meliputi struktur kontraknya,

Page 47: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

27

besarnya pembayaran sewa dan jangka waktu pembayarannya. (Anwari,

1987; Wawancara)

24. Umur peralatan

Umur peralatan adalah perkiraan berapa lama peralatan masih dapat

bekerja produktif. (Soeharto, 1988)

Masa penggunaan peralatan harus diperkirakan dalam menetapkan suatu

kelayakan biaya atau biaya penggunaan peralatan. Hal ini juga penting

bagi pemilik peralatan untuk menentukan umur ekonomis peralatan

dalam rangka meminimkan biaya dari kepemilikan peralatan atau untuk

memaksimalkan keuntungan yang dapat di wujudkan dengan memiliki

peralatan. (Day, 1989; Wawancara)

25. Penjualan kembali (resale value)

Harga yang berlaku dipasar ketika alat tersebut akan dijual kembali

setelah selesainya proyek. Harga penjualan kembali juga harus

mendapatkan perhatian yang seksama pada pengambilan keputusan

untuk menyewa alat berat. Harga jual kembali alat menjadi

pertimbangan untuk berinvestasi, jika harga jual alat tidak sesuai dengan

harapan serta kesempatan untuk menjual kembali alat berat tersebut

tidak ada, maka keputusan cenderung untuk menyewa. (Soeharto, 1988,

Wawancara)

Alternatif ini lebih sesuai untuk pertimbangan dalam alternatif sewa atau

beli.

26. Kontinuitas masa sewa (Survei pendahuluan )

Kelanjutan masa sewa dari alat yang disewa (perpanjangan masa sewa).

(Survei pendahuluan )

27. Ketersediaan spare part

Disediakannya spare part dari pihak yang menyewakan alat. (Survei

pendahuluan )

28. Ketersediaan SDM untuk operator dan maintenance

Disediakannya operator dan perawatan untuk alat dari pihak yang

menyewakan alat. Sehinnga penyewa hanya menyediakan uang makan

dan biaya BBM. (Survei pendahuluan)

Page 48: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

28

29. Optimalisasi jam kerja alat

Kemampuan alat untuk bekerja secara optimal. (Survei pendahuluan )

2.7 Analisa Statistik

2.7.1 Sampel

Populasi adalah keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama.

Target population adalah populasi kepada siapa kesimpulan digeneralisasikan.

Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi.

Dalam pengambilan sampel harus representatif, memenuhi tiga parameter

yaitu : jumlah memadahi, ciri-ciri populasi terpenuhi, dan diambil secara ramdom.

Tekhnik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi secara garis

besar dibedakan menjadi dua cara, yakni random sampling (probability sampling)

dan non-random sampling (non-probability sampling). Random sampling adalah

tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama

untuk menjadi sampel. Pada non-random sampling tiap unit atau individu populasi

tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel. (Santoso, 2005)

Ada beberapa metode random sampling:

a. Simple random sampling

Digunakan jika populasi dianggap homogen. Tersedia daftar (list), nomor urut

dari seluruh unit populasi (merupakan kerangka sampel). Pengambilan unit

sampel dapat menggunakan undian atau angka random.

b. Systematic random sampling

Metode ini digunakan untuk populasi yang dianggap homogen, telah tersedia

daftar dan nomor urut setiap unit populasi.

c. Stratified random sampling

Digunakan pada populasi yang heterogen. Pada populasi heterogen, tetapi

mempunyai strata atau lapisan yang homogen. Apabila jumlah tiap unit dalam

strata sama, maka digunakan simple stratified random sampling. Bila jumlah

unit dalam setiap strata tidak sama, maka digunakan proportional stratified

random sampling.

Page 49: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

29

d. Cluster/area random sampling

Digunakan pada populasi yang heterogen yang terdiri dari beberapa kelompok

(clusters/areas) yang didalamnya masih mengandung unit populasi yang

heterogen.

2.7.2 Rancangan Kuisioner

Kuisioner merupakan alat untuk mendapatkan informasi persepsi

responden terhadap pertanyaan pada kuisioner melalui sejumlah pertanyaan

tertulis dan data-data lain yang dibutuhkan. Dalam kuisioner diberikan penjelasan

mengenai tujuan penelitian, serta petunjuk pengisian agar memudahkan

responden.

2.7.3 Pengukuran variabel penelitian

Untuk mengukur variabel penelitian digunakan skala Likert dimana

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan

menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-

indikator yang dapat diukur. Indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan

titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan

yang perlu dijawab oleh responden.

Bentuk setiap pertanyaan atau dukungan sikap diungkapkan dari sangat

tidak penting sampai sangat penting dengan skor 1 sampai 5:

a. Sangat Tidak Penting 1

b. Tidak Penting 2

c. Cukup Penting 3

d. Penting 4

e. Sangat Penting 5

2.7.4 Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana skor/nilai/ukuran yang

diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran/pengamatan yang

ingin diukur. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori

besar, yaitu validitas isi (contentvalidity), validitas prediktif (predictive

validity), validitas eksternal (external validity) dan validitas konstruk

(construct validity). Pada penelitian ini jenis validitas yang digunakan

Page 50: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

30

adalah validitas konstruk, dimana dalam mencari konsep mengenai

variabel yang membentuk kepuasan yang mengacu pada definisi konsep,

pendapat ahli dan pendapat calon responden. Metode yang digunakan

adalah teknik korelasi product moment.

Hipotesa yang digunakan adalah :

Ho : atribut tidak valid

H1 : atribut valid

Jika nilai r lebih besar dari titik kritis (r≥r kritis) untuk taraf

signifikan 5%, maka H0 ditolak. Artinya ada hubungan antar variable atau

atribut valid.

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada metoda ini

menggunakan program SPSS 10.0 for Windows.

b. Uji Reabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam artian

jika alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan

hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur

tersebut dikatakan reliable (handal/konsisten). Ada beberapa teknik yang

dapat digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas, yaitu teknik

pengukuran ulang (Test-Retest), teknik Spearman-Brown, teknik

Cronbach’s Alpha, teknik K-R 20, teknik KR-21 dan teknik Observasi.

Pada penelitian ini digunakan teknik Cronbach’s Alpha.

Hipotesa yang digunakan untuk pengujian reliabilitas adalah

sebagai berikut :

H0 : atribut tidak reliabel

H1 : atribut reliabel

Dengan kriteria penolakan Ho adalah tolak Ho apabila nilai r total

lebih besar dari nilai rtabel dengan derajat bebas n-2 dan tingkat signifikan

5%, artinya atribut reliabel.

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada metoda ini

menggunakan program SPSS 10.0 for Windows.

Page 51: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

31

2.7.5 Uji Distribusi Normal Multivariat

Pengujian distribusi normal multivariate dilakukan untuk memperkuat

dugaan bahwa data sudah berdistribusi normal multivariate. Sebagai asumsi dasar

yang harus dipenuhi dalam analisis rata-rata antar sampel, analisis peta kendali

multivariate, dan analisis kemampuan proses. Kemultinormalan data dapat diuji

dengan menghitung nilai jarak kuadrat (jarak Mahalanobis) pada setiap

pengamatan.

Bila plot mendekati garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal multivariate. Selain dari plot kemultinormalan data, dapat

ditunjukkan oleh nilai probabilitas d2j ≤ χ2 (p; 0,05) minimal atau lebih dari 50%.

2.7.6 Analisa Faktor

Proses analisa faktor mencoba menemukan hubungan (interrelationship)

antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain

sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari

jumlah variabel. (Santoso, 2003)

Analisis faktor merupakan perluasan dari analisis komponen utama.

Analisis faktor dipakai untuk menggambarkan hubungan atau korelasi dari

beberapa variabel dalam sejumlah kecil faktor. Variabel-variabel ini dapat

dikelompokkan menjadi beberapa faktor dimana variabel-variabel dalam satu

faktor mempunyai korelasi yang tinggi sedangkan korelasi dengan variabel-

variabel pada faktor lain relatif rendah.

Sebelum data yang terdiri dari beberapa variabel difaktorkan maka harus

dilakukan suatu uji apakah data atau variabel layak untuk difaktorkan atau tidak.

Pengujian ini biasanya menggunakan Uji Kaiser Maiyer Olkin/KMO dan

Bartlett’s Test.

Pada dasarnya analisis faktor bertujuan untuk mendapatkan sejumlah

faktor yang memiliki sifat-sifat antara lain:

a. Mampu menerangkan semaksimal mungkin keragamaan data.

b. Faktor-faktor saling bebas.

c. Setiap faktor dapat diinterpretasikan.

Faktor-faktor yang diperoleh dari analisis komponen utama pada

umumnya masih sulit diinterpretasikan. Karena itu harus dilakukan transformasi

Page 52: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

32

pada matrik loading untuk meningkatkan daya interpretasi faktor. Transformasi

matrik loading dilakukan dengan merotasi matrik tersebut dengan metode rotasi

tegak lurus varimax. Hasil rotasi ini akan mengakibatkan setiap variabel asal

mempunyai korelasi tinggi dengan faktor tertentu saja dan dengan faktor yang lain

korelasi relatif rendah. Sehingga setiap faktor akan lebih mudah untuk

diinterpretasikan. (Santoso, 2003; Johnson, 1992)

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada metoda ini

menggunakan program SPSS 10.0 for Windows.

a. Kaiser- Meyer-Olkin (KMO)

Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah

terambil telah cukup untuk dapat difaktorkan. Dalam uji ini, bila data yang kita

peroleh adalah kurang dari 100 maka nilai dari KMO haruslah lebih besar dari

0.5, tetapi bila data yang terambil antara 101 sampai 300 maka untuk menerima

Ho cukup dengan nilai KMO lebih besar dari 0.4. Hipotesis dari KMO adalah

sebagai berikut :

Hipotesis :

Ho : Jumlah data layak untuk difaktorkan

H1 : Jumlah data tidak layak untuk difaktorkan

Apabila nilai KMO lebih besar dari 0.5 maka terima Ho, sehingga dapat

disimpulkan bahwa jumlah data telah layak difaktorkan. (Santoso, 2003; Johnson,

1992)

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada metoda ini

menggunakan program SPSS 10.0 for Windows

b. UJI V-Bartlett

Uji V-Bartlett bertujuan untuk menunjukkan apakah tiap variabel

mempunyai nilai korelasi yang besar dengan variabel lain atau tidak. Adapun

hipotesisnya adalah sebagai berikut :

Hipotesis :

Ho : R = 1 (matrik korelasi sama dengan matrik identitas) / tidak terdapat korelasi

H1 : R ≠ 1 (matrik korelasi tidak sama dengan matrik identitas) / terdapat korelasi

Page 53: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

33

Apabila V-Bartlet ≥ 2))(1( αχ −gp , maka gagal tolak Ho, sehingga dapat

diartikan bahwa terdapat korelasi antar variabel. (Santoso, 2003; Johnson, 1992)

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada metoda ini

menggunakan program SPSS 10.0 for Windows.

c. Korelasi Anti Image

Untuk pengujian korelasi parsial maka digunakan korelasi anti image.

Pada korelasi anti image, MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0

sampai dengan 1 dengan kriteria:

MSA=1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain.

MSA>0.5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut

MSA<0.5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau

dikeluarkan dari variabel lainnya.

MSA ditunjukkan oleh nilai pada diagonal korelasi anti image yang

berlabel (a). Sesuai dengan prosedur maka variabel yang bernilai paling kecil

dikeluarkan terlebih dahulu dari analisa. Uji ini dilakukan dengan cara

mengeluarkan satu-persatu variabel yang memiliki korelasi paling kecil sampai

didapatkan variabel-variabel dalam matrik anti image yang bernilai korelasi >

0.5. (Santoso, 2003; Johnson, 1992)

d. Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

Analisis Komponen utama merupakan suatu prosedur yang dikembangkan

oleh Hotteling (1933) yang menawarkan reduksi banyak variabel yang berkorelasi

menjadi sejumlah komponen yang tidak berkorelasi. Metode ini berguna dalam

menjelaskan keratan hubungan (dependensi) antar sekumpulan variabel dan juga

dalam menentukan pengelompokan variabel. (Santoso, 2003; Johnson, 1992)

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada metoda ini

menggunakan program SPSS 10.0 for Windows.

2.7.7 Analisis Cluster

Analisis cluster merupakan teknik analisis multivariate yang digunakan

untuk mengelompokkan obyek-obyek berdasarkan kesamaan karakteristik di

antara obyek-obyek tersebut. Obyek dapat berupa produk (barang / jasa), benda

(tumbuhan atau lainnya) serta orang (responden, konsumen atau yang lainnya).

Page 54: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

34

Obyek yang memiliki derajat kesamaan yang tinggi diantara sesamanya akan

dikelompokkan menjadi satu kelompok. (Santoso, 2003; Johnson, 1992)

2.7.8 Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan adalah suatu teknik analisis data bila variabel

dependennya adalah kategori dan variabel independennya adalag suati interval.

(Haryono, 2003). Analisis diskriminan merupakan bagian dari analisis

multivariate yang digunakan untuk mengetahui variabel-variabel penciri yang

membedakan kelompok populasi. Selain itu juga dipergunakan sebagai kriteria

pengelompokan penguna, yaitu dengan mengelompokan atau mengklasifikasikan

sejumlah obyek ke dalam beberapa kelompok berdasar beberapa variabel dengan

membentuk fungsi diskriminan, sedemikian hingga tiap obyek menjadi anggota

dari salah satu kelompok. (Santoso, 2003; Johnson, 1992)

Tujuan dari analisis diskriminan adalah : (Haryono, 2003)

1. Membuat fungsi diskriminan atau kombinasi linier dari variabel independen,

yang dapat membedakan antara kelompok variabel dependen.

2. Menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok sebagai

fungsi variabel independen.

3. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai kontribusi penting

terhadap perbedaan antar kelompok.

4. Mengklasifikasi suatu sampel akan masuk kelompok mana berdasarkan

variabel independen.

5. Mengevaluasi tingkat ketelitian dalam pengklasifikasian.

Pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan pada metoda ini

menggunakan program SPSS 10.0 for Windows.

Page 55: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

35

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan menjaring pendapat,

pengalaman dan sikap responden mengenai permasalahan yang telah dan sedang

dihadapi dengan pengambilan data primer melalui kuisioner pada populasi yang

dikehendaki, yaitu perusahaan konstruksi di Surabaya.

Penelitian ini juga bersifat deskriptif, bertujuan mendeskripsikan secara

sistematis, faktual, dan akurat terhadap populasi perusahaan konstruksi di

Surabaya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan menyewa alat berat dengan teknik pembahasan deduktif dimana

pembahasan dimulai dari hal-hal umum menuju ke hal-hal yang lebih khusus.

Penelitian ini diharapkan dapat menjawab persoalan yang mempengaruhi

pengambilan keputusan secara rasional oleh perusahaan konstruksi dalam

pengambilan keputusan terhadap penggunaan alat berat dengan menyewa.

3.2 Proses Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memeberikan deskripsi mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk menyewa alat

berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya. Adapun tahapan dalam penelitian

ini adalah :

1. Latar Belakang, memberikan gambaran-gambaran yang terjadi (fenomena)

dalam pengambilan keputusan terhadap menyewa alat berat.

2. Masalah, merumusakan masalah yang terjadi akibat dari fenomena yang ada

yaitu adanya perbedaan dasar pengambilan keputusan dalam menyewa alat

berat.

3. Penyusunan Konseptual, yaitu mendefinisikan masalah penelitian untuk

memberikan arti suatu fenomena dan kumpulan dari teori-teori yang telah

dikumpulkan

Page 56: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

36

4. Kuisioner pendahuluan, dilakukan untuk mengumpulkan variabel dari para

ahli (experd) dibidang konstruksi dan penyewa alat berat terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi dalam pengabilan keputusan menyewa alat berat.

5. Menentukan variabel penelitian, yang diperoleh dari kuisioner pendahuluan

terhadap para ahli dan studi lieratur.

6. Penyusunan kuisioner, disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Untuk

mengetahui faktor dominan dari beberapa variabel maka pertanyaan dibagi

kedalam dua bagian, yaitu bagian pertama tentang karakteristik responden,

bagian kedua adalah variabel-variabel yang mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan menyewa alat berat.

7. Populasi dan sampel, populasi penelitian adalah semua perusahaan konstruksi

di Surabaya yang terdaftar sebagai anggota Gapensi, Subbidang Gedung dan

Pabrik. Sampel dipilih berdasarkan kelompok (strata) golongan perusahaan,

kemudian data dikumpulkan dan dianalisa.

8. Analisa data, pengolahan data dengan pendekatan statistik, yaitu analisa

faktor. Dari analisa data ini, variabel yang banyak diubah menjadi sedikit

variabel yang masih memuat sebagian informasi yang terkandung dalam

variabel asli.

9. Kesimpulan dan saran, memberi kesimpulan dan saran-saran bagi penelitian

selanjutnya.

Untuk mengetahui jalannya tahapan penelitian ini maka dapat dilihat

Gambar 1 halaman 30 Tahapan Penelitian hingga didapatkan kesimpulan.

