terapi pada skizofrenia.doc

7/23/2019 Terapi pada Skizofrenia.doc

http://slidepdf.com/reader/full/terapi-pada-skizofreniadoc 1/45

Christian, Johan, Novita Sari

Terapi pada Skizofrenia

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Gangguan jiwa adalah perubahan pada fungsi jiwa seseorang yang menunjuan

sindroma a!au perilau yang se"ara linis bermana dan dapa! menimbulan

penderi!aan a!au hamba!an di dalam sa!u a!au lebih fungsi yang pen!ing dari manusia#

Banya aspe yang dinilai dari sua!u gangguan jiwa arena disfungsi ini !erjadi dalam

segi perilau$ psiologi$ a!au biologi$ dan gangguan i!u !ida sema!a % ma!a !erle!a

di dalam hubungan an!ara orang i!u dengan masyaraa!# Gangguan jiwa i!u sendiri

!erbagi dalam berbagai ma"am golongan$ an!ara lain & gangguan mood$ gangguan

an'ie!as$ gangguan ogni!if$ gangguan soma!oform$ gangguan psio!i$ gangguan !idur$

gangguan men!al organi( non)organi$ dll# Berdasaran PPDG*+ gangguan %

gangguan ini dibedaan mulai dari ,- % ,..#

Dalam penggolongan nya$ dibu!uhan !eni pendea!an se"ara a!eore!i$ dimana

pendea!an a!eore!i adalah pendea!an yang !ida menga"u pada !eori !er!en!u

mengenai e!iologi a!au proses pa!ofisiologi /e"uali un!u gangguan yang sudah jelas

penyebab$ misalnya gangguan men!al organi0# Pendea!an a!eori!i ini dilasanaan

dengan "ara mendesripsian se"ara menyeluruh manifes!asi gangguan jiwa /desripsi

gambaran linis0 dan di"ari persamaannya dalam pedoman diagnos!i bau#

Dari berbagai gangguan jiwa !ersebu!$ si1ofrenia adalah gangguan psio!i yang

lasi dan paling sering di!emuan ser!a mendapa! perha!ian "uup serius arena para

penderi!anya aan mengalami penarian diri !erhadap sosial$ pemiiran !ida logis$

perilau esen!ri$ emosi menumpul$ bahan penderi!a dapa! mengalami halusinasi

dan waham yang mene!ap#

2enuru! da!a di Amerika Serikat, prevalensi semr hidp skizorenia sekitar !

persen, "an# $erarti kran# le$ih ! dari !%% oran# akan men#alami skizofrenia selama masa

hidpn"a& Dan anga ejadian bunuh diri di alangan para penderi!a si1ofrenia

!ergolong "uup !inggi$ berdasaran data dari C'C ada !() dari selrh penderita

skizofrenia telah melakkan per*o$aan $nh diri dan ! dari !% penderita skizofrenia "an#

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !

/akltas Kedokteran 0niversitas Tarmana#ara

eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





men#akhiri hidpn"a& Akan tetapi, telah $an"ak metode terapi $a#i para penderita skizofrenia

"an# ter$kti *kp efektif ntk men#ran#i #e-ala, men*e#ah kekam$han, $ahkan

men#em$alikan fn#si hidp sehari 6 hari&

emilihan antipsikotik didasarkan atas indikasi Antipsikosis sangat bermanfaat

mengatasi keadaan gaduh gelisah. Efektivitas obat ini sangat membantu

pasien psikosis akan tetapi hanya bersifat simptomatis. Sehingga

antipsikotik akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan

dengan terapi psikosial.

Dengan berbagai alasan yang sudah dipaparkan diatas maka pada

kesempatan ini penulis bermaksud untuk membahas Terapi pada

Skizofrenia sebagai tugas referat stase kejiwaan di Rumah Sakit husus

!iwa Dharma "raha.

Rumusan Masalah

#. Apa de$nisi dari gangguan skizofrenia%

&. 'agaimana gambaran klinis dan kriteria diagnostik dari gangguan

skizofrenia%

(. 'agaimana tatalaksana farmakologi dan non)farmakologi pada pasien

dengan gangguan skizofrenia%

1.3 Tujuan

#. Tujuan *mum

*ntuk melengkapi tugas kepaniteraan klinik +lmu esehatan !iwa di RS!Dharma "raha, Serpong. Selain itu, untuk menambah pengetahuan

penulis dan pemba-a tentang terapi pada gangguan skizofrenia.

&. Tujuan husus

Dapat mengenal lebih jelas penderita gangguan skizofrenia, gambaran

klinis dan kriteria diagnostik, serta tatalaksana farmakologi dan non)

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





farmakologi pada pasien dengan gangguan skizofrenia sesuai praktek

kedokteran jaman ini pada masyarakat luas.

1.4 Manfaat

#. 'agi RS! Dharma "raha, 'SD Tangerang

Referat ini dapat menjadi bahan pustaka yang berguna bagi RS!

Dharma "raha, 'SD Tangerang, /rogram Studi /rofesi Dokter Stase +lmu

edokteran !iwa, sehingga pengetahuan mengenai gangguan

skizofrenia, gambaran klinis dan kriteria diagnostik, serta tatalaksana

dari berbagai ma-am gangguan skizofrenia menjadi lebih jelas dandetail.

&. 'agi 0asyarakat

Diharapkan referat ini dapat memberikan informasi mengenai gangguan

skizofrenia lebih jelas, gambaran klinis dan kriteria diagnostik dari

gangguan skizofrenia lebih detail.

(. 'agi /enyusun

Dalam menyusun referat ini, penyusun menambah wawasan

pengetahuan tentang gangguan skizofrenia, gambaran klinis dan

kriteria diagnostik, serta tatalaksana dari gangguan skizofrenia lebih

detail.

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





BAB II

3IN*AUAN PU43A5A

45I67,8ENIA

9# DE,INI4I

Skizofrenia $erasal dari $ahasa 7nani, 8s*hizein9 "an# $erarti 8terpisah9 ata

8pe*ah9, dan 8phren9 "an# artin"a 8-i.a9& ada skizofrenia ter-adi pe*ahn"a ata

ketidakserasian antara afeksi, ko#nitif dan perilak& !

5enrt kams kedokteran 'orland

K0RANG 'E/+N+S+

:# P8E;ALEN4I

'i Amerika Serikat, prevalensi semr hidp skizorenia sekitar ! persen, "an# $erarti

kran# le$ih ! dari !%% oran# akan men#alami skizofrenia selama masa hidpn"a& Stdi

Epidemiolo#i* Cat*hment Area :ECA; "an# disponsori National +nstitte of 5ental <ealth

:N+5<; melaporkan prevalensi semr hidp se$esar %&4 sampai !&= persen& 5enrt 'S56

+>6TR, insidensi tahnan skizofrenia $erkisar antara %&2 3 2&% per !%&%%% den#an $e$erapa

variasi #eo#rafik :insidens le$ih tin##i pada oran# "an# lahir di daerah perkotaan di ne#ara

ma-;&! revalensi skizofrenia ntk selrh dnia $erestimasi antara %&2 persen 3 ! persen&

eriode pertama menderita skizofrenia $er$eda ntk perempan dan laki6laki, dimana laki 3

laki mempn"ai onset "an# le$ih mda $ila di$andin#kan den#an perempan, 7ait 1! tahn

ntk laki 3 laki dan 1? tahn ntk perempan& An#ka ke-adian $nh diri pada skizofrenia

ter#olon# *kp tin##i, menrt C'C ada ! dari !% penderita skizofrenia "an# $nh diri

dan !() dari selrh penderita skizofrenia telah melakkan per*o$aan $nh diri&

+# E3I7L7GI

en"e$a$ skizofrenia dapat diraikan se$a#ai $erikt @ !

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





A# 2odel Dia!esis)s!res

Sat model ntk inte#rasi faktor $iolo#is dan faktor psikososial dan lin#kn#an

"an# merpakan model diatesis& 5odel ini mendalilkan $ah.a seseoran# mn#kin memiliki

sat kerentanan spesifik :diatesis; ada kemn#kinan lin#kn#an akan menim$lkan stres&

ada model diatesis6stres "an# palin# mm maka diatesis ata stres dapat $erpa $iolo#is

ata lin#kn#an ata kedan"a&!

Komponen lin#kn#an mn#kin $iolo#ikal :seperti infeksi; ata psikolo#is :se$a#ai

*ontohn"a, sitasi kelar#a "an# penh kete#an#an ata kematian oran# terdekat;& 'asar

$iolo#ikal dari diatesis selan-tn"a dapat ter$entk oleh pen#arh epi#enetik seperti

pen"alah#naan o$at, stress psikososial , dan trama&!

B# ,a!or Neurobiologi

Terdapat $e$erapa area tertent dalam otak "an# $erperan dalam mem$at seseoran#

men-adi patolo#is, "ait sitem lim$ik, korteks frontal, *ere$ellm dan #an#lia $asalis&

Keempat area terse$t salin# $erh$n#an, sehin##a disfn#si pada sat area mn#kin

meli$atkan proses patolo#is primer pada area "an# lain& 'a hal "an# men-adi sasaran

penelitian adalah .akt dimana kersakan neropatolo#is mn*l pada otak, dan interaksi

antara kersakan terse$t den#an stressor lin#kn#an dan sosial& !

<# ,a!or Biologi

Hipo!esis Dopamin

'opamin merpakan nerotransmiter pertama "an# $erkontri$si terhadap #e-ala

skizofrenia& <ampir sema o$at antipsikotik $aik tipikal mapn antipikal men"ekat reseptor

dopamin '1, den#an terhalan#n"a transmisi sin"al di sistem dopaminer#ik maka #e-ala

psikotik diredakan& Berdasarkan pen#amatan diatas dikemkakan $ah.a #e-ala #e-ala

skizofrenia dise$a$kan oleh hiperaktivitas sistem dopaminer#ik& !

Hipo!esis 4ero!onin



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





<ipotesa saat ini menempatkan ekses serotonin se$a#ai pen"e$a$ #e-ala6#e-ala positif

dan ne#ative pada skizofrenia& <al ini divalidasi oleh ker-a anta#onis serotonin Clozapine dan

antipsikotik #olon#an da lainn"a dalam men#ran#i #e-ala positif pada pasien kronik& !

4!ru!ur 7!a

'aerah otak "an# mendapatkan $an"ak perhatian adalah sistem lim$ik dan #an#lia

$asalis& tak pada penderita skizofrenia terlihat sedikit $er$eda den#an oran# normal,

ventrikel terlihat mele$ar, penrnan massa a$ a$ dan $e$erapa area ter-adi penin#katan

mapn penrnan aktifitas meta$olik& emeriksaan mikroskopis dan -arin#an otak

ditemkan sedikit per$ahan dalam distri$si sel otak "an# tim$l pada masa prenatal karena

tidak ditemkann"a sel #lia, $iasa tim$l pada trama otak setelah lahir& !

Gene!iaKepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 4


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





ara ilm.an sdah lama men#etahi $ah.a skizofrenia ditrnkan, ! dari

poplasi mm tetapi !% pada mas"arakat "an# mempn"ai h$n#an dera-at pertama

seperti oran# ta, kakak laki laki atapn perempan den#an skizofrenia& 5as"arakat "an#

mempn"ai h$n#an dera-at ke da seperti paman, $i$i, kakek ( nenek dan sepp

dikatakan le$ih serin# di$andin#kan poplasi mm& Kem$ar identik % sampai 42

$erpelan# menderita skizofrenia sedan#kan kem$ar dizi#otik !1& Anak dan keda oran#

ta "an# skizofrenia $erpelan# %, sat oran# ta !1& !

=# GA2BA8AN 5LINI4

Skizofrenia dapat mempen#arhi *ara $erpikir, perasaan dan tin#kah lak& Ge-ala

skizofrenia dalam ti#a kate#ori se$a#ai $erikt @ !

