tahun laporan kinerja (lkj) -...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT Jalan Aur No. 1 Padang, Telp. & Fax (0751) 891566
Website : disperindag.sumbarprov.go.id
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, kami panjatkan segala puji syukur
kehadirat Allah Subhanhuwata’ala yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga Laporan Kinerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun
2018 dapat tersusun. Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat disusun berdasarkan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (AKIP) serta berpedoman Peraturan
Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang
Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat
Penysunan Laporan Kinerja ini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam rangka
mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan juga merupakan alat kendali
dan alat pemacu kinerja setiap unit bidang dan UPTD di lingkungan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.
Secara garis besar Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2018 ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kinerja tahun kedua periode Renstra 2016-2021 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang tercermin dalam setiap indikator kinerjanya serta memuat aspek keuangan
yang digunakan dalam melaksanakan program dan kegiatan terhadap pencapaian sasaran
strategis yang telah ditetapkan.
Besar harapan kami semoga Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat ini, dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja yang
nantinya akan diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja pada
masa yang akan datang. Terima kasih.
Padang, Januari 2019
Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Asben Hendri, SE, MM.
Pembina Utama Muda NIP. 19631209 198611 1 003
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2018 merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan
misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Untuk
mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, telah ditetapkan tujuan, sasaran, dan
indikator yang ingin dicapai dalam tahun 2018 sebagai berikut.
Tabel
Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tahun 2018
Tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan, sasaran strategis, dan indikator kinerja yang
ditetapkan. Selama tahun 2018, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat telah berupaya untuk meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah, dimana pada tahun 2018 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 9,10 persen atau sebesar Rp. 20,97 triliun terhadap pembentukan struktur ekonomi Sumatera Barat. Di sektor Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga terus melakukan upaya guna terwujudnya usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing. Hal ini dicapai melalui peningkatan usaha perdagangan dalam negeri yang diukur dengan persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat dengan besaran kontribusi pada tahun 2018 sebesar 15,31 persen atau
iii
sebesar Rp. 35.30 triliun serta peningkatan nilai ekspor non migas daerah yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar (22,05) persen dibandingan nilai ekspor tahun 2017, dimana pada tahun 2018 nilai ekspor Sumatera Barat hanya mencapai mencapai US$ 1.595,01 juta.
Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja organisasi, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga berupaya melakukan perbaikan kinerja yang digambarkan melalui hasil evaluasi akuntabilitas kinerja dan persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan. Pada tahun 2018, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- dapat terealisasi sebesar 88,40 persen atau Rp. 29.295.835.256,-. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan dengan total kegiatan sebanyak 71 kegiatan, terlaksana sebesar 100 persen.
Secara umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi misi dan tujuan, sasaran strategis, serta indikator kinerja. Beberapa pembenahan yang telah dilakukan
selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Dalam mewujudkan peningkatan sektor perindustrian terhadap perekonomian daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah selesai membuat Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP);
2. Melakukan perbaikan indikator dan proses cascading sampai level esselon III
dan IV serta mekanisme pemantauannya.
Walaupun hasil kinerja yang didapat semakin meningkat, namun masih terdapat
beberapa upaya perbaikan yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang menghambat daya
saing produk IKM, melalui pelatihan dan dan pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi produk.
2. Pembangunan industri-industri pendukung yang mengolah bahan baku dalam
kuantitas, kualitas dan harga bersaing, yang nantinya dapat meningkatkan nilai tambah produk industri untuk dijadikan produk ekspor.
3. Memacu pertumbuhan sektor perdagangan dengan memperkuat Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.
4. Mengembangkan ekspor daerah dengan meningkatkan kerjsama dan koordinasi
dengan pihak terkait. 5. Melakukan penyempurnaan dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan
dalam mendukung Reformasi Birokrasi dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.
6. Berusaha kedepannya untuk melakukan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja secara berkala dan berjenjang dari tingkat esselon sampai staf.
Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018 adalah kategori Baik. Rincian
capaian kinerja masing-masing indikator setiap sasaran strategis tersebut dapat
diilustrasikan dalam tabel berikut :
iv
Tabel
Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
T R C (%) Kategori
1 Meningkatnya
kontribusi sektor
industri dalam
perekonomian daerah
1.1. Persentase
kontribusi sektor
industri terhadap
PDRB Sumatera
Barat
% 11,65 9,10 78,11 Baik
78,11 Baik
2 Meningkatnya usaha
perdagangan dalam
negeri
2.1. Persentase
kontribusi sektor
perdagangan
terhadap PDRB
Sumatera Barat
% 16,29 15,31 93,98 Sangat Baik
93,98 Sangat Baik
3 Meningkatnya ekspor
non migas daerah
3.1. Peningkatan nilai
ekspor
% 2,00 (22,05) (1.102,50) Kurang Baik
(1.102,50) Kurang Baik
4 4.1. Nilai BB B 91,65 Sangat Baik
75,30 69,01
4.2. Persentase capaian
realisasi fisik dan
keuangan
pelaksanaan
program/kegiatan
% 97,50 94,20 96,62 Sangat Baik
94,13 Sangat Baik
-
Capaian Sasaran Strategis 4
Capaian Sasaran Strategis 3
2018
Meningkatnya tata
kelola organisasi
Nilai evaluasi
akuntabilitas kinerja
Keterangan :
T = Target ; R = Realisasi ; C = Capaian
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Capaian Sasaran Strategis 1
Capaian Sasaran Strategis 2
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………. i
Ringkasan Eksekutif ………………….…………………………………………………………………………..…. ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat ...............................................................
2
1.3 Kekuatan Sumber Daya yang ada ................................................. 4
1.4 Isu Strategis yang dihadapi .......................................................... 5
1.5 Sistematika ................................................................................. 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis ........................................................................ 7
2.2 Perjanjian Kinerja ......................................................................... 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Metodologi Pengukuran Kinerja ...................................................... 14
3.2 Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2018 ............................................ 15
3.3 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2018 ............................................. 16
3.4 Realisasi Anggaran Tahun 2018 ..................................................... 46
3.5 Penghargaan yang diperoleh ......................................................... 53
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 54
4.2 Permasalahan dan Kendala ........................................................... 55
4.3 Rekomendasi .............................................................................. 55
Lampiran : Indikator Kinerja Utama (IKU)
Lampiran : Penetapan Kinerja Tahun 2018
Lampiran : Perjanjian Kineja Pejabat Esselon III dan IV Tahun 2018
Lampiran : Penghargaan yang diperoleh Tahun 2018
Lampiran : Printout Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2018 melalui e-sakip
Lampiran : Realisasi Rencana Aksi Tahun 2018
vi
DAFTAR TABEL
No Nama Tabel Hal
Tabel 2.1.1 Tujuan dan Indikator Tujuan serta Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2018 ............................................................
9
Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2018………………………………………………………. 13
Tabel 3.1.1 Skala Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018 ……………………………. 14
Tabel 3.2.1 Hasil Capaian Kinerja Tahun 2018 ................................................... 15
Tabel 3.3.1 Perbandingan Realisasi Tahun 2018 dengan Target dan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 ...................................................................
16
Tabel 3.3.2 Realisasi Indikator Tujuan 1 ........................................................... 17
Tabel 3.3.3 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Satu …………………………………. 18
Tabel 3.3.4 PDRB Sumatera Barat dan Kontribusi Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2018 ...................................................................................
20
Tabel 3.3.5 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 pada Sasaran Strategis Satu ……………………………………………………………………………..
24
Tabel 3.3.6 Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 2 ................................................ 28
Tabel 3.3.7 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dua ……………………………………. 29
Tabel 3.3.8 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 pada Sasaran Strategis Dua ……………………………………………………………………………..
33
Tabel 3.3.9 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Tiga …………………………………… 36
Tabel 3.3.10 Ekspor Non Migas Sumatera Barat Berdasarkan Beberapa Golongan Barang Tahun 2017-2018 …………………………………………………………….
38
Tabel 3.3.11 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 pada Sasaran Strategis Tiga ……………………………………………………………………………..
41
Tabel 3.3.12 Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 3 ................................................ 42
Tabel 3.3.13 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Empat ……………………………… 43
vii
Tabel 3.3.14 Perkembangan Nilai Akuntabilitas Tahun 2015-2017 Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat …………………
44
Tabel 3.3.15 Perkembangan Capaian Realisasi Fisik dan Keuangan Tahun 2015-2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat ..
45
Tabel 3.4.1 Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2018 …………………. 46
Tabel 3.4.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2018 …………………………. 50
viii
DAFTAR GRAFIK
No Nama Grafik Hal
Grafik 1 Kekuatan Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2018 …………………………………
4
Grafik 3.3.1 Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Industri
Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta Target Jangka Menengah …………………………………………
19
Grafik 3.3.2 Perbandingan Nilai PDRB Sub Sektor Industri Tahun 2018 dengan
Tahun 2017 dan Tahun 2016 …………………………………………………......
19
Grafik 3.3.3 Perbandingan Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB di
Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera Dan Nasional Tahun 2018 ..............................................................
21
Grafik 3.3.4 Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan
2016 serta Target Jangka Menengah ………………....…………………….….
30
Grafik 3.3.5 Perbandingan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB di
Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera Dan Nasional Tahun 2018 ...............................................................
31
Grafik 3.3.6 Perbandingan Realisasi Indikator Peningkatan Nilai Ekspor Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta Target Jangka
Menengah …….......................................................................…….....
37
Grafik 3.3.7 Perbandingan Peningkatan Nilai Ekspor di Provinsi Sumatera Barat
dengan Provinsi Lain di Sumatera dan Nasional Tahun 2018 ...............
39
Grafik 3.4.1 Penyerapan Anggaran Tahun 2018 dibandingkan Tahun 2017
dan 2016 ......................................................................................
47
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
1 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan latar belakang penulisan laporan kinerja, penjelasan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat disertai dengan struktur organisasi, kekuatan sumber daya, dan isu strategis yang dihadapi dalam menjalankan organisasi serta sistematika penulisan laporan kinerja.
1.1 LATAR BELAKANG
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat merupakan organisasi
perangkat daerah yang ditugaskan untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan serta tugas pembantuan sebagaimana yang tertuang
dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dituntut untuk
melaksanakannya dengan trasnparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme.
Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam Undang-
Undang omor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas
tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instani Pemerintah (LAKIP).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2018 dalam rangka melaksanakan misi dan
mencapai visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan sekaligus sebagai alat kendali dan
pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan
masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, penyusunan Laporan
Kinerja tersebut juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor
5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review Atas Laporan Kinerja.
Atas dasar tersebut, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berdiri
sebagai bagian dari desain besar Reformasi Birokrasi untuk melaksanakan seluruh proses kepemerintahan dalam rangka merealisasikan keinginan bersama untuk mewujudnyatakan
Good Governance. SAKIP menuntut adanya sinergitas antara proses perencanaan,
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
2 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
pengukuran, pelaporan sampai evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja. Pada kondisi
terkini, evaluasi terhadap AKIP merupakan isu paling strategis dalam SAKIP karena pada akhir prosesnya akan dapat mencerminkan optimal atau tidaknya kinerja dari tiap-tiap
lembaga/instansi pemrintah. Sebab hal ini dapat memperlihatkan sejauh mana kemajuan instansi pemerintah dalam menerapkan manajemen kinerja yang berfokus pada hasil.
Selain itu dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan,
azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas. Menurut penjelasan undang-undang tersebut, azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah
ditetapkan. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai sarana dalam menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder atas pelaksanaan tugas, fungsi dan
kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Selain sebagai bahan evaluasi, laporan
akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :
1. Mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat untuk dapat
melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada pertaturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;
2. Menjadikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap
aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib dan kondusif;
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Barat guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik;
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pembangunan pada
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.
1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Perindustrian dan Perdagangan
yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Adapun tugas pokok dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai Peraturan
Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2017 tanggal 5 Juni 2017 tentang Uraian Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam Bab
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
3 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
II Bagian Kesatu Pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa “Dinas Perindustrian dan Perdagangan
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan”. Selanjutnya pada Pasal 2 ayat 2 disebutkan, untuk menyelenggarakan
tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian dan Perdagangan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian dan Perdagangan;
3. Pembinaan dan fasilitasi bidang perindustrian dan perdagangan lingkup provinsi dan kabupaten/kota;
4. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; 5. Pelaksanaan tugas di bidang industri agro, industri non agro, perdagangan,
perlindungan konsumen dan tertib niaga, dan UPTD;
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perindustrian dan perdagangan; 7. Pelaksanaan fungsi kedinasan yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan
fungsinya.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat pada tahun 2018 telah melaksanakan berbagai kegiatan yang ditunjang
dengan dukungan dana, personil serta sarana yang tersedia agar tercapainya sasaran pembangunan ekonomi khususnya industri dan perdagangan di Sumatera Barat. Adapun
program dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Sumatera Barat (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2017 tanggal 5 Juni 2017 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat memiliki susunan organisasi yang terdiri atas 1 orang
esselon II, 8 orang esselon III, 22 orang esselon IV dan Fungsional. Berikut jabaran struktur
organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan Peraturan Gubernur dimaksud.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
3 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat
:
:
:
:
:
Usman, ST
19801110 200901 1 004
SEKSI KALIBRASI
Afrisman, SH
19670601 198903 1 010
SEKSI PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
Dra. Nelie Yanti
19610726 199203 2 002
Asben Hendri, SE, MM.
19631209 198611 1 003
KEPALA DINAS
BIDANG INDUSTRI AGRO BIDANG INDUSTRI NON AGRO BIDANG PERDAGANGAN
SUB. BAGIAN
UMUM DAN KEP
SUB. BAGIAN
KEUANGAN
SEKRETARIS
SUB. BAGIAN
PROGRAM
Nandi Pinta, B.Sc Helfisyah, SE Jonhar, S.Kom.
BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA
Zaimar, SE, M.Sc / 19630420 199003 2 006
19620414 198903 1 007 19600615 198603 1 007 19710731 199403 1 002
Roza Gustia, S.Kom
SEKSI INDUSTRI HASIL HUTAN DAN
PERKEBUNANSEKSI DATA DAN PERIZINAN SEKSI EKSPOR DAN IMPOR SEKSI PEMBERDAYAAN KONSUMEN
Irsad, SE, MM / 19621216 199103 1 003 Hj. Suriani, SE, M.Si./19620823 199103 2 001 Ridonald, SE, M.Si/ 19710303 199003 1 001
19720721 199803 1 005 19641216 199103 2 006 19681217 199403 1 005 19820811 201001 2 019
Yuldhy Dharma Putra, SH, M.Si Ir. Syafrida, M.Si. Defitra, SE
Dra. Mukhlinda Yassirli, SE. Elyasmar, SH, MM Sofni Aziria, B.Sc.
