tambahan logbook blok 9 sk 1

Upload: andiniwidi

Post on 10-Jan-2016

248 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

analisis pengukuran ruang

TRANSCRIPT

Dengan radiograf Hixon-Oldfather Prediction-Hanya untuk mandibula-Persamaan gigi yang sebenarnya dan perkiraan-Memprediksi lebar mesiodistal dari C&P yang belum erupsi.Langkah:

IOWA Prediction- Pada kedua lengkung-Pengukuran dari radiografi lebar C&P yang belum erupsi-Standard errors untuk rahang atas 0.48 dan untuk rahang bawah 0.47Pengukuran untuk RA:1. Ukur lebar C&P maxilla dari Radiograf2. Transfer perhitungan ke grafik

RB: Sama dengan rahang atas

Perencanaan Perawatan OrtodontiHal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan perawatan ortodontik adalah : Keinginan pasien Wajah pasien Susunan dan simetri gigi dalam rahang Relasi gigi dan rahang jurusan sagital Relasi gigi dan rahang jurusan transversal Relasi gigi dan rahang jurusan horizontal

Tujuan Perawatan Ortodonti : Kesehatan gigi dan mulut Estetik muka dan gigi Fungsi kunyah dan bicara yang baik Kualitas hasil perawatan

Yang harus dikuasai dalam perencanaan perawatan orthodonti: Pertumbuhkembangan dentomaksilofasial Estetik dentofasial Diagnosis maloklusi Etiologi Piranti ortho Perubahan jaringan pada pergerakan gigi Retensi dan relaps Prinsip dasarnya meliputi : Keadaan mulut, perencanaan perawatan rahang bawah, perencanaan perawatan rahang atas, relasi gigi posterior, dan masa retensi.

Prinsip Dasar Perawatan Orthodonti:1. Kesehatan mulut Sebelum memulai perawatan ortho harus diupayakan kesehatan mulut yang baik Karies harus dirawat, scaling kalkulus, penyakit periodontal juga harus dirawat Bila ada penyakit sistemik, misalnya diabetes harus control gula darah2. Perencanaan perawatan rahang bawah Terutama di region insisivus dilakukan dulu,kemudian rencana perawatan rahang atas disesuaikan Insisivus bawah diletakkan dalam posisi stabil, yaitu terletak pada daerah keseimbangan diantara lidah, bibir, dan pipi Perubahan letak insisivus yang berlebih cenderung relaps3. Perencanaan perawatan rahang atas Penyesuaian perawatan rahang atas terhadap rahang bawah dilakukan terutama untuk mendapatkan relasi kakninus kelas 1, hal ini memengaruhi pertimbangan seberapa banyak tempat yang dibutuhkan dan banyaknya kaninus diretraksi4. Relasi gigi posterior Diupayakan mendapatkan relasi molar pertama permanen kelas 1 tetapi bila tidak memungkinkan relasi molar bisa kelas 2 atau kelas 35. Penjangkaran Macam penjangkaran yang dipakai perlu dipertimbangkan untuk mencegah terjadinya kehilangan penjangkaran (gigi penjangkaran bergeser ke mesial) yang berlebihan6. Masa retensi Perlu perencanan masa retensi pada akhir perawatan untuk kasus yang dirawat ortho, untuk mencegah relaps7. Penyediaan ruangan dalam perawatan ortho

Penyediaan Ruang dalam Perawatan OrtodontikGigi yang berdesakan dibagi dalam tiga kategori : Ringan: < 4 mm Sedang: 4 8 mm Parah: > 8 mmPanduan Umum (Profit dkk) : Bila kekurangan tempat sampai 4mm tidak perlu pencabutan : kategori ringan Bila kekurangan tempat 5 9 mm sering diperlukan pencabutan : kategori sedang Bila kekurangan tempat 10 mm atau lebih selalu diperlukan pencabutan : kategori parahAda empat cara penyediaan ruang dalam perawatan ortodontik : Enamel stripping Ekspansi lengkung geligi Distalisasi molar Memproklinasi insisiv Pencabutan gigi permanenENAMEL STRIPPING Pengurangan enamel dapat dilakukan pada sisi distal/mesial gigi sulung/ gigi permanen. Fungsi : - menyediakan ruangan Membentuk gigi permanen ke bentuk yang lebih baik/ memperbaiki titik kontak Alat yang digunakan metal abrasive strip atau bur yang dipasang pada high speed air turbine handpiece Untuk melakukan pengurangan enamel didaerah posterior dapat dipasang separator diantara Molar dan Premolar selama 3-5 hari untuk mendapatkan distema. Banyaknya enamel yang dibuang tanpa membahayakan gigi-gigi tersebut 0,25mm tiap sisi gigi. Bila enamel stripping dilakukan pada semua Insisivus maka akan didapat ruangan 2mm diregio anterior.Bila dilakukan pada seluruh rahang akan didapat ruangan sebesar 5-6mm pada rahang tersebut . Perlu diupayakan bahwa enamel stripping juga mempertahankan bentuk gigi dan kontak gigi yang berdekatan. Setelah di enamel stripping gigi perlu diulas dengan bahan aplikasi topical yang mengandung flour untuk mencegah karies. Enamel stripping baiknya dilakukan pada orang dewasa.