Gejala posi!if

6 'elsi(.aham, "ait ke"akinan "an# tidak mask akal& Contohn"a $erpikir $ah.a dia

selal dia.asi le.at televisi, $erke"akinan $ah.a dia oran# terkenal, $erke"akinan $ah.a

radio ata televisi mem$eri pesan6pesan tertent, memiliki ke"akinan a#ama "an# $erle$ihan&

6 <alsinasi, "ait menden#ar, melihat, merasakan, men*im sesat "an# se$enarn"a tidak

ada& Se$a#ian penderita, menden#ar sara( $isikan $ersifat men#hi$r ata tidak

menaktkan& Sedan#kan "ann# lainn"a mn#kin men#an##ap sara($isikan terse$t $ersifat

ne#atif( $rk ata mem$erikan perintah tertent&

6 ikiran paranoid, "ait ke*ri#aan "an# $erle$ihan& Contohn"a merasa ada seseoran# "an#

$erkomplot mela.an, men*o$a men*elakai ata men#ikti, per*a"a ada makhlk asin# "an#

men#ikti dan "akin dirin"a di*lik( di$a.a ke planet lain&

Gejala nega!if

6 5otivasi rendah :lo. motivation;& enderita akan kehilan#an ketertarikan pada sema

aspek kehidpan&

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha ?


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





6 5enarik diri dari mas"arakat :so*ial .ithdra.al;& enderita akan kehilan#an ketertarikan

ntk $erteman, le$ih ska men#ha$iskan .akt sendirian dan merasa terisolasi&

Gejala ogni!if

6 5en#alami pro$lema den#an perhatian dan in#atan& ikiran mdah ka*a sehin##a tidak

$isa menden#arkan msik( menonton televisi le$ih dari $e$erapa menit& slit men#in#at

sesat, seperti daftar $elan-aan&

6 Tidak dapat $erkosentrasi, sehin##a slit mem$a*a, menonton televisi dari a.al hin##a

selesai, slit men#in#at( mempela-ari sesat "an# $ar&

6 5iskin per$endaharaan kata dan proses $erpikir "an# lam$at& 5isaln"a saat men#atakan

sesat dan lpa apa "an# telah di*apkan, perl saha keras ntk melakkann"a& !

># 58I3E8IA DIAGN74I4

Berdasarkan 'GJ6+++, hars ada sedikitn"a sat #e-ala $erikt ini "an# amat -elas dan

$iasan"a da #e-ala ata le$ih $ila #e-ala6#e-ala it kran# -elas @ )

:a; 8Tho#ht e*ho9 @ isi pikiran dirin"a sendiri "an# $erlan# ata $er#ema dalam kepalan"a

:tidak keras;, dan isi pikiran lan#an, .alapn isin"a sama, namn klitasn"a $er$edaD ata

6 8Tho#ht insertion or .ithdra.al9@ isi pikiran "an# asin#dari lar mask kedalam

pikirann"a :insertion;ata isi pikirann"a diam$il kelar oleh sesat dari lar :.ithdra.al;D

dan

6 8Tho#ht $road*astin#9@ isi pikirann"a tersiar kelar sehin##a oran# lain ata mm

men#etahin"aD

:$; 6 8delsion of *ontrol9 @ .aham tentan# dirin"a dikendalikan oleh sat kekatan tertent

dati larD ata

6 8delsion of inflen*e9@ .aham tentan# dirin"a dipen#arhi oleh sat kekatan tertent

dari larD ata

6 8delsion of passivit"9@ .aham tentan# dirin"a tidak $erda"a dan pasrah terhadap sat

kekatan dari larD :tentan# dirin"a9@ se*ara -elas mer-k ke per#erakan t$h(an##ota

#erak ata ke pikiran, tindakan ata pen#inderaan khss;D

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha F


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





6 8delsional per*eption9@ pen#alaman indera.i "an# tak .a-ar, "an# $ermakna san#at khas

$a#i dirin"a, $iasan"a $ersifat mistik ata mk-izatD

:*; <alsinasi aditorik @

6 Sara halsinasi "an# $erkomentar se*ara ters meners terhadap perilak pasien, ata

6 5endisksikan perihal pasien diantara mereka sendiri :diantara $er$a#ai sara "an#

$er$i*ara;, ata

6 Jenis sara halsinasi lain "an# $erasal dari salah sat $a#ian t$h&

:d; aham6.aham menetap -enis lainn"a, "an# menrt $da"a setempat dian##ap tidak

.a-ar dan sesat "an# mstahil, misaln"a perihal ke"akinan a#ama ata politik tertent&

Ata palin# sedikit da #e-ala di$a.ah ini "an# hars selal ada se*ara -elas @

:e; <alsinasi "an# menetap dari pan*a indera apa sa-a, apa$ila disertai $aik oleh .aham

"an# men#am$an# mapn "an# seten#ah $er$entk tanpa kandn#an afektif "an# -elas,

atapn disertai oleh ide6ide $erle$ihan :over6valed ideas; "an# menetap, ata apa$ila

ter-adi setiap hari selama $ermin##6min## ata $er$lan6$lan ters menersD

:f; Ars pikiran "an# terpts :$reak; ata "an# men#alami sisipan :interpolation;, "an# $eraki$at inkoherensi ata pem$i*araan "an# tidak relevan, ata neolo#ismeD

:#; erilak katatonik, seperti keadaan #adh6#elisah :eH*itement;, posisis t$h tertent

:postrin#;, ata fleksi$ilitas *erea, ne#ativisme, mtisme, dan stporD

:h; Ge-ala6#e-ala 8ne#ative9 seperti sikap san#at apatis, $i*ara "an# -aran#, dan respons

emosional "an# menmpl ata tidak .a-ar, $iasan"a "an# men#aki$atkan penarikan diri

dari per#alan sosial dan menrnn"a kiner-a sosial&

Adan"a #e-ala6#e-ala khas terse$t diatas telah $erlan#sn# selama krn .akt sat $lan

ata le$ih :tidak $erlak ntk setiap fase nonpsikotik prodromal;&

5enrt Diagnostic and statistical manual of Mental Disorders Fourth Text Revised (DSM-

IV-TR) @ !

A& Terdapat 1 ata le$ih #e-ala di$a.ah ini selama ! $lan ata kran# dari se$lan

-ika pen#o$atan $erhasil

!& ahamKepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha =


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





1& <alsinasi

)& Bi*ara terdisor#anisasi :misaln"a, serin# men"impan# ata inkoheren;

& erilak disor#anisasi(katatonik "an# -elas

2& S"mptom ne#ative :afek datar, alo#ia, avolition;

Catatan I dapat han"a ! #e-ala $ila di-mpai .aham $izarre(halsinasi den#ar

B& 'isfn#si so*ial(peker-aan& 0ntk $a#ian .akt "an# $ermakna se-ak onset

#an##an, sat ata le$ih fn#si tama, seperti peker-aan, h$n#an interpersonal,

ata pera.atan diri&

C& 'rasi #an##an ters meners selama 4 $lan& 'alam periode ini hars termask

sekran#n"a ! $lan #e-ala "an# memenhi *riteria A dan mn#kin termask

periode prodormal ata residal&'& 'isin#kirkan #an##an pen##naan zat ata kondisi medis mm& Gan##ann

tidak dise$a$kan oleh efek fisiolo#is lan#sn# dari sat zat ata sat kondisi

medis mm

E& en"in#kiran #an##an skizoafektif dan #an##an mood& Gan##an skizoafektif

dan #an##an mood den#an *irri psikotik telah disin#kirkan karena :!; tidak ada

episode depresif $erat, mani*, ata *ampran "an# telah ter-adi $ersama 3 sama

den#an #e-ala fase aktifD ata :1; -ika episode mood telah ter-adi selama #e-alafase aktif, drasi totaln"a adalah relative sin#kat di$andin#kan drasi periode aktif

dan residal&

/& <$n#an den#an #an##an perkem$an#an pervasive@ -ika terdapat ri.a"at

adan"a #an##an atisti* ata #an##an perkem$an#an pervasive lainn"aD

dia#nosis tam$ahan skizofrenia di$at han"a -ika .aham ata halsinasi "an#

menon-ol -#a ditemkan ntk sekran#n"a ! $lan&!

?# 5LA4I,I5A4I

Ge-ala klinis skizofrenia se*ara mm dan men"elrh telah diraikan di mka, dalam

'GJ +++ skizofrenia di$a#i la#i dalam tipe ata kelompok "an# mempn"ai spesifikasi

masin#6masin#, "an# kriterian"a di dominasi den#an hal6hal se$a#ai $erikt @ )

9# 4i1ofrenia Paranoid

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !%


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





5emenhi kriteria dia#nostik skizofrenia

• Se$a#ai tam$ahan @

o

<alsinasi dan ata .aham hars menon-ol @

:a; Sara6sara halsinasi "an# men#an*am pasien ata mem$eri perintah, ata halsinasi

aditorik tanpa $entk ver$al $erpa $n"i plit, menden#n#&

:$; <alsinasi pem$aan ata pen#e*apan rasa, ata $ersifat seksal, ata lain6lain

perasaan t$h halsinasi visal mn#kin ada tetapi -aran# menon-ol&

:*; aham dapat $erpa hampir setiap -enis, tetapi .aham dikendalikan :delsion of

*ontrol;, dipen#arhi :delsion of inflen*e;, ata 8assivit"9 :delsion of passivit";, dan

ke"akinan dike-ar6ke-ar "an# $eraneka ra#am, adalah "an# palin# khas&

o Gan##an afektif, doron#an kehendak dan pem$i*araan, serta #e-ala

katatonik se*ara relatif tidak n"ata ( menon-ol&

:# 4i1ofrenia Hebefreni

• 5emenhi kriteria mm dia#nosis skizofrenia D

• 'ia#nosis he$efrenia ntk pertama kali han"a dite#akkan pada sia rema-a ata

de.asa mda :onset $iasan"a mlai !2612 tahn;&

• Kepri$adian premor$id menn-kkan *iri khas @ pemal dan senan# men"endiri

:solitar";, namn tidak hars demikian ntk menentkan dia#nosis& 0ntk

dia#nosis he$efrenia "an# men"akinkan mmn"a diperlkan pen#amatan

kontin selama 1 ata ) $lan laman"a, ntk memastikan $ah.a #am$aran "an#

khas $erikt ini meman# $enar $ertahan @

o erilak "an# tidak $ertan##n# -a.a$ dan tak dapat diramalkan, serta

mannerismeD ada ke*endern#an ntk selal men"endiri :solitar";, dan

perilak menn-kkan hampa t-an dan hampa perasaanD

o Afek pasien dan#kal :shallo.; dan tidak .a-ar :inappropriate;, serin#

disertai oleh *ekikikan :#i##lin#; ata perasaan pas diri :self6satisfied;,

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !!


