tesis wakaf.pdf
TRANSCRIPT
-
PERUBAHAN PERUNTUKAN TANAH WAKAF HAK MILIK
MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO. 5/1960
TENTANG UUPA
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
SRI KARTIKA MAWARDI HSB,SH
057011084 / M.Kn
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
PERUBAHAN PERUNTUKAN TANAH WAKAF HAK MILIK
MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO. 5/1960
TENTANG UUPA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Dalam
Program Studi Kenotariatan Pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh :
SRI KARTIKA MAWARDI HSB,SH
057011084 / M.Kn
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL TESIS : PERUBAHAN PERUNTUKAN TANAH
WAKAF HAK MILIK MENURUT
HUKUM ISLAM DAN UU NO. 5/1960
TENTANG UUPA
NAMA MAHASIWA : SRI KARTIKA MAWARDI HSB
NOMOR POKOK : 057011084
PROGRAM STUDI : KENOTARIATAN
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA
Ketua
Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN Prof. Sanwani Nst,SH
Anggota Anggota
Ketua Program Studi Direktur
Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,Msc
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Telah Diuji Pada
Tanggal : 27 Agustus 2007
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti,MA
Anggota : 1. Prof.Dr. Muhammad Yamin,SH,MS,CN
2. Prof. Sanwani Nst,SH
3. Chairani Bustami,SH,SpN,MKn
4. Notaris Syafnil Gani,SH,M.Hum
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
PERUBAHAN PERUNTUKKAN TANAH WAKAF HAK MILIK MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO. 5/1960 TENTANG UUPA
Sri Kartika Mawardi Hsb*) Ramlan Yusuf Rangkuti**)
Muhammad Yamin**) Sanwani Nst**)
INTISARI
Indonesia sebagai Negara yang telah lama merdeka yang berdasarkan hukum mempunyai sistem hukum sendiri dan punya hubungan antara satu sama lain. Sehubungan dengan itu, maka sistem hukum yang berlaku di Indonesia dalam bidang sosial ini masalah yang berhubungan dengan wakaf ada dua macam yang harus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat yaitu hukum Islam dan Undang-Undang Pokok Agraria No. 5/1960. Kedua masalah tersebut mempunyai kaitan yang erat yang tidak bisa dipisahkan secara totalitas. Kaitan antara hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA sangat erat dan tidak dapat dipisahkan, maka muncullah masalah pokok dalam tesis ini yakni Perubahan Peruntukkan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA. Masalah ini memang terjadi di dalam masyarakat, yang dalam hal ini karena tidak mengerti secara luas dan mendalam ingin menghindari Hukum Islam maupun UU No. 5/1960 tentang UUPA, yang keduanya disebabkan perubahan keadaan yang pada saat ini semakin berkembang dengan pesat, padahal sebelumnya pewakif mengharapkan ganjaran di dunia secara sosial dan juga pahala di akhirat. Untuk mengkaji hal-hal tersebut diatas, dilakukan penelitian yang bersifat deskriptis. Lokasi penelitian di kota Medan, Departemen Agama, dan ustadz atau ulama. Metode pendekatan penelitian adalah pendekatan yuridis normatif. Data sekunder dikumpulkan melalui dokumen, data-data yang ada di Departemen Agama. Sedangkan data primer diperoleh melalui berbagai aspek hukum, baik dari segi peraturan-peraturan yang berlaku mengenai wakaf menurut hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA meneliti atau menelaaahnya dari segi pelaksananaannya.
Dengan melihat faktor perkembangan manusia yang semakin maju, juga pengamalan agama yang baik, sebagian umat Islam mengalami kemunduran disebabkan faktor ekonomi dan ilmu yang kurang memadai, dalam hal ini seharusnyalah pihak penyuluh agama, juga pemerintah agar dapat menggalakkan sekaligus dapat memberikan informasi tentang pentingnya mempertahankan aset umat Islam yaitu dalam hal memasyarakatkan dan mempedomani hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA. Dengan adanya usaha tersebut, maka akan lahir dan muncullah suatu ketentuan bahwa wakaf tersebut jelas kedudukannya, sehingga menjadi aset umat Islam dan sarana pembangunan. _____________________________ *) Mahasiswa Sekolah Pascasarjana USU-Medan Program Studi Magister
Kenotariatan **) Dosen Sekolah Pascasarjana USU-Medan Program Studi Magister Kenotariatan
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Kemudian bagi yang beragama Islam dapat mengerti apa maksud dan arti yang sesungguhnya dari pelaksanaan wakaf tersebut. Pemahaman yang muncul dari hal itu, maka ahli waris atau orang-orang yang ingin berbuat yang bertentangan dengan hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA yang berlaku di Indonesia akan terhindar, akirnya pelaksanaan hukum dan pembangunan baik agama dan Negara akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kata-Kata Kunci :
- Tanah wakaf - Hak milik - Perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan
dan menguasai langit dan bumi dengan sempurna, dan serta atas Rahmat dean
KaruniaNya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan
Tesis ini dengan judul Peubahan Peruntukkan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut
Hukum Islam Dan UU No. 5/1960 Tentang UUPA .
Pembuatan Tesis ini adalah sebagai suatu persyaratan untuk kelak memperoleh
gelar Sarjana Magister Kenotariatan (MKn) pada Program Studi Magister
Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti,MA
selaku Pembimbing I dengan tulus ikhlas membimbing penulis untuk memyelesaikan
Tesis ini. Terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Muhammad Yamin,SH,MS,CN selaku Pembimbing II dan Bapak Prof. Sanwani
Nst,SH selaku Pembimbing III.
Selanjutnya dalam rangka penyelesaian tugas Tesis ini penulis tak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairunnisa B,Msc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang telah
membina dan memberikan pandangan selama dalam pendidikan di Kampus
maupun di luar Kampus.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin,SH,MS,CN selaku Ketua Program
Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Kenotariatan Universitas
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Sumatera Utara, yang dengan tulus ikhlas telah memberikan petunjuk, kritik
dan bimbingan selama berlangsung kuliah di Sekolah Pascasarjana Program
Studi Magister Kenotariatan.
3. Para Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister
Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang telah mendidik dan
membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister Kenotariatan.
4. Seluruh Staf Biro Pendidikan serta teman-teman di Sekolah Pascasarjana
Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang telah
banyak memberikan bantuan dalam Tesis ini.
5. Bapak Ahmad Kamil Hrp, S.Ag pegawai Kantor Departemen Agama Kota
Medan yang menjabat sebagai Kepala Kordinator Kepenghuluan dan Bapak
Drs. H. Abdul Rahim, M.Hum sebagai Kepala Kantor Departemen Agama
Kota Medan
6. Bapak Ustadz Drs. H. Maramonang Pulungan, MA yang telah memberikan
informasi yang bermanfaat bagi penulis dalam penulisan tesis ini.
Sungguh rasa suatu kebanggaan tersendiri yang di dalam kesempatan ini
penulis juga turut mengucapkanh terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda
Ir. H. Hasfan Mawardi Hsb dan Ibunda Hj. Erriyani Hrp, karena segala bentuk
kesuksesan dan keberhasilan penulis dalah berkat doa dan didikan serta perhatian
yang cukup besar yang diberikannya selama ini. Kepada abangda Yudi Indra Muda
Hsb,SP juga adinda Tongku Ahmad Taufik Hsb, dan Shanti Rizki,Hsb. dan serta
kepada seluruh keluarga yang dengan penuh pengertian dan kesabaran telah
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tulisan
Tesis ini.
Penulis juga menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam penulisan dan
pembahasan Tesis ini masih banyak dijumpai berbagai kekurangan disana-sini, baik
itu dalam segi penguasaan materinya, penganalisaan masalah maupun dalam segi
penyusunan bahasanya, oleh sebab itu penulis dengan kerendahan hati sangat
mengharapkan adanya kritikan dan saran-saran yang dapat mendukung demi
terwujudnya suatu kesempurnaan Tesis ini.
