tentir praktikum - faal 2 gigu

18
TENTIR PRAKTIKUM FAAL 2 (DIURETIK) Witha-

Upload: annisa-tsania-maulida

Post on 14-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tentir Praktikum - Faal GIGU

TRANSCRIPT

Page 1: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

TENTIR PRAKTIKUM

FAAL 2 (DIURETIK) Witha-

Page 2: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM

MASIH NGANTUK BELAJAR UJIAN PRAKTIKUMNYA?

Page 3: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Perlakuan A: Minum Air 1 L

Nah pada percobaan ini OP diminta minum air putih sebanyak

1 L terus OP nya buang air kecil pada 3 menit selanjutnya.

Page 4: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Kan OP nya diminta minum 1L berarti kelebihan cairan dalam

tubuh kan, nah kelebihan air itu akan membuat sekresi ADH

berkurang, dengan berkurangnya ADH maka permeabilitas tubulus

terhadap air berkurang sehingga penyerapan kembali air dari dalam

lumen ke sel berkurang, nah makannya urinnya pun jadi banyak.

Teruss, jumlah zat terlarut yang ada di urin untuk diekresikan kan

bisa tetap atau bertambah, tapi karena air banyak yg tidak diserap

osmolaritas urin akan turun. Terjadinya penurunan pada osmolaritas

urin inilah yang menyebabkan penurunan berat jenis urin(masih

ingat kan rumusnya -> berat jenis sama dengan massa dibagi

volume).

tekanan darah dan pH urin cukup berfluktuasi. Tapi karena adanya

sistem buffer, maka tidak terjadi perubahan pH yang cukup berarti.

Nah kalo tekanan darah juga ga begitu berarti perubahannya

karena adanya sistem saraf simpatis yang menurunkan curah

jantung dan tekanan perifer,

Page 5: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

KESIMPULANNYA:

Minum air banyak

Diserap sistem pencernaan

Volume cairan plasma bertambah

Sekresi ADH berkurang

Permeabilitas TKD terhadap air bertambah

Reasorbsi air bertambah

Urin banyak

Page 6: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Perlakuan B: Minum Air Teh OP diminta minum air teh sebanyak 300 cc kemudian diminta

buang air kecil 30 menit kemudian

Page 7: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Teh mengandung teofilin yang dimana teofilin ini adalah salah satu senyawa yang struktur kimia dan sifat farmakologinya sama dengan kafein, dan fungsinya juga mirip yaitu aktivasi saraf simpatis(untuk relaksasi otot polos, stimulant otot jantung, dan bronchodilator). Karena fungsinya simultan otot jantung, maka curah darah ke ginjal akan meningkat kan, oleh karena itu akan meningkatkan GFR.

Teofilin ini diketahui dapat menghambat reseptor adenosine, lalu mengontrol reabsorpsi ion Na dan air di TKP sehingga reabsorpsi ion Na terhambat. Hal ini akan berakibat pada peningkatan eksresi Na dan air di dalam urin.

Page 8: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Kesimpulannya:

Air teh mengandung teofilin

+ aktivitas saraf simpatis

+curah jantung

+GFR

Urin yang diekskresi meningkat

Page 9: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Perlakuan C: Minum Air Gula OP diminta minum air gula sebanyak 300 cc lalu OP diminta

buang air kecil setelah 30 menit kemudian

Page 10: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Dengan mengkonsumsi air gula, glukosa kan diserap dr lumen

ke dalam sel dg carrier SGLT1, kemudian masuk ke kapiler

melalui GLUT 2 sehingga menyebabkan kadar glukosa dalam

darah meningkat dan osmolaritas juga bertambah, yang

selanjutnya akan dideteksi oleh osmoreseptor di hipotalamus

sehingga memicu keluarnya ADH. Sehingga, terjadi peningkatan

reasorbsi air di tubulus koligens untuk mencegah air keluar.

Tetapi ada pengecualian untuk orang yang memiliki penyakit DM,

glukosa di dalam darah dapat meningkat sampai kadar yang

sangat tinggi, karena perpindahan glukosa ke peredaran darah

ada kadar maksimalnya(artinya ketika glukosa darah sudah

mencapai kadar maksimal dan tidak bisa ditambah lagi), maka

glukosa yg seharusnya diserap sepenuhnya akan diekskresikan

bersama dengan urin.