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





sen"m sendirir :self6a$sor$ed smilin#;, ata oleh sikap, tin##i hati :loft"

manner;, terta.a men"erin#ai :#rima*es;, mannerisme, men#i$li se*ara

$ersenda #ra :pranks;, kelhan hipokondrial, dan n#kapan kata "an#

dilan#6lan# :reiterated phrases;D

• roses pikir men#alami disor#anisasi dan pem$i*araan tak menent :ram$lin#;

serta inkoheren& Gan##an afektif dan doron#an kehendak, serta #an##an proses

pikir mmn"a menon-ol& <alsinasi dan .aham mn#kin ada tetapi $iasan"a

tidak menon-ol :fleetin# and fra#mentar" delsions and hall*inations;& 'oron#an

kehendak :drive; dan "an# $ert-an :determination; hilan# serta sasaran

ditin##alkan, sehin##a perilak penderita memperlihatkan *iri khas, "ait perilak

tanpa t-an :aimless; dan tanpa maksd :empt" of prpose;& Adan"a sat

preokpasi "an# dan#kal dan $ersifat di$at 3 $at terhadap a#ama, filsafat dan

tema a$strak lainn"a, makin memperskar oran# memahami -alan pikiran pasien&

+# 4i1ofrenia 5a!a!oni

• 5emenhi kriteria mm ntk dia#nosis skizofrenia&

• Sat ata le$ih dari perilak $erikt ini hars mendominasi #am$aran klinisn"a @

:a; Stpor :amat $erkran#n"a dalam reaktivitas terhadap lin#kn#an dan dalam

#erakan serta aktivitas spontan; ata mtisme :tidak $er$i*ara;@

:$; Gadh #elisah :tampak -elas aktivitas motorik "an# tak $ert-an, "an# tidak

dipen#arhi oleh stimli eksternal;

:*; 5enampilkan posisi t$h tertent :se*ara skarela men#am$il dan

mempertahankan posisi t$h tertent "an# tidak .a-ar ata aneh;D

:d; Ne#ativisme :tampak -elas perla.anan "an# tidak $ermotif terhadap sema

perintah ata pa"a ntk men##erakkan, ata per#erakkan kearah "an#

$erla.anan;D

:e; Ri#iditas :mempertahankan posisi t$h "an# kak ntk mela.an pa"a

men##erakkan dirin"a;D

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !1


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





:f; /leksi$ilitas *erea ( 9.aH" fleHi$ilit"9 :mempertahankan an##ota #erak dan

t$h dalam posisi "an# dapat di$entk dari lar;D dan

:#; Ge-ala6#e-ala lain seperti 8*ommand atomatism9 :kepathan se*ara otomatis

terhadap perintah;, dan pen#lan#an kata6kata serta kalimat6kalimat&

• ada pasien "an# tidak komnikatif den#an manifestasi perilak dari

#an##an katatonik, dia#nosis skizofrenia mn#kin hars ditnda sampai

diperoleh $kti "an# memadai tentan# adan"a #e-ala 3 #e-ala lain& entin#

ntk diperhatikan $ah.a #e-ala 3 #e-ala katatonik $kan petn-k dia#nostik

ntk skizofrenia& Ge-ala katatonik dapat di*etskan oleh pen"akit otak,

#an##an meta$olik, ata alkohol dan o$at 3 o$atan, serta dapat -#a ter-adi

pada #an##an afektif&

=# 4i1ofrenia !a !erin"i /Undifferen!ia!ed0#

Serin#kali, pasien "an# -elas skizofrenik tidak dapat den#an mdah dimaskkan kedalam

salah sat tipe& 'GJ men#klasifikasikan pasien terse$t se$a#ai tipe tidak terin*i&

Kriteria dia#nosti* menrt 'GJ +++ "ait@

•5emenhi kriteria mm dia#nosis skizofrenia

• Tidak memenhi kriteria ntk dia#nosis skizofrenia paranoid, he$efrenik,

ata katatonik&

• Tidak memenhi kriteria ntk skizofrenia residal ata depresi pas*a

skizofrenia&

># Depresi Pas"a)4i1ofrenia

• 'ia#nosis hars dite#akkan han"a kala @

:a; asien telah menderita skizofrenia :"an# memenhi kriteria dia#nosis mm

skizofrenia; selama !1 $lan terakhir iniD

:$; Be$erapa #e-ala skizofrenia masih tetap ada :tetapi tidak la#i mendominasi #am$aran

klinisn"a;D dan

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !)


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





:*; Ge-ala6#e-ala depresif menon-ol dan men#an##, memenhi palin# sedikit kriteria

ntk episode depresif, dan telah ada dalam krn .akt palin# sedikit 1 min##&

• Apa$ila pasien tidak la#i menn-kkan #e-ala skizofrenia dia#nosis men-adi

episode depresif& Bila #e-ala skizofrenia dia#nosis masih -elas dan menon-ol,

dia#nosis hars tetap salah sat dari s$tipe skizofrenia "an# sesai&

?# 4i1ofrenia 8esidual

• 0ntk sat dia#nosis "an# me"akinkan, pers"aratan $erikt ini hars dipenhi

sema@

:a; Ge-ala 8ne#ative9 dari skizofrenia "an# menon-ol misaln"a perlam$atan

psikomotorik, aktivitas menrn, afek "an# menmpl, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif,

kemiskinan dalam kantitas ata isi pem$i*araan, komnikasi non6ver$al "an# $rk

seperti dalam ekspresi mka, kontak mata, modlasi sara, dan posisi t$h, pera.atan

diri dan kiner-a sosial "an# $rkD

:$; Sedikitn"a ada ri.a"at sat episode psikotik "an# -elas di masa lampa "an#

memenhi kriteria ntk dia#nosis skizofeniaD

:*; Sedikitn"a sdah melampai krn .akt sat tahn dimana intensitas dan frekensi

#e-ala "an# n"ata seperti .aham dan halsinasi telah san#at $erkran# :minimal; dan

telah tim$l sindrom 8ne#ative9 dari skizofreniaD

:d; tidak terdapat dementia ata pen"akit( #an##an otak or#ani* lain, depresi kronis ata

institsionalisasi "an# dapat men-elaskan disa$ilitas ne#ative terse$t&

?& skizofrenia simpleks

• 'ia#nosis slit di$at se*ara me"akinkan karena ter#antn# pada pemantapan

perkem$an#an "an# $er-alan perlahan dan pro#resif dari @

o Ge-ala ne#ative "an# khas dari skizofrenia residal tanpa didahli oleh

ri.a"at halsinasi, .aham, ata manifestasi lain dari episode psikotik, dan



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





o 'isertai den#an per$ahan 3 per$ahan perilak pri$adi "an# $ermakna,

$ermanifestasi se$a#ai kehilan#an minat "an# men*olok, tidak $er$at

sesat, tanpa t-an hidp, dan penarikan diri se*ara so*ial&

• Gan##an ini kran# -elas #e-ala psikotikn"a di$andin#kan s$ tipe skizofrenia

lainn"a&

F& skizofrenia lainn"a

=& skizofrenia 7TT

@# 3A3ALA54ANA

3E8API 2EDI5A2EN374A

AN3IP4I574I4

1. DEFINISI ANTIPSIKOSIS

Antipsikosis adalah golongan obat yang dapat mengobati gangguan

mental pada penderita skizofrenia dengan -ara mengatasi agresivitas,

hiperaktivitas, dan labilitas emosional pasien psikosis. Antipsikosis

bermanfaat pada terapi psikosis akut maupun kronik. 1iri antipsikosis2

• 'erefek antipsikosis, yaitu mengatasi agresivitas, hiperaktivitas dan

labilitas emosional pada pasien psikosis

• Dosis besar tidak menyebabkan koma yang dalam atau anastesia

•

Dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal yang reversible atauireversibel

• Tidak ada ke-enderungan untuk menimbulkan ketergantungan $sik,

psikis

ebanyakan antipsikosis golongan tipikal mempunyai a$nitas tinggi dalam

menghambat reseptor dopamin &, hal ini yang diperkirakan menyebabkan

reaksi ekstrapiramidal yang kuat. Sedangkan antipsikosis golongan atipikal

umumnya mempunyai a$nitas lemah terhadap reseptor dopamine &. Selain itu

golongan atipikal juga memiliki a$nitas terhadap reseptor dopamine 3,

serotonin, histamin, reseptor muskarinik, dan reseptor alfa adrenergik.

Antipsikosis golongan atipikal diduga efektif mengatasi gejala positif

4bi-ara ka-au, halusinasi, delusi5 dan gejala negative 4miskin kata)kata, afek

datar, menarik diri dari lingkungan, inisiatif menurun5 pada pasien skizofrenia.

Antipsikosis tipikal umunya hanya berespons untuk gejala positif.



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





Antipsikosis mempunyai efek farmakologik terhadap system saraf pusat,

system otonom, dan system endokrin. Efek ini terjadi karena antipsikosis

menghambat berbagai reseptor, diantaranya dopamine, reseptor alfa

adrenergi-, muskarinik, histamine 6#, dan serotonin 76T& dengan a$nitas

yang berbeda)beda. lorpromazin misalnya mempunyai a$nitas tinggi

terhadap reseptor dopamine dan alfa adrenergi-, sementara risperidone

mempunyai a$nitas yang tinggi terhadap reseptor serotonin 76T&.

2. KLASIFIKASI OBAT ANTIPSIKOSISa. Antipsikosis tipikal

• "olongan fenotiazin2 klorpromazin, 8ufenazin, perfenazin,

tioridazin, tri8uperazin

• "olongan lain2 klorprotiksen, droperidol, haloperidol, loksapin,

molindon, tioktiksenb. Antipsikosis atipikal2 klozapin, olanzapine, risperidon, 9uetiapin,

sulpirid, ziprasidon, aripriprazol, zotepin, amilsulpirid

3. INDIKASI ANTIPSIKOSISa. +ndikasi psikiatri

• Antipsikosis sangat bermanfaat mengatasi keadaan gaduh

gelisah. Efektivitas obat ini sangat membantu pasien psikosis.

:bat antipsikosis tidak bersifat menyembuhkan, namun hanya

bersifat simptomatis

• Skizofrenia

• "angguan skizoafektif

• /asien depresi dengan gejala psikosis

• Episode manik gangguan bipolar

• Tourette’s syndrome

•

"angguan perilaku pada pasien demensia tipe Alzheimer

b. +ndikasi non)psikiatri

• ebanyakan antipsikosis lamam ke-uali tioridazin memiliki efek

antiemetik. Efek ini terjadi atas dasar hambatan reseptor

dopamine baik di sentral 4di kemoreseptor medulla oblongata5

maupun perifer 4reseptor di lambung5.

• "olongan butirofenon droperidol diindikasikan sebagai anestesi

kombinasi dengan opioid fentanyl.



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





• 1/; merupakan obat terpilih untuk menghilangkan -egukan

4hiccup5 yang berlangsung berhari)hari.

4. PRINSIPPRINSIP TERAPE!TIK

•

0enentukan gejala sasaran yang akan diobati.• Suatu antipsikotik yang telah bekerja dengan baik di masa lalu

pada pasien harus digunakan lagi. !ika tidak ada informasi

tersebut, pemilihan antipsikotik biasanya didasarkan pada sifat

efek samping.

• <ama minimal per-obaan antipsikotik adalah 3 sampai = minggu

pada dosis yang adekuat. !ika tidak berhasil, dapat di-oba obat

dari kelas lain.

• /enggunaan lebih dari satu medikasi antipsikotik pada satu waktu

jarang diindikasikan.

• /asien harus dipertahankan pada dosis efektif yang serendah

mungkin yang diperlukan untuk men-apai pengendalian gejala

selama episode psikotik.

ANT+S+KS+S T++KAL

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !?


