tahun laporan kinerja (lkj) -...

65
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT Jalan Aur No. 1 Padang, Telp. & Fax (0751) 891566 Website : disperindag.sumbarprov.go.id PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Upload: others

Post on 20-Mar-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT Jalan Aur No. 1 Padang, Telp. & Fax (0751) 891566

Website : disperindag.sumbarprov.go.id

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Page 2: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, kami panjatkan segala puji syukur

kehadirat Allah Subhanhuwata’ala yang telah melimpahkan

berkat dan rahmat-Nya sehingga Laporan Kinerja Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

2018 dapat tersusun. Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat disusun berdasarkan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Instansi Pemerintah (AKIP) serta berpedoman Peraturan

Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang

Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di

Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat

Penysunan Laporan Kinerja ini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan

fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam rangka

mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan juga merupakan alat kendali

dan alat pemacu kinerja setiap unit bidang dan UPTD di lingkungan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.

Secara garis besar Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2018 ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kinerja tahun kedua periode Renstra 2016-2021 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Barat, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang tercermin dalam setiap indikator kinerjanya serta memuat aspek keuangan

yang digunakan dalam melaksanakan program dan kegiatan terhadap pencapaian sasaran

strategis yang telah ditetapkan.

Besar harapan kami semoga Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat ini, dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja yang

nantinya akan diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja pada

masa yang akan datang. Terima kasih.

Padang, Januari 2019

Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

Asben Hendri, SE, MM.

Pembina Utama Muda NIP. 19631209 198611 1 003

Page 3: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2018 merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan

misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Untuk

mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, telah ditetapkan tujuan, sasaran, dan

indikator yang ingin dicapai dalam tahun 2018 sebagai berikut.

Tabel

Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tahun 2018

Tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan, sasaran strategis, dan indikator kinerja yang

ditetapkan. Selama tahun 2018, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat telah berupaya untuk meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah, dimana pada tahun 2018 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 9,10 persen atau sebesar Rp. 20,97 triliun terhadap pembentukan struktur ekonomi Sumatera Barat. Di sektor Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga terus melakukan upaya guna terwujudnya usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing. Hal ini dicapai melalui peningkatan usaha perdagangan dalam negeri yang diukur dengan persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat dengan besaran kontribusi pada tahun 2018 sebesar 15,31 persen atau

Page 4: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

iii

sebesar Rp. 35.30 triliun serta peningkatan nilai ekspor non migas daerah yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar (22,05) persen dibandingan nilai ekspor tahun 2017, dimana pada tahun 2018 nilai ekspor Sumatera Barat hanya mencapai mencapai US$ 1.595,01 juta.

Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja organisasi, Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga berupaya melakukan perbaikan kinerja yang digambarkan melalui hasil evaluasi akuntabilitas kinerja dan persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan. Pada tahun 2018, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- dapat terealisasi sebesar 88,40 persen atau Rp. 29.295.835.256,-. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan dengan total kegiatan sebanyak 71 kegiatan, terlaksana sebesar 100 persen.

Secara umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi misi dan tujuan, sasaran strategis, serta indikator kinerja. Beberapa pembenahan yang telah dilakukan

selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Dalam mewujudkan peningkatan sektor perindustrian terhadap perekonomian daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah selesai membuat Peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP);

2. Melakukan perbaikan indikator dan proses cascading sampai level esselon III

dan IV serta mekanisme pemantauannya.

Walaupun hasil kinerja yang didapat semakin meningkat, namun masih terdapat

beberapa upaya perbaikan yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang menghambat daya

saing produk IKM, melalui pelatihan dan dan pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi produk.

2. Pembangunan industri-industri pendukung yang mengolah bahan baku dalam

kuantitas, kualitas dan harga bersaing, yang nantinya dapat meningkatkan nilai tambah produk industri untuk dijadikan produk ekspor.

3. Memacu pertumbuhan sektor perdagangan dengan memperkuat Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.

4. Mengembangkan ekspor daerah dengan meningkatkan kerjsama dan koordinasi

dengan pihak terkait. 5. Melakukan penyempurnaan dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan

dalam mendukung Reformasi Birokrasi dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.

6. Berusaha kedepannya untuk melakukan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja secara berkala dan berjenjang dari tingkat esselon sampai staf.

Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018 adalah kategori Baik. Rincian

capaian kinerja masing-masing indikator setiap sasaran strategis tersebut dapat

diilustrasikan dalam tabel berikut :

Page 5: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

iv

Tabel

Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

T R C (%) Kategori

1 Meningkatnya

kontribusi sektor

industri dalam

perekonomian daerah

1.1. Persentase

kontribusi sektor

industri terhadap

PDRB Sumatera

Barat

% 11,65 9,10 78,11 Baik

78,11 Baik

2 Meningkatnya usaha

perdagangan dalam

negeri

2.1. Persentase

kontribusi sektor

perdagangan

terhadap PDRB

Sumatera Barat

% 16,29 15,31 93,98 Sangat Baik

93,98 Sangat Baik

3 Meningkatnya ekspor

non migas daerah

3.1. Peningkatan nilai

ekspor

% 2,00 (22,05) (1.102,50) Kurang Baik

(1.102,50) Kurang Baik

4 4.1. Nilai BB B 91,65 Sangat Baik

75,30 69,01

4.2. Persentase capaian

realisasi fisik dan

keuangan

pelaksanaan

program/kegiatan

% 97,50 94,20 96,62 Sangat Baik

94,13 Sangat Baik

-

Capaian Sasaran Strategis 4

Capaian Sasaran Strategis 3

2018

Meningkatnya tata

kelola organisasi

Nilai evaluasi

akuntabilitas kinerja

Keterangan :

T = Target ; R = Realisasi ; C = Capaian

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Capaian Sasaran Strategis 1

Capaian Sasaran Strategis 2

Page 6: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………. i

Ringkasan Eksekutif ………………….…………………………………………………………………………..…. ii

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat ...............................................................

2

1.3 Kekuatan Sumber Daya yang ada ................................................. 4

1.4 Isu Strategis yang dihadapi .......................................................... 5

1.5 Sistematika ................................................................................. 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis ........................................................................ 7

2.2 Perjanjian Kinerja ......................................................................... 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Metodologi Pengukuran Kinerja ...................................................... 14

3.2 Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2018 ............................................ 15

3.3 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2018 ............................................. 16

3.4 Realisasi Anggaran Tahun 2018 ..................................................... 46

3.5 Penghargaan yang diperoleh ......................................................... 53

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .................................................................................. 54

4.2 Permasalahan dan Kendala ........................................................... 55

4.3 Rekomendasi .............................................................................. 55

Lampiran : Indikator Kinerja Utama (IKU)

Lampiran : Penetapan Kinerja Tahun 2018

Lampiran : Perjanjian Kineja Pejabat Esselon III dan IV Tahun 2018

Lampiran : Penghargaan yang diperoleh Tahun 2018

Lampiran : Printout Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2018 melalui e-sakip

Lampiran : Realisasi Rencana Aksi Tahun 2018

Page 7: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

vi

DAFTAR TABEL

No Nama Tabel Hal

Tabel 2.1.1 Tujuan dan Indikator Tujuan serta Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2018 ............................................................

9

Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2018………………………………………………………. 13

Tabel 3.1.1 Skala Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018 ……………………………. 14

Tabel 3.2.1 Hasil Capaian Kinerja Tahun 2018 ................................................... 15

Tabel 3.3.1 Perbandingan Realisasi Tahun 2018 dengan Target dan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 ...................................................................

16

Tabel 3.3.2 Realisasi Indikator Tujuan 1 ........................................................... 17

Tabel 3.3.3 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Satu …………………………………. 18

Tabel 3.3.4 PDRB Sumatera Barat dan Kontribusi Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2018 ...................................................................................

20

Tabel 3.3.5 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 pada Sasaran Strategis Satu ……………………………………………………………………………..

24

Tabel 3.3.6 Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 2 ................................................ 28

Tabel 3.3.7 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dua ……………………………………. 29

Tabel 3.3.8 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 pada Sasaran Strategis Dua ……………………………………………………………………………..

33

Tabel 3.3.9 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Tiga …………………………………… 36

Tabel 3.3.10 Ekspor Non Migas Sumatera Barat Berdasarkan Beberapa Golongan Barang Tahun 2017-2018 …………………………………………………………….

38

Tabel 3.3.11 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 pada Sasaran Strategis Tiga ……………………………………………………………………………..

41

Tabel 3.3.12 Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 3 ................................................ 42

Tabel 3.3.13 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Empat ……………………………… 43

Page 8: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

vii

Tabel 3.3.14 Perkembangan Nilai Akuntabilitas Tahun 2015-2017 Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat …………………

44

Tabel 3.3.15 Perkembangan Capaian Realisasi Fisik dan Keuangan Tahun 2015-2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat ..

45

Tabel 3.4.1 Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2018 …………………. 46

Tabel 3.4.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2018 …………………………. 50

Page 9: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

viii

DAFTAR GRAFIK

No Nama Grafik Hal

Grafik 1 Kekuatan Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2018 …………………………………

4

Grafik 3.3.1 Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Industri

Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta Target Jangka Menengah …………………………………………

19

Grafik 3.3.2 Perbandingan Nilai PDRB Sub Sektor Industri Tahun 2018 dengan

Tahun 2017 dan Tahun 2016 …………………………………………………......

19

Grafik 3.3.3 Perbandingan Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB di

Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera Dan Nasional Tahun 2018 ..............................................................

21

Grafik 3.3.4 Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan

2016 serta Target Jangka Menengah ………………....…………………….….

30

Grafik 3.3.5 Perbandingan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB di

Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera Dan Nasional Tahun 2018 ...............................................................

31

Grafik 3.3.6 Perbandingan Realisasi Indikator Peningkatan Nilai Ekspor Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta Target Jangka

Menengah …….......................................................................…….....

37

Grafik 3.3.7 Perbandingan Peningkatan Nilai Ekspor di Provinsi Sumatera Barat

dengan Provinsi Lain di Sumatera dan Nasional Tahun 2018 ...............

39

Grafik 3.4.1 Penyerapan Anggaran Tahun 2018 dibandingkan Tahun 2017

dan 2016 ......................................................................................

47

Page 10: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan latar belakang penulisan laporan kinerja, penjelasan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat disertai dengan struktur organisasi, kekuatan sumber daya, dan isu strategis yang dihadapi dalam menjalankan organisasi serta sistematika penulisan laporan kinerja.

1.1 LATAR BELAKANG

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat merupakan organisasi

perangkat daerah yang ditugaskan untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan serta tugas pembantuan sebagaimana yang tertuang

dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dituntut untuk

melaksanakannya dengan trasnparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme.

Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam Undang-

Undang omor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas

tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instani Pemerintah (LAKIP).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2018 dalam rangka melaksanakan misi dan

mencapai visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan sekaligus sebagai alat kendali dan

pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan

masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, penyusunan Laporan

Kinerja tersebut juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor

5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review Atas Laporan Kinerja.

Atas dasar tersebut, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berdiri

sebagai bagian dari desain besar Reformasi Birokrasi untuk melaksanakan seluruh proses kepemerintahan dalam rangka merealisasikan keinginan bersama untuk mewujudnyatakan

Good Governance. SAKIP menuntut adanya sinergitas antara proses perencanaan,

Page 11: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

2 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

pengukuran, pelaporan sampai evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja. Pada kondisi

terkini, evaluasi terhadap AKIP merupakan isu paling strategis dalam SAKIP karena pada akhir prosesnya akan dapat mencerminkan optimal atau tidaknya kinerja dari tiap-tiap

lembaga/instansi pemrintah. Sebab hal ini dapat memperlihatkan sejauh mana kemajuan instansi pemerintah dalam menerapkan manajemen kinerja yang berfokus pada hasil.

Selain itu dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan,

azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas. Menurut penjelasan undang-undang tersebut, azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap

kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah

ditetapkan. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai sarana dalam menyampaikan

pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder atas pelaksanaan tugas, fungsi dan

kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Selain sebagai bahan evaluasi, laporan

akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

1. Mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat untuk dapat

melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada pertaturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan

dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;

2. Menjadikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap

aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib dan kondusif;

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam

rangka meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Barat guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik;

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pembangunan pada

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.

1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Perindustrian dan Perdagangan

yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Adapun tugas pokok dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai Peraturan

Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2017 tanggal 5 Juni 2017 tentang Uraian Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam Bab

Page 12: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

II Bagian Kesatu Pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa “Dinas Perindustrian dan Perdagangan

mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan”. Selanjutnya pada Pasal 2 ayat 2 disebutkan, untuk menyelenggarakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian dan Perdagangan;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian dan Perdagangan;

3. Pembinaan dan fasilitasi bidang perindustrian dan perdagangan lingkup provinsi dan kabupaten/kota;

4. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; 5. Pelaksanaan tugas di bidang industri agro, industri non agro, perdagangan,

perlindungan konsumen dan tertib niaga, dan UPTD;

6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perindustrian dan perdagangan; 7. Pelaksanaan fungsi kedinasan yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Barat pada tahun 2018 telah melaksanakan berbagai kegiatan yang ditunjang

dengan dukungan dana, personil serta sarana yang tersedia agar tercapainya sasaran pembangunan ekonomi khususnya industri dan perdagangan di Sumatera Barat. Adapun

program dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Provinsi Sumatera Barat (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2017 tanggal 5 Juni 2017 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat memiliki susunan organisasi yang terdiri atas 1 orang

esselon II, 8 orang esselon III, 22 orang esselon IV dan Fungsional. Berikut jabaran struktur

organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan Peraturan Gubernur dimaksud.

Page 13: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat

:

:

:

:

:

Usman, ST

19801110 200901 1 004

SEKSI KALIBRASI

Afrisman, SH

19670601 198903 1 010

SEKSI PEMERIKSAAN DAN

PENGUJIAN

Dra. Nelie Yanti

19610726 199203 2 002

Asben Hendri, SE, MM.

19631209 198611 1 003

KEPALA DINAS

BIDANG INDUSTRI AGRO BIDANG INDUSTRI NON AGRO BIDANG PERDAGANGAN

SUB. BAGIAN

UMUM DAN KEP

SUB. BAGIAN

KEUANGAN

SEKRETARIS

SUB. BAGIAN

PROGRAM

Nandi Pinta, B.Sc Helfisyah, SE Jonhar, S.Kom.

BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA

Zaimar, SE, M.Sc / 19630420 199003 2 006

19620414 198903 1 007 19600615 198603 1 007 19710731 199403 1 002

Roza Gustia, S.Kom

SEKSI INDUSTRI HASIL HUTAN DAN

PERKEBUNANSEKSI DATA DAN PERIZINAN SEKSI EKSPOR DAN IMPOR SEKSI PEMBERDAYAAN KONSUMEN

Irsad, SE, MM / 19621216 199103 1 003 Hj. Suriani, SE, M.Si./19620823 199103 2 001 Ridonald, SE, M.Si/ 19710303 199003 1 001

19720721 199803 1 005 19641216 199103 2 006 19681217 199403 1 005 19820811 201001 2 019

Yuldhy Dharma Putra, SH, M.Si Ir. Syafrida, M.Si. Defitra, SE

Dra. Mukhlinda Yassirli, SE. Elyasmar, SH, MM Sofni Aziria, B.Sc.