Page 57: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

37

Menyusun variabel yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat pada

perusahaan konstruksi dari literatur-literatur

Menentukan variable penelitian

Pembuatan Kuisioner

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk menyewa alat berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya

Populasi dan Sampel

Pengumpulan data dan variabel melalui wawancara dengan para ahli di perusahaan-perusahaan konstruksi

Uji Validitas dan Reliabilitas

Penyebaran Kuisioner

Pengambilan Keputusan

Leasing (Sewa)

Investasi

Kontraktor Gol. Besar Kontraktor Gol. Menengah

Identifikasi masalah dan tujuan penelitian

Analisa Fakator dan Analisa Deskriptif

Pra Survey untuk mendapatkan variabel baru

Proses penelitian :

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Page 58: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

38

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

Data primer didapat dari survei yang dikumpulkan dari responden secara

langsung yaitu bagian yang berwenang dalam pengambilan keputusan untuk

menyewa alat berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya. Alat yang digunakan

dalam pengumpulan data adalah dengan metode kuisioner.

Untuk mengumpulkan data primer digunakan kuisioner dengan variabel

melalui tahap sebagai berikut:

a. Menyusun daftar pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel yang telah

ditetapkan

b. Uji coba kuisioner dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa kuisioner dapat

dimengerti dan tidak menimbulkan salah paham.

c. Perbaikan kuisioner, sekaligus memasukkan variabel baru atau pertanyaan

baru yang perlu namun belum tercantum dalam kuisioner sebelumnya dan

menghilangkan pertanyaan yang tidak relevan.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder didapat dari literatur, jurnal, dan orang-orang yang

ahli/pakar dibidangnya. Pengambilan data sekunder lebih banyak bersamaan

dengan pencarian kajian teori.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Target populasi penelitian adalah seluruh perusahaan konstruksi di

Surabaya dengan Subbidang Gedung dan Pabrik yang terdaftar dalam Gapensi

tahun 2005, sebanyak 100 perusahaan. 29 perusahaan konstruksi golongan besar

(B) dan 71 golongan menengah (M) dan didapat jumlah sampel sebesar 80

perusahaan.

3.4.2 Tekhnik Pengambilan Sampel

Pengambilan data dengan survei yang dilaksanakan selama 10 minggu,

yaitu pada minggu pertama bulan September hingga minggu kedua bulan

November. Jumlah populasi 29 perusahaan konstruksi golongan besar (B),

diperoleh jumlah sampel sebanyak 23 perusahaan dan untuk perusahaan

Page 59: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

39

menengah (M) diperoleh jumlah sampel sebanyak 57 perusahaan. Perhitungan

jumlah sampel dapat dilihat pada lampiran

Metode random sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel

penelitian adalah stratified random sampling. Dikarenakan jumlah unit dalam

setiap strata tidak sama dan jumlah sampel juga tidak sama maka digunakan

metode proportional stratified randon sampling. Pengambilan sampel dilakukan

dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel adalah representatif atau mewakili

populasi.

Tabel 3.1. Perhitungan jumlah Populasi dan Sampel

Golongan Perusahaan Populasi Sampel

Besar 29 23 Menengah 71 57

Total 100 80 Sumber : Santoso, 2005

3.5 Rancangan Kuisioner

Kuisioner diberikan kepada pihak yang berwenang dalam pengambilan

keputusan untuk menyewa alat berat pada perusahaan untuk memvalidasi

variabel-variabel yang ada pada kuisioner tersebut.

3.6 Pengukuran Variabel Penelitian

Untuk mengukur variabel penelitian digunakan skala Likert dimana

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan

menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-

indikator yang dapat diukur. Indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan

titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan

yang perlu dijawab oleh responden.

Bentuk setiap pertanyaan atau dukungan sikap diungkapkan dari sangat

tidak penting sampai sangat penting dengan skor 1 sampai 5:

a. Sangat Tidak Penting 1

b. Tidak Penting 2

c. Cukup Penting 3

d. Penting 4

e. Sangat Penting 5

Page 60: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

40

3.7 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan akan diolah untuk menperoleh jawaban dari

permasalahan yang ada sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan

menggunakan analisa statistika sebagai berikut :

a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, untuk mengetahui apakah alat ukur yang

digunakan sudah reliable dan menghasilkan jawaban yang valid.

b. Uji Distribusi Normal Multivariat

c. Analisis deskriptif, digunakan untuk mengetahui karakteristik responden.

d. Analisa faktor

- Kaiser- Meyer-Olkin (KMO)

- UJI V-Bartlett

- Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

- Rotasi Faktor

- Interpretasi faktor.

e. Menentukan ketepatan model

f. Analisa Cluster

g. Analisa Diskriminan

3.8 Identifikasi Variabel

Variabel merupakan karakteristik atau keadaan atau kondisi pada suatu

obyek yang mempunyai variasi nilai. Secara umum dapat dinyatakan bahwa

variabel adalah operasionalisasi dari konsep. Variabel harus dapat diukur tetapi

bukan ukuran (paremeter). Variabel merupakan konsep atau faktor yang dapat

menunjukkan variansi nilai. (Santoso, 2005)

Penentuan variabel diperoleh dari kajian pustaka dan survey awal kepada

para ahli atas faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk

menyewa alat berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya.

Page 61: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

41

Tabel 3.2. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

No Kode Variabel Referensi 1 X1 Naluri (Instinct) Saaty, 1988 2 X2 Kebiasaan Saaty, 1988 3 X3 Pengalaman Saaty, 1988 4 X4 Pemulihan Investasi (Payback Period) Shank, 1992;

Haming, 2003; Wawancara)

5 X5 Nilai Sekarang (Present Value) Haming, 2003 6 X6 NPV (Net Present Value) Shank, 1992;

Haming, 2003 7 X7 Tingkat Balikan Internal (Internal Rate of

Return atau IRR) atau Discounted Cash FlowShank, 1992; Haming 2003

8 X8 Modified Internal Rate of Return (MIRR) Shank, 1992 9 X9 Tingkat Balikan Akunting rata-rata (Average

Accounting Rate of Return Atau AARR) Hamming, 2003

10 X10 Indeks Kemampulabaan (Profitability Index) Haming, 2003 11 X11 Inflasi Ahmad, 1996 12 X12 Biaya Modal Soeharto, 1998;

Day, 1989; Haming, 2003; Wawancara

13 X13 Bunga (Interest) Day, 1989; Wawancara

14 X14 Asuransi Day, 1989; Wawancara

15 X15 Pajak Ahmad, 1996; Wawancara

16 X16 Penyimpanan Day, 1989; Wawancara

17 X17 Ukuran Proyek Soeharto, 1998; Wawancara

18 X18 JumlahProyek Soeharto, 1998; Wawancara

19 X19 Fasilitas Pemeliharaan Soeharto, 1998; Wawancara

20 X20 Cash Flow (Aliran Kas) Achmad, 1987;Soeharto, 1998

21 X21 Ekonomi (Dampak Sosial-Ekonomi-Lingkungan)

Soeharto, 1998; Project Manajement Institute;

Page 62: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

42

....Lanjutan Tabel 3.2

No Kode Variabel Referensi Wawancara

22 X22 Jadwal Proyek Soeharto, 1998, Project Manajement Institute

23 X23 Fleksibilitas dari mekanisme Sewa Ahmad, 1987; Wawancara

24 X24 Umur Peralatan Soeharto, 1988, Day 1989, Wawancara

25 X25 Penjualan Kembali (Resale Value) Soeharto, 1988 26 X26 Kontinuitas masa sewa Survei

pendahuluan 27 X27 Ketersediaan spare part Survei

pendahuluan 28 X28 Ketersediaan SDM untuk operator dan

maintenance Survei pendahuluan

29 X29 Optimalisasi jam kerja alat Survei pendahuluan

Page 63: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

43

BAB 4

PENGUMPULAN DATA

4.1 Survei Pendahuluan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei dengan melakukan

pengambilan sampel dari suatu populasi tertentu dengan menggunakan kuisioner

sebagai alat pengumpul data-data primer. Untuk mendapatkan data yang baik dan

lengkap, maka kuisioner tersebut harus mudah dimengerti dan lengkap. Dalam

penelitian ini dilakukan survei pendahuluan untuk memperoleh tujuan tersebut.

Survei pendahuluan dilakukan terhadap beberapa pihak yang dianggap

ahli dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat untuk mendapatkan bentuk

kuisioner yang baik dan lengkap. Responden dapat mengurangi atau menambah

variabel jika dianggap perlu. Setelah dilakukan penyempurnaan terhadap

kuisioner awal pada lampiran 1, didapat bentuk kuisioner akhir seperti pada

lampiran 2. Variabel-variabel dipeoleh dari studi literatur serta variabel-variabel

tambahan yang relevan dengan kondisi lapangan hasil dari survei pendahuluan.

Variabel-variabel baru yang diperoleh dari hasil survei pendahuluan antara lain :

1. Kontinuitas masa sewa

2. Ketersediaan spare part

3. Ketersediaan SDM untuk operator dan maintenance

4. Optimalisasi jam kerja alat

4.2 Pengumpulan Data

Data diperoleh melalui survei dengan bentuk kuisioner yang dilakukan

terhadap perusahaan konstruksi gedung dan pabrik dengan golongan Besar dan

Menengah di Surabaya. Responden dari penelitian adalah manajer teknik atau

pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan pengambilan keputusan untuk

menyewa alat berat. Data yang diperoleh adalah data mengenai profil responden

dan juga data mengenai penilaian responden terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat.

Page 64: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

44

Dari populasi penelitian sebanyak 100 perusahaan, diperoleh 80 responden

dari jumlah sampel seharusnya yaitu 80. Adapun perusahaan yang menjadi

responden seperti pada tabel.

Tabel 4.1. Jumlah Responden

No Nama Perusahaan Golongan Jumlah 1 KOP. Jasa Manggalakarya Konstruksi B 1 2 PT. Shanty Wiraperkasa B 1 3 PT. Solobhakti Trading & contractor B 1 4 PT. Waringin Megah B 1 5 PT. Widya Satria B 1 6 PT. Aneka Jasa Pembangunan B 1 7 PT. Anggaza Widya Ridha Mulya B 1 8 PT. Anggrek Merah B 1 9 PT. Bintang Berkah Bersama B 1 10 PT. Cipta Karya Bhakti B 1 11 PT. Hastatunggal Persadabhakti B 1 12 PT. Jatim Mustika Sarana Steel B 1 13 PT. Kali Intanasri B 1 14 PT. Komunikanindo Sembada Sejati B 1 15 PT. Modern Surya Jaya B 1 16 PT. Rekayasa Konstruksi B 1 17 PT. Ryantama Citra Karya Abadi B 1 18 PT. Saka B 1 19 PT. Sanggar Adhisarana Teknik B 1 20 PT. Sasmito B 1 21 PT. Surya Bangun Persada Indah B 1 22 PT. Teduh Karya Utama B 1 23 PT. Trisantoso Karya Sejahtera B 1 24 PT. Wira Bumi Sejati M 1 25 PT. Putra Negara M 1 26 PT. Aries Bangn Karsa M 1 27 PT. Bangun Citra Perkasa M 1 28 PT. Ciptakarsa Baja Unggul M 1 29 PT. Citra Nusa Perdana M 1 30 PT. Dua Mutiara Mandiri M 1 31 PT. Ganesha Jaya M 1 32 PT. Guntur Jaya Makmur M 1 33 PT. Hasiholand M 1 34 PT. Jaya Karya M 1 35 PT. Jaya Raya Konstruksi M 1 36 PT. Jaya Mulya Usmini M 1 37 PT. Kartikamarga Jaya M 1 38 PT. Karya Serat Perdasa Teknik M 1

Page 65: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

45

.... Lanjutan Tabel 4.1

No Nama Perusahaan Golongan Jumlah 39 Kopegtel Kandatel SBT M 1 40 PT. Kumala Wandira M 1 41 PT. Marga Utama M 1 42 PT. PT. Media Cipta Sejahtera M 1 43 PT. Prayunita Sakti M 1 44 PT. Rachma Utama M 1 45 PT. Rekayasa Bumi Pertiwi M 1 46 PT. Royan Jaya M 1 47 PT. Sapta Bangun Manunggal M 1 48 PT. Sekawan Sejati Utama M 1 49 PT. Sumber Baru M 1 50 PT. Surya Mandiri Abadi Perkasa M 1 51 PT. Widha Perkasa Qolbunsalam M 1 52 PT. Aprilian Dwipa Internusa M 1 53 PT. Dwiwira Kusuma M 1 54 PT. Eka Bima Pamula Sakti M 1 55 PT. Haris Jaya Utama M 1 56 PT. Jaya Dharmabakti Arthagraha M 1 57 PT. Landas Putra Cahya Perdana M 1 58 PT. Mandhalika Mitrasentosa M 1 59 PT. Media Cipta Perkasa M 1 60 PT. Sahhadi Surya M 1 61 PT. Tukadmas General Contractors M 1 62 PT. Argakencana Persada M 1 63 PT. Arisza M 1 64 PT. Aryana Cakasana M 1 65 PT. Bukidalam Barisani M 1 66 PT. Catur Elang Perkasa M 1 67 PT. Daya Guna Sakti M 1 68 PT. Dian Sentosa M 1 69 PT. Duta Wulyo M 1 70 PT. Erlangga Citra Perkasa M 1 71 PT. Estetika Kencana M 1 72 PT. Inneco Wira Sakti Hutama M 1 73 PT. Makmur Madya Pratama M 1 74 PT. Mawar Ireng M 1 75 PT. Nosa Indah M 1 76 PT. Panca Karya Bersama M 1 77 PT. PT. Primamas Baktitama M 1 78 PT. Sabamas Bangunmega M 1 79 PT. Surya Cipta Nugrahatama M 1 80 PT. Tectonia Grandis M 1

Sumber : Data Primer (2006)

Page 66: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

46

4.2.1 Profil Responden

Dari hasil survei terhadap 80 perusahaan di Surabaya dengan golongan

Besar dan Menengah, diperoleh profil responden yang ditunjukkan pada tabel

berikut.

Tabel 4.2. Ringkasan Data Responden

No. Uraian Jumlah Responden

Prosentase (%)

1 Responden 80 100 2 Golongan Perusahaan : 1. Besar 23 28.75 2. Menengah 57 71.25 Total 80 100 3 Jenis Kelamin Responden : 1. Laki-laki 74 92.5 2. Perempuan 6 7.5 Total 80 100 4 Direktur 6 7.5 Estimator 1 1.25 Kepala Divisi Proyek 2 2.5 Manager Teknik 10 12.5 Staff Teknik 13 16.25 Project Manager 4 5 Site Engineer 7 8.75 Site Manager 10 12.5 Kabag Keuangan 1 1.25 Kabag Umum 2 2.5 Staff Bagian Umum 4 5 Logistik 2 2.5 Manager Admnistrasi & umum 2 2.5 Staff Administrasi 5 6.25 Manajer Operasional 2 2.5 Staff Operasional 1 1.25 Pelaksana 3 3.75 Perencanaan 1 1.25 Personalia 2 2.5 Surveyor 2 2.5 Total 80 100

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Responden dari penelitian ini sebanyak 80 orang. Golongan perusahaan

Besar sebanyak 23 (28.75%) dan golongan Menengah sebanyak 57 (71.25 %).

Page 67: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

47

Kualifikasi Perusahaan

29%

71%

1. Besar2. Menengah

Gambar 4.1 Pie Chart Prosentase Golongan Perusahaan

Gambar 4.2. Pie Chart Prosentase Jenis Kelamin Responden

Adapun jenis kelamin dari responden terdiri dari 74 orang laki-laki (92.5

%) dan 6 orang Perempuan (7.5 %).

Jenis Kelamin Responden

92% 8%

1. Laki-laki 2. Perempuan

Page 68: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

48

Jabatan Responden

8% 1%3%13%

16%

5%9%13%1%3%

5%

3%3%6%

3%1%4%1%3% 3%

DirekturEstimatorKepala Divisi ProyekManager TeknikStaff TeknikProject ManagerSite EngineerSite ManagerKabag KeuanganKabag UmumStaff Bagian UmumLogistik

Gambar 4.3. Pie Chart Jabatan Responden

Jika dilihat secara struktur organisasi, ada beberapa jabatan dari responden

yang kurang berwenang dalam proses pengambilan keputusan untuk menyewa

alat berat, namun responden merupakan orang-orang yang pernah terlibat dalam

pengambilan keputusan untuk menyewa alat berat.

4.2.2 Deskripsi Jenis Alat Berat Yang Banyak Disewa Oleh Responden

Berdasarkan hasil survei diketahui beberapa jenis alat berat yang disewa

dan jangka waktu sewa yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi di Surabaya.