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





ANT+S+KS+S GLNGAN /ENT+A+N

KLRR5A+N:C;

a& Nama da#an# @ Cepezet6 5eprosetil6 roma*til Lar#a*til

$& Sen"a.a @ klorpromazinhidroklorida

*& 'osis a-ran @

Skizophrenia( psikosis@

Anak 'e.asa

ral @ %,26! m#(k#(dosis setiap 64

JamD Anak "an# le$ih ta relatif

dapat di$erikan hin##a 1%% m#(hari

ata le$ih $esarD

+m, iv@ %,26! m#(k#(dosis setiap 46F

-am,

2 tahn :11,? k#; @ maksimm ?2

m#(hari

ral @ )%61%%% m#(hari di$a#i dalam

!6 dosis, mlai den#an dosis

rendah, kemdian sesaikan den#an

ke$than&

'osis lazim @ %%64%% m#(hari,

Be$erapa pasien mem$thkan !61

#(hari&

+m&, iv&@ a.al @12 m#, dapat dilan#

1262%m#, dalam !6 -am, naikkan

$ertahap sampai maksimm %%

m#(dosis setiap 64 -am sampai

pasien terkendaliD

'osis lazim @ )%%6 F%% m# (hari

Ce#kan tidak terkendali @ ral ,

im&@ 1262% m# sehari )6 kali&

Anak 'e.asaKepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !F


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2






JamD Anak "an# le$ih ta relatif

dapat di$erikan hin##a 1%% m#(hari

ata le$ih $esarD +m, iv@ %,26! m#(k#(dosis setiap 46F

-am,

2 tahn :11,? k#; @ maksimm ?2

m#(hari

ral @ )%61%%% m#(hari di$a#i dalam

!6 dosis, mlai den#an dosis

rendah, kemdian sesaikan den#an

ke$than& 'osis lazim @ %%64%% m#(hari,

Be$erapa pasien mem$thkan !61

#(hari&

+m&, iv&@ a.al @12 m#, dapat dilan#

1262%m#, dalam !6 -am, naikkan

$ertahap sampai maksimm %%

m#(dosis setiap 64 -am sampai pasien terkendaliD

'osis lazim @ )%%6 F%% m# (hari

Ce#kan tidak terkendali @ ral ,

im&@ 1262% m# sehari )6 kali&

5al mntah @

Anak 'e.asa


-am $ila diperlkanD

+m, iv @ %,26! m#(k#( dosis setiap 46F

-am,

2 tahn :11,?2 m#; @ maksimm %

m#( hari

ral @ !%612 m# setiap 64 -am,

+m&, iv&, @ 1262% m# setiap 64 -am

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha !=


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





26!1 tahn :11,?62,2 m#; @

maksimm ?2 m#(hari

Ge-ala6#e-ala perilak "an# $erkaitan den#an demensia@

6 a.al @ !%612 m# sehari !61 kali, naikkan pada interval 6? hari den#an !%612 m#(

hari, naikkan interval

6 dosis, sehari 1 H, sehari ) kali dst

6 Bila perl ntk men#ontrol respons dan efek sampin#D dosis maksimm @ F%%

m#&

d& Bentk sediaan @ Ta$let 12 m#, !%% m#, +n-eksi 12 m#(ml, 1 ml

Tioridazin tersedia dalam $entk ta$let 2% dan !%% m#&

e& +ndikasi @

5en#endalikan mania, terapi s*hizophrenia, men#endalikan mal dan

mntah, men#hilan#kan ke#elisahan dan ketaktan se$elm operasi,

porforia intermiten akt,

Terapi tam$ahan pada tetans& Ce#kan tidak terkontrol,

erilak anak !6 !1 tahn "an# ekplosif dan mdah tersin##n# dan terapi

-an#ka pendek ntk anak hiperaktif&

f& Kontraindikasi @ <ipersensitifitas terhadap klorpromazin dan komponen

lain formlasi , reaksi hipersensitif silan# antar fenotiazin mn#kin ter-adi,

'epresi SS $erat dan koma&

#& Efek sampin# @

SS @ men#antk , akathisia, distonia, psedoparkinsonism, diskinensia

tardif, sindroma nerolepsi mali#nan, ke-an#&

Kardiovaskler @ hipotensi postral, takikardia, psin#, per$ahan interval

MT tidak spesifik&

Klit @ fotosensitivitas, dermatitis, pi#mentasi : a$6a$ $ir;

5eta$olik endokrin@ laktasi, amenore, #inekomastia, pem$esaran

pa"dara, hiper#lisemia, hipo#likemia, test kehamilan positif pals&

Salran *verna @ mal, konstipasi Herostomia&

A#enitorinari @ retensi rin, #an##an e-aklasi, impotensi&

<ematolo#i @ a#ranlositosis, eosinofilia, lekopenia, anemia hemolisis,

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1%


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





anemia aplastik, prpra trom$ositopenia&

<ati @ -andi*e

5ata@ pen#lihatan ka$r, per$ahan kornea dan lentikler, keratopati

epitel, retinopati pi#men& Efeksedasi dan sikap a*h tak a*h terhadap ran#san#an dari lin#kn#an&

ada pemakaian lama dapat tim$l toleransi terhadap efek sedasi&

Tim$ln"a efek sedasi ter#antn# dari stats emosional pasien se$elm

minm o$at&

Efek antipsikosis terlepas dari efek sedasin"a& ada mansia, kemampan

terlatih "an# memerlkan ke*ekatan dan da"a pemikiran $erkran#&

Sistem reprodksi @ pada .anita dapat ter-adi amenorea, #alaktorea, dan

penin#katan li$ido& Sementara pada pria dapat ter-adi penrnan li$ido dan

#inekomastia& Efek ini ter-adi karena efek seknder dari ham$atan reseptor

dopamin "an# men"e$a$kan hiperprolatinemia, serta adan"a penin#katan

per$ahan andro#en men-adi estro#en di perifer&

<ipotensi orthostatik dan penin#katan den"t nadi saat istirahat $iasa

ter-adi den#an derivat fenotiazin& Tekanan arteri rata 3 rata resistensi

perifer, *rah -antn# menrn dan frekensi den"t -antn# menin#kat&

Efek ini dikarenakan efek otonom dari o$at antipsikosi& A$normalitas

EKG -#a dilaporan pada pemakaian tioridazin $epa perpan-an#an

interval MT, a$normalitas se#men ST dan #elom$an# T er$ahan ini

$iasan"a reversi$el&

h& /armakodinamik @

5em$lok reseptor dopaminer#ik di postsinaptik mesolim$ik otak&

5em$lok kat efek alfa adrener#ik& 5enekan pen#lepasan -ormon hipotalams

dan hipofisis, menekan Reti*lar A*tivatin# S"stem :RAS; se#in##a

mempen#arhi meta$olisme $asal, temperatr t$h, kesia#aaan, tons

vasomotor dan emesis&

C tidak dapat men*e#ah tim$ln"a konvlsi aki$at ran#san#an listrik

mapn ran#san#an oleh o$at& Sema derivat /enotiazin mempen#arhi #an#lia

$asal sehin##a menim$lkan #e-ala arkinsonisme :efek ekstrapiramidal;&

C dapat men#ran#i ata men*e#ah mntah "an# dise$a$kan oleh

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1!


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





ran#san#an pada *hemoreseptor tri##er zone& 5ntah "an# dise$a$kan oleh

kelainan salran *erna ata vesti$ler kran# dipen#arhi, namn fenotiazin

potensi tin##i dapat $er#na ntk keadaan terse$t&

/enotiazin tertama "an# potensin"a rendah menrnkan am$an#

$an#kitan sehin##a pen##naannn"a hars san#at $erhati hati6 pada pasien

epilepsi& 'erivat piperazin dapat di#nakan se*ara aman pada pasien epilepsi $ila

dosis di$erikan $ertahap dan $ersama anti konvlsan&

ada dosis $erle$ihan, sema derivat fenotiazin dapat men"e$a$kan #e-ala

ekstrapiramidal, serpa den#an "an# terlihat pada parkinsonisme& 'ikenal 4

#e-ala sindrom nerolo#ik "an# karakteristik dari o$at ini& Empat diantaran"a

$iasa ter-adi se.aktr o$at diminm, "ait distonia akt, akatisia, parkinsonisme

'ikenal 4 #e-ala sindrom nerolo#ik "an# karakteristik dari o$at ini& Empat

diantaran"a $iasa ter-adi se.akt o$at diminm, "ait distinia akt, akatisia,

parkinsonisme, dan sindrom nerolepti* mali#nant& 'a sindrom lain ter-adi

setelah pen#o$atan $er$lan 3 $lan sampai $ertahn 3 tahn, $erpa tremor

perioral dan diskinesia tardif&

C dapat menim$lkan relaksasi otot ran#ka "an# $erada dalam keadaan

spastik& Cara ker-a relaksasi ini $ersifat sentral, se$a$ sam$n#an saraf6 otot dan

medla sepinalis tidak dipen#arhi&

Ke$an"akan antipsikosis dia$sor$si semprna, se$a#ian diantaran"a

men#alami meta$olisme lintas pertamaO Bioavaia$ilitas C dan tioridazin

$erkisar 126)2 2, sedan#kan haloperidol men*apai 42& Ke$an"akan antipsikosis

$ersifat lart dalam lemak dan terikat kat den#an protein plasma serta memiliki

volme distri$si $esar& 5eta$olit C diteman di rin sampai $e$erapa min##

setelah pem$erian o$at terakhir&

i& 'osis maksimm @ 'e.asa !%%% m#, anak 2% m# :4 $lan6 2 tahnD 1%% m# :26!1

tahn;

-& akt parh @ 1 6)% -am

k& +nteraksi den#an o$at lain @

5emperkat efek penekan terhadap SS dari anal#esik narkotik, etanol,

$ar$itrat, antidepresan siklik, antihistamin, hiptonik6sedatif&

Klorpromazin dapat menin#katkan efek amfetamin, $eta$loker tertent,



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





dekstrometorfan, floksetin, lidokain, paroksetin, risperidon, ritonavir,

antidepresan trisiklik dan s$strat C71'4 lainn"a&

Klorpromazin dapat menin#katkan efek( toksisitas antikoliner#ik,

anhipertensi, li"im, trazodon, asam valproat& en##naan $ersamaantidepresan trisiklik dapat men#$ah respomns dsn efek klorpromazin

dapat ditin#katkan oleh delavirdin, floksetin, mikonazol, paroksetin,

per#elolid, kinidin, kinin , tinavir, ropinirol dan inhi$itor C71'4

lainn"a&

Klorpromazin menin#katkan toksisitas&

Kom$inasi den#an epinefrin akan dapat menim$lkan hipotensi&

Kom$inasi den#an antiaritmia, *isaprid, pimosid, sparfloksa*in dan o$at

o$at "an# memperpan-an# interval MT akan dpat menin#katkan resiko

aritmia&

Kom$inasi mn#kin menrnkan efek s$trat prodr# C71'4 seperti

kodein, hirokodon, oksikodin dan tramadol&

Klorpromasin mn#kin dapat men#ham$at antiparkinson kevodopa dan

mn#kin dapat men#ham$at efek pressor epinefrin&

l& arameter monitorin# @

Gam$aran vital @ profil lipid, #lkosa darah pasa(<#$ A!*, indeks $erat $adan,

stats mental, skala normal #erakan "an# tidak disadari, #e-ala ekstrapiramidal&

/L0/ENA+N

a& Nama da#an# @ ermitil, roliHin, Apo6/lphenazine, 5oditen <Cl, 5S6

/lphenazine

$& Sen"a.a @ /lfenazin :mode*ote, moditen; adalah trnan6 C<1< dan

trifloperazin :!=2=; den#an sifat hampir sama& 'a"a antimal dan sedatifn"a

rin#an&

*& 'osis an-ran @

Anak@ ral@ %,% m#(k#( hari

'e.asa @ sikosis@ ral@ %,26!% m#( hari di$a#i dalam $e$erapa dosis

den#an nterval 46F -am, $e$erapa pasien mn#kin mem$thkan

enin#katan dosis sampai % m#( hari&D i&m& @ 1,26!% m#( hari di$a#i dalam

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1)


