teori snh
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 teori SNH
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke masih merupakan suatu perhatian mayoritas dalam kesehatan
masyarakat. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung
dan kanker dan juga mengakibatkan disabilitas jangka panjang. Terdapat variasi
angka insidensi dan outcome stroke diberbagai negara. Insidensi stroke di Asia
umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat dan juga lebih
banyak terjadi pada negara Eropa bagian timur dibandingkan bagian barat. Angka
Insidensinya bervariasi dari 660/100.000 pria di usia sampai !0!/100.000 pria di
S"edia.1
Setiap tahunnya# $%&.000 orang mengalami kejadian stroke yang baru atau
rekuren. 'ebih kurang 610.000 orang diantaranya mengalami serangan pertama
dan 1(&.000 orang merupakan rekuren. Insiden stroke pada laki)laki lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan pada usia lebih muda# tetapi tidak demikian
halnya pada usia tua. asio insiden pria terhadap "anita pada usia &&)6* tahun
adalah 1#+ pada usia 6&)$* tahun adalah 1#&0# pada usia $&)(* tahun adalah 1#0$
dan pada usia , (& tahun adalah 0#$6.
-i Indonesia# penelitian berskala ukup besar pernah dilakukan oleh
ASA ASEA Neurological Association di +( umah Sakit S seluruh
Indonesia. Studi epidemiologi stroke ini bertujuan untuk melihat pro2ile klinis
stroke dimana dari +06& pasien stroke akut# dijumpai rata)rata usia adalah &(#(
tahun range 1()%& tahun dengan kasus pada pria lebih banyak dari pada "anita.
ata)rata "aktu masuk ke S adalah lebih dari *(#& jam range 1)%6( jam dari
onset. ekuren stroke dijumpai hampir pada +03 pasien dan 2rekuensi stroke
iskemik adalah yang paling sering terjadi.
4saha preventi2 dan terapi in2ark iskemik yang tepat membutuhkan usaha
untuk mendeteksi mekanisme timbulnya iskemik pada tiap)tiap individu. -isini
neurovasular ultrasound memiliki peran penting pada pasien stroke iskemik.
Transcranial Dopplermerupakan metode non invasive yang epat# aman# akurat
-
7/25/2019 teori SNH
2/23
dan lebih murah dalammengevaluasi sistem vaskular untuk penyebab potensial
iskemik. 5eskipun begitu# hasil pemeriksaan T- dapat dipengaruhi oleh 2aktor
hemodinamik seperti panjang dan area potong lintang pembuluh darah 7-#
perbedaan tekanan pada 7- dan viskositas darah dan 2aktor lainnya seperti usia#
jenis kelamin#tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida# temperatur tubuh# dan
beberapa perubahan 2isiologis seara signi2ikan.
+
-
7/25/2019 teori SNH
3/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Stroke
Stroke atau serangan otak adalah sindrom klinis yang a"al timbulnya
mendadak# progresi2# epat# berupa de2isit neurologis 2okal dan atau global# yang
berlangsung +* jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian# dan semata)
mata di sebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.+
Stroke non hemoragik dide2inisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang
berkembang oleh sebab vaskular. 8ejala ini berlangsung +* jam atau lebih pada
umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak# yang menyebabkan
aat atau kematian.!
Stroke non hemoragik sekitar (&3# yang terjadi akibat obstruksi atau
bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. 9bstruksi dapat
disebabkan oleh bekuan trombus yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak
atau pembuluh atau organ distal. Trombus yang terlepas dapat menjadi embolus.*
B. Etiologi Stroke
Stroke non hemoragik bisa terjadi akibat suatu dari dua mekanisme patogenik
yaitu trombosis serebri atau emboli serebri.&
Trombosis serebri menunjukkan oklusi trombotik arteri karotis atau
abangnya# biasanya karena arterosklerosis yang mendasari. 7roses ini sering
timbul selama tidur dan bisa menyebabkan stroke mendadak dan lengkap. -e2isit
neurologi bisa timbul progresi2 dalam beberapa jam atau intermiten dalam
beberapa jam atau hari.&
Emboli serebri terjadi akibat oklusi arteria karotis atau vetebralis atau
abangnya oleh trombus atau embolisasi materi lain dari sumber proksimal#
seperti bi2urkasio arteri karotis atau jantung. Emboli dari bi2urkasio karotis
biasanya akibat perdarahan ke dalam plak atau ulserasi di atasnya di sertai
trombus yang tumpang tindih atau pelepasan materi ateromatosa dari plak sendiri.
!
-
7/25/2019 teori SNH
4/23
Embolisme serebri sering di mulai mendadak# tanpa tanda)tanda disertai nyeri
kepala berdenyut.&
C. Klasifikasi Stroke
Stroke sebagai diagnosis klinis untuk gambaran mani2estasi lesi vaskular
serebral# dapat di bagi dalam :
1. Stroke non hemoragik yang menakup6
a. TIA Transient Ischemic Attack)
b. Stroke in-evolution
. Stroke trombotik
d. Stroke embolik
e. Stroke akibat komperesi terhadap arteri oleh proses di luar arteri seperti
tumor# abses# granuloma.