SEKSI INDUSTRI HASIL PERIKANAN, MAKANAN

DAN MINUMANSEKSI INDUSTRI ANEKA DAN TEKSTIL SEKSI BAHAN POKOK DAN BARANG PENTING

SEKSI PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU

JASA

SEKSI TERTIB NIAGA

19661211 199103 2 005 19650729 199003 2 001 19630305 199303 2 002 19650217 199003 2 005

19630306 198301 2 001 19630212 198301 1 001

Fungsional Peng. Mutu Barang

Yudhi Diputra, ST, MT Darman, ST. Hasnurita, SH, MM. Syamsul Bahri, SH,M.Si

SEKSI PERWILAYAHAN, SARANA/PRASARANA

DAN STANDARISASI

SEKSI INDUSTRI KIMIA HILIR DAN

MARITIM

SEKSI BINA USAHA, SARANA, DATA DAN

PERIZINAN

UPTD

UPTD PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN

MINYAK ATSIRI

UPTD BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU

BARANG UPTD LOGAM

Fungsional Penyuluh

Fungsional Penera

Fungsional Statistisi

19770706 200901 1 001 198307072006041005

Ir. Gusriati, SE, MM. / 19640803 200604 2 002 Syamsurizal,S.Sos/19600724 198103 1 006 Lili Ahmadin, S.Sos/19690809 199403 2 006

SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA

Zulkahiratullail Budi Setiawan, ST, M.Si Ridwan, ST

19851002 201001 2 025 19790628 200501 1 006 19790616 200902 1 003

Arman, ST, MM.

SEKSI PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS

SDM INDUSTRI

19701011 199403 1 003

SEKSI PEREKAYASAAN LOGAM MESIN

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

Fungsional Perencana Syafrizal, SE, MM. / 19670930 199403 1 006

Page 14: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

4 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

1.3 KEKUATAN SUMBER DAYA YANG ADA

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya guna menghasilkan rencana pembangunan di

Sektor Perindustrian dan Perdagangan yang berkualitas, sinergis dan kredibel perlu didukung

oleh sumber daya manusia yang handal. Pada tahun 2018, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat memiliki pegawai sebanyak 116 orang yang terdiri atas

29 orang struktural, 62 orang fungsional umum dan 25 orang fungsional tertentu. Pada

grafik berikut dapat dilihat kekuatan pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 berdasarkan tingkat pendidikan.

Grafik 1 Kekuatan Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Tahun 2018)

S2 S1 D3 SMA SMP SD

1. Sekretariat 7 9 1 10 - - 27

2. Industri Non Agro 2 6 - 3 - - 11

3. Industri Agro 2 4 1 6 - - 13

4. Perdagangan 5 5 1 12 - - 23

5. Perlindungan Konsumen

dan Tertib Niaga

4 2 2 5 1 - 14

6. UPTD BPSMB 2 9 3 3 - - 17

7. UPTD PP. Minyak Atsiri 1 3 - - - - 4

8. UPTD Logam 2 2 - 3 - - 7

JUMLAH/Total 25 40 8 42 1 - 116

NO UNIT/PlacementPENDIDIKAN/Education JUMLAH/

Total

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumatera Barat

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat, pada tahun 2018 pegawai di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat 22 persen tingkat pendidikannya

adalah S2 atau sebanyak 25 orang, 34 persen berpendidikan S1 atau sebanyak 40 orang, 7

persen berpendidikan D3 atau sebanyak 8 orang dan 36 persen berpendidikan SMU atau

sebanyak 42 orang. Pegawai tersebut tersebar di 8 bidang yang ada dilingkungan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.

Dari sisi dukungan alokasi anggaran untuk mencapai kinerja pada tahun 2018

dialokasikan anggaran APBD sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- dapat teralisir sebesar

Rp. 29.295.835.256,- atau 88,40 persen untuk membiayai kegiatan pembinaan yang

dilakukan dalam rangka mengembangkan industri dan perdagangan di Sumatera Barat.

Berikut terinci pagu dana tahun 2018 dimaksud :

1. Belanja Langsung, sebesar Rp. 21.350.460.478,- dan dapat direalisir sebesar

Rp. 18.104.392.215,- atau 84,80 persen, yang terdiri dari :

Page 15: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

5 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

a. Belanja Langsung Pokok, , sebesar Rp. 7.237.783.143,- dapat terealisir sebesar

Rp. 6.495.223.110,- atau 89,74 persen untuk 5 program dan 31 kegiatan.

b. Belanja Langsung Urusan, sebesar Rp. 14.112.677.335,- dapat terealisir sebesar

Rp. 11.609.169.105,- atau 82,26 persen untuk 6 program (Sektor Industri 2

program, Sektor Perdagangan 3 program dan 1 program penunjang) dan 40

kegiatan.

2. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 11.791.266.375,97,- dapat teralisir sebesar

Rp. 11.191.443.041,- atau 94,91 persen.

1.4 ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI

Pembangunan dan pengembangan sektor industri dan perdagangan tak lepas dari isu

strategis yang mempengaruhi kinerja sektor industri dan perdagangan. Isu strategis adalah

permasalahan utama yang dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun

yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra).

Berdasarkan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2016-2021, telah diidentifikasi isu strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut :

1. Daya saing produk industri dalam menghadapi MEA :

- Daya saing produk Industri Kecil Menengah yang masih rendah (kualitas, desain,

harga, kemasan, kontinuitas produksi).

- Belum optimalnya pengembangan industri sesuai potensi daerah.

- Penguasaan teknologi masih rendah.

- Keterbatasan kualitas SDM pelaku usaha industri kecil dan menengah.

- Masih rendahnya pengenlan terhadap produk Industri Kecil Menengah.

2. Penguatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.

- Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadi

dan negara tujuan ekspor masih terpaut ke negara tujuan tradisional. - Daya saing produk ekspor masih relatif rendah.

- Masih terjadi fluktuasi indeks harga konsumen yang berpengaruh pada daya beli. - Masih banyak ditemui barang beredar yang tidak memenuhi ketentuan, seperti

barang yang tidak mencantumkan kode produksi, tanggal kadaluarsa, tanda SNI,

manual dan garansi. - Masih rendahnya kualitas sarana pasar rakyat.

Page 16: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

6 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

1.5 SISTEMATIKA

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2018 adalah :

a. Ikhtisar Eksekutif

Bagian ini menguraikan secara singkat tentang tujuan dan saran yang akan dicapai

beserta hasil capaian, kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran, langkah-langkah yang dimabil, serta langkah antisipasinya.

b. Bab I. Pendahuluan Bagian ini menguraikan latar belakang, tugas, fungsi dan sturktur organisasi, isu

strategis, kekuatan sumber daya serta sistematika laporan.

c. Bab II. Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Bagian ini menguraikan tentang Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018.

d. Bab III. Akuntabilitas Kinerja

Bagian ini menguraikan tentang metodologi pengukuran capaian kinerja, hasil pengukuran kinerja dan capaian kinerja Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018.

e. Bab IV. Penutup Bagian ini menguraikan tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang

telah ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemcahannya untuk tahun mendatang.

Page 17: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

7 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini menjelaskan tentang rencana strategis tahun 2016-2021 yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan, serta perjanjian kinerja organisasi perangkat daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018.

2.1 RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

pada Pasal 272 ayat 2 menyebutkan bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah memuat

tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan

Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi

Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah, pada pasal 111 menyebutkan bahwa penyusunan rancangan awal

Renstra Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 disajikan dengan

sistematika paling sedikit memuat:

1. Pendahuluan;

2. Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah;

3. permasalahan dan isu strategis Perangkat Daerah;

4. Tujuan dan sasaran;

5. Strategi dan arah Kebijakan;

6. Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan;

7. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan;

8. Penutup

Sehubungan dengan peraturan tersebut, maka pada Revisi Renstra Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 pada Bab IV hanya memuat

tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang diturunkan dari Visi dan Misi Gubernur Provinsi

Sumatera Barat yang dimuat dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2016-2021.

Sesuai dengan visi gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, maka visi pembangunan

jangka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalah:

“Terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera”

Page 18: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

8 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Barat ini diharapkan akan mewujudkan

keinginan dan amanat masyarakat Provinsi Sumatera Barat dengan tetap mengacu pada

pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya

bagi masyarakat Provinsi Sumatera Barat, memperhatikan RPJMN 2015-2019, dan RPJPD

Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2025.

Dalam merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang akan diwujudkan,

dan untuk memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan serta untuk

menumbuhkan sense of participation and sense of belonging maka Pemerintah Provinsi

Sumatera Barat menyatakan misi pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2016-2021 dalam bentuk 5 (lima) misi. Tujuan pembangunan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat berada pada misi ke 4 yaitu Meningkatkan ekonomi

masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global,

dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan daerah. Misi ini diarahkan

untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang lebih tinggi dan merata dengan

mengembangkan kegiatan ekonomi yang lebih produktif berbasis kerakyatan, mendorong

sektor unggulan daerah dan memanfaatkan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk

yang berdaya saing.

2.1.1 Tujuan dan Sasaran

Sebagai penjabaran untuk mewujudkan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Sumatera Barat melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan serta selaras dengan tujuan

satu pada misi keempat RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 yaitu

Meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkualitas dan lebih merata berbasis ekonomi

kerakyatan, maka dirumuskan tujuan dan sasaran di sektor industri dan perdagangan tahun

2016-2021 yang akan dicapai sebagai bentuk perwujudan dalam perencanaan pembangunan

jangka menengah daerah. Tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah;

Memfokuskan pada penguatan kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataan

pengembangan industri di kab/kota, peningkatan kualitas produk industri serta

peningkatan produktivitas usaha industri.

2. Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya

saing;

Memfokuskan kepada peningkatan kemudahan berusaha bagi perdagangan dalam dan

luar negeri, menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting

di pasar, peningkatan tertib usaha di bidang perdagangan, peningkatan standar dan

mutu produk ekspor serta peningkatan negara tujuan ekspor.

Page 19: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

9 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3. Meningkatkan kinerja organisasi.

Menekankan kepada peningkatan kualitas perencanaan dan pelaporan organisasi,

peningkatan kualitas penatausahaan keuangan, dan peningkatan pengawasan internal

organisasi.

Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2016-2021) dapat

dirumuskan berdasarkan tujuan yang ada, yaitu :

1. Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah;

2. Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri;

3. Meningkatnya ekspor non migas daerah;

4. Meningkatnya tata kelola organisasi.

Untuk menjabarkan tujuan dan sasaran agar terukur dan dapat dicapai secara nyata,

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga telah menetapkan

indikator kinerja utama masing-masing sasaran strategis tersebut seperti digambarkan pada

tabel berikut.

Tabel 2.1.1

Tujuan dan Indikator Tujuan serta Sasaran Strategis dan

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2018

Sumber : Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat Tahun 2018

Page 20: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

10 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

2.1.2 Strategi, Kebijakan dan Program

Untuk keterarahan pelaksanaan kegiatan operasional dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran sebagai implementasi dan penjabaran visi serta misi, dan untuk pemantapkan

pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara maksimal diperlukan penetapan strategi dan kebijakan pembangunan di bidang industri dan perdagangan.

Strategi dan kebijakan dimaksud selanjutnya yang akan menjadi dasar untuk perumusan

kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat untuk setiap program

prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsinya. Strategi dan kebijakan tersebut berperan penting untuk pencapaian tujuan dan sasaran jangka menengah, dan telah diselaraskan

dengan strategi dan kebijakan serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Strategi untuk sektor perindustrian yang dirumuskan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut:

Tujuan 1 : Meningkatkan peranan sektor industri dalam

perekonomian daerah.

Sasaran 1 : Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah

Indikator Kinerja Sasaran 1 : Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Sumatera Barat (%)

Strategi :

1. Memperkuat struktur industri yang berdaya saing berbasis sumberdaya dan penguasaan

teknologi; 2. Mengembangkan usaha hilirisasi produk industri pengolahan;

3. Meningkatkan kualitas produk industri; 4. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia sektor industri.

Kebijakan : 1. Pengembangan dan peningkatan sentra industri;

2. Peningkatan daya saing sektor industri.

Program yang digunakan : 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah bertujuan untuk meningkatan

kontribusi sektor industri. Sasaran dari program ini adalah 1) meningkatkan penguatan terhadap kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataan pengembangan

industri di kab/kota melalui peningkatan fasilitasi koordinasi pengembangan kawasan dan sentra industri dengan pihak terkait, peningkatan kemampuan sentra industri,

serta peningkatan ketersediaan data sektor industri yang akurat dan lengkap; 2)

Meningkatkan produktivitas usaha industri melalui melalui hilirisasi produk industri, peningkatan kualitas sarana dan prasarana IKM serta peningkatan promosi dan

perluasan pasar produk industri. Indikator yang akan dicapai melalui program ini adalah:

- Jumlah sentra industri yang dikembangkan (sentra); - Peningkatan volume produksi melalui penggunaan teknologi tepat guna dan

hilirisasi produk industri (%).

Page 21: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

11 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

2. Program Peningkatan Kualitas Produk Industri.

Program Peningkatan Kualitas Produk Industri bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk industri. Sasaran dari Program ini yaitu 1) meningkatkan

jumlah IKM untuk mendapatkan fasilitasi daya saing produk melalui fasilitasi sertifikasi, standariasi, dan peningkatan kualitas design kemasan; 2) peningkatan kompetensi

SDM IKM dan aparatur Pembina IKM; 3) peningkatan penggunaan teknologi tepat

guna. Indikator yang akan dicapai yaitu :

- Jumlah IKM yang mendapatkan fasilitasi sertifikasi, standarisasi dan peningkatan kualitas kemasan produk industri (IKM).

Tujuan 2 : Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar

negeri yang kondusif dan berdaya saing.

Sasaran 2 : Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri. Indikator Kinerja Sasaran 2 : Persentase kontribusi sub sektor perdagangan terhadap

PDRB Sumatera Barat (%) Strategi :

1. Memperkuat pasar dalam negeri;

2. Peningkatan pengawasan barang dan jasa; 3. Peningkatan dan penguatan kelembagaan BPSK;

Kebijakan :

1. Menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan memperkuat jaringan distribusi; 2. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri;

3. Peningkatan efektivitas pengawasan perlindungan konsumen;

4. Peningkatan kinerja BPSK di kab/kota;

Program yang digunakan : 1. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri

Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri bertujuan untuk meningkatkan

kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat. Sasaran dari program ini adalah 1) Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri melalui

peningkatan pembinaan dan perkuatan akses pasar dalam negeri serta peningkatan fasilitasi perizinan dan pengembangan usaha perdagangan dalam negeri; 2) Menjaga

stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting di pasar melalui

peningkatan layanan informasi ketersediaan bahan pokok dan barang penting di pasar, peningkatan penataan sarana dan prasarana distribusi, serta peningkatan koordinasi

distribusi, pasokan dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting dengan stakeholder terkait.

Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu : - Peningkatan omset perdagangan (%);

- Laju Inflasi (%)

2. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen

Program Peningkatan Perlindungan Konsumen bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan hak dan kewajibannya serta menumbuhkan kesadaran

pelaku usaha akan pentingnya perlindungan konsumen sehingga meningkatkan

kualitas barang/jasa di pasaran dalam negeri. Sasaran dari program ini adalah terciptanya tertib usaha di bidang perdagangan melalui peningkatan ketaatan pelaku

usaha dalam tertib niaga, peningkatan pemberdayaan terhadap konsumen, serta peningkatan barang yang diawasi sesuai dengan ketentuan.