EKSPANSI Ekspansi ke arah transversal dapat dilakukan di rahang atas terutama bila terdapat gigitan silang posterior. Ekspansi ke arah transversal di regio anterior dapat juga dilakukan untuk mendapatkan tempat agar gig-gigi anterior yang sedikit berdesakan dapat dikoreksi. Ekspansi ke arah sagital dapat memperpanjang lengkung geligi. Untuk melakukan ekspansi sagital regio anterior perlu diperhatikan posisi gigi yang lebih ke anterior tidak mengganggu profil pasien.

DISTALISASI MOLARMolar atas dapat digerakkan ke distal untuk menambah ruangan pada kasus yang bila dilakukan pencabutan akan kelebihan tempat atau sesudah dilakukan pencabutan gigi permanen masih juga terjadi kekurangan tempat. Dapat juga dilakukan pada kasus yang molar pertama permanennya bergeser ke mesial karena kehilangan premature molar kedua sulung. Piranti yang digunakan bisa piranti lepasan dengan headgear yang bisa menggerakkan molar ke distal sampai sejauh 2-3 mm tiap sisi. Piranti lain adalah piranti cekat di rahang atas, missal pendulum yang dapat menggerakkan molar ke distal lebih banyak. Molar bawah dapat juga digerakkan ke distal bila molar kedua sulung tanggal premature.

MEMPROKLINASIKAN INSISIVEDilakukan apabila incisive terletak retroklinasi dan profil muka cembung. Bila tindakan ini dilakukan berlebihan dapat menyebabkan profil menjadi lebih cembung dan incisive yang proklinasi cenderung relaps.

Faktor yang mempengaruhi pencabutan A. Faktor Umum1. Perimbangan Profile2. Hubungan InsisivePada overjet yang dalam, paling sedikit minimal 2 mm tempat yag dibutuhkan.Pergeseran garis median dapat dilakukan one side extrction.Pencabutan gigi premolar atas saja (kanan dan kiri), atau bawah saja(kanan dan kiri), adalah sebagai kamuflase kelainan skeletal klas II dan klas III.3. Penggunaan PirantiPenggunaan piranti cekat lebih sedikit memerkula pertimbangan pencabutan dari pada piranti lepas.4. Kebutuhan PenjangkaranGigi yang digunakan untuk penjangkaran dharuslah kuat dan tidak mudah berpindah.B. Faktor Lokal1. Kondisi Gigi GeligiGigi yag prognosis jangka panjangnya buruk lebih disarankan untuk dicabut demi mendapatkan ruang.2. Daerah yang crowdingExtaksi insisivus berguna untuk mengatasi crowding pada bagian anterior, akan tetapi tindakan ini sangat tidak dianjurkan karena extraksi insisivus dapat memperburuk estetik.Extraksi Premolar 1. Gigi ini berada di tengah dalam satu kuadran, sehingga dapat mengatasi kekurangan tempat anterior maupun posterior.Extraksi gigi molar 2 dapat mengatasi kekurangn tempat pada bagian posterior.3. Derajad CrowdingKurang dari 2mm tidak perlu dipermasalahkan. Pada fase mixed dentition, crowding yang ringan dapat diatasi dengan leewayspace.4. Posisi gigi secara Individu

Pertimbangan pencabutan gigi incisiveBiasanya jarang dicabut karena alas an estetik. Namun pada kondisi tertentu gigi ini dicabut, seperti :a. Prognosis jangka panjangnya buruk karena adanya karies, trauma atau resesi gingivalb. Crowding yang sangat parahc. Incisive terletak di luar lengkung rahang, baik ke palatal maupun linguald. Kaninus yang berinklinasi ked distale. Incisive yang bentuknya tidak normal ( anomaly )f. Incisive lawan atau antagonisnya tidak ada atau mengalami kelainan bentukg. Incisive lateral keluar lengkung rahang sehingga incisive 1 yang berkontak baik dengan kaninus

CaninusPeran kaninus sangat besar baik untuk estetik maupun fungsi kunyah. Pencabutan kaninus dilakukan misalnya kaninus yang terletak ektopik, terletak jauh menyimpang dari letaknya yang benar atau bila incisive lateral telah berkontak dengan baik dengan premolar pertama. Kontak yang baik antara incisive lateral dan premolar pertama dapat dicapai dengan baik bila menggunakan piranti cekat.

