proposal hepatitis

24
PROPOSAL PENELITIAN A. Judul Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan pada Klien dengan Hepatitis “. B. Latar belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala dimensi kehidupan umat manusia sejalan dengan semakin banyaknya masalah yang muncul sebagai akibat dari krisis multidimensi atau persaingan hidup yang semakin ketat baik secara individu maupun kelompok masyarakat dimana kondisi ini akan membawa perubahan pada tatanan masyarakat yang mempengaruhi status kesehatan baik fisik, mental, maupun sosial. Masalah yang dihadapi akibat perkembangan tersebut diantaranya gangguan kesehatan. Penyakit Hepatitis sudah menjadi masalah kesehatan global dimasa kini dan diperkirakan terdapat 2 miliar orang didunia terinfeksi virus hepatitis. Sebanyak 400 juta 1

Upload: doni-luter

Post on 12-Aug-2015

596 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

hepatitis

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Hepatitis

PROPOSAL PENELITIAN

A. Judul

“ Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan pada Klien dengan

Hepatitis “.

B. Latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala dimensi

kehidupan umat manusia sejalan dengan semakin banyaknya masalah yang

muncul sebagai akibat dari krisis multidimensi atau persaingan hidup yang

semakin ketat baik secara individu maupun kelompok masyarakat dimana kondisi

ini akan membawa perubahan pada tatanan masyarakat yang mempengaruhi

status kesehatan baik fisik, mental, maupun sosial.

Masalah yang dihadapi akibat perkembangan tersebut diantaranya

gangguan kesehatan. Penyakit Hepatitis sudah menjadi masalah kesehatan global

dimasa kini dan diperkirakan terdapat 2 miliar orang didunia terinfeksi virus

hepatitis. Sebanyak 400 juta orang diantaranya menderita hepatitis B yang

memiliki resiko berkembang menjadi sirosis hati dan kanker hati.

Prevalensi penyakit hepatitis di Indonesia masih tinggi, perlu

ditingkatkan kewaspadaan dan pengetahuan terhadap virus hepatitis

( A,B,C,D,E,F,G ), terutama dikomunitas yang beresiko tinggi, karena sampai

saat ini Indonesia masih masuk dalam kategori daerah endemis sedang-tinggi

dengan prevalensi HbsAg dikalangan individu sehat di Indonesia berkisar 3 – 17

persen. Mereka yang beresiko tinggi adalah bayi baru lahir dari ibu yang sudah

1

Page 2: Proposal Hepatitis

terinfeksi, penggunaan pisau cukur, jarum suntik, tindikan, tato, sikat gigi, jarum

suntik, hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi, dan

minum secara bergantian.

C. Rumusan Penelitian masalah

Di RSU A. Makkasau Parepare didapatkan data dari Medical Record,

pada tahun 2004 – 2005 jumlah penderita rawat inap sebanyak 969 orang,

penderita hepatitis pada wanita sebanyak 9 orang ( 25 % ) dan penderita pada pria

sebanyak 27 orang ( 75 % ). Sedangkan pada tahun 2005-2006, jumlah penderita

rawat inap sebanyak 1058 orang, penderita hepatitis pada wanita sebanyak 22

orang ( 4,34% ) dan penderita pada pria sebanyak 56 orang ( 10,14 % ), dari

peningkatan jumlah penderita hepatitis dari tahun 2004 – 2005 sampai tahun 2005

– 2006 sehingga perlu mendapat perhatian yang sungguh – sungguh dari petugas

kesehatan baik secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Melihat data diatas,penulis terinspirasi untuk menerapkan suatu metode

Asuhan Keperawatan pada klien dalam bentuk “ Asuhan Keperawatan pada Klien

dengan Gangguan Sistem Pencernaan Hepatitis.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan secara nyata

dalam mengaplikasikan teori Asuhan Keperawatan pada klien dengan

Gangguan Sistem Pencernaan Hepatitis.

2

Page 3: Proposal Hepatitis

2. Tujuan khusus

- Dapat melaksanakan pengkajian pada klien dengan gangguan sistem

pencernaan hepatitis.

- Dapat menentukan rumusan diagnosa keperawatan pada klien dengan

gangguan sistem pencernaan hepatitis.

- Dapat menentukan perencanaan keperawatan dalam Asuhan Keperawatan

pada klien dengan gangguan sistem pencernaan hepatitis.

- Dapat melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana

tindakan dalam Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem

pencernaan hepatitis.

- Dapat melaksanakan evaluasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam

Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan

hepatitis.

- Dapat melaksanakan pendokumentasian Asuhan Keperawatan pada klien

dengan gangguan sistem pencernaan hepatitis.