Terakhir sebagai penutup kata, penulis mengharapkan agar Tesis ini bermanfaat
bagi semua pihak, dan penulis berdoa semoga ilmu yang telah penulis dapatkan
dipergunakan untuk kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Medan, Agustus 2007
Hormat Penulis,
(SRI KARTIKA MAWARDI HSB,SH)
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Sri Kartika Mawardi Hsb
Tempat/Tgl Lahir : Tebing Tinggi / 21 April 1983
Orang Tua
Ayah : Ir. H. Hasfan Mawardi Hsb
Ibu : Hj. Erriyani Hrp
Saudara : Yudi Indra Muda Hsb,SP
Tongku Ahmad Taufiq Hsb
Shanti Rizki Hsb
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Bersama No. 8C,Tembung-Medan 20225
PENDIDIKAN
Tahun 1995 : Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar Swasta Wiyata
Dharma Medan
Tahun 1998 : Menyelesaikan Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Swasta Wiyata Dharma Medan
Tahun 2001 : Menyelesaikan Pendidikan sekolah Menengah Umum Swasta
Wiyata Dharma Medan
Tahun 2005 : Menyelesaikan Pendidikan Strata-1 Fakultas Hukum, Jurusan
Keperdataan Universitas Islam Sumatera Utara
Tahun 2007 : Menyelesaikan Pendidikan Strata-2 Magister Kenotariatan
Sekolah Pasca sarjana Universitas Sumatera Utara
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
INTISARI
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
E. Keaslian Penelitian.................................................................................. 10
F. Kerangka Teori dan Konsepsi................................................................. 13
G. Metode Penelitian ................................................................................... 23
1. Sifat dan jenis Penelitian................................................................ 24
2. Lokasi Penelitian............................................................................ 24
3. Jenis Pengumpulan Data ................................................................ 24
4. Alat Pengumpulan Data ................................................................. 25
5. Analisis Data .................................................................................. 25
BAB II PERUBAHAN PERUNTUKAN TANAH WAKAF HAK MILIK
MENURUT HUKUM ISLAM
A. Pengertian Wakaf ....................................................................................... 26
B. Rukun-rukun dan Syarat-syarat Wakaf...................................................... 34
C. Tujuan dan Fungsi Wakaf .......................................................................... 47
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
D. Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik ......................................................... 50
E. Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik ....................................... 54
BAB III PERUBAHAN PERUNTUKKAN TANAH WAKAF HAK MILIK
MENURUT UU NO. 5/1960 TENTANG UUPA
A. Pengertian Wakaf ....................................................................................... 70
B. Unsur-unsur dan Syarat-syarat Wakaf ....................................................... 75
C. Peruntukkan Tanah Wakaf Hak Milik ....................................................... 78
D. Perubahan Peruntukkan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut UU
No. 5/1960 Tentang UUPA........................................................................ 82
BAB IV AKIBAT HUKUM PERUBAHAN PERUNTUKAN TANAH WAKAF
HAK MILIK MENURUT HUKUM ISLAM DAN UU NO. 5/1960
TENTANG UUPA
A. Akibat Hukum Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut
Hukum Islam.............................................................................................. 89
B. Akibat Hukum Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut
UU No. 5/1960 Tentang UUPA................................................................. 92
C. Penyelesaian Perselisihan Wakaf .............................................................. 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 99
B. Saran........................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 102 LAMPIRAN
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Daftar Istilah Al-habs : menahan
Al-Khairi : kebajikan
Aqad Tabarru : janji yang melepaskan hak tanpa suatu
imbalan kebendaan
Arbitrase : penyelesaian sengketa di luar
lingkungan pengadilan
Bayyinah : merupakan alat bukti administrasi tanah
wakaf
Ditaolidkan : digantungkan
Ditawliqkkan : digantungkan
Faraidh : pembagian harta pusaka
Field Research : penelitian lapangan
Fill : kata kerja
Fiil Lazim : kata kerja intransitif
Fill Mutaaddi : kata kerja transitif
Fiqh : hukum
Fiqih : hukum
Hablun minalllah wa hablun minannas : selain mengandung nilai ibadat untuk
pelaku
nya dalam rangka pendekatan kepada
Allah
juga terkandung didalamnya nilai
muamalat
Ijab : pernyataan memberi
Ilmu Tajwid : ilmu membaca Al-Quran
Jaiz : boleh
Lafaz : ucapan
Library Research : penelitian kepustakaan
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Maliyah : harta
Masdar : abstrak
Mashlahah : memelihara maksud syara yaitu
memberikan
kemanfaatan dan menghindari hal-hal
yang
merugikan
Mauquf : orang yang menerima wakaf
Mauquf Alaih : tujuan wakaf
Mubah : boleh
Mutawalli : pemelihara harta benda wakaf
Nadzir : pemelihara harta benda wakaf
Privat : pribadi
Qabul : pernyataan menerima
Rajih : kuat
Shodaqoh jariah : sedekah yang terus mengalir pahalnya
untuk
orang yang menyedekahkannya
Sighot : pernyataan
Syara : menurut hukum Islam
Syariah : secara hukum Islam
Syariat : secara hukum Islam
Syariy : secara hukum
Tabarru : kecukupan melepaskan hak milik kepada orang lain
Taqorrob : pendekatan Tunfiguu mimmaa tuhibbunn : menafkahkan sebagian harta yang kamu
cintai Univied Frame Work : kesatuan bingkai kerja Univied Legal Opinion : kesatuan pendapat yang legal Wakif : orang yang mewakafkan hartanya
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Daftar Singkatan
Bimas : Bimbingan Masyarakat BPN : Badan Pertanahan Nasional BWI : Badan Wakaf Indonesia DDR : Dompet Dhuafa Republika Depag : Departemen Agama Dirjen : Direktorat Jenderal H.R. : Hadis Riwayat Jo. : Junto Kandenpag : Kantor Departemen Agama Kanwil : Kantor Wilayah KHI : Kompilasi Hukum Islam KUA : Kantor Urusan Agama KUH Perdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata LSM : Lembaga Sosial Masyarakat MUI : Majelis Ulama Indonesia No. : Nomor Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri Permenegria : Peraturan Menteri Agraria PKPU : Pos Keadilan Peduli Umat PMA : Peraturan Menteri Agama PP : Peraturan Pemerintah PPAIW : Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf RI : Republik Indonesia RUTR : Rencana Umum Tata Ruang SK : Surat Keputusan SWT : Sertifikat Wakaf Tunai UII : Universitas Islam Indonesia UU : Undang-Undang UUPA : Undang-Undang Pokok Agraria WNI : Warga Negara Indonesia
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Daftar Pertanyaan Tanya : Apakah perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik boleh dilakukan?
Jawab : Pada dasarnya apa yang telah diwakafkan dalam ikrar wakaf oleh wakif
tidak boleh dirubah. Tetapi dengan perkembangan yang ada saat ini hal
ini dapat dilakukan perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik
tersebut sesuai ketentuan Pasal 225 ayat 2 KHI, dimana penyimpangan
tersebut setelah mendapat persetujuan tertulis dari Kantor Urusan
Agama Kecamatan pada Camat setempat dengan alasan yakni karena
tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf yang diikrarkan oleh wakif serta
karena kepentingan umum.
Tanya : Apakah ada perubahan perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik
tersebut?
Jawab : Perubahan peruntukan peruntukan tanah wakaf pernah terjadi di propinsi
Sumatera Utara ini pada tahun 1992.
Tanya : Dimanakah terjadinya perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik
tersebut?
Jawab : Perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik terjadi salah satunya pada
tanah wakaf yang di atasnya berdiri suatu mesjid yang bernama Mesjid
Muslimin di Pasar V (lima) Marelan.
Tanya : Apakah yang menyebabkan perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik
tersebut?
Jawab : Penyebabnya adalah letak Mesjid Muslimin tersebut kurang strategis
karena berada tepat di pinggir jalan raya sehingga kendaraan bermotor
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
yang lalu lalang menggangu kemyamanan pihak jemaah dalam
beribadah di mesjid tersebut serta adanya suatu pelebaran jalan yang
dilakukan oleh pihak pemerintah.
Tanya : Bagaimana perubahan peruntukan tanah wakaf tersebut?
Jawab : Atas kesepakatan bersama pihak nadzir, camat dan masyarakat setempat
Mesjid Muslimin tersebut dipindahkan dari depan ke belakang kira-kira
berjarak 500 meter.
Tanya : Berdasarkan apa kasus perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik
tersebut?
Jawab : Kasus perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik tersebut terjadi pada
tahun 1992 diputuskan berdasakan PP No. 28/1977 tentang Perwakafan
Tanah Milik karena UU Wakaf No. 41/2004 pada saat itu belum lahir/
belum ada.
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
BERITA ACARA PERBAIKAN SEMINAR HASIL PENELITIAN TESIS Tanggal : 17 Juli 2007
NAMA : SRI KARTIKA MAWARDI HSB
NIM : 057011084
JUDUL TESIS : PERUBAHAN PERUNTUKAN TANAH
WAKAF
HAK MILIK MENURUT HUKUM ISLAM DAN
UU NO. 5 /1960 TENTANG UUPA
Dibuka Oleh : Ketua Komisi Pembimbing :
Bapak Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA
Saran dan Masukan dari Para Pembanding : 1. Arfiayani Nurafni
a. Pada daftar isi poin H. Jadwal Penelitian di hilangkan karena pada seminar
hasil jadwal penelitian tidak ditulis lagi
Jawaban :
Saran dari saudari Arfiayani Nurafni, mengenai daftar isi pada poin H. Jadwal
Penelitian sudah tidak dimasukkan lagi.
b. Pada halaman 79 footnote No. 108 dan 109 tertulis ibid sebaiknya diperbaiki
Jawaban :
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Saran dari saudari Arfiani Nurafni, mengenai footnote No. 108 dan 109 sudah
saya perbaiki.
c. Pada kesimpulan dan saran poin a,b,c dan d sebaiknya dihilangkan.
Jawaban :
Saran dari saudari Arfiani Nurafni, sudah saya hilangkan poin a,b,c,dan d
tersebut.
d. Mengenai kutipan yang lebih dari 5 baris di buat 1 spasi seperti pada footnote
No. 7 dan 13.
Jawaban :
Mengenai saran saudari Arfiani Nurafni, pada kutipan yang lebih dari 5 baris
sudah saya perbaiki dengan diketik menjadi 1 spasi.
e. Mengenai ketikan penulisan sebaiknya diperbaiki.
Jawaban :
Saran dari saudari Arfiani Nurafni, barisan penulisan yang kurang rapi sudah
saya rapikan.
2. Chairunisa Juliani
a. Pada kerangka teori dan konsepsi tidak tertulis teori apa yang dipakai.
Jawaban :
Mengenai saran dari saudari Chairunisa Juliani, memang ini kekhilafan
penulis, maka penulis telah menuliskan teori apa yang dipakai pada kerangka
teori dan konsepsi.
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
b. Pada Bab I poin E. Keaslian Penelitian sebaiknya ditulis ringkasan tesis yang
telah ada lebih dulu dengan judul yang hampir sama.
Jawaban :
Mengenai saran dari saudari Chairunisa Juliani, telah dimasukkan ringkasan
tesis yang telah ada dari saudari YULIA DAMAYANTI Mahasiswi Program
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian
Pendaftaran dan Pergantian Harta Wakaf Ditinjau Dari Hukum Islam dan
Peraturan Pemerintah (Penelitian Di Kota Medan).
c. Pada kesimpulan dan saran pada poin 2 barisan kurang rapi dengan poin 2.
Jawaban :
Mengenai saran dari saudari Chairunisa Juliani, barisan poin 2 pada
kesimpulan dan saran sudah saya perbaiki.
3. Eni Gussetiawati
a. Pada intisari sebaiknya ditulis hanya 3 spasi saja.