SEKSI INDUSTRI HASIL PERIKANAN, MAKANAN
DAN MINUMANSEKSI INDUSTRI ANEKA DAN TEKSTIL SEKSI BAHAN POKOK DAN BARANG PENTING
SEKSI PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU
JASA
SEKSI TERTIB NIAGA
19661211 199103 2 005 19650729 199003 2 001 19630305 199303 2 002 19650217 199003 2 005
19630306 198301 2 001 19630212 198301 1 001
Fungsional Peng. Mutu Barang
Yudhi Diputra, ST, MT Darman, ST. Hasnurita, SH, MM. Syamsul Bahri, SH,M.Si
SEKSI PERWILAYAHAN, SARANA/PRASARANA
DAN STANDARISASI
SEKSI INDUSTRI KIMIA HILIR DAN
MARITIM
SEKSI BINA USAHA, SARANA, DATA DAN
PERIZINAN
UPTD
UPTD PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN
MINYAK ATSIRI
UPTD BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU
BARANG UPTD LOGAM
Fungsional Penyuluh
Fungsional Penera
Fungsional Statistisi
19770706 200901 1 001 198307072006041005
Ir. Gusriati, SE, MM. / 19640803 200604 2 002 Syamsurizal,S.Sos/19600724 198103 1 006 Lili Ahmadin, S.Sos/19690809 199403 2 006
SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA
Zulkahiratullail Budi Setiawan, ST, M.Si Ridwan, ST
19851002 201001 2 025 19790628 200501 1 006 19790616 200902 1 003
Arman, ST, MM.
SEKSI PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS
SDM INDUSTRI
19701011 199403 1 003
SEKSI PEREKAYASAAN LOGAM MESIN
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
Fungsional Perencana Syafrizal, SE, MM. / 19670930 199403 1 006
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
4 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
1.3 KEKUATAN SUMBER DAYA YANG ADA
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya guna menghasilkan rencana pembangunan di
Sektor Perindustrian dan Perdagangan yang berkualitas, sinergis dan kredibel perlu didukung
oleh sumber daya manusia yang handal. Pada tahun 2018, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat memiliki pegawai sebanyak 116 orang yang terdiri atas
29 orang struktural, 62 orang fungsional umum dan 25 orang fungsional tertentu. Pada
grafik berikut dapat dilihat kekuatan pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 berdasarkan tingkat pendidikan.
Grafik 1 Kekuatan Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Tahun 2018)
S2 S1 D3 SMA SMP SD
1. Sekretariat 7 9 1 10 - - 27
2. Industri Non Agro 2 6 - 3 - - 11
3. Industri Agro 2 4 1 6 - - 13
4. Perdagangan 5 5 1 12 - - 23
5. Perlindungan Konsumen
dan Tertib Niaga
4 2 2 5 1 - 14
6. UPTD BPSMB 2 9 3 3 - - 17
7. UPTD PP. Minyak Atsiri 1 3 - - - - 4
8. UPTD Logam 2 2 - 3 - - 7
JUMLAH/Total 25 40 8 42 1 - 116
NO UNIT/PlacementPENDIDIKAN/Education JUMLAH/
Total
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumatera Barat
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat, pada tahun 2018 pegawai di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat 22 persen tingkat pendidikannya
adalah S2 atau sebanyak 25 orang, 34 persen berpendidikan S1 atau sebanyak 40 orang, 7
persen berpendidikan D3 atau sebanyak 8 orang dan 36 persen berpendidikan SMU atau
sebanyak 42 orang. Pegawai tersebut tersebar di 8 bidang yang ada dilingkungan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.
Dari sisi dukungan alokasi anggaran untuk mencapai kinerja pada tahun 2018
dialokasikan anggaran APBD sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- dapat teralisir sebesar
Rp. 29.295.835.256,- atau 88,40 persen untuk membiayai kegiatan pembinaan yang
dilakukan dalam rangka mengembangkan industri dan perdagangan di Sumatera Barat.
Berikut terinci pagu dana tahun 2018 dimaksud :
1. Belanja Langsung, sebesar Rp. 21.350.460.478,- dan dapat direalisir sebesar
Rp. 18.104.392.215,- atau 84,80 persen, yang terdiri dari :
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
5 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
a. Belanja Langsung Pokok, , sebesar Rp. 7.237.783.143,- dapat terealisir sebesar
Rp. 6.495.223.110,- atau 89,74 persen untuk 5 program dan 31 kegiatan.
b. Belanja Langsung Urusan, sebesar Rp. 14.112.677.335,- dapat terealisir sebesar
Rp. 11.609.169.105,- atau 82,26 persen untuk 6 program (Sektor Industri 2
program, Sektor Perdagangan 3 program dan 1 program penunjang) dan 40
kegiatan.
2. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 11.791.266.375,97,- dapat teralisir sebesar
Rp. 11.191.443.041,- atau 94,91 persen.
1.4 ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI
Pembangunan dan pengembangan sektor industri dan perdagangan tak lepas dari isu
strategis yang mempengaruhi kinerja sektor industri dan perdagangan. Isu strategis adalah
permasalahan utama yang dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra).
Berdasarkan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2016-2021, telah diidentifikasi isu strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut :
1. Daya saing produk industri dalam menghadapi MEA :
- Daya saing produk Industri Kecil Menengah yang masih rendah (kualitas, desain,
harga, kemasan, kontinuitas produksi).
- Belum optimalnya pengembangan industri sesuai potensi daerah.
- Penguasaan teknologi masih rendah.
- Keterbatasan kualitas SDM pelaku usaha industri kecil dan menengah.
- Masih rendahnya pengenlan terhadap produk Industri Kecil Menengah.
2. Penguatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.
- Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadi
dan negara tujuan ekspor masih terpaut ke negara tujuan tradisional. - Daya saing produk ekspor masih relatif rendah.
- Masih terjadi fluktuasi indeks harga konsumen yang berpengaruh pada daya beli. - Masih banyak ditemui barang beredar yang tidak memenuhi ketentuan, seperti
barang yang tidak mencantumkan kode produksi, tanggal kadaluarsa, tanda SNI,
manual dan garansi. - Masih rendahnya kualitas sarana pasar rakyat.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
6 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
1.5 SISTEMATIKA
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2018 adalah :
a. Ikhtisar Eksekutif
Bagian ini menguraikan secara singkat tentang tujuan dan saran yang akan dicapai
beserta hasil capaian, kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan dan sasaran, langkah-langkah yang dimabil, serta langkah antisipasinya.
b. Bab I. Pendahuluan Bagian ini menguraikan latar belakang, tugas, fungsi dan sturktur organisasi, isu
strategis, kekuatan sumber daya serta sistematika laporan.
c. Bab II. Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Bagian ini menguraikan tentang Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018.
d. Bab III. Akuntabilitas Kinerja
Bagian ini menguraikan tentang metodologi pengukuran capaian kinerja, hasil pengukuran kinerja dan capaian kinerja Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018.
e. Bab IV. Penutup Bagian ini menguraikan tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemcahannya untuk tahun mendatang.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
7 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang rencana strategis tahun 2016-2021 yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan, serta perjanjian kinerja organisasi perangkat daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018.
2.1 RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
pada Pasal 272 ayat 2 menyebutkan bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah memuat
tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah, pada pasal 111 menyebutkan bahwa penyusunan rancangan awal
Renstra Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 disajikan dengan
sistematika paling sedikit memuat:
1. Pendahuluan;
2. Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah;
3. permasalahan dan isu strategis Perangkat Daerah;
4. Tujuan dan sasaran;
5. Strategi dan arah Kebijakan;
6. Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan;
7. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan;
8. Penutup
Sehubungan dengan peraturan tersebut, maka pada Revisi Renstra Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 pada Bab IV hanya memuat
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang diturunkan dari Visi dan Misi Gubernur Provinsi
Sumatera Barat yang dimuat dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2016-2021.
Sesuai dengan visi gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, maka visi pembangunan
jangka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Sumatera Barat yang madani dan sejahtera”
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
8 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Barat ini diharapkan akan mewujudkan
keinginan dan amanat masyarakat Provinsi Sumatera Barat dengan tetap mengacu pada
pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya
bagi masyarakat Provinsi Sumatera Barat, memperhatikan RPJMN 2015-2019, dan RPJPD
Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2025.
Dalam merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang akan diwujudkan,
dan untuk memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan serta untuk
menumbuhkan sense of participation and sense of belonging maka Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat menyatakan misi pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2016-2021 dalam bentuk 5 (lima) misi. Tujuan pembangunan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat berada pada misi ke 4 yaitu Meningkatkan ekonomi
masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global,
dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan daerah. Misi ini diarahkan
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang lebih tinggi dan merata dengan
mengembangkan kegiatan ekonomi yang lebih produktif berbasis kerakyatan, mendorong
sektor unggulan daerah dan memanfaatkan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk
yang berdaya saing.
2.1.1 Tujuan dan Sasaran
Sebagai penjabaran untuk mewujudkan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Sumatera Barat melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan serta selaras dengan tujuan
satu pada misi keempat RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 yaitu
Meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkualitas dan lebih merata berbasis ekonomi
kerakyatan, maka dirumuskan tujuan dan sasaran di sektor industri dan perdagangan tahun
2016-2021 yang akan dicapai sebagai bentuk perwujudan dalam perencanaan pembangunan
jangka menengah daerah. Tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah;
Memfokuskan pada penguatan kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataan
pengembangan industri di kab/kota, peningkatan kualitas produk industri serta
peningkatan produktivitas usaha industri.
2. Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya
saing;
Memfokuskan kepada peningkatan kemudahan berusaha bagi perdagangan dalam dan
luar negeri, menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting
di pasar, peningkatan tertib usaha di bidang perdagangan, peningkatan standar dan
mutu produk ekspor serta peningkatan negara tujuan ekspor.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
9 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
3. Meningkatkan kinerja organisasi.
Menekankan kepada peningkatan kualitas perencanaan dan pelaporan organisasi,
peningkatan kualitas penatausahaan keuangan, dan peningkatan pengawasan internal
organisasi.
Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2016-2021) dapat
dirumuskan berdasarkan tujuan yang ada, yaitu :
1. Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah;
2. Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri;
3. Meningkatnya ekspor non migas daerah;
4. Meningkatnya tata kelola organisasi.
Untuk menjabarkan tujuan dan sasaran agar terukur dan dapat dicapai secara nyata,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga telah menetapkan
indikator kinerja utama masing-masing sasaran strategis tersebut seperti digambarkan pada
tabel berikut.
Tabel 2.1.1
Tujuan dan Indikator Tujuan serta Sasaran Strategis dan
Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2018
Sumber : Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat Tahun 2018
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
10 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
2.1.2 Strategi, Kebijakan dan Program
Untuk keterarahan pelaksanaan kegiatan operasional dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran sebagai implementasi dan penjabaran visi serta misi, dan untuk pemantapkan
pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara maksimal diperlukan penetapan strategi dan kebijakan pembangunan di bidang industri dan perdagangan.
Strategi dan kebijakan dimaksud selanjutnya yang akan menjadi dasar untuk perumusan
kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat untuk setiap program
prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsinya. Strategi dan kebijakan tersebut berperan penting untuk pencapaian tujuan dan sasaran jangka menengah, dan telah diselaraskan
dengan strategi dan kebijakan serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Strategi untuk sektor perindustrian yang dirumuskan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut:
Tujuan 1 : Meningkatkan peranan sektor industri dalam
perekonomian daerah.
Sasaran 1 : Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah
Indikator Kinerja Sasaran 1 : Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Sumatera Barat (%)
Strategi :
1. Memperkuat struktur industri yang berdaya saing berbasis sumberdaya dan penguasaan
teknologi; 2. Mengembangkan usaha hilirisasi produk industri pengolahan;
3. Meningkatkan kualitas produk industri; 4. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia sektor industri.
Kebijakan : 1. Pengembangan dan peningkatan sentra industri;
2. Peningkatan daya saing sektor industri.
Program yang digunakan : 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah bertujuan untuk meningkatan
kontribusi sektor industri. Sasaran dari program ini adalah 1) meningkatkan penguatan terhadap kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataan pengembangan
industri di kab/kota melalui peningkatan fasilitasi koordinasi pengembangan kawasan dan sentra industri dengan pihak terkait, peningkatan kemampuan sentra industri,
serta peningkatan ketersediaan data sektor industri yang akurat dan lengkap; 2)
Meningkatkan produktivitas usaha industri melalui melalui hilirisasi produk industri, peningkatan kualitas sarana dan prasarana IKM serta peningkatan promosi dan
perluasan pasar produk industri. Indikator yang akan dicapai melalui program ini adalah:
- Jumlah sentra industri yang dikembangkan (sentra); - Peningkatan volume produksi melalui penggunaan teknologi tepat guna dan
hilirisasi produk industri (%).
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
11 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
2. Program Peningkatan Kualitas Produk Industri.
Program Peningkatan Kualitas Produk Industri bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk industri. Sasaran dari Program ini yaitu 1) meningkatkan
jumlah IKM untuk mendapatkan fasilitasi daya saing produk melalui fasilitasi sertifikasi, standariasi, dan peningkatan kualitas design kemasan; 2) peningkatan kompetensi
SDM IKM dan aparatur Pembina IKM; 3) peningkatan penggunaan teknologi tepat
guna. Indikator yang akan dicapai yaitu :
- Jumlah IKM yang mendapatkan fasilitasi sertifikasi, standarisasi dan peningkatan kualitas kemasan produk industri (IKM).
Tujuan 2 : Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar
negeri yang kondusif dan berdaya saing.
Sasaran 2 : Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri. Indikator Kinerja Sasaran 2 : Persentase kontribusi sub sektor perdagangan terhadap
PDRB Sumatera Barat (%) Strategi :
1. Memperkuat pasar dalam negeri;
2. Peningkatan pengawasan barang dan jasa; 3. Peningkatan dan penguatan kelembagaan BPSK;
Kebijakan :
1. Menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan memperkuat jaringan distribusi; 2. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri;
3. Peningkatan efektivitas pengawasan perlindungan konsumen;
4. Peningkatan kinerja BPSK di kab/kota;
Program yang digunakan : 1. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri bertujuan untuk meningkatkan
kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat. Sasaran dari program ini adalah 1) Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri melalui
peningkatan pembinaan dan perkuatan akses pasar dalam negeri serta peningkatan fasilitasi perizinan dan pengembangan usaha perdagangan dalam negeri; 2) Menjaga
stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting di pasar melalui
peningkatan layanan informasi ketersediaan bahan pokok dan barang penting di pasar, peningkatan penataan sarana dan prasarana distribusi, serta peningkatan koordinasi
distribusi, pasokan dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting dengan stakeholder terkait.
Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu : - Peningkatan omset perdagangan (%);
- Laju Inflasi (%)
2. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen
Program Peningkatan Perlindungan Konsumen bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen akan hak dan kewajibannya serta menumbuhkan kesadaran
pelaku usaha akan pentingnya perlindungan konsumen sehingga meningkatkan
kualitas barang/jasa di pasaran dalam negeri. Sasaran dari program ini adalah terciptanya tertib usaha di bidang perdagangan melalui peningkatan ketaatan pelaku
usaha dalam tertib niaga, peningkatan pemberdayaan terhadap konsumen, serta peningkatan barang yang diawasi sesuai dengan ketentuan.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
12 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu :
- Persentase produk dan jasa yang diawasi yang sesuai dengan ketentuan (%); - Persentase ketaatan usaha dalam tertib niaga (%).
Sasaran 3 : Meningkatnya nilai ekspor non migas daerah
Indikator Kinerja Sasaran 3 : Peningkatan nilai ekspor (%)
Strategi : 1. Mengembangkan komoditi dan pasar ekspor daerah.
