teknologi reproduksi

17
Teknologi Teknologi Reproduksi Reproduksi

Upload: lynda-kurnia-agustina

Post on 12-Jul-2015

170 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknologi reproduksi

Teknologi Teknologi ReproduksiReproduksi

Page 2: Teknologi reproduksi

Pengertian Teknologi Reproduksi Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu

tentang perkembangbiakan yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk (keturunan).

Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan meliputi inseminasi buatan, perlakuan hormonal, donor sel telur dan sel sperma, kultur telur dan embrio, pembekuan sperma dan embrio, GIFT (gamet intrafallopian transfer), ZIFT (zygote intrafallopian transfer), IVF (in vitro fertilization), partenogenesis dan kloning.

Page 3: Teknologi reproduksi

Produk Teknologi ReproduksiProduk Teknologi Reproduksi

1.1. Bayi TabungBayi Tabung2.2. KloningKloning3.3. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)4.4. Kultur Jaringan atau selKultur Jaringan atau sel5.5. Organisme TransgenikOrganisme Transgenik6.6. Hibridisasi (Persilangan)Hibridisasi (Persilangan)7.7. Fusi ProtoplasmaFusi Protoplasma

Page 4: Teknologi reproduksi

Bayi TabungBayi TabungBayi tabung merupakan salah satu produk teknologi Bayi tabung merupakan salah satu produk teknologi reproduksi yang dihasilkan baik melalui teknik reproduksi yang dihasilkan baik melalui teknik fertilisasi in vitro maupun kloning. Fertilisasi in fertilisasi in vitro maupun kloning. Fertilisasi in vitro adalah proses pembuahan yang dilakukan vitro adalah proses pembuahan yang dilakukan diluar tubuh manusia (di dalam cawan petri), diluar tubuh manusia (di dalam cawan petri), sedangkan teknik kloning adalah produksi sejumlah sedangkan teknik kloning adalah produksi sejumlah individu yang secara genetik identik melalui proses individu yang secara genetik identik melalui proses seksual apabila melalui fertilisasi dan aseksual seksual apabila melalui fertilisasi dan aseksual apabila menggunakan sel somatis. Baik pada apabila menggunakan sel somatis. Baik pada fertilisasi in vitro maupun kloning, embrio yang fertilisasi in vitro maupun kloning, embrio yang dihasilkan “dititipkan“ kembali kembali ke dalam dihasilkan “dititipkan“ kembali kembali ke dalam rahim seorang wanita, baik yang ada hubungan rahim seorang wanita, baik yang ada hubungan darah maupun yang tidak. Melalui teknologi in darah maupun yang tidak. Melalui teknologi in vitro, analisis kromosom dari embrio yang memiliki vitro, analisis kromosom dari embrio yang memiliki resiko kelainan genetik dapat dilakukan sebelum resiko kelainan genetik dapat dilakukan sebelum dikembalikan kedalam rahim. dikembalikan kedalam rahim.

Page 5: Teknologi reproduksi

KloningKloningKloning adalah upaya untuk memproduksi Kloning adalah upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang secara genetik identik. sejumlah individu yang secara genetik identik. Metode ini dapat dilakukan melalui proses sexual Metode ini dapat dilakukan melalui proses sexual dengan fertilisasi in vitro dan aseksual dengan dengan fertilisasi in vitro dan aseksual dengan menggunakan sel somatis sebagai sumber gen Pada menggunakan sel somatis sebagai sumber gen Pada kloning seksual, langkah awal yang dilakukan kloning seksual, langkah awal yang dilakukan adalah fertilisasi in vitro. Setelah embrio adalah fertilisasi in vitro. Setelah embrio terbentuk dan berkembang mencapai 4 sampai 8 terbentuk dan berkembang mencapai 4 sampai 8 sel maka dilakukan splitting (pemotongan dengan sel maka dilakukan splitting (pemotongan dengan teknik mikromanipulasi) menjadi dua atau empat teknik mikromanipulasi) menjadi dua atau empat bagian. Bagian-bagian embrio ini dapat bagian. Bagian-bagian embrio ini dapat ditumbuhkan kembali dalam inkubator hingga ditumbuhkan kembali dalam inkubator hingga berkembang menjadi embrio normal yang memiliki berkembang menjadi embrio normal yang memiliki genetik sama. Setelah mencapai fase blastosis, genetik sama. Setelah mencapai fase blastosis, embrio tersebut ditransfer kembali ke dalam embrio tersebut ditransfer kembali ke dalam rahim ibu sampai umur 9 bulan. rahim ibu sampai umur 9 bulan.