Premolar PertamaGigi yang paling sering dicabut untuk perawatan orthodontic bila kekurangan tempat sedang sampai banyak. Premolar pertama dicabut untuk mengoreksi berdesakan baik di anterior maupun di posterior. Bila premolar pertama dicabut pada saat kaninus sedang erupsi biasanya kaninus secara spontan menempati bekas pencabutan premolar pertama dipakai untuk koreksi berdesakan di anterior.

Premolar kedua Bila kebutuhan tempat ringan sampai sedang, kurang lebih 4mm. Hanya 25- 50 % tempat bekas pencabutan yang dipakai untuk koreksi gigi yang berdesakan. Kelebihan tempat di posterior dapat ditutup dengan menggerakkan molar pertama ke mesial, untuk itu diperlukan piranti cekat, agar terdapat tiitik kpntak yang baik antara molar pertama dengan premolar kedua. Pertimbangan pertimbangan pencabutan premolar kedua : Crowding yang mild moderate Ketika giginya hipoplastic ( biasanya merupakan akibat darai infeksi apical), karies, atau absen Pada keadaan dimana tidak terdapat satu atau lebih premolar dua dan crowding mild sampai moderate, premolar kedua dapat dicabut di quadrant lain di rahang yang sama agar seimbang, piranti cekat dibutuhkan untuk merapikan gigi lainnya dan menutup sisa tempat Ketika gigi benar-benar berada di luar lengkung rahang ( eksostema) baik ke arah palatal atau lingual diikuti oelh hilangnya molar kedua decidui secara prematur; kontak antara molar satu permanent dan premolar satu permanen harus bisa ditolerir.

Molar pertama permanen Bukan gigi yang dipilih untuk dicabut Pencabutan sebelum bererupsinya molar kedua: Molar cenderung bergeser ke depan, khususnya pada susunan gigi yang berjejal sehingga cenderung menempati ruang bekas molar pertama Pencabutan sesudah bererupsinya molar kedua: Molar kedua cenderung miring dan berotasi ke depan kea rah bekas ruang molar pertama Jika pencabutan perlu dilakukan akibat karies, ada 2 situasi umum yang menentukan saat pencabutan:1) Jika tidak dibutuhkan ruang untuk memperbaiki susunan segmen anterior, cabut gigi ini sebelum molar kedua erupsi2) Jika ruang dibutuhkan untuk memperbaiki susunan segmen anterior, cabut gigi ini sesudah molar kedua erupsi

Molar KeduaGigi ini diindikasikan untuk dicabut, misalnya bila diperlukan pergerakan M1 ke distal, bila ada posterior crowded, dan member kesempatan pada M3 untuk geser ke mesial.Kondisi dimana pencabutan M2 bawah bias menghasilkan posisi M3 yang baik :1. M3 letaknya lurus, tidak miring ke mesial > 30o2. Pencabutan dilakukan hanya jika mahkota M3 Ssudah terkalsifikasiPada RA, pencabutan M2 sebelum erupsi M3 lebih sering menghasilkan posisi M3 yang memuaskan karena lintasan gigi M3 yang lebih panjang

Molar Ketiga Mencegah impaksi Dulu ini dicabut untuk menghindari berdesakan di region anterior, tapi sekarang tidak dianjurkan.PENCABUTAN GIGI Dibutuhkan pada situasi: Untuk menghilangkan susunan gigi yang berjejal. Untuk memperbaiki hubungan lengkung gigi antero-posterior.Hal yang perlu diperhatikan: Prognosis gigi Letak letak gigi sangat menyimpang dari normal. Banyaknya tempat yang dibutuhkan dan letak kekurangan tempat. Relasi insisivus Kebutuhan penjangkaran apakah perlu digunakan penjangkaran maksimum atau tidak. Profil pasien apakah pencabutan yang dilakukan dapat menyebabkan perubahan profil pasien. Tujuan perawatan apakah perawatan komprehensif ataukah perawatan kompromi atau bahkan perawatan penunjang.