E. Manfaat Penelitian

1. Institusi pendidikan

Sebagai acuan bagi pendidikan untuk sebagai bacaan yang dapat

menambah pengetahuan tentang penerapan Asuhan Keperawatan pada klien

dengan hepatitis bagi peserta didik Poltekkes Makassar Prodi Keperawatan

Parepare.

3

Page 4: Proposal Hepatitis

2. Rumah sakit

Sebagai bahan informasi serta acuan bagi para tenaga keperawatan

untuk penerapan Asuhan Keperawatan di RS agar dapat memberikan

pelayanan seoptimal mungkin.

3. Penulis

Meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam melakukan

Asuhan Keperawatan pada klien dengan hepatitis.

4. Klien

Agar klien dapat memperoleh perawatan secara komprehensif / menyeluruh

dan berkesinambungan khususnya penyakit hepatitis.

F. Tinjauan Pustaka.

1. Pengertian

Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi

akibat infeksi tetapi dapat pula disebabkan oleh zat-zat toksik (Hinchliff

Sue,Kamus Keperawatan,hal 205)

Hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi

pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia,

serta seluler yang khas (Sneltzer C.Suzanne,Buku Ajar Keperawatan

Medikal-Bedah Brunner&Suddarth,hal1169)

4

Page 5: Proposal Hepatitis

2. Etiologi

a. Hepatitis A

Disebabkan virus A (HAV), penularan melalui makanan atau minuman

yang terkontaminasi feces pasien. Misalnya makan buah-buahan, sayur

yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum es

batu yang prosesnya terkontaminasi.

b. Hepatitis B

Disebabkan virus hepatitis B (HBV), penularan melalui parenteral, atau

lewat kontak karier atau penderita infeksi akut, kontak seksual dan oral-

oral. Penularan perinatal pada ibu kepada bayinya. Ancaman kesehatan

kerja yang penting bagi petugas kesehatan malalui jarum suntik atau pisau

yang terkontaminasi.

c. Hepatitis C

Disebabkan virus hepatitis C (HCV), penularan melalui taransfusi darah

dan produk darah, terkena darah yang terkontaminasi lewat peralatan.

d. Hepatitis D

Disebabkan virus hepatitis D (HDV), penularan melalui hubungan seksual,

jarum suntik dan transfusi darah.

e. Hepatitis E

Disebabkan virus E (HEV), penularan melalui air yang terkontaminasi

feces.

f. Hepatitis F

5

Page 6: Proposal Hepatitis

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar beluam sepakat

hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

g. Hepatitis G

Disebabkan virus hepatitis G (HGV), pnularan melalui transfusi darah dan

jarum suntik.

2. Insiden

Penyakit hepatitis B adalah masalah kesehatan global dimasa kini

diperkirakan terdapat 2 miliar orang di dunia yang terinfeksi virus hepatitis B.

Sebanyak 400 juta orang diantaranya menderita hepatitis B kronis yang

memiliki resiko berkembang menjadi srosis dan kanker hati. Menurut Centers

for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, hepatitis C adalah

infeksi kronis yang ditularkan oleh darah yang paling umum di Amerika

Serikat. Sekitar 4 juta orang terinfeksi, atau 1,8 persen dari seluruh penduduk.

Dari jumlah ini sekitar 2,7 juta orang diduga terinfeksi kronis. Suatu tahap

dalam penyakit ini ketika kerusakan hati telah terjadi atau hampir terjadi.

Di Indonesia yang merupakan daerah endemis dengan prevalensi

HbSAg dikalangan individu sehat Indonesia berkisar 3-17 persen. Di RSUD

A. Makkasau didapatkan penderita hepatitis pada tahun 2004-2005 dengan

jumlah penderita rawat inap sebanyak 969 orang, penderita hepatitis pada

wanita sebanyak 9 orang (25%) dan pada pria sebanyak 27 orang (75%).

Sedangkan pada tahun 2005-2006 jumlah penderita rawat inap sebanyak 1058

6

Page 7: Proposal Hepatitis

orang, penderita hepatitis pada wanita sebanyak 22 orang (4,35%) dan pria

sebanyak 56 orang (10,14).

3. Patofisiologi

Inflamasi yang menyebar pada hepar dapat disebabkan oleh infeksi

virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan dan bahan - bahan kimia.

Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobule dan unit ini unik karena

memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan berkembangnya inflamasi pada

hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah

normal pada sel – sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel – sel

hepar. Setelah lewat masanya, sel – sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari

tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel – sel hepar baru yang

sehat.

