terapi somatik dan terapi psikofarmaka

6
TERAPI SOMATIK DAN TERAPI PSIKOFARMAKA Terapi somatik 1. Restrain DEFINISI Terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk mengatasi mobilitas fisik klien. TUJUAN Melindungi klien dan orang lain dari idera fisik! k"ususn#a apabila terapi lain seperti peruba"an lingkungan dan strategi prilaku suda" tidak mempan lagi. INDI$ASI o $lien tidak mampu mengendalikan prilaku o %erisiko meniderai diri sendiri dan orang lain o Mengalami toleransi dan tidak lagi responsif ter"adap obat #ang menekan prilaku patologi. o Mengalami gg kesadaran-bingung #ang berisiko mengalami idera atau &atu" o %utu" penurunan stimulasi dan istira"at tenang o $lien #g butu" bantuan utk mendapatkan rasa aman dan pengendalian dirin#a '()SEDU( o *ebi" baik + atau minimal , orang untuk melakukan restrein o Jelaskan prosedur #ang maksud! dan &angka aktu dilakukan restrein o *akukan kontrak &ika tidak memungkinkan lakukan kontrak sepi"ak o $lien "arus dimanset dengan kedua tungkai terpia" dan satu tangan pada 2. Isolasi DEFINISI %entuk terapi dengan menempatkan klien sendiri diruangan sendiri. INDI$ASI $lien tidak mampu mengendalikan prilakun#a #ang tidak bisa dikendalikan dengan ara lain. TUJUAN Melindungi klien! org lain dan lingkungan dari ba"a#a #g akan ter&adi $)NT(A INDI$ASI $lien resiko bunu" diri! klien #g mengalami agitasi disertai gg pengaturan su"u tubu" akibat obat! prilaku sosial #g men#impang. 'E(AN 'E(AAT o %antu kebutu"an dasar o )bser/asi sesering mungkin o 'erta"ankan komunikasi /erbal o 0atat dan dokumentasi "asil obser/asi o %eri umpan balik ttg prilakun#a s"g klien sadar alasan dan tu&uan isolasi. o Tetap berikan terapi lain utk menenangkan o Segera keluarkan dr ruang isolasi &k prilaku sd" terkendali.

Upload: rizka-norma-wiweka

Post on 18-Oct-2015

127 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

rangkuman jiwa

TRANSCRIPT

TERAPI SOMATIK DAN TERAPI PSIKOFARMAKATerapi somatik

Terapi Psikofarmaka

Peran perawat

Pengkajian pasien Koordinasi terapi modalitas Pemantauan efek obat Pendidikan pasien Prinsip-prinsip pemberian obat psikofarmaka Program pengobatan berkelanjutan Mencocokkan penanganan nonfarmakologi Peran serta dlm penelitian klinik interdisiplin thd uji coba obatMetode pendekatan khusus (pasien curiga) Pasien curiga sulit percaya terhadap tindakan Yakinkan tindakan yg diberikan tidak berbahaya Kontrol perilaku perawat Perawat harus jujur Perawat dalam berkomunikasi harus tegas dan ringkas Berikan obat dalam bentuk dan kemasan yang sama Jika ada perubahan pada obat pasien diskusikan dengan pasien Yakinkan bahwa pasien telah meminum obat dengan cara mencek sendiri Alternatif akhir dengan injeksiMetode pendekatan khusus (pasien resiko bunuh diri) Biaanya menolak terapi Perawat bersikap tegas Ekplorasi perasaan Tingkatkan harga diriMetode pendekatan khusus (pasien ketergantungan obat) Pasien menganggap obat menyelesaikan masalah Berikan penjelasan tentang manfaat obat dan obat bukan menyelesaikan maslah Pemberian terapi obat disesuaikan dengan terapi modalitas

Restrain

DEFINISI

Terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk mengatasi mobilitas fisik klien.

TUJUAN

Melindungi klien dan orang lain dari cidera fisik, khususnya apabila terapi lain seperti perubahan lingkungan dan strategi prilaku sudah tidak mempan lagi.

INDIKASI

Klien tidak mampu mengendalikan prilaku

Berisiko menciderai diri sendiri dan orang lain

Mengalami toleransi dan tidak lagi responsif terhadap obat yang menekan prilaku patologi.

Mengalami gg kesadaran-bingung yang berisiko mengalami cidera atau jatuh

Butuh penurunan stimulasi dan istirahat tenang

Klien yg butuh bantuan utk mendapatkan rasa aman dan pengendalian dirinya

PROSEDUR

Lebih baik 5 atau minimal 4 orang untuk melakukan restrein

Jelaskan prosedur yang maksud, dan jangka waktu dilakukan restrein

Lakukan kontrak jika tidak memungkinkan lakukan kontrak sepihak

Klien harus dimanset dengan kedua tungkai terpiah dan satu tangan pada atu sisi dan lengan lain dimanset di atas kepala

Restrein dilakukan sedemikian rupa shg cairan intravena dpt diberikan jika diperlukan

Posisi kepala klien agak ditinggikan untuk mencegah kemungkinan aspirasi

Caution :

restrein diperiksa tiap 60 menit demi kenyamanan

Merubah posisi tiap 60 menit

monitoring TTV tiap 60 menit

Kolaborasi dengan medis untuk medikasi antipsikotik

setelah klien dapat dekendalikan satu manset sekali waktu harus dilepas dgn interval 5 menit bergantian kiri dan kanan

2. Isolasi

DEFINISI

Bentuk terapi dengan menempatkan klien sendiri diruangan sendiri.