+. ;erdasarkan subtipe penyebab*
a. Stroke lakunar
b. Stroke trombotik pembuluh besar
. Stroke embolik
d. Stroke kriptogenik
D. Faktor risiko
Ada beberapa 2aktor risiko stroke yang sering teridenti2ikasi pada stroke
non hemoragik# diantaranya yaitu 2aktor risiko yang tidak dapat di modi2ikasi dan
yang dapat di modi2ikasi. 7enelitian yang dilakukan ismanto +006 di S4-
7ro2. -r. 5argono Soekarjo 7ur"okertomengenai gambaran 2aktor)2aktor risiko
penderita stroke menunjukan 2aktor risiko terbesar adalah hipertensi &$#+*3#
diikuti dengan diabetes melitus 1%#!13 dan hiperkolesterol (#%$3.$#(
-
7/25/2019 teori SNH
5/23
1!3 berumur di ba"ah *& tahun. 5enurut =iking itar"an +00+# dari
penelitianya terhadap *& kasus stroke didapatkan yang mengalami stroke non
hemoragik lebih banyak pada tentan umur *&)6& tahun.
+. >enis kelamin
5enurut data dari +( rumah sakit di Indonesia# ternyata bah"a kaum pria
lebih banyak menderita stroke di banding kaum "anita# sedangkan perbedaan
angka kematianya masih belum jelas.7enelitian yang di lakukan oleh Indah
5anutsih 4tami +00+ di S4- =abupaten =udus mengenai gambaran 2aktor)
2aktor risiko yang terdapat pada penderita stroke menunjukan bah"a jumlah kasus
terbanyak jenis kelamin laki)laki &(#*3 dari penelitianya terhadap 1%$ pasien
stroke non hemoragik.
!. ?eriditer
8en berperan besar dalam beberapa 2aktor risiko stroke# misalnya
hipertensi# penyakit jantung# diabetes melitus dan kelainan pembuluh darah# dan
ri"ayat stroke dalam keluarga# terutama jika dua atau lebih anggota keluarga
pernah mengalami stroke pada usia kurang dari 6& tahun# meningkatkan risiko
terkena stroke. 5enurut penelitian Tsong ?ai 'ee di Tai"an pada tahun 1%%$)
+001 ri"ayat stroke pada keluarga meningkatkan risiko terkena stroke sebesar
+%#!3.
*. asa atau etnik
9rang kulit hitam lebih banyak menderita stroke dari pada kulit putih.
-ata sementara di Indonesia# suku 7adang lebih banyak menderita dari pada suku
>a"a khususnya @ogyakarta.%
-
7/25/2019 teori SNH
6/23
?ipertensimeningkatkan risiko terjadinya stroke sebanyak empat sampai
enam kali ini sering di sebut the silent killer danmerupakan risiko utama
terjadinya stroke non hemoragik dan stroke hemoragik. ;erdasarkan =lasi2ikasi
menurut > $ yang dimaksud dengan tekanan darah tinggai apabila tekanan
darah lebih tinggi dari 1*0/%0 mm?g# makin tinggi tekanan darah kemungkinan
stroke makin besar karena mempermudah terjadinya kerusakan pada dinding
pembuluh darah# sehingga mempermudah terjadinya penyumbatan atau
perdarahan otak.
!. 7enyakit jantung
7enyakit jantung koroner# kelainan katup jantung# in2eksi otot jantung#
paska oprasi jantung juga memperbesar risiko stroke# yang paling sering
menyebabkan stroke adalah 2ibrilasi atrium# karena memudahkan terjadinya
pengumpulan darah di jantung dan dapat lepas hingga menyumbat pembuluh
darah otak.
*. -5 -iabetes melitus
=adar gulakosa dalam darah tinggi dapat mengakibatkan kerusakan
endotel pembuluh darah yang berlangsung seara progresi2.5enurut penelitian
Siregar < +00+ di S4- ?aji Adam 5alik 5edan dengan desain case control#
penderita diabetes melitus mempunyai risiko terkena stroke !#!% kali
dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes mellitus.
&.TIA
5erupakan serangan)serangan de2isit neurologik yang mendadak dan
singkat akibat iskemik otak 2okal yang enderung membaik dengan keepatan dan
tingkat penyembuhan ber2ariasi tapi biasanya +* jam.Satu dari seratus orang
de"asa di perkirakan akan mengalami paling sedikit satu kali TIA seumur hidup
mereka# jika diobati dengan benar# sekitar 1/10 dari para pasien ini akan
mengalami stroke dalam !#& bulan setelah serangan pertama# dan sekitar 1/! akan
terkena stroke dalam lima tahun setelah serangan pertama.
6. ?iperkolesterol
'ipid plasma yaitu kolesterol# trigliserida# 2os2olipid# dan asam lemak
6
-
7/25/2019 teori SNH
7/23
bebas. =olesterol dan trigliserida adalah jenis lipid yang relati2 mempunyai makna
klinis penting sehubungan dengan aterogenesis. 'ipid tidak larut dalam plasma
sehingga lipid terikat dengan protein sebagai mekanisme transpor dalam serum#
ikatan ini menghasilkan empat kelas utama lipuprotein yaitu kilomikron#
lipoprotein densitas sangat rendah '-'# lipoprotein densitas rendah '-'#
dan lipoprotein densitas tinggi ?-'. -ari keempat lipo protein '-' yang paling
tinggi kadar kolesterolnya# '-' paling tinggi kadar trigliseridanya# kadar
protein tertinggi terdapat pada ?-'. ?iperlipidemia menyatakan peningkatan
kolesterol dan atau trigliserida serum di atas batas normal# kondisi ini seara
langsung atau tidak langsung meningkatkan risiko stroke# merusak dinding
pembuluh darah dan juga menyebabkan penyakit jantung koroner. =adar
kolesterol total B+00mg/dl# '-' B100mg/dl# ?-' C*0mg/dl# trigliserida
B1&0mg/dl dan trigliserida B1&0mg/dl akan membentuk plak di dalam pembuluh
darah baik di jantung maupun di otak. 5enurut -edy =risto2er +010# dari
penelitianya *! pasien# di dapatkan hiperkolesterolemia !*#%3# hipertrigliserida
*#$3# ?-' yang rendah &!#&3# dan '-' yang tinggi 6%#(3.