Page 22: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

12 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu :

- Persentase produk dan jasa yang diawasi yang sesuai dengan ketentuan (%); - Persentase ketaatan usaha dalam tertib niaga (%).

Sasaran 3 : Meningkatnya nilai ekspor non migas daerah

Indikator Kinerja Sasaran 3 : Peningkatan nilai ekspor (%)

Strategi : 1. Mengembangkan komoditi dan pasar ekspor daerah.

Kebijakan :

1. Peningkatan kualitas layanan ekspor; 2. Peningkatan diversifikasi produk ekspor;

3. Meningkatkan diversifikasi negara tujuan ekspor.

Program yang digunakan :

1. Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri. Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri bertujuan untuk

meningkatkan nilai ekspor non migas Sumatera Barat. Sasaran dari program ini adalah

1) Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan luar negeri melalui peningkatan pemanfaatan fasilitas layanan perdagangan luar negeri serta peningkatan kompetensi

calon eksportir dan eksportir; 2) Meningkatkan standar dan mutu produk ekspor melalui peningkatan pengawasan terhadap komoditi ekspor, peningkatan kualitas

sarana dan prasarana pengujian produk ekspor, serta peningkatan kompetensi SDM Labor penguji; 3) Meningkatkan diversifikasi pasar ekspor melalui peningkatan promosi

produk potensial ekspor dan peningkatan koordinasi dengan kelembagaan ekspor.

Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu :

- Peningkatan nilai ekspor (%)

Page 23: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

13 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

Pada tahun 2018, telah ditetapkan Perjanjian Kinerja (PK) sebagai komitmen pimpinan untuk berkinerja dengan baik. Perjanjian Kinerja tersebut mengacu pada tujuan dan sasaran

dalam Renstra 2016-2021 sebagaimana terdapat pada tabel berikut.

Tabel 2.2.1

Perjanjian Kinerja Tahun 2018

No. Sasaran Strategis Target

(1) (2) (4)

1. Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam

perekonomian daerah

1.1 11,65

2. Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri 2.1 16,29

3. Meningkatnya ekspor non migas daerah 3.1 2,0

4. Meningkatnya tata kelola organisasi 4.1. BB

(75,30)

4.2 97,50

No. Program

1. Program Pengembangan Kewilayahan Industri. Rp. 2.225.509.441

2. Program Pengembangan Industri Kecil dan

Menengah.

Rp. 1.963.887.500

3. Program Pengembangan Perdagangan Dalam

Negeri.

Rp. 3.404.143.050

4. Program Peningkatan dan Pengembangan

Perdagangan Luar Negeri.

Rp. 5.415.955.580

5. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen. Rp. 1.012.631.764

6. Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Rp. 90.550.000

7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 3.608.588.818

8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

Rp. 2.659.694.325

9. Program Peningkatan Disisplin Aparatur Rp. 101.088.000

10. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Rp. 316.596.000

11. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Rp. 551.816.000

12. Program Penumbuhan dan Pengembangan

Industri Kecil dan Menengah

Rp. 2.549.000.000

13. Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Rp. 515.474.000

14. Program Pengembangan Perdagangan Dalam

Negeri.

Rp. 1.749.705.000

Jumlah Rp. 26.164.639.478

APBD

Peningkatan nilai ekspor (%)

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja

Persentase capaian realisasi fisik dan

keuangan pelaksanaan program /

kegiatan (%)

APBN

Persentase Kontribusi sektor

perdagangan terhadap PDRB

Sumatera Barat (%)

Persentase kontribusi sektor industri

terhadap PDRB Sumatera Barat (%)

APBD

APBD

APBN

APBN

APBD

APBD

APBD

APBD

Indikator Kinerja

(3)

APBD

APBD

Anggaran

APBD

APBD

Keterangan

Sumber : Perjanjian Kinerja Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat Tahun 2018

Page 24: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

14 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini dilaporkan akuntabilitas kinerja meliputi hasil pengukuran capaian indikator kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, hasil analisis pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, serta akuntabilitas keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat tahun anggaran 2018. Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara target Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dengan realisasi capaian.

3.1 METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA

Metode pengukuran capaian kinerja yang digunakan dalam laporan kinerja ini adalah

membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang baik, % capaian kinerjanya dihitung

dengan menggunakan rumus:

Realisasi

Targetx 100

2. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang tidak baik, % capaian kinerja dihitung dengan menggunakan rumus:

(2 x Target) - Realisasi

Targetx 100

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator dan sasaran,

menggunakan skala pengukuruan sebagai berikut:

Tabel 3.1.1 Skala Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018

No. Skala pengukuran Kategori

1 > 100% Memuaskan

2 >85% - 100% Sangat Baik

>75% - 85% Baik

>55% - 75% Cukup

3 ≤ 55% Kurang Baik

Page 25: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

15 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3.2 HASIL PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2018

Hasil pengukuran pencapaian 4 (empat) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator

kinerja utama yang telah ditetapkan dan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2.1 Hasil Capaian Kinerja Tahun 2018

T R C (%) Kategori

1 Meningkatnya

kontribusi sektor

industri dalam

perekonomian daerah

1.1. Persentase

kontribusi sektor

industri terhadap

PDRB Sumatera

Barat

% 11,65 9,10 78,11 Baik

78,11 Baik

2 Meningkatnya usaha

perdagangan dalam

negeri

2.1. Persentase

kontribusi sektor

perdagangan

terhadap PDRB

Sumatera Barat

% 16,29 15,31 93,98 Sangat Baik

93,98 Sangat Baik

3 Meningkatnya ekspor

non migas daerah

3.1. Peningkatan nilai

ekspor

% 2,00 (22,05) (1.102,50) Kurang Baik

(1.102,50) Kurang Baik

4 4.1. Nilai BB B 91,65 Sangat Baik

75,30 69,01

4.2. Persentase capaian

realisasi fisik dan

keuangan

pelaksanaan

program/kegiatan

% 97,50 94,20 96,62 Sangat Baik

94,13 Sangat Baik

-

Capaian Sasaran Strategis 4

Capaian Sasaran Strategis 3

2018

Meningkatnya tata

kelola organisasi

Nilai evaluasi

akuntabilitas kinerja

Keterangan :

T = Target ; R = Realisasi ; C = Capaian

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Capaian Sasaran Strategis 1

Capaian Sasaran Strategis 2

Berdasarkan tabel capaian kinerja diatas, diketahui dari 5 (lima) indikator kinerja yang

ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat terdapat 1 (satu) indikator dengan hasil kurang baik yaitu indikator kinerja peningkatan nilai ekspor dengan

capaian kinerja sebesar negatif 1.102,50 persen dan 3 (tiga) indikator lainnya dengan predikat capaian sangat baik yaitu Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Sumatera Barat (dengan capaian 94,29 persen), Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja (91,65

persen) dan Persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program/kegiatan (96,62 persen) serta 1 (satu) indikator kinerja dengan predikat capai baik yaitu Persentase

kontribusi sektor industri terhadap PDRB Sumatera Barat (80,09 persen).

Page 26: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

16 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018

Tahun 2018 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Strategis Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat 2016-2021. Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang telah dituangkan dalam bentuk program dan

kegiatan, perlu dibuat analisis capaian kinerja sebagi tolok ukur kinerja organisasi agar semakin baik dari tahun ke tahun. Dimana dalam hal ini, tingkat capaian kinerja diukur

dengan cara membandingkan antara kinerja yang dihasilkan dengan kinerja yang diharapkan. Berikut akan disajikan capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2018 disandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017 dan 2016.

Tabel 3.3.1

Perbandingan Realisasi Tahun 2018 dengan Target dan Realisasi Tahun 2017 dan 2016

T R C (%) T R C (%) T R C (%) Kategori

1 Meningkatnya

kontribusi sektor

industri dalam

perekonomian

daerah

1.1. Persentase

kontribusi

sektor industri

terhadap

PDRB

Sumatera

Barat

% 11,19 10,09 90,17 11,42 9,74 85,29 11,65 9,10 78,11 Baik

2 Meningkatnya

usaha

perdagangan

dalam negeri

2.1. Persentase

kontribusi

sektor

perdagangan

terhadap

PDRB

Sumatera

Barat

% 14,35 14,76 102,86 15,90 14,91 93,77 16,29 15,31 93,98 Sangat Baik

3 Meningkatnya

ekspor non migas

daerah

3.1. Peningkatan

nilai ekspor

% 1,50 (2,28) (152,00) 2,00 19,77 988,50 2,00 (22,05) (1.102,50) Kurang

Baik

4.1. Nilai - - - BB B 91,59 BB B 91,65

75,25 68,92 75,30 69,01

4.2. Persentase

capaian

realisasi fisik

dan keuangan

pelaksanaan

program/

kegiatan

% - - - 97,50 95,81 98,27 97,50 94,20 96,62 Sangat Baik

-

2018

Sangat Baik4 Meningkatnya

tata kelola

organisasi

Sasaran

StrategisIndikator Kinerja Satuan

2016 2017

Nilai evaluasi

akuntabilitas

kinerja

Keterangan :

T = Target ; R = Realisasi ; C = Capaian

No.

Guna melihat realisasi dan capaian kinerja terkait dengan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi pelaksanaan Renstra tahun

pertama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Periode Renstra 2016-2021, dapat dilihat pada uraian berikut.

Page 27: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

17 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Guna mewujudkan misi 4 RPJMD Provinsi Sumatera Barat yaitu meningkatkan

ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif dan berdaya saing regional dan global dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan daerah,

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam membina dan mengembangkan sektor perindustrian dan perdagangan

di provinsi Sumatera Barat menetapkan tujuan pertama yaitu Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah. Melalui tujuan tersebut diharapkan pertumbuhan

ekonomi masyarakat khususnya yang bergerak di sektor industri dan perdagangan dapat meningkat, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi daerah. Pencapaian tujuan pertama ini

dapat dilihat dari realisasi indikator kinerja pada tabel berikut.

Tabel 3.3.2

Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 1

No Indikator Kinerja Realisasi

2016 2017 2018

1 Persentase kontribusi sektor

industri terhadap PDRB Sumatera

Barat

10,09 9,74 9,10

Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuan pertama belum maksimal. Hal ini diketahui dari terjadinya penurunan besaran kontribusi

sektor industri terhadap PDRB dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

Untuk mencapai tujuan Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah telah ditetapkan 1 sasaran strategis. Evaluasi dan analisis terhadap pencapaian

sasaran strategis tersebut dijelaskan sebagai berikut:

“Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah”

TUJUAN 1

Page 28: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

18 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Gambaran pencapaian sasaran Meningkatkan kontribusi sektor industri dalam

perekonomian daerah dilihat berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut ini:

Tabel 3.3.3

Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Satu (dalam %)

T R C T R C T R C

1 Meningkatnya

kontribusi sektor

industri dalam

perekonomian

daerah

1.1. Persentase

kontribusi

sektor industri

terhadap

PDRB

Sumatera

Barat

11,19 10,09 90,17 11,42 9,74 85,29 11,65 9,10 78,11

Capaian Sasaran Strategis 1 90,17 (sangat baik)

2018

78,11 (baik)

2017No.

Sasaran

StrategisIndikator Kinerja

2016

85,29 (sangat baik)

Sumber : BPS Sumatera Barat, data diolah

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB tahun 2018 berdasarkan data dari BPS

Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 9,10 persen atau sebesar Rp. 20,97 triliun dari total PDRB Sumatera Barat Atas Dasar Harga Berlaku yang tercatat sebesar Rp. 230,53 triliun atau

lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 11,65 persen, sehingga persentase capaiannya sebesar 78,11 persen. Hasil indikator kinerja persentase kontribusi sektor industri

terhadap PDRB Sumatera Barat diukur melalui penghitungan besaran kontribusi sektor industri terhadap PDRB Sumatera Barat dengan rumus penghitungan sebagai berikut.

Rp. 20,97 triliun

Rp. 230,53 triliunKontribusi sub sektor industri

terhadap PDRB (%)= x 100 = 9,10 %

Catatan : 1. Nilai PDRB Sub Sektor Industri Pengolahan Tahun 2018 sebesar Rp. 20,97 triliun 2. Nilai PDRB Sumatera Barat tahun 2018 sebesar Rp. 230,53 triliun

Kinerja ini jika dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu mencapai 9,74 persen,

sedikit mengalami penurunan pada tahun 2018 dengan realisasi sebesar 9,10 persen, dan

membutuhkan kerja yang maksimal untuk mencapai target jangka menengah Renstra (pada tahun 2021) dengan target sebesar 12.33 persen. Perbandingan target kinerja tersebut

sebagaimana terlihat pada grafik berikut:

Meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah

Sasaran Strategis 1.1

Page 29: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

19 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Grafik 3.3.1

Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta

Target Jangka Menengah (dalam %)

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat, data diolah

Penurunan persentase kontribusi sektor Industri terhadap PDRB pada tahun 2018

disebabkan karena rendahnya Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) serta meningkatnya beberapa kontribusi sektor lain terhadap PDRB.

Sebenarnya di sisi pertumbuhan produksi, sektor industri mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun pertumbuhan sektor lain lebih cepat dari sektor

industri. Perkembangan pertumbuhan sektor industri digambarkan pada grafik berikut.

Grafik 3.3.2

Perbandingan Nilai PDRB Sub Sektor Industri Tahun 2018 dengan Tahun 2017 dan Tahun 2016 (dalam triliun rupiah)

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat, data diolah

Page 30: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

20 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Jika dibandingkan dengan sektor lain dalam struktur PDRB Provinsi Sumatera Barat,

Sektor industri (9,10 persen) memberikan kontribusi terbesar kelima setelah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (23,16 persen), sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (15,31 persen), sektor Transportasi dan Pergudangan (12,66 persen) serta sektor Konstruksi (9,64 persen). Besaran kontribusi per sektor lapangan

usaha terhadap pembentukan struktur PDRB Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.3.4 PDRB Sumatera Barat dan Kontribusi

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018

No. Lapngan Usaha

PDRB Tahun 2018

Atas Dasar Harga

Berlaku (triliun

rupiah)

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. 53,39

2 Pertambangan dan Penggalian 9,83

3 Industri Pengolahan 20,97

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,26

5 Pengadaan Air, pengelolaan sampah 0,21

6 Konstruksi 22,22

7 Perdagangan Besar dan eceran 35,30

8 Transportasi dan Pergudangan 29,18

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

3,15

10 Informasi dan Komunikasi 12,61

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 6,93

12 Real Estate 4,51

13 Jasa Perusahaan 1,00

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

13,64

15 Jasa Pendidikan 9,68

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,19

17 Jasa Lainnya 4,45

230,53 Produk Domestik Regional Bruto

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat, data diolah

Dibandingkan dengan provinsi di Pulau Sumatera dan nasional, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB di Sumatera Barat cenderung lebih rendah. Sektor

industri pengolahan yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB provinsinya adalah

Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 35,89 persen dan terendah Provinsi Aceh yaitu 5,39 persen. Hal ini menunjukkan bahwa geliat pertumbuhan sektor industri terhadap ekonomi

Sumatera Barat belum begitu membaik jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Data selengkapnya tergambar pada grafik berikut:

Page 31: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

21 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Grafik 3.3.3

Perbandingan Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera dan

Nasional Tahun 2018 (dalam %)

Sumber Data : BPS, data diolah

Terjadinya penurunan kontribusi sektor industri terhadap PDRB pada tahun 2018,

disamping disebabkan rendahnya Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan meningkatnya kinerja lapangan usaha lainnya, juga disebabkan

beberapa faktor terkait pembinaan di sektor perindustrian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kontribusi sektor industri

tersebut antara lain:

1. Masih kurangnya hilirisasi dan diversifikasi produk industri yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan produksi sektor industri dibandingkan sektor usaha lainnya;

2. Belum optimalnya pembinaan sektor industri di kabupaten/kota yang disebabkan

keterbatasan anggaran;

3. Sebagian besar skala usaha realtif kecil, sehingga sebagian besar hasil usaha digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan relatif kecil digunakan untuk penumpukan

modal usaha.