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





$e$erapa dosis den#an interval 46F -am& :dosis parenteral !()6!(1 dosis

oral;D im& 'ekanoat @ !1,2 m# setiap 1 min##& !1,2 m# dekanoat setiap )

min## I !% m# <Cl( hari&

d& Bentk sediaan @ in-eksi se$a#ai dekanoat, 12 m#(ml& Ta$let se$a#ai <Cl %,2

m#, ! m#, 1,2 m#, 2 m#, !%m#&

e& 'osis maksim @ de.asa % m#, anak :$elm dilakkan penelitian;

f& akt parh@ 1 -am

#& +ndikasi @ men#endalikan #an##an psikotik dan sh*izofrenia&

h& Kontraindikasi @ <ipersensitif terhadap flfenazin ata komponen formlasi

lainn"a& 5n#kin ter-adi reaktivitas silan# antara fenotiazin& 'epresi SS

$erat, koma, kersakan otak s$kortikal, diskrasia darah, pen"akit hati&

i& Efek sampin# @

• SS @ parkinsonisme, akathisia, distonia, diskinesia tardif, psin#,

hiper refleksia, sakit kepala , dem sereral, men#antk, lelah, #elisah

mimpi aneh, per$ahan EEG, depresi, ke-an#, per$ahan pen#atran

psat tempertar t$h&

• K>@ takikardia, tekanan darah $erflktasi, hiper(hipotensi, aritmia,

dem&

• Klit@ dermatitiseksim, eritema, fotosensitivitas, rash, se$orea,

pi#mentasi, rtikaria &

• 5eta$olik endokrin @ per$ahan sikls menstrasi, n"eri pa"dara,

amenorea, #alaktorea, #inekomastia, per$ahan li$ido, penin#katan

prolaktin&

• Salran *erna @ $erat $adan $ertam$ah, kehilan#an selera makan,

slivasi, Herostomia, konstipasi, iles paralitik, dem larin#&

• Genitorinari@ #an##an e-aklasi, impotensi, poliria, paralisis

kandn# rin , enrisis,

• 'arah @ a#ranlositosis, lekoplakia, trom$ositopenia,

nontrom$ositopenik, prpra, eosinofilia, pansitopenia&

• <ati@ *holasti* -andi*e, hepatotoksik&

• tot6 saraf@ tan#an #emetar, sindroma lps eritematoss, spasme

mka se$elahKepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





• 5ata @ retinopati pi#men, per$ahan kornea dan lensa, pen#lihatan

ka$r, #lakoma

• ernafasan@ kon#esti hidn#, asma&

-& /armakodinamik@ 5em$lok reseptor dopaminer#ik '! dan '1 di postsinaptik mesolim$ik otak& 5enekan pen#lepasan hormon hipotalams dan hipofisia,

enekan Reti*lar A*tivatin# S"stem :RAS; sehin##a mempen#arhi

meta$olisme $asal, temperatr t$h, kesia#aan, tons vasomotor dan emesis&

k& +nteraksi den#an $at $at lain @

• +nhi$isi C71'4 @ *hlorpromazin, delavirdin, floksetin, mikonazol,

paroksetin, per#olid,kinidin, kinin, ritonavir, ropinirol menin#katkan

efek flfenasin& /lfenasin memperkat efek penekanan terhadap SSdari anal#esik narkotik, etanol, $ar$itrat, antidepresan siklik,

antihistamin, hipnotik6sedatif& /lfenasin dapat menin#katkan efek(

toksisitas antikoliner#ik, antihipertensif, litim, trazodon, asam

valproat&

• en##naan $ersama antidepresan trisiklik dapat men#$ah respons

dan menin#katkan toksisitas& Kom$inasi flfenasin den#an

epinefrinakan dapat menim$lkan hipotensi& Kom$inasi den#anantiaritmia, *isaprid, primosid, sparfloksa*in dan o$at o$at "an#

memperpan-an# interval MT, akan dapat mein#katkan resiko aritmia&

Kom$inasi den#an metoklorpramidakan dapat menin#katkan resiko

#e-ala ekstrapiramidal&

• /enotiasin akan men#ham$at aktivitas #anetidin, levodopa dan

$rokriptin& Bar$itrat, merokok akan dapat menin#katkan meta$olisme

flfenasin di hati& /lfenasin dan antipsikotik potensi rendah lainn"a

dapat men#ham$at efek presor epinefrin&

l& +nteraksi den#an makanan @

Kom$inasi den#an don# Pai dan ST& JohnQs .ort :<"peri*m

perforatm; akan menin#katkan efek penekanan terhadap SS dan

dapat menim$lkan fotosensitivitas, Kom$inasi den#an kava6kava

:iper meth"sti*m;, #ot kola : Centella asiati*a; valerian akan

menin#katkan efek penekanan terhadap SS&



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





m& arameter monitorin# @

Gam$aran vital@ profil lipid, #lkosa darah pasa(<#BA!*, indeks $erat

$adan, stats mental, skala normal #erakan "an# tidak disadari, #e-ala

ekstrapiramidal&

ER/ENA+N

a& Nama da#an#@ trilafon, avomit, perlafon

$& Sen"a.a @ perfenazin

*& 'osis an-ran @ Skizoprenia dan psikosis lain, mania, pen##naan -an#ka

pendek se$a#ai terapi tam$ahan ntk ansietas $erat, a#itasi psikomotor,

eksitasi dan perilak kekerasan ata implsif $er$aha"a& 'osis a.al m#,

) kali sehari, dosis sesaikan den#an respons& 5aksimal 1 m#( hari&

LANS+A seperempat sampai seten#ah dosis de.asa& ANAK di$a.ah !

tahn tidak dian-rkan&

d& Bentk sediaan @

• Triafon : S*herin# plo#h +ndonesia; Ta$let 1 m#, m#, F m#&

• Avomit : Kimia /arma; Ta$let m#

• erlafon :Com$iphar; Ta$let 1 m#, ta$let salt #la m#, Fm#&

e. indikasi 2 skizofrenia dan psikosis lainnya, mania, penggunaan

jangka pendek sebagai terapi tambahan untuk ansietas berat,

agitasi psikomotor, eksitasi, dan perilaku kekerasan atau

impulsive berbahaya, antiemeti-

f. kontraindikasi 2 koma karena depresi SS/, depresi sumsum

tulang, hindari pada feokromasitoma, gangguan hati dan ginjal

berat

g. efek samping 2 koma, diskrasi darah, depresi sumsum tulang,

kerusakan hati berat, disbanding klorpromazin, efek sedasi

kurang, gejala ekstrapiramidal terutama distonia lebih sering,

terutama pada dosis tinggi

h. dosis maksimum 2 dewasa =3 mg, anak #&mg 4>#& tahun5

i. waktu paruh 2 ?.7 jam

j. interaksi 2 meningkatkan resio aritmia ventri-ular jika anriaritmia yang

memperpanjang interval @T diberikan bersamaan.



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





T6+:R+DA;+

a. ama dagang 2 0ellerilb. Senyawa 2 thioridazin 61l-. Dosis anjuran 2

• Ansiolitik dan antidepresan 2 dewasa #B C 7 mghr. anak yangditambah dengan2 kesulitan konsentrasi, gangguan perilaku,

hiperaktivitas, agrsif, ganggua tidur B.7 C & mgkg''hari

dalam dosis terbagi.

• euroleptik penderita psikotik yang dirawat di rumah sakit#BB

C =BB mghr. berobat jalan 7B C (BB mghr. /enderita usia

lanjut yang mengalami agitai depresi &7 C &BB mghr.

• /enderita putus al-ohol #BB C &BBmghr

• eurosis berat &7 C #7B mghr. maks 2 FBB mghr

• Anak skizofrenia pada masa kanak C kanak, gangguan perilaku

berat pada anak dengan retardasi mental dan psikopat # C 3

mgkg''hr dalam dosis terbagi.d. 'entuk sediaan 2 Tab 7Bmg, #BB mge. +ndikasi 2 gangguan psikotik. Terapi jangka pendek depresi sedang)

berat dengan berbagai tingkat kegelisahan pada penderita dewasa.

Terapi berbagai gejala, seperti 2 agitasi, gelisah, murung, tegang,

gangguan tidur, dan rasa takut pada usia lanjut. Terapi kelainan

tingkah laku yang berat pada anak dengan hipereksitasi yang

eksplosif dan atau mengamuk 4sedang luar biasa5. Terapi jangka

pendek anak hiperaktif.f. ontraindikasi 2 koma atau depresi SS/ yang berat, riwayat

hipersensitivitas terhadap fenotiazin lainnya. Diskrasia darah,

penyakit G berat, anak H & tahun.g. /erhatian 2 glau-oma sudut sempit, hipertro$ atau penyakit G.

"angguan mengemudi menjalankan mesin. 6itung darah harus

dilakukan se-ara teratur selama terapi. /enderita penyakit hati,

hamil, dan laktasi.h. Efek samping 2 sedasi, pusing, mengantuk, mulut kering, gangguan

penglihatan, gangguan akomodasi, hidung tersumbat, hipotensi

ortostatik, galaktorea. !arang gejala ektrapiramidal dan tradive

diskinesia. Sangat jarang sindroma neuroleptik maligna, torsades de

pointes, kematian mendadak.i. Iarmakodinamik 2 bekerja pada bagian batang otak, Jaitu system

retikulernya, yang selalu mengendalikan masukan berita dari alat

indera pada -orteK -erebral. :bat C obatan ini tampaknya

mengurangi masukan sensorik pada system retikuler, sehingga

informasi tidak men-apai korteK -erebral. j. Dosis maksimum 2 dewasa FBBmg, anak (mgkg'' 4>&tahun5

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1?


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





k. Laktu paruh 2 &3 jam

TR+I<*:/ERA;+

a. ama dagang 2 stelazine, stelosi, trizine

b. Senyawa 2 tri8uperazine 61<-. Dosis anjuran 2 untuk pasien rawat jalan Dws # )& mg &Khr. 0aks =

mghr ke-uali untuk kondisi berat dan gangguan mental. *ntuk

pasien rawat inap Dws &) 7 mg &Khr. jika perlu,tambahkan dosis

sebesar 7 mg dengan interval tidak boleh kurang dari ( harid. 'entuk sediaan 2 tablet # mg dan 7 mg 4salut selaput5e. +ndikasi 2

a. Dosis rendah 2 mengendalikan keadaan gelisah, pikiran

tegang, dan agitasi berlebihan. /engobatan mual dan muntah

karena berbagi penyebab

b. Dosis tinggi 2 katatonik akut dan kronik, skizofrenia hebefrenikdan paranoid, psikosis karena kerusakan otak organi- dan

kera-unan. 0engendalikan menifestasi penyakit mani-

depresi.f. ontraindikasi 2 keadaan koma atau obat yang menginduksi depresi

SS/ diskrasia darah, depresi sumsum tulang, penyakit hati.g. Efek samping 2 mengantuk, pusing, reaksi kulit, mulut kering,

penglihatn kabur,amenore, laktasi, otot lemas, gejala

ekstrapiramidal dan pemakaian dosis tinggi 4 pada penggunaan

dosis tinggi atau penderita berusia > 3B tahun5, diskinesia tardive

4penggunaan lama, dosis tinggi5. !arang, kolestatik jaundis, diskrasi

darah.h. Iarmakodinamik 2 termasuk golongan obat penenang turunan

penthothiazine dengan daya kerja anti psikosis, ansiolitik, dan anti

emeti- yang kerasi. Dosis maksimum 2 dewasa 3B mg, anak #7 mg 4=)#& tahun5 j. Laktu paruh 2 #&.7 jam

&.#.3.' antipsikosis tipikal golongan lain

6A<:/ER+D:<

a. ama dagan, bentuk sediaan, dosis, waktu paruh 2a. 6aloperidol 2 tablet B.7 dan #.7 mg, dosis anjuran 7 )#7 mgh,

dosis maksimum Dws #BBmg anak 2 #7 mg4>#& tahun5,

waktu paruh 2 #& C (F jam. Selain itu juga tersedia dalam

bentuk sirup 7mg#BBm< dan ampul 7 mgm<b. Dores 2 -ap 7 mg tab #.7 mg

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1F


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





-. Serena-e 2 tab B.7 C #.7 mg 7 mg <i9 & mgm< amp 7 mg--.

dosis anjuran 2 7)#Bmg tiap 3)= jamd. 6aldol2 Tab &)7 mge. "ovotil2 Tab &)7 mgf. <odomer 2 tab &)7 mg Amp 7 mg-- dosis anjuran 2 7)#Bmg

4im5 setiap 3)= jamg. 6aldol de-anoas 2 Amp 7B mg-- dosis anjuran 2 7B mg4im5

setiap &)3 minggub. +ndikasi 2 untuk psikosis. Selain itu dapat dipakai untuk mengobati

sindrom "illes de la Tourette 4kelainan neirologik yang ditandai

dengan kejang otot berat, menyeringai, atau grima-ing, dan

koprolalia5-. ontraindikasi 2 pasien dengan koma akut strok, kera-unan parah

dengan al-ohol atau narkoba lain, alergi terhadap haloperidol,

penykait jantungd. Efek samping 2 haloperidol menimbulkan reaksi ekstrapiramidal

dengan insidens tinggi terutama pada pasien usia muda. Dapat

terjadi depresi akibat reverse keadaan mania. /erubahan

hematologi- ringan dan selintas sering terjadi, berupa leu-openia

dan agranulositosis. 6aloperidol sebaiknya tidak diberikan pada

wanita hamil sampai terdapat bukti bahwa obat ini tidak

menimbulkan efek teratogenik.e. Iarmakodinamik 2

a. 6aloperidol memiliki efek antipsikosis yang kuat dan efektif

untuk fase mania penyakit depresif dan skizofreniab. Susunan saraf pusat. 6aloperidol menenangkan dan

menyebabkan tidur pada orang yang mengalami eksitasi. Efek

sedative haloperidol kurang kuat dibandingkan 1/;,

sedangkan efek haloperidol terhadap EE" menyerupai 1/;,

yaitu memperlambat dan menghambat jumlah gelombang

teta. 6aloperidol dan 1/; sama kuat menurunkan ambang

rangsang konvulsi. 6aloperidol menghambat system

dopamine dan hipotalamus, juga menghambat muntah yang

ditimbulkan apomor$n.-. System saraf otonom. /engaruh haloperidol terhadap system

saraf otonom termasuk menyebabkan pandangan kabur

4blurring of vision5. :bat ini menghambat aktivasi reseptor

alfa)adrenergik yang disebabkan oleh amin simpatomimetik,

tetapi hambatannya tidak sekuat hamabtan 1/;. System

kardiovskuler dan respirasi. 6aloperidol juga menyebabkan

takikardi. 1/; atau haloperidol menimbulkan potensiasi

dengan obat penghambat respirasi.

