teaching dermatitis kontak alergi

Upload: tiara-anggianisa

Post on 14-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    1/23

    DERMATITIS KONTAK

    ALERGI

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    2/23

    PENDAHULUAN

    Dermatitis kontak alergi (DKA) reaksi

    imunologi tipe IV, terdiri dari 2 fase : sensitisasi

    dan elisitasi DKA kontak berulang dengan bahan eksogen

    yang sebelumnya telah tersensitisasi oleh bahan

    yang sama

    Diperkirakan terdapat 3000 bahan kimia

    penyebab spesifik DKA

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    3/23

    Faktor-faktor yang berperan timbulnya DKA :

    Genetik Intensitas

    Jangka waktu dan frekuensi pajanan

    Daya penetrasi bahan dan afinitas antigen terhadap molekul

    pembawa

    Kemampuan fagositosis antigen

    Imunitas

    Keadaan umum pasien

    Keadaan kulit, penyakit yang diderita

    Faktor mekanik seperti gesekan

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    4/23

    EPIDEMIOLOGI

    Sering ditemukan,tapi lebih sedikit

    dibanding DKI

    DKA akibat kerja 50-60%

    DKA jarang ditemukan pada anak dan

    pada usia > 70 tahun

    Wanita lebih sering terkena alergi nikeldibanding pria

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    5/23

    ETIOLOGI

    Alergen penyebab DKA sangat bervariasi

    berupa bahan kimia sederhana dgn BM

    rendah(

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    6/23

    ETIOLOGI

    Alergen yang tersering menyebabkan DKA :

    - Nikel sulfat

    - Neomisin sulfat

    - Balsam peru

    - Fragrance mix

    - Thimerosal

    - Sodium gold thiosulfate

    - Formaldehid

    - Quaternium 15

    - Bacitracin

    - Cobalt chloride

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    7/23

    PATOGENESIS

    DKA digolongkan dalam reaksi imunologi

    tipe IV

    Ada dua fase yang menimbulkan DKA

    yaitu :

    - Fase sensitisasi

    - Fase elisitasiHanya individu yang telah mengalami

    sensitisasi dapat menderita DKA

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    8/23

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    9/23

    Induction of contact hypersensitivity

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    10/23

    Elicitation of contact hypersensitivity

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    11/23

    GEJALA KLINIK

    Erupsi muncul 48 jam hingga beberapa harisetelah kontak dengan alergen

    Paparan berulang-ulang menyebabkancrescendo reaction

    , dimana erupsi kulit akanmemburuk

    Gejala subjektif meliputi rasa gatal,nyeri,terbakar, dapat timbul demam pada DKA

    beratLokasi tersering padalengan,wajah,telinga,leher,genital,badan, paha.

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    12/23

    GEJALA KLINIK

    Ada 3 tipe DKA :

    AKUT

    Eritema berbatas

    tegas,udem,vesikel,papul.pada reaksi berat

    timbul bulla,erosi konfluen dan krusta.

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    13/23

    SUBAKUT

    plak eritem yang minimal dengan skuama

    kering biasa jg ditemukan papul

    kecil,merah.

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    14/23

    KRONIK

    Plak likenifikasi,skuama dgn lesi satelit

    berupa papul kecil,bulat,,ekskoriasi,eritemminimal,dan hiperpigmentasi.

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    15/23

    GEJALA KLINIK

    Lesi DKA seringnya terbatas pada daerah

    yang terpapar tapi dapat juga menyebar

    ke perifer berupa lesi satelit. Pada

    keadaan sensitisasi berat dapat menyebarke bagian tubuh lain dan dapat

    generalisata.

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    16/23

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Biopsi

    Akut: lesi spongiotik, limfosit&eosinofil di epidermis,

    monosit&histiosit pada dermis.

    Kronik : spongiotik,akantosis,elongasi rete ridges,hiperkeratosis,dan infiltrat eosinofil

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    17/23

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Tes Tempel

    Dapat dilakukan pada punggung pasien

    atu bisa juga di lengan atas. Sebaiknya

    dilakukan setelah 2 minggu bebas lesi.

    Tes tempel positif jika terlihat eritem,papul

    atau vesikel pada tempat tes.

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    18/23

    DIAGNOSIS

    Diagnosis DKA dapat ditegakkan melalui

    anamnesis yang cermat,gejala klinik

    meliputi onset dan durasi lesi

    Pemeriksaan histopatologik dapat

    dilakukan walaupun gambaran biopsi DKA

    tidak spesifik

    Untuk mengetahui alergen penyebab

    dapat dilakukan tes tempel

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    19/23

    DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosis banding DKA sesuai dengan lokasi

    lesi,beberapa penyakit yang sering memberikan

    gambaran serupa DKA yaitu :

    Dermatitis kontak iritanDermatitis atopi

    Dermatitis seboroik (wajah)

    Psoriasis (palmoplantar)Dermatofitosis epidermal

    Fixed drug eruption

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    20/23

    MANAGEMEN

    Menghentikan paparan terhadap alergen yang

    dicurigai

    Terapi topikal:

    - glukokortikoid ointment/gel (klas I-III) efektifuntuk lesi awal nonbullosa

    - pimecrolimus/tacrolimus efek lbh rendah

    dibanding kortikosteroid topikaldrainage bulla yang besar

    Kompres dengan larutan Burrowi pada lesi akut

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    21/23

    MANAGEMENT

    Terapi sistemik

    Glukokortikoid oral untuk lesi berat

    Prednison 70 mg/hari, di tappering off 5-10mg /hr setelah 1-2 minggu.

    Imunosupresan

    siklosporin oral DKA yang alergennyasulit dihindari seperti DKA airborne

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    22/23

    PROGNOSIS

    Umumnya baik apabila alergen dapat

    disingkirkan

    Kurang baik dan cenderung kronis jika

    bersamaan dgn dermatitis oleh faktor

    endogen seperti

    D.atopik,D.numularis,psoriasis.

  • 7/30/2019 Teaching Dermatitis Kontak Alergi

    23/23