tb hepatitis

3
Tata Laksana Pasien TB dengan kelainan hati a) Pasien TB dengan Hepatitis akut Pemberian OAT pada pasien TB dengan hepatitis akut dan atau klinis ikterik, ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami penyembuhan. Sebaiknya dirujuk ke fasyankes rujukan untuk penatalaksanaan spesialistik. b)Pasien dengan kondisi berikut dapat diberikan paduan pengobatan OAT yang biasa digunakan apabila tidak ada kondisi kronis : • Pembawa virus hepatitis • Riwayat penyakit hepatitis akut • Saat ini masih sebagai pecandu alkohol Reaksi hepatotoksis terhadap OAT umumnya terjadi pada pasien dengan kondisi tersebut diatas sehingga harus diwaspadai. c) Hepatitis Kronis Pada pasien dengan kecurigaan mempunyai penyakit hati kronis, pemeriksaan fungsi hati harus dilakukan sebelum memulai pengobatan. Apabila hasil pemeriksaan fungsi hati >3 x normal sebelum memulai pengobatan, paduan OAT berikut ini dapat dipertimbangkan: • 2 obat yang hepatotoksik 2 HRSE / 6 HR 9 HRE • 1 obat yang hepatotoksik 2 HES / 10 HE • Tanpa obat yang hepatotoksik 18-24 SE ditambah salah satu golongan fluorokuinolon (ciprofloxasin tidak direkomendasikan karena potensimya sangat lemah). Semakin berat atau tidak stabil penyakit hati yang diderita pasien TB, harus menggunakan semakin sedikit OAT yang hepatotoksik. 1. Konsultasi dengan seorang dokter spesialis sangat dianjurkan, 2. Pemantauan klinis dan LFT harus selalu dilakukan dengan seksama, 3. Pada panduan OAT dengan penggunaan etambutol lebih dari 2 bulan

Upload: reksayudha-pradipo

Post on 18-Aug-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tb

TRANSCRIPT

Tata LaksanaPasien TB dengan kelainan hatia) Pasien TB dengan Hepatitis akut Pemberian OAT pada pasien TB dengan hepatitis akut dan atauklinis ikterik, ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami penyembuhan. Sebaiknya dirujuk kefasyankes rujukan untuk penatalaksanaan spesialistik.b)Pasiendengankndisi berikut dapat diberikanpaduanpengbatanOATyangbiasadigunakanapabila tidak ada kndisi krnis ! " Pemba#a $irus hepatitis " %i#ayat penyakit hepatitis akut " Saat ini masih sebagai pe&andu alkhl%eaksi hepattksis terhadapOATumumnya terjadi padapasiendengankndisi tersebut diatassehingga harus di#aspadai.&)Hepatitis'rnisPadapasiendenganke&urigaanmempunyai penyakit hati krnis, pemeriksaanfungsi hati harus dilakukan sebelum memulai pengbatan. Apabila hasil pemeriksaan fungsi hati () *nrmal sebelum memulai pengbatan, paduan OAT berikut ini dapat dipertimbangkan!" + bat yang hepattksik + H%S, - . H% / H%, " 0 bat yang hepattksik + H,S - 01 H,"Tanpa bat yang hepattksik 023+4 S, ditambah salah satu glngan flurkuinln 5&iprfl*asin tidak direkmendasikan karena ptensimya sangat lemah).Semakin berat atau tidak stabil penyakit hati yang diderita pasien TB, harus menggunakan semakinsedikit OAT yang hepattksik. 1. 'nsultasi dengan serang dkter spesialis sangat dianjurkan, 2. Pemantauan klinis dan L6T harus selalu dilakukan dengan seksama, 3. Pada panduanOATdenganpenggunaanetambutl lebihdari +bulandiperlukane$aluasigangguan penglihatan. Dirjen pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan,2014.Buku Pedoman NasionalPengendalian tuberkulosis.Patgenesis%ifampisinmemiliki jalur utamadengandeasetilasi menjadi deasetil rifampi&insehinggaterpisahse&ara hidrlisis menghasilkan )3frmil rifampisin. %ifampisin dapat menyebabkan disfungsihepatseluler di a#al pengbatan, dimana dapat terjadi tanpa penghentian bat ini. 7ekanismerifampisinmenginduksi hepattksikbelumdiketahui dantidakdapat diprediksi. Sampai sekarangbelum diketahui adanya metablit tksik reaktif dari rifampisin 50)89H! 7etablisme utama 89H adalah asetilasi leh en:im n3asetiltransferase + 59AT+) dan ;uent #ith higher dses, suggesting a dire&t t*i& effe&t, at least inpart.5+)=aftar pustaka0. Tstmann, Alma., Beree, 7artin ?., Aarnutse, %b ,., Lange, @iel ; 7 de., Aen, Andre ? A7$ander., dan=ekhuij:en, %i&hard., +11B, Antituber&ulsis drug3indu&edhepatt*i&ity!;n&ise up3t3date re$ie#, ?urnal f Castrenterlgy and Hepatlgy +. Dnited States 9atinal Library f 7edi&ine.http!--li$ert*.nih.g$-Pyra:inamide.htm