Kebijakan :
1. Peningkatan kualitas layanan ekspor; 2. Peningkatan diversifikasi produk ekspor;
3. Meningkatkan diversifikasi negara tujuan ekspor.
Program yang digunakan :
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri. Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri bertujuan untuk
meningkatkan nilai ekspor non migas Sumatera Barat. Sasaran dari program ini adalah
1) Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan luar negeri melalui peningkatan pemanfaatan fasilitas layanan perdagangan luar negeri serta peningkatan kompetensi
calon eksportir dan eksportir; 2) Meningkatkan standar dan mutu produk ekspor melalui peningkatan pengawasan terhadap komoditi ekspor, peningkatan kualitas
sarana dan prasarana pengujian produk ekspor, serta peningkatan kompetensi SDM Labor penguji; 3) Meningkatkan diversifikasi pasar ekspor melalui peningkatan promosi
produk potensial ekspor dan peningkatan koordinasi dengan kelembagaan ekspor.
Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu :
- Peningkatan nilai ekspor (%)
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
13 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Pada tahun 2018, telah ditetapkan Perjanjian Kinerja (PK) sebagai komitmen pimpinan untuk berkinerja dengan baik. Perjanjian Kinerja tersebut mengacu pada tujuan dan sasaran
dalam Renstra 2016-2021 sebagaimana terdapat pada tabel berikut.
Tabel 2.2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
No. Sasaran Strategis Target
(1) (2) (4)
1. Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam
perekonomian daerah
1.1 11,65
2. Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri 2.1 16,29
3. Meningkatnya ekspor non migas daerah 3.1 2,0
4. Meningkatnya tata kelola organisasi 4.1. BB
(75,30)
4.2 97,50
No. Program
1. Program Pengembangan Kewilayahan Industri. Rp. 2.225.509.441
2. Program Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah.
Rp. 1.963.887.500
3. Program Pengembangan Perdagangan Dalam
Negeri.
Rp. 3.404.143.050
4. Program Peningkatan dan Pengembangan
Perdagangan Luar Negeri.
Rp. 5.415.955.580
5. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen. Rp. 1.012.631.764
6. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Rp. 90.550.000
7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 3.608.588.818
8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Rp. 2.659.694.325
9. Program Peningkatan Disisplin Aparatur Rp. 101.088.000
10. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Rp. 316.596.000
11. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp. 551.816.000
12. Program Penumbuhan dan Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
Rp. 2.549.000.000
13. Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Rp. 515.474.000
14. Program Pengembangan Perdagangan Dalam
Negeri.
Rp. 1.749.705.000
Jumlah Rp. 26.164.639.478
APBD
Peningkatan nilai ekspor (%)
Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja
Persentase capaian realisasi fisik dan
keuangan pelaksanaan program /
kegiatan (%)
APBN
Persentase Kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB
Sumatera Barat (%)
Persentase kontribusi sektor industri
terhadap PDRB Sumatera Barat (%)
APBD
APBD
APBN
APBN
APBD
APBD
APBD
APBD
Indikator Kinerja
(3)
APBD
APBD
Anggaran
APBD
APBD
Keterangan
Sumber : Perjanjian Kinerja Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat Tahun 2018
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
14 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam bab ini dilaporkan akuntabilitas kinerja meliputi hasil pengukuran capaian indikator kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, hasil analisis pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, serta akuntabilitas keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat tahun anggaran 2018. Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara target Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dengan realisasi capaian.
3.1 METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA
Metode pengukuran capaian kinerja yang digunakan dalam laporan kinerja ini adalah
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang baik, % capaian kinerjanya dihitung
dengan menggunakan rumus:
Realisasi
Targetx 100
2. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang tidak baik, % capaian kinerja dihitung dengan menggunakan rumus:
(2 x Target) - Realisasi
Targetx 100
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator dan sasaran,
menggunakan skala pengukuruan sebagai berikut:
Tabel 3.1.1 Skala Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2018
No. Skala pengukuran Kategori
1 > 100% Memuaskan
2 >85% - 100% Sangat Baik
>75% - 85% Baik
>55% - 75% Cukup
3 ≤ 55% Kurang Baik
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
15 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
3.2 HASIL PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2018
Hasil pengukuran pencapaian 4 (empat) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator
kinerja utama yang telah ditetapkan dan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2.1 Hasil Capaian Kinerja Tahun 2018
T R C (%) Kategori
1 Meningkatnya
kontribusi sektor
industri dalam
perekonomian daerah
1.1. Persentase
kontribusi sektor
industri terhadap
PDRB Sumatera
Barat
% 11,65 9,10 78,11 Baik
78,11 Baik
2 Meningkatnya usaha
perdagangan dalam
negeri
2.1. Persentase
kontribusi sektor
perdagangan
terhadap PDRB
Sumatera Barat
% 16,29 15,31 93,98 Sangat Baik
93,98 Sangat Baik
3 Meningkatnya ekspor
non migas daerah
3.1. Peningkatan nilai
ekspor
% 2,00 (22,05) (1.102,50) Kurang Baik
(1.102,50) Kurang Baik
4 4.1. Nilai BB B 91,65 Sangat Baik
75,30 69,01
4.2. Persentase capaian
realisasi fisik dan
keuangan
pelaksanaan
program/kegiatan
% 97,50 94,20 96,62 Sangat Baik
94,13 Sangat Baik
-
Capaian Sasaran Strategis 4
Capaian Sasaran Strategis 3
2018
Meningkatnya tata
kelola organisasi
Nilai evaluasi
akuntabilitas kinerja
Keterangan :
T = Target ; R = Realisasi ; C = Capaian
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Capaian Sasaran Strategis 1
Capaian Sasaran Strategis 2
Berdasarkan tabel capaian kinerja diatas, diketahui dari 5 (lima) indikator kinerja yang
ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat terdapat 1 (satu) indikator dengan hasil kurang baik yaitu indikator kinerja peningkatan nilai ekspor dengan
capaian kinerja sebesar negatif 1.102,50 persen dan 3 (tiga) indikator lainnya dengan predikat capaian sangat baik yaitu Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Sumatera Barat (dengan capaian 94,29 persen), Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja (91,65
persen) dan Persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program/kegiatan (96,62 persen) serta 1 (satu) indikator kinerja dengan predikat capai baik yaitu Persentase
kontribusi sektor industri terhadap PDRB Sumatera Barat (80,09 persen).
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
16 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018
Tahun 2018 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat 2016-2021. Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang telah dituangkan dalam bentuk program dan
kegiatan, perlu dibuat analisis capaian kinerja sebagi tolok ukur kinerja organisasi agar semakin baik dari tahun ke tahun. Dimana dalam hal ini, tingkat capaian kinerja diukur
dengan cara membandingkan antara kinerja yang dihasilkan dengan kinerja yang diharapkan. Berikut akan disajikan capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2018 disandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017 dan 2016.
Tabel 3.3.1
Perbandingan Realisasi Tahun 2018 dengan Target dan Realisasi Tahun 2017 dan 2016
T R C (%) T R C (%) T R C (%) Kategori
1 Meningkatnya
kontribusi sektor
industri dalam
perekonomian
daerah
1.1. Persentase
kontribusi
sektor industri
terhadap
PDRB
Sumatera
Barat
% 11,19 10,09 90,17 11,42 9,74 85,29 11,65 9,10 78,11 Baik
2 Meningkatnya
usaha
perdagangan
dalam negeri
2.1. Persentase
kontribusi
sektor
perdagangan
terhadap
PDRB
Sumatera
Barat
% 14,35 14,76 102,86 15,90 14,91 93,77 16,29 15,31 93,98 Sangat Baik
3 Meningkatnya
ekspor non migas
daerah
3.1. Peningkatan
nilai ekspor
% 1,50 (2,28) (152,00) 2,00 19,77 988,50 2,00 (22,05) (1.102,50) Kurang
Baik
4.1. Nilai - - - BB B 91,59 BB B 91,65
75,25 68,92 75,30 69,01
4.2. Persentase
capaian
realisasi fisik
dan keuangan
pelaksanaan
program/
kegiatan
% - - - 97,50 95,81 98,27 97,50 94,20 96,62 Sangat Baik
-
2018
Sangat Baik4 Meningkatnya
tata kelola
organisasi
Sasaran
StrategisIndikator Kinerja Satuan
2016 2017
Nilai evaluasi
akuntabilitas
kinerja
Keterangan :
T = Target ; R = Realisasi ; C = Capaian
No.
Guna melihat realisasi dan capaian kinerja terkait dengan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi pelaksanaan Renstra tahun
pertama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Periode Renstra 2016-2021, dapat dilihat pada uraian berikut.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
17 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Guna mewujudkan misi 4 RPJMD Provinsi Sumatera Barat yaitu meningkatkan
ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif dan berdaya saing regional dan global dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan daerah,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam membina dan mengembangkan sektor perindustrian dan perdagangan
di provinsi Sumatera Barat menetapkan tujuan pertama yaitu Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah. Melalui tujuan tersebut diharapkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat khususnya yang bergerak di sektor industri dan perdagangan dapat meningkat, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi daerah. Pencapaian tujuan pertama ini
dapat dilihat dari realisasi indikator kinerja pada tabel berikut.
Tabel 3.3.2
Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 1
No Indikator Kinerja Realisasi
2016 2017 2018
1 Persentase kontribusi sektor
industri terhadap PDRB Sumatera
Barat
10,09 9,74 9,10
Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuan pertama belum maksimal. Hal ini diketahui dari terjadinya penurunan besaran kontribusi
sektor industri terhadap PDRB dalam 3 (tiga) tahun terakhir.
Untuk mencapai tujuan Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah telah ditetapkan 1 sasaran strategis. Evaluasi dan analisis terhadap pencapaian
sasaran strategis tersebut dijelaskan sebagai berikut:
“Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah”
TUJUAN 1
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
18 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Gambaran pencapaian sasaran Meningkatkan kontribusi sektor industri dalam
perekonomian daerah dilihat berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut ini:
Tabel 3.3.3
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Satu (dalam %)
T R C T R C T R C
1 Meningkatnya
kontribusi sektor
industri dalam
perekonomian
daerah
1.1. Persentase
kontribusi
sektor industri
terhadap
PDRB
Sumatera
Barat
11,19 10,09 90,17 11,42 9,74 85,29 11,65 9,10 78,11
Capaian Sasaran Strategis 1 90,17 (sangat baik)
2018
78,11 (baik)
2017No.
Sasaran
StrategisIndikator Kinerja
2016
85,29 (sangat baik)
Sumber : BPS Sumatera Barat, data diolah
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB tahun 2018 berdasarkan data dari BPS
Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 9,10 persen atau sebesar Rp. 20,97 triliun dari total PDRB Sumatera Barat Atas Dasar Harga Berlaku yang tercatat sebesar Rp. 230,53 triliun atau
lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 11,65 persen, sehingga persentase capaiannya sebesar 78,11 persen. Hasil indikator kinerja persentase kontribusi sektor industri
terhadap PDRB Sumatera Barat diukur melalui penghitungan besaran kontribusi sektor industri terhadap PDRB Sumatera Barat dengan rumus penghitungan sebagai berikut.
Rp. 20,97 triliun
Rp. 230,53 triliunKontribusi sub sektor industri
terhadap PDRB (%)= x 100 = 9,10 %
Catatan : 1. Nilai PDRB Sub Sektor Industri Pengolahan Tahun 2018 sebesar Rp. 20,97 triliun 2. Nilai PDRB Sumatera Barat tahun 2018 sebesar Rp. 230,53 triliun
Kinerja ini jika dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu mencapai 9,74 persen,
sedikit mengalami penurunan pada tahun 2018 dengan realisasi sebesar 9,10 persen, dan
membutuhkan kerja yang maksimal untuk mencapai target jangka menengah Renstra (pada tahun 2021) dengan target sebesar 12.33 persen. Perbandingan target kinerja tersebut
sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
Meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah
Sasaran Strategis 1.1
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
19 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Grafik 3.3.1
Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta
Target Jangka Menengah (dalam %)
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat, data diolah
Penurunan persentase kontribusi sektor Industri terhadap PDRB pada tahun 2018
disebabkan karena rendahnya Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) serta meningkatnya beberapa kontribusi sektor lain terhadap PDRB.
Sebenarnya di sisi pertumbuhan produksi, sektor industri mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun pertumbuhan sektor lain lebih cepat dari sektor
industri. Perkembangan pertumbuhan sektor industri digambarkan pada grafik berikut.
Grafik 3.3.2
Perbandingan Nilai PDRB Sub Sektor Industri Tahun 2018 dengan Tahun 2017 dan Tahun 2016 (dalam triliun rupiah)
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat, data diolah
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
20 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Jika dibandingkan dengan sektor lain dalam struktur PDRB Provinsi Sumatera Barat,
Sektor industri (9,10 persen) memberikan kontribusi terbesar kelima setelah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (23,16 persen), sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (15,31 persen), sektor Transportasi dan Pergudangan (12,66 persen) serta sektor Konstruksi (9,64 persen). Besaran kontribusi per sektor lapangan
usaha terhadap pembentukan struktur PDRB Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.3.4 PDRB Sumatera Barat dan Kontribusi
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2018
No. Lapngan Usaha
PDRB Tahun 2018
Atas Dasar Harga
Berlaku (triliun
rupiah)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. 53,39
2 Pertambangan dan Penggalian 9,83
3 Industri Pengolahan 20,97
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,26
5 Pengadaan Air, pengelolaan sampah 0,21
6 Konstruksi 22,22
7 Perdagangan Besar dan eceran 35,30
8 Transportasi dan Pergudangan 29,18
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
3,15
10 Informasi dan Komunikasi 12,61
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 6,93
12 Real Estate 4,51
13 Jasa Perusahaan 1,00
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
13,64
15 Jasa Pendidikan 9,68
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,19
17 Jasa Lainnya 4,45
230,53 Produk Domestik Regional Bruto
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Barat, data diolah
Dibandingkan dengan provinsi di Pulau Sumatera dan nasional, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB di Sumatera Barat cenderung lebih rendah. Sektor
industri pengolahan yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB provinsinya adalah
Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 35,89 persen dan terendah Provinsi Aceh yaitu 5,39 persen. Hal ini menunjukkan bahwa geliat pertumbuhan sektor industri terhadap ekonomi
Sumatera Barat belum begitu membaik jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Data selengkapnya tergambar pada grafik berikut:
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
21 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Grafik 3.3.3
Perbandingan Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera dan
Nasional Tahun 2018 (dalam %)
Sumber Data : BPS, data diolah
Terjadinya penurunan kontribusi sektor industri terhadap PDRB pada tahun 2018,
disamping disebabkan rendahnya Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan meningkatnya kinerja lapangan usaha lainnya, juga disebabkan
beberapa faktor terkait pembinaan di sektor perindustrian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kontribusi sektor industri
tersebut antara lain:
1. Masih kurangnya hilirisasi dan diversifikasi produk industri yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan produksi sektor industri dibandingkan sektor usaha lainnya;
2. Belum optimalnya pembinaan sektor industri di kabupaten/kota yang disebabkan
keterbatasan anggaran;
3. Sebagian besar skala usaha realtif kecil, sehingga sebagian besar hasil usaha digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan relatif kecil digunakan untuk penumpukan
modal usaha.