$. 9besitas
9besitas berhubungan erat dengan hipertensi# dislipidemia# dan diabetes
melitus. 7revalensinya meningkat dengan bertambahnya umur. 9besitas
merupakan predisposisi penyakit jantung koroner dan stroke. 5engukur adanya
obesitas dengan ara menari body mass index ;5I yaitu berat badan dalam
kilogram dibagi tinggi badan dalam meter dikuadratkan. ormal ;5I antara
1(#&0)+*#%% kg/m+# overeight ;5I antara +&)+%#%% kg/m+ selebihnya adalah
obesitas.
(. 5erokok
5erokok meningkatkan risiko terjadinya stroke hampir dua kali lipat# dan
perokok pasi2 berisiko terkena stroke 1#+ kali lebih besar. ikotin dan
karbondioksida yang ada pada rokok menyebabkan kelainan pada dinding
pembuluh darah# di samping itu juga mempengaruhi komposisi darah sehingga
mempermudah terjadinya proses gumpalan darah.;erdasarkan penelitian Siregar
< +00+ di S4- ?aji Adam 5alik 5edan kebiasaan merokok meningkatkan
$
-
7/25/2019 teori SNH
8/23
risiko terkena stroke sebesar empat kali.
E. Patofisiologi
9tak terdiri dari sel)sel otak yang disebut neuron# sel)sel penunjang yang
dikenal sebagai sel glia!airanserebrospinal# dan pembuluh darah. Semua orang
memiliki jumlah neuron yang sama sekitar 100 miliar# tetapi koneksi di antara
berbagi neuron berbeda)beda. 7ada orang de"asa# otak membentuk hanya sekitar
+3 1+00)1*00 gram dari berat tubuh total# tetapi mengkonsumsi sekitar +03
oksigen dan &03 glukosa yang ada di dalam darah arterial. -alam jumlah normal
darah yang mengalir ke otak sebanyak &0)60ml per 100 gram jaringan otak per
menit. >umlah darah yang diperlukan untuk seluruh otak adalah $00)(*0
ml/menit# dari jumlah darah itu di salurkan melalui arteri karotis interna yang
terdiri dari arteri karotis dekstra dan sinistra# yang menyalurkan darah ke bagian
depan otak disebut sebagai sirkulasi arteriserebrum anterior# yang kedua adalah
vertebrobasiler# yang memasok darah ke bagian belakang otak disebut sebagai
sirkulasi arteriserebrum posterior# selanjutnya sirkulasi arteriserebrum anterior
bertemu dengan sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu sirkulus
"illisi.6
8angguan pasokan darah otak dapat terjadi dimana saja di dalam arteri)
arteri yang membentuk sirkulus illisi serta abang)abangnya. Seara umum#
apabila aliran darah ke jaringan otak terputus 1& sampai +0 menit# akan terjadi
in2ark atau kematian jaringan. 7erlu di ingat bah"a oklusi di suatu arteri tidak
selalu menyebabkan in2ark di daerah otak yang di perdarahi oleh arteri tersebut
dikarenakan masih terdapat sirkulasi kolateral yang memadai ke daerah
tersebut.7roses patologik yang sering mendasari dari berbagi proses yang terjadi
di dalam pembuluh darah yang memperdarhai otak diantaranya dapat berupa :11
#. =eadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri# seperti pada
aterosklerosis dan thrombosis.
$. ;erkurangnya per2usi akibat gangguan status aliran darah# misalnya
syok atau hiperviskositas darah.
%.8angguan aliran darah akibat bekuan atau embolus in2eksi yang berasal
dari jantung atau pembuluh ekstrakranium.
(
-
7/25/2019 teori SNH
9/23
-ari gangguan pasokan darah yang ada di otak tersebut dapat menjadikan
terjadinya kelainian)kelainan neurologi tergantung bagian otak mana yang tidak
mendapat suplai darah# yang diantaranya dapat terjani kelainan di system motorik#
sensorik# 2ungsi luhur# yang lebih jelasnya tergantung sara2 bagian mana yang
terkena.
F. Geala klinis
8ejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran
darah diotak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan
lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi# kesadaran biasanya tidak
mengalami penurunan# menurut penelitian usdi 'amsudi pada tahun 1%(%)1%%1
stroke non hemoragik tidak terdapat hubungan dengan terjadinya penurunan
kesadaran# kesadaran seseorang dapat di nilai dengan menggunakan skala koma
8lasgo" yaitu :10
Tabel +.1. Skala koma 8lasgo".+
B!ka "ata #E$ %es&on "otorik #'$ %es&on (er)al #*$
1. Tidak ada respons 1. Tidak ada gerakan 1. Tidak ada suara
+. espons dengan
rangsangan nyeri
+. Ekstensi abnormal +. 5engerang
!. ;uka mata dengan
perintah
*.