Jawaban :
Mengenai saran dari saudari Eni Gussetiawati, intisari telah saya perbaiki
menjadi 3 spasi.
b. Pada Bab III halaman 85 pada poin B sebaiknya penyelesaian sengketa di
pisah dengan sub judul penyelesaian sengketa menurut Hukum Islam dan
Menurut UUPA.
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Jawaban :
Mengenai saran dari saudari Eni Gussetiawati, penyelesaian sengketa tersebut
sudah dipisah dengan sub judul penyelesaian sengketa menurut Hukum Islam
dan menurut UUPA.
c. Pada saran sebaiknya saran hanya dibuat 3 saja sesuai 3 permasalahan
penelitian.
Jawaban :
Mengenai saran saudari Eni Gussetiawati, saran sudah saya perbaiki menjadi
3 sesuai dengan 3 permasalahan penelitian.
Saran dan Masukan dari peserta seminar
1. Novi Sri Wahyuni
a. Pada metode pendekatan sebaiknya diperbaiki.
Jawaban :
Mengenai saran saudari Novi, metode pendekatan sudah saya perbaiki.
b. Pada Bab I lebih banyak dari pada bab-bab lainnya sebaiknya dikurangi dan
lebih dipadatkan.
Jawaban :
Mengenai saran dari saudari Novi, Bab I sudah saya kurangi dan lebih
dipadatkan.
Saran dan Masukan dari Dosen Pembimbing, yaitu :
1. Bapak Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
a. Pada judul tesis sebaiknya dirubah menjadi Perubahan Peruntukan Tanah
wakaf Hak Mil;ik Menurut Hukum Islam dan UU No. 5/1960 Tentang UUPA
karena lebih sesuai.
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Ketua Komisi Pembimbing,, judul penelitian
sudah saya perbaiki dari Perubahan Peralihan Tanah Wakaf Hak Milik
Menurut Hukum Islam dan UUPA menjadi Perubahan Peruntukan Tanah
Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam dan UU No. 5/1960 Tentang UUPA.
b. Pada mazhab Maliki, Hanafi, Hambali, dll harus disebutkan sumber
penulisannya atau pengutipannya.
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Komisi Pembimbing, pada mazhab Maliki,
Hanafi, Hambali, dll telah saya tulis sumber penulisannya.
c. Pada konsepsi tidak sebutkan apa
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Ketua Komisi Pembimbing, sudah disbutkan
konsepsinya.
d. Pada kerangka teori terlalu panjang sebaiknya diringkas.
awaban :
Mengenai saran dari Bapak Ketua Komisi Pembimbing, saya telah meringkas
kerangka teori tersebut.
e. Pada UUPA sangat sedikit dibahas sebaiknya harus dijelaskan dengan yang
lainnya seperti PP No. 28/1977
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Ketua Komisi Pembimbing, sudah saya masukkan
pembahasan dari PP No. 28/1977.
f. Sebaiknya ditulis juga dari UU wakaf juga sumber-sumber yang lainnya
seperti PP No. 28/1977.
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Ketua Komisi Pembimbing, sudah saya tuliskan
dari UU Wakaf, PP No. 5/1960 maupun sumber-sumber lainnya.
Saran dan Masukan dari Dosen Penguji, yaitu :
1. Ibu Notaris Chairani Bustami, SH,Sp.N,MKn
a. Pada intisari diperbaiki dan abstract belum ada.
Jawaban :
Mengenai saran dari Ibu Notaris Chairani Bustami,SH,Sp.N,MKn, saya sudah
memperbaiki intisari dan akan dibuat abstractnya.
b. Pada kesimpulan ada berbagai mazhab sebaiknya dimasukan saran dari
penulis mengikuti aliran yang mana dari mazhab-mazhab tersebut.
Jawaban :
Mengenai saran dari Ibu Notaris Chairani Bustami,SH,Sp.N,MKn, saya sudah
memasukan saran dengan mengikuti dari pendapat Imam Malik dan Ahmad
bin Hambal.
c. Pada saran lebih dipadatkan lagi menjadi 3 saja.
Jawaban :
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Mengenai saran dari Ibu Notaris Chairani Bustami,SH,Sp.N,MKn, pada saran
sudah saya padatkan menjadi 3 saja dari yang semula 4 saran.
d. Mengenai kesalahann ketik sebaiknya diperbaiki.
Jawaban :
Mengenai saran dari Ibu Notaris Chairani Bustami,SH,Sp.N,MKn, kesalahan
pengetikan sudah saya perbaiki.
e. Sebaiknya dimasukan mengenai wakaf benda bergerak.
Jawaban :
Mengenai saran dari Ibu Notaris Chairani Bustami,SH,Sp,N,MKn, sudah saya
masukan mengenai wakaf benda bergerak.
2. Bapak Notaris Syafnil Gani,SH,M.Hum
a. Pada intisari lebih dipadatkan lagi
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Notaris Syafnil Gani,SH,M.Hum, pada intisari
sudah saya padatkan dari yang semula 4 paragraf menjadi 3 paragraf.
b. Pada keaslian penelitian dimasukan isi ringkas tesis yang sudah ada dengan
judul yang sama tentang wakaf.
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Notaris Syafnil Gani,SH.M.Hum, sudah saya
masukan ringakasan tesis dari YULIA DAMAYANTI Mahasiswi Program
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Pendaftaran dan Pergantian Harta Wakaf Ditinjau Dari Hukum Islam dan
Peraturan Pemerintah (Penelitian Di Kota Medan).
c. Pada kerangka teori sebaiknya dimasukan pada bab-bab berikutnya atau lebih
dipadatkan lagi.
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Notaris Syafnil Gani,SH.M.Hum, sudah saya
masukan pembahasan pada kerangka teori sudah saya masukan pada bab-bab
berikutnya dan sudah lebih dipadatkan lagi.
d. Pada kesimpulan lebih dijelaskan lagi berhubungan dengan permasalahnnya.
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Notaris Syafnil Gani,SH.M.Hum, pada
kesimpulan sudah dijelaskan berhubungan dengan permasalahannya.
e. Pada saran sebaiknya apa yang paling relevan pada saat ini di perbaiki sesuai
dengan penelitian.
Jawaban :
Mengenai saran dari Bapak Notaris Syafnil Gani,SH.M.Hum, pada saran
sudah saya perbaiki sesuai dengan yang ada pada saat ini.
f. Mengenai stuktur penulisan sebaiknya diperbaiki.
Jawaban :
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Saran dari Bapak Notaris Syafnil Gani,SH.M.Hum, mengenai stuktur
penulisan sudah saya perbaiki.
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
BAB I
PENDAHULUAN
I. A. Latar Belakang
Ajaran agama Islam yang bersumber dari wahyu Allah SWT (Al-Quran) dan
hadis Rasul Nabi Muhammad SAW yang disampaikan kepada umat manusia adalah
mencakup seluruh kehidupan baik hubungan antara mahluk dengan TuhanNya,
demikian juga hubungan antara manusia dengan sesamanya dan alam sekitarnya.
Hubungan antara manusia dengan Tuhan disebut ibadah, dimana ibadah ada yang
wajib seperti sholat lima waktu dan ada pula yang sunat seperti sholat sunat, ada
yang bentuk ibadah badaniyah, seperti sholat dan puasa, dan yang berbentuk ibadah
maliyah (harta) seperti zakat, wakaf, infaq, sedekah dan lain lain.
Tanah dapat bermakna sebagai ibadah, apabila tanah itu digunakan untuk
Tuhan, seperti tanah yang di wakafkan untuk bangunan tempat-tempat ibadah,
untuk keperluan pembiayaan fakir miskin, dan lain-lain sebagainya. Tanah wakaf
pada dasarnya adalah Tanah untuk Tuhan.1
Wakaf adalah ibadah yang diutamakan dalam Islam, disamping taqorrob
(pendekatan) diri kepada Allah, juga sebagai salah satu sarana mewujudkan
kesejahteraan sosial dan sekaligus modal dalam perkembangan dan kemajuan
agama Islam. Mewakafkan harta yang dimiliki, maka manfaat yang akan diperoleh
lebih dari pada bersedekah, berderma bisa, sebab harta wakaf itu abadi, tidak boleh
dijual, dihibah, atau diwariskan, sehingga hasilnya dapat terus menerus di
1 Brahmana Adhie dan Hasan Basri Nata Menggala (Penyunting), Reformasi Tanah , Mandar Maju, Bandung, 2002, hal.52
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
pergunakan untuk kepentingan masyarakat dan usaha usaha amal Islam, seperti
membangun rumah sekolah, madrasah, rumah sakit, rumah penyantunan anak yatim
atau jompo dan amal akhirat lain.2
Perwakafan merupakan suatu perbuatan hukum tersendiri yang dipandang dari
sudut tertentu yang bersifat rangkap, karena di satu pihak perbuatan tersebut
menyebabkan objeknya memperoleh kedudukan yang khusus, sedangkan di pihak
lain perbuatan tersebut juga menimbulkan suatu badan hukum di dalam hukum adat
serta sanggup ikut dalam kehidupan sebagai subjek hukum.3
Mengenai obyek tanah wakaf dapat dimungkinkan pula tanah-tanah selain hak
milik dapat diwakafkan, misalnya Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha
(HGU) bahkan bila mungkin Hak Pakai, yang penting tanah-tanah hak tersebut bebas
dari segala pembebanan, ikatan , sitaan maupun perkara.4
Secara harfiah wakaf berarti penahanan. Wakaf terdiri atas pemberian atau
pengikatan harta kekayaan untuk selama-lamanya sehingga tidak ada hak-hak
kepemilikan terhadap benda wakaf itu, tetapi hanya ada hak guna saja.5
Rasulullah SAW menggunakan kata al-habs dalam menunjukkan pengertian
wakaf, maka yang di maksud wakaf adalah menahan (al-habs), yaitu menahan suatu
2Hasbi AR, Wakaf , IAIN Sumatera Utara, 1985, hal.1 3Bahder Johar dan Sri Warjiyati, Hukum Perdata Islam (Kompilasi Peradilan Agama Tentang
Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, dan Sadaqah) , CV Mandar Maju, Bandung, 1997, hal.64 4Asri Muhammad Saleh (Penyunting), Kesimpulan Hasil Seminar Wakaf Tanah Dalam Sistem
Hukum Nasional Indonesia , UIR Press, Pekanbaru, 1991, hal.111 5Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya , PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
2005, hal.407
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
harta benda yang manfaatnya di peruntukan bagi kebajikan yang di anjurkan oleh
agama.6
Menurut Pasal 1 butir 1 UU Wakaf No. 41/2004 menyatakan wakaf adalah
perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan / atau menyerahkan sebagian harta
benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan / atau kesejahteraan umum
menurut syariah.7
Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) pada buku III , tentang hukum
pewakafan Bab I Pasal 215 ayat 1 memberikan pengertian wakaf adalah perbuatan
hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan
sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya, untuk selama lamanya untuk
kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam.8
Menurut Pasal 20 UU No. 5/1960 tentang UUPA menyatakan hak milik
adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat dipunyai orang atas
tanah, dengan mengingat ketentuan Pasal 6 yaitu semua hak atas tanah mempunyai
fungsi sosial.9
Menurut Pasal 49 UU No. 5/1960 tentang UUPA yang terdiri atas tiga ayat
menyatakan hak-hak atas tanah untuk keperluan suci dan sosial yaitu pada ayat :
1. Hak milik tanah badan-badan keagamaan dan sosial sepanjang dipergunakan untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial, diakui dan dilindungi.