Page 6: Teknologi reproduksi

Berbeda dengan kloning seksual, pada kloning aseksual, fertilisasi tidak dilakukan menggunakan sperma, melainkan hanya sebuah sel telur terfertilisasi semu yang dikeluarkan pronukleusnya dan sel somatis. Karenanya, bila pada kloning seksual, genetik anak berasal dari kedua orang tuanya, maka pada kloning aseksual, genetik anak sama dengan genetik penyumbang sel somatis.

Page 7: Teknologi reproduksi

Keuntungan dilakukannya Kloning Embrio dan DNA : Kloning Embrio dan DNA dapat

membantu sejumlah orang yang memiliki ciri seperti berikut, yaitu: Wanita yang tidak subur, sehingga peluang

untuk hamil menjadi lebih besar Orang tua yang diketahui memiliki

kelainan genetik yang dapat diturunkan pada anaknya.

Orang tua yang ingin menghasilkan anak yang memiliki kemampuan/bakat-bakat tertentu.

Page 8: Teknologi reproduksi

Kerugian Kloning:

Keragaman Populasi akan hilangBila manusia secara genetik sama maka terdapat resiko mendapatkan penyakit yang fatal dapat memusnahkan semuanya.Kloning dianggap tidak etis, tidak manusiawi, dan tidak bermoral.

Page 9: Teknologi reproduksi

Inseminasi BuatanInseminasi Buatan

Inseminasi Buatan, atau biasa Inseminasi Buatan, atau biasa disebut juga dengan Kawin Suntik disebut juga dengan Kawin Suntik adalah suatu cara atau teknik untuk adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma ternak jantan memasukkan sperma ternak jantan yang telah diproses ke dalam alat yang telah diproses ke dalam alat reproduksi ternah betina dengan alat reproduksi ternah betina dengan alat khusus.khusus.

Page 10: Teknologi reproduksi

Tujuan-tujuan dibentuknya Bayi Tabung, Kloning, dan Inseminasi Buatan: Bayi Tabung : Untuk membantu

pasangan yang tidak subur agar memperoleh keturunan

Kloning : Untuk memperoleh keturunan yang identik dengan induknya.

Inseminasi Buatan : Untuk memperoleh keturunan hewan ternak yang berkualitas baik.

Page 11: Teknologi reproduksi

Kultur Jaringan atau SelKultur Jaringan atau Sel

Adalah teknik untuk memperoleh bibit tanaman Adalah teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan cara menumbuhkan sel yang diambil dari dengan cara menumbuhkan sel yang diambil dari sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus.sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus.

Tujuannya adalah untuk memperoleh bibit Tujuannya adalah untuk memperoleh bibit tanaman baru yang cepat dan banyak dalam waktu tanaman baru yang cepat dan banyak dalam waktu yang tidak lama dan sifatnya sama dengan yang tidak lama dan sifatnya sama dengan induknya.induknya.

Teori yang melandasi: Teori Teori yang melandasi: Teori Totipotensi Totipotensi (potensi (potensi penuh), yaitu kemampuan sel untuk tumbuh penuh), yaitu kemampuan sel untuk tumbuh menjadi individu baru jika ditempatkan pada menjadi individu baru jika ditempatkan pada lingkungan yang sesuailingkungan yang sesuai

Page 12: Teknologi reproduksi
Page 13: Teknologi reproduksi
Page 14: Teknologi reproduksi

Organisme TransgenikOrganisme Transgenik Adalah organisme yang telah diubah urutan Adalah organisme yang telah diubah urutan

informasi genetik di dalam kromosomnya melalui informasi genetik di dalam kromosomnya melalui penyisipan gen baru ke dalam kromosom.penyisipan gen baru ke dalam kromosom.

Hal tersebut menyebabkan individu yang dihasilkan Hal tersebut menyebabkan individu yang dihasilkan sifatnya berubah, tidak sama dengan induknya.sifatnya berubah, tidak sama dengan induknya.

Page 15: Teknologi reproduksi
Page 16: Teknologi reproduksi

Fusi Protoplasma Adalah usaha yang dilakukan

manusia untuk menggabungkan protoplasma dari dua macam sel yang berbeda secara alami atau sengaja.

Teori yang mendukung Fusi Protoplasma ini adalah teori totipotensi dan kultur jaringan.

Page 17: Teknologi reproduksi

Terima KasihTerima Kasih