Page 11: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Kesimpulannya:

minum air gula

Meningkatkan osmolaritas

Aktivitas osmoreseptor

Peningkatan sekresi ADH

Ekskresi urin pekat

Page 12: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Percobaan D: Olahraga Anaerobik OP diminta minum 300 cc air putih dalam waktu kurang dari

10 menit lalu dilakukan pengukuran tekanan darah

OP melakukan pemanasan mengayuh sepeda selama 5 – 10

menit dengan seling kayuhan 30” hingga denyutnya

150/menit

OP istirahat selama 3-5 menit

OP mengayuh lagi dengan kecepatan maksimal sambil

beban ditingkatkan hingga 600 selama 30 detik, diukur

kembali denyutnya

OP melakukan pendinginan dengan mengayuh sepeda

dengan beban rendah selama 2-3 menit, diukur kembali

tekanan darahnya

Page 13: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Selama berolahraga, sejumlah besar darah disalurkan ke otot-

otot yg bekerja untuk memasok oksigen dan nutrient.

Kan hasil olahraga anerobik menghasilkan asam laktat kan, nah

asam laktat akan dipecah lagi menjadi asam piruvat untuk

masuk jalur glikolisis.

Namun, tidak semua asam laktat dapat diubah menjadi asam

piruvat dengan cepat.

Apabila melebihi kapasitas katabolisme asam laktat karena

glikolisis meningkat, asam laktat akan diserap darah. Hal

tersebut akan menurunkan pH darah karena menaikkan kadar

H+.

Keadaan ini menimbulkan asidosis dan merangsang sistem

buffer untuk mengembalikan pH darah normal yang berakibat

pengeluaran H+ melalui urin. Dengan kata lain, semakin rendah

pH darah (asidosis), semakin banyak H+ yang dikeluarkan

sehingga pH darah kembali normal.

Page 14: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Saat berolahraga, jumlah keringat meningkat akibat

mekanisme untuk menurunkan suhu tubuh.

Ketika berkeringat, tubuh tidak hanya mengeluarkan air,

tetapi juga garam (NaCl) sehingga kadarnya dalam plasma

dan cairan ekstraseluler menurun.

Untuk mencegah agar cairan ekstrasel menurun maka akan

memacu ginjal untuk mengatur sekresi garam dan air melalui

mekanisme ADH (Anti Diuretic Hormone) dan aldosteron.

Mekanisme pengaturan melalui aldosteron yaitu melalui

mekanisme Renin-Angiotensin-Aldosteron yang

menyebabkan peningkatan reabsorbsi Na yang diikuti

reabsorbsi air, sehingga menurunkan volume urine yang

diekskresikan.

Page 15: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Kesimpulannya:

Olahraga anaerobik

Jumlah keringat meningkat

Kehilangan banyak cairan ekstrasel

Sekresi ADH meningkat

Ekskresi urin sedikit dan Ph rendah

Page 16: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Pemeriksaan urin

Kemudian setiap kali OP buang air kecil diukur volume

urinnya, dengan mengukur volume urin maka akan dapat

diketahui laju pembetukan urin

Nah berdasarkan percobaan itu laju pembentukan urin dari

yang tertinggi hingga terendah:

1. Minum air teh

2. Minum air putih

3. Minum ai gula

4. Olahraga anaerob

Laju pembentukan urin= volume urin terakhir : selisih jam pengambilan

Page 17: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

Kemudian urin diukur berat jenisnya, berat jenis normal urin

yaitu= 1,003 – 1,030

Kemudian ukur Ph urin

Dan ukur warna urin, yang bagus itu kuning terang gitu

Page 18: Tentir Praktikum - Faal 2 GIGU

ALHAMDULILAH

Maafin yaa, kalo banyak kekurangan. Tetep SEMANGAT yaa

Yu baca doa sesudah belajar

“Aallohumma Arinal Haqqon Warzuqnattiba’ahu Wa

Arinalbaathila Baa-Thilan Warzuqnajtinaabahu”