Tabel 4.3. Jenis alat berat yang sering disewa oleh responden

Waktu sewa Jenis Alat yang disewa minggu bulan Tahun Alat Pemancang (Pile Hammer) 1 1;2;6 Dump Truck 1;2;6; 8 Excavator 1; 2 ;3;4;6 1.5 Forklift 1 Ponton 1 Scafolding 1 8 Pompa air 1;3;5 Motor Grader 1 Kompressor 2 Pompa Beton 2 1 Vibro roller 2 6 Walles 2 Tandem Roller 3 Crane 10 Ton 2;6 1 Crane 35 Ton 1 Wheel Loader 6 Drager 2;6 Dozer 2;6

Page 69: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

49

............lanjutan tabel 4.3

Waktu sewa Jenis Alat yang disewa minggu bulan Tahun Genset 1.5 Tanki Air 3 Stamper 2 Aspalt Finisher 2 Aspalt Spryer 2 Concrete Vibrator 2 1 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Jenis lat-alat berat yang disewa oleh kebanyakan perusahaan konstruksi

bervariasi dan jangka waktu sewa yang beragam. Untuk jenis alat pengolah lahan

seperti Dozer dengan jangka waktu penyewaan selama 2 hingga 6 bulan. Alat

penggali seperti excavator dengan lama penyewaan antara 1 hingga 6 bulan. Jenis

alat pengangkut material seperti crane dengan lama penyewaan antra 1 bulan

hingga 1 tahun.

Perbedaan jangka waktu sewa disesuaikan dengan kebutuhan setiap jenis

pekerjaan pada proyek dan waktu pelaksanaannya.

4.2.3 Deskripsi Penilaian Responden terhadap Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan

Deskripsi hasil penilaian responden terhadap variabel-variabel yang

memepengaruhi dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat, disajkan

dalam bentuk ringkasan dalam tabel.

Tabel 4.4. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X1, X2, X3 dan X4

X1 X2 X3 X4 Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 12 15.00 2 2.50 0 0.00 1 1.25

Tidak Penting 8 10.00 10 12.50 4 5.00 11 13.75Cukup Penting 24 30.00 17 21.25 9 11.25 8 10.00

Penting 30 37.50 41 51.25 30 37.50 24 30.00Sangat Penting 6 7.50 10 12.50 37 46.25 36 45.00

Total 80 100 80 100 80 100 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Berdasarkan persepsi dari 80 responden, variabel Naluri (Instict) (X1) dan

Kebiasaan (X2) dinilai penting, sedangkan variabel Pengalaman (X3) dan

Page 70: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

50

Pemulihan investasi (Payback Period) (X4) dinilai sangat penting dalam

pengambilan keputusan menyewa alat berat.

Tabel 4.5. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X5, X6, X7 dan X8

X5 X6 X7 X8 Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 2 2.50 3 3.75 3 3.75 5 6.25

Tidak Penting 2 2.50 3 3.75 9 11.25 6 7.50 Cukup Penting 21 26.25 20 25.00 27 33.75 30 37.50

Penting 45 56.25 45 56.25 32 40.00 29 36.25Sangat Penting 10 12.50 9 11.25 9 11.25 10 12.50

Total 80 100 80 100 80 100 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Variabel Nilai sekarang (Present value) (X5), NPV (Net Present Value)

(X6) dan Tingkat balikan internal (internal rate of return atau IRR) atau

Discounted Cash Flow (X7) dinilai penting menurut responden, sedangkan

variabel Modified internal rate of return (MIRR) (X8) dinilai cukup penting.

Tabel 4.6. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X9, X10, X11 dan X12

X9 X10 X11 X12 Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 1 1.25 0 0.00 2 2.50 1 1.25

Tidak Penting 4 5.00 3 3.75 3 3.75 2 2.50 Cukup Penting 34 42.50 26 32.50 35 43.75 22 27.50

Penting 26 32.50 42 52.50 27 33.75 36 45.00Sangat Penting 15 18.75 9 11.25 13 16.25 19 23.75

Total 80 100 80 100 80 100 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Tingkat balikan akunting rata-rata (average accounting rate of return atau

AARR) (X9) dan Inflasi (X11) menurut para responden dinilai cukup penting.

Dan variabel Indeks kemapulabaan (profitability index) (X10) dan Biaya Modal

(X12) dinilai penting.

Page 71: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

51

Tabel 4.7. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X13, X14, X15 dan X16

X13 X14 X15 X16 Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 1 1.25 1 1.25 2 2.50 1 1.25

Tidak Penting 4 5.00 3 3.75 2 2.50 10 12.50Cukup Penting 20 25.00 19 23.75 19 23.75 22 27.50

Penting 48 60.00 38 47.50 37 46.25 38 47.50Sangat Penting 7 8.75 19 23.75 20 25.00 9 11.25

Total 80 100 80 100 80 100 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Keempat variabel pada tabel 4.7. diatas, yaitu Bunga (interest) (X13),

Asuransi (X14), Pajak (X15) dan Penyimpanan (X16) dinilai penting berdasarkan

persepsi dari 80 responden.

Tabel 4.8. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X17, X18, X19 dan X20

X17 X18 X19 X20 Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 0 0.00 2 2.50 3 3.75 1 1.25

Tidak Penting 0 0.00 0 0.00 1 1.25 1 1.25 Cukup Penting 9 11.25 5 6.25 4 5.00 8 10.00

Penting 46 57.50 40 50.00 38 47.50 28 35.00Sangat Penting 25 31.25 33 41.25 34 42.50 42 52.50

Total 80 100 80 100 80 100 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Ukuran proyek (X17), Jumlah Proyek (X18), Fasilitas pemeliharaan (X19)

penting bagi dasar pengambilan keputusan menyewa alat berat, sedangkan Cash

flow (X20) dinilai sangat penting bagi responden.

Tabel 4.9. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X21, X22, X23 dan X24

X21 X22 X23 X24 Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 0 0.00 0 0.00 1 1.25 0 0.00

Tidak Penting 4 5.00 0 0.00 2 2.50 2 2.50 Cukup Penting 47 58.75 7 8.75 34 42.50 10 12.50

Penting 21 26.25 23 28.75 21 26.25 48 60.00Sangat Penting 8 10.00 50 62.50 22 27.50 20 25.00

Total 80 100 80 100 80 100 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Page 72: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

52

Variabel Ekonomi (Dampak Sosial-Ekonomi-Lingkungan) (X21) dan

Fleksibilitas Dari Mekanisme Sewa (X23) cukup penting sebagai dasar

pertimbangan menyewa dan umur peralatan (X24) dinilai penting. Dan Jadwal

Proyek (X22) merupakan variabel yang sangat penting bagi dasar pertimbangan

menyewa alat menurut persepsi dari responden.

Tabel 4.10. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X25, X26, X27 dan X28

X25 X26 X27 X28 Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 2 2.50 0 0.00 2 2.50 2 2.50

Tidak Penting 6 7.50 0 0.00 0 0.00 0 0.00 Cukup Penting 34 42.50 22 27.50 12 15.00 9 11.25

Penting 31 38.75 34 42.50 42 52.50 31 38.75Sangat Penting 7 8.75 24 30.00 24 30.00 38 47.50

Total 80 100 80 100 80 100 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Dan variabel Penjualan kembali (X25) dinilai cukup penting. Kontinuitas

masa sewa (X26) dan Ketersediaan spare part (X27) merupakan variabel yang

penting bagi responden. Namun Ketersediaan SDM untuk operator dan

maintenance (X28) merupakan variabel yang sangat penting.

Tabel 4.11. Skor Penilaian Responden terhadap variabel X29

X29 Skala Penilaian Σ (%) Sangat Tidak Penting 1 1.25

Tidak Penting 0 0.00 Cukup Penting 10 12.50

Penting 37 46.25Sangat Penting 32 40.00

Total 80 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Menurut responden, Optimalisai jam kerja alat (X29) penting sebagai

dasar pertimbangan menyewa alat.

Page 73: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

53

BAB 5

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian terhadap alat ukur, dimana setiap

pertanyaan dalam penelitian ini dikatakan valid jika mengukur aspek yang sama.

Hipotesa yang digunakan dalam pengujian validitas adalah sebagai berikut :

H0 : Atribut tidak mengukur aspek / dimensi yang sama

H1 : Atribut mengukur aspek / dimensi yang sama

Jika nilai r lebih besar dari titik kritis ( r≥ r tabel) untuk taraf signifikan

5%, maka H0 ditolak. Artinya ada hubungan antar variable atau atribut valid.

Pada penelitian ini untuk 80 responden diperoleh r tabel sebesar 0.14480

(lampiran 7 halaman 104–105). Dapat dilihat pada tabel bahwa seluruh variabel

memiliki nilai korelasi lebih besar dari nilai r tabel, sehingga dapat dikatakan

bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat atau dapat

mengukur aspek yang sama.

Dengan bantuan software SPSS Release 10.0 diperoleh hasil pengujian

validitas pada variabel yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

menyewa alat berat seperti pada tabel 5.1. Hasil perhitungan terlampir pada

lampiran 6 halaman 102.

Tabel 5.1 Uji Validitas

No Variabel r hitung r tabel Keterangan X1 Naluri (Instinct) 0.8895 0.14480 Valid X2 Kebiasaan 0.8921 0.14480 Valid X3 Pembelajaran/Pengalaman 0.8850 0.14480 Valid X4 Pemulihan Investasi

(Payback Period) 0.8765 0.14480 Valid

X5 Nilai Sekarang (Present Value) 0.8815 0.14480 Valid

X6 NPV (Net Present Value) 0.8734 0.14480 Valid X7 Tingkat Balikan Internal

(Internal Rate of Return atau IRR) atau Discounted Cash Flow

0.8796 0.14480 Valid

Page 74: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

54

......lanjutan tabel 5.1

No Variabel r hitung r tabel Keterangan X8 Modified Internal Rate of

Return (MIRR) 0.8843 0.14480 Valid

X9 Tingkat Balikan Akunting rata-rata (Average Accounting Rate of Return Atau AARR)

0.8760 0.14480 Valid

X10 Indeks Kemampulabaan (Profitability Index) 0.8771 0.14480 Valid

X11 Inflasi 0.8763 0.14480 Valid X12 Biaya Modal 0.8769 0.14480 Valid X13 Bunga (Interest) 0.8756 0.14480 Valid X14 Asuransi 0.8799 0.14480 Valid X15 Pajak 0.8783

0.14480 Valid

X16 Penyimpanan 0.8799 0.14480 Valid X17 Ukuran Proyek 0.8848 0.14480 Valid X18 JumlahProyek 0.8821 0.14480 Valid X19 Fasilitas Pemeliharaan 0.8766 0.14480 Valid X20 Cash Flow (Aliran Kas) 0.8770 0.14480 Valid X21 Ekonomi (Dampak Sosial-

Ekonomi-Lingkungan) 0.8828 0.14480 Valid

X22 Jadwal Proyek 0.8834 0.14480 Valid X23 Fleksibilitas dari mekanisme

Sewa 0.8779 0.14480 Valid

X24 Umur Peralatan 0.8790 0.14480 Valid X25 Penjualan Kembali (Resale

Value) 0.8777 0.14480 Valid

X26 Kontinuitas masa sewa 0.8816 0.14480 Valid X27 Ketersediaan spare part 0.8781 0.14480 Valid X28 Ketersediaan SDM untuk

operator dan maintenance 0.8759 0.14480 Valid

X29 Optimalisasi jam kerja alat 0.8805 0.14480 Valid

Sumber : Hasil Olah Data Primer (2006)

5.2 Uji Reabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Page 75: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

55

Hipotesa yang digunakan untuk pengujian reliabilitas adalah sebagai

berikut :

H0 : atribut tidak reliabel

H1 : atribut reliabel

Berdasarkan hasil uji reabilitas dengan bantuan software SPSS Release

10.0 for Windows terhadap data yang mempengaruhi menyewa alat berat,

diperoleh nilai alpha sebesar 0.8837. Terlihat bahwa nilai alpha lebih besar dari r

tabel sebesar 0.14480, maka tolak H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan menyewa alat berat adalah reliabel. Hasil perhitungan

terlampir pada lampiran 6 halaman 103.

5.3 Uji Distribusi Normal Multivariat

Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisa faktor, PCA (Principal

Component Analysis), adalah data berdistribusi normal multivariat. Sehingga

langkah kedua yaitu pengujian distribusi normal multivariat untuk seluruh data.

Hipothesis :

H0 : Data mengikuti sebaran distribusi multinormal

H1 : Data tidak mengikuti sebaran distribusi multinormal

Dari pengujian yang dilakukan untuk seluruh data didapatkan daerah

dibawah kurva Chi-Square = 76.25 atau nilai d2j yang kurang dari χ2

(10; 0,.5) lebih

dari 50 %. Sehingga didapatkan kesimpulan gagal tolak H0, artinya data

mengikuti sebaran distribusi multinormal. Berikut ini adalah plot dari uji

multinormal. Hasil perhitungan terlampir pada lampiran 6 halaman 106.

Page 76: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

56

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

Series1 3.13 3.59 4.25 4.04 3.74 3.68 3.44 3.41 3.59 3.71 3.58 3.88 3.7 3.89 3.89

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15

Gambar 5.1 Uji Multinormal

5.4 Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran dari

kecenderungan jawaban responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat. Nilai yang digunakan unduk

menggambarkan kecenderungan jawaban responden adalah mean significace

index. Hasil perhitungan terlampir pada lampiran 9 halaman 107.

Gambar 5.2 Grafik Mean Significance index X1 – X15

70605040302010

50

40

30

20

10

dd

qPLOT DATA UJI MULTINORMAL

Page 77: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

57

0

1

2

3

4

5

Series1 3.55 4.2 4.275 4.238 4.363 3.413 4.538 3.763 4.075 3.438 4.025 4.075 4.288 4.238

X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29

Gambar 5.3 Grafik Mean Significance index X16 – X29

Lima variabel yang memiliki nilai mean significance index tertinggi

berdasarkan hasil pengisian kuisioner oleh responden adalah variabel X22 (Jadwal

Proyek), X20 (Cash Flow), X28 (Ketersediaan SDM untuk operator dan

maintenance), X18 (Jumlah Proyek) dan X3 (Pengalaman).

5.5 Hasil Analisis Faktor Terhadap Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Dalam Pengambilan Keputusan Menyewa Alat Berat

Proses analisa faktor mencoba menemukan hubungan (interrelationship)

antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain

sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari

jumlah variabel. Analisis faktor dipakai untuk menggambarkan hubungan atau

korelasi dari beberapa variabel dalam sejumlah kecil faktor. Variabel-variabel ini

dapat dikelompokkan menjadi beberapa faktor dimana variabel-variabel dalam

satu faktor mempunyai korelasi yang tinggi sedangkan korelasi dengan variabel-

variabel pada faktor lain relatif rendah.

Dalam analisa faktor ini dilakukan beberapa kali iterasi; uji KMO, uji

Bartlett dan Uji Korelasi Anti Image sebelum dilakukan penetapan faktor utama.

Jika ada variabel yang memiliki korelasi yang kecil (MSA<0.5) maka variabel

yang memiliki korelasi yang kecil harus dikeluarkan satu-persatu dari analisa

selanjutnya hingga diperoleh seluruh variabel dalam matrik korelasi anti image

yang bernilai korelasi > 0.5. MSA ditunjukkan oleh nilai pada diagonal korelasi

anti image yang berlabel (a).

Page 78: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

58

5.5.1 Hasil Uji Kelayakan Data untuk Analisa Faktor

Untuk mendapatkan hasil dari uji kelayakan data untuk analisa faktor yang

memiliki nilai MSA dari variabel diatas 0.5 dilakukan dengan itrerasi sebanyak 4

kali.

5.5.1.1 Iterasi Pertama

a. Uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)

Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah

terambil telah cukup untuk dapat difaktorkan. Dalam uji ini, bila data

yang kita peroleh kurang dari 100, maka nilai KMO haruslah lebih dari

0.5.

Pada iterasi pertama nilai KMO dari 29 variabel yang mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan untuk menyewa alat berat yang layak

digunakan dalan analisa faktor sebesar 0.686.

b. Uji Bartlett

Uji Bartlett bertujuan untuk menunjukkan apakah tiap variabel

mempunyai nilai korelasi yang besar dengan variabel yang lain atau

tidak.

Hipotesis :

Ho : R = 1 (matrik korelasi sama dengan matrik identitas) / tidak

terdapat korelasi

H1 : R ≠ 1 (matrik korelasi tidak sama dengan matrik identitas) /

terdapat korelasi

Apabila V-Bartlet ≥2

))(1( αχ −gp , maka gagal tolak Ho, sehingga dapat

diartikan bahwa terdapat korelasi antar variabel

Diperoleh Pvalue dari Uji Bartlett sebesar 0.000 dengan α=0.05.

Karena 0.000<0.05, maka dapat diartikan bahwa terdapat korelasi antar

variabel .

c. Korelasi Anti Image

Untuk pengujian korelasi parsial maka digunakan korelasi anti

image. Pada korelasi anti image, nilai MSA (Measure of Sampling

Adequacy) pada setiap variabel semakin memperkuat bukti bahwa antar

Page 79: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

59

variabel saling terkait sehingga pemakaian analisis faktor pada data ini

dapat dianggap tepat. MSA digunakan untuk mengukur dua hubungan

yaitu korelasi seluruh variabel terhadap kelayakan untuk digunakan

dalam analisis faktor. Nilai MSA berkisar 0 sampai dengan 1 dengan

kriteria :

1. MSA=1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh

variabel lain.