INDIKASI

Klien tidak mampu mengendalikan prilakunya yang tidak bisa dikendalikan dengan cara lain.

TUJUAN

Melindungi klien, org lain dan lingkungan dari bahaya yg akan terjadi

KONTRA INDIKASI

Klien resiko bunuh diri, klien yg mengalami agitasi disertai gg pengaturan suhu tubuh akibat obat, prilaku sosial yg menyimpang.

PERAN PERAWAT

Bantu kebutuhan dasar

Observasi sesering mungkin

Pertahankan komunikasi verbal

Catat dan dokumentasi hasil observasi

Beri umpan balik ttg prilakunya shg klien sadar alasan dan tujuan isolasi.

Tetap berikan terapi lain utk menenangkan

Segera keluarkan dr ruang isolasi jk prilaku sdh terkendali.

3. ECT (Electro Convulsive Therapy)

DEFINISI

Terapi kejang listrik atau electro convulsive therapy merpkan terapi pd klien dg menimbulkan kejang grand mall dg mengalirkan arus listrik mll elektrode yg ditempelkan pd pelipis.

INDIKASI

klien gg afektif tipe depresi, skizoprenia.

PERBAIKAN

Klien depresi : 6 10x terapi

Skizopenia : 20 30x terapi

FREKWENSI

2 3hr sekali (2x/mg)

KONTRA INDIKASI

Tumor intra cranial meningkatkan TIK

Kehamilan keguguran

Osteoporosis fraktur

Infark miokardium henti jantung

Asma branchial memperberat penyakit.

PERAN PERAWAT

Pre

Atasi cemas, beri penjelasan ttg prosedur

Lakukan pemeriksaan fisik dan lab

Siapkan surat persetujuan tindakan

Puasakan klien minimal 6 jam sebelum ECT.

Hentikan pemberian obat

Lepaskan gigi palsu, kontak lensa, persiapan

Pakaikan pakaian longgar

Bantu mengosongkan perut

Intra

Baringkan klien dg posisi telentang

Siapkan alat

Pasang bantalan gigi

Sementara ECT, tahan persendian dengan supel (sendi bahu, rahang, lutut)

Setelah selesai bantu nafas.

Post

Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi stabil

Setelah sadar bantu orientasi dg menjelaskan apa yang terjadi.

Anti Psikotik

INDIKASI

skizoprenia akut dan kronis (halusinasi, ansietas)

MACAM OBAT

Derivat fenotiazin

Klorpromazin (Largactil, promactil, ethibernal)

Trifluopereazin (Stelazine)

Fluferazin (Anatensol)

Thioridazin(Melleril)

Derivat butifenon

haloperidol (haldol, serenance)

EFEK UTAMA

mensupresi gej psikosis spt gg proses waham, gg persepsi (halusinasi), aktivitas psikomotor yang berlebihan (agresifitas)

EFEK SAMPING

Gangguan neurologis

Gej ektrapiramidal (gelisah motorik, tdk dpt ddk diam)

Distonia akut (kekakuan otot)

Sindroma Parkinson (rigiditas otot, tremor kasar)

Diskenesia tardif (grkan involunter berulang)

Sindroma Neuroleptik maligna, gej darurat tanda : (febris tinggi, kejang2, nadi meningkat, keringat berlebihan, kesadaran menurun) terjd pd pemakaian kombinasi antipsikotik gol butirofenol dg garam lithium.

Penurunan ambang kejang perhatikan pd epilepsi yg diberi antipsikotik

Gangguan Otonom

Hipotensi ortostatik (penurunan TD pd perub posisi)

Gg ss gatrointestinal (mulut kering, diare, obst, hipersalivasi)

Gg ss urogenital (inkontinensia)

Gg mata (sulit akomodasi, mata kabur, fotophobia

Gg hidung (hidung mampet)

2. Anti Depresan

EFEK UTAMA

Untuk mengurangi atau menghilangkan gej depresif meningkatkan neurotransmitter norepinefrin dan serotonin

MACAM OBAT

Amitriphylin (Laroxyl)

Amoxapin

Desipramin

Imipramin (Tofranil)

EFEK SAMPING

GG ss kardiovaskuler

hipotensi

hipertensiantidepresan gol MAOI klasik

perubahan grafik EKG gol trisiklik

GG ss otonom

akibat efek antikolinergik

(obstipasi, mulut dan tenggorokan kering, mual, sakit kepala)

Antidepresan trisiklik =

Mengatur reaksi otak thd neurotransmiter NE dan SE

Aman dan efektif dlm pengobatan penyakit depresif akut dan jangka panjang

MAOI = menghambat monoamin oksidase di dalam otak dan diseluruh tubuh. Dengan menghambat Mao di dlm otak, maka semakin sedikit noreepineprin yg dimetabolisme shg meningkatkan ketersediannya dlm sinaps.

3. Anti Ansietas

EFEK UTAMA

Mengurangi kecemasan yg patologis tanpa byk pengaruh pd fase kognitif

EFEK SAMPING

berpotensi : ketergantungan gol benzodiazepin.

KLASIFIKASI

Derivat benzodiazepin (Kardiozepoksid/lubrium, diazepam/valium, bromazepam/lexotan, lorazepam/ativan, clobazam/frisium, alprazolam/xanam, buspiron/buspar)

Derivat gliserol (Meprobamat/deparon)

Derivat Barbiturat(Fenobarbital/Luminal)

NB : Byk disalah gunakan efek hipnotik dan aman pemakaian dosis besar kecuali dikombinasikan.