PENCABUTAN GIGI PERMANEN Dilakukan bila dilakukan total >8mm. Diskrepansi total terdiri dari : diskrepansi model, diskrepansi sefalometrik, kedalaman curve of spee, perkiraan banyaknya kehilangan penjangkaran

PENCABUTAN PADA GELIGI CAMPURAN1. Tujuan pencabutan serial untuk memberikan ruang bagi gigi-gigi agar bisa bererupsi ke susunan yang baik, bukannya membiarkan gigi-gigi tersebut bererupsi ke posisi yang tidak teratur pada susunan gigi geligi yang berjejal dan nantinya baru mencari ruangan serta memperbaiki ketidakteraturan tersebut.1. Tahap dasar prosedur:1. Ekstraksi caninus susu untuk mendapatkan ruang bagi erupsi insisivus kedua permanen. Gigi insisivus kedua permanen nantinya akan menduduki sebagian ruangan untuk kaninus permanen.1. Ekstraksi premolar pertama untuk mendapatkan ruang bagi erupsi kaninus permanen.1. Menurut Kerr, tanggalnya gigi yang terlalu cepat mendorong erupsi gigi permanen penggantinya yang lebih cepat kecuali jika ruangan tidak tersedia.

1. Kondisi Merugikan untuk pencabutan serial1. Keadaan berjejal terlalu besarPada kondisi ini, ruang yang diperoleh dari pencabutan pertama cenderung tertutup sebelum insisivus permanen tersusun dengan baik, kecuali bila dipakaikan alat penahan ruangan buatan.1. Kegagalan insisivus permanen untuk memperbaiki diri secara spontan1. Gigi insisivus yang terkunci oleh gigi lain, akan berputar sangat besar atau gigi yang apeknya sangat malposisi tidak akan bisa membaik secara spontan, dan keadaan ini harus dikenali dalam merencanakan suatu perawatan.

1. Indikasi 1. Kondisi berjejal ringan1. Tidak ada penyimpangan pada hubungan lengkung gigi.1. Semua gigi ada, dalam kondisi sehta dan pada posisi erupsi yang tepat.1. Tidak ada posisi oklusal yang saling mengunci, rotasi yang parah/malposisi apical dari gigi-gigi insisivus kecuali jika dilakukan perawatan pesawat aktif.

Pencabutan untuk menghilangkan susunan berjejalDipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: KONDISI GIGI-GIGIKondisi gigi-gigi harus dipertimbangkan dalam merencanakan pencabutan. Gigi-gigi yang fraktur, hipoplastik, gigi dengan karies yang besar dan gigi dengan restorasi yang besar, semuanya bisa dicabut ketimbang gigi-gigi yang sehat. POSISI SUSUNAN BERJEJALJelas bahwa susunan berjejal terlketak di salah satu lengkung gigi, susunan ini akan bisa diperbaiki dengan lebih mudah jika dialkukan pencabutan pada bagian lengkung tersebut, daripada bagian lain yang jauh letaknya dari tempat gigi yang berjejal. POSISI GIGI GIGIFaktor pertimbangan ketiga adalah posisi gigi itu sendiri. Gigi-gigi yang malposisi dan sulit diperbaiki susunannya adalah gigi yang paling sering dipilih untuk dicabut. Khususnya, posisi apeks gigi harus dipertimbangkan, karena biasanya lebih sulit menggerakkan apeks daripada mahkota

PENCABUTAN UNTUK MENGUBAH HUBUNGAN LENGKUNG GIGI Terutama pada klas II yang lengkung atas terlalu jauh ke depan daripada lengkung bawah. Lengkung atas/lebih sering segmen anterior, biasanya digerakkan ke belakang pada perawatan, dan kecuali jika ada ruang pada lengkung tersebut, pergerakan ke belakang ini hanya bisa dilakukan dengan mencabut gigi untuk mendapatkan ruangan. Jika ada penyimpangan dalam hubungan lengkung anteroposterior yang membutuhkan perbaikan dan ditambah dengan letak gigi yang berjejal, ruang yang dibutuhkan jelas lebih besar daripada jika kedua kondisi ini berdiri sendiri-sendiri.

PENCABUTAN KESEIMBANGAN Kesimetrisan lateral dari pencabutan diperlukan pada lengkung rahang yang penuh/berjejal, untuk menghindari timbulnya pergeseran gigi-gigi melampaui garis tengah muka. Tidak diperlukan jika susunan gigi yang ada renggang-renggang, karena tidak akan terjadi kecenderungan pergeseran pergerakan ke lateral. Pencabutan komensasi, yaitu mencabut gigi-gigi pada rahang yang berlawanan, biasanya dikaitkan dengan perawatan dengan pesawat ortodonsi.