2. MSA>0.5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih

lanjut

3. MSA<0.5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis

lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.

MSA ditunjukkan oleh nilai pada diagonal korelasi anti image yang

berlabel (a). Sesuai dengan prosedur maka variabel yang bernilai paling

kecil dikeluarkan terlebih dahulu dari analisa.

Pada iterasi pertama, terdapat 2 variabel yang memiliki nilai MSA

dibawah 0.5 yaitu variabel X1 (Naluri) sebesar 0.417 dan X3

(Pengalaman) sebesar 0.397. Variabel yang memiliki nilai MSA terkecil

direduksi atau dikeluarkan pada iterasi kedua. Hasil perhitungan

terlampir pada lampiran 9 halaman 108.

5.5.1.2 Iterasi Kedua

a. Uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)

Nilai KMO dari 28 variabel pada itersi kedua sebesar 0.706. Karena

nilai KMO sudah lebih besar dari 0.5 maka jumlah data cukup untuk

dianalisis.

b. Uji Bartlett

Pada iterasi kedua diperoleh Pvalue dari Uji Bartlett sebesar 0.000

dengan α=0.10. Karena 0.000<0.10, maka dapat diartikan bahwa

terdapat korelasi antar variabel.

c. Korelasi Anti Image

Terdapat satu variabel yang memiliki nilai MSA dibawah 0.5 yaitu

variabel X2 (Kebiasaan) sebesar 0.458. Sehingga pada iterasi berikutnya

Page 80: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

60

variabel ini tereduksi. Hasil perhitungan terlampir pada lampiran 9

halaman 109.

5.5.1.3 Iterasi Ketiga

a. Uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)

Nilai KMO dari 27 variabel pada itersi ketiga sebesar 0.733. Karena

nilai KMO sudah lebih besar dari 0.5 maka jumlah data cukup untuk

dianalisis.

b. Uji Bartlett

Pada iterasi ketiga diperoleh Pvalue dari Uji Bartlett sebesar 0.000

dengan α=0.10. Karena 0.000<0.10, maka dapat diartikan bahwa

terdapat korelasi antar variabel.

c. Korelasi Anti Image

Pada itersi ketiga masih terdapat satu variabel yang memiliki nilai

MSA dibawah 0.5 yaitu variabel X8 (MIRR) sebesar 0.497. Sehingga

pada iterasi berikutnya variabel ini harus dikeluarkan. Hasil perhitungan

terlampir pada lampiran 9 halaman 110.

5.5.1.4 Iterasi Keempat

a. Uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin)

Nilai KMO dari 26 variabel pada itersi keempat sebesar 0.733.

Karena nilai KMO sudah lebih besar dari 0.5 maka jumlah data cukup

untuk dianalisis.

b. Uji Bartlett

Pada iterasi keempat diperoleh Pvalue dari Uji Bartlett sebesar 0.000

dengan α=0.10. Karena 0.000<0.10, maka dapat diartikan bahwa

terdapat korelasi antar variabel.

c. Korelasi Anti Image

Pada iterasi keempat, seluruh variabel telah memiliki nilai MSA >

0.5 sehingga dapat dilanjutkan pada analisa berikutnya yaitu analisa

komponen utama.

Perhitungan MSA pada variabel-variabel yang mempengaruhi pada

pengambilan keputusan untuk menyewa alat berat, untuk sampai pada

kelompok variabel dengan MSA > 0.5, melalui 4 iterasi. Pada setiap

Page 81: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

61

iterasi terdapat 1 variabel yang dikeluarkan dari model karena nilai MSA

< 0.5. pada data ini terdapat 3 faktor yang tereduksi, yaitu variabel

kebiasaan (X2), Pengalaman (X3) dan Modified Internal Rate of Return

(X8). Hasil perhitungan terlampir pada lampiran 9 halaman 111.

Maka 26 variabel ini dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih

lanjut.

Tabel 5.2. Nilai MSA Hasil Analisa Faktor

Variabel Nilai MSA Variabel Nilai MSA X1 0.565 X17 0.570 X4 0.858 X18 0.568 X5 0.584 X19 0.819 X6 0.871 X20 0.764 X7 0.677 X21 0.544 X9 0.836 X22 0.689 X10 0.852 X23 0.769 X11 0.805 X24 0.745 X12 0.758 X25 0.774 X13 0.790 X26 0.786 X14 0.740 X27 0.728 X15 0.741 X28 0.793 X16 0.603 X29 0.669

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

5.5.2 Analisa Komponen Utama (Principal Komponen Analysis)

Analisa Komponen Utama (Principal Komponen Analysis) merupakan

suatu prosedur yang menawarkan reduksi banyak variabel yang berkorelasi

menjadi sejumlah komponen yang tidak berkorelasi. Metode ini berguna dalam

menjelaskan keeratan hubungan (dependensi) antar sekumpulan variabel dan juga

dalam menentukan pengelompokan variabel.

Pada analisa ini akan diketahui banyaknya faktor yang dapat terbentuk

dengan melihat nilai eigen yang lebih dari satu, persentase varian nilai eigen, hasil

kumulatif dari presentase varian nilai eigen minimal 70 % dan screen plotnya.

Nilai eigen menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam

menghitung varians variabel yang akan dianalisis.

Dari hasil analisis faktor diketahui bahwa berdasarkan kriteria nilai eigin,

komponen yang memiliki nilai eigin lebih besar dari satu ada 8 komponen.

Sehingga nantinya akan terbentuk 8 komponen atau 8 faktor. Sedangkan hasil

Page 82: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

62

kumulatif proporsi keragaman yang mampu dijelaskan sebesar 73.966%. Hasil

perhitungan terlampir pada lampiran 9 halaman 113.

Tabel 5.3 Hasil Ekstraksi Faktor

Nilai Eigen

Komponen Total Keragaman (%)

Keragaman Kumulatif

(%)

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

7.865 2.845 2.007 1.760 1.345 1.231 1.160 1.017 0.890 0.794 0.644 0.614 0.557 0.480 0.430 0.391 0.358 0.283 0.243 0.239 0.205 0.180 0.145 0.123 0.109

8.262E-02

30.25110.9417.7206.7715.1754.7334.4623.9133.4223.0552.4772.3612.1241.8481.6561.5041.3771.0900.9340.9200.7890.6930.5570.4740.4180.318

30.25141.19348.91255.68360.85765.59170.05373.96677.38880.44382.91985.28087.42289.27090.92692.43093.80894.89895.83296.75297.54198.23498.79199.26499.682100.00

Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan

Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Page 83: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

63

Gambar 5.4 Scree Plot

Jika pada tabel menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan

perhitungan angka, maka screen plot menampakkan hal tersebut dengan grafik.

Hal ini menunjukkan bahwa 8 faktor adalah yang paling bagus untuk meringkas

keduapuluhenam variabel tersebut.

5.5.3 Komunalitas

Setelah terekstrak menjadi bebrapa faktor, selanjutnya akan diukur

seberapa besar keragaman setiap variabel asal yang dapat diterangkan oleh hasil

ekstraksi faktor. Besar keragaman setiap variabel asal ini dikenal dengan istilah

komunalitas. Nilai Komunalitas diperoleh dengan menghitung jumlah kuadrat

loading faktor setiap variabel asal. Semakin kecil communalities sebuah variabel,

berarti semakin lemah hubungannya dengan faktor yang terbentuk.

Tabel menunjukkan hasil ekstraksi seluruh faktor yang terbentuk dan

perubahan nilai komunalitas yang terjadi. Nilai komunalitas untuk seluruh

variabel setelah diekstrak menjadi beberapa faktor umumnya berada diatas 0.5.

artinya common faktor masih cukup kuat dalam menjelaskan keragaman variabel

asal. Hasil perhitungan terlampir pada lampiran 9 halaman 112.

Scree Plot

Component Number

252321191715131197531

Eig

enva

lue

10

8

6

4

2

0

Page 84: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

64

Tabel 5.4. Nilai Komunalitas Setiap Variabel

No Kode Variabel Nilai Komunalitas

1 X1 Naluri (Instinct) 0.764 2 X4 Pemulihan Investasi (Payback Period) 0.711 3 X5 Nilai Sekarang (Present Value) 0.680 4 X6 NPV (Net Present Value) 0.656

5 X7 Tingkat Balikan Internal (Internal Rate of Return atau IRR) atau Discounted Cash Flow

0.772

6 X9 Tingkat Balikan Akunting rata-rata (Average Accounting Rate of Return Atau AARR)

0.638

7 X10 Indeks Kemampulabaan (Profitability Index) 0.666

8 X11 Inflasi 0.809 9 X12 Biaya Modal 0.737 10 X13 Bunga (Interest) 0.753 11 X14 Asuransi 0.762 12 X15 Pajak 0.855 13 X16 Penyimpanan 0.826 14 X17 Ukuran Proyek 0.690 15 X18 JumlahProyek 0.865 16 X19 Fasilitas Pemeliharaan 0.758 17 X20 Cash Flow (Aliran Kas) 0.744

18 X21 Ekonomi (Dampak Sosial-Ekonomi-Lingkungan) 0.746

19 X22 Jadwal Proyek 0.613 20 X23 Fleksibilitas dari mekanisme Sewa 0.699 21 X24 Umur Peralatan 0.762 22 X25 Penjualan Kembali (Resale Value) 0.731 23 X26 Kontinuitas masa sewa 0.702 24 X27 Ketersediaan spare part 0.709

25 X28 Ketersediaan SDM untuk operator dan maintenance 0.840

26 X29 Optimalisasi jam kerja alat 0.747 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Page 85: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

65

5.5.4 Pola Matriks Sesudah Rotasi

Komponen yang terbentuk pada analisis faktor dapat dilihat pada

komponen matriks. Nilai-nilai pada kolom komponen matriks menunjukkan

factor loadings yang menyatakan besar korelasi antara suatu variabel dengan

faktor satu dan faktor dua. Penentuan variabel mana yang akan masuk ke suatu

faktor dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.

Suatu variabel dimasukkan di komponen yang nilai factor loadingnya terbesar.

Transformasi matriks loading dilakukan dengan merotasi matrik tersebut

dengan metode rotasi tegak lurus varimax. Hasil rotasi ini mengakibatkan setiap

variabel asal mempunyai korelasi tinggi dengan faktor tertentu saja dan dengan

faktor yang lain korelasi relatif rendah. Sehingga setiap faktor akan lebih mudah

diinterpretasikan.

Tabel menunjukkan hasil ringkasan masing-masing 8 faktor yang

terbentuk dari 26 variabel yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

menyewa alat berat. Hasil perhitungan terlampir pada lampiran 9 halaman 115.

Tabel 5.5 Hasil Bentukan Faktor

Faktor Nama Kode Variabel Total

Keragaman (%)

Loading

X27 Ketersediaan spare part 0.763 X26 Kontinuitas dari masa

sewa 0.748

X28 Ketersediaan SDM untuk operator dan maintenance

0.736

X29 Optimalisasi jam kerja alat

0.647

1

Faktor Operasional

X23 Fleksibilitas dari mekanisme sewa

30.251 %

0.470

X4 Pemulihan Investasi (Payback Period)

0.785

X5 Nilai Sekarang (Present Value)

0.650

X13 Bunga (Interest) 0.607 X20 Cash Flow (Aliran Kas) 0.584

2 Faktor

Kelayakan Investasi

X6 Net Present Value (NPV)

10.941 %

0.541

Page 86: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

66

....lanjutan tabel 5.5

Faktor Nama Kode Variabel Total

Keragaman (%)

Loading

X7 Internal Rate of Return (IRR) 0.521

X12 Biaya Modal 0.754 X11 Inflasi 0.742

3 Faktor Modal X9 Tingkat Balikan

Akunting Rata-rata (AARR)

7.720 % 0.435

X16 Penyimpanan 0.782 X19 Fasilitas pemeliharaan 0.739 4

Faktor Sarana dan Prasarana X10 Indeks Kemampulabaan

(Profitability Index)

6.771 % 0.402

X15 Pajak 0.802

5

Faktor Kewajiban

dan Asuransi

X14 Asuransi 5.175 % 0.746

X24 Umur peralatan 0.784 X21 Ekonomi (Dampak

Sosial-Ekonomi-Lingkungan)

0.753 6

Faktor Alat dan

Lingkungan Proyek X17 Ukuran Proyek

4.733 %

0.567 X18 Jumlah Proyek 0.798 7 Faktor

Proyek X22 Jadwal Proyek 4.462 % 0.701 X1 Naluri 0.812

8

Faktor Instict dan Nilai alat

X25 Penjualan Kembali (resale value) 3.913 % 0.489

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Berdasarkan hasil bentukan faktor pada tabel 5.5 kemudian dilakukan

penamaan untuk masing-masing faktor yang terbentuk. Faktor 1 diberikan nama

Faktor Operasional. Nama ini diberikan dengan pertimbangan bahwa kelima

variabel pembentuk faktor 1 mempunyai kaitan dengan kegiatan pelaksanaan

menyewa alat, ketersediaan suku cadang, sumber daya manusia dan mekanisme

sewa. Faktor 2 adalah faktor operating cost dimana pada faktor-faktor ini

pembentuknya berkaitan dengan penilaian kelayakan investasi yang berpengaruh

pada biaya operasional pada proyek. Faktor 3 diberi nama faktor modal karena

pembentuk faktornya berhubungan dengan modal yang dimilik perusahaan untuk

proyek. Faktor 4 diberi nama faktor sarana dan prasarana, karena variabel-variabel

Page 87: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

67

Test Results

17.9212.822

611282.060

.010

Box's MApprox.df1df2Sig.

F

Tests null hypothesis of equal population covariance matrices

pada faktor ini berhubungan dengan adanya fasilitas untuk menyimpan alat dan

fasilitas untuk pemeliharaan alat. Faktor 5 diberi nama Faktor kewajiban dan

asuransi. Pada faktor ini variabelnya berhubungan dengan beban pajak dan

asuransi. Faktor 6 adalah faktor alat dan lingkungan proyek. Karen pada faktor ini

menjelaskan tentang umur alat, dampak sosioekonomi dan ukuran proyek. Faktor

7 adalah faktor proyek , dimana pada faktor variabelnya menjelaskan tentang

jumlah proyek dan jadwal proyek yang dikerjakan oleh kontraktor. Faktor 8

adalah faktor instict dan niali alat.

5.6 Hasil Analisis Cluster

Pada analisis cluster pengelompokan terhadap 80 responden dilakukan

berdasarkan golongan perusahaan yaitu Besar dan Menengah. Perusahaan dengan

golongan Besar sebanyak 23 perusahaan, yang pada analisa selanjutnya di sebut

Kelas 1. Dan 57 Perusahaan golongan Menengah yang disebut Kelas 2 pada

analisa selanjutnya untuk memudahkan dalam analisa diskriminan.

5.7 Hasil Analisis Diskriminan Terhadap Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Dalam Pengambilan Keputusan Menyewa Alat Berat

Analisis Diskriminan ini bertujuan untuk membuat sebuah model regresi,

yakni adanya sebuah variabel dependen, dan satu atau lebih variabel independen.

Perbedaan dengan model regresi adalah pada jenis data pada variabel dependen

yang berupa data kategori, yaitu kelas (golongan) perusahaan Besar dan

Menengah.

Pengolahan analisa diskriminan dengan menggunakan bantuan software SPSS

Release 10.0.

5.7.1 Pengujian Box’s M

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Box’s M

Page 88: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

68

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

α :10 %

Hipotesa :

H0 : group covarian matrices adalah relatif sama

H1 : group covarian matrices adalah berbeda secara nyata

Nilai Sig. Dari Tes Box’s M ≥ 0.01, maka terima H0. Berarti group

covariance matrices adalah sama. Hal ini berarti data diatas sudah

memenuhi asusmi analisis diskriminan, sehingga proses bisa

dilanjutkan.

5.7.2 Stepwise Statistics

Tabel 5.7 Wilks’ Lamda

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Wilks’ Lamda pada prinsipnya adalah varians total dalam diskriminant

scores yang tidak bisa dijelaskan oleh perbedaan diantara kelas Besar dan

Menengah.

Pada step 1, dimasukkan variabel X6 (NPV) dengan angka Wilks’ Lamda

adalah 0.888. hal ini berarti 88.8 % varians tidak dapat dijelaskan oleh

perbedaan antar kelas. Kemudian pada step 2, dengan tambahan variabel

X15 (Pajak), angka Wilks’ Lamda turun menjadi 0.840. dan pada step 3,

variabel X17 (Ukuran Proyek), angka itu turun lagi menjadi 0.793.

Penurunan angka Wilks’ Lamda tentu baik bagi model diskriminan.

Karena varians yang tidak bisa dijelaskan juga menjadi semakin kecil (dari

88.8% menjadi 79.3%).