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha 1=


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





d. Efek endokrin. Seperti 1/;, haloperidol menyebabkan

galaktore dan respon endokrin lain.f. Dosis maksimum 2 dewasa #BB mg, anak #7 mg 4>#& tahun5g. Laktu paruh 2 #& C (F jam

D+'E;:SA;E/+ 4<:SA/+5

a. ama dagang, bentuk sediaan 2 loksapin 4loKitane5 tersedia

dalam bentuk tablet 4 7mg, #Bmg, &7mg, 7Bmg5 dan

suntuikanb. Dosis 2 awal &B)7Bmghari dibagi dalam & dosis. Dosis

pemeliharaan &B )#BB mg dalam & dosis-. Dosis maksimal 2 dewasa 4&7Bmg5d. Laktu paruh 2 3 jame. +ndikasi 2 antipsikosis, generasi pertama

f. ontraindikasi 2 penyakit hati dan ginjal beratg. Efek samping 2 mempunyai efek reaksi ekstrapiramidal dan

menurunkan ambang bangkitan pasien sehingga harus hati C

hati penggunaanya pada pasien dengan riwayat kejang.h. Iarmakodinamik 2 loksapin memiliki efek antiementik,

sedative, antikolinergik dan antiadrenergik. :bat ini berguna

untuk mengobati skizofrenia dan psikosis. Diabsorbsi baik per

oral, kadar pun-ak plasma di-apai dalam waktu # jam 4+05 dan

& jam 4oral5. Laktu paruhnya adalah () 3 jam

&.#.3.1. antipsikosis atipikal

<:;A/+

a. ama dagang 2 1lopine, 1lorileKb. Dosis anjuran 2 dosis awal #&.7 mg sehari sekali atau sehari dua kali,

ditingkatkan sesuai toleransi pasien, dengan kenaikan dosis &7 C 7B

mghari sampai target dosis (BB)37B mg hari setelah & C 3 minggu,

dengan kebutuhan dosis men-apai =BB) ?BB mghari

-. +nteraksi obat 2a. 0eningkatkan efek toksisitas 2 potensiasi efek antikolinergik

dan hipotensi obat lainb. ombinasi dengan benzodiazepine menyebabkan depresi

pernapasan dan hipotensi, terutama minggu awal terapi.

0eningkatkan efek risperidon-. onsentrasi serum -lozapine dapat ditingkatkan oleh inhibitor

1J/#A& antara lain 2 -ipro8oKa-in, 8uvoKamin, ketokonazole,

nor8oKa-in, o8oKa-in dan ro$-oKib

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )%


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





d. 1lozapin meningkatkan efek amphetamine, beta bloker

selektif, deKtromethorphan, 8uoKetin, lido-ain. Efek sedative

dapat ditingkatkan oleh depresan SS/ 4ethanol, barbiturate,

benzodiazepine, analgetik opioid dan sedatif lain5e. 0etho-lopramid dapat meningkatkan efek resiko E/S. +nhibitor

asetilkolonesterase meningkatkan resiko antisikotik

berhubungan dengan E/Sf. Sitalopram meningkatkan efek -lozapine.g. :meprazole mempengaruhi konsentrasi klozapin. 0enurunkan

efek 2 klozapin menurunkan efek substrat 1J/&D=prodrug 2

kodein, hydro-odon, oKy-odon, tramadol. Efek -lozapin

berkurang oleh -arbamazepin, fenobarbital, pirimidon,

rifampi-in, dan indu-er 1J/#A&h. lozapin dapat mengembalikan efek epinefrin 4hindari dalam

terapi obat yang menyebabkan hipertensi5. :meprazolemempengaruhi konsentrasi klozapin.

d. 'entuk sediaan 2 tablet 4&7mg, 7Bmg, #BBmg5e. +ndikasi 2 skizopreniaf. ontraindikasi 2

a. 6ipersensitif terhadap -lozapine dan komponen obat inib. /enderita dengan riwayat granulositopeniaagranulositosis-. egagalan fungsi sumsum tulangd. Epilepsy yang tidak terkontrole. +ntoksikasi obatf. olaps sirkulasi dan atau depresi 1S karena berbagai sebabg. "agal fungsi ginjal, hati, dan jantung yang berath. +bu menyusui

". Ef#$ sam%&n"'

• 6ematologi2 granulositopenia, agranulositosis sering terjadi pada

#F minggu pertama pengobatan, penghentian obat harus segera

dilakukan pada agranulositosis yang dapat mengan-am jiwa,

karena itu perhitungan L'1 4white blood -ell5 merupakan hal

yang harus dilakukan. /engobatan tidak boleh lebih dari = minggu

ke-uali terlihat adanya perbaikan. /enggunaan klozapin dibatasi

hanya pada pasien yang resisten atau tidak dapat mentoleransi

antipsikosis lain.

• Terhadap 1S2 lelah, mengantuk, sedasi, pusing, dan sakit kepala,

mulut kering, pandangan menjadi buram, gangguan pengaturan

temperature, berkeringat merupakan efek samping yang dapat

terjadi.

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )!


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





• System kardiovaskuler2 takikardi, hipotensi postural dengan atau

tanpa sinkop dapat terjadi pada awal minggu pengobatan.

• System saluran pen-ernaan2 mual, muntah, konstipasi, ileus.h. O(#) *+s&s'

• Tanda)tanda dan gejala2 drowsiness, letargi, are8eksia, koma,konfusi, halusinasi, agitasi, delirium, kejang, hipersalivasi,

midriasis, termolabiliti, hipotensi, kolaps, pneumonia aspirasi,

dyspnea, depresi pernafasan.

• /engobatan2 bilas lambung, dengan atau pemberian karbon aktif

pada = 4enam5 jam pertama setelah pemberian obat.i. D+s&s ma$s&mal' ?BBmg 4dewasa5, non)IDA approved 4anak)anak5

j. Fa)ma$+*&nam&$'Suatu senyawa antipsikosis MatipikalN yang aktivitasnya terhadap

reseptor dopamine yaitu reseptor D#, D&, D(, dan D7 tidak terlalu

kuat, akan tetapi menunjukkan aktivitas yang tinggi pada reseptor

D3. 1lozapine bekerja lebih aktif pada reseptor dopamine di daerah

limbi- daripada reseptor dopamine di daerah striatal, itulah

sebabnya -lozapine bebas dari efek samping ekstrapiramidal.

1lozapine mempunya aktivitas antagonis pada reseptor adrenergi-,

kolinergik, histaminergik, dan serotonergik.

k. ,a$tu %a)uh' 7)#= jam.

:<A;A/+

a. Nama *a"an"' :landoz-. D+s&s anju)an' #B mghari. B#ntu$ s#*&aan' tablet salut selaput 47mg, #Bmg5*. In*&$as&' mengatasi gejala negatif maupun positif dari skizofrenia

dan sebagai antimania. :bat ini juga menunjukan efektivitas padapasien depresi dengan gejala psikotik.

#. K+nt)a&n*&$as&' hipersensitif terhadap olanazapinef. Ef#$ sam%&n"' peningkatan berat badan, gangguan metaboli-

yaitu intoleransi glukosa, hiperglikemia, dan hyperlipidemia, efek

samping ekstrapidamidal minimal, tidak menyebabkan

agranulositosis.". D+s&s ma$s&mal' adult 4&Bmg5, -hildren 4&Bmg5

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )1


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





h. Fa)ma$+*&nam&$' merupakan derivate tienobenzodiazepin,

struktur kimianya mirip dengan klozapin. :lanzapine memiliki

a$nitas terhadap reseptor dopamine, serotonin, muskarinik,

histamin dan reseptor alfa #. :lanzapin diabsorbsi baik setelahpemberian oral, dengan kadar plasma ter-apai setelah 3)= jam

pemberian. Dimetabolisme di hepar dan diekskresi lewat urin.&. ,a$tu %a)uh' &#)73 jam

R+S/ER+D:

a. Nama *a"an"' esipros, odiril-. D+s&s anju)an' adult 4&)3 mghari5, elderly 4B,7 mg &Khari5. B#ntu$ s#*&aan' tablet 4&7mg, 7Bmg5, larutan oral, tablet salut

selaput*. In*&$as&' terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada kondisi

psikosis yang lain, dengan gejala)gejala tambahan 4seperti

halusinasi, delusi, gangguan pola piker, ke-urigaan dan rasa

permusuhan5 dan atau dengan gejala)gejala negatif yang terlihat

nyata 4seperti blunted afect , menarik diri dari lingkungan so-ial

dan emosional, sulit berbi-ara5. !uga mengurangi gejala afektif

4seperti depresi, perasaan bersalah dan -emas5 yang berhubungan

dengan skizofrenia.#. K+nt)a&n*&$as&' hipersensitif terhadap risperidonef. Ef#$ sam%&n"'

• Jang umum terjadi2 insomnia, agitasi, rasa -emas, sakit kepala.

• Efek samping lain2 somnolen, kelelahan, pusing, konsentrasi

terganggu, konstipasi, dyspepsia, mualmuntah, nyeri

abdominal, gangguan penglihatan, priapismus, disfungsi ereksi,

disfungsi ejakulasi, disfungsi orgasme, inkontinensia urin,

rhinitis, ruam, dan reaksi alergi lainnya.

• 'eberaoa kasus gejala ekstrapiramidal mungkin terjadi 4namun

insiden dan keparahannya jauh lebih ringan bila dibandingkan

dengan haloperidol5, seperti2 tremor, rigiditas, hipersalivasi,

bradikinesia, akathisia, dystonia akut. !ika bersifat akut, gejala ini

biasanya ringan dan akan hilang dengan pengurangan dosis

danatau dengan pemberian obat antiparkinson bila diperlukan.Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha ))


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





• Seperti neurolepti- lainnya, dapat terjadi neurolepti- malignant

sindrom 4namun jarang5, ditandai dengan hipertermia, rigiditas

otot, ketidakstabilan otonom, kesadaran berubah dan kenaikan

kadar 1/, dilaporkan pernah terjadi. 'ila hal ini terjadi,penggunaan obat antipsikotik termasuk risperidone harus

dihentikan.

• adang)kadang terjadi orthostati- dizziness, hipotensi termasuk

ortostatik, takikardia termasuk takikardia re8ek dan hipertensi.

• Risperidone dapat menyebabkan kenaikan konsentrasi prola-tin

plasma yang bersifat dose)dependent, dapat berupa

gala-torrhoea, gynae-omastia, gangguan siklus menstruasi dan

amenorrhoea.• enaikan berat badan, edema, dan peningkatan kadar enzim hati

kadang)kadang terjadi.