Dalam rangka terus berupaya meningkatkan peranan sektor industri terhadap

pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat yang dicerminkan dalam besaran kontribusi sektor

industri terhadap PDRB, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat berusaha melakukan peningkatan program dan kegiatan di sektor industri. Pada tahun 2018

Page 32: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

22 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

dilaksanakan 2 (dua) program urusan perindustrian yaitu Program Pengembangan

Kewilayahan Industri serta Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang diimplementasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan sektor industri sebanyak 20 (dua

puluh) kegiatan oleh 2 (dua) Bidang Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan penguatan terhadap kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataan pengembangan industri di kab/kota. Upaya ini diwujudkan melalui Program Pengembangan Perwilayahan Industri dengan kegiatan utama membina dan mengembangkan cabang industri dalam bentuk

sentra yang memberikan sumbangan terbesar dalam PDRB Sumatera Barat. Pada

tahun 2018 telah dibina sebanyak 16 sentra industri unggulan, yaitu sentra tenun sebanyak 4 sentra, sentra minyak atsiri sebanyak 11 sentra dan sentra kulit sebanyak 1

sentra.

Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan antara lain:

- Pelatihan Teknis Pengolahan Minyak Atsiri dan Uji Labor.

- Pelatihan Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk dari Kulit.

- Pelatihan dan Lomba Desain Tenun Sumatera Barat. - Pelatihan dan Lomba Desain Produk Bordir/Sulaman Sumatera Barat.

- Pelatihan Diversifikasi Produk Berbahan Baku Ikan. - Sosialisasi Pengembangan Industri Melalui OVOP, sentra dan Klaster.

- Pelayanan Klinik Konsultasi Industri Kecil dan Menengah

2. Meningkatkan produktivitas usaha industri dan kualitas produk industri melalui

penggunaan teknologi tepat guna, hilirisasi produk, peningkatan fasilitasi standarisasi dan legalitas produk IKM serta peningkatan kompetensi SDM IKM dan aparatur

Pembina IKM. Upaya ini diwujudkan melalui Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. Pada tahun 2018 melalui program ini telah dilakukan pembinaan

terhadap 760 IKM serta pelaksanaan fasilitasi sertifikasi dan standarisasi produk industri bagi 106 IKM yang terdiri atas :

- Fasilitasi sertifikat halal bagi IKM Agro sebanyak 50 IKM pangan; - Fasilitasi SNI sebanyak 1 IKM yaitu produk bubuk kakao IKM Cokelata Malibou dari

Kab. Padang Pariaman;

- Fasilitasi izin edar produk pangan (MD) diberikan kepada 5 IKM, yaitu Rendang Gadih (rendang), Samara (makanan beku), Tomburger (burger), Katuju (rendang)

dan Tigoka (rendang); - Fasilitasi Merk bagi 50 IKM

Pencapaian ini diperoleh melalui kegiatan-kegiatan antara lain: - Sosialisasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk Industri Kecil Menengah.

- Pelatihan Teknis dan Diversifikasi Produk Kakao bagi Industri Kecil dan Menengah. - Pelatihan CPPOB bagi Industri Kecil dan Menengah Berbasis Ikan.

- Pelatihan Teknik Permesinan Pengolahan Rotan bagi IKM dan Aparat Pembina. - Pelatihan Pembuatan Produk dan Peralatan Logam.

- Pelatihan Kompetensi Pengelasan bagi Industri Kecil Menengah Logam Mesin.

- Pelatihan Penggunaan Teknologi Tepat Guna bagi Industri Kecil dan Menengah. - Bimbingan Teknis dan Pengawasan Teknis tentang Izin Usaha Industri.

- Pelatihan Produksi Barang dari Bahan Baku Karet. - Sosialisasi Prototipe Teknologi Tepat Guna.

Page 33: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

23 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2018 untuk melaksanakan program

dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatkan kontribusi sektor industri dalam pereknonomian daerah adalah sebesar Rp. 4.189.396.941,- dan

terealisasi Rp. 3.795.078.454,- atau 90,59 %. Artinya terdapat efisiensi penggunaan

anggaran sebesar Rp. 394.318.487,- (9,41%).

Anggaran tersebut tersebar pada 2 program yaitu Program Pengembangan

Kewilayahan Industri (9 kegiatan) dan Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (11 kegiatan).

Program yang dilaksanakan tersebut sudah menunjang pencapaian sasaran strategis

meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah, begitupun dengan

kegiatan pada masing-masing program. Akan tetapi, berdasarkan rata-rata capaian indikator kinerja sasaran strategis ini sebesar 80,09% lebih rendah dari realisasi anggarannya sebesar

90,59% yang menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ternyata belum optimal untuk mencapai sasaran, karena ada faktor lain yang berada di luar jangkauan kegiatan.

Kedepannya, akan diupayakan lagi untuk mengoptimalkan pencapaian target program dan

sasaran kegiatan. Lebih lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar pada tabel berikut:

Page 34: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

24 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.3.5 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 Pada Sasaran Strategis Satu

Target Realisasi

2. Meningkatnya

kontribusi sektor

industri dalam

perekonomian

daerah

2.1 Persentase kontribusi

sektor industri

terhadap PDRB

Sumatera Barat

(Target Tahun 2018

adalah 11,65%)

Persentase kontribusi sektor

industri terhadap PDRB

Sumatera Barat diperoleh

dari perbandingan nilai

sektor industri dalam

struktur PDRB berdasarkan

harga berlaku terhadap total

nilai PDRB Sumatera Barat.

2.225.509.441 1.971.728.145 88,60 Peningkatan sentra

industri unggulan

yang dibina (Target

= 8 sentra ;

realisasi = 16 sentra

yaitu sentra tenun

sebanyak 4 sentra,

sentra minyak atsiri

sebanyak 11 sentra

dan sentra kulit

sebanyak 1 sentra).

Nilai Sektor Industri

Pengolahan Dalam PDRB

Tahun 2018 Atas Dasar

Harga Berlaku : Rp. 20,97

triliun

1. Pelatihan dan

Lomba Desain

Tenun Sumatera

Barat

476.652.000 388.229.800 81,45 Terlaksananya

pelatihan desain

tenun dan lomba

desain busana tenun

Sumatera Barat

60 orang 60 orang Efisiensi Akomodasi,

penginapan dan

tiket narasumber

Total PDRB Sumatera Barat

Tahun 2018 Atas Dasar

Harga Berlaku Rp. 230,53

triliun

2. Pelatihan dan

Lomba Desain

Produk

Bordir/Sulaman

Sumatera Barat

177.477.000 173.448.500 97,73 Terlaksananya

pelatihan desain

bordir dan lomba

desain bordir

20 orang IKM 20 orang IKM

3. Pelatihan

Pengembangan

Desain dan

Diversifikasi Produk

dari Kulit

115.117.200 109.029.801 94,71 Terlaksananya

pelatihan pembuatan

tas berbahan baku

kulit dengan

kombinasi tenun

30 orang IKM 30 orang IKM

4. Pelatihan

Diversifikasi Produk

Berbahan Baku

Ikan

164.340.600 158.338.000 96,35 Terlaksananya

pelatihan diversifikasi

produk berbahan baku

ikan

2 angkatan, 50

orang

2 angkatan, 50

orang

5. Sosialisasi

Pengembangan

Industri melalui

OVOP, Sentra dan

Klaster

55.880.100 52.137.558 93,30 Terlaksananya

Sosialisasi

Pengembangan

Industri melalui

OVOP, Sentra dan

Klaster

1 kali 1 kali

Program

Pengembangan

Kewilayahan Industri.

Kegiatan :

Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

HambatanKualitatifKuantitatifNo. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan Pagu (Rp.)

Rp. 20,97 triliun

Rp. 230,53 triliunKontribusi sub sektor industri

terhadap PDRB (%)= x 100 = 9,10 %

Page 35: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

25 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Target Realisasi

6. Diversifikasi Produk

Kerajinan dan

Pembinaan

Lanjutan

846.337.150 732.033.994 86,49 Terlaksananya

diversifikasi produk

kerajinan berbasis

anyaman pandan dan

pembinaan lanjutan

1 kali, 20 orang

IKM

1 kali, 20

orang IKM

Efisiensi Akomodasi

dan efisiensi

perjalanan dinas

luar daerah (tiket

pesawat)

Terlaksananya Lomba

Kriya Award dan

Study Komparatif

2 kali 2 kali

Terlaksananya

pelatihan kerajinan

jam tangan

25 IKM 25 IKM

7. Pelatihan Teknis

Pengolahan Minyak

Atsiri dan Uji Labor

189.104.066 170.402.066 90,11 Terlaksananya

Pelatihan Teknis

Pengolahan Minyak

Atsiri dan Hasil Uji

Labor

45 orang IKM

dan 19 hasil uji

labor

45 orang IKM

dan 19 hasil

uji labor

8. Pelayanan Klinik

Konsultasi Industri

Kecil dan

Menengah

100.655.550 99.646.176 99,00 Terlaksananya

pelayanan klinik

konsultasi IKM dan

bimbingan IKM oleh

klinik konsultasi IKM

dalam bentuk bimtek

dan bimbingan

penerapan

3 kali, 75 orang

IKM

3 kali, 75

orang IKM

9. Penyusunan

Database Industri

Kecil dan

Menengah

99.945.775 88.462.250 88,51 Terlaksananya

bimbingan teknis

pendataan bagi

aparat dan

tersedianya data serta

informasi IKM di

Sumatera Barat

40 buku 40 buku Efisiensi akomodasi,

efisiensi penginapan

dan tiket

narasumber,

efisiensi perjalanan

dinas dalam daerah

(penginapan dan

penyesuaian

perjalan esselon ke

staf)

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

HambatanKualitatifKuantitatif

Page 36: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

26 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Target Realisasi

1.963.887.500 1.823.350.309 92,84 - Jumlah IKM yang

mendapatkan

fasilitasi sertifikasi

dan standarisasi

produk industri

(Target = 90 IKM ;

realisasi = 106

IKM).

- Jumlah IKM yang

mendapatkan

pelatihan dan

pembinaan (Target

= 675 IKM ;

realisasi = 760

IKM).

1. Sosialisasi

Standarisasi dan

Sertifikasi Produk

Industri Kecil

Menengah

429.573.200 380.492.709 88,57 Terlaksananya

sosialisasi dan

fasilitasi standarisasi

serta sertifikasi

produk IKM (50

sertifikat halal, 5 MD,

1 buah SNI dan 50

merk)

1 kali sosialisasi,

106 sertifikasi

1 kali

sosialisasi, 106

sertifikasi

2. Pelatihan Teknis

Permesinan

Pengolahan Rotan

bagi IKM dan

Aparat Pembina

200.380.500 197.541.500 98,58 Terlaksananya

Pelatihan Teknis

Permesinan

Pengolahan Rotan

bagi IKM dan Aparat

Pembina

15 orang IKM 15 orang IKM

3. Pelatihan Teknis

dan Diversifikasi

Produk Kakao bagi

Industri Kecil dan

Menengah

99.665.000 85.005.500 85,29 Terlaksananya

Pelatihan Teknis dan

Diversifikasi Produk

Kakao bagi IKM

1 angkatan, 25

orang

1 angkatan, 25

orang

Efisiensi belanja

perjalanan dinas

luar daerah karena

terjadinya

pemindahan tempat

pelaksanaan

kegiatan Hari Kakao

Nasional dari Jawa

Timur ke Jakarta

4. Pelatihan

Pembuatan Produk

dan Peralatan

Logam

371.200.000 359.146.000 96,75 Terlaksananya

Pelatihan Pembuatan

Produk dan Peralatan

Logam

2 angkatan, 15

orang/angkatan

2 angkatan, 15

orang/angkata

n

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan Pagu (Rp.)

Program

Pengembangan

Industri Kecil dan

Menengah.

Kegiatan :

Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

HambatanKualitatifKuantitatif

Page 37: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

27 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Target Realisasi

5. Pelatihan

Kompetensi

Pengelasan bagi

IKM Logam Mesin

277.420.000 267.580.000 96,45 Terlaksananya

Pelatihan Kompetensi

Pengelasan bagi IKM

Logam Mesin

15 orang IKM 15 orang IKM

6. Pelatihan

Penggunaan

Teknologi Tepat

Guna bagi Industri

Kecil dan

Menengah

109.680.750 105.144.750 95,86 Terlaksananya

pelatihan pengolahan

komoditi dengan

menggunakan

teknologi tepat guna

20 orang IKM 20 orang IKM

7. Bimbingan Teknis

dan Pengawasan

Teknis tentang Izin

Usaha Industri

68.942.200 55.557.350 80,59 Terlaksananya

pembinaan dan

pengawasan kepada

aparat/petugas

penerbitan izin usaha

industri menurut

ketentuan yang

berlaku

57 orang

aparatur

57 orang

aparatur

8. Pelatihan Produksi

Barang dari Bahan

Baku Karet

91.903.500 89.331.000 97,20 Terlaksananya

pelatihan teknis dan

diversifikasi produk

bahan baku karet

25 orang IKM 25 orang IKM

9. Sosialisasi Prototipe

Teknologi Tepat

Guna

107.840.000 100.305.350 93,01 Terlaksananya

Sosialisasi Prototipe

Teknologi Tepat Guna

150 orang 150 orang

10. Pelatihan CPPOB

Bagi Industri Kecil

dan Menengah

Berbasis Ikan

113.265.350 105.138.650 92,83 Terlaksananya

Pelatihan CPPOB Bagi

IKM Berbasis Ikan

25 orang IKM 25 orang IKM Efisiensi belanja

perjalanan dinas

luar daerah

11. Sosialisasi Rencana

Pembangunan

Industri Provinsi

(RPIP) Sumatera

Barat

94.017.000 78.107.500 83,08 Jumlah aparat dan

stakeholder terkait

peserta sosialisasi

yang bertambah

pemahamannya

tentang RPIP

Sumatera Barat

100 orang 100 orang Efisiensi belanja

akomodasi dan

pengembalian

belanja tiket

pesawat serta

penginapan

narasumber pusat

(narasumber pusat

tidak hadir).

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

HambatanNo. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / OutcomeKualitatif

Kuantitatif

Page 38: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

28 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tujuan kedua Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat guna

mendukung tercapainya misi empat RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalah Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing.

Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari realisasi indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.3.6

Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 2

No Indikator Kinerja Realisasi

2016 2017 2018

1 Peningkatan nilai ekspor (2,28) 19,77 (22,05)

Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuan pertama belum maksimal. Hal ini diketahui dari terjadinya penurunan besaran kontribusi

sektor industri terhadap PDRB pada tahun 2018.