Variables Entered/Removeda,b,c,d

X6 .888 1 1 78.000 9.881 1 78.000 .002X15 .840 2 1 78.000 7.316 2 77.000 .001X17 .793 3 1 78.000 6.632 3 76.000 .000

Step123

Entered Statistic df1 df2 df3 Statistic df1 df2 Sig.Exact F

Wilks' Lambda

At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered.Maximum number of steps is 58.a.

Maximum significance of F to enter is .05.b.

Minimum significance of F to remove is .10.c.

F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation.d.

Page 89: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

69

Dari kolom F dan signifikansinya, ketiga variabel adalah signifikan secara

statistik. Hal ini berarti ketiga variabel tersebut yaitu X6 (NPV), X15

(Pajak) dan X17 (Ukuran Proyek) memang berbeda untuk kedua tipe

konsumen.

5.7.3 Canonical Correlation

Canonical Correlation mengukur keeratan hubungan antara discriminant

score dengan kelas.

Tabel 5.8 Eigenvalues

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Angka 0.455 menunjukkan keeratan yang cukup tinggi, dengan ukuran

skala asosiasi antara 0 sampai 1.

Tabel 5.9. Wilks’ Lamda

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Angka Chi-Square sebesar 19.321 dengan tingkat signifikansi yang tinggi

menunjukkan perbedaan yang jelas antara dua kelas yaitu perusahaan

Besar dan Menengah.

Eigenvalues

.262a 100.0 100.0 .455Function1

Eigenvalue% of

VarianceCumulativ

e %CanonicalCorrelation

First 1 canonical discriminant functions were used in theanalysis.

a.

Wilks' Lambda

.793 17.788 3 .000Test of Function(s)1

Wilks'Lambda

Chi-square df Sig.

Page 90: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

70

5.7.4 Fungsi Diskriminan

Tabel 5.10 Koefisien Fungsi Diskriminan Canonical Discriminant Function Coefficients

.781

.660-.868

-1.793

X6X15X17(Constant)

1Function

Unstandardized coefficients

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Dari tabel diatas diperoleh fungsi diskriminan :

Y=-1.793 + 0.781 X6 + 0.660 X15 - 0.868 X17

Kegunaan dari fungsi ini untuk mengetahui sebuah kasus (dalam hal ini

perusahaan Konstruksi) masuk pada kelas Besar atau Menengah.

Tabel 5.11 Fungsi Kelompok Functions at Group Centroids

.795-.321

KELAS1.002.00

1Function

Unstandardized canonical discriminantfunctions evaluated at group means

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Ada 2 kelas perusahaan konstruksi, maka disebut Two-Group

Discrimonant, dimana Kelas 1 (Perusahaan Besar) mempunyai Centroid

(Group Means) positif dan Kelas 2 (Perusahaan Menengah) mempunyai

Centroid (Group Means) positif.

Y > 0.474, maka perusahaan termasuk dalam kelas/Golongan Besar

Y < 0.474, maka perusahaan termasuk dalam kelas/Golongan Menengah.

(Santoso, 2003)

Page 91: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

71

5.7.5 Ketepatan Klasifikasi

Setelah fungsi diskriminan dibuat, kemudian diklasifikasi dilakukan, maka

selanjutnya akan dilihat seberapa jauh klasifikasi tersebut sudah tepat.

Atau berapa persen terjadi misklasifikasi pada proses klasifikasi tersebut.

Tabel 5.12. Hasil Pengelompokkan

Classification Resultsb,c

20 3 2323 34 57

87.0 13.0 100.040.4 59.6 100.0

17 6 2323 34 57

73.9 26.1 100.040.4 59.6 100.0

KELAS1.002.001.002.001.002.001.002.00

Count

%

Count

%

Original

Cross-validateda

1.00 2.00

Predicted GroupMembership

Total

Cross validation is done only for those cases in the analysis. Incross validation, each case is classified by the functions derivedfrom all cases other than that case.

a.

67.5% of original grouped cases correctly classified.b.

63.8% of cross-validated grouped cases correctly classified.c.

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Pada bagian Original, terlihat bahwa mereka yang pada data awal

termasuk kelas 1 (Besar), dan dari klasifikasi fungsi diskriminan tetap

pada kelas 1 adalah 20 perusahaan. Sedang dengan model diskriminan,

mereka yang awalnya masuk kelas 1, ternyata menjadi anggota kelas 2

sebanyak 3

Demikian juga dengan Kelas 2, yang tetap pada kelas 2 sejumlah 34

perusahaan dan yang terjadi misklasifikasi adalah 23 perusahaan.

Dengan demikian, ketepatan prediksi dari model adalah :

(20+34)/80 = 0.675 atai 67.5 %

Karena angka ketepatan tinggi sebesar 67.5%, maka model diskriminan di

atas sebenarnya bisa digunakan untuk analisis diskriminan. Atau

penafsiran tentang berbagai tabel yang ada valid untuk digunakan.

Page 92: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

72

5.8 Pembahasan

Setelah diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan untuk menyewa alat berat sesuai dengan tujuan penelitian, maka

dilakukan pokok pembahasan sesuai dengan permasalahan penelitian.

Berdasarkan hasil analisis faktor, diperoleh 8 faktor yang mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan untuk menyewa alat berat berdasarkan persepsi

dari 80 responden dari 80 perusahaan konstruksi di Surabaya.

5.8.1 Faktor Operasional

Faktor ini memiliki nilai pembentuk faktor sebesar 30.251 %. Pada faktor

ini terdapat 5 hal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk

menyewa alat berat, yaitu :

a. Ketersediaan spare part

Ketersediaan spare part dari pemilik alat menjadi pertimbangan dalam

pengambilan keputusan menyewa alat berat. Dikarenakan jika ada kerusakan

yang memerlukan penggantian sparepart, penyewa dapat mengajukan

komplain sehingga dapat diganti spare part yang diperlukan dan jika

diperlukan alat diganti dengan alat yang lain. Selain itu juga pertimbangan

harga spare part dan biaya perawatan alat yang relatif mahal juga menjadi

pertimbangan untuk menyewa daripada memiliki alat.

b. Kontinuitas dari masa sewa

Kemudahan dari perpanjangan masa sewa alat oleh penyewa menjadi

pertimbangan dalam menyewa alat berat, dengan lama penyewaan minimal

100 jam dari tiap alat yang disewa.

c. Ketersediaan SDM untuk operator dan maintenance

Keterampilan Sumber Daya Manusia untuk Operator dan Perawatan

yang disediakan dari pemilik alat menjadi dasar pertimbangan dalam

menyewa. Beberapa perusahaan konstruksi menengah dan besar juga

membutuhkan operator yang telah memiliki sertifikat keterampilan untuk

pengoperasian alat yang disewa. Keterampilan operator alat juga menjadi

faktor terselesainya pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh

kontraktor. Selain itu juga kemudahan dalam permintaan untuk mengganti

operator yang kurang memadai dalam pekerjaan dapat dilakukan dengan

Page 93: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

73

mudah. Serta perawatan dan perbaikan untuk alat yang mengalami kerusakan

pada proyek dapat diajukan komplain, yang dapat segera diganti dengan alat

yang lain dengan segera. Biaya yang dikenakan untuk penyewa alat tidak

termasuk biaya BBM dan uang makan operator.

d. Optimalisasi jam kerja alat

Kinerja alat juga menjadi pertimbangan. Kemampuan kerja alat dapat

dilihat berdasarkan volume pekerjaan yang dapat diselesaikan selama jam

kerja yang disesuaikan dengan kapasitas dari alat tersebut.

e. Fleksibilitas dari mekanisme sewa

Kemudahan dari pembayaran sewa juga menjadi pertimbangan para

kontraktor untuk menyewa, dikarenakan pembayaran dapat dilakukan dengan

pemberian uang muka (down payment) sejumlah biaya sewa 1 minggu dari

biaya sewa alat secara keseluruhan.

5.8.2 Faktor Kelayakan Investasi

Faktor kelayakan ionvestasi mempunyai nilai keragaman sebesar 10.941

%. Dalam penentuan kelayakan untuk menyewa alat, dilakukan juga perhitungan

kelayakan untuk membeli (investasi) peralatan yang akan digunakan, jadi hanya

bersifat untuk mencari alternatif dalam pembiayaan untuk penggunaan peralatan.

Dimana metode-metode penilaian kelayakan investasu yang biasa

digunakan oleh kontraktor-kontraktor di Surabaya berdasarkan persepsi dari 80

responden dipertimbangkan dari segi pemulihan investasinya (Payback Period)

yang dinilai berdasarkan jangka waktu pemulihan investasinya, Nilai sekarang

(Present Value) atau dengan menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi

nilai sekarang dengan melalui pemotongan arus kas dengan memakai faktor

pengurang pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan, pengaruhnya

terhadap aliran kas (cash flow) proyek, NPV (Net Present Value) atau jumlah

keseluruhan dari jumlah keseluruhan present value dari semua pengeluaran

dikurangi dengan jumlah present value dari semua pengeluaran. NV digunankan

untuk menghitung perkiraan nilai suatu modal/asset pada masa yg akan datang

dan IRR (Internal Rate of Return) yaitu tingkat bunga yang menyebabkan

terjadinya keseimbangan antara semua pengeluaran dan semua pemasukan pada

suatu periode tertentu. Semua metode yang menjadi dasar pertimbangan dalam

Page 94: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

74

pembiayaan terhadap alat yang akan digunakan, dimana tingkat suku bunga juga

mempengaruhi dalam perhitungan untuk mencari alternatif dalam pembiayaan.

5.8.3 Faktor Modal

Modal yang dimiliki oleh perusahaan juga menjadi dasar pertimbangan

untuk menyewa alat berat. Karena modal akan mempengaruhi dalam kinerja

perusahaan dalam pelaksanaan proyek, dimana modal akan mempengaruhi dari

cash flow proyek. Jumlah dari biaya modal terdiri dari biaya investasi alat, biaya

operasi dan pemeliharaan. Dimana biaya investasi dipengaruhi oleh biaya-biaya

bunga, asuransi dan pajak serta harga dari awal tahun dan harga akhir tahun dari

alat yang akan diinvestasikan.

Dengan menyewa alat tidak akan mengurangi modal kerja, namun dengan

menyewa akan dikenakan biaya pengoperasian setiap jam yang agak besar.

Selaian modal, pertimbangan seperti inflasi juga menjadi dasar

pertimbangan. Dimana waktu terjadinya kenaikan harga-harga barang, jasa atau

faktor-faktor produksi secara umum juga menjadi dasar pertimbangan dalam

pengambilan keputusan dalam kebijakan penggunaan alat berat.

Penilaian investasi berdasarkan tingkat balikan akunting investasi (Tingkat

balikan akunting rata-rata atau Average Accounting Rate of Return) juga menjadi

dasar pertimbangan. Dimana penilaian ini menggunakan data laba sesudah pajak.

5.8.4 Faktor Sarana dan Prasarana

Dalam penggunaan alat berat konstruksi diperlukan tempat untuk

menyimpan dan sarana untuk perawatan. Faktor ketersediaan tempat untuk

menyimpan alat juga menjadi pertimbangan kontraktor untuk menyewa atau

memiliki alat sendiri. Serta faktor fasilitas untuk pemeliharaan alat juga menjadi

pertimbangan, dikarenakan pemeliharaan atau perawatan dari alat berat relatif

tingi dan memerlukan perawatan secara berkala.

Selain itu juga indeks kemampulabaan (profitability index) juga menjadi

dasar pertimbangan menyewa alat. Jika alat tersebut memungkinkan untuk dibeli

(investasi) maka alat tersebut akan dibeli dan jika tidak memungkinkan maka alat

tersebut akan di putuskan untuk disewa, penilaian berdasarkan rasio antara nilai

sekarang total arus kas masuk dengan nilai sekarang total dari investasi.

Page 95: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

75

5.8.5 Faktor Kewajiban dan Asuransi

Dalam menyewa alat, biaya sewa tidak termasuk dalam biaya pajak dari

pembelian alat tersebut. Pajak dibebankan pada pemilik alat. Pajak menjadi dasar

pertimbangan pada saat analisa kelayakan untuk investasi sebagai alternatif

pengadaan alat. Karena pada saat membeli alat akan dipertimbangkan beban

pajak.

Pihak kontraktor selalu memastika bahwa alat yang akan disewa telah

diasuransikan oleh pihak pemilik. Sehingga jika terjadi kerusakan pada alat bukan

menjadi tanggungan pihak penyewa. Pemilik juga dipastikan telah mengetahui

kondisi dan lokasi proyek yang akan mengunakan alat tersebut. Jika lokasi dan

kondisi proyek tidak memungkinkan, maka pemilik alat berhak untuk tidak

menyewakan alatnya. Selain itu juga penyewa tidak di kenakan biaya asuransi

dari alat tersebut.

Faktor kewajiban dan asuransi ini memiliki nilai keragaman sebesar 5.175

% dalam pembentuk faktor.

5.8.6 Faktor Alat dan Lingkungan

Faktor ini memiliki nilai sebesar 4.733 % dalam pembentukan faktor.

Umur alat juga menjadi dasar pertimbangan untuk menyewa. Karena umur dari

alat yang akan digunakan bisa mempengaruhi dari kinerja alat yang akan

digunakan, apakah volume hasil kerja alat telah sesuai dengan kapasitas alat.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan proyek secara tiba-tiba

harus dipahami oleh tim dari manajemen proyek, seperti penyimpangan waktu

serta stabilitas perekonomian seperti harga dollar. Selain itu juga dampak

sosioekonomi seperti standar dan peraturan dari dokumen, serta penerapan pada

konteks sosial tehadap dampak pada lingkungan. Pemilihan jenis alat yang

digunakan juga menjadi pertimbangan terhadap keadaan sosial lingkungan,

dimana pemilihan alat tertentu juga menentukan dalam pembiayaan terhadap alat

yang digunakan.

Ukuran proyek yang dikerjakan pada kenyataan dilapangan berpengaruh

besar pada pengambilan keputusan untuk menyewa alat. Dikarenakan pada setiap

perhitungan rencana anggaran proyek setelah diestimasi dan di breakdown

berdasarkan item pekerjaan, dapat memeberikan pertimbangan dan keputusan

Page 96: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

76

untuk menyewa atau membeli alat. Jika proyek berskala besar dan membutuhkan

jangka waktu yang panjang, maka di mungkinkan untuk membeli alat, jika

memenuhi dalam perhitungan operating cost.

Faktor Alat dan Lingkungan memiliki nilai keragaman sebesar 4.733 %

dari totalkeseluruhan njilai keragaman sebesar 73.966 %.

5.8.7 Faktor Proyek

Jumlah proyek yang sedang dikerjakan oleh kontraktor juga bisa

menjadikan dasar pertimbangan untuk memutuskan menyewa alat berat. Jika

jumlah proyek yang sedang dikerjakan banyak namun jadwal pengerjaannya

hampir bersamaan maka dapat diputuskan untuk menyewa alat. Karena ketepatan

waktu dalam penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal juga menjadi prioritas

pada proyek. Namun jika dihitung lebih efisien untuk memiliki alat tersebut, maka

tidak menutup kemungkinan bagi kontraktor untuk membeli alat berat yang bisa

digunakan untuk beberapa proyek yang sedang dikerjakan.

Namun jenis pekerjaan yang dikerjakan juga menjadi dasar pertimbangan.

Seperti pekerjaan jalan dan pekerjaan gedung. Hal ini dikarenakan kebutuhan alat

yang digunakan berbeda dan lama penggunaan juga berbeda. Pada pekerjaan jalan

prosentase biaya penggunaan alat bisa menjadi 60%, 15% untuk upah dan untuk

material bisa menjadi 25 % dari keseluruhan rencana anggaran proyek. Sedangkan

untuk pekerjaan gedung prosentase penggunaan alat sebesar 10-15 %, untuk upah

sebesar 40 % dan biaya untuk bahan sebesar 45% - 50 %.

Pada keadaan dilapangan, faktor ini bisa menjadi faktor utama dalam

pengambilan keputusan menyewa alat berat, namum berdasarkan analisa faktor,

faktor ini hanya memiliki nilai sebesar 4.462 % dalam pembentuk faktor.

5.8.8 Faktor Instict dan Nilai alat

Naluri atau instict dari orang yang berwenang dalam pengambilan

keputusan sedikit perpengaruh dalam pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan

sedikit sekali perusahaan yang menggunakan instict untuk mengambil keputusan.

Instrict digunakan jika pekerjaan sejenis pernah dilakukan. Seperti pekerjaan

pembukaan lahan. Namun untuk pekerjaan tertentu yang membutuhkan tingkat

akurasi dalam perhitungan, seperti perhitungan pekerjaan galian (volume) maka

faktor instict tidak dapat digunakan.

Page 97: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

77

Harga jual kembali dari alat dinilai cukup penting dalam pengambilan

keputusan pada beberapa perusahaan. Jika dalam perhitungan kelayakan untuk

alat yang akan digunakan memungkinkan untuk membeli, maka dipertimbangkan

juga nilai dari alat setelah pemakaian jika alat tersebut akan dijual setelah

pemakaian. Karena jika harga jual kembali dari alat menguntungkan, maka bisa

dipertimbangkan untuk memebeli alat, namun harga jual kembali dari alat kecil,

maka keputusan cenderung untuk menyewa alat. Faktor ini memiliki nilai

keragaman sebesar 3.913 %.