Dalam rangka terus berupaya meningkatkan peranan sektor industri terhadap
pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat yang dicerminkan dalam besaran kontribusi sektor
industri terhadap PDRB, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat berusaha melakukan peningkatan program dan kegiatan di sektor industri. Pada tahun 2018
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
22 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
dilaksanakan 2 (dua) program urusan perindustrian yaitu Program Pengembangan
Kewilayahan Industri serta Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yang diimplementasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan sektor industri sebanyak 20 (dua
puluh) kegiatan oleh 2 (dua) Bidang Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain:
1. Meningkatkan penguatan terhadap kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataan pengembangan industri di kab/kota. Upaya ini diwujudkan melalui Program Pengembangan Perwilayahan Industri dengan kegiatan utama membina dan mengembangkan cabang industri dalam bentuk
sentra yang memberikan sumbangan terbesar dalam PDRB Sumatera Barat. Pada
tahun 2018 telah dibina sebanyak 16 sentra industri unggulan, yaitu sentra tenun sebanyak 4 sentra, sentra minyak atsiri sebanyak 11 sentra dan sentra kulit sebanyak 1
sentra.
Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan antara lain:
- Pelatihan Teknis Pengolahan Minyak Atsiri dan Uji Labor.
- Pelatihan Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk dari Kulit.
- Pelatihan dan Lomba Desain Tenun Sumatera Barat. - Pelatihan dan Lomba Desain Produk Bordir/Sulaman Sumatera Barat.
- Pelatihan Diversifikasi Produk Berbahan Baku Ikan. - Sosialisasi Pengembangan Industri Melalui OVOP, sentra dan Klaster.
- Pelayanan Klinik Konsultasi Industri Kecil dan Menengah
2. Meningkatkan produktivitas usaha industri dan kualitas produk industri melalui
penggunaan teknologi tepat guna, hilirisasi produk, peningkatan fasilitasi standarisasi dan legalitas produk IKM serta peningkatan kompetensi SDM IKM dan aparatur
Pembina IKM. Upaya ini diwujudkan melalui Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. Pada tahun 2018 melalui program ini telah dilakukan pembinaan
terhadap 760 IKM serta pelaksanaan fasilitasi sertifikasi dan standarisasi produk industri bagi 106 IKM yang terdiri atas :
- Fasilitasi sertifikat halal bagi IKM Agro sebanyak 50 IKM pangan; - Fasilitasi SNI sebanyak 1 IKM yaitu produk bubuk kakao IKM Cokelata Malibou dari
Kab. Padang Pariaman;
- Fasilitasi izin edar produk pangan (MD) diberikan kepada 5 IKM, yaitu Rendang Gadih (rendang), Samara (makanan beku), Tomburger (burger), Katuju (rendang)
dan Tigoka (rendang); - Fasilitasi Merk bagi 50 IKM
Pencapaian ini diperoleh melalui kegiatan-kegiatan antara lain: - Sosialisasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk Industri Kecil Menengah.
- Pelatihan Teknis dan Diversifikasi Produk Kakao bagi Industri Kecil dan Menengah. - Pelatihan CPPOB bagi Industri Kecil dan Menengah Berbasis Ikan.
- Pelatihan Teknik Permesinan Pengolahan Rotan bagi IKM dan Aparat Pembina. - Pelatihan Pembuatan Produk dan Peralatan Logam.
- Pelatihan Kompetensi Pengelasan bagi Industri Kecil Menengah Logam Mesin.
- Pelatihan Penggunaan Teknologi Tepat Guna bagi Industri Kecil dan Menengah. - Bimbingan Teknis dan Pengawasan Teknis tentang Izin Usaha Industri.
- Pelatihan Produksi Barang dari Bahan Baku Karet. - Sosialisasi Prototipe Teknologi Tepat Guna.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
23 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2018 untuk melaksanakan program
dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatkan kontribusi sektor industri dalam pereknonomian daerah adalah sebesar Rp. 4.189.396.941,- dan
terealisasi Rp. 3.795.078.454,- atau 90,59 %. Artinya terdapat efisiensi penggunaan
anggaran sebesar Rp. 394.318.487,- (9,41%).
Anggaran tersebut tersebar pada 2 program yaitu Program Pengembangan
Kewilayahan Industri (9 kegiatan) dan Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (11 kegiatan).
Program yang dilaksanakan tersebut sudah menunjang pencapaian sasaran strategis
meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah, begitupun dengan
kegiatan pada masing-masing program. Akan tetapi, berdasarkan rata-rata capaian indikator kinerja sasaran strategis ini sebesar 80,09% lebih rendah dari realisasi anggarannya sebesar
90,59% yang menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ternyata belum optimal untuk mencapai sasaran, karena ada faktor lain yang berada di luar jangkauan kegiatan.
Kedepannya, akan diupayakan lagi untuk mengoptimalkan pencapaian target program dan
sasaran kegiatan. Lebih lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar pada tabel berikut:
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
24 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.3.5 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 Pada Sasaran Strategis Satu
Target Realisasi
2. Meningkatnya
kontribusi sektor
industri dalam
perekonomian
daerah
2.1 Persentase kontribusi
sektor industri
terhadap PDRB
Sumatera Barat
(Target Tahun 2018
adalah 11,65%)
Persentase kontribusi sektor
industri terhadap PDRB
Sumatera Barat diperoleh
dari perbandingan nilai
sektor industri dalam
struktur PDRB berdasarkan
harga berlaku terhadap total
nilai PDRB Sumatera Barat.
2.225.509.441 1.971.728.145 88,60 Peningkatan sentra
industri unggulan
yang dibina (Target
= 8 sentra ;
realisasi = 16 sentra
yaitu sentra tenun
sebanyak 4 sentra,
sentra minyak atsiri
sebanyak 11 sentra
dan sentra kulit
sebanyak 1 sentra).
Nilai Sektor Industri
Pengolahan Dalam PDRB
Tahun 2018 Atas Dasar
Harga Berlaku : Rp. 20,97
triliun
1. Pelatihan dan
Lomba Desain
Tenun Sumatera
Barat
476.652.000 388.229.800 81,45 Terlaksananya
pelatihan desain
tenun dan lomba
desain busana tenun
Sumatera Barat
60 orang 60 orang Efisiensi Akomodasi,
penginapan dan
tiket narasumber
Total PDRB Sumatera Barat
Tahun 2018 Atas Dasar
Harga Berlaku Rp. 230,53
triliun
2. Pelatihan dan
Lomba Desain
Produk
Bordir/Sulaman
Sumatera Barat
177.477.000 173.448.500 97,73 Terlaksananya
pelatihan desain
bordir dan lomba
desain bordir
20 orang IKM 20 orang IKM
3. Pelatihan
Pengembangan
Desain dan
Diversifikasi Produk
dari Kulit
115.117.200 109.029.801 94,71 Terlaksananya
pelatihan pembuatan
tas berbahan baku
kulit dengan
kombinasi tenun
30 orang IKM 30 orang IKM
4. Pelatihan
Diversifikasi Produk
Berbahan Baku
Ikan
164.340.600 158.338.000 96,35 Terlaksananya
pelatihan diversifikasi
produk berbahan baku
ikan
2 angkatan, 50
orang
2 angkatan, 50
orang
5. Sosialisasi
Pengembangan
Industri melalui
OVOP, Sentra dan
Klaster
55.880.100 52.137.558 93,30 Terlaksananya
Sosialisasi
Pengembangan
Industri melalui
OVOP, Sentra dan
Klaster
1 kali 1 kali
Program
Pengembangan
Kewilayahan Industri.
Kegiatan :
Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
HambatanKualitatifKuantitatifNo. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan Pagu (Rp.)
Rp. 20,97 triliun
Rp. 230,53 triliunKontribusi sub sektor industri
terhadap PDRB (%)= x 100 = 9,10 %
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
25 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Target Realisasi
6. Diversifikasi Produk
Kerajinan dan
Pembinaan
Lanjutan
846.337.150 732.033.994 86,49 Terlaksananya
diversifikasi produk
kerajinan berbasis
anyaman pandan dan
pembinaan lanjutan
1 kali, 20 orang
IKM
1 kali, 20
orang IKM
Efisiensi Akomodasi
dan efisiensi
perjalanan dinas
luar daerah (tiket
pesawat)
Terlaksananya Lomba
Kriya Award dan
Study Komparatif
2 kali 2 kali
Terlaksananya
pelatihan kerajinan
jam tangan
25 IKM 25 IKM
7. Pelatihan Teknis
Pengolahan Minyak
Atsiri dan Uji Labor
189.104.066 170.402.066 90,11 Terlaksananya
Pelatihan Teknis
Pengolahan Minyak
Atsiri dan Hasil Uji
Labor
45 orang IKM
dan 19 hasil uji
labor
45 orang IKM
dan 19 hasil
uji labor
8. Pelayanan Klinik
Konsultasi Industri
Kecil dan
Menengah
100.655.550 99.646.176 99,00 Terlaksananya
pelayanan klinik
konsultasi IKM dan
bimbingan IKM oleh
klinik konsultasi IKM
dalam bentuk bimtek
dan bimbingan
penerapan
3 kali, 75 orang
IKM
3 kali, 75
orang IKM
9. Penyusunan
Database Industri
Kecil dan
Menengah
99.945.775 88.462.250 88,51 Terlaksananya
bimbingan teknis
pendataan bagi
aparat dan
tersedianya data serta
informasi IKM di
Sumatera Barat
40 buku 40 buku Efisiensi akomodasi,
efisiensi penginapan
dan tiket
narasumber,
efisiensi perjalanan
dinas dalam daerah
(penginapan dan
penyesuaian
perjalan esselon ke
staf)
No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
HambatanKualitatifKuantitatif
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
26 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Target Realisasi
1.963.887.500 1.823.350.309 92,84 - Jumlah IKM yang
mendapatkan
fasilitasi sertifikasi
dan standarisasi
produk industri
(Target = 90 IKM ;
realisasi = 106
IKM).
- Jumlah IKM yang
mendapatkan
pelatihan dan
pembinaan (Target
= 675 IKM ;
realisasi = 760
IKM).
1. Sosialisasi
Standarisasi dan
Sertifikasi Produk
Industri Kecil
Menengah
429.573.200 380.492.709 88,57 Terlaksananya
sosialisasi dan
fasilitasi standarisasi
serta sertifikasi
produk IKM (50
sertifikat halal, 5 MD,
1 buah SNI dan 50
merk)
1 kali sosialisasi,
106 sertifikasi
1 kali
sosialisasi, 106
sertifikasi
2. Pelatihan Teknis
Permesinan
Pengolahan Rotan
bagi IKM dan
Aparat Pembina
200.380.500 197.541.500 98,58 Terlaksananya
Pelatihan Teknis
Permesinan
Pengolahan Rotan
bagi IKM dan Aparat
Pembina
15 orang IKM 15 orang IKM
3. Pelatihan Teknis
dan Diversifikasi
Produk Kakao bagi
Industri Kecil dan
Menengah
99.665.000 85.005.500 85,29 Terlaksananya
Pelatihan Teknis dan
Diversifikasi Produk
Kakao bagi IKM
1 angkatan, 25
orang
1 angkatan, 25
orang
Efisiensi belanja
perjalanan dinas
luar daerah karena
terjadinya
pemindahan tempat
pelaksanaan
kegiatan Hari Kakao
Nasional dari Jawa
Timur ke Jakarta
4. Pelatihan
Pembuatan Produk
dan Peralatan
Logam
371.200.000 359.146.000 96,75 Terlaksananya
Pelatihan Pembuatan
Produk dan Peralatan
Logam
2 angkatan, 15
orang/angkatan
2 angkatan, 15
orang/angkata
n
No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan Pagu (Rp.)
Program
Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah.
Kegiatan :
Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
HambatanKualitatifKuantitatif
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
27 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Target Realisasi
5. Pelatihan
Kompetensi
Pengelasan bagi
IKM Logam Mesin
277.420.000 267.580.000 96,45 Terlaksananya
Pelatihan Kompetensi
Pengelasan bagi IKM
Logam Mesin
15 orang IKM 15 orang IKM
6. Pelatihan
Penggunaan
Teknologi Tepat
Guna bagi Industri
Kecil dan
Menengah
109.680.750 105.144.750 95,86 Terlaksananya
pelatihan pengolahan
komoditi dengan
menggunakan
teknologi tepat guna
20 orang IKM 20 orang IKM
7. Bimbingan Teknis
dan Pengawasan
Teknis tentang Izin
Usaha Industri
68.942.200 55.557.350 80,59 Terlaksananya
pembinaan dan
pengawasan kepada
aparat/petugas
penerbitan izin usaha
industri menurut
ketentuan yang
berlaku
57 orang
aparatur
57 orang
aparatur
8. Pelatihan Produksi
Barang dari Bahan
Baku Karet
91.903.500 89.331.000 97,20 Terlaksananya
pelatihan teknis dan
diversifikasi produk
bahan baku karet
25 orang IKM 25 orang IKM
9. Sosialisasi Prototipe
Teknologi Tepat
Guna
107.840.000 100.305.350 93,01 Terlaksananya
Sosialisasi Prototipe
Teknologi Tepat Guna
150 orang 150 orang
10. Pelatihan CPPOB
Bagi Industri Kecil
dan Menengah
Berbasis Ikan
113.265.350 105.138.650 92,83 Terlaksananya
Pelatihan CPPOB Bagi
IKM Berbasis Ikan
25 orang IKM 25 orang IKM Efisiensi belanja
perjalanan dinas
luar daerah
11. Sosialisasi Rencana
Pembangunan
Industri Provinsi
(RPIP) Sumatera
Barat
94.017.000 78.107.500 83,08 Jumlah aparat dan
stakeholder terkait
peserta sosialisasi
yang bertambah
pemahamannya
tentang RPIP
Sumatera Barat
100 orang 100 orang Efisiensi belanja
akomodasi dan
pengembalian
belanja tiket
pesawat serta
penginapan
narasumber pusat
(narasumber pusat
tidak hadir).
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
HambatanNo. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / OutcomeKualitatif
Kuantitatif
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
28 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tujuan kedua Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat guna
mendukung tercapainya misi empat RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalah Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing.
Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari realisasi indikator kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.3.6
Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 2
No Indikator Kinerja Realisasi
2016 2017 2018
1 Peningkatan nilai ekspor (2,28) 19,77 (22,05)
Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuan pertama belum maksimal. Hal ini diketahui dari terjadinya penurunan besaran kontribusi
sektor industri terhadap PDRB pada tahun 2018.