Untuk mencapai tujuan Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing telah ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis. Evaluasi dan

analisis terhadap pencapaian sasaran strategis tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Gambaran pencapaian sasaran strategis Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri dilihat berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut:

“Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan

berdaya saing”

TUJUAN 2

Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri

Sasaran Strategis 2.1

Page 39: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

29 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.3.7

Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Satu (dalam %)

T R C T R C T R C

2 Meningkatnya

usaha

perdagangan

dalam negeri

2.1. Persentase

kontribusi

sektor

perdagangan

terhadap

PDRB

Sumatera

Barat

14,35 14,76 102,86 15,90 14,91 93,77 16,29 15,31 93,98

Capaian Sasaran Strategis 2 102,86 (memuaskan)

2018

93,98 (sangat baik)

No.Sasaran

StrategisIndikator Kinerja

2016 2017

93,77 (sangat baik)

Sumber : BPS Sumatera Barat, data diolah

Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat tahun 2018 berdasarkan data BPS Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 15,31 persen atau sebesar

Rp. 35,30 triliun dari total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku yang tercatat sebesar Rp. 230,53 triliun atau lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 16,29 persen, sehingga

persentase capaiannya sebesar 93,98 persen. Hasil indikator kinerja persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat diukur melalui penghitungan besaran

nilai PDRB sektor perdagangan terhadap total PDRB Sumatera Barat dengan rumus

penghitungan sebagai berikut.

Rp. 35,30 triliun

Rp. 230,53 triliun

Kontribusi sub sektor perdagangan

terhadap PDRB (%)= x 100 = 15,31 %

Catatan : 1. Nilai PDRB Sub Sektor Perdagangan Tahun 2018 sebesar Rp. 35,30 triliun 2. Nilai PDRB Sumatera Barat tahun 2018 sebesar Rp. 230,53 triliun

Kinerja ini jika dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu 14,91 persen, hanya mengalami

sedikit peningkatan yaitu meningkat sebesar 0,15 persen atau 15,31 persen pada tahun

2018, dan membutuhkan kerja yang maksimal untuk mencapai target jangka menengah Renstra (pada tahun 2021) dengan target sebesar 18,35 persen. Perbandingan target kinerja

tersebut sebagaimana terlihat pada grafik berikut.

Page 40: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

30 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Grafik 3.3.4

Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta

Target Jangka Menengah (dalam %)

Sumber : BPS Sumatera Barat, data diolah

Jika dibandingkan dengan sektor lain dalam struktur PDRB Provinsi Sumatera Barat, Lapangan usaha Sektor Perdagangan memberikan kontribusi terbesar kedua setelah sektor

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (23,16 persen) sebagaimana sudah digambarkan pada tabel 2.1.3 pada sub pembahasan Kontribusi Sektor industri.

Meningkatnya persentase kontribusi sektor perdagangan tahun 2018 terhadap PDRB Sumatera Barat dibandingkan tahun 2017 disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut antara lain:

- Gencarnya beberapa event penting di Sumatera Barat yang mendorong aktivitas

perdagangan, seperti Penyelenggaran Olimpiade Sains Nasional dan Hari Pers Nasional

yang behasil menjaga pertumbuhan sektor perdagangan, terutama perdagangan eceran tetap tumbuh positif, disamping masih banyaknya wisatawan yang melancong ke

Sumatera Barat sehingga berimbas pada peningkatan aktivitas perdagangan;

- Stabilnya ketersediaan bahan pokok dan barang penting dipasar yang mengakibatkan

stabilnya laju inflasi di Sumatera Barat yang membawa dampak positif terhadap meningkatnya usaha perdagangan.

Jika dibandingkan dengan provinsi di Pulau Sumatera dan nasional, kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB di Sumatera Barat cenderung meningkat. Sektor perdagangan

yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB provinsinya adalah Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 17,92 persen dan terendah Provinsi Kepulauan Riau yaitu 8,80 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa peranan sektor perdagangan terhadap ekonomi Sumatera Barat

sangat baik karena setiap tahunnya mengalami peningkatan dan jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera juga termasuk sektor yang diperhitungkan. Data

selengkapnya tergambar pada grafik berikut:

Page 41: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

31 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Grafik 3.3.5

Perbandingan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera dan

Nasional Tahun 2018 (dalam %)

Sumber : BPS, data diolah

Dalam rangka meningkatkan persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB pada tahun-tahun berikutnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Barat berusaha melakukan upaya-upaya perbaikan di sektor perdagangan. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut antara lain:

1. Menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting di pasar melalui peningkatnya penataan sarana dan prasarana distribusi dan meningkatkan

koordinasi distribusi, pasokan dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting dengan stakeholder terkait.

Melalui upaya ini, pada tahun 2018 inflasi di Sumatera Barat tetap bisa terjaga yaitu

dengan laju inflasi sebesar 2,33 persen. Capaian ini diperoleh melalui Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri dengan kegiatan-kegiatan antara lain :

- Monitoring Distribusi Barang di Kab/Kota - Pelaksanaan Pasar Murah

- Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

- Monitoring Distribusi Pupuk Bersubsidi - Forum Dagang Dalam Negeri

- Lomba Pasar Rakyat

Page 42: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

32 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

2. Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri melalui peningkatan

pembinaan dan perkuatan akses pasar dalam negeri serta menyediakan fasilitasi perizinan dan pengembangan usaha perdagangan dalam negeri.

Pada tahun 2018, melalui peningkatan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri dapat dicapai peningkatan omset pedagang sebesar 6,15 persen. Dimana pada tahun

2018 omset pedagang di 19 kabupaten/kota Sumatera Barat mencapai Rp. 8.110,65

milyar, meningkat dibandingkan dengan omset pada tahun 2017 yang mencapai Rp. 7.777,43 milyar. Capaian ini diperoleh melalui Program Pengembangan Perdagangan

Dalam Negeri dengan kegiatan-kegiatan antara lain: - Pengembangan Pasar Komoditi Lokal melalui Pasar Lelang Luar Provinsi

- Promosi Potensi Industri Kecil Menengah pada Penyelenggaraan Hari Pers Nasional - Promosi Produk Kerajinan Daerah

3. Meningkatkan tertib usaha di bidang perdagangan melalui peningkatan pengawasan barang beredar di pasaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku (SNI Wajib, MKG,

Label), peningkatan ketaatan pelaku usaha dalam tertib niaga serta meningkatkan pemberdayaan terhadap konsumen.

Melalui upaya ini pada tahun 2018 telah dilakukan pengawasan terhadap 336 barang

yang beredar di pasaran (SNI wajib, MKG dan Label) dengan hasil sebanyak 221 barang yang telah sesuai dengan ketentuan dan 115 barang yang tidak sesuai dengan

ketentuan.

Capaian ini diperoleh Program Peningkatan Perlindungan Konsumen dengan kegiatan-kegiatan antara lain:

- Pengawasan Tertib Niaga

- Pengawasan Barang Beredar di Pasaran - Penguatan dan Fasilitasi Kelembagaan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

- Sosialisasi Kebijakan dan Regulasi Perlindungan Konsumen

Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2018 untuk melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri adalah sebesar Rp. 4.416.774.814,- dan terealisasi

Rp. 3.738.957.370,- atau 84,65 %. Artinya, dengan fisik kegiatan 100% terdapat efisiensi

penggunaan anggaran sebesar Rp. 677.817.444,- (15,35%).

Anggaran tersebut tersebar pada 2 program yaitu Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri (9 kegiatan) dan Program Peningkatan Perlindungan Konsumen

(4 kegiatan).

Program yang dilaksanakan tersebut sudah menunjang pencapaian sasaran strategis

meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri, begitupun dengan kegiatan pada masing-masing program. Capaian indikator kinerja ini sebesar 94,29% lebih tinggi dari realisasi

anggaran sebesar 84,65%. Hal ini berarti kegiatan yang dilaksanakan sudah efektif mencapai sasaran yang ditetapkan. Namun untuk mencapai sasaran kinerja 100%, kegiatan yang

diusulkan di tahun yang akan datang akan lebih disinkronkan dengan program dan sasaran

yang ingin dicapai. Lebih lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar pada tabel berikut:

Page 43: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

33 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.3.8 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 Pada Sasaran Strategis Dua

Target Realisasi

3. Meningkatnya

usaha perdagangan

dalam negeri

3.1. Persentase kontribusi

sektor perdagangan

terhadap PDRB

Sumatera Barat

(Target Tahun 2018

adalah 16,29%).

Persentase kontribusi sektor

perdagangan terhadap PDRB

Sumatera Barat diperoleh

dari perbandingan nilai

sektor perdagangan dalam

struktur PDRB berdasarkan

harga berlaku terhadap total

nilai PDRB Sumatera Barat.

3.404.143.050 2.849.076.166 83,69 Peningkatan omset

pasar rakyat (Target

= 6,3 persen ;

Realisasi = 6,15

persen)

Nilai Sektor Perdagangan

Dalam PDRB Tahun 2018

Atas Dasar Harga Berlaku :

Rp. 35,30 triliun

1. Monitoring

Distribusi Pupuk

Bersubsidi

47.192.900 40.678.644 86,20 Terlaksananya

monitoring distribusi

pupuk bersubsidi di

tingkat distributor dan

pengecer

18 kab/kota 18 kab/kota Efisiensi perjalanan

dinas dalam daerah

(penginapan dan

penyesuaian

perjalanan dari

esselon ke staf).

Total PDRB Sumatera Barat

Tahun 2018 Atas Dasar

Harga Berlaku Rp. 230,53

triliun

2. Promosi Produk

Industri Kecil

Menengah Daerah

2.023.035.200 1.622.579.297 80,21 Terlaksananya

promosi produk

industri kecil

menengah Sumatera

Barat melalui event

partisipasi pada

pameran dalam

daerah (3 kali) dan

luar Sumatera Barat

(9 kali), event fashion

show (3 kali) serta

pawai pembangunan

(1 kali)

17 kali 17 kali Efisiensi perjalanan

dinas luar daerah

(penginapan dan

tiket pesawat), sisa

sewa stand dan

paket pengiriman.

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

Hambatan

Program

Pengembangan

Perdagangan Dalam

Negeri.

Kegiatan :

KualitatifKuantitatif

Rp. 35,30 triliun

Rp. 230,53 triliun

Kontribusi sub sektor perdagangan

terhadap PDRB (%)= x 100 = 15,31 %

Page 44: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

34 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Target Realisasi

3. Sosialisasi

Peningkatan

Penggunaan Produk

Dalam Negeri

61.548.900 61.543.500 99,99 Terlaksananya

Sosialisasi

Peningkatan

Penggunaan Produk

Dalam Negeri

100 orang 100 orang

4. Forum Dagang

Dalam Negeri.

118.779.050 101.118.050 85,13 Terlaksananya forum

dagang dalam negeri.

1 kali 1 kali Efisiensi perjalanan

dinas luar daerah

(penginapan dan

tiket pesawat)

5. Monitoring

Distribusi Barang di

Kab/Kota

50.000.000 40.767.000 81,53 Tersedianya data dan

informasi distribusi

barang di kab/kota

15 kab/kota 15 kab/kota Efisiensi perjalanan

dinas dalam daerah

(penginapan dan

penyesuaian

perjalanan dari

esselon ke staf).

6. Pelaksanaan Pasar

Murah

178.247.300 148.234.000 83,16 Terlaksananya

kegiatan pasar murah

bagi masyarakat.

5 lokasi 5 lokasi Sisa sewa

kendaraan

7. Pengembangan

Pasar Komoditi

Lokal Melalui Pasar

Lelang Luar

Provinsi

97.485.800 86.594.900 88,83 Terlaksananya

fasilitasi

pengembangan pasar

komoditi lokal lainnya

melalui pasar lelang

3 kali 3 kali Efisiensi perjalanan

dinas luar daerah

(penginapan dan

tiket pesawat)

8. Lomba Pasar

Rakyat

250.000.000 223.376.875 89,35 Terpilihnya pasar

rakyat yang

berkondisi baik di

Sumatera Barat

21 pasar 21 pasar Efisiensi perjalanan

dinas dalam daerah

(penginapan dan

penyesuaian

perjalanan dari

esselon ke staf).

9. Promosi Potensi

Industri Kecil

Menengah pada

Penyelenggaraan

Hari Pers Nasional

577.853.900 524.183.900 90,71 Terlaksananya

dukungan terhadap

penyelenggaraan Hari

Pers Nasional dalam

bentuk promosi

potensi hasil kerajinan

IKM Sumatera Barat

1 kali 1 kali

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

HambatanKualitatifKuantitatif

Page 45: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

35 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Target Realisasi

1.012.631.764 889.881.204 87,88 Persentase produk

dan jasa yang

diawasi yang sesuai

dengan ketentuan

(Target = 8,33

persen ; realisasi =

65,77 persen)

1. Pengawasan

Barang Beredar di

Pasaran (SNI wajib,

label/MKG, AMDK

dan garam

beryodium)

384.572.000 334.393.016 86,95 Terlaksananya

pengawasan barang

beredar di pasaran

(SNI wajib,

label/MKG, AMDK dan

garam beryodium).

4 kali

pengawasan, 7

produk

4 kali

pengawasan,

7 produk

Efisiensi penginapan

dan efisiensi harga

barang yang diuji

sesuai dengan harga

pasar.

2. Penguatan

Kelembagaan

Badan Penyelesaian

Sengketa

Konsumen (BPSK)

247.626.464 204.788.598 82,70 Terlaksananya

pembinaan dalam

bentuk bimbingan

teknis dan koordinasi

kelembagaan BPSK.

2 kali, 11 BPSK 2 kali, 11 BPSK Efisiensi makan

rapat dengan

kab/kota, sisa

penginapan dan

tranpsort

narasumber.

3. Pengawasan Tertib

Niaga

138.499.900 127.017.696 91,71 Terlaksananya

pengawasan

distribusi, perizinan

perdagangan dan

barang K3L.

3 kali

pengawasan

3 kali

pengawasan

Efisiensi penginapan

4. Sosialisasi

Kebijakan dan

Regulasi

Perlindungan

Konsumen

241.933.400 223.681.894 92,46 Terlaksananya

kegiatan sosialisasi

kebijakan dan regulasi

perlindungan

konsumen serta

Harkonas

150 orang 150 orang

Hasil / Outcome

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

HambatanKualitatifKuantitatifNo. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan Pagu (Rp.)

Program Peningkatan

Perlindungan

Konsumen.