5.9 Tanggapan Responden Terhadap Faktor-faktor Yang Terbentuk

Berdasarkan wawancara dengan beberapa responden setelah pengolahan

data dan memperoleh faktor yang telah terbentuk berdasarkan analisa faktor,

didapat tanggapan responden terhadap faktor-faktor yang telah terbentuk.

Responden dari PT. Istaka Karya, Ir. Sujono Nurbagyo yang menjabat

sebagai Manajer Operasional memberikan tanggapan bahwa faktor yang telah

terbentuk kurang lebih telah sesuai dengan dasar dalam pengambilan keputusan

dalam menyewa alat berat. Namun ada beberapa urutan faktor yang kurang sesuai.

Urutan faktor menurut Ir. Sujono Subagyo adalah :

1. Faktor Operasional

2. Faktor Operating Cost

3. Faktor Alat dan Lingkungan

4. Faktor Proyek

5. Faktor Modal

6. Faktor Sarana dan Prasarana

7. Faktor Kewajiban dan Asuransi

8. Faktor Instict dan Nilai Alat

Sedangkan menurut dua responden yang lain dari PT. Widya Satria yaitu

Ridwan Sholihin, ST yang menjabat Site Manager dan dari PT. Landas Putra

Cahya Perdana dengan responden Slamet yang menjabat sebagai Site Manager

berpendapat bahwa faktor yang telah terbentuk berdasarkan analisa faktor telah

sesuai dengan proses pengambilan keputusan menyewa alat berat.

Page 98: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

78

5.10 Variabel Yang Tereduksi Selama Iterasi Pada Analisa Faktor

Dalam proses analisa faktor terdapat 3 variabel yang tereduksi. Ketiga

faktor tersebut adalah Pengalaman, Kebiasaan dan MIRR. Berdasarkan

wawancara dengan responden, pada beberapa perusahaan Besar dan beberapa

perusahaan Menengah, ketiga variabel tersebut tidak terlalu digunakan sebagai

dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat.

Namun ada responden yang berpendapat bahwa variabel pengalaman juga

penting sebagai dasar pertimbangan untuk menyewa. Hal ini dikaitkan dengan

pengalaman dari pekerjaan yang pernah dilakukan. Tetapi tidak semua pekerjaan

baru dapat dilakukan berdasarkan pengalaman, hanya pekerjaan-pekerjaan

tertentu seperti yang tidak memerlukan tingkat akurasi yang tinggi atau volume

pekerjaan tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, seperti pekerjaan pembukaan

lahan untuk jalan daripada pekerjaan galian untuk waduk yang memerlukan

perhitungan volume dengan akurasi yang tinggi.

Sedangkan dari variabel MIRR (Modified Internal Rate of Return) jarang

digunakan oleh kebanyakan perusahaan-perusahaan sebagai bagian dari proses

penganggaran modal untuk mengurutkan berbagai macam pilihan alternatif dalam

penentuan kelayakan untuk menyewa alat dan penilaian kelayakan untuk

investasi.

5.11 Faktor Yang Menjadi Pembeda Antara Perusahaan Golongan Besar

Dengan Perusahaan Golongan Menengah

Dari hasil pengolahan analisis diskriminan, diketahui ada 3 variabel yang

dapat menjadikan pembeda dari perusahaan dengan golongan Besar dan

perusahaan dengan golongan Menengah. Variabel tersebut adalah NPV, Pajak dan

Ukuran Proyek.

Menurut wawancara dengan responden, variabel NPV bisa menjadi

pembeda dari perusahaan denga golongan besar dan golongan menengah. NPV

merupakan metode yang digunakan untuk menghitung perkiraan nilai suatu asset

pada masa yang akan datang. NPV merupakan salah satu indikator untuk menilai

kelayakan investasi. Pada perusahaan golongan besar dalam pengambilan

keputusan untuk menyewa alat, sebelumnya cenderung untuk melakukan

penilaian kelayakan terhadap membeli alat. Sedangkan pada perusahaan

Page 99: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

79

menengah kebanyakan cenderung untuk menyewa alat. Hal ini bisa dikarenakan

perusahaan golongan besar lebih punya banyak modal dan memiliki kemampuan

membeli. Hal ini juga bisa dikarenakan perusahaan besar lebih berani untuk

mengambil resiko.

Tabel 5.13 Skor Penilaian Responden Perusahaan Golongan Besar dan Menengah terhadap variabel NPV

NPV (B) NPV (M) Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 0 0.00 3 5.26

Tidak Penting 0 0.00 3 5.26 Cukup Penting 1 4.35 19 33.33

Penting 18 78.26 27 47.37 Sangat Penting 4 17.39 5 8.77

Total 23 100 57 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Berdasarkan deskripsi penilaian responden dari perusahaan golongan besar

yang menilai variabel NPV cukup penting sebanyak 1 orang (4.35%). Sedangkan

yang menilai penting sebanyak 18 orang (78.26%) dan yang menilai sangat

penting sebanyak 4 orang (17.39 %).

Pada perusahaan golongan menengah, responden yang menilai variabel

NPV sangat tidak penting sebanyak 3 orang (5.26 %). Yang menilai tidak penting

sebanyak 3 orang (5.26 %). Cukup penting sebanyak 19 orang (33.33 %). Yang

menilai penting sebanyak 27 orang (47.37 %) dan yang menilai sangat penting

sebanyak 5 orang (8.77 %).

Sedangkan dari variabel pajak bisa menjadi pembeda dikarenakan dalam

investasi alat juga mempertimbangkan bebab pajak yang ditanggung. Karena

dengan menyewa alat tidak dibebani pajak.

Tabel 5.14 Skor Penilaian Responden Perusahaan Golongan Besar dan Menengah terhadap variabel Pajak

Pajak (B) Pajak (M) Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 0 0.00 2 3.51

Tidak Penting 0 0.00 2 3.51 Cukup Penting 3 13.04 16 28.07

Penting 9 39.13 28 49.12 Sangat Penting 11 47.83 9 15.79

Total 23 100 57 100

Page 100: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

80

Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Berdasarkan deskripsi penilaian responden dari perusahaan golongan besar

yang menilai variabel pajak cukup penting sebanyak 3 orang (13.04 %).

Sedangkan yang menilai penting sebanyak 9 orang (39.13 %) dan yang menilai

sangat penting sebanyak 11 orang (47.83 %).

Pada perusahaan golongan menengah, responden yang menilai variabel

pajak sangat tidak penting sebanyak 2 orang (3.51 %). Yang menilai tidak penting

sebanyak 2 orang (3.51 %). Cukup penting sebanyak 19 orang (28.07 %). Yang

menilai penting sebanyak 28 orang (49.12 %) dan yang menilai sangat penting

sebanyak 9 orang (15.79 %).

Ukuran proyek bisa menjadi pembeda golongan perusahaan besar dan

menengah dalam pengambilan keputusan menyewa alat. Ukuran proyek yang

dikerjakan akan berpengaruh terhadap volume pekerjaan dan lama waktu

pelaksanaan proyek. Selain itu juga berdampak pada lama penggunaan alat sesuai

dengan jadwal proyek yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk

menyewa alat atau membeli alat. Dimana jangka waktu proyek pada perusahaan

besar relatif lebih lama daripada perusahaan menengah.

Untuk ukuran proyek yang di kerjakan ada perbedaan seperti pada

peraturan yang telah di tetapkan yaitu disesuaikan dengan kemampuan perusahaan

untuk mengerjakan proyek (batas nilai satu pekerjaan) seperti yang telah

dijelaskan pada tabel 2.6 dan tabel 2.11. Untuk perusahaan besar hanya

mengerjakan proyek dengan nilai diatas Rp 10 M. Sedangkan untuk perusahaan

menengah, diperbolehkan mengerjakan proyek dengan nilai dibawah Rp 1M s/d

Rp 3M untuk kualifikasi M1 dan Rp 3M s/d Rp 10 M untuk perusahaan golongan

menengah dengan kualifikasi M2.

Page 101: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

81

Tabel 5.14 Skor Penilaian Responden Perusahaan Golongan Besar dan Menengah terhadap variabel Ukuran Proyek

Uk. Proyek (B) Uk. Proyek (M) Skala Penilaian Σ (%) Σ (%) Sangat Tidak Penting 0 0.00 0 0.00

Tidak Penting 0 0.00 0 0.00 Cukup Penting 5 21.74 4 7.02

Penting 12 52.17 34 59.65 Sangat Penting 6 26.09 19 33.33

Total 23 100 57 100 Sumber : Data Primer Diolah (2006)

Berdasarkan deskripsi penilaian responden dari perusahaan golongan besar

yang menilai variabel ukuran proyek cukup penting sebanyak 5 orang (21.74 %).

Sedangkan yang menilai penting sebanyak 12 orang (52.17 %) dan yang menilai

sangat penting sebanyak 6 orang (26.09 %).

Pada perusahaan golongan menengah, responden yang menilai variabel

pajak cukup penting sebanyak 4 orang (7.02 %). Yang menilai penting sebanyak

34 orang (59.65 %) dan yang menilai sangat penting sebanyak 19 orang (33.33

%).

Page 102: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

82

Page 103: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

83

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan, maka penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa :

1. Dengan mengunakan alat uji analisa faktor, berdasarkan persepsi dari 80

responden diperoleh 8 faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan menyewa alat berat. Faktor yang sangat berpengaruh adalah

Faktor Operasional dengan nilai keragaman pembentuk faktor sebesar

30.251 %. Faktor kedua adalah faktor operating cost sebesar 10.941 %.

Faktor ketiga adalah Faktor Modal dengan nilai keragaman sebesar 7.720

%, Faktor keempat hingga kedelapan adalah faktor sarana dan prasarana

sebesar 6.777 %, faktor Kewajiban dan Asuransi sebesar 5.175 %, faktor

Alat dan Lingkungan Proyek sebesar 4.733%, faktor Proyek sebesar 4.462

% dan faktor Instict dan Nilai alat sebesar 3.913%.

2. Dengan menggunakan alat uji diskriminan, diketahui 3 variabel pembeda

dari perusahaan golongan besar dan perusahaan golongan menengah. 3

variabel tersebut adalah NPV, Pajak dan Ukuran proyek.

6.2 Saran

Beberapa saran yang disampaikan disini lebih bersifat sebagai sebuah

penyempurnaan untuk penelitian yang lebih lanjut.

1. Bagi pembaca yang tertarik untuk melakukan penelitian sejenis,

disarankan untuk menambahkan variabel yang mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan menyewa alat berat konstruksi. Dari pembagian

kuisioner yang telah dilakukan, terdapat variabel tambahan dari responden,

yaitu: biaya demobilisasi, merek (brand image) dari alat yang akan

disewa, volume pekerjaan, harga sewa, jarak lokasi alat dengan lokasi

proyek, kapasitas alat dan perjanjian kerjasama selama proses sewa antara

pemilik alat dengan penyewa.

Page 104: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

84

2. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mencari model dalam

pengambilan keputusan untuk menyewa atau membeli alat berat.

Page 105: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin, SE. 1996. Dasar-dasar manajemen investasi. Penerbit

Rineka Cipta. Jakarta

Anwari, Achmad. 1987. Leasing di Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta

Day, A. David, P.E. 1989. Construction Equipment Guide. A Wiley-Inter Science

Publication. New York

Dixon, John. R. 1966. Design Engineering: Inventiveness, Analysis and Decision

Making. McGraw-Hill Book Company.

Dixon, J., Wilfried dan Massey, J., Frank. 1997. Pengantar Analisis Statistik,

Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Haming, Murdifin, S.E., M. Si dan Salim Basalamah, S.E., M. Si. 2003. Studi

Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Penerbit PPM. Jakarta.

Hammond, John S. , Ralph L. Kenney dan Howard Raiffa. Januari 2006. The

Hidden Traps in Decision Making. Harvard Business Review.

Haryono. 2003. Modul 10 Statistika Bisnis dan Industri Teknik Multivariate

Analisis Diskriminan. Program Magister Manajemen Teknologi ITS.

Surabaya.

Johnson, R. A, and D. Wichern.1992. Applied Multivariate Statistical Analysis.

University of Wiscoer-Manson, Precentice-Hall, Inc. Engelwood. New

Jersey.

Konstruksi, November–Desember 2000

Konstruksi, November-Desember 2001

Konstruksi, Agustus 2002

Kountur, Ronny, D.M.S, Ph. D.2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi

dan Tesis. Penerbit PPM. Jakarta.

Pikiran Rakyat, 27 Februari 2003. Diakses melalui : www.pikiran-rakyat.com

PT. Adhi Karya. 2003. Prosedur Pengelolaan Investasi.

Rostiyanti, Susy Fatena. 2002. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Penerbit

Rineka Cipta. Jakarta

Page 106: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

86

Saaty, Thomas L. 1988. Decision Making for Leaders : The Analytical Hierarchy

Process For Decision In A Complex World. University of Pittsburgh.

Santoso, Gempur, Drs. M. Kes., Dr. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Prestasi Pustaka. Jakarta

Santoso, Singgih. 2003. SPSS Statistik Multivariat. PT. Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Scharfstein, David S.. Desember 2002. Fundamentals of Finance for the

Technical Executive. MIT Sloan Management Review.

Soekadi, Eddy P. 1990. Mekanisme Leasing. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Soeharto, Imam. 1998. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai

Operasional) Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Shank, John K. dan Vijay Govindarajan. Fall 1992. Strategic Cost Analysis of

Technological Investments. MIT Sloan Management Review.

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2005. Pengembangan

Analisis Multivariate dengan SPSS 12. Penerbit Salemba Infotek. Jakarta

Wikipedia. 2006. Modified Internal Rate of Return. Diakses melalui

www.wikipedia.com

Page 107: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

87

Lampiran 1 : Kuisioner Survei Awal

KUISIONER PENELITIAN

Dengan Hormat, Saya Nida Istiqlaliyah, Mahasiswa Program Pascasarjana Bidang Keahlian Manajemen Proyek Konstruksi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan Thesis yang berjudul : Faktor-ffaktor Yang Mendasari Dalam Pengambilan Keputusan Menyewa (Leasing) Alat Berat Pada Perusahaan Konstruksi Di Surabaya. Tujuan Kuisioner :

Untuk mendapatkan variabel-variabel yang mendasari dalam pengambilan keputusan menyewa (leasing) alat berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya berdasarkan persepsi dari para ahli pada asosiasi-asosiasi konstruksi di Indonesia.

Kami mengharap bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi dan menjawab pertanyaan dibawah. Hasil Penelitian ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk penelitian thesis. Atas kesediaan dan kerjasama yang baik, saya sampaikan banyak terima kasih.

Peneliti

Nida Istiqlaliyah (3104.203.004) Program Pascasarjana

Bidang Keahlian Manajemen Proyek Konstruksi Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Perumdin ITS, Jl. T. Komputer G-1 Sukolilo – Surabaya. Telp. (031)60201505 ; 08121653585. Fax. (031) 5927939. e-mail : [email protected]

Identitas Narasumber

1. Nama : ______________________________________________________________

2. Nama Asosiasi : ______________________________________________________________

3. Jabatan Asosiasi : ______________________________________________________________

4. Alamat : ______________________________________________________________

______________________________________________________________

5. No. Telp / HP : ______________________________________________________________

6. e-mail : ______________________________________________________________

______________________ 2006

__________________________

Page 108: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

88

Bagian I Petunjuk pengisian : Anda diminta untuk menjawab dengan memberi tanda silang ( ) pada pernyataan yang

menggambarkan atau sesuai dengan penilaian Anda. Skor 1 = Sangat Tidak Penting (STP) Skor 2 = Tidak Penting (TP) Skor 3 = Netral (N) Skor 4 = Penting (P) Skor 5 = Sangat Penting (SP)

No Variabel-variabel yang mendasari dalam pengambilan

keputusan menyewa (leasing) alat berat konstruksi

1 2 3 4 5

1 Naluri (Instinct) Pengambilan keputusan berdasarkan instict dari pengambil keputusan

2 Kebiasaan Pengambilan keputusan berdasarkan tindakan yang biasa dilakukan (kebiasaan) pada perusahaan

3 Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman sebelumnya pada perusahaan atau dari pengambil keputusan

4 Pemulihan investasi (Payback Period) Pengambilan keputusan berdasarkan analisis kelayakan investasi menurut jangka waktu pemulihan modal investasi. Perhitungannya dilakukan berdasarkan aliran kas baik tahunan maupun nilai sisa. Kriteria kelayakan dinilai jika masa pemulihan modal lebih pendek dari usia ekonomis

5 Nilai sekarang (Present value) Pengambilan keputusan dengan menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan

6 NPV (Net Present Value) Penilaian investasi berdasarkan Net present value. Dinilai layak jika bertanda positif (> 0). Dan dinilai tidak layak jika bertanda negatif (<0)

7 Tingkat balikan internal (internal rate of return atau IRR) atau Discounted Cash Flow Menilai investasi untuk mengetahui tingkat balikan internal sewaktu nilai sekarang arus kas masuksama dengan nilai sekarang pengeluaran investasi atau sewaktu NPV=0

8 Modified internal rate of return (MIRR) Ukuran keuangan yang digunakan untuk menentukan penarik dari suatu investasi. Secara umum digunakan sebagai bagian dari proses penganggaran modal untuk mengurutkan berbagai macam pilihan alternatif.