-
7/25/2019 teori SNH
10/23
. Sadar penuh# atenti2 dan orientati2 8S D 1&
8angguan yang biasanya terjadi yaitu gangguan mototik hemiparese#
sensorik anestesia! hiperestesia! parastesia&geringgingan# gerakan yang
anggung serta simpang siur# gangguan nervuskranial# sara2 otonom gangguan
miksi! de'eksi! salvias# 2ungsi luhur bahasa# orientasi# memori# emosi yang
merupakan si2at khas manusia# dan gangguan koordinasi sidrom serebelar :$
1.Disekuilibriumyaitu keseimbangan tubuh yang terganggu yang terlihat
seseorang akan jatuh ke depan# samping atau belakang se"aktu berdiri
+. Diskoordinasi muskular yang diantaranya# asinergia! dismetria dan
seterusnya. Asinergia ialah kesimpangsiuran kontraksi otot)otot dalam
me"ujudkan suatu orak gerakan. Dekomposisi gerakan atau gangguan
lokomotorik dimana dalam suatu gerakan urutan kontraksi otot)otot baik
seara volunter atau re2lektorik tidak dilaksanakan lagi.Disdiadokokinesis
tidak biasa gerak epat yang arahnya berla"anan ontohnya pronasi dan
supinasi.Dismetria!terganggunya memulai dan menghentikan gerakan.
!. Tremor gemetar# bisa dia"al gerakan dan bisa juga di akhir gerakan
*. Ataksiaberjalan dimana kedua tungkai melangkah seara simpangsiur
dan kedua kaki ditelapakkanya seara aak)aakan.Ataksia seluruh badan
dalam hal ini badan yang tidak bersandar tidak dapat memelihara sikap
yang mantap sehingga bergoyang)goyang.
Ner(!s kranial F!ngsi Pene"!an klinis
+engan lesi
I( l'aktorius 7eniuman Anosmia hilangnya daya
penghidu
II( ptikus 7englihatan Amaurosis
III( kulomotorius 8erak mata kontriksi
pupil akomodasi
Diplopia *penglihatan
kembar)! ptosis+
midriasis+hilangnya
akomodasi
10
-
7/25/2019 teori SNH
11/23
I,( Troklearis 8erak mata -iplopia
,( Trigeminus Sensasi umum "ajah#
kulit kepala# dan gigi
gerak mengunyah
Fmati rasaF pada "ajah
kelemahan otot rahang
,I( Abdusen 8erak mata Diplopia
,II( asialis 7engeapan sensasi
umum pada platum dan
telinga luar sekresi
kelenjar lakrimalis#
submandibula dan
sublingual ekspresi "ajah
?ilangnya kemampuan
mengeap pada dua
pertiga anterior lidah
mulut kering hilangnya
lakrimasi paralisis otot
"ajah
,III( ,estibulokoklearis 7endengaran
keseimbangan
Tuli tinitus*berdenging
terus menerus)+
vertigo+nitagmus
I( /loso'aringeus 7engeapan sensasi
umum pada 2aring dan
telinga mengangkat
palatum sekresi kelenjar
parotis
?ilangnya daya
pengeapan pada
sepertiga posterior lidah
anestesi pada 2arings
mulut kering sebagian
( ,agus 7engeapan sensasi
umum pada 2arings# laring
dan telinga menelan
2onasi parasimpatis untukjantung dan visera
abdomen
Dis'agiagangguan
menelan suara parau
paralisis palatum
I( Asesorius Spinal
-
7/25/2019 teori SNH
12/23
8ejala klinis tersering yang terjadi yaitu hemipareseyang dimana 7endeita
stroke non hemoragik yang mengalami in2rak bagian hemis2er otak kiri akan
mengakibatkan terjadinya kelumpuhan pada sebalah kanan# dan begitu pula
sebaliknya dan sebagian juga terjadi 0emiparese dupleks! pendeita stroke non
hemoragik yang mengalami hemiparesesi dupleksakan mengakibatkan terjadinya
kelemahan pada kedua bagian tubuh sekaligus bahkan dapat sampai
mengakibatkan kelumpuhan.11
G. Pe"eriksaan fisik
Tujuan pemeriksaan 2isik adalah untuk mendeteksi penyebab stroke
ekstrakranial# memisahkan stroke dengan kelainan lain yang menyerupai stroke#
dan menentukan beratnya de2isit neurologi yang dialami#pemeriksaan neurologik
terdiri dari penilaian hal)hal berikut ini :1+
1. Status mental
a. Tingkat kesadaran
b. ;iara
. 9rientasi
d. 7engetahuan kejadian)kejadian mutakhir
e. 7ertimbangan
2. Abstraksi
g. =osakata
h. espons emosional
i. -aya ingat
j. ;erhitung
k. 7engenalan benda
l. 7raksis integrasi aktivitas motorik.
+. ervus kranial
a. Nervus ol'aktorius diperiksa tajamnya peniuman dengan satu lubang
1+
-
7/25/2019 teori SNH
13/23
hidung pasien ditutup# sementara bahan peniuman diletakan pada lubang
hidung kemudian di suruh membedakan bau.
b. Nervus optikus yang diperikasa adalah ketajaman penglihatan dan
pemeriksaan o2talmoskopi.
. Nervus okulomotorius yang diperiksa adalah re2lek pupil dan
akomodasi.
d. Nervus troklearis dengan ara melihat pergerakan bola mata keatas#
ba"ah# kiri# kanan# lateral# diagonal.
e. Nervus trigeminusdengan ara melakukan pemeriksaan re2lek kornea
dengan menempelkan benang tipis ke kornea yang normalnya pasien akan
menutup mata# 7emeriksaan abang sensoris pasa bagian pipi#
pemeriksaan abang motorik pada pipi.