Kegiatan :

Realisasi (Rp.) %

Page 46: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

36 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Gambaran pencapaian sasaran strategis Meningkatnya nilai ekspor dilihat

berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut ini:

Tabel 3.3.9

Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Tiga (dalam %)

T R C T R C T R C

3 Meningkatnya

ekspor non migas

daerah

3.1. Peningkatan

nilai ekspor

1,50 (2,28) (152,00) 2,00 19,77 988,50 2,00 (22,05) (1.102,50)

Capaian Sasaran Strategis 3 -152,10 (kurang baik)

2018

- 1.102,50 (kurang baik)

2016 2017

988,50 (memuaskan)

No.Sasaran

StrategisIndikator Kinerja

Sumber : BPS Sumatera Barat, dan Dinas Perindag Sumatera Barat, data diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat indikator kinerja peningkatan nilai ekspor Sumatera Barat pada tahun 2018 dengan target 2 persen terealisasi - 22,05 persen dengan tingkat

capaian -1.102,50 persen. Pada tahun 2018, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

(BPS) Sumatera Barat yang dimuat dalam Berita Resmi Statistik No. 04/01/13/Th.XXII, 15 Januari 2019, tercatat ekspor Sumatera Barat selama Tahun 2018 sebesar Rp. 1.595,01 juta

US$. Dalam hal, ini ekspor Sumatera Barat mengalami pertumbuhan negatif sebesar 22,05 persen, dimana pada tahun 2017 nilai ekspor Sumatera Barat tercatat sebesar Rp. 2.046,27

juta US$. Hasil dari indikator kinerja peningkatan nilai ekspor dihitung sebagai berikut.

1.595,01 - 2.046,27 Peningkatan nilai ekspor (%) = x 100 = (22,05) %

2.046,27

Catatan : 1. Nilai Ekspor Tahun 2018 sebesar US$ 1.595,01 juta 2. Nilai Ekspor Tahun 2017 sebesar US$ 2.046,27 juta

Penurunan kinerja nilai ekspor Sumatera Barat selama periode Januari - Desember

2018 ini disebabkan beberapa faktor, yaitu:

1. Berkurangnya produktivitas tanaman perkebunan karena umur yang sudah tua tanpa diiringi dengan penanaman kebun baru.

Meningkatnya ekspor non migas daerah

Sasaran Strategis 2.2

Page 47: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

37 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

2. Turunnya harga komoditas dunia, terutama untuk komoditas utama ekspor Sumbar,

yakni Crude Palm Oil (CPO) dan karet yang disebabkan oleh melimpahnya stok CPO dari Malaysia karena pembebasan pajak ekspor CPO di negara tersebut.

3. Banyaknya restriksi perdagangan internasional, seperti kampanye negatif produk CPO di Eropa serta penerapan pajak impor CPO menjadi 44% di India.

4. Dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mengemuka dari awal

tahun juga menyebabkan menurunnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.

5. Mayoritas produk ekspor komoditas Sumbar masih bertumpu pada primary product dan

teknologi yang digunakanpun tidak terlalu canggih sehingga memiliki nilai tambah yang rendah.

Jika ditelusuri sejak 5 (lima) tahun terakhir, yakni Tahun 2012 s.d 2016 trend nilai

ekspor Sumatera Barat cenderung mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2012 ekspor

Sumatera Barat tercatat sebesar US$ 2.363,7 juta, pada tahun 2013 sebesar US$ 2.209 juta, menurun pada tahun 2014 menjadi US$ 2.105,6 juta, pada tahun 2015 tercatat sebesar US$

1.748 juta dan tahun 2016 sebesar US$ 1.708,28 juta. Trend ini mengalami peningkatan pada tahun 2017 menjadi sebesar US 2.046,27 juta. Namun, pada tahun 2018 kembali

mengalami pertumbuhan negatif. Perbandingan capaian kinerja ekspor Sumatera Barat dalam

3 (tiga) tahun terakhir (2016-2018) serta pencapaian target Jangka Menengah (Tahun 2021) tergambar pada grafik berikut.

Grafik 3.3.6

Perbandingan Realisasi Indikator Peningkatan Nilai Ekspor Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta Target Jangka Menengah

(dalam %)

Sumber data : Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar 2016-2021

Berdasarkan data BPS Sumatera Barat, nilai terbesar ekspor non migas Sumatera Barat adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 1.136,22 juta, diikuti

golongan karet dan barang dari karet sebesar US$ 290,43 juta. Data selengkapnya tergambar pada tabel berikut :

Page 48: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

38 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.3.10

Ekspor Non Migas Sumatera Barat Berdasarkan Beberapa Golongan Barang Tahun 2016-2018

Januari-

Desember

2016

Januari-

Desember

2017

Januari-

Desember

2018

1 Lemak & minyak hewan /Nabati 1.177,10 1.416,44 1.136,22

2 Karet dan Barang dari Karet 358,90 443,48 290,43

3 Garam, Belerang, Kapur - 41,26 65,01

4 Berbagai Produk Kimia - 38,06 29,90

5 Bahan-bahan Nabati - 24,00 23,64

6 Lak, Getah dan Damar - 0,03 0,16

7 Ikan dan Udang - 0,25 0,26

8 Daging dan Ikan Olahan - 0,11 0,16

9 Buah-buahan 7,80 3,11 0,14

10 Perangkat Musik - 0,51 -

Total 10 Golongan Barang 1.543,80 1.967,25 1.545,94

Lainnya 164,30 79,02 49,07

Total Ekspor 1.708,10 2.046,27 1.595,01

% Perubahan (2,28) 19,77 (22,05)

Sumber : Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Sumbar No.04/01/13/Th. XXII, 15 Januari 2019

No Golongan Barang

Nilai FOB (Juta US$)

Selain faktor eksternal sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

faktor penghambat peningkatan ekspor Sumatera Barat juga disebabkan oleh masalah

internal yaitu : 1. Daya saing produk masih relatif rendah karena mutu produk, kemasan, standar, merek

barang olahan yang relatif 2. Kedatangan kapal yang belum sesuai kebutuhan pelaku ekspor;

3. Diversifikasi produk belum berkembang, masih didominasi barang setengah jadi;

4. Negara tujuan ekspor sebahagian besar masih terpaut ke negara tujuan tradisional; 5. Kapasitas produksi terbatas dan tidak kontinyu.

Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera dan nasional, peningkatan

nilai ekspor Sumatera Barat cenderung melambat. Provinsi di Pulau Sumatera yang menunjukkan peningkatan nilai ekspor yang sangat signifikan yaitu Provinsi Aceh sebesar

86,88 persen, Provinsi Jambi sebesar 14,13 persen dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar

9,06 persen. Data selengkapnya tergambar pada tabel berikut:

Page 49: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

39 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Grafik 3.3.7

Perbandingan Peningkatan Nilai Ekspor di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera dan

Nasional Tahun 2018

Dalam rangka terus berupaya meningkatkan nilai ekspor Sumatera Barat, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat melakukan upaya perbaikan kinerja di sektor Perdagangan Luar Negeri. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan luar negeri melalui peningkatan

pemanfaatan fasilitas layanan perdagangan luar negeri dan peningkatan kompetensi calon eksportir dan eksportir dengan kegiatan-kegiatan antara lain:

- Sosialisasi Surat Keterangan Asal (SKA) - Layanan Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA)

- Temu Usaha dan Sosialisasi Pengembangan Produk Komoditi Ekspor.

- Pembuatan Buku Data Perdagangan Luar Negeri.

2. Meningkatkan standar dan mutu produk ekspor, melalui peningkatan pengawasan

terhadap komoditi ekspor, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pengujian produk ekspor dan peningkatan kompetensi SDM Labor penguji dengan kegiatan-kegiatan

antara lain: - Pengawasan Mutu Komoditi

- Pengujian Mutu Barang Ekspor

- Reakreditasi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi - Fasilitasi Diklat bagi Aparatur Perdagangan Luar Negeri

Page 50: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

40 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3. Melakukan diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non tradisional, melalui kegiatan-

kegiatan promosi (pameran/misi dagang) untuk memperkenalkan produk-produk potensial Sumatera Barat ke negara tersebut.

Wujud nyata dari upaya yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat dalam rangka meningkatkan nilai ekspor non migas di Sumatera

Barat pada tahun 2017 diimplementasikan dalam pelaksanaan Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, dengan hasil yang dicapai antara lain:

1. Bertambahnya pengetahuan dan pemahaman UKM, aparatur dan calon eksportir dalam

rangka mengembangkan serta meningkatkan nilai ekspor Sumatera Barat melalui kegiatan pelatihan dan temu usaha;

2. Tersedianya data komoditi ekspor kab/kota Sumatera Barat sebagai acuan dalam

pengembangan komoditi ekspor di Sumatera Barat melaui kegiatan penyusunan data perdagangan luar negeri;

3. Meningkatnya pengetahuan aparatur dan dunia usaha tentang prosedur dan kegunaan Surat Keterangan Asal (SKA) melalui kegiatan sosialisasi;

4. Terbukanya peluang pasar ekspor bagi UKM potensial ekspor melalui keikutsertaan

dalam kegiatan Pameran Produk Ekspor kedalam dan luar negeri.

Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2018 untuk melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatnya ekspor non migas daerah adalah sebesar Rp. 5.415.955.580,- dan terealisasi Rp. 3.984.583.281,- atau

73,57 %. Artinya terdapat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 1.431.372.299,-

(26,43%).

Anggaran tersebut tersebar pada 1 program yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (6 kegiatan).

Program yang dilaksanakan belum sepenuhnya menunjang pencapaian sasaran strategis meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah, begitupun

dengan kegiatan-kegiatan pada program tersebut. Berdasarkan rata-rata capaian indikator kinerja sasaran strategis ini sebesar (1.102,50)% lebih rendah dari realisasi anggarannya

sebesar 73,57% yang menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ternyata belum

optimal untuk mencapai sasaran. Untuk itu, kegiatan yang diusulkan di tahun yang akan datang akan lebih disinkronkan dengan program dan sasaran yang ingin dicapai. Lebih

lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar pada tabel berikut:

Page 51: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

41 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.3.11 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 Pada Sasaran Strategis Tiga

Target Realisasi

3. Meningkatnya nilai

ekspor non migas

daerah

3.1. Peningkatan nilai

ekspor (Target Tahun

2018 adalah 2%)

Peningkatan nilai ekspor

diperoleh dari perbandingan

nilai ekspor Sumatera Barat

Tahun 2018 dengan nilai

ekspor Sumatera Barat

Tahun 2017.

5.415.955.580 3.984.583.281 73,57 Peningkatan nilai

ekspor, Target = 2

persen ; realisasi =

(22,05) persen

Nilai Ekspor Sumatera Barat

Tahun 2018 adalah US$

1.595,01 juta.

1. Temu Usaha dan

Sosialisasi

Peraturan

Perdagangan Luar

Negeri

59.308.000 46.448.600 78,32 Terlaksananya

pertemuan eksportir

dan UKM dengan

instansi terkait dan

sosialisasi peraturan

perdagangan luar

negeri bagi aparat,

UKM dan eksportir

120 orang 120 orang Efisiensi transportasi

peserta berdasarkan

zona, sisa

honorarium

narasumber pusat

yang tidak bisa

hadir.

Nilai Ekspor Sumatera Barat

Tahun 2017 adalah US$

2.046,03 juta.

2. Pengawasan Mutu

Komoditi

54.473.150 52.715.291 96,77 Terlaksananya

pengawasan mutu

komoditi ekspor

7 komoditi 7 komoditi

3. Pembuatan Buku

Data Perdagangan

Luar Negeri

99.792.500 65.762.120 65,90 Tersedianya buku

data dan booklet

perdagangan luar

negeri

130 buku data

dan 200 buah

booklet

130 buku data

dan 200 buah

booklet

Efisiensi belanja

cetak buku

4. Pengujian Mutu

Barang Ekspor

721.834.000 714.630.300 99,00 Terlaksananya

pengujian mutu

barang ekspor

6 komoditi uji 6 komoditi uji

Tersedianya peralatan

pendukung pengujian

mutu barang ekspor

6 unit alat

laboratorium (oil

bath, optical

flat, pH meter,

stabilizer listrik,

heating mantle,

statif set, oven

PRI)

6 unit alat

laboratorium

(oil bath,

optical flat, pH

meter,

stabilizer

listrik, heating

mantle, statif

set, oven PRI)

5. Pameran Produk

Ekspor

4.322.363.430 2.950.690.831 68,27 Terlaksananya

keikutsertaan pada

pameran produk

ekspor guna

meningkatkan nilai

ekspor Sumatera

Barat

12 kali pameran 12 kali

pameran

Efisiensi perjalanan

dinas luar negeri

(tiket pesawat), sisa

sewa stand dan sisa

paket pengiriman.

6. Reakreditasi

Laboratorium

Penguji dan

Kalibrasi

158.184.500 154.336.139 97,57 Terlaksananya

reakreditasi/surveilen

2 laboratorium 2 laboratorium

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)

Penjelasan Capaian

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Program / Kegiatan

Program Peningkatan

dan Pengembangan

Perdagangan Luar

Negeri.

Kegiatan :

Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome

Indikator Output KegiatanPermasalahan /

HambatanKualitatifKuantitatif

1.595,01 - 2.046,27 Peningkatan nilai ekspor (%) = x 100 = (22,05) %

2.046,27

Page 52: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

42 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tujuan ketiga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat guna

mendukung tercapainya misi empat RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalah Meningkatkan Kinerja Organisasi. Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari realisasi indikator

kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.3.12

Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 3

No Indikator Kinerja Realisasi

2016 2017 2018

1 Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja 68,15

Predikat B

68,92

Predikat B

69,01

Predikat B

Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuan

ketiga telah dicapai dengan baik.

Untuk mencapai tujuan Meningkatkan kinerja organisasi telah ditetapkan 1 (satu)

sasaran strategis. Evaluasi dan analisis terhadap pencapaian sasaran strategis tersebut

dijelaskan sebagai berikut:

Gambaran pencapaian sasaran strategis Meningkatnya tata kelola organisasi dilihat

berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

“Meningkatkan kinerja organisasi” TUJUAN 3

Meningkatnya tata kelola organisasi

Sasaran Strategis 3.1

Page 53: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

43 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.3.13

Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Empat

T R C T R C T R C

4 4.1. - - - BB B 91,59 BB B 91,65

75,25 68,92 75,30 69,01

4.2. Persentase

capaian

realisasi fisik

dan keuangan

pelaksanaan

program/

kegiatan

- - - 97,50 95,81 98,27 97,50 94,20 96,62

Meningkatnya

tata kelola

organisasi

Nilai evaluasi

akuntabilitas

kinerja

Capaian Sasaran Strategis 4 94,93 (sangat baik)

No.Sasaran

StrategisIndikator Kinerja

2016 2017 2018

94,14 (sangat baik)

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

Rata-rata capaian 2 (dua) indikator kinerja sasaran strategis meningkatnya tata kelola

organisasi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah

sebesar 94,14 persen termasuk kategori sangat baik. Uraian masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut:

Meningkatnya birokrasi yang transparan, akuntabel dan bersih pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dapat diukur melalui nilai hasil

evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Untuk mengukur pencapaian skor evaluasi akuntabilitas kinerja digunakan hasil penilaian capaian kinerja oleh

Kementerian PAN dan RB. Penerapan Sistem AKIP dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden tersebut dioperasionalkan dalam bentuk Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Revieu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pada tahun 2018, hasil evaluasi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Barat terhadap akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun

2017 mendapatkan nilai 69,01 dengan predikat „B” (Baik). Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan target predikat “BB” (sangat baik) dengan target nilai 75,30

menunjukkan bahwa target tersebut tidak tercapai, akan tetapi nilai yang diperoleh menunjukkan peningkatan sebesar 0,13 % dari nilai 68,92 tahun 2017 (evaluasi kinerja

Tahun 2016) menjadi 69,01 tahun 2018 (evaluasi kinerja tahun 2017). Perkembangan nilai

LAKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam 4 (empat) tahun terakhir terdapat pada tabel berikut.