9 Tingkat balikan akunting rata-rata (Average Accounting Rate of Return atau AARR) Menilai investasi berdasarkan tingkat balikan akunting investasi. Metode ini menggunakan data laba sesudah pajak, maka sepanjang rasio laba positif, berarti berada pada posisi laba. Jika tanda dari rasio negatif maka tidak layak untuk diinvestasi

10 Indeks kemapulabaan (Profitability Index) Mengukur investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV) dengan nilai sekarang total dari investasi inisial (Io)

11 Inflasi Waktu atau peristiwa dimana terjadinya kenaikan harga-harga barang, jasa atau faktor produksi secara umum

12 Biaya Modal Pengeluaran biaya menentukan dalam pemilihan alat-alat konstruksi, yang terdiri dari biaya pembelian (investasi), biaya-biaya bunga, asuransi, pajak biaya operasi dan pemeliharaan

13 Bunga (Interest)

Page 109: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

89

Biaya untuk peminjaman (uang, barang, dsb.) atau pengembalian yang diharapkan dari uang yang diinvestasikan

14 Asuransi Asuransi merupakan biaya dari premi asurasi untuk melindungi pemilik dari kerugian keuangan jika peralatannya rusak atau hancur

15 Pajak Pajak adalah pajak milik perseorangan yang dibayarkan kepada pemerintah lokal berdasarkan pada kepemilikan peralatan. Biasanya sekitar 1-5% dari rata-rata investasi tahunan dari peralatan

16 Penyimpanan Penyimpanan merupakan biaya dari menyimpan peralatan agar amam, tempat yang melindungi ketika tidak bekerja di bawah pengawasan kontraktor. Termasuk biaya sewa tempat untuk menyimpat peralatan

17 Ukuran Proyek 18 Jumlah Proyek

Jumlah proyek yang sedang dikerjakan oleh perusahaan

19 Fasilitas pemeliharaan Mengusahakan peralatan selalu dalam kondisi prima dan siap pakai, yaitu dengan mengadakan pemeliharaan preventif.

20 Cash flow (Aliran Kas) Aliran kas berupa pencatatan penerimaan dan pengeluaran

21 Politik, Ekonomi dan Lingkungan 22 Jadwal Proyek

Mulai dan berakhirnya tanggal dari masing-masing aktivitas

23 Fleksibilitas dari mekanisme leasing Pembiayaan dengan leasing lebih fleksibel karena dapat dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, sekitar tiga hingga lima tahun. Tetapi periode penyewaan tersebut bisa diperpanjang hingga 10 tahun untuk jenis peralatan tertentu

24 Umur peralatan Umur peralatan adalah perkiraan berapa lama peralatan masih dapat bekerja produktif

25 Penjualan kembali (resale value) Harga penjualan alat setelah masa pakai oleh perusahaan

1 = Sangat Tidak Penting (STP); 2 = Tidak Penting (TP); 3 = Netral (N); 4 = Penting (P); 5 = Sangat Penting (SP)

Bagian II Petunjuk pengisian : Anda diminta untuk menjawab dengan menuliskan dan mengurutkan 5 variabel penting dan

tidak penting, serta menambahkan variabel penting selain 24 variabel diatas. Variabel lain yang penting menurut Bapak/Ibu selain 25 variabel diatas :

a. ..........................................................................................................................................................................

b. ..........................................................................................................................................................................

c. .........................................................................................................................................................................

d. .........................................................................................................................................................................

e. .........................................................................................................................................................................

f. .........................................................................................................................................................................

g. .........................................................................................................................................................................

h. .........................................................................................................................................................................

i. .........................................................................................................................................................................

j. .........................................................................................................................................................................

Page 110: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

90

Lampiran 2 : Kuisioner Survei

KUISIONER PENELITIAN

Dengan Hormat, Saya Nida Istiqlaliyah, Mahasiswa Program Pascasarjana Bidang Keahlian Manajemen Proyek Konstruksi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan Thesis yang berjudul : Faktor-faktor Yang Mendasari Dalam Pengambilan Keputusan Menyewa Alat Berat Pada Perusahaan Konstruksi Di Surabaya. Tujuan Kuisioner :

Untuk mendapatkan variabel-variabel yang mendasari dalam pengambilan keputusan menyewa alat berat pada perusahaan konstruksi di Surabaya berdasarkan persepsi dari para pengambil keputusan menyewa terhadap alat berat pada perusahaan-perusahaan konstruksi di Surabaya dalam lingkup pembangunan gedung.

Kami mengharap bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi dan menjawab pertanyaan dibawah. Hasil Penelitian ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk penelitian thesis. Atas kesediaan dan kerjasama yang baik, saya sampaikan banyak terima kasih.

Peneliti

Nida Istiqlaliyah (3104.203.004) Program Pascasarjana

Bidang Keahlian Manajemen Proyek Konstruksi Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Perumdin ITS, Jl. T. Komputer G-1 Sukolilo – Surabaya. Telp. (031)60201505 ; 08121653585. Fax. (031) 5927939. e-mail : [email protected]

Bagian I

7. Nama : ______________________________________________________________

8. Nama Perusahaan : ______________________________________________________________

9. Jabatan di Perusahaan : ______________________________________________________________

10. Alamat : ______________________________________________________________

______________________________________________________________

11. No. Telp / HP : ______________________________________________________________

12. e-mail : ______________________________________________________________

13. Golongan Perusahaan:

Besar Menengah

Page 111: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

91

14. Apakah perusahaan pernah menyewa alat berat ?

Ya Tidak

15. Jenis alat berat yang pernah disewa :

Jenis alat Jangka waktu sewa

a. .............................................................................................

b. .............................................................................................

c. .............................................................................................

d. .............................................................................................

e. .............................................................................................

f. .............................................................................................

g. .............................................................................................

h. .............................................................................................

i. .............................................................................................

j. .............................................................................................

k. .............................................................................................

l. .............................................................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

______________________ 2006

__________________________

Page 112: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

92

Bagian II Petunjuk pengisian : Anda diminta untuk menjawab dengan memberi tanda silang ( ) pada pernyataan yang

menggambarkan atau sesuai dengan penilaian Anda. Skor 1 = Sangat Tidak Penting (STP) Skor 2 = Tidak Penting (TP) Skor 3 = Cukup Penting (CP) Skor 4 = Penting (P) Skor 5 = Sangat Penting (SP)

No Variabel-variabel yang mendasari dalam pengambilan

keputusan menyewa (leasing) alat berat konstruksi

1 2 3 4 5

1 Naluri (Instinct) Pengambilan keputusan berdasarkan instict dari pengambil keputusan

2 Kebiasaan Pengambilan keputusan berdasarkan tindakan yang biasa dilakukan (kebiasaan) pada perusahaan

3 Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman sebelumnya pada perusahaan atau dari pengambil keputusan

4 Pemulihan investasi (Payback Period) Pengambilan keputusan berdasarkan analisis kelayakan investasi menurut jangka waktu pemulihan modal investasi. Perhitungannya dilakukan berdasarkan aliran kas baik tahunan maupun nilai sisa. Kriteria kelayakan dinilai jika masa pemulihan modal lebih pendek dari usia ekonomis

5 Nilai sekarang (Present value) Pengambilan keputusan dengan menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan

6 NPV (Net Present Value) Penilaian investasi berdasarkan Net present value. Dinilai layak jika bertanda positif (> 0). Dan dinilai tidak layak jika bertanda negatif (<0)

7 Tingkat balikan internal (internal rate of return atau IRR) atau Discounted Cash Flow Menilai investasi untuk mengetahui tingkat balikan internal sewaktu nilai sekarang arus kas masuksama dengan nilai sekarang pengeluaran investasi atau sewaktu NPV=0

8 Modified internal rate of return (MIRR) Ukuran keuangan yang digunakan untuk menentukan penarik dari suatu investasi. Secara umum digunakan sebagai bagian dari proses penganggaran modal untuk mengurutkan berbagai macam pilihan alternatif.

9 Tingkat balikan akunting rata-rata (Average Accounting Rate of Return atau AARR) Menilai investasi berdasarkan tingkat balikan akunting investasi. Metode ini menggunakan data laba sesudah pajak, maka sepanjang rasio laba positif, berarti berada pada posisi laba. Jika tanda dari rasio negatif maka tidak layak untuk diinvestasi

10 Indeks kemampulabaan (Profitability Index) Mengukur investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV) dengan nilai sekarang total dari investasi inisial (Io)

11 Inflasi Waktu atau peristiwa dimana terjadinya kenaikan harga-harga barang, jasa atau faktor produksi secara umum

12 Biaya Modal Pengeluaran biaya menentukan dalam pemilihan alat-alat konstruksi, yang terdiri dari biaya pembelian (investasi), biaya-biaya bunga, asuransi, pajak

Page 113: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

93

biaya operasi dan pemeliharaan 13 Bunga (Interest)

Biaya untuk peminjaman (uang, barang, dsb.) atau pengembalian yang diharapkan dari uang yang diinvestasikan

14 Asuransi Asuransi merupakan biaya dari premi asurasi untuk melindungi pemilik dari kerugian keuangan jika peralatannya rusak atau hancur

15 Pajak Pajak adalah pajak milik perseorangan yang dibayarkan kepada pemerintah lokal berdasarkan pada kepemilikan peralatan. Biasanya sekitar 1-5% dari rata-rata investasi tahunan dari peralatan

16 Penyimpanan Penyimpanan merupakan biaya dari menyimpan peralatan agar amam, tempat yang melindungi ketika tidak bekerja di bawah pengawasan kontraktor. Termasuk biaya sewa tempat untuk menyimpat peralatan

17 Ukuran Proyek 18 Jumlah Proyek

Jumlah proyek yang sedang dikerjakan oleh perusahaan

19 Fasilitas pemeliharaan Mengusahakan peralatan selalu dalam kondisi prima dan siap pakai, yaitu dengan mengadakan pemeliharaan preventif.

20 Cash flow (Aliran Kas) Aliran kas berupa pencatatan penerimaan dan pengeluaran

21 Politik, Ekonomi dan Lingkungan 22 Jadwal Proyek

Mulai dan berakhirnya tanggal dari masing-masing aktivitas

23 Fleksibilitas dari mekanisme leasing Pembiayaan dengan leasing lebih fleksibel karena dapat dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, sekitar tiga hingga lima tahun. Tetapi periode penyewaan tersebut bisa diperpanjang hingga 10 tahun untuk jenis peralatan tertentu

24 Umur peralatan Umur peralatan adalah perkiraan berapa lama peralatan masih dapat bekerja produktif

25 Penjualan kembali (resale value) Harga penjualan alat setelah masa pakai oleh perusahaan

26 Kontinuitas masa sewa 27 Ketersediaan spare part 28 Ketersediaan SDM untuk operator dan maintenance 29 Optimalisasi jam kerja alat

1 = Sangat Tidak Penting (STP); 2 = Tidak Penting (TP); 3 = Cukup Penting (CP); 4 = Penting (P); 5 = Sangat Penting (SP) Bagian III Petunjuk pengisian : Anda diminta untuk menambahkan variabel penting selain 29 variabel diatas. Variabel lain yang penting menurut Bapak/Ibu selain 29 variabel diatas :

a. ..........................................................................................................................................................................

b. ..........................................................................................................................................................................

c. .........................................................................................................................................................................

d. .........................................................................................................................................................................

e. ........................................................................................................................................................................

Page 114: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

94

Lampiran 3 : Daftar Angota Gapensi Sub Bidang Gedung dan Pabrik

Page 115: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

95

Lampiran 3 : Daftar Angota Gapensi Sub Bidang Gedung dan Pabrik (lanjutan)

Page 116: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

96

Lampiran 3 : Daftar Angota Gapensi Sub Bidang Gedung dan Pabrik (lanjutan)

Page 117: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

97

Lampiran 3 : Daftar Angota Gapensi Sub Bidang Gedung dan Pabrik (lanjutan)

Page 118: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

98

Lampiran 4 : Tabel Perhitungan Sampel Sumber : Santoso, 2005

Page 119: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

99

Lampiran 4 : Tabel Perhitungan Sampel (Lanjutan) Sumber : Santoso, 2005

Page 120: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

100

Lampiran 5 : Jawaban Persepsi Responden

Page 121: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

101

Lampiran 5 : Jawaban Persepsi Responden (Lanjutan)

Page 122: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

102

Lampiran 6 : Uji Validitas dan Reabilitas

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. NALURI 3.1250 1.1733 80.0 2. KEBIASAA 3.5875 .9506 80.0 3. PENGALAM 4.2500 .8494 80.0 4. PEMULIHA 4.0375 1.1074 80.0 5. NILAI 3.7375 .8073 80.0 6. NPV 3.6750 .8682 80.0 7. IRR 3.4375 .9658 80.0 8. MIRR 3.4125 1.0150 80.0 9. TINGKAT 3.5875 .9769 80.0 10. PROFITAB 3.7125 .7150 80.0 11. INFLASI 3.5750 .8969 80.0 12. BIAYA 3.8750 .8476 80.0 13. BUNGA 3.7000 .7531 80.0 14. ASURANSI 3.8875 .8567 80.0 15. PAJAK 3.8875 .9000 80.0 16. PENYIMPA 3.5500 .8987 80.0 17. UKURAN 4.2000 .6244 80.0 18. JUMLAH 4.2750 .7952 80.0 19. FASILITA 4.2375 .9035 80.0 20. CASH 4.3625 .8151 80.0 21. POLITIK 3.4125 .7411 80.0 22. JADWAL 4.5375 .6549 80.0 23. FLEKSIBI 3.7625 .9311 80.0 24. UMUR 4.0750 .6894 80.0 25. PENJUALA 3.4375 .8545 80.0 26. KONTINUI 4.0250 .7627 80.0 27. KETERSED 4.0750 .8233 80.0 28. SDM 4.2875 .8597 80.0 29. OPTIMALI 4.2375 .7671 80.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 111.9625 147.5049 12.1452 29 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted NALURI 108.8375 142.4669 .1307 .8895 KEBIASAA 108.3750 148.3892 -.0772 .8921 PENGALAM 107.7125 142.7138 .2005 .8850 PEMULIHA 107.9250 131.8930 .5655 .8765 NILAI 108.2250 139.9994 .3588 .8815 NPV 108.2875 132.3593 .7204 .8734 IRR 108.5250 136.4297 .4495 .8796 MIRR 108.5500 139.9722 .2707 .8843 TINGKAT 108.3750 133.2247 .5909 .8760 PROFITAB 108.2500 137.0000 .5971 .8771 INFLASI 108.3875 134.4935 .5868 .8763

Page 123: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

103

BIAYA 108.0875 135.5492 .5694 .8769 BUNGA 108.2625 135.3859 .6592 .8756 ASURANSI 108.0750 137.9943 .4360 .8799 PAJAK 108.0750 136.0956 .5048 .8783 PENYIMPA 108.4125 137.5366 .4346 .8799 UKURAN 107.7625 144.7657 .1564 .8848 JUMLAH 107.6875 140.5973 .3328 .8821 FASILITA 107.7250 134.6323 .5750 .8766 CASH 107.6000 135.9899 .5708 .8770 POLITIK 108.5500 141.8456 .2895 .8828 JADWAL 107.4250 143.1842 .2483 .8834 FLEKSIBI 108.2000 135.3772 .5197 .8779 UMUR 107.8875 138.9366 .4979 .8790 PENJUALA 108.5250 136.0753 .5367 .8777 KONTINUI 107.9375 140.5150 .3544 .8816 KETERSED 107.8875 136.7847 .5215 .8781 SDM 107.6750 134.5513 .6124 .8759 OPTIMALI 107.7250 139.5184 .4082 .8805 Reliability Coefficients N of Cases = 80.0 N of Items = 29 Alpha = .8837

Page 124: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

104

Lampiran 7 : Tabel Korelasi (Pearson Product Moment)

Page 125: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

105

Lampiran 7 : Tabel Korelasi (Pearson Product Moment)

Page 126: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

106

Lampiran 8 : Uji Multinormal

MTB > %c:/normalmulti.txt c1-c29 Executing from file: c:/normalmulti.txt Plot q * dd HIPOTESIS : ============ H0 : DATA MENGIKUTI SEBARAN DISTRIBUSI MULTINORMAL H1 : DATA TIDAK MENGIKUTI SEBARAN DISTRIBUSI MULTINORMAL TOLAK H0 JIKA DAERAH DIBAWAH CHI-SQUARE < 50 % HASIL PENGUJIAN : ================= Data Display DAERAH DIBAWAH KURVA CHISQUARE= 76.2500 KESIMPULAN : ============ GAGAL TOLAK H0, ARTINYA DATA MENGIKUTI SEBARAN DISTRIBUSI MULTINORMAL