2.Nervus abdusen dengan ara pasien di suruh menggerakan sisi mata ke
samping kiri dan kanan.
g.Nervus 'asialisdi dapatkan hilangnya kemampuan mengeap pada dua
pertiga anterior lidah# mulut kering# paralisis otot "ajah.
h. Nervus vestibulokoklearis yang di periksa adalah pendengaran#
keseimbangan# dan pengetahuan tentang posisi tubuh.
i. Nervus gloso'aringeus di periksa daya pengeapan pada sepertiga
posterior lidah anestesi pada 2arings mulut kering sebagian.
j.Nervus vagus dengan ara memeriksa ara menelan.
k. Nervus asesorius dengan ara memeriksa kekuatan pada muskulus
sternokleudomastoideus# pasien di suruh memutar kepala sesuai tahanan
yang di berikan si pemeriksa.
l.Nervus hipoglosusbisa dengan melihat kekuatan lidah# lidah di julurkan
ke luar jika ada kelainan maka lidah akan membelok ke sisi lesi.
!.
-
7/25/2019 teori SNH
14/23
yang dibatasi oleh gravitasi# !: gerakan mela"an gravitasi# *: gerakan
mela"an gravitasi dengan sedikit tahanan# &: gerakan mela"an gravitasi
dengan tahanan penuh normal.
. Tonus otot dengan membandingkan gerakan pasi2 pada otot itu
bandingkan dengan sisi yang lain# lesi neuron motorik atas terjadi
peningkatan tonus tetapi sebaliknya lesi pada neuron motorik ba"ah
menyebabkan penurunan tonus otot.
*. e2lek
Ada dua jenis re2lek yang di periksa yaitu re2lek renggang# atau
tendo pro2unda# dan re2leksuper'isial. e2lek renggang diantaranya yaitu
re2lek biseps! brakioradialis! triseps! patela dan achiles bisa dinilai
berdasarkan sekala 0)*H yaitu 0: tak ada respon# 1H: berkurang# +H:
normal# !H: meningkat# *H: hiperakti2. >ika re2lek hiperakti2 merupakan
iri penyakit traktus ekstrapiramidalis# kelainan elektrolit# hipertiroidisme
dan kelainan metabolik# sedangkan jika re2lek berkurangnya re2lek
merupakan iri kelainan sel kornu anterior dan miopati. e2lek super2isial
yang abnormal yaitu re2lek babinski# re2lek chaddock! re2lek openheim.
e2lek babinski untuk menguji radiks sara2 pada lumbal lima sampai
sarum dua# dengan menggores bagian telapak kaki bagian lateral dari
tumit ke arah pangkal jari)jari kaki melengkung ke medial# maka akan
terjadi dorsi2leksi ibu jari kakai dengan penyebaran jari)jari lainya. e2lek
chaddockakan terjadi dorso2leksi ketika sisi lateral kaki di gores. e2lek
openheim dengan penekanan tulang kering yang akan menyebabkan
dorso2eksi ibu jari kaki.
&.
-
7/25/2019 teori SNH
15/23
a. Tes jari ke hidung jika terjadi gangguan di serebelum maka akan
mele"ati sasaran seara terus menerus dan kadang di sertai tremor.
b. Tes tumit kelutut# pasien di suruh menggeserkan tumit suatu ekstremitas
ba"ah menuruni tulang kering ekstremitas ba"ah lainya dengan dimulai
dari lutut# dalam keadaan penyakit serebelum tumitnya bergoyang)goyang
dari sisi ke sisi.
. 8erakan yang berganti)ganti dengan epat.
d. Tes2omberg dengan ara menyuruh pasien berdiri di depan pemeriksa#
dengan kaki di rapatkan sehingga kedua tumit dan jari)jari kaki saling
bersentuhan tes ini positi2 jika pasien mulai bergoyang)goyang dan harus
memindahkan kakinya untuk keseimbangan.
e. 8aya berjalan. 0emiplegi enderung menyeret kakinya. parkinson
enderung berjalan dengan langkah pendek# diseret# kepala membungkuk
dengan punggung membungkuk dan tergesa)gesa. Ataksia serebelum
berjalan dengan langkah kaki berdasar lebar# kedua kakinya sangat jauh
terpisah ketika berjalan.oot dropdengan gaya berjalan seperti menampar
yang khas.Ataksia sensorisyaitu berjalan dengan langkah)langkah yang
tinggi.
H. Pe"eriksaan la)oratori!" +an teknik &en,itraan
7emeriksaan laboratorium standar biasanya di gunakan untuk menentukan
etiologi yang menakup urinalisis# darah lengkap# kimia darah# dan serologi.
7emeriksaan yang sering dilakukan untuk menentukan etiologi yaitu pemeriksaan
kadar gula darah# dan pemeriksaan lipid untuk melihat 2aktor risiko
dyslipidemia.
7emeriksaan lain yang dapat di lakukan adalah dengan menggunakan
teknik penitraan diantaranya yaitu :1!
#. 3T scan
4ntuk mendeteksi perdarahan intra kranium# tapi kurang peka untuk
mendeteksi stroke non hemoragik ringan# terutama pada tahap paling a"al. 3T
scandapat memberi hasil tidak memperlihatkan adanya kerusakan hingga separuh
1&
-
7/25/2019 teori SNH
16/23
dari semua kasus stroke non hemoragik.
$. 5I magnetic resonance imaging
'ebih sensiti2 dibandingkan dg 3T scan dalam mendeteksi stroke non
hemoragik rigan# bahkan pada stadium dini# meskipun tidak pada setiap kasus.
