hormon reproduksi

15
Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan Klinik Nany Suryani, S.Gz.

Upload: jafar-muhammad

Post on 08-Dec-2014

40 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

reproduksi hormon

TRANSCRIPT

Page 1: Hormon Reproduksi

Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan KlinikNany Suryani, S.Gz.

Page 2: Hormon Reproduksi

Reproduksi manusia yang normal melibatkan interaksi antara berbagai hormon dan organ, yang diatur oleh hipotalamus

Page 3: Hormon Reproduksi

Pada pria dan wanita, hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut releasing factors (RH)

RH berjalan ke hipofisa (sebuah kelenjar yang terletak di bawah hipotalamus) dan merangsang hipofisa untuk melepaskan hormon lainnya, seperti Gonadotropin releasing hormone (dihasilkan oleh hipotalamus) yang akan merangsang hipofisa untuk menghasilkan luteinizing hormone (LH) dan Folicel Stimulating Hormone (FSH).

LH dan FSH merangsang pematangan kelenjar reproduktif dan pelepasan hormon seksual:

Ovarium pada wanita melepaskan estrogen Testis pada pria melepaskan testosteron

Page 4: Hormon Reproduksi

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.

Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

Page 5: Hormon Reproduksi

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.

Page 6: Hormon Reproduksi

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

Page 7: Hormon Reproduksi

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH (Gonadotropin Releasing Hormone), FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

Page 8: Hormon Reproduksi

Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periodedimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta mampu mangadakan proses reproduksi.

Awal masa pubertas, kadar kedua hormon (LH dan FSH) meningkat, sehingga merangsang pembentukan hormon seksual.

Page 9: Hormon Reproduksi

Peningkatan kadar LH dan FSH dapat menyebabkan:

Pematangan payudara, ovarium, rahim dan vagina

Dimulainya siklus menstruasi pada wanita Timbulnya ciri-ciri seksual sekunder

(misalnya rambut kemaluan dan rambut ketiak)

Page 10: Hormon Reproduksi

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.

Menstruasi yang pertama kali disebut menarke paling sering terjadi pada wanita usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun

Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimualai dari menarke sampai menopause

Page 11: Hormon Reproduksi

1. Fase Folikuler

Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.

Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.

Page 12: Hormon Reproduksi

2. Fase Ovulatoir

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

Page 13: Hormon Reproduksi

3. Fase LutealFase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron.

Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.

Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Page 14: Hormon Reproduksi
Page 15: Hormon Reproduksi