6Departemen Agama RI, Wakaf Tunai Dalam Perspektif Hukum Islam , Departemen Agama RI,
Jakarta, 2005, hal.13-14 7Ibid, hal.151 8Cik Hasan Bisri, Kompilasi Hukum Islam dan Peradilan Agama , PT. Logos Wacana Islam,
Jakarta, 1999, hal.209 9Ali Ahmad Chomzah, Hukum Pertanahan , Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2003, hal.48
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Badan-badan tersebut dijamin pula akan memperoleh tanah yang cukup untuk bangunan dan usahanya dalam bidang keagamaan dan sosial.
2. Untuk keperluan peribadatan dan keperluan suci lainnya sebagai dimaksud dalam Pasal 14 dapat diberikan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara dengan hak pakai.
3. Perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP).10
Pemilikan harta wakaf tidak lepas dari si wakif bahkan ia di benarkan
menariknya kembali dan ia boleh menjualnya, karena yang lebih kuat menurut
pendapat Abu Hanifah adalah bahwa wakaf hukumnya jaiz (boleh), tidak wajib, sama
halnya dengan pinjaman (pinjam meminjam).11
Sedangkan cara pemanfaatannya adalah dengan menggunakan sesuai
dengan kehendak pemberi wakaf tanpa imbalan.12 Para ulama mazhab, kecuali
Maliki berpendapat bahwa wakaf tidak terwujud kecuali bila orang yang
mewakafkannya bermaksud mewakafkan barangnya untuk selama lamanya dan
terus menerus. Itu pula sebabnya, wakaf disebut sedekah jariah. Jadi jika orang
yang mewakafkan itu membatasi waktunya untuk jangka waktu tertentu, maka apa
yang di lakukannya itu tidak bisa disebut sebagai wakaf.
Wakaf adalah bentuk lain penyerahan harta seseorang atau sekelompok
orang termasuk lembaga tertentu yang ditujukan untuk kemaslahatan umat.13 wakaf
karena Allah dapat di lakukan oleh siapapun untuk menanggulangi berbagai masalah
sosial ekonomi yang di hadapi oleh umat manusia yang lebih bersifat jangka
panjang. Penanggulangan masalah pendidikan , kesehatan, keamanan, dan
10Ali Ahmad Chomzah, Op. Cit ,hal.58 11Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia , Darul Ulum Pers, Jakarta, 1999, hal.25 12Muhammad Jawad Muqhniyah, Fiqh Lima Mazhab , Lentera, Surabaya, 1996, hal.635 13Hasan Aedy, Peranan Pemerintah dan Ulama dalam Pengelelolaan Zakat dan Wakaf Untuk
Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Ekonomi Umat , Pada International Seminar On Islamics As a Solutian, di Medan tanggal 18-19 September 2005, hal.100
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
kesejahteraan umat pada umumnya dapat ditanggulangi secara tepat melalui
pengelolaan wakaf yang sesuai dengan keinginan atau wasiat pemberi wakaf.
Mengenai wakaf akan di bahas pendapat dari para ulama / mujtahid sebagai
berikut :
1. Syafii
a. Wakaf itu ditetapkan secara lafaz meskipun tidak di ketahui oleh hakim, dan
tidak di keluarkan dari tempat wasiat sesudah meninggalnya, hak milik
hilang dari wakaf , meskipun tidak di keluarkan dari tangannya.
b. Wakaf tidak sah, jika barang yang diwakafkan tersebut tidak dapat diambil
manfaatnya, kecuali dengan merusaknya seperti emas dan perak, termasuk
mewakafkan binatang.
c. Hak milik barang yang telah di wakafkan itu menjadi milik Allah semata,
dengan jelas bahwa barang wakaf itu bukan milik wakif dan mauquf alaih.
d. Wakif menjelaskan wakafnya kepada orang tertentu , apabila orang yang
menerima wakaf tidak jelas, maka wakaf itu tidak sah.
e. Apabila barang wakaf itu telah rusak, seperti mesjid, tidak boleh dijual.14
2. Maliki
a. Wakaf itu merupakan ibadah yang di bolehkan oleh syara, ditetapkan dengan
lafaz meskipun tidak di ketahui oleh hakim , dan tidak di keluarkan dari
wasiat sesudah meninggalnya.
14Maramonang Pulungan, Pembatalan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam dan PP
No. 28/1977 , 2003, hal.28, yang dikutip dari Syamsudin Muhammad, Hidayatul Muktaaj fi Fiqh ala Mazhab Asy Syafii , Juz V t.t., hal.397
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
b. Wakaf itu merupakan suatu pemberian yang benar tetapi tidak di lazimkan
dan tidak terlepas dari milik orang yang mewakafkannya, sehingga hakim
memberi keputusan atau di tawligkkan / digantungkan dengan kematiannya.
c. Harta yang telah di wakafkan , pemilikan berpindah dari wakif kepada
mauquf alaih.
d. Apabila seseorang mewakafkan dirinya dan kepada orang yang
berpenghabisan akhirnya adalah sah , seperti seseorang berwakaf kepada
anak anaknya dan anak anaknya kepada orang Islam yang fakir.
e. Wakaf tidak disyaratkan berlaku untuk selama lamanya, tetapi sah dan
bisa berlaku untuk satu tahun misalnya, sesudah itu kembali kepada
pemiliknya semula.15
3. Hanafi
a. Wakaf dianggap sah, jika barang yang di wakafkan di keluarkan dari
tangannya, yaitu dengan menyerahkan kepada pengurus wakaf.
b. Wakaf itu merupakan suatu pemberian yang benar tetapi tidak di lazimkan
dan tidak terlepas dari milik yang mewakafkannya, sehingga hakim
memberikan keputusan atau ditawligkan / digantungkan dengan kematiannya.
c. Apabila wakaf itu rusak , contoh mesjid (Hanafi tidak menentukan
hukumnya) sahabatnya (Abu Yusuf) mengatakan bahwa menjualnya
15Maramonang Pulungan, Op. Cit. , hal.29-30, yang dikutip dari Malik bin Abas, Al-Muwatta ,
Juz III, Maktabah al-Alamiyah, Beirut, t.t. ,hal. 999
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
(Muhammad bin Al-Hasan) mengatakan di kembalikan kepada pemiliknya
yang pertama.16
4. Hambali
a. Wakaf itu telah ditetapkan secara lafaz , meskipun tidak diakui oleh hakim
dan tidak di berlakukan dari tempat wasiat sesudah meninggalnya.
b. Wakaf tidak sah , jika barang yang di wakafkan tidak dapat diambil
manfaatnya, dan mewakafkan binatang hukumnya adalah sah.
c. Harta yang telah di wakafkan oleh wakif kepemilikannya berpindah kepada
mauquf alaih.
d. Seseorang yang mewakafkan harta kepada dirinya adalah sah.
e. Apabila barang wakaf rusak , maka boleh di jual dan uangnya di belikan
kepada barang yang sepertinya.17
Pada dasarnya terhadap benda yang telah di wakafkan tidak dapat di
lakukan perubahan atau penggunaan lain dari pada yang di maksud dalam ikrar
wakaf. Penyimpangan dan ketentuan tersebut pada Pasal 225 dalam ayat (1)
hanya dapat di lakukan terhadap hal hal tertentu setelah terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis dari Kantor Urusan Agama (KUA) lalu setelah mendapat
16Maramonang Pulungan, Op. Cit. , hal.30, yang dikutip dari Muhammad bin Abdurrahman ad-
Dimayqiy, Fiqh Empat Mazhab , Penerjemah Abdullah Zaki Alkaf, hal.310 17Ibid, hal.30-31, dikutip dari Muhammad bin Abdurarahman ad-Dimayqiy, Fiqh Empat
Mazhab , Penterjemah Abdullah Zaki Alkaf, hal.312
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
persetujuan dari Camat setempat dengan alasan, karena tidak sesuai lagi dengan
tujuan wakaf, seperti yang diikrarkan oleh wakif, dan karena kepentingan umum.18
Kemudian dapat di jelaskan dalam hal perubahan benda wakaf di uraikan
pada Kompilasi Hukum Islam (KHI) bahwa perubahan benda wakaf itu cukup
sampai pada Kantor Urusan Agama (KUA) sesuai dengan pasal 225 ayat 1 dan 2
yang berbunyi :
1. Pada dasarnya pada benda yang telah di wakafkan tidak dapat di lakukan perubahan atau penggunaan lain dari pada yang di maksudkan dalam ikrar wakaf.