Incisivus BawahDilakukan jika: Prognosisnya buruk karena karies, trauma, atau resesi gingiva Crowding severe, dengan satu incisivus miring ke labial atau lingual Kaninus berinklinasi ke distal Pada maloklusi kelas III yang ringan dengan icisivus bawah yang crowded Pada pasien dewasa dengan hubungan incisivus dan molar kelas I dan crowding incisivus bawah yang parah Terdapat diskrepansi ukuran gigi pada segmen labial atas

Indikasi pencabutan insisivus bawah: Terletak di luar lengkung rahang Kaninus bawah mempunyai inklinasi yang besar

Incisivus AtasEkstraksi incisivus 2 dilakukan jika: Mahkota, akar, atau keduanya abnormal Gigi incisivus 2 pada sisi yang lain dalam 1 rahang hilang atau abnormal Bodily movement ke palatal dengan incisivus sentral dan caninus yang berkontak Moderate crowding dengan caninus berinklinasi ke distal

Alasan pencabutan insisivus kedua atas (kadang untuk tempat caninus) Malposisi gigi yang parah, khususnya jika apkes terletak di palatal. Malformasi gigi, paling sering ditemukan mahkota berbentuk konus.

Caninus BawahDiekstraksi jika gigi mengalami displacement yang parah dan kontak gigi insisivus 2 dan premolar 1 baik.

Premolar PertamaP1 merupakan gigi yang paling sering dicabut. Biasanya untuk kekurangan tempat sedang sampai banyak. Premolar pertama dicabut untuk mengoreksi kondisi berdesakan baik di anterior maupun posterior. Bila premolar pertama dicabut pada saat kaninus sedang bererupsi, biasanya kaninus secara spontan menempati ruang bekas pencabutan.

Premolar KeduaP2 dicabut bila kebutuhan tempat ringan sampai sedang. Bila premolar kedua menyisakan kelebihan tempat, dapat diatasi dengan menggerakan molar pertama ke mesial.

Molar PertamaPencabutan molar pertama permanen menghasilkan tempat yang banyak sehingga dapat untuk koreksi kelainan di anterior yang parah meskipun waktu perawatan jadi lebih lama dan lebih sulit. Pencabutan sebelum erupsi M2; pada kondisi ini, M2 cenderung geser ke mesial khususnya pada gigi yang berjejal. Pencabutan sesudah M2 erupsi; pada situasi ini M2 cenderung miring atau rotasi kedepan, tetapi dapat ditahan.M1 jarang dicabut karena kontak P2 dan M2 tidak sebaik M1 dan P2, perkecualiannya apabila P2 tidak erupsi dan impaksi di distal M1.

Molar Kedua Gigi ini diindikasikan untuk dicabut, misalnya bila diperlukan menggerakkan M1 ke distal bila ada gigi berdesakan di posterior dan memberi kesempatan M3 untuk bergeser ke mesial.Kondisi dimana pencabutan M2 bawah bisa menghasikan posisi yang baik.(1) M3 letaknya lurus, tidak miring ke mesial >30 derajat(2) Pencabutan dilakukan, hanya jika mahkota M3 sudah terkalsifikasiPada rahang atas, pencabutan M2 sebelum erupsi M3 lebih sering menghasilkan posisi M3 yang memuaskan karena lintasan gigi M3 yang lebih panjang.

Molar KetigaUntuk menghindari gigi berdesakan di regio anteriortetapi sekarang pencabutan M3 tidak dianjurkan. Ekstraksi dilakukan jika pada keadaan patologis.

PENYEDIAAN RUANG- EkspansiEkspansi ke arah transversal dapat dilakukan di rahang atas terutama bila terdapat gigitan silang posterior, juga untuk mendapatkan tempat agar gigi anterior yang berdesakan dapat dikoreksi. Ekspansi ke arah sagital dapat memperpanjang lengkung geligi.

- Distalisasi MolarMolar atas dapat digerakkan ke distal untuk menambah ruangan pada kasus yang bila dilakukan pencabutan akan kelebihan tempat, atau sesudah dilakukan pencabutan gigi permanen masih juga terjadi kekurangan tempat.

- Memproklinasikan InsisivTindakan ini dapat dilakukan apabila insisivus terletak retroklinasi dan profil muka yang tidak cembung.- Interproksimal StrippingMenghilangkan enamel sebanyak 0,25 mm tiap permukaan proksimal dari insisivus bawah menyediakan ruang sebesar 2 mm untuk mengurangi crwoding, tapi dilakukan pada orang dewasa saja.