Untuk mencapai tujuan Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing telah ditetapkan 2 (dua) sasaran strategis. Evaluasi dan
analisis terhadap pencapaian sasaran strategis tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Gambaran pencapaian sasaran strategis Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri dilihat berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut:
“Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan
berdaya saing”
TUJUAN 2
Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri
Sasaran Strategis 2.1
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
29 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.3.7
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Satu (dalam %)
T R C T R C T R C
2 Meningkatnya
usaha
perdagangan
dalam negeri
2.1. Persentase
kontribusi
sektor
perdagangan
terhadap
PDRB
Sumatera
Barat
14,35 14,76 102,86 15,90 14,91 93,77 16,29 15,31 93,98
Capaian Sasaran Strategis 2 102,86 (memuaskan)
2018
93,98 (sangat baik)
No.Sasaran
StrategisIndikator Kinerja
2016 2017
93,77 (sangat baik)
Sumber : BPS Sumatera Barat, data diolah
Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat tahun 2018 berdasarkan data BPS Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 15,31 persen atau sebesar
Rp. 35,30 triliun dari total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku yang tercatat sebesar Rp. 230,53 triliun atau lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 16,29 persen, sehingga
persentase capaiannya sebesar 93,98 persen. Hasil indikator kinerja persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat diukur melalui penghitungan besaran
nilai PDRB sektor perdagangan terhadap total PDRB Sumatera Barat dengan rumus
penghitungan sebagai berikut.
Rp. 35,30 triliun
Rp. 230,53 triliun
Kontribusi sub sektor perdagangan
terhadap PDRB (%)= x 100 = 15,31 %
Catatan : 1. Nilai PDRB Sub Sektor Perdagangan Tahun 2018 sebesar Rp. 35,30 triliun 2. Nilai PDRB Sumatera Barat tahun 2018 sebesar Rp. 230,53 triliun
Kinerja ini jika dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu 14,91 persen, hanya mengalami
sedikit peningkatan yaitu meningkat sebesar 0,15 persen atau 15,31 persen pada tahun
2018, dan membutuhkan kerja yang maksimal untuk mencapai target jangka menengah Renstra (pada tahun 2021) dengan target sebesar 18,35 persen. Perbandingan target kinerja
tersebut sebagaimana terlihat pada grafik berikut.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
30 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Grafik 3.3.4
Perbandingan Realisasi Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta
Target Jangka Menengah (dalam %)
Sumber : BPS Sumatera Barat, data diolah
Jika dibandingkan dengan sektor lain dalam struktur PDRB Provinsi Sumatera Barat, Lapangan usaha Sektor Perdagangan memberikan kontribusi terbesar kedua setelah sektor
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (23,16 persen) sebagaimana sudah digambarkan pada tabel 2.1.3 pada sub pembahasan Kontribusi Sektor industri.
Meningkatnya persentase kontribusi sektor perdagangan tahun 2018 terhadap PDRB Sumatera Barat dibandingkan tahun 2017 disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain:
- Gencarnya beberapa event penting di Sumatera Barat yang mendorong aktivitas
perdagangan, seperti Penyelenggaran Olimpiade Sains Nasional dan Hari Pers Nasional
yang behasil menjaga pertumbuhan sektor perdagangan, terutama perdagangan eceran tetap tumbuh positif, disamping masih banyaknya wisatawan yang melancong ke
Sumatera Barat sehingga berimbas pada peningkatan aktivitas perdagangan;
- Stabilnya ketersediaan bahan pokok dan barang penting dipasar yang mengakibatkan
stabilnya laju inflasi di Sumatera Barat yang membawa dampak positif terhadap meningkatnya usaha perdagangan.
Jika dibandingkan dengan provinsi di Pulau Sumatera dan nasional, kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB di Sumatera Barat cenderung meningkat. Sektor perdagangan
yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB provinsinya adalah Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 17,92 persen dan terendah Provinsi Kepulauan Riau yaitu 8,80 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan sektor perdagangan terhadap ekonomi Sumatera Barat
sangat baik karena setiap tahunnya mengalami peningkatan dan jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera juga termasuk sektor yang diperhitungkan. Data
selengkapnya tergambar pada grafik berikut:
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
31 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Grafik 3.3.5
Perbandingan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera dan
Nasional Tahun 2018 (dalam %)
Sumber : BPS, data diolah
Dalam rangka meningkatkan persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB pada tahun-tahun berikutnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Barat berusaha melakukan upaya-upaya perbaikan di sektor perdagangan. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut antara lain:
1. Menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting di pasar melalui peningkatnya penataan sarana dan prasarana distribusi dan meningkatkan
koordinasi distribusi, pasokan dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting dengan stakeholder terkait.
Melalui upaya ini, pada tahun 2018 inflasi di Sumatera Barat tetap bisa terjaga yaitu
dengan laju inflasi sebesar 2,33 persen. Capaian ini diperoleh melalui Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri dengan kegiatan-kegiatan antara lain :
- Monitoring Distribusi Barang di Kab/Kota - Pelaksanaan Pasar Murah
- Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
- Monitoring Distribusi Pupuk Bersubsidi - Forum Dagang Dalam Negeri
- Lomba Pasar Rakyat
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
32 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
2. Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri melalui peningkatan
pembinaan dan perkuatan akses pasar dalam negeri serta menyediakan fasilitasi perizinan dan pengembangan usaha perdagangan dalam negeri.
Pada tahun 2018, melalui peningkatan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri dapat dicapai peningkatan omset pedagang sebesar 6,15 persen. Dimana pada tahun
2018 omset pedagang di 19 kabupaten/kota Sumatera Barat mencapai Rp. 8.110,65
milyar, meningkat dibandingkan dengan omset pada tahun 2017 yang mencapai Rp. 7.777,43 milyar. Capaian ini diperoleh melalui Program Pengembangan Perdagangan
Dalam Negeri dengan kegiatan-kegiatan antara lain: - Pengembangan Pasar Komoditi Lokal melalui Pasar Lelang Luar Provinsi
- Promosi Potensi Industri Kecil Menengah pada Penyelenggaraan Hari Pers Nasional - Promosi Produk Kerajinan Daerah
3. Meningkatkan tertib usaha di bidang perdagangan melalui peningkatan pengawasan barang beredar di pasaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku (SNI Wajib, MKG,
Label), peningkatan ketaatan pelaku usaha dalam tertib niaga serta meningkatkan pemberdayaan terhadap konsumen.
Melalui upaya ini pada tahun 2018 telah dilakukan pengawasan terhadap 336 barang
yang beredar di pasaran (SNI wajib, MKG dan Label) dengan hasil sebanyak 221 barang yang telah sesuai dengan ketentuan dan 115 barang yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
Capaian ini diperoleh Program Peningkatan Perlindungan Konsumen dengan kegiatan-kegiatan antara lain:
- Pengawasan Tertib Niaga
- Pengawasan Barang Beredar di Pasaran - Penguatan dan Fasilitasi Kelembagaan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
- Sosialisasi Kebijakan dan Regulasi Perlindungan Konsumen
Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2018 untuk melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri adalah sebesar Rp. 4.416.774.814,- dan terealisasi
Rp. 3.738.957.370,- atau 84,65 %. Artinya, dengan fisik kegiatan 100% terdapat efisiensi
penggunaan anggaran sebesar Rp. 677.817.444,- (15,35%).
Anggaran tersebut tersebar pada 2 program yaitu Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri (9 kegiatan) dan Program Peningkatan Perlindungan Konsumen
(4 kegiatan).
Program yang dilaksanakan tersebut sudah menunjang pencapaian sasaran strategis
meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri, begitupun dengan kegiatan pada masing-masing program. Capaian indikator kinerja ini sebesar 94,29% lebih tinggi dari realisasi
anggaran sebesar 84,65%. Hal ini berarti kegiatan yang dilaksanakan sudah efektif mencapai sasaran yang ditetapkan. Namun untuk mencapai sasaran kinerja 100%, kegiatan yang
diusulkan di tahun yang akan datang akan lebih disinkronkan dengan program dan sasaran
yang ingin dicapai. Lebih lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar pada tabel berikut:
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
33 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.3.8 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 Pada Sasaran Strategis Dua
Target Realisasi
3. Meningkatnya
usaha perdagangan
dalam negeri
3.1. Persentase kontribusi
sektor perdagangan
terhadap PDRB
Sumatera Barat
(Target Tahun 2018
adalah 16,29%).
Persentase kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB
Sumatera Barat diperoleh
dari perbandingan nilai
sektor perdagangan dalam
struktur PDRB berdasarkan
harga berlaku terhadap total
nilai PDRB Sumatera Barat.
3.404.143.050 2.849.076.166 83,69 Peningkatan omset
pasar rakyat (Target
= 6,3 persen ;
Realisasi = 6,15
persen)
Nilai Sektor Perdagangan
Dalam PDRB Tahun 2018
Atas Dasar Harga Berlaku :
Rp. 35,30 triliun
1. Monitoring
Distribusi Pupuk
Bersubsidi
47.192.900 40.678.644 86,20 Terlaksananya
monitoring distribusi
pupuk bersubsidi di
tingkat distributor dan
pengecer
18 kab/kota 18 kab/kota Efisiensi perjalanan
dinas dalam daerah
(penginapan dan
penyesuaian
perjalanan dari
esselon ke staf).
Total PDRB Sumatera Barat
Tahun 2018 Atas Dasar
Harga Berlaku Rp. 230,53
triliun
2. Promosi Produk
Industri Kecil
Menengah Daerah
2.023.035.200 1.622.579.297 80,21 Terlaksananya
promosi produk
industri kecil
menengah Sumatera
Barat melalui event
partisipasi pada
pameran dalam
daerah (3 kali) dan
luar Sumatera Barat
(9 kali), event fashion
show (3 kali) serta
pawai pembangunan
(1 kali)
17 kali 17 kali Efisiensi perjalanan
dinas luar daerah
(penginapan dan
tiket pesawat), sisa
sewa stand dan
paket pengiriman.
No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
Hambatan
Program
Pengembangan
Perdagangan Dalam
Negeri.
Kegiatan :
KualitatifKuantitatif
Rp. 35,30 triliun
Rp. 230,53 triliun
Kontribusi sub sektor perdagangan
terhadap PDRB (%)= x 100 = 15,31 %
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
34 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Target Realisasi
3. Sosialisasi
Peningkatan
Penggunaan Produk
Dalam Negeri
61.548.900 61.543.500 99,99 Terlaksananya
Sosialisasi
Peningkatan
Penggunaan Produk
Dalam Negeri
100 orang 100 orang
4. Forum Dagang
Dalam Negeri.
118.779.050 101.118.050 85,13 Terlaksananya forum
dagang dalam negeri.
1 kali 1 kali Efisiensi perjalanan
dinas luar daerah
(penginapan dan
tiket pesawat)
5. Monitoring
Distribusi Barang di
Kab/Kota
50.000.000 40.767.000 81,53 Tersedianya data dan
informasi distribusi
barang di kab/kota
15 kab/kota 15 kab/kota Efisiensi perjalanan
dinas dalam daerah
(penginapan dan
penyesuaian
perjalanan dari
esselon ke staf).
6. Pelaksanaan Pasar
Murah
178.247.300 148.234.000 83,16 Terlaksananya
kegiatan pasar murah
bagi masyarakat.
5 lokasi 5 lokasi Sisa sewa
kendaraan
7. Pengembangan
Pasar Komoditi
Lokal Melalui Pasar
Lelang Luar
Provinsi
97.485.800 86.594.900 88,83 Terlaksananya
fasilitasi
pengembangan pasar
komoditi lokal lainnya
melalui pasar lelang
3 kali 3 kali Efisiensi perjalanan
dinas luar daerah
(penginapan dan
tiket pesawat)
8. Lomba Pasar
Rakyat
250.000.000 223.376.875 89,35 Terpilihnya pasar
rakyat yang
berkondisi baik di
Sumatera Barat
21 pasar 21 pasar Efisiensi perjalanan
dinas dalam daerah
(penginapan dan
penyesuaian
perjalanan dari
esselon ke staf).
9. Promosi Potensi
Industri Kecil
Menengah pada
Penyelenggaraan
Hari Pers Nasional
577.853.900 524.183.900 90,71 Terlaksananya
dukungan terhadap
penyelenggaraan Hari
Pers Nasional dalam
bentuk promosi
potensi hasil kerajinan
IKM Sumatera Barat
1 kali 1 kali
No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
HambatanKualitatifKuantitatif
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
35 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Target Realisasi
1.012.631.764 889.881.204 87,88 Persentase produk
dan jasa yang
diawasi yang sesuai
dengan ketentuan
(Target = 8,33
persen ; realisasi =
65,77 persen)
1. Pengawasan
Barang Beredar di
Pasaran (SNI wajib,
label/MKG, AMDK
dan garam
beryodium)
384.572.000 334.393.016 86,95 Terlaksananya
pengawasan barang
beredar di pasaran
(SNI wajib,
label/MKG, AMDK dan
garam beryodium).
4 kali
pengawasan, 7
produk
4 kali
pengawasan,
7 produk
Efisiensi penginapan
dan efisiensi harga
barang yang diuji
sesuai dengan harga
pasar.
2. Penguatan
Kelembagaan
Badan Penyelesaian
Sengketa
Konsumen (BPSK)
247.626.464 204.788.598 82,70 Terlaksananya
pembinaan dalam
bentuk bimbingan
teknis dan koordinasi
kelembagaan BPSK.
2 kali, 11 BPSK 2 kali, 11 BPSK Efisiensi makan
rapat dengan
kab/kota, sisa
penginapan dan
tranpsort
narasumber.
3. Pengawasan Tertib
Niaga
138.499.900 127.017.696 91,71 Terlaksananya
pengawasan
distribusi, perizinan
perdagangan dan
barang K3L.
3 kali
pengawasan
3 kali
pengawasan
Efisiensi penginapan
4. Sosialisasi
Kebijakan dan
Regulasi
Perlindungan
Konsumen
241.933.400 223.681.894 92,46 Terlaksananya
kegiatan sosialisasi
kebijakan dan regulasi
perlindungan
konsumen serta
Harkonas
150 orang 150 orang
Hasil / Outcome
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
HambatanKualitatifKuantitatifNo. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan Pagu (Rp.)
Program Peningkatan
Perlindungan
Konsumen.
Kegiatan :
Realisasi (Rp.) %
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
36 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Gambaran pencapaian sasaran strategis Meningkatnya nilai ekspor dilihat
berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut ini:
Tabel 3.3.9
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Tiga (dalam %)
T R C T R C T R C
3 Meningkatnya
ekspor non migas
daerah
3.1. Peningkatan
nilai ekspor
1,50 (2,28) (152,00) 2,00 19,77 988,50 2,00 (22,05) (1.102,50)
Capaian Sasaran Strategis 3 -152,10 (kurang baik)
2018
- 1.102,50 (kurang baik)
2016 2017
988,50 (memuaskan)
No.Sasaran
StrategisIndikator Kinerja
Sumber : BPS Sumatera Barat, dan Dinas Perindag Sumatera Barat, data diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat indikator kinerja peningkatan nilai ekspor Sumatera Barat pada tahun 2018 dengan target 2 persen terealisasi - 22,05 persen dengan tingkat
capaian -1.102,50 persen. Pada tahun 2018, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Sumatera Barat yang dimuat dalam Berita Resmi Statistik No. 04/01/13/Th.XXII, 15 Januari 2019, tercatat ekspor Sumatera Barat selama Tahun 2018 sebesar Rp. 1.595,01 juta
US$. Dalam hal, ini ekspor Sumatera Barat mengalami pertumbuhan negatif sebesar 22,05 persen, dimana pada tahun 2017 nilai ekspor Sumatera Barat tercatat sebesar Rp. 2.046,27
juta US$. Hasil dari indikator kinerja peningkatan nilai ekspor dihitung sebagai berikut.