1. Indikator Kinerja Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Page 54: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

44 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.3.14

Perkembangan Nilai Akuntabilitas Tahun 2013-2016 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

2015 2016 2017

I. B B B

II.

1. Perencanaan Kinerja 24,99 24,80 23,39

2. Pengukuran Kinerja 14,90 15,83 14,41

3. Pelaporan Kinerja 12,46 12,68 13,11

4. Evaluasi Internal 6,23 6,72 6,42

5. Capaian Kinerja 9,58 8,89 9,25

68,15 68,92 69,01

Komponen yang dinilai

Nilai Hasil Evaluasi

Tahun

No. Komponen yang dinilai

Predikat

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar

Keberhasilan maupun kegagalan pencapaian nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pada

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:

- Ketersediaan dokumen perencanaan dengan sasaran dan indikator kinerja yang terukur;

- Penerapkan perencanaan kinerja yang telah dibuat; - Pencapaian kinerja sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan

- Penerapan sistem pengukuran kinerja secara berjenjang dan berkala.

Guna memperoleh nilai evaluasi akuntabilitas kinerja yang baik, Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan rekomendasi hasil penilaian terhadap LAKIP terus berusaha melakukan perbaikan sistem manajemen kinerja dan melakukan

peningkatan akuntabilitas kinerja. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain:

- Penyempurnaan indikator untuk setiap kriteria agar ukuran kinerja dapat

menggambarkan kinerja yang sesungguhnya serta mudah untuk dilakukan pengukuran.

- Mendorong pencapaian kinerja di setiap bidang dan UPTD sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.

- Mendorong upaya setiap bidang dan UPTD menghasilkan outcome dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.

- Secara bertahap akan melakukan pengukuran kinerja secara berjenjang terhadap esselon

III dan IV.

- Melakukan evaluasi secara triwulan terhadap pencapaian pelaksanaan kinerja dinas.

Page 55: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

45 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Pengukuran terhadap persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan

program/kegiatan dilakukan untuk mengetahui keselarasan perencanaan dengan kinerja. Persentase tersebut dinilai dari realisasi keluaran (output) untuk setiap program dan kegiatan

di seluruh bidang dan UPTD di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.

Pada tahun 2018, kinerja indikator persentase capaian realisasi fisik dan keuangan

pelaksanaan program/kegiatan ditargetkan sebesar 97,50 persen dan terealisasi sebesar

94,20 persen (realisasi fisik 100 persen dan keuangan 88,40 persen) dengan tingkat capaian 96,62 persen. Perkembangan persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan

program/kegiatan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam 4 (empat) tahun terakhir tergambar pada tabel berikut.

Tabel 3.3.15 Perkembangan Capaian Realisasi Fisik dan Keuangan Tahun 2015-2018

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

No. Uraian 2015 2016 2017 2018

1 Realisasi Fisik 96,91 96,02 99,39 100,00

2 Realisasi Keuangan 88,07 91,28 87,16 88,40

Total Realisasi Fisik

dan Keuangan

92,49 93,65 93,28 94,20

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar

Hasil evaluasi kinerja capaian realisasi fisik dan keuangan pada tahun 2018 diperoleh melalui pelaksanaan 11 program dengan 71 kegiatan. Tidak tercapainya target yang telah

ditetapkan disebabkan karena beberapa faktor, antara lain: 1. Penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan.

2. Efisiensi perjalanan dinas (penyesuaian tiket dan penginapan riil cost).

3. Penyesuaian honorarium narasumber/tenga ahli. 4. Penyesuaian transportasi peserta sesuai zona.

5. Efisiensi sewa stand dan paket pengiriman pada kegiatan pameran

Untuk mencapai target kinerja persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan yang maksimal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat akan melakukan upaya-upaya perbaikan, antara lain: - melalui penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran yang tepat sasaran dan

akuntabel;

- Menerapkan reward dan punishment pada bidang dan UPTD dalam melaksanakan komitmen terhadap target yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

1. Indikator Kinerja Persentase Capaian Realisasi Fisik dan Keuangan

Pelaksanaan Program/Kegiatan

Page 56: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

46 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3.4 REALISASI ANGGARAN TAHUN 2018

Analisa akuntabilitas keuangan pada laporan kinerja Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat diuraikan atas beberapa bagian yang memuat tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2017 dan realisasi anggaran yang digunakan untuk

mewujudkan pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera

Barat.

3.4.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2018

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018

ditargetkan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari unit-unit penghasil yang ada dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dengan target

sebesar Rp. 404.000.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 497.188.800,- (123,07 %). Adapun sumber atau unit penghasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4.1

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

TARGET/target REALISASI/Realization

Pendapatan Asli Daerah/Local

Government Original Receipt

404.000.000 497.188.800 123,07

I. Pendapatan Retribusi Daerah/Local

Retribution Receipt

404.000.000 497.188.800 123,07

Retribusi Jasa Usaha 404.000.000 497.188.800 123,07

Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah

404.000.000 497.188.800 123,07

UPTD BPMB 380.000.000 466.398.500 122,74

- Pengujian Contoh 180.000.000 174.970.500 97,21

- Pengambilan Contoh 40.000.000 12.688.000 31,72

- Kalibrasi Peralatan 110.000.000 175.740.000 159,76

- Penerimaan Uang Perjalanan Kalibrasi 50.000.000 103.000.000 206,00

UPTD Balai Perekayasaan 24.000.000 30.790.300 128,29

- Jasa Pengolahan Rotan 12.600.000 15.858.200 125,86

- Jasa Pengolahan Logam 4.000.000 72.000 1,80

- Jasa Pemakaian Workshop di UPTD 7.400.000 14.860.100 200,81

%No. URAIAN/Itemization2018

Sumber : Sub Bagian Keuangan , Sekretariat Disperindag Prov. Sumbar

Page 57: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

47 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3.4.2 Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun anggaran 2018 mendapat pagu anggaran APBD sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- untuk membiayai

kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan industri dan perdagangan di Sumatera Barat dengan realisasi sebesar Rp. 29.295.835.256,- (88,40%).

Berikut terinci pagu dana dan realisasi tahun 2018 dimaksud :

1. Belanja Langsung, sebesar Rp. 21.350.460.478,- dan terealisasi sebesar Rp. 18.104.392.215,- (84,80%). Belanja Langsung terdiri dari :

a. Belanja Langsung Pokok, sebesar Rp. 7.237.783.143,- dengan realisasi sebesar Rp. 6.495.223.110,- (89,74%) yang terdiri atas 5 program dan 31 kegiatan.

b. Belanja Langsung Urusan, sebesar Rp. 14.112.677.335,- dengan realisasi sebesar Rp. 11.609.169.105,- (82,26%) yang terdiri atas 6 program (Sektor Industri 2

program, Sektor Perdagangan 3 program dan 1 program penunjang) dan 40

kegiatan. 2. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 11.791.266.375,97,- dengan realisasi sebesar

Rp. 11.191.443.041,- (94,91%).

Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran pada tahun 2017 yaitu dengan serapan

anggaran sebesar 91,92% (pagu anggaran Rp. 28.795.137.601,- dan realisasi sebesar Rp. 26.469.231.481,-), realisasi anggaran pada tahun 2018 mengalami penurunan.

Persandingan capaian realisasi anggaran antara tahun 2017 dan tahun 2018 dapat dilihat

pada grafik berikut:

Grafik 3.4.1 Penyerapan Anggaran Tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 dan 2016

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar

Secara lengkap realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan tahun

2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 58: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

48 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Tabel 3.4.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

FISIK KEU REALISASI

( Rp. ) % % ( Rp. )

5 BELANJA 33.141.726.853,97 100,00 88,40 29.295.835.256 3.845.891.598

5.1. BELANJA TIDAKLANGSUNG 11.791.266.375,97 100,00 94,91 11.191.443.041 599.823.335

5.1.1. Belanja Pegawai 11.791.266.375,97 100,00 94,91 11.191.443.041 599.823.335

5.1.1.01 Belanja Gaji dan Tunjangan 8.395.304.781,97 100,00 95,93 8.053.397.799 341.906.983

Belanja Tambahan Penghasilan PNS 3.383.841.594,00 100,00 92,38 3.125.925.242 257.916.352

5.1.1.06 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 12.120.000,00 100,00 100,00 12.120.000 -

5.2. BELANJA LANGSUNG 21.350.460.478 100,00 84,80 18.104.392.215 3.246.068.263

BELANJA LANGSUNG POKOK 7.237.783.143 100,00 89,74 6.495.223.110 742.560.033

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 3.608.588.818 100,00 90,06 3.250.015.604 358.573.214

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0001 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 45.320.000 100,00 70,30 31.858.000 13.462.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0002 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 609.900.000 100,00 73,97 451.138.996 158.761.004 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0003 Penyediaan Jasa Kebersihan, Pengamanan dan sopir Kantor 1.073.086.598 100,00 97,21 1.043.103.499 29.983.099

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0004 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 492.435.000 100,00 91,60 451.071.500 41.363.500 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0008 Penyediaan Alat Tulis Kantor 141.067.200 100,00 88,91 125.427.600 15.639.600 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0009 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 92.000.000 100,00 87,45 80.452.750 11.547.250 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0010 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 20.500.000 100,00 58,42 11.976.900 8.523.100 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0013 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 28.200.000 100,00 79,50 22.418.000 5.782.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0015 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dan ke Luar

Daerah

989.019.020 100,00 97,26 961.891.359 27.127.661

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0017 Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi dan Publikasi 19.396.000 100,00 61,87 12.000.000 7.396.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0018 Penyediaan Jasa Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur 24.900.000 100,00 47,19 11.750.000 13.150.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0024 Penyediaan Makanan dan Minuman 72.765.000 100,00 64,49 46.927.000 25.838.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018

KETERANGANNO

URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN TAHUN 2018SISA

Page 59: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

49 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

FISIK KEU REALISASI

( Rp. ) % % ( Rp. )

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

APARATUR

2.659.694.325 100,00 95,00 2.526.614.750 133.079.575

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0001 Pengadaan Meubeleur 279.500.000 100,00 89,62 250.485.000 29.015.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0002 Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi 66.876.000 100,00 98,92 66.151.680 724.320

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0005 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 68.755.125 100,00 84,93 58.394.000 10.361.125 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0006 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 163.840.400 100,00 79,59 130.408.087 33.432.313 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0007 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan/Perlengkapan Kantor 72.350.000 100,00 67,10 48.545.200 23.804.800 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0009 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi 35.490.000 100,00 65,50 23.247.154 12.242.846 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0011 Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset OPD 178.263.000 100,00 94,23 167.976.769 10.286.231 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0019 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 425.000.000 100,00 99,51 422.911.000 2.089.000

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0023 Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi dan Jaringan 190.000.000 100,00 98,36 186.881.460 3.118.540

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0037 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 480.000.000 100,00 99,32 476.751.400 3.248.600

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0361 Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas/Mess 307.600.000 100,00 98,98 304.456.000 3.144.000

2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0362 Pembangunan Gedung Kantor 392.019.800 100,00 99,59 390.407.000 1.612.800

2. 00. 2. 00. 07. 01. 003. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 101.088.000 100,00 90,04 91.024.428 10.063.572

2. 00. 2. 00. 07. 01. 003. 0001 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 101.088.000 100,00 90,04 91.024.428 10.063.572 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 004. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA

APARATUR

316.596.000 100,00 62,05 196.437.312 120.158.688

2. 00. 2. 00. 07. 01. 004. 0001 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan 316.596.000 100,00 62,05 196.437.312 120.158.688 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

551.816.000 100,00 78,13 431.131.016 120.684.984

2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0001 Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD 21.907.000 100,00 64,85 14.206.650 7.700.350 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0002 Penatausahaan Keuangan SKPD 284.000.000 100,00 91,07 258.625.000 25.375.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0003 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dn Ikhtisar Realisasi Kinerja

SKPD

19.627.000 100,00 69,20 13.582.250 6.044.750 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0005 Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan SKPD 43.000.000 100,00 72,78 31.294.066 11.705.934 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0007 Penyusunan Laporan Keuangan Semester/Tahunan 183.282.000 100,00 61,88 113.423.050 69.858.950 Penggunaan anggaran sesuai dengan

kebutuhan tahun 2018

SISA KETERANGANNO

URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN TAHUN 2018REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018

Page 60: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

50 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

FISIK KEU REALISASI

( Rp. ) % % ( Rp. )

BELANJA LANGSUNG URUSAN PILIHAN 14.112.677.335 100,00 82,26 11.609.169.105 2.503.508.230

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. PROGRAM PENINGKATAN PERLINDUNGAN KONSUMEN 1.012.631.764 100,00 87,88 889.881.204 122.750.560

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0001 Pengawasan Barang Beredar di Pasaran (SNI Wajib, Label, MKG,

AMDK dan Garam Beryodium)

384.572.000 100,00 86,95 334.393.016 50.178.984 Efisiensi penginapan dan efisiensi harga

barang yang diuji sesuai dengan harga

pasar.

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0002 Penguatan Kelembagaan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

(BPSK)

247.626.464 100,00 82,70 204.788.598 42.837.866 Efisiensi makan rapat dengan kab/kota,

sisa penginapan dan tranpsort narasumber.

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0003 Pengawasan Tertib Niaga 138.499.900 100,00 91,71 127.017.696 11.482.204 Efisiensi penginapan

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0004 Sosialisasi Kebijakan dan Regulasi Perlindungan Konsumen 241.933.400 100,00 92,46 223.681.894 18.251.506

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

5.415.955.580 100,00 73,57 3.984.583.281 1.431.372.299

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0002 Temu Usaha dan Sosialisasi Peraturan Perdagangan Luar Negeri 59.308.000 100,00 78,32 46.448.600 12.859.400 Efisiensi transportasi peserta berdasarkan

zona, sisa honorarium narasumber pusat

yang tidak bisa hadir.

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0004 Pengawasan Mutu Komoditi 54.473.150 100,00 96,77 52.715.291 1.757.859

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0006 Pembuatan Buku Data Perdagangan Luar Negeri 99.792.500 100,00 65,90 65.762.120 34.030.380 Efisiensi belanja cetak buku

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0007 Pengujian Mutu Barang Ekspor 721.834.000 100,00 99,00 714.630.300 7.203.700

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0008 Pameran Produk Ekspor 4.322.363.430 100,00 68,27 2.950.690.831 1.371.672.599 Efisiensi perjalanan dinas luar negeri (tiket

pesawat), sisa sewa stand dan sisa paket

pengiriman.

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0009 Reakreditasi laboratorium Penguji dan Kalibrasi 158.184.500 100,00 97,57 154.336.139 3.848.361

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. PROGRAM PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI 3.404.143.050 100,00 83,69 2.849.076.166 555.066.884

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0001 Monitoring Distribusi Pupuk Bersubsidi 47.192.900 100,00 86,20 40.678.644 6.514.256 Efisiensi perjalanan dinas dalam daerah

(penginapan dan penyesuaian perjalanan

dari esselon ke staf).

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0004 Promosi Produk Industri Kecil Menengah Daerah 2.023.035.200 100,00 80,21 1.622.579.297 400.455.903 Efisiensi perjalanan dinas luar daerah

(penginapan dan tiket pesawat), sisa sewa

stand dan paket pengiriman.