Alat ini kurang peka dibandingkan dengan 3T scandalam mendeteksi perdarahan
intrakranium ringan.
%. 4ltrasonogra'i dan 5A magnetic resonance angiography
7emindaian arteri karotis dilakukan dengan ultrasonogra2i menggunakan
gelombang suara untuk meniptakan itra# 5A digunakan untuk menari
kemungkinan penyempitan arteri atau bekuan di arteri utama# 5A khususnya
berman2aat untuk mengidenti2ikasi aneurisma intrakranium dan mal2ormasi
pembuluh darah otak.
5. Angiogra'i otak
5erupakan penyuntikan suatu bahan yang tampak dalam itra sinar) ke
dalam arteri)arteri otak. 7emotretan dengan sinar) kemudian dapat
memperlihatkan pembuluh)pembuluh darah di leher dan kepala.
I. Penatalaksanaan Stroke
Jaktu merupakan hal terpenting dalam penatalaksanaan stroke non
hemoragik yang di perlukan pengobatan sedini mungkin# karena jeda terapi dari
stroke hanya !)6 jam. 7enatalaksanaan yang epat# tepat dan ermat memegang
peranan besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan.+
1. 7rinsip penatalaksanaan stroke non hemoragik
a. 5emulihkan iskemik akut yang sedang berlangsung !)6 jam pertama
menggunakan trombolisis dengan rt)7A recombinan tissue-plasminogen
activator. Ini hanya boleh di berikan dengan "aktu onset C! jam dan hasil
3T scan normal# tetapi obat ini sangat mahal dan hanya dapat di lakukan
di rumah sakit yang 2asilitasnya lengkap.
b. 5enegah perburukan neurologis dengan jeda "aktu sampai $+ jam
yang diantaranya yaitu :
1. Edema yang progresi2 dan pembengkakan akibat in2ark. Terapi dengan manitol
16
-
7/25/2019 teori SNH
17/23
dan hindari airan hipotonik.
+. 6kstensi teritori in2ark# terapinya dengan heparin yang dapat menegah
trombosis yang progresi2 dan optimalisasi volume dan tekanan darah yang dapat
menyerupai kegagalan per2usi.
!. =onversi hemoragis# msalah ini dapat di lihat dari 3T scan# tiga 2aktor utama
adalah usia lanjut# ukuran in2ark yang besar# dan hipertensi akut# ini tak boleh di
beri antikoagulan selama *!)$+ jam pertama# bila ada hipertensi beri obat
antihipertensi.
. 5enegah stroke berulang dini dalam !0 hari sejak onset gejala stroke
terapi dengan heparin.
+. 7rotokol penatalaksanaan stroke non hemoragik akut
a. 7ertimbangan rt)7A intravena 0#% mg/kg;; dosis maksimum %0 mg
103 di berikan bolus intravena sisanya diberikan per drip dalam "akti 1
jam jika onset di pastikan C! jam dan hasil 3T scantidak memperlihatkan
in2rak yang luas.
b. 7emantauan irama jantung untuk pasien dengan aritmia jantung atau
iskemia miokard# bila terdapat 2ibrilasi atrium respons epat maka dapat
diberikan digoksin 0#1+&)0#& mg intravena atau verapamil &)10 mg
intravena atau amiodaron +00 mg drips dalam 1+ jam.
. Tekanan darah tidak boleh epat)epat diturunkan sebab dapat
memperluas in2rak dan perburukan neurologis. 7edoman penatalaksanaan
hipertensi bila terdapat salah satu hal berikut :
1. ?ipertensi diobati jika terdapat kega"at daruratan hipertensi neurologis
seperti# iskemia miokard akut# edema paru kardiogenik# hipertensi maligna
retinopati# ne2ropati hipertensi2# diseksi aorta.
+. ?ipertensi diobati jika tekanan darah sangat tinggi pada tiga kali pengukuran
selang 1& menit dimana sistolik B++0 mm?g# diastolik B1+0 mm?g# tekanan
arteri rata)rata B1*0 mm?g.
!. 7asien adalah kandidat trombolisis intravena dengan rt)7A dimana tekanan
darah sistolik B1(0 mm?g dan diastolik B110 mm?g.
-engan obat)obat antihipertensi labetalol# AE# ni2edipin. i2edi2in sublingual
1$
-
7/25/2019 teori SNH
18/23
harus dipantau ketat setiap 1& menit karena penurunan darahnya sangat drastis.
7engobatan lain jika tekanan darah masih sulit di turunkan maka harus diberikan
nitroprusid intravena# &0 mg/+&0 ml dekstrosa &3 dalam air +00 mg/ml dengan
keepatan ! ml/jam 10 mg/menit dan dititrasi sampai tekanan darah yang di
inginkan. Alternati2 lain dapat diberikan nitrogliserin drip 10)+0 mg/menit# bila di
jumpai tekanan darah yang rendah pada stroke maka harus di naikkan dengan
dopamin atau debutamin drips.
d. 7ertimbangkan observasi di unit ra"at intensi2 pada pasien dengan
tanda klinis atau radiologis adanya in2rak yang masi2# kesadaran menurun#
gangguan perna2asan atau stroke dalam evolusi.
e. 7ertimbangkan konsul ke bedah sara2 untuk in2rak yang luas.