1.595,01 - 2.046,27 Peningkatan nilai ekspor (%) = x 100 = (22,05) %
2.046,27
Catatan : 1. Nilai Ekspor Tahun 2018 sebesar US$ 1.595,01 juta 2. Nilai Ekspor Tahun 2017 sebesar US$ 2.046,27 juta
Penurunan kinerja nilai ekspor Sumatera Barat selama periode Januari - Desember
2018 ini disebabkan beberapa faktor, yaitu:
1. Berkurangnya produktivitas tanaman perkebunan karena umur yang sudah tua tanpa diiringi dengan penanaman kebun baru.
Meningkatnya ekspor non migas daerah
Sasaran Strategis 2.2
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
37 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
2. Turunnya harga komoditas dunia, terutama untuk komoditas utama ekspor Sumbar,
yakni Crude Palm Oil (CPO) dan karet yang disebabkan oleh melimpahnya stok CPO dari Malaysia karena pembebasan pajak ekspor CPO di negara tersebut.
3. Banyaknya restriksi perdagangan internasional, seperti kampanye negatif produk CPO di Eropa serta penerapan pajak impor CPO menjadi 44% di India.
4. Dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mengemuka dari awal
tahun juga menyebabkan menurunnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.
5. Mayoritas produk ekspor komoditas Sumbar masih bertumpu pada primary product dan
teknologi yang digunakanpun tidak terlalu canggih sehingga memiliki nilai tambah yang rendah.
Jika ditelusuri sejak 5 (lima) tahun terakhir, yakni Tahun 2012 s.d 2016 trend nilai
ekspor Sumatera Barat cenderung mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2012 ekspor
Sumatera Barat tercatat sebesar US$ 2.363,7 juta, pada tahun 2013 sebesar US$ 2.209 juta, menurun pada tahun 2014 menjadi US$ 2.105,6 juta, pada tahun 2015 tercatat sebesar US$
1.748 juta dan tahun 2016 sebesar US$ 1.708,28 juta. Trend ini mengalami peningkatan pada tahun 2017 menjadi sebesar US 2.046,27 juta. Namun, pada tahun 2018 kembali
mengalami pertumbuhan negatif. Perbandingan capaian kinerja ekspor Sumatera Barat dalam
3 (tiga) tahun terakhir (2016-2018) serta pencapaian target Jangka Menengah (Tahun 2021) tergambar pada grafik berikut.
Grafik 3.3.6
Perbandingan Realisasi Indikator Peningkatan Nilai Ekspor Tahun 2018 dengan Realisasi Tahun 2017 dan 2016 serta Target Jangka Menengah
(dalam %)
Sumber data : Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar 2016-2021
Berdasarkan data BPS Sumatera Barat, nilai terbesar ekspor non migas Sumatera Barat adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 1.136,22 juta, diikuti
golongan karet dan barang dari karet sebesar US$ 290,43 juta. Data selengkapnya tergambar pada tabel berikut :
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
38 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.3.10
Ekspor Non Migas Sumatera Barat Berdasarkan Beberapa Golongan Barang Tahun 2016-2018
Januari-
Desember
2016
Januari-
Desember
2017
Januari-
Desember
2018
1 Lemak & minyak hewan /Nabati 1.177,10 1.416,44 1.136,22
2 Karet dan Barang dari Karet 358,90 443,48 290,43
3 Garam, Belerang, Kapur - 41,26 65,01
4 Berbagai Produk Kimia - 38,06 29,90
5 Bahan-bahan Nabati - 24,00 23,64
6 Lak, Getah dan Damar - 0,03 0,16
7 Ikan dan Udang - 0,25 0,26
8 Daging dan Ikan Olahan - 0,11 0,16
9 Buah-buahan 7,80 3,11 0,14
10 Perangkat Musik - 0,51 -
Total 10 Golongan Barang 1.543,80 1.967,25 1.545,94
Lainnya 164,30 79,02 49,07
Total Ekspor 1.708,10 2.046,27 1.595,01
% Perubahan (2,28) 19,77 (22,05)
Sumber : Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Sumbar No.04/01/13/Th. XXII, 15 Januari 2019
No Golongan Barang
Nilai FOB (Juta US$)
Selain faktor eksternal sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
faktor penghambat peningkatan ekspor Sumatera Barat juga disebabkan oleh masalah
internal yaitu : 1. Daya saing produk masih relatif rendah karena mutu produk, kemasan, standar, merek
barang olahan yang relatif 2. Kedatangan kapal yang belum sesuai kebutuhan pelaku ekspor;
3. Diversifikasi produk belum berkembang, masih didominasi barang setengah jadi;
4. Negara tujuan ekspor sebahagian besar masih terpaut ke negara tujuan tradisional; 5. Kapasitas produksi terbatas dan tidak kontinyu.
Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera dan nasional, peningkatan
nilai ekspor Sumatera Barat cenderung melambat. Provinsi di Pulau Sumatera yang menunjukkan peningkatan nilai ekspor yang sangat signifikan yaitu Provinsi Aceh sebesar
86,88 persen, Provinsi Jambi sebesar 14,13 persen dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar
9,06 persen. Data selengkapnya tergambar pada tabel berikut:
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
39 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Grafik 3.3.7
Perbandingan Peningkatan Nilai Ekspor di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera dan
Nasional Tahun 2018
Dalam rangka terus berupaya meningkatkan nilai ekspor Sumatera Barat, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat melakukan upaya perbaikan kinerja di sektor Perdagangan Luar Negeri. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain:
1. Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan luar negeri melalui peningkatan
pemanfaatan fasilitas layanan perdagangan luar negeri dan peningkatan kompetensi calon eksportir dan eksportir dengan kegiatan-kegiatan antara lain:
- Sosialisasi Surat Keterangan Asal (SKA) - Layanan Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA)
- Temu Usaha dan Sosialisasi Pengembangan Produk Komoditi Ekspor.
- Pembuatan Buku Data Perdagangan Luar Negeri.
2. Meningkatkan standar dan mutu produk ekspor, melalui peningkatan pengawasan
terhadap komoditi ekspor, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pengujian produk ekspor dan peningkatan kompetensi SDM Labor penguji dengan kegiatan-kegiatan
antara lain: - Pengawasan Mutu Komoditi
- Pengujian Mutu Barang Ekspor
- Reakreditasi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi - Fasilitasi Diklat bagi Aparatur Perdagangan Luar Negeri
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
40 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
3. Melakukan diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non tradisional, melalui kegiatan-
kegiatan promosi (pameran/misi dagang) untuk memperkenalkan produk-produk potensial Sumatera Barat ke negara tersebut.
Wujud nyata dari upaya yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat dalam rangka meningkatkan nilai ekspor non migas di Sumatera
Barat pada tahun 2017 diimplementasikan dalam pelaksanaan Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, dengan hasil yang dicapai antara lain:
1. Bertambahnya pengetahuan dan pemahaman UKM, aparatur dan calon eksportir dalam
rangka mengembangkan serta meningkatkan nilai ekspor Sumatera Barat melalui kegiatan pelatihan dan temu usaha;
2. Tersedianya data komoditi ekspor kab/kota Sumatera Barat sebagai acuan dalam
pengembangan komoditi ekspor di Sumatera Barat melaui kegiatan penyusunan data perdagangan luar negeri;
3. Meningkatnya pengetahuan aparatur dan dunia usaha tentang prosedur dan kegunaan Surat Keterangan Asal (SKA) melalui kegiatan sosialisasi;
4. Terbukanya peluang pasar ekspor bagi UKM potensial ekspor melalui keikutsertaan
dalam kegiatan Pameran Produk Ekspor kedalam dan luar negeri.
Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2018 untuk melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatnya ekspor non migas daerah adalah sebesar Rp. 5.415.955.580,- dan terealisasi Rp. 3.984.583.281,- atau
73,57 %. Artinya terdapat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 1.431.372.299,-
(26,43%).
Anggaran tersebut tersebar pada 1 program yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (6 kegiatan).
Program yang dilaksanakan belum sepenuhnya menunjang pencapaian sasaran strategis meningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah, begitupun
dengan kegiatan-kegiatan pada program tersebut. Berdasarkan rata-rata capaian indikator kinerja sasaran strategis ini sebesar (1.102,50)% lebih rendah dari realisasi anggarannya
sebesar 73,57% yang menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ternyata belum
optimal untuk mencapai sasaran. Untuk itu, kegiatan yang diusulkan di tahun yang akan datang akan lebih disinkronkan dengan program dan sasaran yang ingin dicapai. Lebih
lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar pada tabel berikut:
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
41 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.3.11 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2018 Pada Sasaran Strategis Tiga
Target Realisasi
3. Meningkatnya nilai
ekspor non migas
daerah
3.1. Peningkatan nilai
ekspor (Target Tahun
2018 adalah 2%)
Peningkatan nilai ekspor
diperoleh dari perbandingan
nilai ekspor Sumatera Barat
Tahun 2018 dengan nilai
ekspor Sumatera Barat
Tahun 2017.
5.415.955.580 3.984.583.281 73,57 Peningkatan nilai
ekspor, Target = 2
persen ; realisasi =
(22,05) persen
Nilai Ekspor Sumatera Barat
Tahun 2018 adalah US$
1.595,01 juta.
1. Temu Usaha dan
Sosialisasi
Peraturan
Perdagangan Luar
Negeri
59.308.000 46.448.600 78,32 Terlaksananya
pertemuan eksportir
dan UKM dengan
instansi terkait dan
sosialisasi peraturan
perdagangan luar
negeri bagi aparat,
UKM dan eksportir
120 orang 120 orang Efisiensi transportasi
peserta berdasarkan
zona, sisa
honorarium
narasumber pusat
yang tidak bisa
hadir.
Nilai Ekspor Sumatera Barat
Tahun 2017 adalah US$
2.046,03 juta.
2. Pengawasan Mutu
Komoditi
54.473.150 52.715.291 96,77 Terlaksananya
pengawasan mutu
komoditi ekspor
7 komoditi 7 komoditi
3. Pembuatan Buku
Data Perdagangan
Luar Negeri
99.792.500 65.762.120 65,90 Tersedianya buku
data dan booklet
perdagangan luar
negeri
130 buku data
dan 200 buah
booklet
130 buku data
dan 200 buah
booklet
Efisiensi belanja
cetak buku
4. Pengujian Mutu
Barang Ekspor
721.834.000 714.630.300 99,00 Terlaksananya
pengujian mutu
barang ekspor
6 komoditi uji 6 komoditi uji
Tersedianya peralatan
pendukung pengujian
mutu barang ekspor
6 unit alat
laboratorium (oil
bath, optical
flat, pH meter,
stabilizer listrik,
heating mantle,
statif set, oven
PRI)
6 unit alat
laboratorium
(oil bath,
optical flat, pH
meter,
stabilizer
listrik, heating
mantle, statif
set, oven PRI)
5. Pameran Produk
Ekspor
4.322.363.430 2.950.690.831 68,27 Terlaksananya
keikutsertaan pada
pameran produk
ekspor guna
meningkatkan nilai
ekspor Sumatera
Barat
12 kali pameran 12 kali
pameran
Efisiensi perjalanan
dinas luar negeri
(tiket pesawat), sisa
sewa stand dan sisa
paket pengiriman.
6. Reakreditasi
Laboratorium
Penguji dan
Kalibrasi
158.184.500 154.336.139 97,57 Terlaksananya
reakreditasi/surveilen
2 laboratorium 2 laboratorium
No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama
(IKU)
Penjelasan Capaian
Indikator Kinerja Utama
(IKU)
Program / Kegiatan
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Perdagangan Luar
Negeri.
Kegiatan :
Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Hasil / Outcome
Indikator Output KegiatanPermasalahan /
HambatanKualitatifKuantitatif
1.595,01 - 2.046,27 Peningkatan nilai ekspor (%) = x 100 = (22,05) %
2.046,27
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
42 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tujuan ketiga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat guna
mendukung tercapainya misi empat RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalah Meningkatkan Kinerja Organisasi. Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari realisasi indikator
kinerja sebagai berikut:
Tabel 3.3.12
Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 3
No Indikator Kinerja Realisasi
2016 2017 2018
1 Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja 68,15
Predikat B
68,92
Predikat B
69,01
Predikat B
Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuan
ketiga telah dicapai dengan baik.
Untuk mencapai tujuan Meningkatkan kinerja organisasi telah ditetapkan 1 (satu)
sasaran strategis. Evaluasi dan analisis terhadap pencapaian sasaran strategis tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
Gambaran pencapaian sasaran strategis Meningkatnya tata kelola organisasi dilihat
berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
“Meningkatkan kinerja organisasi” TUJUAN 3
Meningkatnya tata kelola organisasi
Sasaran Strategis 3.1
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
43 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.3.13
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Empat
T R C T R C T R C
4 4.1. - - - BB B 91,59 BB B 91,65
75,25 68,92 75,30 69,01
4.2. Persentase
capaian
realisasi fisik
dan keuangan
pelaksanaan
program/
kegiatan
- - - 97,50 95,81 98,27 97,50 94,20 96,62
Meningkatnya
tata kelola
organisasi
Nilai evaluasi
akuntabilitas
kinerja
Capaian Sasaran Strategis 4 94,93 (sangat baik)
No.Sasaran
StrategisIndikator Kinerja
2016 2017 2018
94,14 (sangat baik)
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Rata-rata capaian 2 (dua) indikator kinerja sasaran strategis meningkatnya tata kelola
organisasi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah
sebesar 94,14 persen termasuk kategori sangat baik. Uraian masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut:
Meningkatnya birokrasi yang transparan, akuntabel dan bersih pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dapat diukur melalui nilai hasil
evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Untuk mengukur pencapaian skor evaluasi akuntabilitas kinerja digunakan hasil penilaian capaian kinerja oleh
Kementerian PAN dan RB. Penerapan Sistem AKIP dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden tersebut dioperasionalkan dalam bentuk Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Revieu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pada tahun 2018, hasil evaluasi Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Barat terhadap akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun
2017 mendapatkan nilai 69,01 dengan predikat „B” (Baik). Apabila nilai tersebut dibandingkan dengan target predikat “BB” (sangat baik) dengan target nilai 75,30
menunjukkan bahwa target tersebut tidak tercapai, akan tetapi nilai yang diperoleh menunjukkan peningkatan sebesar 0,13 % dari nilai 68,92 tahun 2017 (evaluasi kinerja
Tahun 2016) menjadi 69,01 tahun 2018 (evaluasi kinerja tahun 2017). Perkembangan nilai
LAKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam 4 (empat) tahun terakhir terdapat pada tabel berikut.
1. Indikator Kinerja Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
44 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.3.14
Perkembangan Nilai Akuntabilitas Tahun 2013-2016 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
2015 2016 2017
I. B B B
II.