2. Penyimpangan dalam ketentuan tersebut dalam ayat (1) hanya dapat di lakukan terhadap hal hal tertentu setelah lebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Kantor Urusan Agama Kecamatan pada Camat setempat dengan alasan sebagai berikut :
a. Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf seperti diikrarkan oleh wakif.
b. Karena kepentingan umum.19
Berhubung maksud wakaf itu untuk selama lamanya (abadi) maka hak atas
tanah yang jangka waktunya terbatas tidak dapat di wakafkan.
Menurut Pasal 3 UU Wakaf No. 41/2004 bahwa wakaf yang telah diikrarkan
tidak dapat dibatalkan.20
Dari penjabaran di atas bahwa wakaf itu untuk selama-lamanya bersifat abadi
dengan jangka waktu tidak terbatas dan wakaf yang diikrarkan tidak dapat dibatalkan,
maka pada asasnya wakaf tersebut tidak dapat dilakukan peubahan peruntukannya.
Tetapi sesuai dengan perkembangan yang ada pada saat sekarang ini hal tersebut
harus disesuaikan dengan perkembangan yang ada atau dengan kata lain wakaf
18Cik Hasan Bisri, Op. Cit., hal.215 19Cik Hasan Bisri, Op. Cit. , hal.215 20Departemen Agama RI , Op. Cit. , hal.153
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
tersebut dapat dilakukan suatu penyimpangan-penyimpangan dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan KUA Kecamatan.
Perubahan peruntukan tanah wakaf pernah terjadi seperti penelitian yang
dilakukan penulis, dimana perubahan peruntukan tersebut terjadi pada tahun 1992
pada suatu tanah wakaf yang diatasnya didirikan suatu mesjid yang bernama Mesjid
Muslimin di Pasar V (lima) Marelan. Mesjid tersebut mengalami perubahan
peruntukan yakni berpindah dari depan ke belakang dan kasusnya sudah selesai
berdasarkan PP No. 28/1977 hal ini dikarenakan pada tahun 1992 UU Wakaf No.
41/2004 belum lahir / belum ada. Sejak adanya UU Wakaf No. 41/2004 di propinsi
Sumatera Utara belum ada perubahan peruntukan tanah wakaf.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pandangan hukum Islam mengenai perubahan peruntukan tanah
wakaf hak milik
2. Bagaimana pandangan UU No. 5/1960 tentang UUPA mengenai perubahan
peruntukan tanah wakaf hak milik.
3. Bagaimana akibat hukum perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik
menurut hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA.
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam mengenai perubahan peruntukan
tanah wakaf hak milik..
2. Untuk mengetahui pandangan UU No. 5/1960 tentang UUPA mengenai
perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik.
3. Untuk mengetahui akibat hukum perubahan peruntukan tanah wakaf hak
milik menurut pandangan hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis adalah untuk dijadikan informasi yang berharga bagi pengkaji
hukum Islam khususnya dan masyarakat umumnya. Disamping itu penelitian
ini juga cukup signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan , terutama
pengkaji hukum mengenai masalah wakaf tanah hak milik.
2. Secara praktis manfaat penelitian ini jika di tinjau dari segi praktisnya
adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar magister dalam
bidang keislaman. Selain itu , manfaat penelitian ini dapat di jadikan salah
satu temuan konseptual untuk pengembangan perangkat sistim hukum
tentang tanah wakaf hak milik.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan informasi dan penelitian kepustakaan , khususnya pada
lingkungan perpustakaan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara , maka
belum ada melakukan penelitian yang berjudul : Perubahan Peruntukan Tanah
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam dan UU No. 5/1960 Tentang UUPA.
Dengan demikian ini penelitian ini asli dan aktual.
Setelah ditelesuri oleh penulis terhadap seluruh tesis-tesis yang ada di
lingkungan Universitas Sumatera Utara, khususnya Magister Kenotariatan, sudah ada
beberapa peneliti yang mengkaji permasalahan perwakafan maupun tanah hak milik
yang dilakukan oleh Saudara :
1. YULIA DAMAYANTI, Mahasiswi Program Magister Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian Pendaftaran dan
Pergantian Harta Wakaf Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Peraturan
Pemerintah (Penelitian Di Kota Medan).
2. SYAHRIAL AMS, Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Universitas
Sumatera Utara, dengan judul penelitian Beberapa Sentuhan Antara
Lembaga Hukum Yayasan Dengan Lembaga Hukum Wakaf .
3. SRI KASTINI , Mahasiswi Program Magister Ilmu Hukum Universitas
Sumatera Utara, dengan judul penelitian Beberapa Masalah Atas Tanah
Wakaf Setelah Berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria Di daerah
Tingkat II Kotamadya Banda Aceh .
4. H. RADEN SYAFII, Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Universitas
Sumatera Utara, dengan judul penelitian Wewenang Nadzir Wakaf Menurut
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Dan Fikih Islam (Penelitian Di
Kota Medan).
5. ELYANJU SIHOMBING, Mahasiswa Program Magister Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara, dengan judul penelitian, Pendaftaran Peralihan
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Hak Milik Atas Tanah Karena Pewarisan Menurut PP No. 24/1997
(Penelitian Di Kota Pematang Siantar).
Dari judul-judul penelitian di atas, penulis akan memaparkan secara ringkas
isi tesis dari saudara peneliti YULIA DAMAYANTI Mahasiswi Program Magister
Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, NIM : 027011066, dengan judul penelitian
Pendaftaran Harta Wakaf Ditinjau Dari Hukum Islam dan Peraturan Pemerintah
(Penelitian Di Kota Medan) sebagai suatu bahan perbandingan.
Dalam Perumusan Masalah saudara peneliti YULIA DAMAYANTI ia
menuliskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tata cara pendaftaran tanah wakaf dalam Hukum Islam dan
Peraturan Pemerintah yang berlaku ?.
2. Bagaimanakah status tanah wakaf yang tidak didaftarkan ?.
3. Apakah alasan-alasan yang membenarkan penggantian harta wakaf ?.
4. Bagaimanakah penggunaan hasil penggantian dari harta wakaf tersebut ?.21
Penelitian yang dilakukan saudara peneliti YULIA DAMAYANTI bersifat deskriptif analistis. Lokasi penelitian di Kota Medan dan Departemen Agama Medan. Metode pendekatan penelitian adalah : pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data sekunder dikumpulkan melalui dokumen kasus-kasus yang ada di Departemen Agama. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dengan 1 (satu) orang pegawai Kantor Departemen Agama Medan, dilengkapi dengan dan 1 (satu) orang ulama/tokoh masyarakat Islam.22 Dalam hasil penelitian saudara YULIA DAMAYANTI menunjukkan bahwa tanah wakaf baru dianggap sah menurut KHI bila tanah wakaf tersebut pada Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) yang diangkat berdasarkan
21Yulia Damayanti, Pendaftaran dan Pergantian Harta Wakaf Ditinjau dari Hukum Islam dan
Peraturan Pemerintah (Penelitian Di Kota Medan) , 2004, hal.6 22Ibid, pada intisari, hal.iv
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
peraturan yang berlaku. Adapun alasan-alasan yang membenarkan merubah benda wakaf adalah : a. Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf seperti diikrarkan oleh di
pewakaf. b.Karena kepentingan umum. Hasil penggantian harta/benda wakaf harus dimanfaatkan untuk tujuan wakaf seperti yang diikrarkan oleh yang berwakaf.23
Dalam hasil penelitian di lapangan banyak sekali benda wakaf yang tidak
didaftarkan, maka berpontensi melahirkan konflik. Upaya yang dapat ditempuh adalah mempermudah pendaftaran benda wakaf dan sekaligus meringankan beban administrasi pertanahan. Diserahkan kepada yang berwakaf dan nadzir wakaf supaya mendaftarkan benda wakaf kepada PPAIW, hal yang mana juga berlaku bagi organisasi Islam yang bertindak menjadi nadzir wakaf. Selanjutnya saran juga disampaikan kepada Kantor Departemen Agama supaya memberikan penyuluhan hukum yang berkaitan dengan wakaf kepada masyarakat muslim agar harta wakaf yang telah milik Allah dijaga dengan baik agar memberi manfaat bagi orang banyak.24
F. Kerangka Teori dan Konsepsi
1. Kerangka Teori A. Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Menurut Al-Quran
Pembicaraan mengenai hal wakaf di dalam Al-Quran tidak di jumpai secara
jelas , namun secara implisit ada beberapa ayat yang memerintahkan manusia untuk
berinfaq sebagai sebuah perintah yang terkategori sebagai perintah untuk berwakaf
secara implisit, firman Allah tersebut sebagai berikut, pada Al-Quran Surat Al-Hajj
ayat 77 :
Artinya : Hai orang orang yang beriman , ruku dan sujud dan sembahlah Tuhan
kamu dan berbuatlah kebaikan supaya kamu dapat kejayaan.25
23Ibid 24Yulia Damayanti, Op. Cit. , pada intisari hal.iv 25R. Abdul Djamali, Hukum Islam Berdasarkan Ketentuan Kurikulum Konsorsium Ilmu Hukum
, CV.Mandar Maju, Bandung, 2001, hal.184
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Beberapa ayat yang telah di sebutkan diatas bukan semata mata
menjelaskan dalam masalah wakaf , tetapi sekaligus dapat berbuat dengan sebaik
baiknya, dan pendapat para ulama , ayat dan hadis tersebut termasuk dalil wakaf.
Pengaturan mengenai perubahan peruntukan tanah wakaf tidak diatur secara
terperinci dalam Al-Quran. Di dalam ajaran agama Islam mewakafkan harta benda
bersifat kekal artinya untuk selama-lamanya tidak dapat ditarik kembali dengan
jangka waktu yang tidak terbatas.
B. Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Menurut Hadis
Mengenai sejarah munculnya istilah wakaf, memang sulit menetapkan kapan
munculnya istilah tersebut. Karena dalam buku-buku fikih tidak ditemui sumber yang
menyebutkan secara tegas. Tetapi secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa
sebelum Islam lahir, belum dikenal istilah wakaf. Begitu juga halnya bahwa orang-
orang Jahiliyah belum pernah mengenal dan mengetahui tentang wakaf.26
Wakaf telah dikenal dalam Islam sejak masih ada Rasullullah, yaitu sejak
beliau hijrah ke Madinah, disyariatkannya pada tahun kedua Hijriyah.
Para Ulama berpendapat bahwa peristiwa atau pelaksanaan wakaf yang
pertama terjadi ialah wakaf yang dilaksanakan oleh sahabat Umar bin Khattab
terhadap tanahnya di Khaibar. Menurut keterangannya, kemudian sahabat Umar
menyedekahkannya kepada fakir miskin, kaum sahabat, hamba sahaya, sabilillah,
Ibnu Sabil dan kepada para tamu.27
26Abdul Halim, Hukum Perwakafan Di Indonesia , Ciputat Press, Ciputat, 2005, hal.12 27Suparman Usman, Op. Cit., hal26-27
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Tetapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa mula pertama wakaf dalam
Islam ialah tanah yang diwakafkan oleh Rasulullah untuk mesjid.
Para ulama menilai bahwa wakaf itu termasuk kategori sedekah jariah yang
nilai pahalanya senantiasa mengalir selagi manfaatnya bisa di petik. Dalam konteks
inilah maka para fuqaha mengemukakan hadis Nabi SAW yang berbicara terhadap
keutamaan sedekah jariah sebagai salah satu landasan wakaf yang di riwayatkan dari
Abu Hurairah:
Artinya : Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda, Apabila
manusia mati maka putuslah pahala segala amalnya kecuali tiga, yaitu
sedekah jariah atau ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang
selalu mendoakannya.28
Pada dasarnya terhadap harta benda yang telah diwakafkan tidak dapat
dilakukan perubahan atau penggunaan lainnya.
C. Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Menurut UU
Keberadaan wakaf, khususnya wakaf tanah, di Nusantara ini sudah di lakukan
semenjak lahirnya komunitas-komunitas muslim. Lembaga wakaf muncul bersamaan
dengan lahirnya komunitas muslim, sebagai sebuah komunitas pada umumnya
memerlukan fasilitas-fasilitas peribadatan dan pendidikan untuk menjamin
kelangsungannya, dimana dapat dipenuhi dengan cara wakaf.29
28Al-Masyhad Husaini, Sahih Muslim Juz II ,Al-Qahariah, t.t, hal.14 29Marpuji Ali, Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat , Pada International Seminar On
Islamics As a Solution, di Medan pada tanggal 18-19 September 2005, hal.259
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Dalam perkembangan pembinaan Hukum Nasional di Negara kita, dimana
Hukum Islam telah banyak memberikan pengaruh yang positif dalam berbagai
macam peraturan perundang undangan di Indonesia, hal ini di karenakan hukum
Nasional kita banyak sekali yang konsep dasarnya di transformasi dari hukum
Islam.
Setelah di transformasi dari Hukum Islam kedalam hukum nasional juga
telah di transformasikan kedalam Hukum Nasional (peraturan perundang
undangan) tentang pertahanan, yakni tanah wakaf dan perwakafan tanah. Mengenai
perwakafan ini juga asalnya semata mata dari Hukum Islam , tidak dari hukum
lain. Ia semata mata khasanah Hukum Islam yang erat kaitannya dengan Hukum
Islam.
Keharusan transformasi mengenai lembaga wakaf yang ada di dalam Hukum Islam ke dalam Hukum Nasional , mengingat dalam hal seseorang beramal saleh melalui Shodaqoh jariyah yang berupa wakaf, maka ia telah mewujudkan secara konkrit ajaran Islam yang sangat esensial yakni Hablun minallah wa habun minannas artinya dalam lembaga wakaf selain ia mengandung nilai ibadat untuk pelakunya (orang yang berwakaf) dalam rangka taqarrub kepada Allah juga terkandung di dalamnya nilai mualamat , yakni hubungan antara sesama manusia (antara sesama anggota komunitas masyarakat) dengan benda yang berupa tanah yang guna pelaksanaan kesempurnaan pelaksanaannya memerlukan adanya bantuan penyelenggaraan Negara.30
Di satu segi masalah sangat erat sekali kaitannya dengan masalah
keagrariaan, yaitu masalah bumi , air dan ruang angkasa yang merupakan karunia
Allah SWT. Di segi lain ia (lembaga wakaf) merupakan kekayaan umat Islam
30Taufiq Hamami, Perwakafan Tanah Dalam Politik Hukum Agraria Nasional , PT. Tatanusa,
Jakarta, 2003, hal.36
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
sebagai sumber dana yang sangat besar dalam mensukseskan pembangunan sosial ,
ekonomi, kebudayaan dan keagamaan.31
Mengingat betapa pentingnya masalah tersebut dalam kehidupan masyarakat
Indonesia yang mayoritas pemeluknya agama Islam, maka lembaga wakaf, (tanah)
harus di transformasikan ke dalam Hukum Nasional guna melindungi eksistensi dan
keberadaannya di tengah tengah masyarakat.32
Menurut Pasal 49 UU No. 5/1960 tentang UUPA yang terdiri atas tiga ayat
menyatakan hak-hak atas tanah untuk keperluan suci dan sosial yaitu pada ayat :
1. Hak milik tanah badan-badan keagamaan dan sosial sepanjang dipergunakan untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial, diakui dan dilindungi. Badan-badan tersebut dijamin pula akan memperoleh tanah yang cukup untuk bangunan dan usahanya dalam bidang keagamaan dan sosial.
2. Untuk keperluan peribadatan dan keperluan suci lainnya sebagai dimaksud dalam Pasal 14 dapat diberikan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara dengan hak pakai.
3. Perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP).33
Pengaturannya yang sebelumnya d dasarkan kepada doktrin doktrin fiqh
yang banyak mengandung ikhtilaf, berakibat satu sama lain menimbulkan ketidak
pastian.34
Dengan ditransformasikannya Hukum Islam tentang perwakafan kedalam hukum Nasional mengakibatkan ketentuan ketentuannya menjadi hukum positif yang bersifat Univied frame work dan Univied legal Opinion sehingga peraturannya tidak lagi berserah kepada berbagai doktrin kitab kitab fiqh (madzahab) yang sering mengandung ikhtial dan membawa ketidak pastian di sebabkan tata cara dan pengatministrasiannya secara publik tidak diatur. Dengan demikain langkah kearah terwujudnya landasan kesamaan kerangka hukum dan pandangan hukum yang berwawasan Nasional telah tercipta
31Ibid 32Ibid 33Ali Ahmad Chomzah, Op. Cit ,hal.58 34Ibid,
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
dengan dituangkannya perwakafan tanah tersebut kedalam peraturan perundang undangan yaitu UU No 5 / 1960 tentang Undang Undang Pokok Agraria (UUPA) pada pasal 5 yang tidak mengesampingkan hukum Agama.35
Di dalam UU No. 5/1960 tentang UUPA tidak ada pengaturan mengenai
perubahan peruntukan tanah wakaf hak milik. Pada Pasal 23 diatur mengenai
peralihan tanah milik saja dan pada Pasal 49 mengatur mengenai hak-hak tanah untuk
keperluan suci dan sosial dimana perwakafan termasuk di dalamnya.
Di dalam UU Wakaf No. 41/2004 ada pengaturan mengenai perubahan status
harta benda wakaf yakni pada Pasal 40 dan Pasal 41.
D. Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Menurut PP
Menurut Pasal 11 ayat 1 PP No. 28/1977 bahwa pada dasarnya terhadap tanah
milik yang telah diwakafkan tidak dapat dilakukan perubahan peruntukkan atau
penggunaan lain daripada yang dimaksud dalam ikrar wakaf.36
Menurut Pasal 11 ayat 2 PP No. 28/1977 bahwa penyimpangan hanya dapat
dilakukan terhadap hal-hal tertentu setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan
tertulis dari Menteri Agama, yakni :
a. Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf seperti diikrarkan oleh wakif.
b. Karena kepentingan umum.37
Menurut Pasal 11 ayat 3 PP No. 28/1977 bahwa perubahan status tanah milik
yang telah diwakafkan dan perubahan penggunaanya sebagai akibat ketentuan Pasal
35Ibid, hal.36-37 36Suparman Usman, Op. Cit. , hal.218 37Ibid
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
11 ayat 2 tersebut harus dilaporkan oleh nadzir kepada Bupati / Walikota Kepala
Derah cq. Kepala Sub Direktorat Agraria setempat untuk penyelesaian lebih lanjut.38
Menurut Pasal 49 ayat 1 PP No. 42/2006 bahwa perubahan status benda
wakaf dalam bentuk penukaran dilarang kecuali dengan izin tertulis dari Menteri
berdasarkan pertimbangan Badan Wakaf Indonesia (BWI).39
Menurut Pasal 49 ayat 2 PP No. 42/2006 bahwa izin tertulis dari Menteri
hanya dapat diberikan dengan pertimbangan sebagai berikut ;
a. Perubahan harta benda wakaf tersebut dugunakan untuk kepentingan umum
sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.
b. Harta benda wakaf tidak dapat dipergunakan sesuai dengan ikrar wakaf.
c. Pertukaran dilakukan untuk keperluan keagamaan secara langsung dan
mendesak.40
Menurut Pasal 49 ayat 3 PP No. 42/2006 bahwa selain izin tertulis, izin
penukaran harta benda wakaf hanya dapat diberkan izin ;
a. Harta benda penukar memiliki sertifikat atau bukti kepemilikan sah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
b. Nilai dan manfaat harta benda penukar sekurang-kurangnya sama dengan
harta benda wakaf semula41.