2. 7ertimbangkan sken resonasi magnetik pada pasien dengan stroke
vetebrobasiler atau sirkulasi posterior atau in2rak yang tidak nyata pada
3T scan.
g. 7ertimbangkan pemberian heparin intravena di mulai dosis (00
unit/jam# +0.000 unit dalam &00 ml salin normal dengan keepatan +0
ml/jam# sampai masa tromboplastin parsial mendekati 1#& kontrol pada
kondisi :
1. =emungkinan besar stroke kardioemboli
+. TIA atau in2rak karena stenosis arteri karotis
!. Stroke dalam evolusi
*. -iseksi arteri
&. Trombosis sinus dura
?eparin merupakan kontraindikasi relati2 pada in2rak yang luas. 7asien
stroke non hemoragik dengan in2rak miokard baru# 2ibrilasi atrium# penyakit katup
jantung atau trombus intrakardiak harus diberikan antikoagulan oral "ar2arin
sampai minimal satu tahun.
7era"atan umum untuk mempertahankan kenyamanan dan jalan na2as
yang adekuat sangatlah penting. 7astikan pasien bisa menelan dengan aman dan
jaga pasien agar tetap mendapat hidrasi dan nutrisi. 5enelan harus di nilai
perhatikan saat pasien menoba untuk minum# dan jika terdapat kesulitan airan
1(
-
7/25/2019 teori SNH
19/23
harus di berikan melalui selang lambung atau intravena. ;eberapa obat telah
terbukti berman2aat untuk pengobatan penyakit serebrovaskular# obat)obatan ini
dapat dikelompokkan atas tiga kelompok yaitu obat antikoagulansia# penghambat
trombosit dan trombolitika.1!
1. Antikoagulansia adalah Gat yang dapat menegah pembekuan darah dan di
gunakan pada keadaan dimana terdapat keenderungan darah untuk membeku.
9bat yang termasuk golongan ini yaitu heparin dan kumarin.
+. 7enghambat trombosit adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit
sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering
ditemukan pada sistem arteri. 9bat yang termasuk golongan ini adalah aspirin#
dipiridamol# tiklopidin# idobu2en# epoprostenol# lopidogrel.
!. Trombolitika juga disebut 'imbrinolitika berkhasiat melarutkan trombus
diberikan ! jam setelah in2ark otak# jika lebih dari itu dapat menyebabkan
perdarahan otak# obat yang termasuk golongan ini adalah streptokinase# alteplase#
urokinase# dan reteplase.
7engobatan juga di tujukan untuk penegahan dan pengobatan komplikasi
yang munul sesuai kebutuhan. Sebagian besar pasien stroke perlu melakukan
pengontrolan perkembangn kesehatan di rumah sakit kembali# di samping
melakukan pemulihan dan rehabilitasi sendiri di rumah dengan bantuan anggota
keluarga dan ahli terapi. 7enelitian yang dilakukan Sri Andriani +00( terhadap
+(1 pasien stroke di umah Sakit ?aji 5edan di dapatkan 603 berobat jalan#
+!#(3 meninggal dan sisanya pulang atas permintaan sendiri.
J. Ko"&likasi Stroke
=ebanyakan morbiditas dan mortilitas stroke berkaitan dengan komplikasi
non neurologis yang dapat di minimalkan dengan pera"atan umum# komplikasi)
komplikasi tersebut yaitu :
1. -emam# yang dapat mengeksaserbasi edera otak iskemik dan harus di obati
seara agresi2 dengan antipiretik atau kompres dingin. 7enyebab demam biasanya
adalah pneumonia aspirasi# kultur darah dan urin kemudian beri antibiotik
intravena sesuai hasil kultur.
1%
-
7/25/2019 teori SNH
20/23
+. =ekurangan nutrisi# bila pasien sadar dan tidak memiliki risiko aspirasi maka
dapat dilakukan pemberian makanan seara oral# tetapi jika pasien tidak sadar atau
memiliki risiko aspirasi beri makanan seara enteral melalui pipa nasoduodenal
ukuran keil dalam +* jam pertama setelah onset stroke.
!. 0ipovolemia# dapat di koreksi dengan kristaloid isotonis. airan hipotonis
dekstrosa &3 dalam air# larutan al 0#*& 3 dapat memperberat edema serebri
dan harus di hindari.
*.0iperglikemidan hipoglikemi# ini dapat lakukan terapi setiap 6 jam selama !)&
hari sejak onset stoke :
a. C &0 mg/dl : dekstrosa *03 &0 ml bolus intravena
b. &0)100 mg/dl : dekstrosa & 3 dalam al 0#% 3# &00 ml dalam 6 jam
. 100)+00 mg/dl : pengobatan )# al 0#% 3 atau inger laktat
d. +00)+&0 mg/dl : insulin * unit intravena
e. +&0)!00 mg/dl : insulin ( unit intravena
2. !00)!&0 mg/dl : insulin 1+ unit intravena
g. !&0)*00 mg/dl : insulin 16 unit intravena
h. B *00 mg/dl : insulin +0 unit intravena
&.Atelektasisparu# dapat di egah dengan 2isioterapi dada setiap * jam
6. Dekubitus# diegah dengan perubahan posisi tubuh setiap + jam# kontraktur
dilakukan latihan gerakan sendi anggota badan seara pasi2 * kali sehari#
pemendekan tendo achiles di lakukan splin tumit untuk mempertahankan
pergelangan kaki dalam posisi dorso'leksi.
$. -e2isit sensorik# kogniti2# memori# bahasa# emosi serta visuospasialharus di
lakukan neurorestorasidini.
(. Trombosis vena dalam# di egah dengan pemberian heparin &000 unit atau
2raksiparin 0#! setiap 1+ jam selama &)10 hari.