1. Perencanaan Kinerja 24,99 24,80 23,39
2. Pengukuran Kinerja 14,90 15,83 14,41
3. Pelaporan Kinerja 12,46 12,68 13,11
4. Evaluasi Internal 6,23 6,72 6,42
5. Capaian Kinerja 9,58 8,89 9,25
68,15 68,92 69,01
Komponen yang dinilai
Nilai Hasil Evaluasi
Tahun
No. Komponen yang dinilai
Predikat
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar
Keberhasilan maupun kegagalan pencapaian nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pada
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Ketersediaan dokumen perencanaan dengan sasaran dan indikator kinerja yang terukur;
- Penerapkan perencanaan kinerja yang telah dibuat; - Pencapaian kinerja sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan
- Penerapan sistem pengukuran kinerja secara berjenjang dan berkala.
Guna memperoleh nilai evaluasi akuntabilitas kinerja yang baik, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan rekomendasi hasil penilaian terhadap LAKIP terus berusaha melakukan perbaikan sistem manajemen kinerja dan melakukan
peningkatan akuntabilitas kinerja. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain:
- Penyempurnaan indikator untuk setiap kriteria agar ukuran kinerja dapat
menggambarkan kinerja yang sesungguhnya serta mudah untuk dilakukan pengukuran.
- Mendorong pencapaian kinerja di setiap bidang dan UPTD sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
- Mendorong upaya setiap bidang dan UPTD menghasilkan outcome dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
- Secara bertahap akan melakukan pengukuran kinerja secara berjenjang terhadap esselon
III dan IV.
- Melakukan evaluasi secara triwulan terhadap pencapaian pelaksanaan kinerja dinas.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
45 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Pengukuran terhadap persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan
program/kegiatan dilakukan untuk mengetahui keselarasan perencanaan dengan kinerja. Persentase tersebut dinilai dari realisasi keluaran (output) untuk setiap program dan kegiatan
di seluruh bidang dan UPTD di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.
Pada tahun 2018, kinerja indikator persentase capaian realisasi fisik dan keuangan
pelaksanaan program/kegiatan ditargetkan sebesar 97,50 persen dan terealisasi sebesar
94,20 persen (realisasi fisik 100 persen dan keuangan 88,40 persen) dengan tingkat capaian 96,62 persen. Perkembangan persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan
program/kegiatan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam 4 (empat) tahun terakhir tergambar pada tabel berikut.
Tabel 3.3.15 Perkembangan Capaian Realisasi Fisik dan Keuangan Tahun 2015-2018
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
No. Uraian 2015 2016 2017 2018
1 Realisasi Fisik 96,91 96,02 99,39 100,00
2 Realisasi Keuangan 88,07 91,28 87,16 88,40
Total Realisasi Fisik
dan Keuangan
92,49 93,65 93,28 94,20
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar
Hasil evaluasi kinerja capaian realisasi fisik dan keuangan pada tahun 2018 diperoleh melalui pelaksanaan 11 program dengan 71 kegiatan. Tidak tercapainya target yang telah
ditetapkan disebabkan karena beberapa faktor, antara lain: 1. Penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan.
2. Efisiensi perjalanan dinas (penyesuaian tiket dan penginapan riil cost).
3. Penyesuaian honorarium narasumber/tenga ahli. 4. Penyesuaian transportasi peserta sesuai zona.
5. Efisiensi sewa stand dan paket pengiriman pada kegiatan pameran
Untuk mencapai target kinerja persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan yang maksimal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat akan melakukan upaya-upaya perbaikan, antara lain: - melalui penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran yang tepat sasaran dan
akuntabel;
- Menerapkan reward dan punishment pada bidang dan UPTD dalam melaksanakan komitmen terhadap target yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
1. Indikator Kinerja Persentase Capaian Realisasi Fisik dan Keuangan
Pelaksanaan Program/Kegiatan
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
46 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
3.4 REALISASI ANGGARAN TAHUN 2018
Analisa akuntabilitas keuangan pada laporan kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat diuraikan atas beberapa bagian yang memuat tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2017 dan realisasi anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Barat.
3.4.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2018
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018
ditargetkan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari unit-unit penghasil yang ada dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dengan target
sebesar Rp. 404.000.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 497.188.800,- (123,07 %). Adapun sumber atau unit penghasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.4.1
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
TARGET/target REALISASI/Realization
Pendapatan Asli Daerah/Local
Government Original Receipt
404.000.000 497.188.800 123,07
I. Pendapatan Retribusi Daerah/Local
Retribution Receipt
404.000.000 497.188.800 123,07
Retribusi Jasa Usaha 404.000.000 497.188.800 123,07
Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah
404.000.000 497.188.800 123,07
UPTD BPMB 380.000.000 466.398.500 122,74
- Pengujian Contoh 180.000.000 174.970.500 97,21
- Pengambilan Contoh 40.000.000 12.688.000 31,72
- Kalibrasi Peralatan 110.000.000 175.740.000 159,76
- Penerimaan Uang Perjalanan Kalibrasi 50.000.000 103.000.000 206,00
UPTD Balai Perekayasaan 24.000.000 30.790.300 128,29
- Jasa Pengolahan Rotan 12.600.000 15.858.200 125,86
- Jasa Pengolahan Logam 4.000.000 72.000 1,80
- Jasa Pemakaian Workshop di UPTD 7.400.000 14.860.100 200,81
%No. URAIAN/Itemization2018
Sumber : Sub Bagian Keuangan , Sekretariat Disperindag Prov. Sumbar
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
47 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
3.4.2 Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun anggaran 2018 mendapat pagu anggaran APBD sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- untuk membiayai
kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan industri dan perdagangan di Sumatera Barat dengan realisasi sebesar Rp. 29.295.835.256,- (88,40%).
Berikut terinci pagu dana dan realisasi tahun 2018 dimaksud :
1. Belanja Langsung, sebesar Rp. 21.350.460.478,- dan terealisasi sebesar Rp. 18.104.392.215,- (84,80%). Belanja Langsung terdiri dari :
a. Belanja Langsung Pokok, sebesar Rp. 7.237.783.143,- dengan realisasi sebesar Rp. 6.495.223.110,- (89,74%) yang terdiri atas 5 program dan 31 kegiatan.
b. Belanja Langsung Urusan, sebesar Rp. 14.112.677.335,- dengan realisasi sebesar Rp. 11.609.169.105,- (82,26%) yang terdiri atas 6 program (Sektor Industri 2
program, Sektor Perdagangan 3 program dan 1 program penunjang) dan 40
kegiatan. 2. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 11.791.266.375,97,- dengan realisasi sebesar
Rp. 11.191.443.041,- (94,91%).
Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran pada tahun 2017 yaitu dengan serapan
anggaran sebesar 91,92% (pagu anggaran Rp. 28.795.137.601,- dan realisasi sebesar Rp. 26.469.231.481,-), realisasi anggaran pada tahun 2018 mengalami penurunan.
Persandingan capaian realisasi anggaran antara tahun 2017 dan tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik berikut:
Grafik 3.4.1 Penyerapan Anggaran Tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 dan 2016
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumbar
Secara lengkap realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan tahun
2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
48 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Tabel 3.4.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
FISIK KEU REALISASI
( Rp. ) % % ( Rp. )
5 BELANJA 33.141.726.853,97 100,00 88,40 29.295.835.256 3.845.891.598
5.1. BELANJA TIDAKLANGSUNG 11.791.266.375,97 100,00 94,91 11.191.443.041 599.823.335
5.1.1. Belanja Pegawai 11.791.266.375,97 100,00 94,91 11.191.443.041 599.823.335
5.1.1.01 Belanja Gaji dan Tunjangan 8.395.304.781,97 100,00 95,93 8.053.397.799 341.906.983
Belanja Tambahan Penghasilan PNS 3.383.841.594,00 100,00 92,38 3.125.925.242 257.916.352
5.1.1.06 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 12.120.000,00 100,00 100,00 12.120.000 -
5.2. BELANJA LANGSUNG 21.350.460.478 100,00 84,80 18.104.392.215 3.246.068.263
BELANJA LANGSUNG POKOK 7.237.783.143 100,00 89,74 6.495.223.110 742.560.033
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 3.608.588.818 100,00 90,06 3.250.015.604 358.573.214
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0001 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 45.320.000 100,00 70,30 31.858.000 13.462.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0002 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 609.900.000 100,00 73,97 451.138.996 158.761.004 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0003 Penyediaan Jasa Kebersihan, Pengamanan dan sopir Kantor 1.073.086.598 100,00 97,21 1.043.103.499 29.983.099
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0004 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 492.435.000 100,00 91,60 451.071.500 41.363.500 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0008 Penyediaan Alat Tulis Kantor 141.067.200 100,00 88,91 125.427.600 15.639.600 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0009 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 92.000.000 100,00 87,45 80.452.750 11.547.250 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0010 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 20.500.000 100,00 58,42 11.976.900 8.523.100 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0013 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 28.200.000 100,00 79,50 22.418.000 5.782.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0015 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dan ke Luar
Daerah
989.019.020 100,00 97,26 961.891.359 27.127.661
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0017 Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi dan Publikasi 19.396.000 100,00 61,87 12.000.000 7.396.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0018 Penyediaan Jasa Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur 24.900.000 100,00 47,19 11.750.000 13.150.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 001. 0024 Penyediaan Makanan dan Minuman 72.765.000 100,00 64,49 46.927.000 25.838.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018
KETERANGANNO
URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN TAHUN 2018SISA
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
49 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
FISIK KEU REALISASI
( Rp. ) % % ( Rp. )
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
2.659.694.325 100,00 95,00 2.526.614.750 133.079.575
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0001 Pengadaan Meubeleur 279.500.000 100,00 89,62 250.485.000 29.015.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0002 Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi 66.876.000 100,00 98,92 66.151.680 724.320
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0005 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 68.755.125 100,00 84,93 58.394.000 10.361.125 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0006 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 163.840.400 100,00 79,59 130.408.087 33.432.313 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0007 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan/Perlengkapan Kantor 72.350.000 100,00 67,10 48.545.200 23.804.800 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0009 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi 35.490.000 100,00 65,50 23.247.154 12.242.846 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0011 Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset OPD 178.263.000 100,00 94,23 167.976.769 10.286.231 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0019 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 425.000.000 100,00 99,51 422.911.000 2.089.000
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0023 Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi dan Jaringan 190.000.000 100,00 98,36 186.881.460 3.118.540
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0037 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 480.000.000 100,00 99,32 476.751.400 3.248.600
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0361 Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas/Mess 307.600.000 100,00 98,98 304.456.000 3.144.000
2. 00. 2. 00. 07. 01. 002. 0362 Pembangunan Gedung Kantor 392.019.800 100,00 99,59 390.407.000 1.612.800
2. 00. 2. 00. 07. 01. 003. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 101.088.000 100,00 90,04 91.024.428 10.063.572
2. 00. 2. 00. 07. 01. 003. 0001 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 101.088.000 100,00 90,04 91.024.428 10.063.572 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 004. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
316.596.000 100,00 62,05 196.437.312 120.158.688
2. 00. 2. 00. 07. 01. 004. 0001 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan 316.596.000 100,00 62,05 196.437.312 120.158.688 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
551.816.000 100,00 78,13 431.131.016 120.684.984
2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0001 Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD 21.907.000 100,00 64,85 14.206.650 7.700.350 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0002 Penatausahaan Keuangan SKPD 284.000.000 100,00 91,07 258.625.000 25.375.000 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0003 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dn Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
19.627.000 100,00 69,20 13.582.250 6.044.750 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0005 Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan SKPD 43.000.000 100,00 72,78 31.294.066 11.705.934 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
2. 00. 2. 00. 07. 01. 005. 0007 Penyusunan Laporan Keuangan Semester/Tahunan 183.282.000 100,00 61,88 113.423.050 69.858.950 Penggunaan anggaran sesuai dengan
kebutuhan tahun 2018
SISA KETERANGANNO
URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN TAHUN 2018REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
50 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
FISIK KEU REALISASI
( Rp. ) % % ( Rp. )
BELANJA LANGSUNG URUSAN PILIHAN 14.112.677.335 100,00 82,26 11.609.169.105 2.503.508.230
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. PROGRAM PENINGKATAN PERLINDUNGAN KONSUMEN 1.012.631.764 100,00 87,88 889.881.204 122.750.560
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0001 Pengawasan Barang Beredar di Pasaran (SNI Wajib, Label, MKG,
AMDK dan Garam Beryodium)
384.572.000 100,00 86,95 334.393.016 50.178.984 Efisiensi penginapan dan efisiensi harga
barang yang diuji sesuai dengan harga
pasar.
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0002 Penguatan Kelembagaan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
(BPSK)
247.626.464 100,00 82,70 204.788.598 42.837.866 Efisiensi makan rapat dengan kab/kota,
sisa penginapan dan tranpsort narasumber.
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0003 Pengawasan Tertib Niaga 138.499.900 100,00 91,71 127.017.696 11.482.204 Efisiensi penginapan
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 143. 0004 Sosialisasi Kebijakan dan Regulasi Perlindungan Konsumen 241.933.400 100,00 92,46 223.681.894 18.251.506
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN
PERDAGANGAN LUAR NEGERI
5.415.955.580 100,00 73,57 3.984.583.281 1.431.372.299
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0002 Temu Usaha dan Sosialisasi Peraturan Perdagangan Luar Negeri 59.308.000 100,00 78,32 46.448.600 12.859.400 Efisiensi transportasi peserta berdasarkan
zona, sisa honorarium narasumber pusat
yang tidak bisa hadir.
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0004 Pengawasan Mutu Komoditi 54.473.150 100,00 96,77 52.715.291 1.757.859
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0006 Pembuatan Buku Data Perdagangan Luar Negeri 99.792.500 100,00 65,90 65.762.120 34.030.380 Efisiensi belanja cetak buku
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0007 Pengujian Mutu Barang Ekspor 721.834.000 100,00 99,00 714.630.300 7.203.700
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0008 Pameran Produk Ekspor 4.322.363.430 100,00 68,27 2.950.690.831 1.371.672.599 Efisiensi perjalanan dinas luar negeri (tiket
pesawat), sisa sewa stand dan sisa paket
pengiriman.
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 144. 0009 Reakreditasi laboratorium Penguji dan Kalibrasi 158.184.500 100,00 97,57 154.336.139 3.848.361
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. PROGRAM PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI 3.404.143.050 100,00 83,69 2.849.076.166 555.066.884
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0001 Monitoring Distribusi Pupuk Bersubsidi 47.192.900 100,00 86,20 40.678.644 6.514.256 Efisiensi perjalanan dinas dalam daerah
(penginapan dan penyesuaian perjalanan
dari esselon ke staf).
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0004 Promosi Produk Industri Kecil Menengah Daerah 2.023.035.200 100,00 80,21 1.622.579.297 400.455.903 Efisiensi perjalanan dinas luar daerah
(penginapan dan tiket pesawat), sisa sewa
stand dan paket pengiriman.
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0005 Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri 61.548.900 100,00 99,99 61.543.500 5.400
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0006 Forum Dagang Dalam Negeri 118.779.050 100,00 85,13 101.118.050 17.661.000 Efisiensi perjalanan dinas luar daerah
(penginapan dan tiket pesawat)
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0007 Monitoring Distribusi Barang di Kab./Kota 50.000.000 100,00 81,53 40.767.000 9.233.000 Efisiensi perjalanan dinas dalam daerah
(penginapan dan penyesuaian perjalanan
dari esselon ke staf).