• /ernah dilaporkan namun jarang terjadi, pada pasien skizofrenik2

intoksikasi air dengan hiponatremia, disebabkan oleh polydipsia

atau sindrom gangguan sekresi hormone antidiuretik 4AD65

tardive dyskinesia, tidak teraturnya suhu tubuh dan terjadinya

serangan.". Int#)a$s& +-at'

• 6ati)hati pada penggunaan kombinasi dengan obat)obat yang

bekerja pada SS/ dan alkohol.

• Risperidone mempunyai efek antagonis dengan levodopa atau

agonis dopamin lainnya.

• arbamazepin dapat menurunkan kadar plasma risperidone.

• 1lozapine dapat menurunkan bersihan risperidone.

• Iluoksetin dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari fraksi

antipsikotik 4risperidone dan ?)hydroKy)risperidone5 denganmeningkatkan konsentrasi risperidone.

h. D+s&s ma$s&mal' adult 4#=mg5, -hildren 4=mg5&. Fa)ma$+*&nam&$'

a. Risperidone termasuk antipsikotik turunan benzisoxazole.

Risperidone merupakan antagonis monoaminergik selektif

dengan a$nitas tinggi terhadap reseptor serotonergi- 7)6T& dan

dopaminergi- D&. Risperidone berikatan dengan reseptor ∝#)



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





adrenergik. Risperidone tidak memiliki a$nitas terhadap reseptor

kolinergik. 0eskipun risperidone merupakan antagonis D& kuat,

dimana dapat memperbaiki gejala positif skizofrenia, hal

tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motori-dan induksi katalepsi disbanding neurolepti- klasik. Antagonism

serotonin dan dopamine sentral yang seimbang dapat

mengurangi ke-enderungan timbulnya efek samping

ekstrapiramidal, dia memperluas aktivitas terapeutik terhadap

gejaa negatif dan afektif dari skizofrenia. 'ioavailibilitas oral

sekitar BO. +katan dengan protein plasma sekitar ?BO.

Risperidone se-ara ekstensif dimetabolisme di hati dan

dieliminasi lewat urin dan sebagian ke-il melalui feses. j. ,a$tu %a)uh' &B)&3 jam

@*ET+A/+

a. Nama *a"an"' sero9uelb. D+s&s anju)an' (BB)37B mghari-. B#ntu$ s#*&aan' tablet 4&7mg, #BBmg, &BBmg, (BBmg5d. In*&$as&' terapi skizofrenia, terapi depresi yang menyertai

gangguan bipolar, terapi manik yang menyertai gangguan bipolar,

pasien dengan gangguan ginjal atau hati.e. K+nt)a&n*&$as&' hipersensitif terhadap 9uetiapine.f. Ef#$ sam%&n"' pusing, konstipasi, mulut kering, asthenia ringan,

rhinitis, dyspepsia, peningkatan berat badan, hipotensi postural

atau hipotensi ortostatik, takikardi, sinkop, edema, perifer,

peningkatan serum transaminase, penurunan jumlah htung

neutrophil, hiperglikemia

g. D+s&s ma$s&mal' adult 4FBBmg5, -hildren 4=BBmg5h. Fa)ma$+*&nam&$' obat ini memiliki a$nitas terhadap reseptor

dopamine, serotonin, dan bersifat agonis parsial terhadap reseptor

serotonin 76T#A yang diperkirakan mendasari efektivitas obat ini

untuk gejala positif maupunnegatif skizofrenia. Absorbsinya -epat

setelah pemberian oral, kadar plasma maksimal ter-apai setelah #)

&jam pemberian. 0etabolism melalui hati dan diekskresikan

sebagian besar lewat urin dan sebagian ke-il lewat feses.Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )2


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





i. ,a$tu %a)uh' &B)&3 jam

;+/RAS+D:

a. Nama *a"an"' geodon-. D+s&s anju)an' &B mghari. B#ntu$ s#*&aan' tablet 4&Bmg5, ampul 4#Bmg5*. In*&$as&' mengatasi keadaan akut 4agitasi5 dari skizofrenia dan

gangguan skizoafektif, terapi pemeliharaan pada skizofrenia,

skizoafektif kronik, serta gangguan bipolar.#. K+nt)a&n*&$as&' hipersensiti$tas ziprasidonef. Ef#$ sam%&n"' mengantuk, mual, muntah, konstipasi, kaku otot,

gemetar, rash, kelemahan otot, masalah seks, kejang, pingsan,

peningkatan kadar kolesterol dan gula darah, irregular menstruasi,

peningkatan berat badan, agitasi, ritme jantung abnormal.". D+s&s ma$s&mal' adult 4&BBmg5, -hildren 4non IDA approved5h. Fa)ma$+*&nam&$' obat ini memiliki spe-trum yang luas terhadap

skizofrenia, baik gejala positif, negative, maupun gejala afektif

dengan efek samping yang minimal terhadap prolaktin, metaboli-,

gangguan seksual, dan efek antikolinergik. :bat ini mempunyai

a$nitas terhadap reseptor serotonin dan dopamine. Absorbsinya

-epat setelah pemberian oral. 0etabolismenya berlangsung di hati

dan diekskresi sebagian ke-il melalui urin dan sebagian besar lewat

feses.&. ,a$tu %a)uh' =,7 jam

AR+/+/RA;:<

a. Nama *a"an"' abilivy-. D+s&s anju)an' #B)#7 mghari, peningkatan dosis tidak boleh

dilakukan sebelum & minggu. D+s&s ma$s&mal' (B mghari*. B#ntu$ s#*&aan' tablet #Bmg, #7mg, &Bmg#. In*&$as&' skizofreniaf. K+nt)a&n*&$as&' menyusui". Ef#$ sam%&n"' mual, muntah, dyspepsia, kosntipasi, insomnia,

akatisia, somnolen, tremor, sakit kepala, asthenia, pandangan

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )4


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





kabur, takikardia, kejang, salivasi meningkat, pankreatitis, nyeri

dada, agitasi, gangguan bi-ara, kekakuan, rhabdomyolisish. Int#)a$s& +-at' hati)hati jika diberikan dalam kombinasi dengan

obat yang bekerja sentral dan al-ohol. Dapat meningkatkan efek

hipertensi tertentu karena sifatnya sebagai antagonis reseptor

adrenergi- alfa#.&. P#)&n"atan' riwayat kejang, geriatrik 4dikurangi dosis awal5,

gangguan fungsi hati, kehamilan

;:TE/+

a. Nama *a"an"' lodopinb. D+s&s anju)an' awalnya &7 mg (Khari dapat ditingkatkan

berdasarkan respon dengan interval waktu 3 hari hingga maksimal

#BBmg (Khari lansia, dosis awal &7 mg &Khari ditingkatkan

berdasarkan respon, hingga maksimal 7 mg &Khari anak dan

remaja di bawah #F tahun tidak direkomendasikan.-. B#ntu$ s#*&aan' tablet &7 mg, 7B mgd. In*&$as&' skizofreniae. K+nt)a&n*&$as&' intoksikasi akut dengan depressan SS/,

penggunaan bersamaan dengan anti psikosis dosis tinggi gout akut

4hindari selama ( minggu setelah serangan membaik5 riwayat

nephrolithiasis menyusuif. Ef#$ sam%&n"' konstipasi, dyspepsia, mulut kering, takikardia, @T

interval prolongation, rhinitis, agitasi, anKietias, depresi, asthenia,

sakit kepala, abnormalitas EE", insomnia, mengantuk,

hipertermiahipotermia, sliasi meningkat, diskrasia darah 4termasuk

leukositosisleukopenia5, peningkatan <ED, penglihatan kabur,berkeringat, anoreksia, diare, mual, muntah, nyeri abdomen,

hipertensi, sindrom mirip in8uenza, batuk, dyspnea, rasa bingung,

kejang, penurunan libido, gangguan berbi-ara, vertigo,

hiperprolaktinemia, anemia, trombositopenia, edema, rasa haus,

impotensi, inkontinensia urin, arthralgia, myalgia, konjungtivitis,

a-ne, kulit kering, ruam kulit, bradikardia, epiktasis, pembesaran

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )?


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





abdomen, amnesia, ataKia, delirium, hipaestesia, myo-loni-,

trombositopenia, ejakulasi abnormal, retensi urin, menstruasi yang

tidak teratur, myasthenia, alope-ia, fotosensitivitas, glau-oma sudut

sempit.g. P#)&n"atan' riwayat epilepsi pada pasien2 penghentian obat

depressan SS/ yang dihentikan se-ara bersamaan @T interval

prolongation diperlukan pemeriksaan E" 4pada awal terapi dan

setiap peningkatan dosis5 pada pasien memiliki risiko aritmia

monitor kadar elektrolit terutama pada awal terapi dan setiap

peningkatan dosis terjadi gangguan fungsi hati, hipertro$ prostat,

retensi urin, -enderung untuk mengalami glau-oma sudut sempit,

ileus paralisis P kehamilan.

3erapi Psiososial

a# 3erapi perilau

6666Teknik perilak men##nakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan sosial ntk

menin#katkan kemampan sosial, kemampan memenhi diri sendiri, latihan praktis, dan

komnikasi interpersonal& erilak adaptif adalah didoron# den#an p-ian ata hadiah "an#

dapat dite$s ntk hal6hal "an# diharapkan, seperti hak istime.a dan pas -alan di rmah

sakit& 'en#an demikian, frekensi perilak maladaptif ata men"impan# seperti $er$i*ara

lantan#, $er$i*ara sendirian di mas"arakat, dan postr t$h aneh dapat ditrnkan& #,=

Latihan ketrampilan perilak& Latihan keterampilan perilak serin# kali dinamakan

terapi ketrampilan sosial& Terapi dapat se*ara lan#sn# mem$ant dan $er#na $a#i pasien

dan merpakan tam$ahan alami $a#i terapi farmakolo#is& Be$erapa #e-ala skizofrenia "an#

palin# menon-ol adalah men"an#kt h$n#an pasien den#an oran# lain, termask kontak

mata "an# $rk, keterlam$atan respons "an# tidak lazim, ekspresi .a-ah "an# aneh, tidak

ada spontanitas dalam sitasi sosial, dan tidak adan"a persepsi emosi terhdap oran# lain&

erilak terse$t se*ara spesifik dipsatkan didalam latihan keterampilan perilak& Latihan

ini meli$atkan pen##naan kaset video oran# lain dan pasien, permainan simlasi dalam

terapi, dan peker-aan rmah tentan# keterampilan "an# telah dilakkan&

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )F


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





b# 3erapi berorin!asi)eluarga

6666Terapi ini san#at $er#na karena pasien skizofrenia serin#kali diplan#kan dalam keadaan

remisi parsial, dimana pasien skizofrenia kem$ali serin#kali mendapatkan manfaat dari terapi

kelar#a "an# sin#kat namn intensif :setiap hari;& sat dari terapi hars pada sitasi se#era

dan hars termask men#identifikasi dan men#hindarisitasi "an# kemn#kinan

menim$lkan keslitan& Jika masalah meman# tim$l pada pasien di dalam kelar#a, psat

terapi pada peme*ahan masalah se*ara tepat&

Setelah periode pemlan#an se#era, topik pentin# "an# di$ahas didalam terapi

kelar#a adalah proses pemlihan, khssn"a lama dan ke*epatann"a& Serin#kali, an##ota

kelar#a, didalam *ara "an# -elas mendoron# sanak sadaran"a "an# terkena skizofrenia

ntk melakkan aktivitas teratr terlal *epat& Ren*ana "an# terlal optimistik terse$t

$erasal dari ketidaktahan tentan# sifat skizofrenia dan dari pen"an#kalan tentan# keparahan

pen"akitn"a&6Ahli terapi hars mem$ant kelar#a dan pasien men#erti skizofrenia tanpa

men-adi terlal men#e*ilkan hati& Ahli terapi dapat mem$i*arakan episode psikotik it sendiri

dan peristi.a "an# men"e$a$kan episode terse$t& An##ota kelar#a serin# ditakti oleh