4. Manifestasi klinik

Terdapat tiga jenis stadium pada hepatitis:

a. Stadium praikterik

Berlangsung selama 4-7 hari, pasien mengeluh sakit kepala, lemah,

anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri pada otot, dan nyeri di perut

kanan atas. Urin menjadi lebih coklat.

b. Stadium ikterik

Berlangsung selama 3-6 minggu ikterus mula-mula terlihat pada sklera,

kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang, tetapi

7

Page 8: Proposal Hepatitis

pasien masih lemah, anoreksia, dan muntah. Tinja mungkin berwarna

kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan.

c. Stadium pascaikterik (Rekonvalesensi)

Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan

pada anak-anak lebih cepat dari orang dewasa, yaitu pada akhir bulan

kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda.

5. Diagnosis banding

Pada stadium praikterik, hepatitis dapat dikacaukan dengan penyakit

abdomen akut yang perlu pembedahan terutama appendisitis akut, dan

gastroenteritis akut.

Pada stadium ikterik, perbedaan perlu dibuat dengan kolestasis yang

perlu dibedah.

Pada stadium pasca ikterik, perbedaan pada diagnosis organik dari

yang non organic.

6. Pemeriksaan diagnostik

a. Breath test

Dilakukan untuk mengukur kemampuan hati dalam memetabolisir

sejumlah obat.

8

Page 9: Proposal Hepatitis

b. USG

Menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan hati, mengetahui

kelainan struktural. USG dengan mudah membedakan sakit kuning

(Jaundice) yang disebabkan oleh kelainan fungsi sel hati.

c. Skening hati

Merupakan penggambaran radio nuklida yang menggunakan substansi

radioaktif, yang diikat oleh sel-sel hati.

d. Skening ultrasonik ct scan

Menentukan lokasi daerah yang abnormal, darimana contoh jaringan hati

diambil.

e. Biopsi hati

Menggunakan sebuah jarum yang dimasukkan lewat kulit menuju hati,

untuk mengetahui adanya komplikasi kronik.

f. Tes fungsi hati

Pemeriksaan fungsi hati dilakukan terhadap contoh darah, sebagian besar

pemeriksaan bertujuan untuk mengukur kadar enzim atau bahan-bahan

lainnya dalam darah, sebagai cara untuk mendiagnosa kelainan di hati

g. Pemeriksaan enzim hati

Didapati adanya SGOT dan SGPT sampai 20-50 kali normal dengan

SGPT lebih tinggi dari SGOT. Pada hepatitis kronis, dari pemeriksaan

9

Page 10: Proposal Hepatitis

laboratorium didapati adanya peningkatan kadar enzim SGPT 5-10 kali

lebih tinggi dari kadar normal.

h. Pemeriksaan seroimunologis

Mengetahui jenis virus yang diduga sebagai penyebab infeksi hati. Bila

pemeriksaan seroimunologis negatif maka perlu dipikirkan penyebab

hepatitis lain selain virus, misalnya penyakit hepatitis karena keracunan

obat atau zat-zat kimia yang berbahaya.

i. Urin dan tinja

Bilirubin muncul dalam urin sebelum timbul ikterus, kemudian ia hilang

walalupun kadar dalam darah masih tinggi. Urobilinogenuria ditemukan

pada akhir fase pra-ikterik. Pada puncak ikterus sangat sedikit bilirubin

sampai diusus, dengan demikian urobilinogen menghilang munculnya

kembali urobilinogen dalam urin menandakan mulanya penyembuhan.

Permulaan munculnya ikterus menyebabkan tinja menjadi pucat

7. Komplikasi

Komplikasi hepatitis adalah timbulnya hepatitis kronik yang terjadi

apabila individu terus memperlihatkan gejala dan antigen virus menetap lebih

dari 6 bulan. Gambaran klinis hepatitis aktif kronik atau fulminan mungkin

mencakup gambaran kegagalan hati, dengan kematian timbul dalam 1 minggu

sampai beberapa tahun kemudian.

10

Page 11: Proposal Hepatitis

G. Kerangka penelitian

H. Metode penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini :

1. Studi kepustakaan.

Yakni penggunaan kepustakaan dengan membaca berbagai buku sumber,

kumpulan mata kuliah ( diktat ).

2. Studi kasus

Studi kasus dilaksanakan melalui proses keperawatan yang diawali dengan

pengkajian, menganalisa data, merumuskan masalah, merencanakan dan

pengamatan pelaksanaan tindakan keperawatan serta mengevaluasi hasil

tindakan keperawatan secara menyeluruh.

11

Mengkaji : - Mengumpulkan data ( anamnese ) - Mengelompokkan data.

Penderita, keluarga penderita

Menganalisa data

Menentukan masalah

Merencanakan tindakan keperawatan

Pengamatan pelaksanaan tindakan keperawatan

Evaluasi hasil tindakan keperawatan

Page 12: Proposal Hepatitis

3. Studi dokumentasi

Yakni dengan melihat catatan – catatan medik dalam status klien tentang

pemeriksaan radiologi, nilai laboratorium, dan pemeriksaan lainnya yang

berhubungan dengan masalah klien serta interpretasi dari tindakan yang telah

dilakukan.