38Ibid 39PP No 41/2006 tentang Pelaksanaan UU Wakaf No. 41/2004 , hal.26 40PP No. 42/2006 tentang Pelaksanaan UU Wakaf No. 41/2004, hal.26 41Ibid, hal.27
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Menurut Pasal 49 ayat 4 PP No. 42/2006 bahwa nilai dan manfaat harta benda
wakaf ditetapkan oleh Bupati / Walikota berdasarkan rekomendasi tim penilai yang
anggotanya terdiri dari unsur ;
a. Pemerintah daerah kabupaten / kota.
b. Kantor pertanahan kabupaten / kota.
c. Majelis Ulama Indonesia kabupaten / kota.
d. Kantor Departemen Agama kabupaten / kota.
e. Nadzir tanah wakaf yang bersangkutan.42
E. Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Menurut Pendapat Para Ulama
Di lingkungan masyarakat Islam khususnya Indonesia sering memahami
secara kurang proporsional tentang ajaran wakaf itu sendiri. Pemahaman masyarakat
tersebut memang lebih karena dipengaruhi oleh beberapa pandangan Imam Mazhab,
seperti Imam Malik dan Syafii yang menekankan pentingnya keabadian benda
wakaf, walaupun telah rusak sekalipun.43
Pendapat-pendapat tersebut seperti : Golongan Malikiyah berpendapat tidak
boleh menukar harta wakaf yang terdiri dari benda tak bergerak, walaupun benda itu
akan rusak atau tidak menghasilkan sesuatu. Tapi sebagian ada yang berpendapat
42Ibid 43Depertemen Agama RI, Paradigma Baru Wakaf Di Indonesia , Direktorat Pengembangan
Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Jakarta, 2005, hal.67
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
lagi. Sedangkan untuk benda bergerak, golongan Malikiyah membolehkan, sebab
dengan adanya penukaran maka benda wakaf itu tidak sia-sia.44
Imam Syafii sendiri dalam masalah tukar menukar harta wakaf hampir sama dengan pendapatnya Imam Malik, yaitu sangat mencegah adanya tukar menukar harta wakaf.Imam Syafii berpendapat tidak boleh menjual mesjid secara mutlak, sekalipun mesjid itu roboh. Tapi golongan Syafiiyyah berbeda pendapat tentang benda wakaf tak bergerak yang tidak memberi manfaat sama sekali. Sebagian menyatakan boleh ditukar agar harta wakaf itu ada manfaatnya, sebagian ada yang menolaknya.45
Pendapat kedua Imam tersebut nampaknya kurang fleksibelnya pandangan masyarakat Indonesia yang sampai saat ini banyak yang bersikukuh memeganginya. Akibatnya, banyak benda wakaf yang hanya dijaga eksistensinya tanpa pengelolaan yang baik, meskipun telah usang dimakan usia atau karena tidak strategis dan tidan memberi manfaat apa-apa kepada masyarakat. Bahkan tidak kalah banyaknya benda-benda wakaf justru membebani masyarakat sekitar.46 Menurut Imam Abu Hanifah dan Ahmad bin Hambal, yang membolehkan menukar atau menjual harta wakaf yang sudah tidak memiliki manfaat. Pendapat kedua Imam cukup luwes tersebut memberikan peluang terhadap pemahaman baru, bahwa wakaf itu harusnya lebih tepat disandarkan pada aspek kemanfaatannya untuk kebajikan umum dibandingkan hanya menjaga benda-benda tersebut tanpa memiliki kemanfaatan lebih nyata.47 Pendapat yang mengatakan bahwa benda-benda wakaf tidak boleh diutak-
atik tanpa sentuhan pengelolaan dan pengembangan yang lebih manfaat semakin
kurang relevan dengan kondisi saat ini. Yaitu sebuah kondisi dimana segala sesuatu
akan bisa memberikan nilai manfaat (ekonomi) apabila dikelola secara baik.48
Dari berbagai penjabaran perubahan peruntukan tanah wakaf diatas diatas
penulis sependapat dengan pendapat dari Imam Malik dan Ahmad bin Hambal Hal
44Ibid 45Ibid, hal.68 46Ibid 47Ibid 48Departemen Agama RI, Op. Cit. , hal.69
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
ini dikarenakan apa yang telah diwakafkan boleh dijual atau ditukar statusnya yang
sudah tidak memiliki manfaat hal ini lebih relevan sesuai perkembangan yang ada
saat ini dari pada apa yang telah diwakafkan tidak boleh dijual atau dirubah
peruntukannya padahal sudah tidak memberi manfaat lagi, hal ini menjadi suatu
yang sia-sia dan tidak lagi ditujukan bagi kemaslahatan masyarakat umum.
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsep dalam
penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi
dan realitas.49
Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus,50 yang disebut dengan defenisi
operasional. Pentingnya defenisi operasional untuk menghindarkan perbedaan
pengertian atau penafsiran mendua dari suatu istilah yang dipakai, selain itu
dipergunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian ini.
Tanah wakaf adalah suatu tanah dimana perbuatan hukum wakif untuk
menyerahkannya untuk dimanfaatkan selamanya dengan jangka waktu tidak terbatas
demi kepentingannya guna keperluan ibadah atau kesejahteraan umum demi
mendapat keridhoan dari Allah SWT.
49Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei , Jakarta, LP3ES, 1989,
hal.34 50Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian , Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1998, hal.3
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Menurut Pasal 20 UU No. 5/1960 tentang UUPA bahwa hak milik adalah hak
turun-menurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan
mengingat ketentuan Pasal 6 yakni semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial.51
Perubahan peruntukan tanah wakaf pada dasarnya tidak dapat dilakukan , hal
ini dikarenakan apa yang telah telah diwakafkan dalam ikrar wakaf oleh wakif tidak
dapat dirubah atau penggunaan lainnya. Tapi hal ini dapat dilakukan penyimpangan
sesuai Pasal 225 ayat 2 KHI terhadap hal-hal tertentu setelah terlebih dahulu
mendapat persetujuan tertulis dari KUA Kecamatan pada Camat setempat dengan
alasan sebagai berikut ;
a. Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf seperti diikrarkan oleh wakif.
b. Karena kepentingan umum.
Dalam penulisan Tesis ini peneliti dalam konsepsi dengan menggunakan teori
kepastian hukum. Dimana dalam penelitian ini mengenai perubahan peruntukan tanah
wakaf hak milik menurut hukum Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA yang akan
dibahas dan di paparkan dalam tesis berdasarkan kepada hukum Islam dan peraturan
hukum yang berlaku pada saat ini, sehingga mempunyai suatu kepastian hukum.
G. Metode Penelitian
1. Sifat dan Jenis Penelitian Metode penelitian yang di lakukan adalah bersifat deskriptif, maksudnya
penelitian ini merupakan penelitian yang menggambarkan secara sistematis, faktual
dan akurat terhadap sesuatu populasi atau daerah tertentu, mengenai sifat sifat
51Ali Ahmad Chomzah, Op. Cit. , hal.48
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
atau faktor faktor tertentu. Dalam hal ini untuk menjelaskan dan menelaah serta
menganalisa peraturan perundang undangan yang berlaku mengenai perubahan
peruntukan terhadap wakaf hak milik tersebut, sehingga dapat di lakukan
penyusunan, pengolahan dan penilaian, terhadap data data yang di temukan maka
dapat di peroleh gambaran yang lengkap dan menyeluruh mengenai permasalahan
yang di teliti.
Jenis pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
yuridis normatif,52 dimana pendekatan terhadap permasalahan yang mengacu pada
norma-norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan, baik dari
segi ketentuan peraturan peraturan yang berlaku mengenai wakaf menurut Hukum
Islam dan UU No. 5/1960 tentang UUPA.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan cermin kelayakan akan terungkapnya data
primer atau data dasar . Untuk itulah dalam hal ini lokasi penelitian di lakukan di
kota Medan yakni dengan meneliti kasus perubahan peruntukan tanah wakaf hak
milik , Departemen Agama Kota Medan dan seorang ustadz atau ulama. Adapun
alasan pemilihan lokasi ini di sebabkan karena kota Medan sebagai ibukota Propinsi
Sumatera Utara, dimana para perubahan peruntukkan tanah wakaf hak milik pernah
terjadi.
52Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum , UI Pers, Jakarta, 1986, hal.44
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
3. Jenis Pengumpulan Data
Jenis pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan 2 (dua ) cara
yaitu:
1. Penelitian kepustakaan (Library research), yaitu dengan membaca,
mempelajari, dan menganalisa literatur / buku buku , peraturan perundang
undangan dan sumber sumber lain yang berkaitan dengan perubahan
perauntukkan tanah wakaf hak milik menurut Hukum Islam dan UU No.
5/1960 tentang UUPA.
2. Penelitian Lapangan (Field research), dilakukan dengan menghimpun data
primer dari nara sumber dengan wawancara.
4. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
cara:
1. Studi dokumen, digunakan untuk memperoleh data sekunder, dengan
membaca, mempelajari, meneliti, mengidentifikasi dan menganalisa data
sekunder yang berkaitan dengan penelitian. Studi dokumen yang di maksud
dalam penelitian ini antara lain wakaf, hukum Islam, dan UU No. 5/1960
tentang UUPA.
2. Pedoman wawancara yang di lakukan secara langsung dengan menggunakan
pedoman wawancara.
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
5. Analisis Data
Setelah data primer dan data sekunder diperoleh, selanjutnya data tersebut di
seleksi disusun dan dianalisa secara kualitatf yaitu tanpa menggunakan rumus
rumus statistik, data tersebut kemudian di terjemahkan secara logis sistematis denga
menggunakan metode deduktif dan induktif sehingga kegiatan analisis ini
diaharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang sesuai sesuai dengan pemberian
jawaban dari permasalahan dan tujuan penelitian.
BAB II
PERUBAHAN PERUNTUKAN TANAH WAKAF HAK MILIK
MENURUT HUKUM ISLAM
A. Pengertian Wakaf
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Penulisan kata wakaf dalam Bahasa Indonesia telah baku, dengan
menggunakan huruf f, (wakaf)53 Kata ini diambil dari bahasa Arab , kata benda
abstrak (masdar) atau kata kerja (fiil) yang dapat berfungsi sebagai kata kerja
intrasitif (fiil lazim) atau transitif (fiil mutaaddi). Akan tetapi pengertian yang di
pakai dalam tulisan ini ialah kata wakaf dari bentuk kata kerja transitif.