%. In2eksi vesika# pembentukan batu# gangguan s'ingter vesika biasanya di
karenakan pemasangan kateter urin menetap# latihan vesika harus segera di
lakukan sedini mungkin bila pasien sudah sadar.
K. Pen,ega-an Stroke
+0
-
7/25/2019 teori SNH
21/23
7enegahan primer dapat dilakukan dengan menghindari rokok# stres
mental# alkohol# kegemukan# konsumsi garam berlebih# obat)obat golongan
am2etamin# kokain dan sejenisnya. 5engurangi kolesterol dan lemak dalam
makanan. 5enggendaliakan hipertensi# diabetes melitus# penyakit jantung#
penyakit vaskular aterosklerotik lainya. 7erbanyak konsumsi giGi seimbang dan
olahraga teratur.+
7enegahan skunder dengan ara memodi2ikasi gaya hidup yang berisiko
seperti hipertensi dengan diet dan obat antihipertensi# diabetes melitus dengan diet
dan obat hipoglikemik oral atau insulin# penyakit jantung dengan antikoagulan
oral# dislipidemia dengan diet rendah lemak dan obat antidislipidemia# berhenti
merokok# hindari kegemukan dan kurang gerak.
L. Prognosis Stroke
7rognosis stroke dipengaruhi oleh si2at dan tingkat keparahan de2isit
neurologis yang dihasilkan. usia pasien# penyebab stroke# gangguan medis yang
terjadi bersamaan juga mempengaruhi prognosis. Seara keseluruhan# kurang dari
(03 pasien dengan stroke bertahan selama paling sedikit 1 bulan# dan didapatkan
tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun sekitar !&3. pasien yang selamat dari
periode akut# sekitar satu setengah samapai dua pertiga kembali 2ungsi
independen# sementara sekitar 1&3 memerlukan pera"atan institusional. -i
Indonesia# diperkirakan setiap tahun terjadi &00.000 penduduk terkena serangan
stroke# dan sekitar +&3 atau 1+&.000 orang meninggal dan sisanya mengalami
aat ringan atau berat. Sebanyak +(#&3 penderita stroke meninggal dunia#
sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun total. ?anya 1&3 saja yang
dapat sembuh total dari serangan stroke dan keaatan.1*
+1
-
7/25/2019 teori SNH
22/23
BAB III
KESI'PULAN
A. Kesi"&!lan
Stroke masih merupakan suatu perhatian mayoritas dalam kesehatan
masyarakat. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung
dan kanker dan juga mengakibatkan disabilitas jangka panjang. -i Indonesia#
penelitian berskala ukup besar pernah dilakukan oleh ASA ASEA
Neurological Association di +( umah Sakit S seluruh Indonesia. Studi
epidemiologi stroke ini bertujuan untuk melihat pro2ile klinis stroke dimana dari
+06& pasien stroke akut# dijumpai rata)rata usia adalah &(#( tahun range 1()%&
tahun dengan kasus pada pria lebih banyak dari pada "anita. ata)rata "aktu
masuk ke S adalah lebih dari *(#& jam range 1)%6( jam dari onset. ekuren
stroke dijumpai hampir pada +03 pasien dan 2rekuensi stroke iskemik adalah
yang paling sering terjadi.
Stroke non hemoragik dide2inisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang
berkembang oleh sebab vaskular. 8ejala ini berlangsung +* jam atau lebih pada
umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak# yang menyebabkan
aat atau kematian.
Stroke non hemoragik sekitar (&3# yang terjadi akibat obstruksi atau
bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. 9bstruksi dapat
disebabkan oleh bekuan trombus yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak
atau pembuluh atau organ distal. Trombus yang terlepas dapat menjadi embolus.
7rognosis stroke dipengaruhi oleh si2at dan tingkat keparahan de2isit
neurologis yang dihasilkan. usia pasien# penyebab stroke# gangguan medis yang
terjadi bersamaan juga mempengaruhi prognosis. Seara keseluruhan# kurang dari
(03 pasien dengan stroke bertahan selama paling sedikit 1 bulan# dan didapatkan
tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun sekitar !&3. pasien yang selamat dari
periode akut# sekitar satu setengah samapai dua pertiga kembali 2ungsi
independen# sementara sekitar 1&3 memerlukan pera"atan institusional.
++
-
7/25/2019 teori SNH
23/23
DAFTA% PUSTAKA
1. 5ansjoer A# Suprohaita# Jardhani JI# Setio"ulan J. 7apita Selekta
7edokteran 74I 8ilid $. 5edia Aesulapius. >akarta. +000: 1$)(.
+. Jidjaja A. 49i Diagnostik 1emeriksaan 7adar D-dimer 1lasma 1ada
Diagnosis Stroke Iskemik.4-I7. Semarang. +010. ++2ebruari +01&
!. 7rie SA K Jilson '5.1ato'isiologi. 7onsep 7linis 1roses-1roses 1enyakit
9ilid $.E8. >akarta. +006: 1110)1%.
*. Sabiston.:uku A9ar :edah :agian $. E8. >akarta. 1%%*.hal:&$%)(0.
&. 5ardjono 5 K Sidharta 7. Neurologi 7linis Dasar. 7enerbit -ian akyat.
>akarta. +010: +%0)%1.
6. ismanto. /ambaran aktor-aktor 2isiko 1enderita Stroke Di Instalasi
2aat 8alan 2sud 1ro'. Dr. ;argono Soekar9o 1urokerto Tahun
$