I. Konsep waktu dan tempat penelitian.

1. Waktu : Dari tanggal 5 s/d 24 Februari 2007.

2. Tempat : Ruang perawatan Bedah BPK RSUD A. Makkasau parepare.

J. Sumber dan jenis data.

1. Sumber data : Penderita, rekam medik, keluarga, dokumentasi medik dan

paramedik.

2. Jenis data :

- Data subjektif yaitu data / keluhan yang diungkapkan oleh penderita atau

keluarga klien secara langsung melalui wawancara langsung ).

- Data objektif yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui

pengamatan, penglihatan, perabaan, ketuk, pendengaran.

- Data pemeriksaan diagnsostik yaitu data yang diperoleh memalui

pemeriksaan dari tim kesehatan yang lainnya mis : Laboratorium, Fhoto

rongent dll.

- Data rekam medik yaitu data yang diperoleh dari kunjungan pasien.

- Data pencatatan medik dan paramedic.

12

Page 13: Proposal Hepatitis

K. Populasi dan sample.

1. Populasi : Jumlah penderita tahun 2004 – 2005 jumlah penderita rawat

inap sebanyak 969 orang, penderita hepatitis pada wanita

sebanyak 9 orang ( 25 % ) dan penderita pada pria sebanyak 27

orang ( 75 % ). Sedangkan pada tahun 2005-2006, jumlah

penderita rawat inap sebanyak 1058 orang, penderita hepatitis

pada wanita sebanyak 22 orang ( 4,34% ) dan penderita pada

pria sebanyak 56 orang ( 10,14 % ), jadi jumlah penderita dari

tahun 2005 – 2006 sebanyak 114 penderita.

2. Sampel : Diantara 114 kasus dari populasi tersebut diambil 1 orang

sample dalam memberikan asuhan keperawatan.

L. Tehnik pengumpulan data.

Untuk menghimpun data dan informasi tentang klien maka penulis menggunakan

berbagai cara, antara lain :

a. Observasi : Dengan mengamati secara langsung respon yang ditunjukkan oleh

klien.

b. Wawancara : Dengan mengadakan tanya jawab pada klien dan keluarga,

untuk mendapatkan data – data yang akurat..

c. Pemeriksaan fisik : Dengan mengkaji secara langsung bagian tubuh klien

mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Dengan menggunakan tekhnik

Inspeksi ( melihat ), Palpasi ( meraba ), Perkusi ( mengetuk ), dan Auskultasi (

mendengar ).

13

Page 14: Proposal Hepatitis

M. Analisa data

Grafik batang data pasien dengan penderita Ulcus Diabetikum.

Keterangan :

Jumlah pasien tahun 2005 – 2006 ini adalah 114 dan berdasarkan dengan

grafik yang ada disimpulkan bahwa penderita dengan penyakit Hepatitis

terjadi peningkatan penderita.

Dilihat dari grafik jenis kelamin penderita laki – laki lebih banyak

dibandingkan dengan penderita perempuan.

Dari jumlah pasien tahun 2005 – 2006 ini maka diperkirakan rata – rata

penderita setiap tahunnya adalah sebagai berikut :

36 + 78 = 114 : 2

= 57 (Skor rata – rata penderita tiap tahunya )

14

Page 15: Proposal Hepatitis

N. Jadwal penelitian

1. Tanggal 5 s/d 10 Februari 2007

Pengkajian ( Pengumpulan data ).

2. Tanggal 12 s/d 17 Februari 2007

Analisa data, penentuan rencana tindakan, pengamatan pelaksanaan rencana

tindakan.

3. Tanggal 19 s/d 24 Februari 2007

Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan, pendokumentasian.

O. Anggaran penelitian

Anggaran pada penelitian ini adalah sebanyak Rp. …………….

Dengan rincian sbb :

Biaya pengkajian : Rp. ………

Biaya pelaporan : Rp. ………

Biaya lain – lain : Rp……….

15

Page 16: Proposal Hepatitis

Daftar pustaka

Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid Pertama, Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Indonesia, 2001.

Hinchliff Sue, Hancock, Kamus Keperawatan, Edisi 17, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakatra 1999.

Sneltzer C.Suzanne,Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah runner & Suddarth,

hal1169)

Hinchliff Sue,Kamus Keperawatan,hal 205)

Rekam medik RSUD A. Makkasau Parepare tahun 2005 – 2007.

Dokumentasi Medik dan paramedic.

Wawancara dengan penderita dan keluarga penderita.

16