Secara sederhana dapat pula dikatakan bahwa wakaf menurut bahasa berarti
menahan harta tidak di pakai oleh seseorang, tidak pula diizinkan untuk dikuasai.54
Menurut kamus, pengertian wakaf yang asal katanya terdiri dari dengan
pengertian menahannya pada jalan Allah dikatakan mewakafkan untuk seseorang
yang selanjutnya.55
Wakaf adalah suatu perbuatan hukum dengan mana sesuatu barang atau
barang telah dikeluarkan atau diambil dari kegunaan atau keadaannya dari dalam
masyarakat semula, guna kepentingan seseorang atau orang tertentu atau guna sesuatu
maksud atau tujuan yang telah ditentukan, barang atau barang-barang yang berada
dalam tangan mati.56
Menurut syara wakaf adalah menahan harta yang mungkin dimanfaatkan
hasilnya pada jalan Allah sedangkan asalnya tetap utuh.57
Wakaf adalah salah satu lembaga sosial ekonomi Islam yang potensinya
belum sepenuhnya digali dan di kembangkan. Pembahasan ulama dan intelektual
53Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua , Balai Pustaka, Jakarta, 1975, hal.1123 54Helmi Karim, Fiqh Muamalah , PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, hal.103 55Mahtabl As Syartqiyah, Al-Munjid , Yayasan Piara, Bandung, 1995, hal.6 56Abdurahman, Himpunan Yurisprudensi Hukum Agraria (Seri Hukum Agraria VI) , Alumni,
Bandung, 1980, hal.309 57Asri Muhammad Saleh (Penyunting), Op. Cit. , hal.145
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
tentang wakaf sesungguhnya telah cukup maju, tidak hanya pada kalangan
intelektual, melainkan para ulama mazhab pun tidak lupa membicarakannya.58
Pengertian menahan (sesuatu) dihubungkan dengan harta kekayaan itulah
yang di maksud dengan wakaf dalam uraian ini. Wakaf adalah menahan sesuatu
benda untuk diambil manfaatnya sesuai dengan ajaran Islam.
Kata wakaf berasal dari bahasa Arab yaitu waqf yang menurut lughat artinya
menahan. Dengan demikian menurut istilah, wakaf berarti menahan harta yang
dapat diambil manfaatnya tanpa musnah seketika dan penggunaannya dibolehkan
oleh agama dengan maksud mendapatkan keridhaan Allah.59
Wakaf dalam pengertian ilmu tajwid mengandung makna menguatkan bacaan , baik seterusnya seseorang pembaca tidak boleh berhenti di pertengahan suku kata, harus pada akhir kata di penghujung ayat agar bacaannya sempurna. Pengertian wakaf dalam arti makna berdiam di tempat, dikaitkan dengan wukuf, yakni berdiam di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah ketika menunaikan ibadah Haji, tanpa wukuf di Arafah tidak ada Haji bagi seseorang.60 Imam Syafii juga berpendapat bahwa pada zaman Jahiliyah tidak ditemukan
suatu indikasi yang menunjukkan bahwa mereka pernah melakukannya. Mereka tidak
pernah mewakafkan rumahnya atau pun tanahnya yang saya ketahui kata Imam
Syafii.
Pendapat yang senada juga datang dari An-Nawawi, Wakaf itu khusus ada
bagi orang-orang Muslim. Ini artinya pada zaman sebelum Islam datang wakaf
belum dikenal. Sayyid Sabiq, lebih tegas menyatakan munculnya istilah wakaf
58Syukri Isha, Manajemen Zakat dan Wakaf dalam Peningkatan Ekonomi Umat , Pada
International Seminar On Islamics As a Solution, di Medan tanggal 18-19 September 2005, hal.277 59Bahder Johar dan Sri Warjiyati, Op. Cit, hal.63 60Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf , Bina Aksara, Jakarta, 1981,
hal.80
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
setelah Islam datang dan berkembang. Kemudian semakin populer setelah Nabi
Muhammad SAW secara langsung mempraktekkannya.
Dasar dasar wakaf adalah sebagai berikut :
a. Di dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 92
Artinya : Kamu tidak akan mendapat nilai kebajikan sebelum menafkahkan
harta yang kamu cintai. Apapun yang kamu nafkahkan, Allah Maha
mengetahuinya.61
b. Pada Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 261
Artinya : Perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh) orang orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap tiap butir seratus
biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang di
kehendaki dan Allah Maha Kuasa (karunia Nya) lagi Maha
Mengetahui.62
Dalam ayat diatas terdapat perkataan tunfiguu mimmaa tuhibbuun
(menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai) sebagai mana di terangkan oleh
hadis Nabi SAW.
Artinya : Dari Anas ra ia berkata : Abu Thalhah adalah seorang golongan Anhasar yang terkaya di Madinah, diantara (kekayaannya) berupa kebun kurma. Kebunnya yang paling disenanginya ialah Bairuha; yang terletak berhadapan dengan mesjid (Madinah) dan Rasullullah SAW bisa masuk kedalam kebun itu serta meminum air sumurnya yang bersih dan jernih! Selanjutnya Anas berkata Tatkala diturunkan ayat (Ali Imran 92) ini yaitu Lan tanalal birra hatta tunfiqun mimmaa tuhibbuun , berkata Abu
61Zaini Dahlan dan Azharuddin Sahil (Penerjemah), Quran Karim dan Terjemahan Artinya ,
UII Press, Yogyakarta, 1999, hal.109 62Ibid, hal.77-78
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
Thalhah kepada Rasulullah SAW . Ya Rasulullah, bahwasanya Allah tabaaraka wa taala berfirman Lan tanalal birra hatta tunfiqun mimmaa tuhibbuun, sesungguhnya hartaku yang paling aku cintai ialah bairaruha, dan sesungguhnya harta itu aku sedekahkan untuk (jalan) Allah, aku mengharap harta sebagai baktiku yang tersimpan kepada Allah, dan aku serahkan kepada Engkau ya Rasulullah untuk menggunakn ketentuan Allah . Rasulullah SAW menjawabAlangkah besar labanya, itulah harta yang mempunyai laba , aku telah mendengar ucapanmu, dan menurutku agar harta itu di berikan kepada kerabatmu Abu Thalhah berkata : Akan aku laksanakan Rasulullah! lalu Abu Thalhah membagi bagikannya kepada kerabat dan saudara sepupunya. (H.R Bukhori dan Muslim).63
Dalam penulisan tesis ini, penulis juga menuliskan mengenai wakaf tunai
yang akan di jabarkan di bawah ini.
Perbincangan tentang wakaf tunai mulai mengemuka dalam beberapa tahun
terakhir. Hal ini terjadi seiring berkembangnya sistem perekonomian dan
pembangunan yang memunculkan inovasi-inovasi baru. Wakaf tunai sebagai
instrumen finansial, keuangan sosial dan perbankan sosial dipelopori Prof M.A.
Mannan (2002), pakar ekonomi dari Bangladesh.64
Wakaf Tunai yang digagas Mannan merupakan suatu produk baru dalam
sejarah perekonomian Islam. Munculnya gagasan wakaf tunai memang mengejutkan
banyak kalangan, khususnya para ahli dan praktisi ekonomi Islam. Karena wakaf
tunai berlawanan dengan pandangan umat Islam yang terbentuk bertahun-tahun
lamanya, bahwa wakaf itu berbentuk benda-benda tak bergerak.
Wakaf tunai bukan merupakan aset tetap yang berbentuk benda tak bergerak
seperti tanah, melainkan aset lancar. Diakomodirnya wakaf tunai dalam konsep wakaf
63Zakiah Daradjat, Ilmu Fiqih Jilid 3 , Dana Bhakti Wakaf , Yogyakarta, 1995, hal.188-189 64Departemen Agama RI, Proses Lahirnya Undang-Undang Wakaf No.41 Tahun 2004 Tentang
Wakaf , Direktorat Pemgembangan Zakat Dan wakaf Ditjen Bimas Islam dan Penyelengaraan Haji, Jakarta, 2005, hal.1
Sri Kartika Mawardi HSB,SH: Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut Hukum Islam Dan UU NO. 5/1960 Tentang UUPA, 2007. USU e-Repository 2008
-
sebagai hasil interpretasi radikal yang mengubah defenisi mengenai wakaf. Tafsiran
baru ini dimungkinkan karena berkembangnya teori-teori ekonomi.
Menurut Mannan, wakaf tunai mendapat perhatian serius karena memiliki akar
yang panjang dalam sejarah Islam. Sebagai instrumen keuangan, wakaf tunai
merupakan produk baru dalam sejarah Perbankan Islam. Pemanfaatan wakaf tunai
dibedakan menjadi dua, yakni pengadaan barang privat dan barang sosial. Karena itu
dapat membuka peluang yang unik bagi penciptaan investasi di bidang keagamaan,
pendidikan, dan pelayanan sosial.
Bagi Mannan, wakaf tunai yang biasa diterbitkan dengan Sertifikat Wakaf
Tunai (SWT) dapat dilakukan dengan maksud untuk memenuhi target investasi,
sedikitnya empat bidang, yaitu :
1. Kemanfaatan bagi kesejahteraan pribadi (dunia-akhirat).
2. Kemanfaatan bagi kesejahteraan keluarga (dunia dan akhirat).
3. Pembangunan sosial.
4. Membangun masyarakat sejahtera.65
Dikalangan ulama fiqih klasik, hukum mewakafkan uang merupakan
perselisihan tersebut tidak lepas dari tradisi yang lajim di masyarakat bahwa
mewakafkan hartanya berkisar pada harta tempat dan pada penyelewengan harta
wakaf.66
Berdasarkan tradisi yang lajim tersebut maka sebagian ulama masa silam
merasa aneh saat mendengarkan fatwa yang di keluarkan oleh Muhammad bin