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0005 Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri 61.548.900 100,00 99,99 61.543.500 5.400

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0006 Forum Dagang Dalam Negeri 118.779.050 100,00 85,13 101.118.050 17.661.000 Efisiensi perjalanan dinas luar daerah

(penginapan dan tiket pesawat)

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0007 Monitoring Distribusi Barang di Kab./Kota 50.000.000 100,00 81,53 40.767.000 9.233.000 Efisiensi perjalanan dinas dalam daerah

(penginapan dan penyesuaian perjalanan

dari esselon ke staf).

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0009 Pelaksanaan Pasar Murah 178.247.300 100,00 83,16 148.234.000 30.013.300 Sisa sewa kendaraan

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0010 Pengembangan Pasar Komoditi Lokal Melalui Pasar Lelang Luar

Provinsi

97.485.800 100,00 88,83 86.594.900 10.890.900 Efisiensi perjalanan dinas luar daerah

(penginapan dan tiket pesawat)

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0012 Lomba Pasar Rakyat 250.000.000 100,00 89,35 223.376.875 26.623.125 Efisiensi perjalanan dinas dalam daerah

(penginapan dan penyesuaian perjalanan

dari esselon ke staf).

2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0014 Promosi Potensi Industri Kecil Menengah pada Penyelenggaraan Hari

Pers Nasional

577.853.900 100,00 90,71 524.183.900 53.670.000

NO

URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN TAHUN 2018REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018

SISA KETERANGAN

Page 61: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

51 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

FISIK KEU REALISASI

( Rp. ) % % ( Rp. )

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. PROGRAM PENGEMBANGAN KEWILAYAHAN INDUSTRI 2.225.509.441 100,00 88,60 1.971.728.145 253.781.296

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0001 Pelatihan dan Lomba Desain Tenun Sumatera Barat 476.652.000 100,00 81,45 388.229.800 88.422.200 Efisiensi Akomodasi, penginapan dan tiket

narasumber

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0002 Pelatihan dan Lomba Desain Produk Bordir/Sulaman Sumatera Barat 177.477.000 100,00 97,73 173.448.500 4.028.500

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0003 Pelatihan Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk dari Kulit 115.117.200 100,00 94,71 109.029.801 6.087.399

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0004 Pelatihan Diversifikasi Produk Berbahan Baku Ikan 164.340.600 100,00 96,35 158.338.000 6.002.600

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0005 Sosialisasi Pengembangan Industi Melalui OVOP, Sentra dan Klaster 55.880.100 100,00 93,30 52.137.558 3.742.542

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0006 Diversifikasi Produk Kerajinan dan Pembinaan Lanjutan 846.337.150 100,00 86,49 732.033.994 114.303.156 Efisiensi Akomodasi dan efisiensi perjalanan

dinas luar daerah (tiket pesawat)

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0007 Pelatihan Teknis Pengolahan Minyak Atsiri dan Uji Labor 189.104.066 100,00 90,11 170.402.066 18.702.000

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0010 Pelayanan Klinik Konsultasi Industri Kecil dan Menengah 100.655.550 100,00 99,00 99.646.176 1.009.374

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0011 Penyusunan Database Industri Kecil dan Menengah 99.945.775 100,00 88,51 88.462.250 11.483.525 Efisiensi akomodasi, efisiensi penginapan

dan tiket narasumber, efisiensi perjalanan

dinas dalam daerah (penginapan dan

penyesuaian perjalan esselon ke staf)

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN

MENENGAH

1.963.887.500 100,00 92,84 1.823.350.309 140.537.191

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0002 Sosialisasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk Industri Kecil

Menengah

429.573.200 100,00 88,57 380.492.709 49.080.491

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0003 Pelatihan Teknik Permesinan Pengolahan Rotan bagi IKM dan Aparat

Pembina

200.380.500 100,00 98,58 197.541.500 2.839.000

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0004 Pelatihan Teknis dan Diversifikasi Produk Kakao bagi Industri Kecil

dan Menengah

99.665.000 100,00 85,29 85.005.500 14.659.500 Efisiensi belanja perjalanan dinas luar

daerah karena terjadinya pemindahan

tempat pelaksanaan kegiatan Hari Kakao

Nasional dari Jawa Timur ke Jakarta

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0006 Pelatihan Pembuatan Produk dan Peralatan Logam 371.200.000 100,00 96,75 359.146.000 12.054.000

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0007 Pelatihan Kompetensi Pengelasan bagi Industri Kecil Menengah

Logam Mesin

277.420.000 100,00 96,45 267.580.000 9.840.000

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0010 Pelatihan Penggunaan Teknologi Tepat Guna bagi Industri Kecil dan

Menengah

109.680.750 100,00 95,86 105.144.750 4.536.000

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0011 Bimbingan Teknis dan Pengawasan Teknis tentang Izin Usaha

Industri

68.942.200 100,00 80,59 55.557.350 13.384.850

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0012 Pelatihan Produksi Barang dari Bahan Baku Karet 91.903.500 100,00 97,20 89.331.000 2.572.500

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0013 Sosialisasi Prototipe Teknologi Tepat Guna 107.840.000 100,00 93,01 100.305.350 7.534.650

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0017 Pelatihan CPPOB bagi Industri Kecil dan Menengah Berbasis Ikan 113.265.350 100,00 92,83 105.138.650 8.126.700 Efisiensi belanja perjalanan dinas luar

daerah

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0018 Sosialisasi Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP)Sumatera

Barat

94.017.000 100,00 83,08 78.107.500 15.909.500 Efisiensi belanja akomodasi dan

pengembalian belanja tiket pesawat serta

penginapan narasumber pusat (narasumber

pusat tidak hadir).

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 142. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

90.550.000 100,00 100,00 90.550.000 -

2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 142. 0001 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Penerimaan Retribusi Daerah 90.550.000 100,00 100,00 90.550.000 -

SISA KETERANGANNO

URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN TAHUN 2018REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018

Page 62: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

52 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Dari tabel diatas diketahui, Realisasi serapan anggaran yang kurang dari 95%

terdapat pada 50 kegiatan. Rendahnya serapan anggaran ini disebabkan karena : 1. Penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan.

2. Efisiensi perjalanan dinas (penyesuaian tiket dan penginapan riil cost). 3. Penyesuaian honorarium narasumber/tenaga ahli.

4. Penyesuaian tranpsortasi peserta sesuai zona

5. Efisinesi sewa stand dan paket pengiriman pada kegiatan pameran.

3.4.3 Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2018

Melalui anggaran dekonsentrasi (APBN) Dinas Perindustrian mendapat anggaran sebesar

Rp. 4.814.179.000,- yang bersumber dari 3 DIPA untuk membiayai kegiatan pembinaan yang

dilakukan dalam rangka mengembangkan industri dan perdagangan di Sumatera Barat dengan realisasi sebesar Rp. 4.574.825.676- (95,03%). Berikut terinci pagu dana tahun 2018

dimaksud :

1. DIPA Penumbuhan & Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp. 2.549.000.000,-

dengan realisasi sebesar Rp. 2.497.098.001,- (97,96%)

2. DIPA Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Rp. 1.749.705.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.643.864.500,- (93,35%).

3. Rendahnya serapan anggaran disebabkan adanya efisiensi terhadap beberapa rekening belanja, antara lain efisiensi perjalanan dinas, konsumsi, dan transportasi peserta

(penyesuaian zona)

4. DIPA Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Rp. 515.474.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 433.863.175,- (84,17%). Rendahnya serapan anggaran disebabkan adanya efisiensi terhadap beberapa rekening

belanja, antara lain efisiensi perjalanan dinas, konsumsi, dan transportasi peserta

(penyesuaian zona).

Page 63: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

53 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3.5 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH TAHUN 2018

Pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018 di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sumatera Barat ikut menunjang keberhasilan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam memperoleh penghargaan. Penghargaan yang diperoleh pada tahun

2018 adalah :

- Penganugerahan Piagam One Village One Product (OVOP) bagi Industri Kecil Menengah (IKM) oleh Kementerian Perindustrian RI.

Penganugerahan Bintang One Village One Product (OVOP) oleh Kementerian Perindustrian RI bagi bagi Industri Kecil Menengah (IKM) Binaan Provinsi didasari oleh

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Perbedayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang diimplementasi

dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78/M-IND/PER/9/2007 tentang Peningkatan Efektifitas Pengembangan IKM melalui Pendekatan Satu Desa Satu

Produk (OVOP).

Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi tertinggi terhadap upaya IKM dalam mengangkat karyanya menjadi produk Indonesia yang mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional. Pada penghargaan OVOP 2018 ini terdiri dari enam kategori,

yaitu Makanan Ringan; Minuman Sari Buah dan Sirup Buah; Tenun; Batik; Anyaman;

dan Gerabah/Keramik Hias.

IKM yang mendapat penghargaan OVOP harus memiliki izin usaha di bidang industri (TDI, IUI, SIUI) dan mengajukan surat permohonan seleksi produk OVOP kepada

Forum Koordinasi OVOP (FKO) Provinsi. IKM tersebut juga harus memenuhi kriteria

umum seperti, produknya merupakan unggulan daerah dan/atau produk kompetensi inti daerah; unik, memiliki keaslian, dan kekhasan budaya lokal; bermutu baik dan

berpenampilan menarik; berpotensi pasar domestik dan ekspor; serta diproduksi secara konsisten dan berkesinambungan.

Grading atau penilaian untuk produk OVOP diberikan secara berjenjang, mulai yang terendah yaitu Bintang 1 hingga tertinggi yaitu Bintang 5. IKM penerima penghargaan

OVOP mulai dari Bintang 3 sampai Bintang 5 dapat mencantumkan nilai bintangnya pada kemasan produk sebagai bukti kualitas untuk diketahui oleh konsumennya.

IKM Binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang mendapatkan Anugerah Penghargaan OVOP pada tahun 2018 adalah :

1. Asadori, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 Kategori Makanan dan Minuman. 2. Rendang Riry, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 Kategori Makanan dan

Minuman. 3. Usaha Rubik Ganepo 99, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 kategori Makanan

dan Minuman. 4. Songket Remantha, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 kategori Tenun.

5. Kerajinan Lidi Hias Bunga Tanjung, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 2 kategori Anyaman.

Page 64: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

54 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 ini merupakan laporan capaian kinerja selama tahun

2018. Dengan kata lain Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini bermaksud untuk menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan di sektor perindustrian dan

perdagangan yang telah dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis,

selain itu juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan serta upaya pemecahan masalah untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa

mendatang agar sasaran strategis yang ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Sebagai Instansi yang bertugas membina dan mengembangkan sektor industri dan

perdagangan di Sumatera Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan berusaha

menjalankan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dengan baik. Hal ini tampak pada pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 yang secara umum sudah dapat

memenuhi target yang ditetapkan, walaupun masih terdapat beberapa Indikator Kinerja yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan. Dari Laporan Kinerja pada tahun 2018 ini

dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Dari sisi perencanaan kinerja, pada Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat telah menyajikan Indikator Kinerja Tujuan dan Target dari

Indikator Kinerja Tujuan yang terukur, sebagaimana rekomendasi hasil evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2017.

2. Sasaran strategis yang ditetapkan sebanyak 4 sasaran yang diturunkan kedalam 5 indikator kinerja telah berhasil dicapai dengan kategori baik, hanya 1 (satu) capaian

indikator kinerja dengan kategori kurang baik yaitu Peningkatan Nilai Ekspor dengan

realisasi sebesar -22,05 persen (capaian kinerja -1.102,50 persen). Sementara 3 (tiga) indikator memperoleh capaian dengan kategori sangat baik yaitu indikator kinerja

Persentase Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat dengan capaian 93,98 persen, indikator kinerja Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja dengan

capaian 91,65 persen dan indikator kinerja Persentase Capaian Realisasi Fisik dan

Keuangan Pelaksanaan Program/Kegiatan dengan capaian 96,62 persen. Sedangkan 1 (satu) indikator kinerja lagi memperoleh capaian kinerja dengan kategori baik yaitu

indikator kinerja Persentase Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Sumatera Barat dengan capaian 78,11 persen;

3. Capaian kinerja keuangan masih baik yaitu dengan realisasi penyerapan anggaran APBD pada tahun 2018 sebesar 88,40 persen atau Rp. 29.295.835.256,- dari jumlah pagu

anggaran sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- serta realisasi fisik sebesar 100 persen.

Sementara itu serapan anggaran dekonsentrasi (APBN) sebesar 95,03 persen atau sebesar Rp. 4.574.825.676,- dari jumlah anggaran sebesar Rp. 4.814.179.000,- serta

realisasi fisik sebesar 100 persen.

Page 65: TAHUN LAPORAN KINERJA (LKj) - sumbarprov.go.iddisperindag.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/... · 2019. 3. 25. · LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

55 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

4.2 PERMASALAHAN DAN KENDALA

Pencapaian kinerja sektor industri dan perdagangan menunjukkan trend

perkembangan yang baik, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi sektor perindustrian dan perdagangan sebagaimana tercermin pada beberapa indikator

kinerja utama yang belum tercapai sesuai target, antara lain :

1. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB yang masih mengalami penurunan. 2. Belum adanya dukungan dari kabupaten/kota dalam hal melegal formalkan

pengembangan kewilayahan industri melalui sentra dan klaster, sehingga provinsi mengalami kesulitan dalam mengembangkannya.

3. Hilirisasi produk industri yang harus ditingkatkan guna menunjang peningkatan nilai

ekspor non migas.

Disamping permasalahan tersebut, sektor industri pengolahan Provinsi Sumatera Barat masih menghadapi masalah klasik, seperti :

1. Daya saing produk IKM yang masih rendah (kualitas, desain, harga, kemasan, dan kontinuitas produksi).

2. Masih terbatasnya kemampuan pemasaran sebagian besar industri Sumatera Barat dan

permodalan juga masih lemah. 3. Keakuratan data industri dari kabupaten/kota masih lemah.

Sedangkan persoalan yang terkait perdagangan antara lain seperti :

1. Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadi dan

beberapa negara tujuan tertentu. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan yang belum memadai, seperti pasar

tradiisonal yang perlu direhabilitasi, pusat kuliner dan lain-lain. 3. Terbatasnya kewenangan provinsi untuk membiayai sarana pasar.

4.3 REKOMENDASI Secara umum, pencapaian sasaran strategis telah sesuai dengan target yang

ditetapkan, walaupun masih ada hal-hal lainnya yang harus diperhatikan agar kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat lebih baik lagi. Hal-hal yang perlu

diperbaiki adalah :

1. Mendorong kabupaten/kota dalam mempercepat pertumbuhan sektor industri melalui pengembangan sentra industri unggulan

2. Menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang menghambat daya saing produk IKM, melalui pelatihan dan dan pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi

produk.

3. Pembangunan industri-industri pendukung yang mengolah bahan baku dalam kuantitas, kualitas dan harga bersaing, yang nantinya dapat meningkatkan nilai tambah

produk industri untuk dijadikan produk ekspor. 4. Memacu pertumbuhan sektor perdagangan dengan memperkuat Perdagangan Dalam

dan Luar Negeri melalui kegiatan-kegiatan yang terarah dan tepat sasaran. 5. Mengembangkan ekspor daerah dengan meningkatkan kerjasama dan koordinasi

dengan pihak terkait.

6. Meningkatkan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yang telah disepakati.

7. Meningkatkan penerapan pengukuran kinerja secara berjenjang dari esselon III, IV dan staf secara berkala.