10 20 30 40 50 60 70

10

20

30

40

50

dd

q

PLOT DATA UJI MULTINORMAL

Page 127: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

107

Lampiran 9 : Analisa Faktor

Descriptive Statistics

80 1.00 5.00 3.1250 1.173380 1.00 5.00 3.5875 .950680 2.00 5.00 4.2500 .849480 1.00 5.00 4.0375 1.107480 1.00 5.00 3.7375 .807380 1.00 5.00 3.6750 .868280 1.00 5.00 3.4375 .965880 1.00 5.00 3.4125 1.015080 .00 5.00 3.5875 .976980 2.00 5.00 3.7125 .715080 1.00 5.00 3.5750 .896980 1.00 5.00 3.8750 .847680 1.00 5.00 3.7000 .753180 1.00 5.00 3.8875 .856780 1.00 5.00 3.8875 .900080 1.00 5.00 3.5500 .898780 3.00 5.00 4.2000 .624480 1.00 5.00 4.2750 .795280 1.00 5.00 4.2375 .903580 1.00 5.00 4.3625 .815180 2.00 5.00 3.4125 .741180 3.00 5.00 4.5375 .654980 1.00 5.00 3.7625 .931180 2.00 5.00 4.0750 .689480 1.00 5.00 3.4375 .854580 3.00 5.00 4.0250 .762780 1.00 5.00 4.0750 .823380 1.00 5.00 4.2875 .859780 1.00 5.00 4.2375 .767180

X1X2X3X4X5X6X7X8X9X10X11X12X13X14X15X16X17X18X19X20X21X22X23X24X25X26X27X28X29Valid N (listwise)

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation

Page 128: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

108

Page 129: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

109

Page 130: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

110

Page 131: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

111

Page 132: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

112

Communalities

1.000 .7641.000 .7111.000 .6801.000 .6561.000 .7721.000 .6381.000 .6661.000 .8091.000 .7371.000 .7531.000 .7621.000 .8551.000 .8261.000 .6901.000 .8651.000 .7581.000 .7441.000 .7461.000 .6131.000 .6991.000 .7621.000 .7311.000 .7021.000 .7091.000 .8401.000 .747

X1X4X5X6X7X9X10X11X12X13X14X15X16X17X18X19X20X21X22X23X24X25X26X27X28X29

Initial Extraction

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Lampiran 9 : Analisa Faktor

Page 133: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

113

Total Variance Explained

7.865 30.251 30.251 7.865 30.251 30.251 3.390 13.040 13.0402.845 10.941 41.193 2.845 10.941 41.193 3.014 11.592 24.6322.007 7.720 48.912 2.007 7.720 48.912 2.635 10.134 34.7671.760 6.771 55.683 1.760 6.771 55.683 2.478 9.532 44.2981.345 5.175 60.857 1.345 5.175 60.857 2.156 8.291 52.5901.231 4.733 65.591 1.231 4.733 65.591 1.978 7.608 60.1981.160 4.462 70.053 1.160 4.462 70.053 1.895 7.289 67.4871.017 3.913 73.966 1.017 3.913 73.966 1.684 6.478 73.966.890 3.422 77.388.794 3.055 80.443.644 2.477 82.919.614 2.361 85.280.557 2.142 87.422.480 1.848 89.270.430 1.656 90.926.391 1.504 92.430.358 1.377 93.808.283 1.090 94.898.243 .934 95.832.239 .920 96.752.205 .789 97.541.180 .693 98.234.145 .557 98.791.123 .474 99.264.109 .418 99.682

8.262E-02 .318 100.000

Component1234567891011121314151617181920212223242526

Total% of

VarianceCumulativ

e % Total% of

VarianceCumulativ

e % Total% of

VarianceCumulativ

e %

Initial EigenvaluesExtraction Sums of Squared

Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Scree Plot

Component Number

252321191715131197531

Eige

nval

ue

10

8

6

4

2

0

Lampiran 9 : Analisa Faktor

Page 134: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

114

Component Matrixa

8.780E-02 -.644 -7.45E-02 .148 .102 .423 .140 .323.607 -.210 .178 -.270 .314 -9.78E-02 .278 9.472E-02.379 .106 .410 -3.93E-03 .561 9.794E-02 .164 -7.28E-02.772 -9.50E-02 6.593E-02 -1.22E-02 .190 -1.48E-02 5.169E-02 -8.03E-02.473 -.287 -.135 .103 .457 -.342 -6.61E-02 .328.648 -.233 -.330 -6.05E-03 9.950E-02 -6.81E-02 .190 -6.34E-02.677 .149 -.156 .215 -.101 2.684E-02 -9.35E-02 -.309.646 -.399 -.142 -.101 -.404 .195 1.049E-02 -2.28E-02.611 -.450 -3.07E-02 -8.00E-02 -.297 .129 .149 -.166.727 -1.58E-02 .107 -.225 -8.18E-02 -.237 .308 -6.22E-02.497 -.182 .368 -3.61E-02 -9.36E-02 .170 -.519 .194.562 7.046E-02 .546 -.233 -.355 .102 -5.58E-02 .204.464 -.563 -9.01E-02 .254 .232 .101 -.304 -.255.174 .552 .133 .547 1.380E-02 -.112 .103 .120.366 .448 8.405E-02 .277 .221 .622 -3.55E-02 .101.672 -5.95E-02 -.230 .104 .142 -8.04E-02 -.449 -.105.628 6.302E-03 .498 -.287 -1.63E-02 1.966E-02 .109 8.232E-02.299 -.261 .248 .618 -.201 -.123 .217 -.205.310 .483 .268 9.406E-02 7.326E-02 .276 1.941E-02 -.347.645 .445 1.331E-02 -.216 -2.82E-02 -.103 8.701E-02 -.140.477 -.175 .115 .579 -.204 -.127 .175 .258.616 .142 .171 8.993E-02 -7.13E-02 -.423 -.321 -7.92E-02.415 .484 -.267 .230 -.132 -7.14E-02 3.229E-02 .384.624 .322 -.317 -.154 -.152 6.406E-02 -.124 .219.724 .246 -.376 -.306 7.952E-02 4.541E-02 -7.19E-02 8.572E-02.497 .184 -.597 1.914E-02 -1.97E-02 .184 .259 -9.11E-02

X1X4X5X6X7X9X10X11X12X13X14X15X16X17X18X19X20X21X22X23X24X25X26X27X28X29

1 2 3 4 5 6 7 8Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.8 components extracted.a.

Lampiran 9 : Analisa Faktor

Page 135: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

115

Rotated Component Matrixa

-8.80E-02 9.339E-02 .238 .122 4.145E-02 9.437E-02 -7.51E-02 -.812.110 .785 .198 .120 .150 3.873E-03 -2.09E-02 -7.56E-02

-9.98E-02 .650 -.154 .134 7.141E-02 3.780E-02 .447 -1.18E-02.237 .541 .292 .375 .160 .148 .178 4.358E-02.243 .521 -.162 .503 -9.66E-03 .183 -.299 -.198.360 .405 .435 .331 -.144 .124 -6.59E-02 -7.04E-02.359 8.180E-02 .372 .402 2.777E-02 .245 .311 .270.260 8.971E-02 .742 .217 .308 9.913E-02 -7.73E-02 -.158

7.773E-02 .230 .754 .190 .199 .144 -4.07E-02 -.102.275 .607 .418 1.849E-02 .184 .168 -3.88E-02 .263

3.892E-02 7.172E-02 7.930E-02 .414 .746 2.766E-02 9.873E-02 -.101.132 .271 .241 -.124 .802 .121 .139 .118

-.135 .135 .333 .782 1.110E-02 .116 5.467E-02 -.225.278 -1.01E-02 -.345 -7.18E-02 -2.29E-02 .567 .348 .211.356 3.957E-02 -.123 7.167E-02 .139 9.428E-02 .798 -.228.362 .126 .155 .739 .141 4.341E-02 6.422E-02 .121

7.217E-02 .584 .218 -2.97E-02 .554 5.408E-02 .165 .113-.228 6.616E-02 .297 .157 -1.85E-03 .753 9.290E-02 2.584E-02

6.691E-02 .108 4.430E-02 2.379E-03 9.322E-02 5.262E-02 .701 .303.470 .377 .186 2.878E-02 .152 -1.05E-03 .264 .456.176 .133 .147 .137 .172 .784 -4.11E-02 -.163.222 .220 2.498E-02 .434 .355 .278 -3.43E-02 .489.748 -5.65E-03 -.138 -2.67E-02 7.083E-02 .323 8.688E-02 7.475E-02.763 8.988E-02 .167 .136 .227 -4.47E-02 8.429E-02 .102.736 .321 .228 .257 9.825E-02 -.210 .104 .116.647 .104 .397 9.026E-02 -.335 1.549E-02 .197 -3.01E-02

X1X4X5X6X7X9X10X11X12X13X14X15X16X17X18X19X20X21X22X23X24X25X26X27X28X29

1 2 3 4 5 6 7 8Component

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Rotation converged in 17 iterations.a.

Component Transformation Matrix

.486 .496 .406 .396 .310 .232 .191 .100

.470 -.110 -.421 -.321 -.027 -.038 .476 .508-.587 .291 -.185 -.206 .608 .208 .251 .136-.063 -.300 -.181 .262 -.226 .820 .235 -.162-.118 .547 -.513 .364 -.369 -.246 .222 -.213.029 -.234 .242 -.104 .124 -.270 .669 -.583.003 .456 .270 -.657 -.436 .279 .037 -.133.423 .076 -.444 -.232 .375 .135 -.348 -.533

Component12345678

1 2 3 4 5 6 7 8

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Lampiran 9 : Analisa Faktor

Page 136: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

116

Lampiran 10 : Analisa Diskriminan

Analysis Case Processing Summary

80 100.0

0 .0

0 .0

0 .0

0 .080 100.0

Unweighted CasesValid

Missing or out-of-rangegroup codesAt least one missingdiscriminating variableBoth missing orout-of-range group codesand at least one missingdiscriminating variableTotal

Excluded

Total

N Percent

Box's Test of Equality of Covariance Matrices

Log Determinants

3 -3.1163 -1.6063 -1.803

KELAS1.002.00Pooled within-groups

Rank

LogDetermin

ant

The ranks and natural logarithms of determinantsprinted are those of the group covariance matrices.

Test Results

17.9212.822

611282.060

.010

Box's MApprox.df1df2Sig.

F

Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.

Page 137: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

117

Variables Entered/Removeda,b,c,d

X6 .888 1 1 78.000 9.881 1 78.000 .002X15 .840 2 1 78.000 7.316 2 77.000 .001X17 .793 3 1 78.000 6.632 3 76.000 .000

Step123

Entered Statistic df1 df2 df3 Statistic df1 df2 Sig.Exact F

Wilks' Lambda

At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered.Maximum number of steps is 58.a.

Maximum significance of F to enter is .05.b.

Minimum significance of F to remove is .10.c.

F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation.d.

Stepwise Statistics

Variables in the Analysis

1.000 .002.912 .031 .893.912 .041 .888.883 .015 .857.904 .031 .843.947 .036 .840

X6X6X15X6X15X17

Step12

3

ToleranceSig. of F toRemove

Wilks'Lambda

Summary of Canonical Discriminant Functions

Eigenvalues

.262a 100.0 100.0 .455Function1

Eigenvalue% of

VarianceCumulativ

e %CanonicalCorrelation

First 1 canonical discriminant functions were used in theanalysis.

a.

Wilks' Lambda

.793 17.788 3 .000Test of Function(s)1

Wilks'Lambda

Chi-square df Sig.

Page 138: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

118

Canonical Discriminant Function Coefficients

.781

.660-.868

-1.793

X6X15X17(Constant)

1Function

Unstandardized coefficients Functions at Group Centroids

.795-.321

KELAS1.002.00

1Function

Unstandardized canonical discriminantfunctions evaluated at group means

Classification Statistics

Classification Processing Summary

80

0

0

80

ProcessedMissing or out-of-rangegroup codesAt least one missingdiscriminating variable

Excluded

Used in Output

Classification Resultsb,c

20 3 2323 34 57

87.0 13.0 100.040.4 59.6 100.0

17 6 2323 34 57

73.9 26.1 100.040.4 59.6 100.0

KELAS1.002.001.002.001.002.001.002.00

Count

%

Count

%

Original

Cross-validateda

1.00 2.00

Predicted GroupMembership

Total

Cross validation is done only for those cases in the analysis. Incross validation, each case is classified by the functions derivedfrom all cases other than that case.

a.

67.5% of original grouped cases correctly classified.b.

63.8% of cross-validated grouped cases correctly classified.c.

Page 139: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

119

Lampiran 11 : Deskripsi Skor Jawaban Responden

Frequency Table

X1

12 15.0 15.0 15.08 10.0 10.0 25.0

24 30.0 30.0 55.030 37.5 37.5 92.5

6 7.5 7.5 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X2

2 2.5 2.5 2.510 12.5 12.5 15.017 21.3 21.3 36.341 51.3 51.3 87.510 12.5 12.5 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X3

4 5.0 5.0 5.09 11.3 11.3 16.3

30 37.5 37.5 53.837 46.3 46.3 100.080 100.0 100.0

2.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X4

1 1.3 1.3 1.311 13.8 13.8 15.0

8 10.0 10.0 25.024 30.0 30.0 55.036 45.0 45.0 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

Page 140: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

120

X5

2 2.5 2.5 2.52 2.5 2.5 5.0

21 26.3 26.3 31.345 56.3 56.3 87.510 12.5 12.5 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X6

3 3.8 3.8 3.83 3.8 3.8 7.5

20 25.0 25.0 32.545 56.3 56.3 88.8

9 11.3 11.3 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X7

3 3.8 3.8 3.89 11.3 11.3 15.0

27 33.8 33.8 48.832 40.0 40.0 88.8

9 11.3 11.3 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X8

5 6.3 6.3 6.36 7.5 7.5 13.8

30 37.5 37.5 51.329 36.3 36.3 87.510 12.5 12.5 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

Page 141: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

121

X9

1 1.3 1.3 1.34 5.0 5.0 6.3

34 42.5 42.5 48.826 32.5 32.5 81.315 18.8 18.8 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X10

3 3.8 3.8 3.826 32.5 32.5 36.342 52.5 52.5 88.8

9 11.3 11.3 100.080 100.0 100.0

2.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X11

2 2.5 2.5 2.53 3.8 3.8 6.3

35 43.8 43.8 50.027 33.8 33.8 83.813 16.3 16.3 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X12

1 1.3 1.3 1.32 2.5 2.5 3.8

22 27.5 27.5 31.336 45.0 45.0 76.319 23.8 23.8 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

Page 142: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

122

X13

1 1.3 1.3 1.34 5.0 5.0 6.3

20 25.0 25.0 31.348 60.0 60.0 91.3

7 8.8 8.8 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X14

1 1.3 1.3 1.33 3.8 3.8 5.0

19 23.8 23.8 28.838 47.5 47.5 76.319 23.8 23.8 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X15

2 2.5 2.5 2.52 2.5 2.5 5.0

19 23.8 23.8 28.837 46.3 46.3 75.020 25.0 25.0 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X16

1 1.3 1.3 1.310 12.5 12.5 13.822 27.5 27.5 41.338 47.5 47.5 88.8

9 11.3 11.3 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

Page 143: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

123

X17

9 11.3 11.3 11.346 57.5 57.5 68.825 31.3 31.3 100.080 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X18

2 2.5 2.5 2.55 6.3 6.3 8.8

40 50.0 50.0 58.833 41.3 41.3 100.080 100.0 100.0

1.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X19

3 3.8 3.8 3.81 1.3 1.3 5.04 5.0 5.0 10.0

38 47.5 47.5 57.534 42.5 42.5 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X20

1 1.3 1.3 1.31 1.3 1.3 2.58 10.0 10.0 12.5

28 35.0 35.0 47.542 52.5 52.5 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X21

4 5.0 5.0 5.047 58.8 58.8 63.821 26.3 26.3 90.0

8 10.0 10.0 100.080 100.0 100.0

2.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

Page 144: Theses 1 : NIDA ISTIQLALIYAH

124

X22

7 8.8 8.8 8.823 28.8 28.8 37.550 62.5 62.5 100.080 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X23

1 1.3 1.3 1.32 2.5 2.5 3.8

34 42.5 42.5 46.321 26.3 26.3 72.522 27.5 27.5 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X24

2 2.5 2.5 2.510 12.5 12.5 15.048 60.0 60.0 75.020 25.0 25.0 100.080 100.0 100.0

2.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X25

2 2.5 2.5 2.56 7.5 7.5 10.0

34 42.5 42.5 52.531 38.8 38.8 91.3

7 8.8 8.8 100.080 100.0 100.0

1.002.003.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent

X26

22 27.5 27.5 27.534 42.5 42.5 70.024 30.0 30.0 100.080 100.0 100.0

3.004.005.00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

Cumulative Percent