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0009 Pelaksanaan Pasar Murah 178.247.300 100,00 83,16 148.234.000 30.013.300 Sisa sewa kendaraan
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0010 Pengembangan Pasar Komoditi Lokal Melalui Pasar Lelang Luar
Provinsi
97.485.800 100,00 88,83 86.594.900 10.890.900 Efisiensi perjalanan dinas luar daerah
(penginapan dan tiket pesawat)
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0012 Lomba Pasar Rakyat 250.000.000 100,00 89,35 223.376.875 26.623.125 Efisiensi perjalanan dinas dalam daerah
(penginapan dan penyesuaian perjalanan
dari esselon ke staf).
2. 00. 06. 2. 00. 07. 01. 145. 0014 Promosi Potensi Industri Kecil Menengah pada Penyelenggaraan Hari
Pers Nasional
577.853.900 100,00 90,71 524.183.900 53.670.000
NO
URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN TAHUN 2018REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018
SISA KETERANGAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
51 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
FISIK KEU REALISASI
( Rp. ) % % ( Rp. )
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. PROGRAM PENGEMBANGAN KEWILAYAHAN INDUSTRI 2.225.509.441 100,00 88,60 1.971.728.145 253.781.296
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0001 Pelatihan dan Lomba Desain Tenun Sumatera Barat 476.652.000 100,00 81,45 388.229.800 88.422.200 Efisiensi Akomodasi, penginapan dan tiket
narasumber
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0002 Pelatihan dan Lomba Desain Produk Bordir/Sulaman Sumatera Barat 177.477.000 100,00 97,73 173.448.500 4.028.500
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0003 Pelatihan Pengembangan Desain dan Diversifikasi Produk dari Kulit 115.117.200 100,00 94,71 109.029.801 6.087.399
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0004 Pelatihan Diversifikasi Produk Berbahan Baku Ikan 164.340.600 100,00 96,35 158.338.000 6.002.600
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0005 Sosialisasi Pengembangan Industi Melalui OVOP, Sentra dan Klaster 55.880.100 100,00 93,30 52.137.558 3.742.542
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0006 Diversifikasi Produk Kerajinan dan Pembinaan Lanjutan 846.337.150 100,00 86,49 732.033.994 114.303.156 Efisiensi Akomodasi dan efisiensi perjalanan
dinas luar daerah (tiket pesawat)
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0007 Pelatihan Teknis Pengolahan Minyak Atsiri dan Uji Labor 189.104.066 100,00 90,11 170.402.066 18.702.000
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0010 Pelayanan Klinik Konsultasi Industri Kecil dan Menengah 100.655.550 100,00 99,00 99.646.176 1.009.374
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 140. 0011 Penyusunan Database Industri Kecil dan Menengah 99.945.775 100,00 88,51 88.462.250 11.483.525 Efisiensi akomodasi, efisiensi penginapan
dan tiket narasumber, efisiensi perjalanan
dinas dalam daerah (penginapan dan
penyesuaian perjalan esselon ke staf)
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH
1.963.887.500 100,00 92,84 1.823.350.309 140.537.191
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0002 Sosialisasi Standarisasi dan Sertifikasi Produk Industri Kecil
Menengah
429.573.200 100,00 88,57 380.492.709 49.080.491
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0003 Pelatihan Teknik Permesinan Pengolahan Rotan bagi IKM dan Aparat
Pembina
200.380.500 100,00 98,58 197.541.500 2.839.000
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0004 Pelatihan Teknis dan Diversifikasi Produk Kakao bagi Industri Kecil
dan Menengah
99.665.000 100,00 85,29 85.005.500 14.659.500 Efisiensi belanja perjalanan dinas luar
daerah karena terjadinya pemindahan
tempat pelaksanaan kegiatan Hari Kakao
Nasional dari Jawa Timur ke Jakarta
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0006 Pelatihan Pembuatan Produk dan Peralatan Logam 371.200.000 100,00 96,75 359.146.000 12.054.000
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0007 Pelatihan Kompetensi Pengelasan bagi Industri Kecil Menengah
Logam Mesin
277.420.000 100,00 96,45 267.580.000 9.840.000
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0010 Pelatihan Penggunaan Teknologi Tepat Guna bagi Industri Kecil dan
Menengah
109.680.750 100,00 95,86 105.144.750 4.536.000
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0011 Bimbingan Teknis dan Pengawasan Teknis tentang Izin Usaha
Industri
68.942.200 100,00 80,59 55.557.350 13.384.850
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0012 Pelatihan Produksi Barang dari Bahan Baku Karet 91.903.500 100,00 97,20 89.331.000 2.572.500
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0013 Sosialisasi Prototipe Teknologi Tepat Guna 107.840.000 100,00 93,01 100.305.350 7.534.650
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0017 Pelatihan CPPOB bagi Industri Kecil dan Menengah Berbasis Ikan 113.265.350 100,00 92,83 105.138.650 8.126.700 Efisiensi belanja perjalanan dinas luar
daerah
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 141. 0018 Sosialisasi Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP)Sumatera
Barat
94.017.000 100,00 83,08 78.107.500 15.909.500 Efisiensi belanja akomodasi dan
pengembalian belanja tiket pesawat serta
penginapan narasumber pusat (narasumber
pusat tidak hadir).
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 142. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
90.550.000 100,00 100,00 90.550.000 -
2. 00. 07. 2. 00. 07. 01. 142. 0001 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Penerimaan Retribusi Daerah 90.550.000 100,00 100,00 90.550.000 -
SISA KETERANGANNO
URUTKODE KEGIATAN JENIS BELANJA/PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN TAHUN 2018REALISASI S.D 31 DESEMBER 2018
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
52 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
Dari tabel diatas diketahui, Realisasi serapan anggaran yang kurang dari 95%
terdapat pada 50 kegiatan. Rendahnya serapan anggaran ini disebabkan karena : 1. Penggunaan anggaran sesuai dengan kebutuhan.
2. Efisiensi perjalanan dinas (penyesuaian tiket dan penginapan riil cost). 3. Penyesuaian honorarium narasumber/tenaga ahli.
4. Penyesuaian tranpsortasi peserta sesuai zona
5. Efisinesi sewa stand dan paket pengiriman pada kegiatan pameran.
3.4.3 Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2018
Melalui anggaran dekonsentrasi (APBN) Dinas Perindustrian mendapat anggaran sebesar
Rp. 4.814.179.000,- yang bersumber dari 3 DIPA untuk membiayai kegiatan pembinaan yang
dilakukan dalam rangka mengembangkan industri dan perdagangan di Sumatera Barat dengan realisasi sebesar Rp. 4.574.825.676- (95,03%). Berikut terinci pagu dana tahun 2018
dimaksud :
1. DIPA Penumbuhan & Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp. 2.549.000.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 2.497.098.001,- (97,96%)
2. DIPA Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Rp. 1.749.705.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.643.864.500,- (93,35%).
3. Rendahnya serapan anggaran disebabkan adanya efisiensi terhadap beberapa rekening belanja, antara lain efisiensi perjalanan dinas, konsumsi, dan transportasi peserta
(penyesuaian zona)
4. DIPA Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Rp. 515.474.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 433.863.175,- (84,17%). Rendahnya serapan anggaran disebabkan adanya efisiensi terhadap beberapa rekening
belanja, antara lain efisiensi perjalanan dinas, konsumsi, dan transportasi peserta
(penyesuaian zona).
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
53 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
3.5 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH TAHUN 2018
Pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018 di Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Barat ikut menunjang keberhasilan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam memperoleh penghargaan. Penghargaan yang diperoleh pada tahun
2018 adalah :
- Penganugerahan Piagam One Village One Product (OVOP) bagi Industri Kecil Menengah (IKM) oleh Kementerian Perindustrian RI.
Penganugerahan Bintang One Village One Product (OVOP) oleh Kementerian Perindustrian RI bagi bagi Industri Kecil Menengah (IKM) Binaan Provinsi didasari oleh
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Perbedayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang diimplementasi
dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 78/M-IND/PER/9/2007 tentang Peningkatan Efektifitas Pengembangan IKM melalui Pendekatan Satu Desa Satu
Produk (OVOP).
Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi tertinggi terhadap upaya IKM dalam mengangkat karyanya menjadi produk Indonesia yang mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional. Pada penghargaan OVOP 2018 ini terdiri dari enam kategori,
yaitu Makanan Ringan; Minuman Sari Buah dan Sirup Buah; Tenun; Batik; Anyaman;
dan Gerabah/Keramik Hias.
IKM yang mendapat penghargaan OVOP harus memiliki izin usaha di bidang industri (TDI, IUI, SIUI) dan mengajukan surat permohonan seleksi produk OVOP kepada
Forum Koordinasi OVOP (FKO) Provinsi. IKM tersebut juga harus memenuhi kriteria
umum seperti, produknya merupakan unggulan daerah dan/atau produk kompetensi inti daerah; unik, memiliki keaslian, dan kekhasan budaya lokal; bermutu baik dan
berpenampilan menarik; berpotensi pasar domestik dan ekspor; serta diproduksi secara konsisten dan berkesinambungan.
Grading atau penilaian untuk produk OVOP diberikan secara berjenjang, mulai yang terendah yaitu Bintang 1 hingga tertinggi yaitu Bintang 5. IKM penerima penghargaan
OVOP mulai dari Bintang 3 sampai Bintang 5 dapat mencantumkan nilai bintangnya pada kemasan produk sebagai bukti kualitas untuk diketahui oleh konsumennya.
IKM Binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yang mendapatkan Anugerah Penghargaan OVOP pada tahun 2018 adalah :
1. Asadori, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 Kategori Makanan dan Minuman. 2. Rendang Riry, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 Kategori Makanan dan
Minuman. 3. Usaha Rubik Ganepo 99, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 kategori Makanan
dan Minuman. 4. Songket Remantha, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 3 kategori Tenun.
5. Kerajinan Lidi Hias Bunga Tanjung, dengan klasifikasi IKM OVOP Bintang 2 kategori Anyaman.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
54 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 ini merupakan laporan capaian kinerja selama tahun
2018. Dengan kata lain Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini bermaksud untuk menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan di sektor perindustrian dan
perdagangan yang telah dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis,
selain itu juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan serta upaya pemecahan masalah untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masa
mendatang agar sasaran strategis yang ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
Sebagai Instansi yang bertugas membina dan mengembangkan sektor industri dan
perdagangan di Sumatera Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan berusaha
menjalankan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dengan baik. Hal ini tampak pada pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 yang secara umum sudah dapat
memenuhi target yang ditetapkan, walaupun masih terdapat beberapa Indikator Kinerja yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan. Dari Laporan Kinerja pada tahun 2018 ini
dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Dari sisi perencanaan kinerja, pada Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Barat telah menyajikan Indikator Kinerja Tujuan dan Target dari
Indikator Kinerja Tujuan yang terukur, sebagaimana rekomendasi hasil evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2017.
2. Sasaran strategis yang ditetapkan sebanyak 4 sasaran yang diturunkan kedalam 5 indikator kinerja telah berhasil dicapai dengan kategori baik, hanya 1 (satu) capaian
indikator kinerja dengan kategori kurang baik yaitu Peningkatan Nilai Ekspor dengan
realisasi sebesar -22,05 persen (capaian kinerja -1.102,50 persen). Sementara 3 (tiga) indikator memperoleh capaian dengan kategori sangat baik yaitu indikator kinerja
Persentase Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat dengan capaian 93,98 persen, indikator kinerja Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja dengan
capaian 91,65 persen dan indikator kinerja Persentase Capaian Realisasi Fisik dan
Keuangan Pelaksanaan Program/Kegiatan dengan capaian 96,62 persen. Sedangkan 1 (satu) indikator kinerja lagi memperoleh capaian kinerja dengan kategori baik yaitu
indikator kinerja Persentase Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Sumatera Barat dengan capaian 78,11 persen;
3. Capaian kinerja keuangan masih baik yaitu dengan realisasi penyerapan anggaran APBD pada tahun 2018 sebesar 88,40 persen atau Rp. 29.295.835.256,- dari jumlah pagu
anggaran sebesar Rp. 33.141.726.853,97,- serta realisasi fisik sebesar 100 persen.
Sementara itu serapan anggaran dekonsentrasi (APBN) sebesar 95,03 persen atau sebesar Rp. 4.574.825.676,- dari jumlah anggaran sebesar Rp. 4.814.179.000,- serta
realisasi fisik sebesar 100 persen.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
55 Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
4.2 PERMASALAHAN DAN KENDALA
Pencapaian kinerja sektor industri dan perdagangan menunjukkan trend
perkembangan yang baik, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi sektor perindustrian dan perdagangan sebagaimana tercermin pada beberapa indikator
kinerja utama yang belum tercapai sesuai target, antara lain :
1. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB yang masih mengalami penurunan. 2. Belum adanya dukungan dari kabupaten/kota dalam hal melegal formalkan
pengembangan kewilayahan industri melalui sentra dan klaster, sehingga provinsi mengalami kesulitan dalam mengembangkannya.
3. Hilirisasi produk industri yang harus ditingkatkan guna menunjang peningkatan nilai
ekspor non migas.
Disamping permasalahan tersebut, sektor industri pengolahan Provinsi Sumatera Barat masih menghadapi masalah klasik, seperti :
1. Daya saing produk IKM yang masih rendah (kualitas, desain, harga, kemasan, dan kontinuitas produksi).
2. Masih terbatasnya kemampuan pemasaran sebagian besar industri Sumatera Barat dan
permodalan juga masih lemah. 3. Keakuratan data industri dari kabupaten/kota masih lemah.
Sedangkan persoalan yang terkait perdagangan antara lain seperti :
1. Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadi dan
beberapa negara tujuan tertentu. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan yang belum memadai, seperti pasar
tradiisonal yang perlu direhabilitasi, pusat kuliner dan lain-lain. 3. Terbatasnya kewenangan provinsi untuk membiayai sarana pasar.
4.3 REKOMENDASI Secara umum, pencapaian sasaran strategis telah sesuai dengan target yang
ditetapkan, walaupun masih ada hal-hal lainnya yang harus diperhatikan agar kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat lebih baik lagi. Hal-hal yang perlu
diperbaiki adalah :
1. Mendorong kabupaten/kota dalam mempercepat pertumbuhan sektor industri melalui pengembangan sentra industri unggulan
2. Menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang menghambat daya saing produk IKM, melalui pelatihan dan dan pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi
produk.
3. Pembangunan industri-industri pendukung yang mengolah bahan baku dalam kuantitas, kualitas dan harga bersaing, yang nantinya dapat meningkatkan nilai tambah
produk industri untuk dijadikan produk ekspor. 4. Memacu pertumbuhan sektor perdagangan dengan memperkuat Perdagangan Dalam
dan Luar Negeri melalui kegiatan-kegiatan yang terarah dan tepat sasaran. 5. Mengembangkan ekspor daerah dengan meningkatkan kerjasama dan koordinasi
dengan pihak terkait.
6. Meningkatkan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yang telah disepakati.
7. Meningkatkan penerapan pengukuran kinerja secara berjenjang dari esselon III, IV dan staf secara berkala.