#e-ala psikotik dan disksi ter$ka den#an psikiatrik dan sanak sadara penderita skizofrenia

serin# kali mem$ant sema pihak& Terapi kelar#a selan-tn"a dapat diarahkan kepada

$er$a#ai ma*am penerapan strate#i menrnkan stress dan men#atasi masalah dan perli$atan

kem$ali pasien ke dalam aktivitas& Se-mlah penelitian telah menemkan $ah.a terapi

kelar#a adalah efektif dalam menrnkan relaps& 'idalam penelitian terkontrol, penrnan

an#ka relaps adalah dramatik& An#ka relaps tahnan tanpa terapi kelar#a se$esar 1262%

dan 2 6 !% den#an terapi kelar#a& #,=

"# 3erapi elompo

6666Terapi kelompok $a#i skizofrenia $iasan"a memsatkan pada ren*ana, masalah, dan

h$n#an dalam kehidpan n"ata& Kelompok mn#kin terorientasi se*ara perilak,

terorientasi se*ara psikodinamika ata tilikan, ata sportif& Terapi kelompok efektif dalam

menrnkan isolasi sosial, menin#katkan rasa persatan, dan menin#katkan tes realitas $a#i

pasien skizofrenia& Kelompok "an# memimpin den#an *ara sportif, $kann"a dalam *ara

interpretatif, tampakn"a palin# mem$ant $a#i pasien skizofrenia& #,=

d# Psio!erapi indiidual

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha )=


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





6666enelitian "an# palin# $aik tentan# efek psikoterapi individal dalam pen#o$atan

skizofrenia telah mem$erikan data $ah.a terapi akan mem$ant dan menam$ah efek terapi

farmakolo#is& Sat konsep pentin# di dalam psikoterapi $a#i pasien skizofrenia adalah

perkem$an#an sat h$n#an terapetik "an# dialami pasien se$a#ai aman& en#alaman

terse$t dipen#arhi oleh dapat diper*a"an"a ahli terapi, -arak emosional antara ahli terapi

dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti "an# diinterpretasikan oleh pasien& #,=

# Diagnosis Banding

a# gangguan psio!i seeunder dan aiba! oba!

gejala psiosis dan a!a!onia dapa! disebaban oleh berbagai ma"am eadaan

medis non psiia!ri dan dapa! diaiba!an oleh berbagai ma"am 1a!# *ia psiosis

a!au a!a!onia disebaban oleh ondisi medis non psiia!ri a!au disebaban oleh

sua!u 1a!$ diagnosis yang paling sesuai adalah gangguan psio!i aiba! ondisi medis

umum$ gangguan a!a!oni aiba! ondisi medis umum$ a!au gangguan psio!i aiba!

1a!# 2anifes!asi psiia!ri dari banya ondisi medis non psiia!ri dapa! !erjadi awal

dalam perjalanan penyai!$ sering ali sebelum perembangan gejala lain# Pada

umumnya$ pasien dengan gangguan neurologis mempunyai lebih banya !ilian pada

penyai!nyadan lebih menderi!a aiba! gejala psiia!ri nya daripda pasien

si1ofrenia$ sua!u enya!aan yang dapa! memban!u linisi un!u membedaan edua

elompo !ersebu!# 2aa linisi dapa! mengiu!i + pedoman umum$ yai!u &

• Harus "uup agresif dalam mengejar ondisi medis non psiia!ri jia pasien

menunjuan adanya gejala yang !ida la1im a!au jarang a!au adanya ariasi

dalam !inga! esadaran#

• 5linisi harus berusaha un!u mendapa!an riwaya! eluarga yang lengap$

!ermasu riwaya! gangguan medis$ nuerologis$ dan psiia!ri

• 5linisi harus memper!imbangan emunginan sua!u ondisi medis non

psiia!ri$ bahan pada pasien dengan diagnosis si1ofrenia sebelumnya /"!h &

!umor o!a0#

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha %


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





b# berpura % pura dan gangguan bua!an

orang yang se"ara lengap mengendalian produsi gejalanya mungin

memenuhi diagnosis berpura) pura /malingering0( pasien !ersebu! biasa nya memilii

alasan finan"ial$ dan huum yang jelas un!u dianggap gila# Pasien yang urang

mengendalian pemalsuan gejala psio!inya mungin memenuhi diagnosis sua!u

gangguan bua!an /fa"!i!ious disorder0#

"# gangguan psio!i lainnya

gejala psio!i yang !erliha! pada pasien si1ofreni mungin iden!i dengan

yang !erliha! pada gangguan si1ofreniform$ gangguan psio!i singa!$ dan gangguan

si1oafe!if#

• Gangguan si1ofreniform & durasi gejala seurangnya 9 bulan !e!api

urang daripada ? bulan

• Gangguan psio!i singa! & gejala berlangsung seurangnya 9 hari !api urang

dari 9 bulan dan jia pasien !ida embali e !inga! fungsi pramorbidnya

• Gangguan si1oafe!if & jia sindrom mani a!au depresif berembang

bersama dengan gejala u!ama si1ofrenia#

Diagnosis delusional jia waham nonbi1arre !elah ada selama seurangnya 9 bulan

!anpa adanya gejala si1ofrenia lainnya a!au sua!u gangguan mood

d# gangguan mood

gejala afe!if a!au gangguan mood pada si1ofrenia harus rela!if lebih singa!

!erhadap lama gejala primer# 3anpa informasi selain dari pemerisaan s!a!us men!al$linisi harus menunda diagnosis ahir a!au mengganggap adanya sua!u gangguan

mood$ buannya membua! diagnosis si1ofrenia se"ara prema!ur#

e# gangguan epribadian

berbagai gangguan epribadian dapa! di!emuan dengan sua!u "iri si1ofrenia(

gangguan epribadian si1o!ipal$ si1oid$ dan ambang adalah gangguan epribadian

dengan gejala yang paling mirip# Gangguan epribadian mempunyai mempunyai



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





gejala yang ringan$ sua!u riwaya! di!emuan gangguan selama hidup pasien$ dan !ida

adanya onse! !anggal yang dapa! diiden!ifiasi#

.# prognosis

Gambaran yang menunjuan prognosis bai dan buru dalam si1ofrenia

Prognosis Bai Prognosis Buru

7nse! lamba!

,a!or pen"e!us yang jelas

7nse! au!

8iwaya! sosial$ sesual$ dan peerjaan

pramorbid yang bai

Gejala gangguan mood /!eru!ama

gangguan depresif0

2eniah

8iwaya! eluarga gangguan mood

4is!em penduung yang bai

Gejala posi!if

7nse! muda

3ida ada fa!or pen"e!us

7nse! !ida jelas

8iwaya! sosial$ sesual$ dan peerjaan

pramorbid yang buru

Perilau menari diri dan au!is!i

3ida meniah$ ber"erai$ a!au jandaCduda

8iwaya! eluarga si1ofrenia

4is!em penduung yang buru

Gejala nega!if

3anda dan gejala neurologis

8iwaya! !rauma perina!al

3ida ada remisi dalam + !ahun

Banya relaps

8iwaya! penyerangan



eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2







eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





BAB III

5E4I2PULAN

• Skizofrenia adalah sat deskripsi sindrom den#an variasi pen"e$a$ :$an"ak $elm

diketahi; dan per-alanan pen"akit :tak selal $ersifat kronis ata 8deterioratin#9; "an#

las, serta se-mlah aki$at "an# ter#antn# pada perim$an#an pen#arh #enetik, fisik, dan

sosial $da"a

• Skizofrenia adalah sat #an##an "an# kompleks, dan tiap pendekatan terapetik tn##al

-aran# men*kpi ntk men-a.a$ se*ara memaskan #an##an "an# memiliki $er$a#ai

se#i&

• Antipsikotik hin##a saat ini merpakan pilihan tama dan men-adi inti dari pen#o$atan

skizofrenia, .alapn penelitian telah menemkan $ah.a intervensi psikososial dapat

memperkat per$aikan klinis&

• asien skizofrenia akan mendapatkan manfaat "an# le$ih $esar den#an pemakaian

kom$inasi dari pen#o$atan antipsikotik dan psikososial

Kepaniteraan +lm en"akit Ke-i.aan RSKJ 'arma#raha


eriode !) April 1%!2 3 !4 5ei 1%!2





DA,3A8 PU43A5A

!& Sado*k, Ben-amin JamesD Sado*k, >ir#inia Al*ott& Kaplan Sado*kQs S"nopsis of s"*hiatr"@

Behavioral S*ien*es(Clini*al s"*hiatr"& !%th

ed& 0SA@ Lippin*ott illiams ilkinsD 1%%?&1& Bakken, T&L& S*hizophrenia in adlts .ith intelle*tal disa$ilit" and atism@ $ehavioral

indi*ators and eHamination of staff *ommni*ation skills& slo, Nor.a"D 1%!%

)& 5aslim R& Bk Sak 'GJ6+++, Ba#ian +lm Kedokteran Ji.a /K60nika Atma-a"a, Jakarta,

1%%)

& Reid, A&<& s"*hoses in adlt mental defe*tives@ ++& S*hizophreni* and paranoid ps"*hoses&

British ournal of !s"chiatr"D !=?1@ !1%, 1!)61!F&

2& Salmiah S@ Retardasi Mental & /akltas Kedokteran Gi#i 0niveritas Smatera 0tara, 5edan,

1%!%4& Elvira S', <adiskanto G& Bk A-ar sikiatri, /akltas Kedokteran 0niversitas +ndonesia,

Jakarta, 1%!%

?& Ameri*an s"*hiatri* Asso*iation& 'ia#nosti* and Statisti*al 5anal of 5ental 'isorders& 2th ed&

0SA@ Ameri*an s"*hiatri* $lishin#D 1%!)

F& 5aslim&, R& en##naan Klinis $at sikotropik, edisi ke6ti#a& /K60nika Atma-a"a, Jakarta,

1%%!

=& Lnd, J& The prevalen*e of ps"*hiatri* mor$idit" in mentall" retarded adlts& #cta !s"chiatr

Scand$ !=F2@ ?1, 24)62?%&!%& altereit R, Banas*he.ski T, Linden$er# A5, and ostka L& +ntera*tion of nerodevelopmental

path.a"s and s"napti* plasti*it" in mental retardation, atism spe*trm disorder and

s*hizophrenia@ +mpli*ations for ps"*hiatr"& The orld Jornal of Biolo#i*al s"*hiatr"D 1%!@ !2

:?;, 2%?6!4&

!!& 'ohert" JL, .en 5J& Genomi* insi#hts into the overlap $et.een ps"*hiatri* disorders@

impli*ations for resear*h and *lini*al pra*ti*e& Genome 5edi*ineD 1%!@ :4;&

!1& 'e$ S, 5atthe.s T, <olt G, Boras N& ra*ti*e Gidelines for the Assessment and 'ia#nosis of

5ental <ealth ro$lems in Adlts .ith +ntelle*tal 'isa$ilit"& London@ avilionD 1%%!@ )16=&

!)& <assiotis A, Sinai A& +ntelle*tal 'isa$ilit" s"*hiatr"@ A ra*ti*al <and$ook& Sothern Gate@

Bla*k.ell ille"D 1%%=&

!& Bakken, T&L& s"*hiatri* disorders in adlts .ith atism and intelle*tal disa$ilit"@ A *lini*al

pro-e*t& The %th

international &ongress #utism ' uroe$ slo, Nor.a"D A#st )!6 Septem$er

1, 1%%?&

http://informahealthcare.com/action/doSearch?Contrib=Waltereit%2C+R

http://informahealthcare.com/action/doSearch?Contrib=Banaschewski%2C+T


http://informahealthcare.com/action/doSearch?Contrib=Meyer-Lindenberg%2C+A


http://informahealthcare.com/action/doSearch?Contrib=Poustka%2C+L



http://informahealthcare.com/action/doSearch?Contrib=Poustka%2C+L

http://informahealthcare.com/action/doSearch?Contrib=Waltereit%2C+R

terapi pada skizofrenia.doc

Documents